(SAPONIFIKASI)
1. Landasan Teori
A. Reaksi saponifikasi
Jika asam atau basa bersifat sama lemah atau sama kuat maka
garam yang dihasilkan akan ber pH netral (sekitar 7).
Jika asam kuat dan basa lemah yang digunakan maka garam yang
dihasilkan akan memiliki pH di bawah tujuh (cenderung asam)
Jika asam lemah dan basa kuat yang digunakan, maka akan
dihasilkan garam yang memiliki nilai pH di atas 7 (cenderung
basa)
B. Asam lemak
Dalam kasus pembuatan sabun, jenis asam yang digunakan adalah
asam lemak, baik hewani maupun nabati. Asam lemak tersebut
umumnya dikategorikan sebagai asam yang bersifat lemah. Anda
dapat menjumpai asam lemak tersebut dalam minyak goreng (frying
oil), minyak kelapa (coconut oil), minyak sawit (palm oil), minyak
jarak (ricinnus oil), lemak sapi, lemak babi (haram bagi umat Islam),
dll. Minyak merupakan bahan alami dalam pembuatan sabun.
C. Alkali
Untuk basa/alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun adalah
bahan kimia berupa NaOH (Natrium atau Sodium hidroksida) atau
KOH (Potassium or Kalium Hidroksida) yang bersifat kuat (pH nya
diatas 10). Bahan kimia ini bersifat higroskopis (mudah menyerap air
dan korosif (menyebabkan karat). Oleh karenanya perlu berhati-hati
menggunakan bahan kimia ini.
A. Alat.
Pelindung mata
Sarung tangan
Baju kerja lengan panjang
Penutup rambut, bagi wanita
Timbangan/Neraca
Panci/reaktor
Gelas takar
Gelas transparan
Pengaduk/mixer
Spatula
Cetakan
Kain
B. Bahan.
Minyak zaitun
Minyak kelapa sawit
NaOH
Air Distilasi
BAB II PEMBAHASAN
1. Langkah Kerja.
Timbang NaOH dan gunakan sebanyak 122 gram. Lalu ukur air
distilasi dan gunakan sebanyak 250 mL. Tuangkan NaOH / KOH ke
dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Awalnya larutan akan
panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di
tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan
didapatkan larutan yang jernih.
Lalu tuang minyak kelapa sawit dan minyak zaitun ke dalam satu
wadah, kemudian tuang larutan NaOH ke dalam wadah dengan hati-
hati.
Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk
insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama lima hingga tujuh
hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan
sekurang-kurangnya 2 minggu sebelum dipakai.
2. Hasil Pengamatan.
Adanya sabun dan gliserin yang terpisah menandakan bahwa
pembuatan sabun telah berhasil. Proses saponifikasi menghasilkan sabun
sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping.
Proses saponifikasi dikatakan telah berlangsung sempurna dengan cara
menguji larutan ke dalam air. Apabila ketika sabun dimasukkan ke dalam
air dan tidak terdapat minyak/lemak pada air itu berarti saponifikasi telah
berhasil.
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan.
https://adevnatural.com/pembuatan-sabun-bahan-cara-dan-proses-saponifikasi/
https://www.google.com/m?q=aquades+adalah&client=ms-
operamobile&channel=new&espv=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Reaksi_penetralan
https://youtu.be/ETKXG7VVES0
http://otaksainsku.blogspot.com/2012/03/sabun-mandi.html
https://www.kholilmedia.id/2014/03/makalah-pembuatan-sabun.html?m=1