Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA 11.

EKSPLORASI DAN ANALISIS OLAHAN BAHAN NON PANGAN

KELOMPOK 6

ANGGOTA KELOMPOK:

AIDA PUTRI RACHMANIAH (01)

FAIZ WEDYA AGUSTA (11)

MUHAMMAD RAFI ADITYA (19)

MUHAMMAD YOFAN (21)

NABIL BADRIKA (22)

SMAN 2 CIBINONG

TAHUN AJARAN 2021/2022


I. Berdasarkan pengamatan dari youtube, jelaskan pendapatmu bagaimana peluang
pengolahan bahan non pangan bernilai ekonomi!

Jawab: Menurut pendapat dan hasil diskusi kami, peluang pengolahan bahan non pangan
bernilai ekonomi harus lebih dimanfaatkan. Dalam video YouTube yang kami saksikan,
pengolahan bahan non pangan dari limbah padi masih sangat minim dimanfaatkan.
Kurangnya ide, alat pengolahan, dan kreativitas masyarakat menurut kami menjadi salah satu
masalah yang menghambat perkembangan pengolahan bahan non pangan. Dalam video
limbah padi sudah dimanfaatkan dengan baik namun masih belum dikembangkan, sehingga
diperlukan sosialisasi kepada masyarakat karena minimnya pengetahuan tentang pengelolaan
limbah padi. Kurangnya teknologi dalam pengelolaan bahan bin pangan bernilai ekonomi
juga menjadi salah satu faktor belum secara maksimal dimanfaatkan nya bahan non pangan
bernilai ekonomi.

II. Catat hasil observasi di lingkungan sekitar/melalui internet!

No Olahan dan pangan Bahan baku Penyajian atau Peluang usaha


bernilai ekonomi kemasan

1. Benang wol Bulu domba Plastik Banyak penjahit


(Remaja dan
Orang tua)
menggunakan
benang wol
sebagai bahan
untuk menjahit.
Baik itu dari segi
pekerjaan ataupun
orangtua yang
mengisi waktu
luang atau remaja
yang sekadar
menyalurkan hobi.
2. Kemoceng Bulu ayam Plastik Sebagian Ibu
rumah tangga
memerlukan
kemoceng sebagai
alat untuk
membersihkan
debu di perabotan
rumah tangga
ataupun beberapa
bagian rumah.

3. Tirai kerang Cangkang Plastik Banyak


kerang Turis(mancanegara
/ lokal) tertarik
pada hiasan dari
cangkang kerang.
Seperti halnya tirai
kerang yang
menarik minat
turis ketika
berlibur di
Indonesia.

4. Jaket kulit Kulit hewan Paper bag/Tote Orang tua dan


sapi bag remaja terlihat
memakai jaket
kulit. Selain
terkesan keren dan
modis, jaket kulit
juga dapat
menghangatkan
tubuh pemakainya.

5. Sepatu kulit Kulit sapi Kardus Semua kalangan


(terutama orang
dewasa) terlihat
banyak yang
mengenakan
sepatu kulit.
Sepatu kulit ini
banyak dipilih
sebab bahannya
yang anti air dan
mengkilap,
membuat
pemakainya
terlihat keren dan
lebih percaya diri.

6. Jam tangan kulit Kulit hewan Box Jam tangan kulit


biasanya dipakai
oleh para orang tua
atau orang dewasa.
Sebab jam tangan
kulit itu sendiri
mengeluarkan
kesan dewasa bagi
pemakainya.

7. Anting Sisik ikan Box Wanita di semua


kalangan nampak
tertarik pada
perhiasaan kecil
dan unik dari sisik
ikan. Anting yang
terlihat kecil dan
unik terkesan
cantik ketika
dipakai.

8. Ecoenzym Sisa kulit Botol plastik/ Sebagian dari


buah kaca banyaknya
masyarakat yang
menaruh minat
pada bidang
perkebunan dan
pertanian juga
tertarik pada
ecoenzym ini.
Mereka
menggunakan
ecoenzym sebagai
pupuk untuk
tanaman mereka.

9. Sapu lidi Daun kelapa Plastik Hampir semua Ibu


rumah tangga
menggunakan serta
memerlukan sapu
lidi untuk
menyapu dan
membersihkan
halaman rumah
atau bagian kasar
pada rumah.

10. Celengan Batok kelapa Plastik Banyak anak-anak


yang
menggunakan
celengan sebagai
media
penyimpanan uang
mereka. Sebagian
dari mereka
menggunakan
celengan untuk
hiasan atau
pajangan karena
bentuknya.

1. Analisislah olahan non pangan bernilai ekonomi hasil observasi dari segi penyajian atau
kemasan (pilih 3 produk dari tabel di atas)!

● Sepatu kulit (kulit hewan)

Sepatu kulit dari kulit sapi memiliki ciri lebih tebal, lebih kasar dan cenderung sulit
sekali sobek dari sepatu kulit yang menggunakan kulit hewan lain (contoh: Kambing).
Biasanya disajikan di toko-toko/store dengan cara dipajang sehingga konsumen dapat
melihat dengan jelas bentuk fisika dari sepatu yang ingin dibeli. Sepatu kulit sendiri
dikemas dengan menggunakan kardus/box khusus sepatu dengan bentuk balok. Hal
ini bertujuan agar keadaan sepatu tidak rusak saat terkena tekanan tumpukan, getaran,
dan goncangan.

● Eco Enzym (sisa kulit buah)

Eco Enzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan
sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap
dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat. Eco enzym biasanya
digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai Pembersih rumah tangga, dan pupuk
tanaman. Bentuknya sebagai zat cair tentu saja untuk pengemasan yang paling cocok
adalah botol plastik/kaca. Pengemasan dalam botol tentu saja sangat efisien dan akan
menjaga keadaan eco enzym tetap baik karena dapat ditutup dan terhindar dari udara.
Kemasan botol juga dapat membuat produk bisa digunakan berkali-kali hingga
produk tersebut habis.

● Kemoceng (bulu ayam)


Kemoceng merupakan salah satu alat kebersihan yang sering digunakan oleh sebagian
masyarakat. Kemoceng dijual atau disajikan di toko-toko alat kebersihan, secara
pengemasan atau penyajian bagian bulu nya dikemas ke dalam plastik agar bulu
kemoceng tidak copot. Sedangkan bagian gagangnya tidak dilapisi apapun karena
biasanya gagangnya terbuat dari plastik atau kayu yang sudah cukup aman apabila
tidak dikemas dengan apapun.

2. Analisislah olahan non pangan bernilai ekonomi berdasarkan ide dan peluang usaha atau
kelayakan pasar dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal (pilih 3 produk dari tabel di
atas)

● Kemoceng (bulu ayam)

Kemoceng merupakan salah satu alat kebersihan yang digunakan untuk


menghilangkan debu pada benda-benda yang terbuat dari bulu-bulu ayam.
Pemanfaatan sisa-sisa bulu ayam yang sudah tidak dapat digunakan dapat dijadikan
salah satu kerajinan non pangan yang dapat dijual atau bernilai ekonomis, salah
satunya adalah kemoceng. Pemanfaatan sisa bulu ayam ini dapat membantu
mengurangi sampah-sampah dan menjadikannya menjadi benda yang lebih
bermanfaat. Peluang usaha kemoceng ini cukup banyak peminat nya terutama para
orang tua (ibu rumah tangga) yang menggunakan kemoceng sebagai salah satu alat
kebersihan. Harga kemoceng juga relatif cukup terjangkau sekitar 20.000-50.000.
Olahan bahan non pangan seperti kemoceng ini mampu menaikan potensi kearifan
lokal dan kreatifitas para masyarakat sekitar untuk mampu mengolah bahan-bahan
non pangan menjadi olahan bernilai ekonomis.

● Celengan (batok kelapa)

Celengan banyak digunakan oleh anak-anak maupun orang dewasa untuk menyimpan
uang. Celengan ini berbahan dasar batok kelapa/tempurung kelapa yang banyak sekali
di lingkungan sekitar terkadang kurang dimanfaatkan. Pemanfaatan tempurung kelapa
ini menjadi salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Indonesia. Peluang usahanya
juga lumayan menjanjikan karena sebagian besar pembeli celengan kelapa ini adalah
anak-anak hingga remaja. Untuk orang dewasa sudah jarang menggunakan karena
kebanyakan menggunakan bank untuk menabung.

● Eco Enzym (Sisa kulit buah)

Eco enzym pada saat sekarang sedang banyak digunakan oleh masyarakat setelah
mengetahui manfaat eco enzym yang sangat banyak. Eco enzym berasal dari sisa kulit
buah yang diolah melalui fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula
merah atau gula tebu), dan air, ia memerlukan waktu 3 bulan hingga dapat digunakan.
Eco Enzym dapat digunakan sebagai menyuburkan tanah dan tanaman,
menghilangkan hama, dan meningkatkan kualitas dan rasa buah dan sayuran, hingga
sebagai pembersih rumah tangga. Peluang usaha eco enzym sendiri cukup besar, para
masyarakat sudah banyak yang mulai menggunakan produk ramah lingkungan ini,
alat dan bahan yang dibutuhkan sangat mudah dicari dan murah sehingga tidak terlalu
banyak mengeluarkan modal untuk itu. Hanya lama pembuatan eco enzym itu yang
cukup lama. Harga eco enzym sendiri di marketplace sekitar 12.000-75.000
tergantung ukuran mililiter nya. Potensi kearifan lokal dalam olahan bahan non
pangan eco enzym sangat lah tinggi kita mampu mengolah sampah/sisa kulit buah
menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat dan bernilai ekonomis dengan menggunakan
kearifan lokal yang dipunyai masyarakat Indonesia.

3. Jelaskan bagaimana pendapat kelompokmu tentang penggunaan teknologi dalam


pembuatan olahan non pangan bernilai ekonomi!

Pendapat kelompok kami mengenai penggunaan teknologi dalam pembuatan bahan non
pangan, sangat membantu. Dengan menggunakan teknologi, pengolahan bahan non pangan
ini akan menjadi lebih mudah dalam proses pengolahannya. Dengan penggunaan
teknologi-teknologi ini dapat ditemukan nya dan dihasilkannya olahan olahan bahan non
pangan lainnya yang mungkin saja sangat berguna bagi masyarakat. Teknologi sangat penting
dalam kemajuan atau perkembangan suatu sektor, baik sektor makanan, pertanian, kesehatan,
dan lain-lain. Dalam pengelolaan bahan non pangan teknologi sangatlah penting dalam
proses-proses yang memerlukan teknologi yang canggih seperti pembuatan olahan sekam
padi.

Anda mungkin juga menyukai