Anda di halaman 1dari 5

1.

Tahap Pembahanan

Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan kerajinan sangat beragam. Pada limbah berbahan alami, proses
pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor
cuaca dan mikroorganisme. Misalnya saja proses pembahanan pada limbah kulit jagung
dilakukan produk hiasan yang dihasilkan awet dan tahan dari mikroorganisme.

Limbah kulit jagung yang digunakan adalah bagian dalam, pada proses ini kulit jagung bagian
luar dipisahkan dengan kulit jagung bagian dalam. Lembaran-lembaran kulit jagung bagian
dalam dikeringkan selama 2-3 hari. Kulit jagung yang sudah kering biasanya kusut dan tidak rata
permukaannya. Apabila diperlukan bahan baku lembaran yang rata, kulit jagung dapat disetrika
atau dipress dengan menggunakan panas. Kulit jagung yang sudah dikeringkan siap dibentuk
menjadi produk hiasan.
Pewarnaan kulit jagung dapat dilakukan pada tahap pembahanan ini. Pada bahan kulit jagung,
perwarnaan dilakukan dengan merebus kulit yang sudah dikeringkan dengan pewarna tekstil.
Setelah pewarnaan, kulit jagung dikeringkan dan kemudian siap dibentuk. Beberapa contoh
pembahanan yang lain antara lain sebagai berikut.

1. Pembahanan pada kerajinan berbahan batok kelapa dapat dilakukan dengan cara memilih
batok kelapa yang benar-benar tua dan kering (biasanya pada bagian potongannya
mempunyai warna yang hitam). Bersihkan sisa-sisa serabut halus dipermukaan batok
dengan menggunakan amplas kasar. Haluskan permukaan batok dengan menggunakan
amplas halus secara merata.
2. Selain contoh di atas pembahanan juga dilakukan pada bahan kerajinan yang lain,
misalnya pada limbah botol plastik. Pembahanan pada limbah botol plastik terdiri atas
proses pencucian botol dan melepaskan label yang melekat pada botol tersebut. 
3. Pembahanan pada tulang adalah proses perebusan, pembersihan dan penjemuran tulang,
hingga tulang siap untuk memasuki tahap pembentukan yaitu pemotongan sesuai bentuk
yang diinginkan.
4. Pembahanan pada kerajinan berbahan kulit kerang dilakukan dengan cara memilah
cangkang kerang sesuai ukuran dan bentuk Kemudian kerang dicuci dan direndam dalam
larutan natrium soda agar daging sisa kerang, kotoran, dan bau hilang. Setelah direndam
dan dicuci cangkan kerang dikeringkan pengering bukan menggunakan sinar matahari.
Selanjutnya kerang diamplas, dikikir ataupun dipotong sesuai kebutuhan.
2. PEMBENTUKAN
Teknik Pembentukan dengan Potongan. Material solid seperti kayu, bambu, batok
kelapa, dan plastik tebal dapat dipotong menggunakan gergaji. Batok kelapa dan
bambu dapat pula dibentuk dengan menggunakan golok dan pisau raut. Material
plastik tipis dan kertas dapat dipotong dengan penggunakan gunting atau pisau cutter.
Cutter digunakan untuk pemotongan lurus, sedangkan gunting untuk memotong
dengan arah yang melengkung. Pada pembentukan material serat alami dan tekstil,
pada umumnya menggunakan gunting. Pembentukan juga dapat dilakukan dengan
bantuan mesin gerinda atau bor. Amplas digunakan untuk merapikan bekas potongan.

Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material
dan bentuk produk yang akan dibuat. Secara umum, material padat dapat
dikelompokan menjadi material solid dan tidak solid (lembaran dan serat).

1. Material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan
cara dipotong, dipahat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Material solid
juga dapat disusun dan direkatkan dengan bantuan lem. 
2. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting
sesuai bentuk yang diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan
dengan bantuan lem.
3. PERAKITAN

Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk


membentuk suatu konstruksi kerajinan hiasan yang diinginkan. Perakitan dilakukan
apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Setiap jenis bahan
mempunyai sifat–sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan
perakitan jenis bahan sebelumnya harus diketahui sifat–sifatnya. Sebab dengan
diketahuinya sifat–sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan metode
perakitan. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku,
benang, tali atau teknik sambungan tertentu.
4. FINISHING
Finishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses
pembuatan kerajinan hiasan. Finishing ini akan memberikan tampilan terhadap nilai jual
produk.
Finishing dilakukan sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat
berupa penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya
penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada
permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar
produk hiasan yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

Setiap jenis kerajinan hias biasanya memiliki jenis finishing yang berbeda antara satu dengan
kerajinan yang lainnya. beberapa bentuk finishing pada beberapa jenis kerajinan hias antara
lain sebagai berikut.
No
Nama Kerajinan Finishing
.
1. Kerajinan Hias Boneka Finishing pada boneka kulit jagung menggunakan semprot
Kulit Jagung melamin.
2. Kerajinan Bunga dari Finishing pada kerajinan bunga dari kertas menggunakan
Koran bekas semprot pilok transparan
3. Kerajinan Batok Kelapa Finishing pada kerajinan batok kelapa menggunakan pernis.

Anda mungkin juga menyukai