Anda di halaman 1dari 11

Perhitungan Harga Jual

Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi


7. Aspek Keuangan

Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok
asinan, masing-masing berisi 240 gram asinan (buah dan kuah).

Perhitungan biaya produksi meliputi : biaya investasi, biaya tetap dan tidak
tetap (variable) untuk asinan disajikan berikut ini.

a. Investasi Alat dan Mesin.

Yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk
proses produksi asinan.
Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas produksi, dan
hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya.

2
Contoh Tabel 4. Investasi Alat dan Mesin Asinan

@ Ʃ
No Jenis Alat Jumlah (Unit)
(dalam ribu Rp) (dalam ribu Rp)
1 Cup sealer manual 1 1.200 1.200
2 Pisau 5 20 100
3 Talenan 5 15 75
4 Baskom plastik 5 25 125
5 Panci Stainless Steel 2 300 600
6 Kompor 1 600 600
7 Literan 2 20 40
8 Timbangan 1 200 200
9 pH Meter 1 400 400
10 Refraktometer 1 1.500 1.500
11 Alat lainnya 1 pkt 200 200
JUMLAH (Rp) 5.040
Biaya Penyusutan/Bulan = Total Investasi/Umur Alat
84
= (5.040/60 Bulan)

3
b. Biaya Tidak tetap (Variabel)
Yaitu biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai
dengan jumlah produksinya.
Biaya tidak tetap meliputi biaya bahan baku, bahan pembantu dan bahan kemasan.
Contoh Tabel 5. Biaya Tidak Tetap Asinan

No Jenis Alat Jumla @ (ribu Rp) Harga (ribu Rp)


1 Bengkuang 30 kg 8 240
2 Pepaya 30 kg 3 90
3 Kedongdong 18 kg 10 180
4 Nanas 18 kg 5 90
5 Bumbu-bumbu 66,4 liter 5 332
6 Kemasan mangkok 525 0,3 157,5
7 Tutup mangkok 525 0,05 26,25
8 Kardus 22 2 44
9 Sendok 525 0,08 42
10 Lakban 2 10 20
JUMLAH per satu kali produksi (Rp) 1.221,75
Jumlah per bulan (misal 20 kali produksi) (Rp) 24.435 4
c. Biaya Tetap

Yaitu biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya tetap setiap bulannya, berapapun jumlah produksinya..
Biaya tidak tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya..

Contoh Tabel 6. Biaya Tetap Asinan

No Items Jumlah (dalam ribu Rp)

1 Tenaga kerja tetap (6 orang x Rp 750.000) 4.500


2 Listrik/air 1.500
3 Gas 1.200
4 Penyusutan alat 84
5 Biaya lainnya 100
Total biaya per bulan 7.384
Total biaya per hari (misal hari kerja 20 hari) 369,2

5
d. Total Biaya

Yaitu jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap.


Total Biaya = Biaya Variabel + Biaya Tetap

Contoh pada produksi asinan, total biaya yang dibutuhkan adalah :


Diketahui :
Biaya Variabel (satu kali produksi )= Rp. 1.221.750,00
Biaya Tetap (per hari) = Rp. 369.200,00

Maka :
Total Biaya = Biaya Variabel + Biaya Tetap
= Rp. 1.221.750,00 +Rp. 369.200,00
= Rp. 1.569.950,00

6
e. Harga Pokok Produksi (HPP) atau Break Even Poin (BEP)

Ialah harga pokok dari suatu produk dimana jika dijual dengan harga tersebut,
maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi.

fungsinya

Untuk bisa menentukan harga jual.

Terdapat dua cara dalam perhitungan HPP :

HPP harga = Total Biaya / Jumlah Produksi HPP produksi = Total Biaya / Harga Penjualan

Contoh pada produksi asinan, HPP adalah :


Diketahui :
akan diproduksi 500 mangkok asinan, masing-masing berisi 240 gram asinan (buah dan kuah).
Total Biaya = Rp. 1.569.950,00
Jumlah Produksi = 500

Maka,
HPP = Total Biaya / Jumlah Produksi
= Rp. 1.569.950,00 / 500
= Rp. 3.140,00 7
f. Harga Jual
Ialah harga yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan produk tersebut.

Harga jual ditentukan dengan berbagai pertimbangan, seperti : HPP dan juga harga produk
pesaing.

Harga jual meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik tentu lebih
murah, karena seluruh distribusi (agen, took, counter, dll) tentu juga harus mendapatkan
keuntungan.

Strategi dalam menentukan harga jual :


 Menentukan harga jual berdasarkan biaya produksi
dengan cara menghitung total biaya yang dikeluarkan ditambah dengan margin keuntungan yang
diinginkan.

 Menentukan harga jual berdasarkan kompetisi


Membandingkan harga jual competitor sebelum memutuskan untuk menetapkan harga jual produknya.

 Menentukan harga jual berdasarkan tujuan khusus


Menentukan tujuan apa yang akan dicapai dari harga jual tersebut.

8
f. Harga Jual
Cara menghitung Harga Jual :

Harga jual = HPP + ( HPP x % Margin keuntungan yang akan diambil)

Contoh pada produk asinan dalam kemasan mangkok, melihat :


HPP Rp. 3.140,00
Misal produk pesaing dengan volume yang relative sama dijual berkisar Rp. 6.000,00 – Rp. 8.000,00
% margin keuntungan yang akan diperoleh = 60 %

Maka,
Harga jual = HPP + ( HPP x % Margin keuntungan yang akan diambil)
= Rp. 3.140,00 + (Rp. 3.140,00 x 60 %)
= Rp. 3.140,00 + Rp. 1.884,00
= Rp. 5.024,00

Maka ditetapkan, harga jual dari pabrik ialah Rp. 5.000,00 dengan harapan ditingkat konsumen harganya ialah
Rp. 6.000,00 – Rp. 7.000,00

9
g. Penerimaan Kotor

Ialah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum


dipotong total biaya.

No Jenis Kemasan Jumlah (Cup) Satuan (Rp) Total (Rp)

1 Mangkok 240 gram 500 5.000 2.500.000

Total (Rp) 2.500.000

h. Pendapatan Bersih (Laba)

Ialah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah


dipotong total biaya..

Pendapatan Bersih = Penerimaan Kotor – Total Biaya


= Rp. 2.500.000,00 – Rp. 1.569.950,00
= Rp. 930.050,00

10
Thank You
So muchhhh!
Any questions?

11

Anda mungkin juga menyukai