Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Identitas Mata Pelajaran

Satuan Pendidikan : SMA Unggul Islam Al-Fahd


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Kelas/Semester : XII IPA/ Ganjil
Materi Pokok : Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Khas
Daerah yang Dimodifikasi dari Bahan Pangan
Nabati dan Hewani
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan


3.1. Memahami perencanaan usaha 4.1. Menyusun perencanaan usaha
pengolahan makanan khas daerah yang pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari darai bahan pangan dimodifikasi dari darai bahan pangan
nabati dan hewani meliputi ide dan nabati dan hewani meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, peluang usaha, sumber daya, administrasi
administrasi danpemesaranbudidaya danpemesaranbudidaya unggas pedaging
unggas pedaging meliputi ide dan meliputi ide dan peluang usaha, sumber
peluang usaha, sumber daya, daya, administrasi, dan pemasaran
administrasi, dan pemasaran

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat:
3.1.1. Menyebutkan ide dan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari pangan nabati dan hewani
3.1.2. Menjelaskan peluang usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi dari pangan
nabati dan hewani
3.1.3. Menjelaskan sumber daya yang dibutuhkan untuk pengiolahan makanan khas
daerah yang dimodifikasi dari pangan nabati dan hewani
3.1.4. Menuliskan Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani
3.1.5. Menjelaskan Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani
4.1.1. Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari darai bahan pangan nabati dan hewani
4.1.2. Mempresentasikan perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari darai bahan pangan nabati dan hewani

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap/Sintak
Nilai-nilai Alokasi
No Kegiatan Model Deskripsi
karakter Waktu
Discovery
1. Pendahuluan  Guru membuka pelajaran Religius 10 menit
dengan mengucapkan
salam, kemudian
memberikan instruksi
kepada ketua kelas untuk
memimpin doa sebelum
belajar sesuai ajaran dan
kepercayaan agama
masing-masing.
 Guru mengajak peserta
didik menyanyikan lagu
nasional : Indonesia Raya
 Guru meminta peserta Nasionalis
didik untuk mengecek
kebersihan kelas secara
bersama-sama, minimal
sekitar tempat duduknya
tidak ada sampah Gotong Royong
 Guru mengecek kehadiran
peserta didik dan
mempersiapkan kondisi
kelas untuk belajar.
 Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran.
 Guru memberikan
motivasi dengan cara
menggali konsepsi awal
peserta didik, guru
mengajukan pertanyaan
kepada peserta didik, “apa
produk dari budidaya
ternak unggas pedaging
 Peserta didik diberi
kesempatan untuk
menyampaikan
pendapatnya, kemudian
guru menanggapi jawaban
dan mengaitkannya
dengan materi pelajaran
hari ini, yaitu “Mengenal
Produk Budidaya Ternak
Pedaging”.
 Untuk memfokuskan
perhatian peserta didik,
guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
2. Inti Stimulation  Sebagai penggalian Mandiri (berfikir 150
(stimulasi/pemb konsepsi awal, peserta kritis dan menit
erian didik mengamati kreatif)
rangsangan)
gambar produk
makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari
pangan nabati dan
hewani
Problem  Peserta didik Mandiri (berikir
statement dimotivasi untuk kritis dan
(pernyataan/ menjawab mengenai kreatif)
identifikasi
produk makanan khas
masalah)
daerah yan,g
dimodifikasi dari
pangan nabati dan
hewani

Data collection  Peserta didik mencari Mandiri (berikir


(Pengumpulan informasi mengenai kritis dan
Data) produk ,ide dan kreatif)

peluang usaha
pengolahan makanan
khas daerah yang
dimodifikasi dari
pangan nabati dan
hewani dan sumber
daya yang dibutuhkan
Data  Peserta didik bersama Mandiri
Processing kelompoknya (berikirkritisdan
(Pengolahan mendiskusikan untuk kreatif)
Data) pemecahan masalah
mengenai produk ,ide dan
peluang usaha pengolahan
makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari
pangan nabati dan hewani
dan sumber daya yang
dibutuhkan
Verification  Peserta didik Mandiri
(Pembuktian) memverifikasi hasil (berikirkritisdan
diskusinya mengenai kreatif)
produk ,ide dan peluang
usaha pengolahan
makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari
pangan nabati dan hewani
dan sumber daya yang
dibutuhkanng
Generalization(  Peserta didik Mandiri
Menarik menyimpulkan hasil (berikirkritisdan
kesimpulan) diskusi mengenai kreatif)
produk ,ide dan peluang
usaha pengolahan
makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari
pangan nabati dan hewani
dan sumber daya yang
dibutuhkan
3. Penutup  Peserta didik membuat Integrasi, 20 menit
rangkuman/ kesimpulan religius
pelajaran dan guru
menguatkan materi yang
disampaikan siswa
 Guru melakukan penilaian
dan refleksi tehadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan
(Memberikan Post test)
 Peserta didik diberi
tugasmengenai laporan
produk budidaya ternak
pedaging
 Guru memberikan
informasi tentang materi
selanjutnya yaitu
“komponen perencanaan
usaha pengolahanmakana
daerah yang dimodifikasi
daribahan pangan nabati
dan hewani”, agar peserta
didik dapat
mempelajarinya dirumah.
 Guru menutup pelajaran
dengan mengucapkan
salam.

C.Penilaian
1. Penilaian Sikap (Terlampir)
Teknik : Observasi
Instrumen : Jurnal
Soal : sikap spiritual : berdoa sebelum dan sesudah belajar
Sikap sosial : disiplin dan tanggung jawab

2. Penilaian Pengetahuan (Terlampir)


Teknik : Tertulis
Bentuk : Uraian Objektif
3. Penilaian Keterampilan (Terlampir)
Teknik : Portofolio
Instrumen : Rubrik Penilaian

4. Pemanfaatan penilaian
1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal) atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai kurang dari maksimum diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai maksimum diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

3. Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilakukan jika 50% atau lebih peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas.

Penilaian
 Penilaian SikapSpritual
Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Soal : Pada proses pembelajaran akan dilakukan dua penilaian sikap yaitu
berdoasebelumdansesudahbelajar
Butir Tindak
N0 Waktu Nama Kejadian/Prilaku Pos/Neg
Sikap Lanjut

 Penilaian SikapSosial
Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Soal : Pada proses pembelajaran akan dilakukan dua penilaian sikap yaitu
disiplindantanggungjawab
N Kejadian/ Butir
Waktu Nama Pos/Neg Tindak Lanjut
0 Prilaku Sikap

 Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI SOAL
MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
KELAS/PROGRAM : XII/ IPA
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
Kompetensi Tujuan Bentuk No Tingkat
Materi Indikator soal
Dasar (KD) Pembelajaran soal soal kesukaran
3.1 Memahami 3.1.1.Menyebutkan Perencana 1. Menyebutkan Uraian 1 L1
perencanaan ide dan peluang an ide dan peluang
usaha usaha pengolahan UsahaPen usaha
pengolahan makanan khas golahan pengolahan
makanan khas daerah yang Makanan makanan khas
daerah yang dimodifikasi dari Khas daerah yang
dimodifikasi pangan nabati Daerah dimodifikasi dari
dari darai dan hewani yang pangan nabati
bahan pangan Dimodifik dan hewani
nabati dan 3.1.3.Menjelaska asi dari
hewani n sumber daya Bahan
meliputi ide yang dibutuhkan Pangan
dan peluang untuk Nabati
usaha, sumber pengiolahan dan
daya, makanan khas Hewani
administrasi daerah yang
danpemesaran dimodifikasi dari
budidaya pangan nabati
unggas dan hewani
pedaging
meliputi ide
dan peluang
usaha, sumber
daya,
administrasi,
dan
pemasaran
3.1.2.Menjelaska 2. Menjelaskan Uraian 2 L2
n peluang usaha peluang usaha
makanan khas makanan khas
daerah yang daerah yang
dimodifikasi dari dimodifikasi
pangan nabati dari pangan
dan hewani nabati dan
hewani

3.1.3.Menjelaska 3. Menjelaskan Uraian 3 L2


n sumber daya sumber daya
yang dibutuhkan yang
untuk dibutuhkan
pengiolahan untuk
makanan khas pengolahan
daerah yang makanan khas
dimodifikasi dari daerah yang
pangan nabati dimodifikasi
dan hewani dari pangan
nabati dan
hewani

 InstrumenSoal
Teknik : Tertulis
Bentuk : Uraian Objektif
3.1.6. Menyebutkan ide dan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari pangan nabati dan hewani
3.1.7. Menjelaskan peluang usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi dari pangan nabati
dan hewani
3.1.8. Menjelaskan sumber daya yang dibutuhkan untuk pengiolahan makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari pangan nabati dan hewani

Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban Skor
1. Peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang muncul
dan menjadi inspirasi atau ide bagi seseorang dalam melakukan usaha
kuliner makanan khas daerah. Beberapa faktor yang dapat memunculkan
ide usaha diantaranya dapat di bagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.

Faktor Internal

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri.
Yang termasuk kedalam faktor internal diantaranya adalah:

1. Pengetahuan yang dimiliki


2. Pengalaman yang pernah dilalui
3. Kemampuan untuk melihat dan menjadikan pengalaman orang
lain sebagai pelajaran
30
4. Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu
sendiri.

Faktor internal seseorangdapatmenimbulkankreatifitas yang menjadi ide


dalammenciptakansuatuinspirasiprodukuntukmemanfaatkanalamsekitarnya
agar menjadipeluangusaha.

Faktor Eksternal
Faktor eksternal, adalah hal–hal yang dihadapi seseorang dan merupakan
objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, seperti:

1. Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan


2. Kesulitan yang dihadapi sehari–hari
3. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun
orang lain
4. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru

2. Peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang 35


muncul dan menjadi inspirasi atau ide bagi seseorang dalam melakukan
usaha kuliner makanan khas daerah.
Peluang pasar membuat makanan khas daerah menjadi pilihan potensial,
karena:
1. Produknya sangat bervariasi
2. Bahan baku mudah didapat
3. Teknologi pengolahan cukup sederhana dan dapat dipelajari
4. Investasi alat dan mesin dapat disesuaikan dengan dana yang
tersedia
5. Pilihan kemasan sangat beragam dan mudah didapat
6. Pasar sangat terbuka lebar
7. Makanan khas daerah termasuk makanan yang merupakan
kebutuhan wajib manusia
3. Sumber daya yang dibutuhkan 35
Sumber daya yang dibutuhkan dalam perencanaan usaha pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan
hewani antara lain: 10
i. Money (Uang)
Uang dibutuhkan untuk biaya operasional dari produksi
memodifikasi makan khas daerah.
ii. Man (Manusia)
Sumber daya manusia diperlukan dalam memodifikasi makanan
khas daerah adalah orang yang mempunyai kompetensi di
bidangnya masing-masing atau terdidik dan terlatih.
iii. Machine (Mesin)
Mesin sangat penting untuk menjalankan kegiatan usaha. Dengan
adanya bantuan mesin, pekerjaan yang sulit dapat dikerjakan
dengan lebih mudah dan menghemat waktu produksi. Seiring
dengan perkembangan teknologi, sudah banyak mesin yang
modern dan disesuaikan dengan kegiatan produksi yang
dibutuhkan.
iv. Material (Bahan Baku)
Untuk membuat modifikasi makanan khas daerah tentunya
membutuhkan bahan baku yang berkualitas untuk menghasilkan
berkualitas. Tanpa adanya bahan baku yang berkualitas maka
tidak dapat menghasilkan produk yang bernilai tinggi. Produk
yang memiliki kualitas buruk tidak mempunyai daya jual yang
bagus. Hal ini dapat menimbulkan kerugian pada manajemen
usaha.
v. Market (Pemasaran)
Mempertahankan target pasar yang dituju sangat penting. Ini
karena persaingan yang semakin ketat memaksa usaha harus
mempunyai strategi pemasaran yang tepat demi mempertahankan
segmentasi pasar.
vi. Methods (Cara Kerja) 25
Metode yang dilaksanakan harus tepat dan fokus
mempertimbangkan tujuan usaha yang ingin dicapai, anggaran
uang, waktu produksi, dan sumber daya manusia. Penggunaan
metode manajemen yang tepat dapat membuat prodses produksi
berjalan dengan efisien.
Nilai=Σ skor 100

skor tercapai
Nilai : x 100
skor masimum

 Peniaian Keterampilan
Penilaian Keterampilan
Teknik : Portofolio
Bentuk : Lemba Penilaian
Tugas : 4.1.1. Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari darai bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, administrasi danpemeasaranbudidaya unggas
pedaging meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran

Format Penilaian

No. Aspek yang Dinilai Skor Alasan


1. Portofolio lengkap dan sesuai dengan rencana
2. Kesesuaian malahan di lembar isian dengan
yang ditugaskan
3. Ketepatan prosedur yang diigunakan dalam
menyelesaikan masalah
4. Ketepatan konsep yang digunakan
5. Ketepatan hasil yang didapat
6. Interpestasi langkah penyelesaian dan
kesimpulan yang dibuat logis
7. Tulisan interprestasi langkah penyelesaian
dibuat menarik
8. Bahasa yang digunaklan untuk
menginterprestasikan lugas, sederhana, runtus
dan sesuai dengan kaidah EYD
Krieria : 5 = Sangat Baik, 4 = Baik, 3 = Cukup, 2, = Kurangf, 1 = Sangat Kurang

TotalSkorTercapai
Nilai = x 100
TotalSkorMaksimum(12)

Palembang, Juni 2022


Kepala SMA Unggul Islam Al-Fahd Guru Mata Pelajaran

Dra. Hj. Nurhidayah, M.M Ami Rizki Andriani


NIY.2022612248 NIY. 2021972159

LAMPIRAN 1
1. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro – aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkanpengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji, dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

2. Materi Pembelajaran
1. Ide dan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari pangan
nabati dan hewani.
2. Peluang usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi dari pangan nabati dan hewani.
3. Sumber daya yang dibutuhkan untuk pengiolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi
dari pangan nabati dan hewani.
4. Perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari darai bahan
pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan
pemasaranbudidaya unggas pedaging meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran

Peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang muncul dan menjadi inspirasi
atau ide bagi seseorang dalam melakukan usaha kuliner makanan khas daerah. Beberapa faktor
yang dapat memunculkan ide usaha diantaranya dapat di bagi menjadi dua, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.

Faktor Internal

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Yang termasuk kedalam
faktor internal diantaranya adalah:

1. Pengetahuan yang dimiliki


2. Pengalaman yang pernah dilalui
3. Kemampuan untuk melihat dan menjadikan pengalaman orang lain sebagai pelajaran
4. Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.

Faktor internal seseorangdapatmenimbulkankreatifitas yang menjadi ide


dalammenciptakansuatuinspirasiprodukuntukmemanfaatkanalamsekitarnya agar
menjadipeluangusaha.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal, adalah hal–hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, seperti:

1. Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan


2. Kesulitan yang dihadapi sehari–hari
3. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain
4. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru
Peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang muncul dan menjadi inspirasi
atau ide bagi seseorang dalam melakukan usaha kuliner makanan khas daerah.

Peluang pasar membuat makanan khas daerah menjadi pilihan potensial, karena:

1. Produknya sangat bervariasi


2. Bahan baku mudah didapat
3. Teknologi pengolahan cukup sederhana dan dapat dipelajari
4. Investasi alat dan mesin dapat disesuaikan dengan dana yang tersedia
5. Pilihan kemasan sangat beragam dan mudah didapat
6. Pasar sangat terbuka lebar
7. Makanan khas daerah termasuk makanan yang merupakan kebutuhan wajib manusia

Sumber daya yang dibutuhkan


Sumber daya yang dibutuhkan dalam perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani antara lain:
1. Money (Uang)
Uang dibutuhkan untuk biaya operasional dari produksi memodifikasi makan khas daerah.
2. Man (Manusia)
Sumber daya manusia diperlukan dalam memodifikasi makanan khas daerah adalah orang
yang mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing atau terdidik dan terlatih.
3. Machine (Mesin)
Mesin sangat penting untuk menjalankan kegiatan usaha. Dengan adanya bantuan mesin,
pekerjaan yang sulit dapat dikerjakan dengan lebih mudah dan menghemat waktu produksi.
Seiring dengan perkembangan teknologi, sudah banyak mesin yang modern dan disesuaikan
dengan kegiatan produksi yang dibutuhkan.
4. Material (Bahan Baku)
Untuk membuat modifikasi makanan khas daerah tentunya membutuhkan bahan baku yang
berkualitas untuk menghasilkan berkualitas. Tanpa adanya bahan baku yang berkualitas maka
tidak dapat menghasilkan produk yang bernilai tinggi. Produk yang memiliki kualitas buruk
tidak mempunyai daya jual yang bagus. Hal ini dapat menimbulkan kerugian pada
manajemen usaha.
5. Market (Pemasaran)
Mempertahankan target pasar yang dituju sangat penting. Ini karena persaingan yang semakin
ketat memaksa usaha harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat demi mempertahankan
segmentasi pasar.
6. Methods (Cara Kerja)
Metode yang dilaksanakan harus tepat dan fokus mempertimbangkan tujuan usaha yang ingin
dicapai, anggaran uang, waktu produksi, dan sumber daya manusia. Penggunaan metode
manajemen yang tepat dapat membuat prodses produksi berjalan dengan efisien.

3. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1) Pendekatan Pembelajaran : Scientific approach
2) Model Pembelajaran : Discovery learning, dengan sintaks: memberi
stimulus, mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data,
mengolah data, memverifikasi, dan menyimpulkan
3) Metode Pembelajaran : Diskusi, demonstrasi, kerja kelompok

4. Media Alat:
1) Media:
 Lembar Kerja Peserta Didik untuk melakukan percobaan.
 Power point materi pembelajaran.
2) Alat dan Bahan Pembelajaran: laptop, LCD proyektor, bahan percobaan, LKPD.

5. Sumber Belajar
 Buku Prakarya Dan Kewirausahaan Untuk SMA/MA Kelas XI, Suigiyanto, 2019
 Buku Prakarya Dan Kewirausahaan Untuk SMS/MA Kelas XII, Hendriana, 2018
 Video : https://www.youtube.com/watch?v=k8Adx5DK6PY
 Artikel:
https://www.pustakabelajar.com/2021/02/materi-wirausaha-pengolahan-modifikasi-pangan-
khas-daerah.html
(Tanggal diunduh tanggal 21 Juni 2022)

 Pemanfaatan lingkungan di sekolah : di perpustakaan


 Pemanfaatan Lingkungan di luar sekolah: di Pasar
LAMPIRAN : 3.1 & 4.1-LKPD-KE-1

LAMPIRAN 1-LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kelas :

Nama Anggota :

3.1. Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang


dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha,
sumber daya, administrasi, dan pemasaran
4.2. Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha,
sumber daya, administrasi, dan pemasaran

Materi Pokok : Ide dan peluang usaha

Bacalah wacana di bawah ini!

Kisah Sukses Rizka Wahyu Romadhona Pemilik Talas Bogor

Rizka Wahyu Romadhona, pengusaha wanita muda ini menyadari berlimpahnya talas di Kota
Bogor. Akan tetapi, produksi talas yang mencapai 400 ribu ton per hari itu belum banyak dijadikan
pangan olahan. Melihat potensi pasar dan idealisme pribadi, akhirnya Rizka memutuskan mengolah
talas menjadi kue unik, yaitu kue lapis Bogor santapan legit khas Bogor.

Di sisi lain, Rizka melihat warga dan turis membutuhkan oleh-oleh khas yang modern dan
eksklusif. Bentuk kue lapis yang sekarang populer untuk kudapan maupun buah tangan masyarakat
kota pun menjadi pilihannya. Kue lapis itu berwarna kuning dan ungu terang. Warna ungu terang ini
nyatanya menyiratkan keunikan bahan yang digunakannya. Berbeda dari umumnya, kue lapis ini
menggunakan umbi khas daerah Bogor, yakni talas.

Pernah mencoba membuat kue dari talas langsung dan pasta talas, Rizka akhirnya
menggunakan tepung talas untuk bahan kuenya yang tersedia di pasaran. Sementara warna ungu pada
kue tersebut dibuat dari saripati talas. Meski begitu, Rizka mengaku masih menggunakantepung terigu
agar mengahsilkan kue lapis yang pas.

Dukungan Pemerintah Dengan Rizka memperkenalkan wajah modern talas mendapat


dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata daerah Bogor. Di awal produksinya, kue yang diberi
nama Lapis Bogor Sangkuriang ini menjadi kudapan dan oleh-oleh dalam acara yang dibuat instansi
itu. Dengan berkembangnya usaha tersebut, Rizka akhirnya bisa membuat gerai sendiri di Jalan Soleh
Iskandar dekat Yogya Dept. Store Bogor, Jawa Barat. Kini sekitar 2500 box kue lapis ludes per
harinya. Dalam satu minggu, sekitar 100 kilo tepung talas dibutuhkan untuk membuat berbagai varian
kue talas, termasuk lapis brownies dan pie. Lapis Bogor mempunyai rasa original dengan bolu talas
bertopping keju, cokelat, stroberi, cappucino, tiramisu, dan blueberry. Ada juga lapis Bogor dengan
rasa green tea dan brownies talas original dan keju. Yang membuat Lapis Bogor makin menarik untuk
wisatawan, yaitu kemasannya yang berwarna kuning ungu, serta mencantumkan informasi aneka
destinasi wisata di Kota Bogor. Sambil menikmati kuenya, wisatawan bisa membaca keterangan soal
tempat wisata di Kota Bogor.

Oleh-Oleh Khas Bogor Sempat ditolak sana-sini, lapis Bogor kini menjadi kue yang paling
diburu para wisatawan yang berkunjung ke Bogor. Sampai-sampai Rizka membuat aturan ketat yaitu
satu orang hanya boleh membeli maksimal 2 box saja. “Semua kasir saya pernah dimarahi pembeli
sampai ada yang menangis, karena pembeli kehabisan kue ini”, tutur Rizka. Pembeli lapis Bogor
adalah wisatawan dari berbagai daerah.

Wisatawan asing yang tahu pun sering membeli lapis Bogor. “Pernah ada yang mengaku
datang jauh-jauh dari Papua hanya ingin membeli lapis Bogor, tapi sudah kehabisan. Mau bagaimana
lagi”, kata Rizka. Dalam sehari lapis Bogor bisa terjual sampai 3400 box. Tidak hanya meningkatkan
ketenaran talas, nasionalisme juga terasa semakin kental dalam produk talas Bogor ini. Rizka kini
memiliki dua gerai kue sekaligus mempromosikan wisata Kota Bogor melalui produknya. Di kemasan
kue lapis dan situs usahanya www.lapisbogor.blogspot.com, ia mencantumkan objek-objek wisata di
Kota Bogor berikut keterangan singkatnya.

Berdasarkan artikel di atas, jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan ide dan peluang usaha yang menginspirasikan Rizka dalam memulai usaha
produksi Kue Lapis Bogor!
2. Apakah kunci dari kesuksesan Rizka dalam usahanya?
3. Bagaimana bentuk modifikasi makanan khas Bogor yang diproduksi oleh Rizka?
4. Sumber daya apa saja yang dibutuhkan dalam usaha yang dijalani oleh Rizkia?
5. Berdasarkan sumbernya, termasuk ke dalam jenis bahan pangan apakah bahan baku
utama yang digunakan oleh Rizka dalam pembuatan Kue Lapis Bogor?

Anda mungkin juga menyukai