(RPP)
Kompetensi Dasar
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat:
3.1.1. Menyebutkan ide dan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari pangan nabati dan hewani
3.1.2. Menjelaskan peluang usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi dari pangan
nabati dan hewani
3.1.3. Menjelaskan sumber daya yang dibutuhkan untuk pengiolahan makanan khas
daerah yang dimodifikasi dari pangan nabati dan hewani
3.1.4. Menuliskan Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani
3.1.5. Menjelaskan Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani
4.1.1. Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari darai bahan pangan nabati dan hewani
4.1.2. Mempresentasikan perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari darai bahan pangan nabati dan hewani
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap/Sintak
Nilai-nilai Alokasi
No Kegiatan Model Deskripsi
karakter Waktu
Discovery
1. Pendahuluan Guru membuka pelajaran Religius 10 menit
dengan mengucapkan
salam, kemudian
memberikan instruksi
kepada ketua kelas untuk
memimpin doa sebelum
belajar sesuai ajaran dan
kepercayaan agama
masing-masing.
Guru mengajak peserta
didik menyanyikan lagu
nasional : Indonesia Raya
Guru meminta peserta Nasionalis
didik untuk mengecek
kebersihan kelas secara
bersama-sama, minimal
sekitar tempat duduknya
tidak ada sampah Gotong Royong
Guru mengecek kehadiran
peserta didik dan
mempersiapkan kondisi
kelas untuk belajar.
Guru menyampaikan
kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran.
Guru memberikan
motivasi dengan cara
menggali konsepsi awal
peserta didik, guru
mengajukan pertanyaan
kepada peserta didik, “apa
produk dari budidaya
ternak unggas pedaging
Peserta didik diberi
kesempatan untuk
menyampaikan
pendapatnya, kemudian
guru menanggapi jawaban
dan mengaitkannya
dengan materi pelajaran
hari ini, yaitu “Mengenal
Produk Budidaya Ternak
Pedaging”.
Untuk memfokuskan
perhatian peserta didik,
guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
2. Inti Stimulation Sebagai penggalian Mandiri (berfikir 150
(stimulasi/pemb konsepsi awal, peserta kritis dan menit
erian didik mengamati kreatif)
rangsangan)
gambar produk
makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari
pangan nabati dan
hewani
Problem Peserta didik Mandiri (berikir
statement dimotivasi untuk kritis dan
(pernyataan/ menjawab mengenai kreatif)
identifikasi
produk makanan khas
masalah)
daerah yan,g
dimodifikasi dari
pangan nabati dan
hewani
peluang usaha
pengolahan makanan
khas daerah yang
dimodifikasi dari
pangan nabati dan
hewani dan sumber
daya yang dibutuhkan
Data Peserta didik bersama Mandiri
Processing kelompoknya (berikirkritisdan
(Pengolahan mendiskusikan untuk kreatif)
Data) pemecahan masalah
mengenai produk ,ide dan
peluang usaha pengolahan
makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari
pangan nabati dan hewani
dan sumber daya yang
dibutuhkan
Verification Peserta didik Mandiri
(Pembuktian) memverifikasi hasil (berikirkritisdan
diskusinya mengenai kreatif)
produk ,ide dan peluang
usaha pengolahan
makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari
pangan nabati dan hewani
dan sumber daya yang
dibutuhkanng
Generalization( Peserta didik Mandiri
Menarik menyimpulkan hasil (berikirkritisdan
kesimpulan) diskusi mengenai kreatif)
produk ,ide dan peluang
usaha pengolahan
makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari
pangan nabati dan hewani
dan sumber daya yang
dibutuhkan
3. Penutup Peserta didik membuat Integrasi, 20 menit
rangkuman/ kesimpulan religius
pelajaran dan guru
menguatkan materi yang
disampaikan siswa
Guru melakukan penilaian
dan refleksi tehadap
kegiatan yang sudah
dilaksanakan
(Memberikan Post test)
Peserta didik diberi
tugasmengenai laporan
produk budidaya ternak
pedaging
Guru memberikan
informasi tentang materi
selanjutnya yaitu
“komponen perencanaan
usaha pengolahanmakana
daerah yang dimodifikasi
daribahan pangan nabati
dan hewani”, agar peserta
didik dapat
mempelajarinya dirumah.
Guru menutup pelajaran
dengan mengucapkan
salam.
C.Penilaian
1. Penilaian Sikap (Terlampir)
Teknik : Observasi
Instrumen : Jurnal
Soal : sikap spiritual : berdoa sebelum dan sesudah belajar
Sikap sosial : disiplin dan tanggung jawab
4. Pemanfaatan penilaian
1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal) atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai kurang dari maksimum diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai maksimum diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
3. Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilakukan jika 50% atau lebih peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas.
Penilaian
Penilaian SikapSpritual
Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Soal : Pada proses pembelajaran akan dilakukan dua penilaian sikap yaitu
berdoasebelumdansesudahbelajar
Butir Tindak
N0 Waktu Nama Kejadian/Prilaku Pos/Neg
Sikap Lanjut
Penilaian SikapSosial
Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Soal : Pada proses pembelajaran akan dilakukan dua penilaian sikap yaitu
disiplindantanggungjawab
N Kejadian/ Butir
Waktu Nama Pos/Neg Tindak Lanjut
0 Prilaku Sikap
Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI SOAL
MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
KELAS/PROGRAM : XII/ IPA
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
Kompetensi Tujuan Bentuk No Tingkat
Materi Indikator soal
Dasar (KD) Pembelajaran soal soal kesukaran
3.1 Memahami 3.1.1.Menyebutkan Perencana 1. Menyebutkan Uraian 1 L1
perencanaan ide dan peluang an ide dan peluang
usaha usaha pengolahan UsahaPen usaha
pengolahan makanan khas golahan pengolahan
makanan khas daerah yang Makanan makanan khas
daerah yang dimodifikasi dari Khas daerah yang
dimodifikasi pangan nabati Daerah dimodifikasi dari
dari darai dan hewani yang pangan nabati
bahan pangan Dimodifik dan hewani
nabati dan 3.1.3.Menjelaska asi dari
hewani n sumber daya Bahan
meliputi ide yang dibutuhkan Pangan
dan peluang untuk Nabati
usaha, sumber pengiolahan dan
daya, makanan khas Hewani
administrasi daerah yang
danpemesaran dimodifikasi dari
budidaya pangan nabati
unggas dan hewani
pedaging
meliputi ide
dan peluang
usaha, sumber
daya,
administrasi,
dan
pemasaran
3.1.2.Menjelaska 2. Menjelaskan Uraian 2 L2
n peluang usaha peluang usaha
makanan khas makanan khas
daerah yang daerah yang
dimodifikasi dari dimodifikasi
pangan nabati dari pangan
dan hewani nabati dan
hewani
InstrumenSoal
Teknik : Tertulis
Bentuk : Uraian Objektif
3.1.6. Menyebutkan ide dan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari pangan nabati dan hewani
3.1.7. Menjelaskan peluang usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi dari pangan nabati
dan hewani
3.1.8. Menjelaskan sumber daya yang dibutuhkan untuk pengiolahan makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari pangan nabati dan hewani
Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban Skor
1. Peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang muncul
dan menjadi inspirasi atau ide bagi seseorang dalam melakukan usaha
kuliner makanan khas daerah. Beberapa faktor yang dapat memunculkan
ide usaha diantaranya dapat di bagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
Faktor Internal
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri.
Yang termasuk kedalam faktor internal diantaranya adalah:
Faktor Eksternal
Faktor eksternal, adalah hal–hal yang dihadapi seseorang dan merupakan
objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, seperti:
skor tercapai
Nilai : x 100
skor masimum
Peniaian Keterampilan
Penilaian Keterampilan
Teknik : Portofolio
Bentuk : Lemba Penilaian
Tugas : 4.1.1. Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari darai bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, administrasi danpemeasaranbudidaya unggas
pedaging meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran
Format Penilaian
TotalSkorTercapai
Nilai = x 100
TotalSkorMaksimum(12)
LAMPIRAN 1
1. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro – aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkanpengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji, dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2. Materi Pembelajaran
1. Ide dan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari pangan
nabati dan hewani.
2. Peluang usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi dari pangan nabati dan hewani.
3. Sumber daya yang dibutuhkan untuk pengiolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi
dari pangan nabati dan hewani.
4. Perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari darai bahan
pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan
pemasaranbudidaya unggas pedaging meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran
Peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang muncul dan menjadi inspirasi
atau ide bagi seseorang dalam melakukan usaha kuliner makanan khas daerah. Beberapa faktor
yang dapat memunculkan ide usaha diantaranya dapat di bagi menjadi dua, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.
Faktor Internal
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Yang termasuk kedalam
faktor internal diantaranya adalah:
Faktor Eksternal
Faktor eksternal, adalah hal–hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, seperti:
Peluang pasar membuat makanan khas daerah menjadi pilihan potensial, karena:
4. Media Alat:
1) Media:
Lembar Kerja Peserta Didik untuk melakukan percobaan.
Power point materi pembelajaran.
2) Alat dan Bahan Pembelajaran: laptop, LCD proyektor, bahan percobaan, LKPD.
5. Sumber Belajar
Buku Prakarya Dan Kewirausahaan Untuk SMA/MA Kelas XI, Suigiyanto, 2019
Buku Prakarya Dan Kewirausahaan Untuk SMS/MA Kelas XII, Hendriana, 2018
Video : https://www.youtube.com/watch?v=k8Adx5DK6PY
Artikel:
https://www.pustakabelajar.com/2021/02/materi-wirausaha-pengolahan-modifikasi-pangan-
khas-daerah.html
(Tanggal diunduh tanggal 21 Juni 2022)
LAMPIRAN 1-LKPD
Kelas :
Nama Anggota :
Rizka Wahyu Romadhona, pengusaha wanita muda ini menyadari berlimpahnya talas di Kota
Bogor. Akan tetapi, produksi talas yang mencapai 400 ribu ton per hari itu belum banyak dijadikan
pangan olahan. Melihat potensi pasar dan idealisme pribadi, akhirnya Rizka memutuskan mengolah
talas menjadi kue unik, yaitu kue lapis Bogor santapan legit khas Bogor.
Di sisi lain, Rizka melihat warga dan turis membutuhkan oleh-oleh khas yang modern dan
eksklusif. Bentuk kue lapis yang sekarang populer untuk kudapan maupun buah tangan masyarakat
kota pun menjadi pilihannya. Kue lapis itu berwarna kuning dan ungu terang. Warna ungu terang ini
nyatanya menyiratkan keunikan bahan yang digunakannya. Berbeda dari umumnya, kue lapis ini
menggunakan umbi khas daerah Bogor, yakni talas.
Pernah mencoba membuat kue dari talas langsung dan pasta talas, Rizka akhirnya
menggunakan tepung talas untuk bahan kuenya yang tersedia di pasaran. Sementara warna ungu pada
kue tersebut dibuat dari saripati talas. Meski begitu, Rizka mengaku masih menggunakantepung terigu
agar mengahsilkan kue lapis yang pas.
Oleh-Oleh Khas Bogor Sempat ditolak sana-sini, lapis Bogor kini menjadi kue yang paling
diburu para wisatawan yang berkunjung ke Bogor. Sampai-sampai Rizka membuat aturan ketat yaitu
satu orang hanya boleh membeli maksimal 2 box saja. “Semua kasir saya pernah dimarahi pembeli
sampai ada yang menangis, karena pembeli kehabisan kue ini”, tutur Rizka. Pembeli lapis Bogor
adalah wisatawan dari berbagai daerah.
Wisatawan asing yang tahu pun sering membeli lapis Bogor. “Pernah ada yang mengaku
datang jauh-jauh dari Papua hanya ingin membeli lapis Bogor, tapi sudah kehabisan. Mau bagaimana
lagi”, kata Rizka. Dalam sehari lapis Bogor bisa terjual sampai 3400 box. Tidak hanya meningkatkan
ketenaran talas, nasionalisme juga terasa semakin kental dalam produk talas Bogor ini. Rizka kini
memiliki dua gerai kue sekaligus mempromosikan wisata Kota Bogor melalui produknya. Di kemasan
kue lapis dan situs usahanya www.lapisbogor.blogspot.com, ia mencantumkan objek-objek wisata di
Kota Bogor berikut keterangan singkatnya.
1. Jelaskan ide dan peluang usaha yang menginspirasikan Rizka dalam memulai usaha
produksi Kue Lapis Bogor!
2. Apakah kunci dari kesuksesan Rizka dalam usahanya?
3. Bagaimana bentuk modifikasi makanan khas Bogor yang diproduksi oleh Rizka?
4. Sumber daya apa saja yang dibutuhkan dalam usaha yang dijalani oleh Rizkia?
5. Berdasarkan sumbernya, termasuk ke dalam jenis bahan pangan apakah bahan baku
utama yang digunakan oleh Rizka dalam pembuatan Kue Lapis Bogor?