Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WIL.KAB.MALANG
SMA NEGERI 1 BULULAWANG
Jl. Raya Bululawang Telp. 0341-804010 Bululawang 65171
Email : smanbululawanginfo@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Mata pelajaran : PKWU - Pengolahan KD : 3.7: 4.7


Sekolah : SMAN 1 Bululawang Materi : Sistem Pengolahan Makanan
Kelas/Semester : XII / Ganjil Fungsional
Tahun Pelajaran: 2021-2022 Alokasi Waktu : 9 pertemuan (2 x 30 menit)

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning (PjBL) dan
Blended Learning peserta didik dapat menganalisis sistem dan mengolah/membuat makanan fungsional
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras,
toleransi, dan bekerja sama.

Materi Pembelajaran
Fakta (symbol-simbol yang berkaitan dengan beberapa referensi konkret): Tahap-tahap yang dilakukan
untuk mengolah makanan fungsional, alat dan bahan untuk mengelolah makanan fungsional.

Prinsip (ada keterkaitan antara yang satu dengan yang lain): bila tahap-tahap pengolahan makanan
fungsional dilakukan dengan benar, maka hasil olahan akan maksimal.

Konsep (memuat skema-skema, model-model mental, atau teori-teori eksplisit dan implisit): Pengertian
pengolahan makanan, teknik-teknik pengolahan makanan fungsional, proses pengolahan makanan
fungsional, pengertian pengemasan produk olahan makanan fungsional, pengertian pengemasan produk
olahan makanan fungsional,.

Prosedural (pengetahuan mengenai cara atau langkah-langkah melakukan sesuatu): Pengetahuan


teknik pemecahan masalah, peserta didik mengamati lingkungan tempat tinggalnya, kemudian
mengidentifikasi produk olahan makanan fungsional yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar, peserta didik
memahami tahap-tahap pengolahan makanan fungsional.

Metakognitif (peserta didik sadar dan bertanggung jawab terhadap pemikirannya sendiri): peserta
didik menggunakan kata-kata sendiri untuk menyimpulkan tentang system pengolahan makanan fungsional.

Media Pembelajaran
Menggunakan media daring: bahan ajar, PPT dan video di kirim melalui WA, Telegram, dan Google
Classroom
Menggunakan media luring: Tatap muka menggunakan bahan ajar, video, dan PPT

Metode Pembelajaran
Ceramah/Penampilan gambar/Penayangan video
Tugas
Praktik

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menginformasikan kepada peserta didik melalui WA grup untuk masuk ke kelas daring dan
mengaktifkan link google meeting. Setelah semua peserta didik berhasil bergabung di google meeting ,
guru memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama, memeriksa kehadiran peserta didik, dan
menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran daring.
2. Apersepsi:
 Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian membuat
apersepsi tentang system pengolahan makanan fungsional berdasarkan kebutuhan lingkungan sekitar.
3. Motivasi
 Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan arahan manfaat mempelajari sistem pengolahan
makanan fungsional.
 Guru membangun karakter dengan memberikan arahan bahwa peserta didik harus dapat membuat
makanan fungsional, karena tidak menutup kemungkinan kelak di masa yang akan datang peserta didik
menjadi wirausahawan yang memiliki pribadi mandiri, kreatif, pantang menyerah, dan dapat menciptakan
lapangan kerja sendiri tanpa harus menunggu adanya lowongan pekerjaan.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan materi yang
akan dibahas.
Kegiatan Inti
Pertemuan 1 (Fase 1: Menyiapkan Pertanyaan atau Penugasan Proyek)
 Guru memberikan penugasan proyek sebagai berikut, berdasarkan perencanaan usaha pengelohan
makanan fungsional yang telah peserta didik susun pada kompetensi dasar sebelumnya, peserta didik
secara berkelompok ditugaskan untuk mempraktikan perencanaan usaha tersebut. Tugas praktik tersebut
terdiri dari, praktik mengolah makanan fungsional, mengemas produk olahan makanan fungsional,
menghitung biaya produksi, menetapkan harga jual, dan menghitung laba.
 Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar terkait dengan praktik pengolahan makanan fungsional.
Contoh pertanyaannya yaitu:
Apakah proses pengolahan makanan yang telah direncanakan harus didokumentasikan dengan rekaman
video?
 Guru menjelaskan bahwa proses pembuatan makanan fungsional harus didokumentasikan berupa rekaman
video sebagai penilaian proses.
Pertemuan 2 (Fase 2: Mendesain Perencanaan Produk)
 Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan
proyek/produk yang akan dihasilkan .
 Peserta didik berdiskusi menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan proyek/produk meliputi
pembagian tugas anggota kelompok, persiapan alat, bahan, media, dan sumber yang dibutuhkan.
Pertemuan 3 (Fase 3: Menyusun Jadwal Pembuatan Proyek/Produk)
 Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek/produk (tahapan-tahapan
dan pengumpulan)
 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek/produk dengan memperhatikan batas waktu yang
telah ditentukan bersama.
Pertemuan 4-5 (Fase 4: Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek/Produk)
 Guru memantau keaktifan peserta didik selama pelaksanaan proyek, memantau realisasi perkembangan
dan membimbing jika peserta didik mengalami kesulitan.
 Peserta didik melakukan pembuatan proyek/produk sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan
mendokumentasikan dengan rekaman video, bersama guru mendiskusikan masalah yang muncul selama
penyelesaian proyek/produk..
Pertemuan 6-7 (Fase 5: Menguji hasil )
 Guru berdiskusi tentang prototype proyek/produk, memantau keterlibatan peserta didik, dan mengukur
ketercapaian standar.
 Peserta didik membahas kelayakan proyek/produk yang telah dibuat dan membuat laporan
proyek/produk untuk dipresentasikan.
Pertemuan 8-9 (Fase 6: Evaluasi Pengalaman Belajar)
 Guru membimbing pemaparan/presentasi proyek, menanggapi hasil, dan selanjutnya guru bersama peserta
didik merefleksi atau membuat kesimpulan.
 Setiap kelompok memaparkan/mempresentasikan laporannya, peserta didik/kelompok yang lain
memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.
Penutup
 Guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik dengan memberikan soal tes pengetahuan.
 Guru dan peserta didik melakukan refleksi, refleksi dilakukan baik untuk peserta didik maupun guru
terhadap kelemahan dan kekuatan selama proses pembelajaran.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Penilaian
Keterampilan Pengetahuan Sikap
Penugasan project based learning: Penilaian pengetahuan elalui soal tes Observasi sikap disiplin,
1) peserta didik melakukan uji kompetensi dalam menganalisis tekun, jujur, sopan satun,
pembuatan proyek/ pengolahan sistem pengolahan makanan dan tanggung jawab
makanan fungsional yang berguna fungsional berdasarkan daya dukung
untuk meningkatkan kekebalan yang dimiliki oleh daerah setempat
tubuh. sesuai dengan instrumen dan rubrik
2) peserta didik mendesain dan penilaian pengetahuan
membuat label dan kemasan yang
sesuai untuk produk olahan
makanan fungsional yang telah
dibuat pada soal nomor 1.

Mengetahui Bululawang, 12 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
Drs. Sulaiman, M.Pd Sri Wahyuni, S.Pd
NIP. 19620810 198603 1 023 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai