Pengaruh Konsentrasi
Perhatikan persamaan reaksi kesetimbangan antara FeCl3(aq) dan [FeSCN]2+(aq) berikut.
Fe3+(aq) + SCN-(aq) [FeSCN]2+(aq)
Kuning jingga tidak berwarna Merah darah
Perubahan konsentrasi komponen kesetimbangan dapat memberikan pegaruh sebagai
berikut.
a. Jika ditambahkan ion Fe3+, konsentrasi ion [FeSCN]2+ semakin besar sehingga warna
merah semakin pekat.
b. Jika ditambahkan ion SCN-, konsentrasi ion [FeSCN]2+ semakin besar sehingga warna
merah darah semakin pekat.
c. Jika ditambahkan ion C2O42- (misalnya dari larutan H2C2O4), warna merah darah akan
pudar. Hal ini menunjukkan jumlah ion [FeSCN]2+ semakin berkurang. Ion C2O42-
bereaksi dengan Fe3+ membentuk senyawa Fe(C2O4)33-, sekaligus mengakibatkan
konsentrasi ion [FeSCN]2+ berkurang.
Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
Data (a) menunjukkan peningkatan konsentrasi Fe3+ dan data (b) menunjukkan
menunjukkan konsentrasi SCN- sehingga konsentrasi [FeSCN]2+ semakin besar. Arah
reaksi kesetimbangan ke kanan.
Data (c) menunjukkan adanya penurunan konsentrasi Fe3+ sehingga konsentrasi
[FeSCN]2+ berkurang. Arah reaksi kesetimbangan bergeser ke kiri.
Kesimpulan:
1) Jika konsentrasi suatu zat ditingkatkan, kesetimbangan bergeser berlawanan zat
tersebut.
2) Jika konsentrasi suatu zat dikurangi, kesetimbangan bergeser ke arah zat tersebut.
3. Pengaruh Suhu
Reaksi kesetimbangan juga dipengaruhi suhu. Hal ini berkaitan dengan sifat
endoterm dan eksoterm reaksi. Contohnya, reaksi pembentukan NO2 dari N2O4 yang
merupakan reaksi endoterm
N2O4(g) 2NO2(g); H o = +58,0 kJ
Dan reaksi sebaliknya adalah reaksi eksotermis,
2NO2(g) N2O4(g); H o = -58,0 kJ
Peningkatan suhu berarti penambahan energi ke sistem sehingga mendorong reaksi
yang membutuhkan energi kalor (reaksi endoterm). Sebaliknya, penurunan suhu berarti
penurunan energi atau kalor dari sistem sehingga mendorong reaksi yang membebaskan
energi atau kalor (reaksi eksoterm). Berdasarkan data tersebut, dapat ditarik simpulan
sebagai berikut.
1) Jika suhu dinaikkan, reaksi kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm.
2) Jika suhu diturunkan, reaksi kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm.
4. Pengaruh Katalis
Sesuai dengan fungsinya sebagai zat yang mempercepat reaksi, katalis berfungsi
mempercepat tercapainya kesetimbangan, dengan cara mempercepat reaksi maju dan reaksi
balik sama besar. Jadi, katalis berfungsi pada awal reaksi (sebelum kesetimbangan tercapai).
Jika laju reaksi maju = laju reaksi balik (setelah kesetimbangan tercapai), maka katalis
berhenti berfungsi. Katalis hanya mampu mempercepat reaksi, tetapi tidak dapat membuat
reaksi. Jadi, katalis tidak dapat menggeser reaksi yang telah setimbang