PENYUSUNAN RPP
KD 3.2 KELAS XII SEMESTER 1
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
OLEH:
JAYADIN
(A3L119014)
Sekolah : SMA
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester/T.P : XII/1/2018-2019
Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit(1 Pertemuan)
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran inquiry Terbimbing dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik
terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti
dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat menentukn harga penurunan
tekanan uap (∆P) bedasarkan data hasil percobaan dan menentukan harga penurunan titik beku
(∆Tf) melalui diskusi dan presentasi kelompok.
D. Materi Pembelajaran
Penurunan Tekanan Uap (∆P)
Penurunan Titik Beku Larutan (∆Tf)
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan :Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Basic Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi, dan ceramah bermakna
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran : LCD, laptop dan LKPD
2. Sumber Belajar : Buku Kimia SMA kelas X Penerbit Yudistira, internet, sumber lain
yang relevan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
3. Instrumen Penilaian
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes
tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Lampiran 1: Bahan Ajar
sifat larutan yang tidak ditentukan oleh jenis zat terlarut tetapi hanya ditentukan
oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan.
Jumlah partikel di dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat larutan itu sendiri.
Jumlah partikel di dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan
elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai
menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan
demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat
koligatif larutan elektrolit.
Suatu contoh, bila gula dimasukkan ke dalam air di dalam botol tertutup. Partikel-partikel
gula akan menghalangi lepasnya molekul-molekul air dari wujud cair menjadi gas.
Molekul pelarut air Molekul larutan garam
Apabila tekanan uap masing-masing botol diukur maka akan diketahui bahwa besarnya
tekanan uap pelarut akan lebih besar dari tekanan uap larutan. (Hal ini digambarkan
dengan bulatan merah yang menguap lebih banyak untuk botol sebelah kiri dibanding
sebelah kanan).
Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut
dengan penurunan tekanan uap jenuh. Besarnya penurunan tekanan uap jenuh sebanding
dengan fraksi mol zat terlarut, dirumuskan oleh Raoult sebagai berikut :
P = Xt. Po
P = Po Plarutan
Karena Xt + Xp = 1 maka dapat juga dinyatakan :
Plarutan = Xp . Po
dengan : Po = tekanan uap jenuh pelarut
Plarutan= tekanan uap jenuh larutan
P = penurunan tekanan uap jenuh
Xt = fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol pelarut
b) Kenaikan Titik Didih(Boiling Point Elevation)
Titik didih suatu zatadalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan
tekanan di atas permukaan zat cair. Titik didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan
uap, artinya semakin besar tekanan uapsemakin besar pula titik didih zat cair tersebut.
Pada tekanan dan temperatur standar (76 cmHg, 25C) titik didih air sebesar 100C.
Artinya pelarut murni akan mendidih bila tekanan uap jenuh pada permukaan cairan sama
dengan tekanan udara luar. Pada sistem terbuka, tekanan udara luar adalah 760 mmHg
(tekanan udara pada permukaan larutan) dan suhu pada tekanan udara luar 760 mmHg
disebut titik didih normal. Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh
cairan itu sama dengan tekanan luar (tekanan yang diberikan pada permukaan cairan). Dari
definisi ini kita ketahui bahwa titik didih cairan bergantung pada tekanan uap pada
permukaan cairan. Itulah sebabnya, titik didih air di gunung berbeda dengan di pantai.
Pada saat tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara luar maka gelembung-
gelembung uap dalam cairan bergerak ke permukaan dan masuk fase gas.
Hubungan antara tekanan dan temperatur terhadap tingkat wujud suatu zat dapat
ditentukan dariDIAGRAM P,T.
Dari diagram P,T dapat dilihat bahwa penurunan tekanan uap jenuh menyebabkan
kenaikan titik didih larutan.
Keterangan :
titik B : titik beku air
titik C : titik didih air
titik A : titik beku larutan
titik D : titik didih larutan
titik E : titik tripel air , artinya pada titik itu tercapai kesetimbangan antara
cair, padat dan gas. Titik tripel air tercapai pada suhu 0,0099 C dan tekanan 4,58
mmHg.
garis FA : garis bekularutan
garis FD : garis didih larutan
Diagram P,T memperlihatkan bahwa titik didih larutan lebih tinggi dibanding titik didih
pelarut.
Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih
(Tb).
Keterangan :
Tb larutan : titik didih larutan
Tb pelarut : titik didih pelarut
Tb : kenaikan titik didih
m : molalitas larutan
Kb : tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (dipengaruhi oleh suhu)
Besarnya tetapan kenaikan titik Titik beku (°C) Kf (°C/m) Titik didih Kb(°C /m)
didih molal (Kb) dan tetapan (°C)
penurunan titik beku molal (Kf)
beberapa pelarut.
Air 0,0 1,86 100,0 0,512
Asam asetat 16,6 3,9 117,9 3,07
Benzena 5,50 4,9 80,1 2,53
Kamfor 179,8 39,7 207,42 5,61
Nitrobenzena 5,7 7,0 210,8 5,24
Fenol 40,90 7,4 181,75 3,56
Tabel harga Kf dan Kb beberapa pelarut
Keterangan :
Tf larutan : titik beku larutan
Tf pelarut : titik beku pelarut
Tf : penurunan titik beku
m : molalitas larutan
Kf : tetapan penurunan titik beku molal pelarut (dipengaruhi oleh suhu)
d) Tekanan Osmotik (Osmotic Pressure)
Peristiwa osmosis adalah perpindahan perpindahan molekul pelarut dari larutan yang lebih
encer ke larutan yang lebih pekat, sehingga larutan yang lebih pekat bertambah tinggi
(lihat gambar).
Osmosis dapat dicegah dengan memberi suatu tekanan pada permukaan larutan. Tekanan
yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari pelarut murni menuju larutan
disebut tekanan osmotik dan dapat dirumuskan :
=M.R.T
Keterangan :
: tekanan osmotik larutan (atm)
M : molaritas larutan
T : suhu dalam Kelvin
R : tetapan gas = 0,082 L.atm/mol.K
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut
larutan Hipotonis / hypotonic solution
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain
disebut larutan Hipertonis / hypertonic solution
Larutan yang memiliki tekanan osmotik yang sama disebut larutan Isotonis.
.
isotonic solution hypotonic solution hypertonic solution
Sifat koligatif larutan elektrolit berbeda dengan sifat koligatif larutan elektrolit karena zat
elektrolit dapat mengalami ionisasi (lihat penjelasan di awal bab). Hal ini menyebabkan untuk
konsentrasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel yang lebih banyak
daripada larutan non elektrolit. Oleh karena itu, sifat koligatif larutan
elektrolit lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit.
i = 1 + (n – 1)
Jacobus Henricus Van’t Hoff (1852 – 1911) menerima hadiah Nobel pertama dalam bidang Kimia
pada tahun 1901. Penelitiannya adalah tentang sifat – sifat fisika dalam larutan.
Tb = m . Kb . 1 + (n – 1)
Tf = m . Kf . 1 + (n – 1)
= M . R . T. 1 + (n – 1)
Keterangan :
i : faktor Van’t Hoff i = n jika elektrolit kuat ( = 1)
n : jumlah ion hasil ionisasi
: derajat ionisasi elektrolit
Lampiran 2 Instrumen Penilaian Sikap
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP DALAM PBM
Petunjuk:
Aspek Sikap/ Nilai
Komunikatif
Demokratis
Kerjasama
Nilai
Tanggung
Bijaksana
Disiplin
jawab
No. Nama Siswa Sikap
1
2
3
4.
dst.
Sikap Presentasi/
Penyajian
proaktif
Santun
Kritis
Diskusi)*
Isi
isi
Jlh.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dst.
Jumlah Skor
)*Nilai Kinerja Presentasi/ Diskusi: x 100
12
Essay
1. Hitunglah tekanan uap larutan NaOH 0,2 mol dalam 90 gram air jika tekanan uap air pada
suhu tertentu adalah 100 mmHg.
2. Sebanyak 9,50 gram MgCl2 (Mr = 95) dilarutkan dalam 1000 gram air. Jika harga Kf air =
1,86oC/m dan derajat ionisasinya adalah 75%, maka titik beku larutan adalah… oC
3. Sebanyak 7,2 gram MgSO4 (Mr = 120) dilarutkan dalam 600 gram air dan membeku pada
suhu -0,3348oC pada tekanan 1 atm. Jika Kf air = 1,86oC/m maka derajat ionisasi
MgSO4 adalah…
Kunci Jawaban
𝑛𝐵 0,2
1. XB = 𝑛𝐵+𝑛𝐴 = 0,2+5 = 0,038
Karena NaOH merupakan elektrolit kuat (α = 1) dan n = 2 maka :
ΔP = P°XB {1 + (n – 1)α }
ΔP = 100 × 0,038 {1 + (2 – 1)1}
ΔP = 7,6 mmHg
Tekanan uap larutan = 100 mmHg – 7,6 mmHg = 92,4 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan NaOH adalah 92,4 mmHg.
2.
3.
Lampiran 4
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi
dan Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta /
Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
………………………………………….. JAYADIN
NIP. NIP.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
1. Sebanyak 2 mol suatu zat elektrolit biner dilarutkan dalam 8 mol air dan terionisasi sempurna.
Apabila tekanan uap jenuh air murni Po mmHg maka hitunglah penurunan tekanan uap
larutannya!
2. Larutan asam sulfat mempunyai kadar 98% (b/b). jika 100 g larutan itu ditambah 1.998 g air
dan harga penurunan titik beku molal air yaitu 1,86oC/m, tentukan titik beku larutan tersebut!
(Ar : H : 1 ; S = 32; O = 16)
3. Dalam 250 gram air dilarutkan 1,9 gram MgCl2, ternyata larutan membeku pada –0,372°C.
Jika tetapan titik beku molal air = 1,86°C/m, derajat ionisasi garam MgCl2 adalah …. (Ar Mg
= 24, Ar Cl = 35,5)
Kunci Jawaban
3.