PERCOBAAN I
“PROTEIN DAN ASAM AMINO”
OLEH :
KELOMPOK VI :
PENANGGUNG JAWAB :
NAMA STAMBUK
JAYADIN (A1C4 10 0 84 )
SARI DEWI (A1C4 10 080)
MARLINI. A (A1C4 10 085)
ANGGOTA :
NAMA STAMBUK NAMA STAMBUK
WAHYUNI AMIR A1C410 SITTI AYIN S. A1C410
LD. GAFAR A. A1C410 FIFIYATMA A1C410
AWAL RAHMAH A1C410088 HASNIA A1C410
INDRI PURNAMASARI A1C410 PUTU KRISTIANI K. A1C410
ASMAN ALIEF A1C410 EMILDA N. A1C410
RAFIQA SALIHA A1C410
A. Latar Belakang
dalam berbagai bentuk olah. Selain itu telur merupakan bahan pangan
sempurna, karena mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk makhluk hidup
seperti protein, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah cukup Telur
Protein terdiri dari beberapa asam amino, yang mana sebagian dapat
diproduksi oleh tubuh dan sebagian lagi tidak. Asam amino yang tidak dapat
diproduksi oleh tubuh atau disebut dengan asam amino essensial dapat kita
hewani seperti daging, ikan, susu, keju, dan telur mengandung semua 9 asam
Kadar protein pada telur terdapat pada bagian putih telur (ovalbumin),
dan lebih banyak pada bagian kuning telurnya (ovavitelin), selain protein telur
B. Tujuan Praktikum
C. Prinsip Percobaan
biopolymer yang multifungsi, yaitu sebagai struktural pada sel maupun jaringan
dan organ, sebagai enzim suatu biokatalis, sebagai pengemban atau pembawa
senyawa atau zat ketika melalui biomembran sel, dan sebagai zat pengatur. Selain
itu protein juga merupakan makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel dan
menyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semua organisme. Protein
mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain menyediakan bahan-bahan yang
kelangsungan proses di dalam tubuh, dan memberi tenaga jika keperluannya tidak
panas, pelarut, kekuatan ion, terlarut, dan radiasi. Ada berbagai cara dalam
pengujian terhadap protein yaitu dengan reaksi uji asam amino dan reaksi uji
protein. Reaksi uji asam amino sendiri terdiri dari 6 macam uji yaitu: uji millon,
uji hopkins cole, uji belerang, uji xantroproteat, dan uji biuret. Sedangkan untuk
uji protein, berdasarkan pada pengendapan oleh garam, pengendapan oleh logam
dan alkohol. Serta uji koagulasi dan denaturasi protein (Marsandre, 2007).
dipanaskan sampai kira-kira 60 atau 700C, larutan tersebut lambat laun akan
menjadi keruh dan membentuk koagulasi berbentuk seperti tali. Proses ini telah
dikenal, karena terjadi pada waktu merebus telur. Putih telur yang mengandung
telur terkoagulasi oleh panas dengan cara ini, produk yang terjadi tidak akan
melarut lagi dengan pendinginan dan tidak dapat membentuk larutan jernih seperti
putih telur semula sebelum dipanaskan. Pemanasan albumin telur, telah mengubah
sifat-sifatnya secara tidak dapat balik. Pengaruh panas terjadi pada semua protein
globular, tanpa memandang ukuran atau fungsi biologisnya, walaupun suhu yang
tepat bagi fenomena ini mungkin bervariasi. Perubahan pada suatu protein yang
amino. Misalnya, membandingkan sifat alanin dan asam laktat. Asam laktat
memperoleh atau kehilangan proton pada kondisi biasa. Etanol yang bukan
merupakan pelarut yang baik untuk zat-zat ionic, melarutkan asam laktat dengan
baik, tetapi tidak melarutkan alanin dalam jumlah yang nyata (David, 1987)
menggunakan asam humat (AH). Asam humat (AH) dapat berpengaruh seperti zat
berbagai kelompok asam amino, antara lain asam asparat, asam glutamate, alanin,
arginin dan histidin (Orlov 1985). Seperti halnya sitokinin maka AH dapat pula
dapat digunnakan batang dengan nodus tunggal yang mempunyai dua daun dan
berasal dari biakan in vitro. Tanpa adanya zat pengatur tumbuh dalam media,
dibandingkan control. Demikian pula dengan waktu inisiasi akar. Kondisi ini
meninjukan bahwa asam amino dalam AH antara lain dapat berperan dalam
dan IAA maka proses diferensiasi kea rah pembentukan tunas dan akar dapat
radiasi, sinar UV dan diet. Diantara faktor penyebab ini ternyata diet merupakan
faktor penyebab utama terjadinya kanker (Doll & Peto 1981). Hal ini didukung
dengan hasil temuan berbagai jenis senyawa-senyawa mutagen dan karsinogen
yang diisolasi dari berbagai jenis bahan pangan terutama makanan berprotein
tinggi yang diolah dengan suhu tinggi. Senyawa ini juga terbentuk dari reaksi
pyrolisis asam-asam amino misalnya triptophan dan asam glutamat serta dari
heterocyclic amines atau HA (Tabel 4). Jumlah HA dalam makanan yang dimasak
Larutan (NH4)2SO4
HCL 0,1 M
NaOH 0,1 M
Buffer asetat pH 4, 7
Reagen Biuret
Asam asetat 1 M
B. Prosedur Kerja
Endapan Filtrat
Larut sebagian
(larutan keruh)
2. Uji koagulasi
Endapan Endapan
Diuji dengan
Diuji kelarutannya
reagen millon
dalam air
Larutan Albumin
Larutan Albumin
Lapisan tengah
Lapisan bawah Lapisan atas (larutan bening
(endapan putih) (larutan bening) kekuningan)
Lapisan bawah
(endapan putih)
5. Penentuan Kadar Protein dalam Tepung Umbi Lokal Sultra dengan
Metode Biuret.
Reagen Biuret
Larutan biru Larutan biru Larutan biru Larutan biru Larutan biru Larutan biru
muda (sedikit agak pudar pudar (lebih pudar (lebih pudar (lebih
endapan (banyak banyak banyak banyak
putih) endapan endapan endapan endapan
putih) putih) putih) putih)
10 gr kacang
pendek halus
- Di larutkan
dalam 100 mL
aquades
Larutan keruh
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
1. Pengendapan dengan Garam
No Perlakuan Pengamatan
Sampel
(kacang pendek) dengan panjang gelombang 540 nm
wL1 wL2 wL3
0,7781 0,775 0,7769
B. Perhitungan
C. Pembahasan
Protein berasal dari kata protos atau proteos yang artinya pertama atau
utama. Jadi protein adalah komponen penting atau komponen utama dari sel
hewan dan manusia. Protein dalam tubuh berfungsi sebagai zat utama dalam
dalam sel hidup, dapat diisolasi dari seluruh sel dan bagian sel. Disamping itu
protein adalah makromolekul yang berbobot molekul tinggi yang tersusun dari
sejumlah asam-asam amino yang diikat oleh ikatan peptide. Dimana ikatan
peptida merupakan ikatan antara gugus karboksil dari gugus amino yang satu
berasal dari hewan disebut protein hewani sedangkan yang berasal dari
tumbuhan disebut protein nabati. Protein ini mudah dipengaruhi oleh suhu
sangat bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Protein memiliki sifat
yang berbeda-beda, ada protein yang mudah larut dalam air tetapi ada juga
yang sukar larut dalam air. Contoh protein yang dapat larut dengan air dan
mudah bereaksi yaitu protein yang ada pada bagian putih telur.
tersier dan kuartener. Struktur primer dapat menunjukkan jumlah, jenis dan
urutan asam amino dalam molekul protein. Struktur primer protein juga
5000 sampai jutaan. Protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi
sebagai sumber protein adalah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang, kedelai,
terikat satu sama lain yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini
Albumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapat
terkoagulasi oleh panas. Pada percobaan ini yang akan diuji adalah
alkohol dan denaturasi protein. Bahan yang digunakan sebagai sumber protein
pada percobaan ini adalah telur. Pada telur ini yang diamati adalah protein pada
putih telur, dimana putih telur ini dicampurkan dengan aquades dan dihasilkan
putih telur tersebut larut dalam air dan mudah bereaksi. Percobaan tentang
protein dan asam amino ini bertujuan untuk mengetahui sifat kelarutan,
dimana endapannya akan disaring sehingga terbentuk dua bagian yaitu filtrat
dan residu(endapan). Filtrat ini diuji lagi dengan menggunakan reagen biuret
warna ungu tetapi dalam percobaan ini filtrat setelah penambahan reagen biuret
larutan berwarna keruh agak kebiruan yang berarti dalam filtrat tersebut masih
mengandung garam yang tidak mengendap tetapi dalam jumlah yang sedikit.
dibentuk diuji kelarutan dalam air, dan beberapa saat kemudian endapan
protein tidak larut dalam air. Hal ini disebabkan karena pengendapan dengan
dalam air. Secara teori akibat proses dehidratasi ini molekul protein yang
diendapkan dengan cara ini tidak mengalami perubahan kimia sehingga dapat
dengan pengujian endapan dengan uji biuret dimana filtrate yang dihasilkan
dengan terbentuknya warna biru. Untuk uji millon , pada residu yang
ditambahkan reagen millon residu larut sebagian dalam reagen millon dan
adanya panas sehingga pada saat larutan yang menggumpal dipanaskan maka
saat uji kelarutan dalam air, endapan tidak larut dalam air hal ini dapat
struktur dari protein berubah dari bentuk heliks menjadi memanjang. Hal ini
disebabkan rusaknya ikatan hydrogen dan ikatan non polar pada struktur
berlipat dari protein. Sedangkan Untuk endapan albumin yang di uji dengan
reagen millon menunjukan bahwa endapan larut sebagian dan larutan berwarna
bening kemerahan.
melarutkan protein karena protein hanya dapat larut pada pelarut organik
seperti alkohol, eter, benzena, dsb. Pada perlakuan ini dilakukan penambahan
HCl, NaOH dan buffer asetat. Langkah yang pertama dilakukan adalah larutan
membentuk ion positif pada protein sehingga akan terbentuk gumpalan putih.
HCl ini menyebabkan protein berada dibawah titik isoelektrik yang diakibatkan
pH-nya menurun dan membuat sifat protein ini sebagai basa. Hal ini
cepat dibagian ini pada kurva titrasi yang disebut daerah buffer (penyangga).
muatan dalam protein seimbang dan protein dapat mencapai titik isoelektrik.
bentuk asam amino sebagai ion amfoter, anion dan kation. Setelah dilakukan
protein dapat mengendap hingga terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas
terbentuk gumpalan putih dan pada lapisan bawah larutan bening. Sedangkan
maka dilakukan penambahan etanol sehingga terbentuk dua lapisan yaitu pada
lapisan bawah larutan keruh dan pada lapisan atas terbentuk gumpalan putih
yang banyak. Dari ketiga perlakuan diatas pada penambahan HCl dan buffer
beberapa factor misalnya tekanan tinggi, pH, suhu, pengaruh perubahan kimia
dan sebagainya juga termasud pada pemanasan seperti pada perlakuan terakhir.
Pada perlakuan yang terakhir yaitu denaturasi protein. Denaturasi
pemutusan atau kerusakan lipatam antar asam amino dan struktur primer
dalam pH yang berbeda maka larutan protein larut, namun untuk protein yang
ditambahkan dengan HCl dengan tujuan untuk membentuk ion positif sehingga
dan larutan HCl habis. Pada tabung 2, larutan protein ditambahkan dengan
terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah
menit dan diperoleh hasil terbentuknya dual apian pada tabung reaksi. Pada
lapisan atas larutan berubah warna dari bening menjadi bening kekuningan dan
lapisan bawah tetap terdapat endapan putih albumin. Pada tabung 3 setelah
tabung reaksi dimana lapisan atas larutan bening sedangkan lapisan bawah
dua lapisan dimana lapisan atas larutan berwarna bening sedangkan pada
lapisan bawah terdapat endapan protein putih. Pengamatan pada tabung III
terbentuk tiga lapisan dimana lapisan atas larutan berwarna bening, lapisan
1. Secara umum protein larut dalam air dan dapat terendapkan dengan garam
2. Uji sifat ionik asam amino bila ditambahkan asam membuat sifat protein
bertindak sebagai basa dan bila ditambahkan basa maka hasilnya sifat protein
pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer
protein.
Mariska, Ika dan Lestari, Endang G., 2003, Pemanfaatan Kultur In Vitro Untuk
Meningkatkan Keragaman Genetik Tanaman Nilam, Balai Penelitian
Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanan, Bogor. Vol. 22(2). Hal
65.
Nagao,et all. 1977. Mutagenicities of protein pyrolisates. Cancer Lett. 2: 335-340.
Pato, Usman, 2003, Potensi Bakteri Asam Laktat yang diisolasi dari Dadih untuk
Menurunkan Resiko Penyakit Kanker, Universitas Riau, Pekanbaru. Vol.
5(2). Hal.
Pertanyaan :
4. Sifat fisik apa yang mempengaruhi kelarutan protein dalam percobaan ini ?
5. Apakah ada metode lain yang dapat digunakan untuk denaturasi protein ?
Jawaban :
1. Penambahan asam atau enzim pada suatu protein adalah suatu cara hidrolisis
4. Sifat fisik yang mempengaruhi kelarutan protein dalam percobaan ini adalah
6. Perubahan kimia yang berhubungan dengan denaturasi telur adalah dari cair