Anda di halaman 1dari 21

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Kesetimbangan Kimia
4
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Peta Konsep
r1
dapat ditulis a A(g) + b B(g) c C(g) + d D(g)
r2
Kesetimbangan
setimbang jika r1 = r2
dibedakan
dirumuskan

[C ]c [D]d
Homogen Heterogen K
(Fase Zat Sama) (Fase Zat Tidak Sama) [ A]a [B]b

dipengaruhi oleh - Konsentrasi


- Temperatur
- Tekanan dan Volume
dijelaskan dengan

Asas Le Chatelier

yaitu

Jika pada sistem kesetimbangan diadakan suatu aksi


maka sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga
pengaruh aksi tersebut sekecil mungkin.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

A. Tetapan Kesetimbangan
1. Kesetimbangan Homogen

 Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan yang terjadi


pada reaksi kimia yang melibatkan fase semua zat sama (gas
(g) semua atau zat terlarut (aq) semua).

 Keadaan dimana laju reaksi penguraian sama dengan laju


reaksi pembentukannya disebut keadaan kesetimbangan.

 Dalam sistem kesetimbangan, konsentrasi masing-masing


komponen tetap karena perubahan masing-masing komponen
dan pembentukan kembali komponen tersebut berlangsung
dengan kecepatan yang sama atau bersifat dinamis.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

 Dalam kesetimbangan dinamis, tidak terjadi perubahan


makroskopis (perubahan dapat dilihat atau diukur), tetapi
perubahan mikroskopis berlangsung terus.

 Untuk menyatakan suatu reaksi setimbang, dituliskan dengan


tanda panah bolak balik ( ).

 Adanya katalis tidak menggeser kesetimbangan, tetapi


mempercepat tercapainya keadaan setimbang atau mempercepat
reaksi ke kanan maupun ke kiri.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

A(g) + B(g)  C(g) + D(g)


Konsentrasi A dan B

[A]
[B]
[C] atau [D]

A(g) + B(g) C(g) + D(g)

Waktu
Hubungan konsentrasi dan waktu pada saat setimbang.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Perbandingan antara konsentrasi zat-zat pereaksi pangkat koefisien


reaksi dengan konsentrasi zat-zat hasil reaksi pangkat koefisien
disebut tetapan kesetimbangan (K).
Tetapan kesetimbangan berharga tetap (konstan) dan hanya
bergantung pada stoikiometri reaksi dan temperatur.

Hukum kesetimbangan homogen untuk reaksi:

aA+bB c C + dD

pada temperatur tertentu adalah:

K = tetapan kesetimbangan pada temperatur


K 
C  D
c d
tertentu yang tetap
Aa B b A, B, C, dan D = zat yang berfase sama, yaitu gas semua
atau zat-zat yang terlarut dalam larutan
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2. Kesetimbangan Heterogen

Kesetimbangan heterogen melibatkan dua macam fase atau lebih


dalam reaksinya.

CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)

Untuk kesetimbangan heterogen, harga K hanya ditentukan oleh


zat-zat yang berfase sama, misalnya gas (g) atau zat-zat terlarut
(aq). Fase padat (s) dan lelehan (l) tidak memengaruhi harga
tetapan kesetimbangan.

[CO] 2
2 C(s) + O2(g) 2 CO(g), K 
[O 2 ]
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pergeseran


Kesetimbangan
1. Konsentrasi

 Penambahan konsentrasi pereaksi akan menggeser


kesetimbangan ke kanan, sedangkan penambahan zat
hasil reaksi akan menggeser kesetimbangan ke kiri.
 Pengurangan konsentrasi zat pereaksi akan
menggeser kesetimbangan ke kiri, sedangkan
pengurangan konsentrasi zat-zat hasil reaksi akan
menggeser kesetimbangan ke kanan.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2. Tekanan dan Volume


● Perubahan tekanan atau volume hanya berpengaruh terhadap
kesetimbangan yang melibatkan fase gas.
● Memperbesar tekanan (memperkecil volume) akan menggeser
kesetimbangan ke jumlah molekul yang kecil.

● Kesetimbangan gas yang jumlah


molekul sebelum reaksi sama
dengan jumlah molekul sesudah
reaksi, perubahan tekanan atau
perubahan volume tidak
memengaruhi keadaan
kesetimbangan.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

3. Temperatur
Hampir setiap tetapan kesetimbangan berubah oleh perubahan
temperatur.
Reaksi endoterm
 Peningkatan temperatur (T) mengakibatkan kesetimbangan
bergeser ke kanan, ke arah zat hasil, dan peningkatan harga K.
 Penurunan temperatur (T) mengakibatkan kesetimbangan
bergeser ke kiri, ke arah zat pereaksi, dan penurunan harga K.

Reaksi eksoterm
 Peningkatan temperatur (T) mengakibatkan kesetimbangan
bergeser ke kiri, ke arah zat pereaksi, dan penurunan harga K
 Penurunan temperatur (T) mengakibatkan kesetimbangan
bergeser ke kanan, ke arah zat hasil, dan peningkatan harga K.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

C. Asas Le Chatelier
“Jika pada sistem kesetimbangan diadakan suatu aksi, sistem
akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi tersebut
sekecil mungkin.”

D. Aplikasi Kesetimbangan Kimia dalam Industri


1. Pembuatan Amonia (NH3)

N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) ΔH = –92,2 kJ

Kondisi yang baik untuk pembuatan amonia dengan proses


Haber-Bosch adalah pada tekanan 350 atm, temperatur 500oC,
digunakan katalis Fe3O4 (campuran FeO dan Fe2O3), dan
amonia yang terbentuk sebagai cairan segera dipisahkan.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2. Pembuatan Asam Sulfat (H2SO4)

Kebanyakan menggunakan metode proses kontak.


Reaksi penting:

 2 SO2 (g) + O2 (g) 2 SO3 (g) ΔH = –792 kJ


Digunakan katalis V2O5 atau platina (Pt). Secara ekonomis
dilakukan pada temperatur 420oC dan tekanan atmosfer
normal (1 atm). Gas SO3 yang diperoleh direaksikan dengan
H2SO4 untuk menghasilkan oleum (H2S2O7).

 SO3(g) + H2SO4(l) H2S2O7(l)

H2SO4 dipisahkan dengan cara menambahkan oleum ke dalam air.

 H2S2O7(l) + H2O(l) 2 H2SO4(l)


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Contoh:
Diketahui reaksi kesetimbangan gas-gas berikut pada temperatur
200 oC.

4 NH3(g) + 7 O2(g) 6 H2O(g) + 4 NO2(g) ΔH = –x kJ

Menurut asas Le Chatelier, ke arah mana pergeseran


kesetimbangan jika:
A. tekanan diperbesar (volume diperkecil),
B. temperatur dinaikkan,
C. ditambah gas NH3 berlebihan,
D. ditambah gas O2 berlebihan, dan
E. ditambah zat penyerap air?
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Jawab:

A. Jumlah molekul sebelah kiri = 4 + 7 = 11, sebelah kanan = 6 + 4 =


10. Tekanan diperbesar (volume diperkecil) menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke jumlah molekul yang kecil, yaitu ke
kanan (ke arah terbentuknya gas NO2).
B. Temperatur dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah
endoterm, yaitu ke kiri (ke arah terbentuknya gas NH3).
C. Ditambah gas NH3 berlebihan, kesetimbangan akan bergeser ke
arah kanan, yaitu ke arah terbentuknya gas NO2.
D. Ditambah gas O2 berlebihan, kesetimbangan akan bergeser ke
arah kanan, yaitu ke arah terbentuknya gas NO2.
E. Ditambah zat penyerap air, kesetimbangan akan bergeser ke arah
kanan, yaitu ke arah H2O berada.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

E. Hubungan Kuantitatif antara Pereaksi dan Hasil


Reaksi dari Suatu Reaksi Kesetimbangan
1. Tetapan Kesetimbangan yang Dinyatakan sebagai Konsentrasi
Molar (Kc)
Hubungan kuantitatif antara zat pereaksi dan zat hasil reaksi
dapat dinyatakan sebagai konsentrasi molar. Karena sebagian
besar reaksi kimia terjadi dalam larutan, perbandingan
banyaknya zat hasil reaksi dan banyaknya zat pereaksi pada
saat kesetimbangan dinyatakan sebagai Kc.

2 A(g) + 3 B(g) C(g) + 3 D(g) Kc 


C D 
3

A2 B 3
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Contoh:
Dalam ruang yang bervolume 2 liter dan temperatur tertentu, terdapat
kesetimbangan:
2 A(g) + 3 B(g) C(g) + 3 D(g)
Setelah pembekuan kesetimbangan, ternyata terdapat 0,4 mol A; 0,2
mol B; 0,3 mol C; 0,4 mol D. Berapa tetapan kesetimbangan (Kc)
untuk reaksi tersebut?
Jawab:
Pada saat kesetimbangan dicapai maka:
0,4 mol Kc 
C D 
3

konsentrasi A = [A] =
2L
 0,2 mol L-1 A2 B 3
Dengan cara yang sama, konsentrasi B, (0,15)(0,2)3
  30
[B] = 0,1 mol L-1; konsentrasi C, [C] = 0,15 2
(0,2) (0,1)3

mol L-1; konsentrasi D, [D] = 0,2 mol L-1.


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2. Tetapan Kesetimbangan yang Dinyatakan sebagai Tekanan


Parsial (Kp)
Tetapan kesetimbangan yang dinyatakan sebagai tekanan parsial
(Kp) untuk reaksi:
a A(g) + b B(g) c C(g) + d D(g)
dinyatakan sebagai:

c d
pA = XA × P
( pC ) ( pD )
Kp 
( pA )a ( pB )b nA
XA 
n A  nB  nC  nD
Kp = tetapan kesetimbangan
p = tekanan parsial
X = fraksi mol
n = mol
P = tekanan total = pA + pB + pC + pD
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

3. Hubungan Kp dengan Kc
Untuk kesetimbangan:
a A(g) + b B(g) c C(g) + d D(g)

n R = 0,082 L atm mol–1K–1


K p  Kc (RT ) Δn = (c + d) – (a + b)

Contoh:
Harga Kp pada 500 oC untuk reaksi:
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) K p  Kc (RT )n

adalah 1,50 × 10–5. Berapa harga Kc? 1,50  10 –5  K c [( 0,082)(773)] 2

Jawab: 1,50  10 5
Kc 
[( 0,082)(773)] 2
Δn = 2 – (1 + 3) = –2
T = (500 + 273) K = 773 K K c  (1,50  10 5 )( 63,5)2  6,04  10 2
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

F. Kesetimbangan Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain.
Derajat disosiasi () menyatakan perbandingan antara banyaknya
zat-zat yang terurai dengan banyaknya zat mula-mula.

banyaknya zat yang terurai



banyaknya zat mula - mula

harga 0 < α < 1


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Contoh:
Jika pada T oC terdapat kesetimbangan antara 0,4 mol gas SO3;
0,6 mol gas SO2; 0,2 mol gas O2, berapa derajat disosiasi gas SO3
pada T tersebut?
Jawab:
2 SO3(g) 2 SO2(g) + O2(g)
mula-mula : 0,8 mol 0,2 mol 0 mol
terdisosiasi : –0,4 mol +0,4 mol +0,2 mol
kesetimbangan : 0,4 mol 0,6 mol 0,2 mol

Perhatikan koefisien SO3(g), SO2(g), dan O2(g).


Jika 0,6 mol gas SO2 tersebut hanya hasil disosiasi SO3 saja
maka SO3 yang terdisosiasi 0,6 mol dan O2 yang terjadi menjadi
½ × 0,6 mol = 0,3 mol.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2 SO3(g) 2 SO2(g) + O2(g)


0,6 mol 0,6 mol 0,3 mol
Ini tidak mungkin karena O2 yang ada dalam kesetimbangan hanya
0,2 mol.

SO3 mula-mula = SO3 yang ada dalam kesetimbangan + SO3 yang


terdisosiasi

= 0,4 mol + 0,4 mol = 0,8 mol.

banyaknya mol SO3 yang terdisosiasi


Derajat disosiasi SO3 ( SO3) =
banyaknya mol SO3 mula - mula
0,4 mol
  0,5
0,8 mol

Anda mungkin juga menyukai