Anda di halaman 1dari 16

MODUL

IKATAN ION

Sekolah : SMA PPGJ


Kompetensi Keahlian : Peminatan IPA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional.
 KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar pada KI Pengetahuan
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan
ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat
2. Kompetensi Dasar pada KI Keterampilan
4.5 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa
ion atau senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.5.4 Mendefinisikan ikatan ion (C1)
3.5.5 Mendeskripsikan proses terbentuknya ikatan ion (C2)
3.5.6 Menerapkan materi Struktur Atom ke dalam materi Ikatan Ion (C3 Pengayaan)
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.5.4 Melakukan percobaan terkait karakteristik senyawa ionic (P2)
4.5.5 Menyajikan laporan hasil percobaan dan mempresentasikannya dengan
menggunakan bahasa yang benar (P3)

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mendefinisikan ikatan ion
2. Mendeskripsikan proses terbentuknya ikatan ion
3. Menerapkan materi Struktur Atom ke dalam materi Ikatan Ion (Pengayaan)
4. Melakukan percobaan terkait karakteristik senyawa ionic
5. Menyajikan laporan hasil percobaan dan mempresentasikannya dengan menggunakan
bahasa yang benar
E. Uraian Materi

Sifat Fisis

Fase padat (suhu ruang)


Transfer elektron Titik leleh/didih tinggi
Keras tetapi rapuh
Larut dalam air
Daya hantar listrik baik
dalam fase cair/larutan,
tetapi buruk dalam
padatan

Berupa

Padatan Lelehan Larutan

Bersifat
Bersifat

Tidak dapat Dapat menghantarkan


menghantarkan arus arus listrik
listrik
1. Definisi Ikatan Ionik

Anda tentu tidak asing lagi dengan garam dapur. Hampir setiap masakan
yang Anda makan pasti mengandung garam dapur. Senyawa kimia yang memiliki rumus
kimia NaCl ini berwujud padat, namun mudah rapuh. Garam dapur juga memiliki titik
didih yang sangat tinggi. Tahukah Anda, mengapa garam dapur memiliki sifat seperti
itu? Sifat dari suatu senyawa kimia termasuk garam dapur dipengaruhi oleh jenis ikatan
kimia dan struktur senyawa tersebut.

Bagaimanakah cara unsur penyusun garam dapur berikatan? Bagaimana struktur


senyawa garam dapur? Selidikilah oleh Anda dengan melakukan kegiatan 2 pada
lembar kerja peserta didik.

Pada ikatan ionik, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Oleh
karena berpindahnya elektron, maka ada atom yang mendapatkan elektron menjadi
bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif.
Jika atom mendapatkan elektron, maka atom tersebut menjadi ion negatif atau dikenal
dengan istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut
menjadi ion positif atau kation.Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif
dan ion negatif), maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya
elektrostatik. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.

2. Proses Terbentuknya Ikatan Ionik


Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl.
Natirum (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1
elektron sehingga konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl),
yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron
sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka
natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan mendapatkan satu elektron dari
natrium.Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil.
Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh
karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion
negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran
elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi
bermuatan negatif (Cl-). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl-
sehingga membentuk ikatan ionik.
Contoh :
1) Ikatan antara 11Na dengan 17Cl
Na = 2, 8, 1 Na melepas 1e-11Na11Na+
11 + 1e-
(2, 8, 1) (2, 8)
Cl = 2, 8, 7 Cl menerima 1e-17Cl+
17 1e- 17Cl-
(2, 8, 7) (2, 8, 8)

Antara ion Na+ dan ion Cl- terjadi serah terima 1 elektron, atom Na melepas 1
elektron dan atom Cl menerima 1 elektron sehingga terbentuk senyawa ion dengan
rumus kimia NaCl.

Gambar 1. Serah Terima Elektron Pada Pembentukan


Natrium Klorida, NaCl

Gambar 2. Susunan Ion dalam Kristal Natrium Klorida, NaCl


Penguatan Konsep

Magnesium, Mg(Z = 12) dapat bereaksi dengan oksigen, O (Z = 8),


membentuk magnesium oksida, MgO, suatu bahan yang dapat dipergunakan
sebagai adsorben polutan CO2 di udara. Dengan menghitung perbedaan
keelektronegatifan antara Mg dengan O, tunjukkan bahwa pembentukan
ikatan pada MgO dapat terjadi melalui proses transfer elektron. Gambarkan
proses transfer elektron yang terjadi

Contoh soal

Senyawa apa yang terbentuk bila atom kalium (Z = 19) bereaksi dengan atom
belerang (Z = 16) dalam wujud gas ?
Penyelesaian :
Atom K (tidak stabil) dan cenderung untuk melepas 1e -untuk mencapai kestabilan
seperti gas mulia Ar (Z = 18). Atom S (tidak stabil) dan cenderung menerima 2e-
untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia Ar (Z = 18). Kedua elektron yang
diterima oleh S adalah dua elektron yang dilepaskan oleh dua atom K membentuk
dua ion K+

K(g) → K+(g) + e- (x 2)
Ʃe- = 19 Ʃe- = 18
(tidak stabil) (stabil)

S(g) + e- → S2-(g)
Ʃe- = 16 Ʃe- = 18
(tidak stabil) (stabil)

2K(g) → 2K+(g) + 2e-


S(g) + 2e- → S2-(g)

2K(g) + S(g) → 2K+(g) + S2-(g)

Jadi, senyawa yang terbentuk adalah kalium sulfida, K2S.


3. Karakteristik ikatan ionik
No Karakteristik ikatan ionik
1 Umumnya ikatan ionik terbentuk antara dua atom unsur dengan perbedaan
keelektronegatifan yang tinggi yaituion logam (ion positif) dengan ion
non-logam (ion negatif).
2 Penamaan ikatan ionik sederhana dimulai dari nama logam, kemudian
diikuti nama non-logam penyusunnya. Contohnya: natrium klorida.
3 Ikatan ionik mudah larut dalam air dan pelarut polar lainnya namun tidak
larut dalam pelarut nonpolar (organik)
4 Senyawa ionik mudah sekali menghantarkan listrik jika dalam larutan atau
lelehan. Sedang dalam bentuk padatan senyawa ion tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
5 Senyawa ionik cenderung membentuk kristal solid dengan titik leleh yang
tinggi.

Contoh soal

Beberapa sifat dari empat macam zat disajikan dalam tabel berikut :
Daya Hantar Listrik
Zat 0
Titik Leleh ( C) Lelehan Larutan
(aqueous)
A -100 Tidak ada Tidak ada
B -85 Tidak ada Baik
C 115 Tidak ada Tidak ada
D 808 Baik Baik

Zat manakah yang menunjukkan garam natrium klorida ?


Penyelesaian
Natrium klorida (NaCl) adalah senyawa ionik. Dalam wujud padat, ikatan antar ion
sangat kuat sehingga diperlukan suhu yang tinggi untuk melelehkan padatan ini. Dalam
wujud lelehan, jarak antar ion mulai renggang sehingga ion – ion dapat bergerak
walaupun tidak terlalu bebas. Oleh karena itu, lelehannya dapat menghantarkan arus
listrik. Dalam larutan aqueous, ion-ion Na+ dan ion-ion Cl- tersebar sebagai ion-ion
bebas sehingga sangat mudah menghantarkan arus listrik. Mengacu pada sifat-sifat ini,
maka yang memenuhi kriteria sebagai garam NaCl adalah zat D.
F. Soal Latihan, kunci jawaban dan rubrik
Soal Pilihan Ganda
1. Diketahui unsur-unsur dengan nomor atom sebagai berikut:

8X, 9Y, 11Q, 16R, dan 19Z


Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah….
A. X dan Q D. R dan X
B. Q dan Z E. Y dan Q
C. Y dan X
2. Unsur A adalah unsur golongan IIA dan unsur B adalah unsur golongan VIA.
Rumus senyawa yang dapat dibentuk dari kedua unsur ini adalah….
A. A2B D. AB
B. AB2 E. AB3
C. AB6
3. Ikatan elektrovalen mudah terjadi antara….
A. Unsur-unsur yang titik didihnya tinggi
B. Unsur-unsur yang selisih keelektronegatifannya besar
C. Unsur-unsur yang selisih energy ionisasinya kecil
D. Unsur-unsur yang energy ionisasinya sama
E. Unsur-unsur yang keelektronegatifannya sama
4. Pasangan senyawa di bawah ini yang keduanya merupakan senyawa ion adalah….
A. KCl dan HCl D. CH4 dan NH3
B. H2O dan KI E. NaCl dan KBr
C. SO2 dan HCl
5. Atom X memiliki nomor atom 20 dan atom Y memiliki nomor atom 9, senyawa
yang terbentuk antara X dan Y adalah….
A. X2Y D. XY
B. XY2 E. X2Y2
C. X2Y3
6. Atom X mempunyai konfigurasi electron :

1s2 2s2 2p6 3s2


Senyawa yang mungkin dibentuk oleh atom ini adalah….
A. HX2 D. X2(PO4)3
B. XCl2 E. X2SO4
C. CaX
7. Diketahui keelektronegatifan unsur dari :

Na=0,9; Mg=1,2; Al=1,5; H=2,1; Br=2,8; Cl=3.


Senyawa yang paling kuat ionnya adalah….
A. HCl D. AlCl3
B. NaCl E. BrCl
C. MgCl2
8. Kelompok senyawa yang masing-masing mempunyai ikatan ion adalah….
A. SO2, NO2, dan CO2
B. KOH, HCN, dan H2S
C. NaCl, MgBr2, dan K2O
D. NH3, H2O, dan SO3
E. HCl, NaI, dan CH4
9. Di antara sifat berikut yang bukan sifat senyawa ion adalah….
A. Rapuh
B. Titik leleh tinggi
C. Larutannya dapat menghantar listrik
D. Lelehannya dapat menghantar listrik
E. Padatannya dapat menghantar listrik
10. Di bawah ini yang merupakan karakteristik ikatan ionic adalah….
A. Terbentuk antara unsur nonlogam dan nonlogam
B. Terjadi pemakaian electron secara bersama
C. Tidak mudah larut dalam air
D. Mempunyai gaya tarik-menarik elektrostatik
E. Memiliki titik didih rendah
Uraian!

1. Unsur-unsur logam bila bersenyawa dengan unsur-unsur nonlogam mempunyai


kecenderungan untuk membentuk ikatan ion. Bagaimana pendapat anda tentang
pernyataan ini? Jelaskan!
2. Mengapa Kristal senyawa ion dapat pecah jika dikena tekanan (dipukul)?
3. Jelaskan terjadinya ikatan ion pada senyawa berikut:
a. CaO ( nomor atom Ca=20; O=8)
b. MgF2 (nomor atom Mg=12; F=9)
c. AlCl3 (nomor atom Al=13; Cl=17)

Rubrik Penilaian Pilihan Ganda


Alternati
f Penyelesaian Skor
Jawaban
1 E 1
2 D 1
3 B 1
4 E 1
5 B 1
6 B 1
7 B 1
8 C 1
9 E 1
10 D 1
Jumlah 10

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = ×100
10
Rubrik Penilaian Uraian
Alternatif Sko
Penyelesaian
jawaban r
Unsur logam untuk mencapai kestabilan akan melepaskan electron
valensinya membentuk ion positif sedangkan unsur nonlogam
1 1
mencapai kestabilan dengan menangkap electron membentuk ion
negative.
Ion positif dan ion negative akan terjadi gaya tarik menarik
1
elektrostatik yang kemudian disebut ikatan ion.
Skor Maksimum 2
Apabila senyawa ion dipukul, akan terjadi pergeseran posisi ion
2 positif dan negative dari yang semula berselang-seling menjadi 1
berhadapan langsung.
Hal ini menyebabkan ion positif bertemu muka dengan ion positif
dan terjadi gaya tolak-menolak. Hal inilah yang menyebabkan 1
senyawa ion bersifat rapuh.
Skor Maksimum 2
20Ca = 2 8 8 2 (melepas 2e)
3 (a) 1
2+¿+2 e ¿
Ca → Ca
8O = 2 6 (menangkap 2e)

O + 2e → O2- 1
2-
Ca2+¿ ¿+ O → CaO
Skor Maksimum 2
12Mg = 2 8 2 (melepas 2e)
3 (b) 1
2+¿+2 e¿
Mg → Mg
9F = 2 7 (menangkap 1e)

2F + 2e → 2F- 1
-
Mg 2+¿¿+ 2F → MgF2
Skor Maksimum 2
13Al = 2 8 3 (melepas 3e)
3 (c) 1
3 +¿+3 e¿
Al → Al
17Cl = 2 8 7 (menangkap 1e)

3Cl + 3e → 3Cl- 1
-
Al3 +¿¿+ 3Cl → AlCl3
Skor Maksimum 2
Total Skor Maksimum 10
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ×100
10
Soal Pengayaan
1. Suatu atom X mempunyai massa sebesar 40 dan memiliki neutron sebanyak 20
sedangkan ion Y2- memiliki elektron sebanyak 18. Jika unsur X dan Y akan berikatan
membentuk satu senyawa yang memenuhi aturan oktet, maka senyawa apakah yang
terbentuk?
2. Ion X2+ mempunyai 54 elektron dan unsur Y memiliki harga keempat bilangan kuantum

1
elektron terakhir n = 3, l = 1, m = 0, s = - . Jika unsur X dan Y berikatan membentuk
2
suatu senyawa yang memenuhi aturan oktet, maka senyawa apakah yang terbentuk?

Rubrik Penilaian Pengayaan


Alternatif Sko
Penyelesaian
jawaban r
1 Unsur X memiliki elektron sebanyak : 40 – 20 = 20 elektron. 1
20X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 (golongan IIA) cenderung melepas 2e 1
Y2- memiliki elektron 18, maka unsur Y memiliki elektron 16 1
16Y = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 (golongan VIA) cenderung menarik 2e 1
X bermuatan +2 dan Y bermuatan -2, maka kedua atom
1
membentuk ikatan dengan rumus XY
Skor Maksimum 5
ion X2+ memiliki elektron sebanyak 54, maka unsur X memiliki 56
2 1
elektron
56X = [Xe] 6s2(golongan IIA) cenderung melepas 2e 1
1
Unsur Y memiliki n = 3, l = 1, m = 0, s = - elektron terakhir maka
2 2
konfigurasi berakhiran di 3s23p5 cenderung menarik 1e
X bermuatan +2 dan Y bermuatan -1, maka kedua atom
1
membentuk ikatan ion dengan rumus senyawa XY2
Skor Maksimum 5
Total Skor Maksimum 10

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = ×100
10
G.Penilaian Hasil Belajar
 Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
 Prosedur Penilaian:
N
Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
o
1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan saat
 Terlibat aktif dalam diskusi
pembelajaran Ikatan
Kimia
 Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
 Toleran terhadap proses
pemecahan masalah
yang berbeda dan
kreatif.
2. Pengetahuan
 Menjelaskan kembali Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas individu dan
pengertian Ikatan kelompok
Kimia
 Menjelaskan langkah-
langkah sistematis
dalam menyelesaikan
Ikatan Kimia
3. Keterampilan
 Terampil menerapkan Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
konsep dan strategi individu maupun kelompok) dan
pemecahan masalah saat diskusi
yang relevan yang
berkaitan dengan
menentukan
penyelesaian Ikatan
Kimia

1. Lembar Observasi pada saat diskusi kelas (Penilaian Sikap)


Kelompok ............
No Aspek yang dinilai
A B C D E F G H I
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Pengelolaan waktu

Petunjuk pengisian:Skor maksimum tiap aspek 4


Rentang jumlah skor: Kriteria Penilaian
28 – 32 Nilai: A (amat baik) 1: 1-2 aspek diberi skor 1
20 – 27 Nilai: B (baik) 2: 3-4 aspek diberi skor 2
12 – 19 Nilai: C (cukup) 3 : 5-6 aspek diberi skor 3
0 – 11 Nilai: K (kurang) 4 : 7-8 aspek diberi skor 4

G. Sumber Belajar
Haris, Watoni dkk. 2016.Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Yrama Widya: Bandung
Syukri S. 1999. Kimia Dasar I. Bandung: ITB.
http://dokumen.tips/documents/ikatan-iondoc.html
https://kontensekolah.blogspot.com/2017/12/pengertian-ikatan-ion-kovalen-dan.html
https://jihanrofidu.blogspot.com/2012/10/peta-konsep-ikatan-kimia.html

Anda mungkin juga menyukai