Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUKTIAN ADANYA SENYAWA

KARBON (C) DALAM SENYAWA ORGANIK


A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk membuktikan adanya unsur Karbon (C) dalam
suatu senyawa organik.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Tabung reaksi
2. Pipa bengkok
3. Pemanas spirtus
4. Gula pasir
5. Sendok kecil
6. Kertas cobalt
7. Tembaga (Cu)
8. Larutan air kapur Ca(OH)2

C. CARA KERJA
1. Masukkan 2 sendok kecil gula pasir dan 1sendok kecil serbuk tembaga ke dalam tabung reaksi.
2. Masukkan 5 ml larutan Ca(OH)2 atau air kapur ke dalam labu ukur.
3. Hubungkan tabung reaksi dengan pipa bengkok yang sudah ada klem penyumbat untuk tabung
reaksi dengan labu ukur.
4. Panaskan tabung reaksi dengan pembakar spirtus sehingga terjadi perubahan pada gula dan
tembaga, serta perubahan pada air kapur.
5. Kemudian setelah terbentuk uap air di dinding tabung reaksi, lepaskan klem penyumbat dan
segera letakkan kertas kobalt di atas tabung reaksi.
6. Amati dan catat perubahan yang terjadi.

D. DATA PENGAMATAN
 Ketika gula dan tembaga atau Cu dipanaskan dalam tabung reaksi, terjadi reaksi kimia yang
ditandai dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna pertama yang terjadi ialah berwarna
merah kecoklatan, kemudian setelah suhunya semakin dinaikan, gula dan Cu pada tabung reaksi
yang dipanaskan itu, berubah lagi warnanya menjadi hitam.
 Gas yang dihasilkan dalam pembakaran gula dan tembaga ini akan dialirkan dengan pipa
pengalir gas ke labu ukur yang berisi 5 ml air kapur atau Ca(OH)2. Beberapa saat kemudian, air
kapur pada labu ukur akan semakin keruh (mengeruh) akibat dialirkannya gas hasil pembakaran
zat-zat pada tabung reaksi. Dimana keruhnya air kapur atau Ca(OH)2 ini menandakan bahwa
pembakaran gula menghasilkan gas CO2. Dan itu berarti pada gula terdapat unsur C dan unsur O.
 Kemudian timbul gelembung-gelembung gas kecil (mendidih) dan menimbulkan uap air,
dimana timbulnya gelembung gas tersebut menandakan bahwa ketika gula dipanaskan, terjadi
reaksi kimia. Gelembung-gelembung kecil itu juga muncul pada air kapur karena terhubung
dengan gas yang berasal dari pembakaran gula dengan tembaga.
 Setelah membuka klem penyumbat langsung kita letakkan kertas kobalt (II) klorida atau
CoCl2 ke dalam tabung reaksi. Setelah diamati, rupanya kertas kobalt yang pada mulanya
berwarna biru, mengalami perubahan warna menjadi berwarna merah muda keunguan
mengidentifikasi bahwa pada pembakaran gula menghasilkan H2O atau uap air yang dapat
menguraikan warna kertas kobalt. Itu berarti pada glukosa atau gula terdapat unsur H, dan O.

E. PEMBAHASAN
Senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O. Dimana apabila
senyawa organik ini dibakar, akan menghasilkan uap air (H2O) dan gas Karbondioksida (CO2).
Misalnya, apabila kita membakar roti atau jagung dalam waktu yang cukup lama, maka warna
jagung atau sate tesebut akan berwarna hitam. Zat warna hitam inilah yang disebut dengan arang
atau karbon. Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas CO2, sedangkan
pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan menghasilkan karbon atau zat arang.
Untuk mengidentifikasi adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon, maka dapat dilakukan
dengan melakukan percobaan atau eksperimen pemanasan gula. Seperti yang sudah dijelaskan
tadi, untuk mengidentifikasi adanya unsur C, dan O, kita dapat melakukan percobaan, dengan
bantuan Cu yang dapat mempercepat proses reaksi dari pembakaran gula. Cu ini juga bekerja
sebagai oksidator atau tugasnya mereduksi gula. Sedangkan gula akan menjadi pereduksi atau
bertugas mengoksidasi Cu. Pembakaran gula menghasilkan gas yang kemudian dialirkan dengan
pipa bengkok ke labu ukur yang berisi air kapur. Setelah gas bercampur dengan air kapur
Ca(OH)2, air kapur akan mengeruh, dan menghasilkan endapan CaCO3. Berikut reaksinya
: Ca(OH)2 + CO2 –> CaCO3 + H2O
Hal ini membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dari pembakaran gula atau glukosa tersebut
merupakan gas Karbondioksida atau CO2. Itu berarti pada gula, terdapat unsur C dan unsur O.
Sedangkan apabila kita ingin mengidentifikasi adanya unsur H, dan O pada senyawa organik,
gula dipanaskan di dalam tabung reaksi yang ditutup dengan klem penyumbat. Kemudian setelah
terjadi perubahan warna dan timbul titik-titik uap di dinding dalam tabung reaksi, buka klem
penyumbat dan segera letakkan kertas kobalt (II) klorida di atas tabung reaksi. Kertas ini yang
semulanya berwarna biru, berubah warna menjadi merah keunguan (warnanya terurai menjadi
warna merah muda keunguan). Jadi kesimpulannya, pembakaran gula menghasilkan uap air atau
H2O. Dan itu berarti pada senyawa karbon atau senyawa organik ini tersusun atau terdapat unsur
H, dan O di dalamnya.

F. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pembakaran gula atau glukosa (C6H12O6) dapat menghasilkan uap air
(H2O) dan gas karbondioksida (CO2). Hal ini membuktikan, bahwa berdasarkan percobaan
dengan menggunakan kertas kobalt (II) klorida, tembaga (II) oksida, dan air kapur, pada senyawa
karbon (Gula) terbukti terdapat unsur C, H, dan O (terbukti adanya senyawa karbon (C) dalam
senyawa organik)
PRAKTIKUM KIMIA
KELOMPOK 3 (XI MIA 4)
Anggota:
 M. Raihan Ar-Rahim
 Rizka Amalia
 Dina Intania
 Chintya Lourent
 Irfan Rizki D.Z

MENGUJI ADANYA CARBON


1. Menguji Adanya Carbon
2. Tujuan Praktikum : Menguji beberapa jenis senyawa karbon untuk
menunjukkan adanya unsur carbon
3. Hari/Tanggal Praktikum : Rabu, 26 Agustus 2015
4. Teori Singkat : Keberadaan unsur C dalam senyawa karbon dapat didefinisikan melalui reaksi
pembakaran yang menghasilkan unsur karbon. Pembakaran senyawa organik secara sempurna
menghasilkan gas CO2, sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan
menghasilkan karbon atau zat arang. Untuk mengidentifikasi unsur C,dapat kita lakukan dengan cara
mengalirkan gas hasil pembakaran suatu senyawa hidrokarbon atau senyawa organik lainnya dalam air
kapur atau larutan Ca(OH)2 sehingga terjadi reaksi : , Jika hasil pembakaran dapat mengeruhkan air
kapur, maka itu berarti senyawa yang dibakar merupakan senyawa karbon.
5. Alat:

 Tabung Reaksi
 Pipa Pengalir Gas
 Statif
 Klem
 Kapas
 Alat Bakar
 Sendok
 Gelas Kimia
6. Bahan :
 Gula Pasir
 Air Kapur Ca(OH)2
 Serbuk CuO
7. Cara Kerja :

1. Isi tabung reaksi dengan gula pasir dan serbuk CuO


2. Tutup tabung reaksi dengan sumbat yang diberi pipa kaca yang dihubungkan ke tabung
reaksi lain yang berisi larutan Ca(OH)2
3. Masukkan pipa pengalir gas kedalam tabung reaksi
4. Panaskan tabung yang berisi gula pasir dan CuO.
5. Alirkan gas yang mengalir ke dalam air kapur
6. Lalu, amati apa yang terjadi.
8. Data Hasil Percobaan
Senyawa Karbon Menguji Unsur C
Gula Pasir Ditandai dengan adanya perubahan warna.
Perubahan warna pertama yang terjadi ialah
berwarna merah kecoklatan (keruh)
Gambar Hasil Percobaan

9. Analisis Data
Dari pengamatan yang dilakukan, Dimana keruhnya air kapur atau Ca(OH)2 ini menandakan bahwa
pembakaran gula menghasilkan gas CO2; dan itu berarti pada gula terdapat unsur C.Senyawa organik
merupakan senyawa yang mengandung unsur C. Dimana apabila senyawa organik ini dibakar, akan
menghasilkan uap air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2).Untuk mengidentifikasi adanya unsur C
dalam senyawa karbon, maka dapat dilakukan dengan melakukan percobaan atau eksperimen pemanasan
gula. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, untuk mengidentifikasi adanya unsur C, kita dapat melakukan
eksperimen I, dengan bantuan CuO yang dapat mempercepat proses reaksi dari pembakaran gula. CuO
ini juga bekerja sebagai okidator atau tugasnya mereduksi gula. Sedangkan gula akan menjadi pereduksi
atau bertugas mengoksidasi CuO. Pembakaran gula menghasilkan gas yang kemudian dialirkan dengan
pipa pengalir gas ke gelas kimia yang berisi air kapur.

10. Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan,bahwa gas yang dihasilkan dari pembakaran gula atau glukosa tersebut
merupakan gas karbondioksida atau CO2. Itu bearti pada gula, terdapat unsur C, bahwa pembakaran gula
atau glukosa (C6H12O6) dapat menghasilkan uap air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2).

11. Daftar Pustaka


Damayanti,Cahya, dkk,2014.Kimia. Klaten : Viva Pakarindo.
Watoni,Haris,2013. Kimia untuk SMA / MA Kelas XI Peminatan. Bandung : Yrama Widya.
UJI UNSUR KARBON
Oleh:
Nama : Muhammad Nur Slamet
Kelas : X2
No.Urut : 20
Guru Pembimbing : Andi Hasnaenih, S.Pd M.Pd

LABORATORIUM UNIT KIMIA


SMA NEGERI 2 RAHA
2013 / 2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan Rahmat-Nya dan dengan
izin serta pertolongan-Nyalah sehingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan, walaupun
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Tujuan dari pembuatan laporan praktikum ini adalah sebagai salah satu sarana dalam
proses belajar mengajar serta untuk menambah wawasan yang lebih luas lagi dalam Ilmu
Pengetahuan khususnya pada mata pelajaran “KIMIA” dan dengan melalui laporan ini, dapat
menjadi bahan perbandingan dengan percobaan lain yang ada hubungannya dengan apa yang
telah dipraktikkan.
Penyelesaian laporan praktikum ini tidak terlepas dari arahan guru pembimbing serta para
asisten. Olehnya itu, pada kesempatan ini tak lupa kami sebagai penyusun menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru pembimbing dan para asisten.
Dalam kesempatan ini pula, penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan laporan selanjutnya. Dan akhirnya, penyusun berharap
semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Raha 11 April 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Sampul ......................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
Abstrak ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Praktikum ............................................................................ 2
D. Kegunaan ........................................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................. 3


A. Deskripsi Teori................................................................................. 3
B. Kerangka Pikir................................................................................. 5
C. Hipotesis.......................................................................................... 5

BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 6


A. Alat dan Bahan................................................................................ 6
B. Prosedur Kerja................................................................................. 6
C. Variabel............................................................................................ 7

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.................... 8


A. Hasil Pengamatan............................................................................. 8
B. Pembahasan ..................................................................................... 8

BAB V PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan...................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA
UJI UNSUR KARBON
OLEH:
MUHAMMAD NUR SLAMET
NIS. 1311521
PEMBIMBING : ANDI HASNAENI, S.Pd M.Pd

ABSTRAK
Laporan ini berjudul Uji Unsur Karbon, yang bertujuan agar siswa mampu menguji
adanya unsure karbon dalam beberapa jenis senyawa karbon. Adapun bahan yang diuji adalah
gula pasir, tepung beras dan susu bubuk.
Pada praktikum ini kami melakukan proses pembakaran untuk menguji adanya unsure
karbon dalam suatu senyawa. Dalam proses pembakaran gulapasir berubah warna menjadi hitam.
Hal ini menunjukkan gula pasir mengandung unsure karbon. Dalam pembakaran gula juga
menyebabkan air kapur menjadi keruh. Dalam hal ini pembakaran senyawa karbon menghasilkan
karbon dioksida CO2. Selain itu di dinding tabung reaksi terdapat uap air yang didapatkan setelah
menempelkan kertas kobal dan kertas kobal berubah warna dari biru menjadi merah muda.
Dalam hal ini pembakaran senyawa karbon juga menghasilkan H2O. Dalam menguji unsure
karbon pada susu bubuk dan tepung beras kami menggunakan lilin dan sendok. Sendok
digunakan sebagai tempat memanaskan senyawa dan lilin sebagai pembakar. Kemudian
memasukkan dua spatula tepung beras pada sendok dan kemudian dipanaskan pada lilin. Lama
kelamaan tepung beras menjadi hitam. Hal ini menunjukkan tepung beras merupakan senyawa
karbon yang didalamnya terdapat unsure karbon.
Dari hasil pengamatan praktikum kali ini didapatkan bahwa setiap pembakaran
senyawa karbon maka akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air dan senyawa yang
mengandung unsure karbon jika dibakar menghasilkan zat yang berwarna hitam.

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan
serta energy yang menyertai perubahan suatu materi. Materi sendiri adalah sesuatu yang
memiliki massa dan menempati ruang. Materi pula sering disebut zat. Pada umumnya zat terdiri
dari 3 wujud yaitu padat, cair dan gas. Materi juga biasanya disebut senyawa atau gabungan dari
beberapa unsure. Didalam senyawa organic terdapat unsure seperi C (karbon) dan H (hydrogen).
Kedua unsure ini dalam senyawanya biasa disebut hidrokarbon.
Awalnya senyawa organik diduga hanya dapat dihasilkan oleh makhluk hidup atau
terdapat dala makhluk hidup, tetapi Friedrich Wohler tahun 1828 berhasil mensintesis urea
(senyawa organik) dengan memanaskan amonium sianat.
Karbon merupakan satu unsur yang banyak ditemukan jenis senyawanya. Contoh
senyawa yang mengandung karbon antara lain, protein, lemak, vitamin, tepung kanji, gula, wol,
nilon, plastik, dan bahan bakar. Senyawa karbon ada yang termasuk senyawa organik dan
senyawa anorganik (Poppy K. Devi, 2007: 173).
Salah satu cara untuk mengetahui bahwa suatu bahan mengandung senyawa karbon, yaitu
dengan membakar senyawa tersebut. Hasil pembakaran sempurna dari senyawa karbon akan
mengubah karbon menjadi gas CO2, sedangkan hidrogen berubah menjadi uap air (H2O). Adanya
gas CO2 hasil pembakaran senyawa karbon dapat dikenali karena dapat mengeruhkan air kapur,
sedangkan keberadaan uap air dapat dikenali dengan kertas kobal. Air akan mengubah kertas
kobal yang berwarna biru menjadi merah muda(Irvan Permana, 2007: 117).

Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini
tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen,
oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling sederhana
adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama minyak bumi dan
gas alam(Yayan Sunarya, 2009: 139).

Salah satu senyawa yang mengandung unsure karbon adalah Intan. Intan merupakan
salah satu batu mulia. Intan dapat diolah menjadi berlian yang sangat indah. Tidak heran jika
berlian banyak digunakan sebagai perhiasan. Bukan hanya itu, intan juga dapat digunakan
sebagai mata bor karena sifatnya yang keras dan tidak mudah patah. Sifat intan seperti itu tidak
terlepas dari struktur molekul yang dimilikiintan. Intan tersusun atas atom-atom karbon yang
membentuk struktur geometri tetrahedral. Intan hanyalah satu contoh senyawa karbon. Selain
intan, masih banyak senyawa karbon lainnya. Jumlahnya mencapai lebih dari 10 juta. Atom
karbon dapat berikatan dengan banyak atom lain. Atom karbon paling banyak berikatan dengan
atom hidrogen membentuk senyawa hidrokarbon. Metana merupakan senyawa kovalen nonpolar
dan merupakan senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai bahan bakar. Senyawa
hidrokarbon sangat banyak ditemukan di alam. Bensin, solar, minyak tanah, lilin, karbohidrat,
dan lemak merupakan contoh senyawa-senyawa hidrokarbon(Iman Rahayu, 2009: 124).

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara mengetahui senyawa yang mengandung unsure karbon?

C. TUJUAN PRAKTIKUM
Menguji adanya unsure karbon dalam beberapa jenis senyawa karbon.
D. KEGUNAAN
1. Sebagai tempat untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
2. Sebagai sumber informasi jika ada penelitian lebih lanjut.
3. Sebagai lembaga penelitian.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. DESKRIPSI TEORI
Pada tahun 1780, seorang bernama Karl Wilhelm Scheele (1742 – 1786) membedakan
senyawa-senyawa menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Senyawa organik, adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup.
2. Senyawa anorganik, adalah senyawa yang dihasilkan oleh benda mati.

Sementara itu pada tahun 1807, Jons Jacob Berzelius (1779 – 1848) menyatakan
teori vis vitalis, yaitu bahwa senyawa-senyawa organik hanya dapat dibuat di dalam tubuh
makhluk hidup dengan bantuan daya hidup (vis vitalis), sehingga menurutnya tidak mungkin
senyawa organik dibuat di laboratorium dengan menggunakan bahan senyawa anorganik.
Hingga abad ke-19, kedua teori tersebut masih terus dipegang karena belum pernah ada
senyawa organik yang dibuat di laboratorium. Sampai kemudian Friederich Wohler (1800 –
1882) yang juga murid Berzelius berhasil menumbangkan teori sebelumnya, setelah dia berhasil
menyintesis senyawa organik. Senyawa tersebut adalah urea (yang biasa dihasilkan dari urine
makhluk hidup) dengan menggunakan zat anorganik, yaitu dengan mereaksikan perak sianat
dengan amonium klorida membentuk amonium sianat.
AgOCN + NH4Cl → NH4OCN + AgCl
Ternyata ketika amonium sianat diuapkan untuk memperoleh kristalnya, pada
pemanasan yang terlalu lama, amonium sianat berubah menjadi urea.
NH4OCN → (NH2)2CO
Urea
Sejak saat itulah banyak disintesis zat-zat organik menggunakan zat-zat anorganik di
laboratorium.
Dengan keberhasilan Wohler menyintesis urea dari amonium sianat, para ahli kemudian
membedakan senyawa karbon menjadi senyawa karbon organik dan senyawa karbon
anorganik(Budi Utami, 2009 : 171).
Senyawa organik lebih sering disebut senyawa karbon. Senyawa karbon mengandung
paling sedikit satu atom karbon, tetapi kebanyakan terdiri dari beberapa atom karbon yang saling
berikatan satu sama lain. Salah satu sifat khas senyawa karbon yaitu mempunyai rumus dan
struktur molekul yang beraneka ragam bergantung pada jumlah atom karbonnya.
Pada pemanasan gula pasir akan menghasilkan karamel yang berwarna coklat dan uap
yang dapat mengubah warna kertas kobal dari warna biru menjadi merah muda. Hal ini
membuktikan bahwa uap yang dihasilkan dari pemanasan gula pasir adalah uap air. Air terdiri
dari unsur hidrogen dan oksigen, maka dalam gula pasir terdapat unsur hidrogen dan oksigen.
Jika campuran gula pasir dan CuO dipanaskan maka pada dinding tabung terbentuk
lapisan tembaga dan gas yang dapat mengeruhkan air kapur. Hal ini menunjukkan reaksi yang
terjadi menghasilkan gas karbon dioksida. Dari mana gas CO2 tersebut? CO2 terbentuk dari
reaksi antara C sebagai sisa pembakaran gula pasir dengan CuO. Persamaan reaksinya:
C(s) + CuO(s) → Cu(s) + CO2(g)
CO2 yang terbentuk bereaksi dengan air kapur (Ca(OH)2) dengan reaksi:
(g) + Ca(OH)2(s) → CaCO3(s) + H2O(l)
Senyawa organik atau senyawa karbon umumnya mengandung unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen. Selain ketiga unsur tersebut ada unsur lain yang jumlahnya sangat sedikit
seperti nitrogen dan belerang. Jika senyawa tersebut hanya mengandung C dan H saja disebut
hidrokarbon (Poppy K. Devi, 2007: 173-174).

a. Reaksi Pembakaran Senyawa Karbon Menghasilkan CO2 dan H2O


Gula pasir/ sukrosa merupakan contoh senyawa karbon. Gula pasir memiliki rumus kimia
C12H22O11. Jika dibakar, gula pasir akan menghasilkan CO2 dan H2O dengan persamaan reaksi
sebagai berikut.
C12H22O11(s) + 12 O2(g12 CO) →2(g) + 11 H2O(g)

b. Cara Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O


Untuk mengetahui adanya unsur C, H, dan O, Anda dapat melakukan uji air kapur dan uji
kertas kobalt. Uji air kapur bertujuan untuk menguji keberadaan gas CO2. Adanya gas
CO2 berarti menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung C dan O. Uji air kapur dilakukan
dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk ke dalam larutan kapur. Larutan kapur yang
awalnya bening akan berubah menjadi keruh.
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) →CaCO3(s) + H2O(l)
Adapun uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H2O. Adanya H2O berarti
menunjukkan adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini dilakukan
dengan cara menyentuhkan kertas kobalt kepada uap air hasil pembakaran senyawa karbon. Jika
bereaksi dengan uap air, kertas kobalt yang berwarna biru akan berubah warna menjadi merah
jambu(Iman Rahayu, 2009: 124).

B. KERANGKA PIKIR
Senyawa yang terdiri dari unsure C dan H disebut senyawa Hidrokarbon. Pada
umumnya senyawa karbon terdapat pada senyawa organic atau yang berasal dari makhluk hidup.
Namun, pada senyawa anorganik juga ada senyawa karbon seperti yang disintesis oleh Wohler.
Gula merupakan salah satu senyawa karbon. Dalam menguji adanya unsure karbon pada gula
dapat dilakukan dengan melakukan pembakaran. Pembakaran terhadap senyawa karbon akan
menghasilkan zat yang berwarna hitam. Jadi, zat yang berwarna hitam setelah pembakaran suatu
senyawa menunjukkan adanya unsure karbon dalam senyawa tersebut. Dalam pembakaran gula
juga menyebabkan air kapur menjadi keruh. Dalam hal ini pembakaran senyawa karbon
menghasilkan karbon dioksida CO2. Selain itu di dinding tabung reaksi terdapat uap air yang
didapatkan setelah menempelkan kertas kobal dan kertas kobal berubah warna dari biru menjadi
merah muda. Dalam hal ini pembakaran senyawa karbon juga menghasilkan H2O. Jadi, setiap
pembakaran senyawa karbon maka akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air dan
senyawa yang mengandung unsure karbon jika dibakar menghasilkan zat yang berwarna hitam.

C. HIPOTESA
Di duga Senyawa yang mengandung unsure karbon jika dibakar maka menghasilkan zat yang
berwarna hitam.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. ALAT DAN BAHAN

Dalam menguji adanya unsure karbon, kita memerlukan:


A. ALAT JUMLAH
1. Tabung reaksi 2 buah
2. Statif dan klem 1 pasang
3. Selang plastik 1 buah
4. Pembakar spiritus 1 buah
5. Sumbat karet 1 buah
6. Kertas kobal 1 buah
7. Spatula 1 buah
8. Sendok 1 buah
9. Lilin 1 buah
10. Kapas Secukupnya
11. Larutan kapur Secukupnya
12. Tembaga(II) oksida Secukupnya
B. BAHAN
1. Gula pasir secukupnya
2. Tepung beras secukupnya
3. Susu Bubuk secukupnya

B. PROSEDUR KERJA
Langkah kerja dalam menguji unsure karbon yaitu:
a. Menggunakan bahan Gula pasir.
1. Memasukkan 2 spatula gula pasir dan 2 spatula CuO kedalam tabung reaksi. Lalu
mengguncangkan tabung reaksinya sampai kedua zat tersebut bercampur.
2. Memasukkan air kapur kedalam tabung reksi yang lain kira-kira sepertiga tabung reaksi.
3. Memanaskan tabung yang berisi campuran gula pasir dan CuO secara perlahan-lahan sampai
terjadi reaksi. Mengamati perubahan yang terjadi pada tabung yang berisi air kapur.

b. Menggunakan bahan tepung beras dan susu bubuk.


1. Memasukkan 2 spatula tepung beras kedalam sendok.
2. Memanaskan sendok diatas lilin yang telah dibakar.
3. Mengaduk-aduk tepung beras. Amati perubahan yang terjadi.
4. Mengulangi langkah 1, 2, dan 3 untuk bahan susu bubuk.

C. VARIABEL
 Variabel bebas : Jenis senyawa organik
 Variabel respon : perubaha zat dan adanya CO2 dan H2O
 Variabel control : proses pembakaran
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

No. Senyawa Karbon Hasil Pengamatan


1. Gula Pasir Berubah warna dari putih menjadi hitam.
2. Tepung Beras Berubah warna dari putih menjadi hitam.
3. Susu bubuk Berubah warna dari putih menjadi hitam.
4. Air kapur Dari bening menjadi keruh.

B. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul uji unsure karbon dengan tujuan menguji adanya unsure
karbon dalam beberapa jenis senyawa karbon. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum
kali ini adalah gula pasir, susu bubuk dan tepung beras.

Dalam praktikum kali ini kami menggunakan dua tabung reaksi. Tabung reaksi pertama
sebagai tempat penyimpanan dua spatula gula pasir dan dua spatula tembaga dua oksida. Tabung
reaksi yang lain sebagai tempat penyimpanan air kapur. Tabung reaksi yang berisi gula pasir dan
tembaga dua oksida di jepitkan pada statif dan klem yang dibawahnya ada spiritus. Pada ujung
tabung reaksi diberi sumbat karet dan selang plastic dan selang plastic tersebut dihubungkan
pada tabung yang berisi air kapur.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan proses pembakaran. Dalam proses pembakaran gulapasir
berubah warna menjadi hitam. Hal ini menunjukkan gula pasir mengandung unsure karbon.
Dalam pembakaran gula juga menyebabkan air kapur menjadi keruh. Dalam hal ini pembakaran
senyawa karbon menghasilkan karbon dioksida CO2. Selain itu di dinding tabung reaksi terdapat
uap air yang didapatkan setelah menempelkan kertas kobal dan kertas kobal berubah warna dari
biru menjadi merah muda. Dalam hal ini pembakaran senyawa karbon juga menghasilkan H2O.
Jadi, setiap pembakaran senyawa karbon maka akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap
air dan senyawa yang mengandung unsure karbon jika dibakar menghasilkan zat yang berwarna
hitam.
Selanjutnya dalam menguji unsure karbon dalam susu bubuk dan tepung beras
dilanjutkan dirumah. Dalam menguji unsure karbon pada susu bubuk dan tepung beras kami
menggunakan lilin dan sendok. Sendok digunakan sebagai tempat memanaskan senyawa dan
lilin sebagai pembakar. Kemudian memasukkan dua spatula tepung beras pada sendok dan
kemudian dipanaskan pada lilin. Lama kelamaan tepung beras menjadi hitam. Hal ini
menunjukkan tepung beras merupakan senyawa karbon yang didalamnya terdapat unsure karbon.
Kemudian kami melakukan hal yang sama pada susu bubuk dan susu bubuk juga berubah warna
menjadi hitam. Hal ini juga menunjukan susu bubuk merupakan salah satu senyawa karbon yang
didalamnya terdapat unsur karbon.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Setiap pembakaran senyawa karbon, menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.
2. Senyawa yang mengandung unsure karbon jika dibakar menghasilkan zat yang berwarna hitam.

B. SARAN
Saran saya kepada kak asisten agar cara membimbingnya di buat lebih semenarik
mungkin agar tidak terjadi kejenuhan oleh para praktikum.

Anda mungkin juga menyukai