Pertemuan ke – 1
Jum’at, 17 September 2021
Referensi :
Whitten, K.W.Davis, R.E., Peck, M.L., Stanley, G.G (2014). Chemistry (10th ed.). Belmont, California : Brooks/Cole
Chang, R. (2003). Kimia Dasar, Konsep-Konsep Inti, Jilid 1 dan 2, Edisi Ketiga, erlangga.
Konsep Dasar Kimia
Ilmu Kimia
merupakan pusat dari ilmu pengetahuan lainnya
Secara singkat, Ilmu Kimia dapat dikatakan sebagai ilmu tentang pemahaman dan
rekayasa. Dimana rekayasa materi adalah pengubahan suatu materi menjadi materi
yang lain.
Dalam Ilmu kimia, yang akan dipelajari adalah suatu Materi.
Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Akan tetapi, materi berbeda dengan benda. Materi adalah bahan yang menyusun
suatu benda.
Contoh benda : Meja (Artinya bahan yang digunakan untuk menyusun meja
tersebut seperti kayu, paku, cat, lem, dll itulah yang disebut dengan materi).
Susunan dan struktur materi sangat berpengaruh terhadap sifat suatu materi
tersebut. Setiap zat mempunyai sifat khas yang membedakan antara yang satu
dengan yang lainnya.
Besarnya ruang yang ditempati oleh suatu benda disebut dengan volume
benda, dimana volume dinyatakan dalam satuan Liter.
Massa suatu benda bergantung pada jumlah materi penyusun benda tersebut.
Semakin banyak materi yang menyusun benda tersebut maka semakin besar
massanya dan makin besar pula daya tahannya terhadap suatu gaya.
Massa adalah ukuran yang menunjukkan jumlah materi dalam suatu sampel
W = mg
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha.
Jumlah materi tidak akan berubah saat mengalami perubahan fisika atau kimia
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan melalui reaksi kimia atau
perubahan fisika. Energi hanya dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk
lainnya.
WUJUD MATERI
Materi berwujud gas tidak Materi berwujud cair selalu Materi berwujud padat
memiliki bentuk yang tetap berubah bentuk sesuai selalu memiliki bentuk
tetapi bergantung pada dengan wadahnya serta yang tetap tidak
wadah yang ditempati volumenya selalu tetap. dipengaruhi oleh
wadahnya
II. Sifat-Sifat Materi
1. SIFAT FISIK
Sifat fisik adalah sifat zat yang berhubungan dengan perubahan fisika zat tersebut. Sifat
ini berhubungan dengan indera kita.
Contoh : Warna, rasa, bau, tingkat kekerasan, kemagnetan dan daya hantar listrik.
2. SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah sifat yang menggambarkan kemampuan suatu zat untuk bereaksi
dengan zat lain dan membentuk suatu zat yang baru.
Contoh : keterbakaran, Ionisasi, Reaktivitas, dll.
Contoh : Logam magnesium dan oksigen dapat membentuk magnesium oksida
3. Sifat ekstrinsik : sifat materi yang tergantung pada jumlah dan ukurannya, Contoh :
panjang, berat, bentuk, volume, dll.
2. Sifat intrinsik : sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah dan ukurannya. Contoh :
bau, warna, sifat logam, sifat asam dan basa, dll.
-III-. –Pe—ru-b-a-h-a-n- Mate-r----i
1. PERUBAHAN FISIKA
Sifat fisik adalahperubahan yang tidak menghasilkan materi baru. Perubahan yang terjadi pada perubahan fisika
hanyalah perubahan bentuk atau wujud.
Contoh :
- Air membeku
- Air menguap
- Es mencair
- Kayu dibentuk menjadi meja/kursi
2. PERUBAHAN KIMIA
Sifat kimia adalah perubahan yang menghasilkan pembentukan zat. Untuk mengetahui apakah telah terjadi
perubahan kimia pada suatu materi, biasanya dapat diamati dengan adanya perubahan warna, pembentukan gas,
pembentukan endapan, dll.
-Materi dan Klasifikasinya
MATERI
Homogen Heterogen
Unsur adalah zat tunggal yang paling sederhana. Contoh : N, H, O, Na, Fe, dll.
Campuran adalah gabungan dua zat atau lebih yang sifat-sifat zat penyusunnya tidak berubah
- Terdiri dari berbagai komposisi).
- Masing-masing komponen memiliki sifatnya masing-masing
- Dapat dipisahkan menjadi zat murni dengan metode pemisahan fisika
- Campuran yang berbeda komposisi memiliki sifat yang berbeda
- Campuran homogen :
Campuran yang fasa nya serba sama antara pelarut dengan zat terlarut
dan tidak terlihat perbedaannya (menyatu)
Contoh : Campuran air dan gula, campuran air dengan sirup.
Campuran
- Campuran heterogen :
Campuran yang membentuk dua fasa atau lebih dan terdapat perbedaan
yang jelas (tidak menyatu) . Contoh : Campuran kacang dengan beras.
Senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk dari gabungan dua unsur atau lebih melalui
reaksi kimia dengan perbandingan tertentu dan tetap.
Contoh : Campuran serbuk Besi dengan serbuk Belerang melalui pemanasan maka akan
membentuk senyawa Besi (II) Sulfida.
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi tetapi masih
mempunyai sifat-sifat unsur tersebut.
Contoh : H, O, Na, Fe, dll.
Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Contoh : Na +, Cl-, dll.
PEMISAHAN CAMPURAN
1. Filtrasi : Prinsip kerja filtrasi (penyaringan) adalah memisahkan dua zat berdasarkan
ukuran partikel penyusunnya. Contoh : penyaringan santan dari ampas kelapa.
Sedangkan sifat mikroskopik, pada skala atom atau molekul, harus ditentukan dengan
metode tidak langsung.
Pengukuran yang kita akan sering manfaatkan dalam penelitian kimia meliputi waktu,
massa, volume, densitas (kerapatan), dan suhu.
Massa dan Berat
Istilah "massa" dan "berat" sering digunakan secara bergantian, meskipun telah ditegaskan keduanya
berbeda. Massa adalah ukuran dari jumlah materi dalam suatu objek, sedangkan berat secara teknis,
adalah gaya gravitasi yang diberikannya pada objek. Apel yang jatuh dari pohon ditarik ke bawah
oleh gravitasi bumi. Massa apel adalah kuantitas tetap dan tidak tergantung pada lokasi, tetapi berat
tergantung pada nilai gaya gravitasi lokasi objek.
Contoh:
Disuatu lokasi tertentu yang memiliki percepatan gravitasi (g) 9,8 m/s 2 sepotong batangan emas
memiliki berat (W) 98 N. Massa (m) sepotong batangan emas tersebut dihitung dengan rumus
W= m x g diperoleh nilai m = 10 g.
Volume
Satuan SI untuk panjang adalah meter (m), dan satuan SI yang diturunkan untuk volume adalah meter kubik (m 3).
Umumnya, ahli kimia bekerja dengan volume yang lebih kecil, seperti sentimeter kubik (cm 3) dan desimeter kubik
(dm3):
1 cm3 = (1x 10-2 m)3 = 1 x 10-6 m3
1 dm3 = (1x 10-1 m)3 = 1 x 10-3 m3
Satuan lain yang umum untuk volume adalah liter (L). Satu liter adalah volume yang ditempati oleh satu desimeter
kubik (dm3). Satu liter volume sama dengan 1.000 mililiter (mL) atau 1.000 cm 3:
1 L = 1000 mL
= 1000 cm3
= 1 dm3
di mana d, m, dan V masing-masing menunjukkan densitas, massa, dan volume. Karena densitas (massa jenis zat)
adalah sifat intensif dan tidak tergantung pada kuantitas massa, untuk zat tertentu, rasio massa berbanding
volume selalu tetap sama; dengan kata lain, V meningkat jika m meningkat. Densitas biasanya berubah dengan
perubahan suhu.
Satuan SI yang diturunkan untuk massa jenis zat adalah kilogram per meter kubik (Kg/m3). Satuan ini agak besar
untuk sebagian besar penerapan atau penelitian kimia. Oleh karena itu, gram per sentimeter kubik (g/cm3) yang
setara dengan gram per mililiter (g/mL), yang lebih umum digunakan untuk massa jenis padat dan cair. Karena
massa jenis gas seringkali sangat rendah, kita mengungkapkannya dalam satuan gram per liter (g/L):
1 g/cm3 = 1 g/mL = 1000 kg/m3
1 g/L = 0,001 g/mL
Skala Suhu
Ada tiga skala suhu yang umum digunakan yaitu satuan °F (derajat Fahrenheit), °C
(derajat Celcius), dan K (Kelvin).
Kelvin adalah satuan dasar SI untuk suhu: merupakan skala suhu mutlak. Mutlak
berarti bahwa nol pada skala Kelvin, dilambangkan dengan 0 K, adalah suhu
terendah yang dapat dicapai secara teoritis.
Baik Celcius maupun Kelvin memiliki satuan yang sama besarnya, yaitu satu derajat
Celsius setara dengan satu Kelvin. Penelitian eksperimental telah menunjukkan bahwa
nol mutlak pada skala Kelvin setara dengan -273,15°C pada skala Celsius. Dengan
demikian, kita dapat menggunakan persamaan berikut untuk mengkonversi derajat
Celsius ke Kelvin: