Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN CHEMOENTREPRENEURSHIP

ROSE CANDLE WAX


Untuk memenuhi salah satu tugas praktikum biokimia

Dosen Pengampu: Dr. Sri Mursiti, M. Si

Oleh:

Kelompok 6 Kimia-B 2017

1. Risya Aprilia (4311417036)


2. Tri maryani (4311417046)
3. Ainuna Fauzia E (4311417056)
4. Muchammad Mu’tazam (4311417057)

JURUSAN KIMIA
PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2020
LAPORAN CHEMOENTREPRENEURSHIP

ROSE CANDLE WAX


A. Tujuan
Setelah melakukan tugas ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat proposal PKM dengn tema pemanfaatan bahan alam
2. Menemukan sebuah prosedur membuat produk CEP berbasis bahan alam
3. Menjelaskan melalui presentasi atau demonstrasi prosedur pembuatan yang
telah ditemukan secara teknis laboratorium
B. Landasan Teori
Lilin aromaterapi adalah alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi
(penghirupan), yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari beberapa tetes
minyak atsiri dalam wadah berisi air panas. Lilin aromaterapi akan
menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar (Primadiati,
2002). Lilin aromaterapi dibuat sesuai standar formula pembuatan lilin
aromaterapi yang sudah baku. Dalam pembuatan lilin aromaterapi biasanya
penambahan minyak atsiri berkisar 4% (Oppenheimer, 2001). Formulasinya
terdiri dari parafin, stearin, odoran, pewarna, minyak d , ryobalanops dan
minyak nilam.
Menurut (Jaelani, 2009) aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti
harum atau wangi, dan therapy yang dapat diartikan sebagai cara pengobatan
atau penyembuhan, sehingga aromaterapi dapat diartikan sebagai “suatu cara
perawatan tubuh dan atau penyembuhan penyakit dengan menggunakan minyak
essential (essential oil)”. Minyak esensial ini dapat mempengaruhi aktivitas
fungsi kerja otak melalui sistem saraf yang berhubungan dengan indra
penciuman. Respons ini akan dapat merangsang peningkatan produksi masa
penghantar saraf otak (neurotransmiter), yaitu yang berkaitan dengan pemulihan
kondisi psikis (seperti emosi, perasaan, pikiran, dan keinginan). Efek
farmakologis bunga mawar di antaranya melancarkan sirkulasi darah,
menormalkan siklus haid, antiradang, mehilangkan bengkak, dan menetralisir
racun (Arief Hariana, 2009).
Parafin merupakan bahan yang inert dan 6 stabil dibawah suhu 500 °C.
Di samping itu, parafin mengalami perubahan volume yang kecil ketika mencair
dan mempunyai tekanan uap yang rendah dalam bentuk cair. Berdasarkan sifat-
sifat tersebut, maka sistem yang menggunakan parafin biasanya mempunyai
siklus padat-cair yang sangat panjang. Sifat-sifat parafin lainnya yaitu parafin
tidak mengalami pemisahan fase ketika proses pemadatan dan peleburan
berlangsung, ramah lingkungan, tidak mempunyai bau yang tidak sedap dan
tidak terjadi penurunan sifat panas setelah siklus panjang cair-padat dilakukan
(Ukrainczyk et al. 2010).
Asam stearat merupakan salah satu produk oleochemical yang dihasilkan
dari minyak kelapa sawit (CPO). Kegunaan asam stearat antara lain untuk bahan
pembuatan lilin, bahan tambahan dalam sabun, bahan kosmetik serta pengemulsi
makanan. Untuk memproduksi asam stearat terlebih dahulu diproduksi asam
lemak dari hidrolisis CPO (Rochmadi, 2014).
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Mangkok
2. Panci
3. Cetakan lilin
4. Pegaduk
5. Kompor
Bahan:
1. Asam stearat
2. Parafin
3. Pewarna
4. Aroma terapi mawar
5. Sumbu untuk lilin
D. Cara Pembuatan Air didalam
Mangkok Asam
panci
diletakkan stearat
dipanaskan
kedalam diaduk
Aroma
kemudian
Pewarna
panci hingga
Parafin
terapiair asam stearat
dimasukkan
berisi meleleh
dimasukka
mawar dimasukkan
kemudian
n, dan
ditambahkan diaduk
Adonan lilin diaduk
secukupnyak hingga
dituang
edalam hingga
Lilin diuji
campuran
Lilin
kedalam
adonan lilin meleleh
nyala dan
merata
didinginkan
cetakan diuji
hingga lilin
kemudian organolept
E. Data Pengamatan mengeras
diberi
Asam stearat dipanaskan : meleleh ik
Parafinsumbu
dipanaskan : meleleh dan dapat bercampur dengan asam
stearat
Penambahan pewarna : warna dapat bercampur dengan lelehan campuran
asam stearat dan parafin
Penambahan aroma terapi : aroma terapi dapat bercampur dengan lelehan
campuran asam stearat dan parafin
Uji organoleptik
Kenampakan Lilin berwarna merah berbentuk seperti cetakannya
Bau Lilin mengeluarkan bau saat dibakar
Lilin mengeras setelah didinginkan dan meleleh saat
Tekstur
dilakukan pemanasan

Uji nyala

Lilin saat dinyalakan apinya berwana jingga

F. Pembahasan
Pembuatan chemoentrepreneurship (CEP) memiliki tujuan membuat
proposal PKM dengn tema pemanfaatan bahan alam, menemukan sebuah
prosedur membuat produk CEP berbasis bahan alam, menjelaskan melalui
presentasi atau demonstrasi prosedur pembuatan yang telah ditemukan secara
teknis laboratorium. Mawar dipilih sebagai bahan alam dalam pembuatan
produk CEP ini. Mawar dimanfaatkan sebagai pewangi atau aroma terapi pada
lilin. Lilin aromaterapi adalah alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi
(penghirupan), yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari beberapa tetes
minyak atsiri dalam wadah berisi air panas. Lilin aromaterapi akan
menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar.
Pembuata lilin dilakukan dengan melelehkan asam stearat dan parafin.
Asam stearat merupakan salah satu produk oleochemical yang dihasilkan dari
minyak kelapa sawit (CPO). Kegunaan asam stearat antara lain untuk bahan
pembuatan lilin, bahan tambahan dalam sabun, bahan kosmetik serta pengemulsi
makanan. Pada pembatan lilin asam stearat berfungsi sebagai pengeras pada lilin
sehingga lilin yang dihasilkan akan memadat dengan sempurnya. Parafin
merupakan bahan yang inert dan 6 stabil dibawah suhu 500 °C. Di samping itu,
parafin mengalami perubahan volume yang kecil ketika mencair dan mempunyai
tekanan uap yang rendah dalam bentuk cair. Berdasarkan sifat-sifat tersebut,
maka sistem yang menggunakan parafin biasanya mempunyai siklus padat-cair
yang sangat panjang. Pada lilin parafin digunakan sebagai basis lilin atau bahan
utama dalam pembuatan lilin. Asam stearat yang dilelehkan berwarna putih
bening seperti minyak kelapa, begitu juga pada parafin saat dilelehkan hasilnya
berupa cairan bening seperti minyak. Asam stearat dn parafin setelah tercampur
merata ditambahkan pewarna khusus untuk membuat lilin sehingga warnanya
dapat tercampur dengan sempurna dengan campuran asam stearat dan parafin.
Warna yang kami gunakan berwarna merah karena disesuaikan dengan aroma
terapinya yang beraroma bunga mawar, bunga mawar identik dengan warna
merah. Dengan begitu lilin akan terlihat lebih menarik. Setelah pencampuran
dengan warna dilakukan, langkah selanjutnya adalah pemberian aroma terapi
mawar. Aroma terapi ini diberikan secukupnya, sehingga aromanya tidak terlalu
menyengat. Sebelum adonan lilin dituang ke dalam cetakan, sumbu lilin
diletakkan terlebih dahulu kedalam cetakan dengan mengaitkannya pada lidi
agar tidak tenggelam saat lilin dituangkan. Lilin yang sudah dituangkan
kemudian didinginkan hingga lilin mengeras. Hasilnya terlihat pada uji
organoleptik dimana dari kenampakannya lilin berwarna merah yang
menandakan warna dapat tercampur secara sempurna, bau pada lilin beraoma
mawar walaupun sebelum lilin dinyalakan dan saat dinyalakan lilin tetap
beraroma bunga mawar, pada karakteristiknya lilin dapat memadat dengan
sempurna. Pada uji nyala api yang dihasilkan pada lilin tersebut berwana jingga
yang berarti api memiliki suhu diantara 1000oC – 1200oC. Seharusnya api yang
dihasilkan berwana jingga kekuningan. Pada saat uji nyala, lilin mengeluarkan
aroma mawar.
Pembuatan CEP ini mendorong mahasiswa unutk berinovasi pembuatan
produk baru terutama yang berbahan alam dan ramah lingkungan. Dengan
pembuatan lilin aroma terapi mawar mahasiswa sudah memanfaatkan bahan
alam yaitu bunga mawar.
G. Kesimpulan
Mahasiswa dapat membuat PKM dengan ide yang inovatif dan kreatif
dengan adanya CEP ini. Prosedur pembuatan lilin aroma terapi dengan cara
melelhkan asam stearat dan parafin terlebih dahulu yang kemudian ditambahkan
pewarna untuk lilin sehingga pewarna dapat tercampur dengan merata,
kemudian ditambahkan aroma terapi bunga mawar secukupnya kemudian
dicetak dicetakan.
H. Daftar Pustaka

Arief Hariana, (2009). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta : Penebar Swadaya.
Jaelani, (2009). Aromaterapi. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Oppenheimer B. (2001) . . The andlemak er's c Companion. Massachusetts
Storey Books.
Primadiati, R. 2002. Aromaterapi : Perawatan Alami Untuk Sehat dan Cantik.
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rochmadi.2014.Prarancangan Pabrik Asam Stearat Dari Minyak Kelapa Sawit
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun. Skripsi teknik kimia UGM
Ukrainczyk N, Kurajica S, Sipusic J. 2010. Thermophysical comparison of five
commercial paraffin waxes as latent heat storage materials. Chem
Biochem Eng. 24(2): 129-137.
I. Dokumentasi
Gambar 1. Asam stearat Gambar 2. Parafin

Gambar 3. Aroma terapi Gambar 4. Sumbu lilin

Gambar 5. Pewarna lilin Gambar 6. Asam stearat dilelehkan

Gambar 7. Parafin dilelehkan Gambar 8. Pewarna ditambahkan


Gambar 9. Ditambahkan aroma terapi Gambar 10. Llilin dicetak

Gambar 11. Lilin jadi

Anda mungkin juga menyukai