Oleh:
JURUSAN KIMIA
PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2020
LAPORAN CHEMOENTREPRENEURSHIP
Uji nyala
F. Pembahasan
Pembuatan chemoentrepreneurship (CEP) memiliki tujuan membuat
proposal PKM dengn tema pemanfaatan bahan alam, menemukan sebuah
prosedur membuat produk CEP berbasis bahan alam, menjelaskan melalui
presentasi atau demonstrasi prosedur pembuatan yang telah ditemukan secara
teknis laboratorium. Mawar dipilih sebagai bahan alam dalam pembuatan
produk CEP ini. Mawar dimanfaatkan sebagai pewangi atau aroma terapi pada
lilin. Lilin aromaterapi adalah alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi
(penghirupan), yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari beberapa tetes
minyak atsiri dalam wadah berisi air panas. Lilin aromaterapi akan
menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar.
Pembuata lilin dilakukan dengan melelehkan asam stearat dan parafin.
Asam stearat merupakan salah satu produk oleochemical yang dihasilkan dari
minyak kelapa sawit (CPO). Kegunaan asam stearat antara lain untuk bahan
pembuatan lilin, bahan tambahan dalam sabun, bahan kosmetik serta pengemulsi
makanan. Pada pembatan lilin asam stearat berfungsi sebagai pengeras pada lilin
sehingga lilin yang dihasilkan akan memadat dengan sempurnya. Parafin
merupakan bahan yang inert dan 6 stabil dibawah suhu 500 °C. Di samping itu,
parafin mengalami perubahan volume yang kecil ketika mencair dan mempunyai
tekanan uap yang rendah dalam bentuk cair. Berdasarkan sifat-sifat tersebut,
maka sistem yang menggunakan parafin biasanya mempunyai siklus padat-cair
yang sangat panjang. Pada lilin parafin digunakan sebagai basis lilin atau bahan
utama dalam pembuatan lilin. Asam stearat yang dilelehkan berwarna putih
bening seperti minyak kelapa, begitu juga pada parafin saat dilelehkan hasilnya
berupa cairan bening seperti minyak. Asam stearat dn parafin setelah tercampur
merata ditambahkan pewarna khusus untuk membuat lilin sehingga warnanya
dapat tercampur dengan sempurna dengan campuran asam stearat dan parafin.
Warna yang kami gunakan berwarna merah karena disesuaikan dengan aroma
terapinya yang beraroma bunga mawar, bunga mawar identik dengan warna
merah. Dengan begitu lilin akan terlihat lebih menarik. Setelah pencampuran
dengan warna dilakukan, langkah selanjutnya adalah pemberian aroma terapi
mawar. Aroma terapi ini diberikan secukupnya, sehingga aromanya tidak terlalu
menyengat. Sebelum adonan lilin dituang ke dalam cetakan, sumbu lilin
diletakkan terlebih dahulu kedalam cetakan dengan mengaitkannya pada lidi
agar tidak tenggelam saat lilin dituangkan. Lilin yang sudah dituangkan
kemudian didinginkan hingga lilin mengeras. Hasilnya terlihat pada uji
organoleptik dimana dari kenampakannya lilin berwarna merah yang
menandakan warna dapat tercampur secara sempurna, bau pada lilin beraoma
mawar walaupun sebelum lilin dinyalakan dan saat dinyalakan lilin tetap
beraroma bunga mawar, pada karakteristiknya lilin dapat memadat dengan
sempurna. Pada uji nyala api yang dihasilkan pada lilin tersebut berwana jingga
yang berarti api memiliki suhu diantara 1000oC – 1200oC. Seharusnya api yang
dihasilkan berwana jingga kekuningan. Pada saat uji nyala, lilin mengeluarkan
aroma mawar.
Pembuatan CEP ini mendorong mahasiswa unutk berinovasi pembuatan
produk baru terutama yang berbahan alam dan ramah lingkungan. Dengan
pembuatan lilin aroma terapi mawar mahasiswa sudah memanfaatkan bahan
alam yaitu bunga mawar.
G. Kesimpulan
Mahasiswa dapat membuat PKM dengan ide yang inovatif dan kreatif
dengan adanya CEP ini. Prosedur pembuatan lilin aroma terapi dengan cara
melelhkan asam stearat dan parafin terlebih dahulu yang kemudian ditambahkan
pewarna untuk lilin sehingga pewarna dapat tercampur dengan merata,
kemudian ditambahkan aroma terapi bunga mawar secukupnya kemudian
dicetak dicetakan.
H. Daftar Pustaka
Arief Hariana, (2009). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta : Penebar Swadaya.
Jaelani, (2009). Aromaterapi. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Oppenheimer B. (2001) . . The andlemak er's c Companion. Massachusetts
Storey Books.
Primadiati, R. 2002. Aromaterapi : Perawatan Alami Untuk Sehat dan Cantik.
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rochmadi.2014.Prarancangan Pabrik Asam Stearat Dari Minyak Kelapa Sawit
Kapasitas 25.000 Ton/Tahun. Skripsi teknik kimia UGM
Ukrainczyk N, Kurajica S, Sipusic J. 2010. Thermophysical comparison of five
commercial paraffin waxes as latent heat storage materials. Chem
Biochem Eng. 24(2): 129-137.
I. Dokumentasi
Gambar 1. Asam stearat Gambar 2. Parafin