Anda di halaman 1dari 9

Analisa Kualitas Air....

ANALISIS KADAR KATION DAN ANION PADA SAMPEL AIR PDAM TIRTA
WIJAYA DI KABUPATEN CILACAP

Risya Aprilia
Universitas Negeri Semarang
E-mail: risyaapriliamiharjo28@students.unnes.ac.id

Abstrak

Analisis kation dan anion pada sampel air PDAM dengan sampel yang diambil di 7 titik
yang ada di Kabupaten Cilacap. Berdasarkan Permenkes Nomor 492 Tahun 2010
tentang Baku Mutu air Minum. Parameter kimia yang diujikan yaitu Besi, Mangan,
Kromium dan Klorida. Hasil yang didapat yaitu kadar besi diperoleh 0.01 – 0.09 mg/L.
Parameter kimia yang kedua yaitu klorida didapatkan kadar 35.5 – 42.6 mg/L, kadar
mangan yang diperoleh yaitu 0.002 – 0.011 mg/L, dan kadar kromium yang didapatkan
berkisar 0.001 – 0.009 mg/L. Hasil yang diperoleh berada dibawah batas maksimum
yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa air PDAM layak digunakan sebagai
air bersih dan air minum.
Kata kunci: Air minum, PDAM, Kation, Anion, Cilacap

Abstract
Analysis of water quality in PDAM with samples taken at 7 points in Cilacap Regency.
According to Permenkes Number 492 of 2010 concerning Drinking Water Quality
Standards. The chemical parameters tested were iron, chloride, manganese, and
chromium. The results obtained were that the iron content was obtained from 0.01 to 0.09
mg/L. The second chemical parameter, chloride, obtained levels of 35.5 - 42.6 mg/L, the
manganese levels obtained were 0.002 - 0.011 mg/L, and the chromium levels obtained
ranged from 0.001 - 0.009 mg/L. The results obtained are below the maximum limit that
has been determined. This showing that PDAM’s water is proper to use as clean water and
drink water.

Keywords: Water, PDAM, Cation, Anion, Cilacap

Copyright © 2021 WJC | ISSN 2621-5985 (online) | ISSN 2549-385X (print)


Volume x, Nomor x, 20xx
2Penulis 1, Penulis 2, Penulis 3... (nama depan disingkat, nama belakang ditulis)

Bersih Kesugihan adalah Sungai Serayu dan


Irigasi Bendung Gerak Serayu (BGS) yang
dialokasikan khusus untuk Instalasi
Pengolahan Air Bersih Kesugihan. Setelah
melalui proses pra-sedimentasi di saluran
Irigasi BGS, air baku diproses di Unit
Penjernihan Air, yaitu Flow Splitter
(pembagi aliran) dan Clarifier
(Clariflokulator) yang terdiri dari Zona
Koagulasi, Zona Flokulasi (Flokulator) dan
Zona Sedimentasi (Settler). Air kemudian di
proses di Unit Filtrasi yang terdiri dari 8
(delapan) buah sand filter dengan kapasitas
maksimum masing-masing 50 L/dt. Air hasil
proses filtrasi didesinfeksi di Clear Water
Storage dan didistribusikan ke pelanggan
PDAM Kabupaten Cilacap.
Penelaah parameter kualitas
lingkungan, termasuk kualitas air
Pendahuluan memerlukan suatu pengetahuan dan
pemahaman yang memadai tentang
Air merupakan sumber daya alam yang pengertian parameter kualitas lingkungan,
diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, keterkaiatan antara parameter, hubungan
bahkan oleh semua makhluk hidup. Semakin kausatif antar-parameter, peranan
naik jumlah penduduk serta laju parameter-parameter tersebut dalam
pertumbuhannya maka semakin meningkat keseimbangan lingkungan (Efendi, 2003).
pula laju pemanfaatan sumber-sumber air. Pada air PDAM didapatkan beberapa
Seiring dengan berjalannya waktu, kandungan logam maupun kation dan anion
perkembangan peradaban serta yang dihasilkan dari proses pengolahan air
bertambahnya jumlah penduduk akan atau berasal dari sumber air baku yang tidak
menambah aktivitas kehidupan yang terfiltrasi secara sempurna. Beberapa
menambah pengotor atau pencemaran air parameter yang ada yaitu besi, klorida,
(Rahayu, 2013). Masyarakat menggunakan mangan, aluminium dan kromium. Klorida
dua jenis air bersih dalam kehidupan sehari- dalam air dapat berasal dari penambahan
hari, yaitu air sumur dan air PDAM. Air kaporit pada proses klorinasi. Klorinasi
PDAM adalah air yang didapatkan dari merupakan proses utama dalam
saluran PDAM yang didistribusikan ke warga menghilangkan kuman, penyakit dan bakteri
(Ngibad, 2019). yang terkandung dalam air. Dampak
Perusahaan Daerah Air Minum penyimpangan parameter zat kimia adalah
(PDAM) Kabupaten Cilacap merupakan dapat meningkatkan reaktivitas pada
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pembuluh tenggorokan dan sensitivitas pada
Pemerintah Kabupaten Cilacap yang penderita asma. Zat kimia bersifat racun
bergerak dalam bidang penyediaan air terutama terhadap paru dengan diawali
bersih untuk wilayah Kabupaten Cilacap. gangguan pada pernafasan. Kadar
Instalasi Pengolahan Air Bersih PDAM maksimum parameter kimia yang dianalisis
berada di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten diatur dalam Permenkes Nomor 492 Tahun
Cilacap memiliki dua water treatment plan 2010.
dengan kapasitas 300 L/dt dan 50 L/dt. Metode Penelitian
Sumber air baku Instalasi Pengolahan Air
2

Copyright © 2021 WJC | ISSN 2621-5985 (online) | ISSN 2549-385X (print)


Volume x, Nomor x, 20xx
Analisa Kualitas Air....

Alat dan Bahan menit. Kadar diukur dengan


spektrofotometer hach.
Alat yang digunakan adalah
Spektrofotometer Hach, Pipet Volume 10 mL,
Analisis Kadar Klorida
Kuvet, Labu Erlenmeyer. Bahan yang
Sebanyak 50 mL sampel air PDAM
digunakan adalah sampel air, K2CrO4 5%,
diambil menggunakan pipet volume 10 ml.
AgNO3 0.01 N, serbuk MgO, reagen Iron
Sebanyak 1 mL larutan K2CrO4 5%
FerroVer, Asam Askorbat, PAN Indicator
ditambahkan ke dalam sampel air. Kemudian
Solution 0,1%, Alkalin Sianida, dan reagen
ditambahkan serbuk MgO sebanyak 1 gram.
ChromaVer 3.
Dilakukan titrasi menggunakan perak nitrat
Prosedur Kerja (AgNO3) 0,01 N sampai timbul warna merah
Analisis Kadar Besi bata, kemudian catat volume titrasinya.
Siapkan kuvet sebanyak 7 buah, Kadar klorida didapatkan dengan
kemudian diisi dengan sampel dari air PDAM menghitung berdasarkan rumus sesuai (SNI
sebanyak 10 mL. Sampel dicampur dengan 01- 3554-2006).
reagen iron ferrover. Sampel dikocok sampai
homogen dalam sampel dan tunggu selama 3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
menit. Diukur menggunakan
Pada analisis ini, menggunakan
Spektrofotometer Hach.
instrument yaitu Spektrofotometri Hach.
Kelebihan menggunakan spektrofotometri
Analisis Kadar Mangan
hach dengan spektrofotometri UV Vis adalah
Siapkan 7 kuvet yang telah diisi sampel
lebih mudah digunakan, memiliki sistem
air PDAM, kemudian masing-masing
barcode yang mana pengoperasian lebih
dicampur dengan reagen asam askorbat.
cepat dan jauh dari kesalahan. Pada saat
Kocok kuvet sampai homogen, lalu
akan melakukan pengukuran menggunakan
ditambahkan 15 tetes PAN Indicator Solution
reagen yang telah ditentukan. Kelebihan
0,1% dan 21 tetes alkalin sianida. Tunggu
lainnya yaitu jumlah sampel yang digunakan
selama 2-3 menit, lalu ukur kadar
lebih efisien, sehingga limbah yang
menggunakan spektrofotometer hach.
dihasilkan akan lebih sedikit dan
dokumentasi kontrol kualitas yang luas bagi
Analisis Kadar Kromium
setiap uji (Merck, 2011)
Siapkan 7 kuvet yang telah diisi sampel
air PDAM, kemudian masing-masing Berdasarkan hasil analisis yang telah
dicampur dengan reagen chromaver 3. dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
Sampel dihomogenkan dan tunggu selama 5

Tabel 1. Data Analisis Parameter Kimia

No Sampel Besi Klorida Mangan Kromium


(mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
1. Sampel 1 0,01 42,6 0,008 0,006
2. Sampel 2 0,02 39,05 0,011 0,009
3. Sampel 3 0,01 35,5 0,002 0,009
4. Sampel 4 0,04 35,5 0,003 0,009
5. Sampel 5 0,09 35,5 0,003 0,004
6. Sampel 6 0,03 35,5 0,004 0,003
7. Sampel 7 0,01 35,5 0,,005 0,001
Batas 0,3 250 0,4 0,05

Copyright © 2021 WJC | ISSN 2621-5985 (online) | ISSN 2549-385X (print)


Volume x, Nomor x, 20xx
4Penulis 1, Penulis 2, Penulis 3... (nama depan disingkat, nama belakang ditulis)

maksimum
terdapat pada Tabel 1 memiliki kadar
Hasil analisis parameter kimia dibawah batas maksimum yang telah
meliputi besi, klorida, mangan, aluminium ditentukan berdasarkan Peraturan Menteri
dan kromium. Sampel yang digunakan Kesehatan RI Nomor
berasal dari air PDAM yang diambil di 7 titik 492/MENKES/PER/IV/2010. Berikut tabel
yang ada di Kabupaten Cilacap khususnya baku mutu air minum yang digunakan
daerah Cilacap Kota. Berdasarkan hasil yang sebagai standar dalam analisis kualitas air
di dapat menunjukan parameter yang minum:

Copyright © 2021 WJC | ISSN 2621-5985 (online) | ISSN 2549-385X (print)


Volume x, Nomor x, 20xx
Tabel 2. Baku Mutu Air Minum

No Jenis Parameter Satuan Kadar


Maksimum
yang
diperbolehkan
1. Parameter yang
berhubungan
langsung dengan
Kesehatan
a. Parameter
Mikrobiologi
1) E. Coli Jumlah per 100 mL 0
sampel
2) Total Bakteri Jumlah per 100 mL 0
sampel
Koliform
b. Kimia Anorganik
1) Arsen mg/L 0,01
2) Flourida mg/L 1,5
3) Total Kromium mg/L 0,05
4) Kadmium mg/L 0,003
-
5) Nitrit (NO )
2 mg/L 3
-
6) Nitrat (NO )3 mg/L 50
7) Sianida mg/L 0,07
8) Selenium mg/L 0,01
2. Parameter yang
tidak berhubungan
langsung dengan
kesehatan
a. Parameter Fisik
1) Bau Tidak Berbau
2) Warna TCU (True Color 15
Unit)
3) Total zat padat mg/L 500
terlarut (TDS)
4) Kekeruhan NTU (Nephelometric 5
Turbidity Unit)
5) Rasa Tidak Berasa
o
6) Suhu C Suhu udara ± 3
b. Parameter
Kimiawi
1) Aluminium mg/L 0,2
2) Besi mg/L 0,3
3) Kesadahan mg/L 500
4) Khlorida mg/L 250
5) Mangan mg/L 0,4
maksimum baku mutu air yang telah
Adanya kandungan logam maupun ditentukan. Sehingga air PDAM secara
mineral yang terdapat pada sampel air kualitas terutama dalam hal parameter
PDAM didapatkan dari proses kimia cukup baik untuk digunakan untuk
pengolahan air tersebut. Dalam proses air bersih. Jika kandungan
pengolahan dari sumber air baku (sungai besi dan mangan pada sampel tinggi,
serayu) sampai menjadi air bersih yang dapat menyebabkan korosi pada logam,
dapat digunakan terdapat proses warna air akan berubah menjadi kuning
klorinasi yang mana berfungsi (Sulistyorini, 2016) dan dapat
mengurangi kadar logam atau mineral menyebabkan warna kemerahan pada
yang berasal dari sumber air baku, air (Susanti, 2012). Kehadiran unsur besi
namun kelebihan klorinasi akan (Fe) dalam air bersih menyebabkan
meningkatkan kadar logam maupun timbulnya rasa bau logam, menimbulkan
mineral yang ada. Salah satu contoh warna koloid merah (karat) dalam air
senyawa yang digunakan yaitu Ca(OCl)2. akibat oksidasi oleh oksigen terlarut dan
Pada saat melakukan klorinasi terdapat dapat merupakan racun bagi manusia.
reaksi didalamnya yaitu: Redahnya kadar besi dan mangan yang
Reaksi 1: terdapat pada sampel menunjukan
bahwa proses oksidasi terjadi dengan
2Ca(OCl)2 + 2H2O 2Ca(OH)2 + 2Cl2 + O2 baik sehingga tidak ada besi dan mangan
Reaksi 2: yang terlarut atau terendap dalam air.
Demikian juga kehadiran unsur kromium
Cl2 + C = C Cl – C – C – Cl (Cr) yang mempunyai daya racun yang
Selain menggunakan klorinasi, terdapat tinggi, sifat yang dibawa oleh racun ini
juga tawas yang digunakan pada saat juga mengakibatkan terjadinya
pengolahan air. keracunan akut dan keracunan kronis
Al2(SO4)3 2Al3+ + 3SO42- (Fajar, 2013).
Air akan mengalami Kadar ion klorida dalam sampel
H2O H+ + OH- air PDAM dianalisis menggunakan Titrasi
Selanjutnya Argentometri metode Mohr. Titrasi
2Al3+ + 6OH2- Al(OH)3 argentometri metode Mohr dapat
Selain itu akan dihasilkan asam. digunakan untuk menentukan kadar
3SO42- + 6H+ 3H2SO4 klorida dalam rentang pH 7-10 dengan
(BPPT, 2008) larutan standar AgNO3 sebagai penitran
dan K2CrO4 sebagai indikator pada saat
Berdasarkan analisis yang didapat titik akhir titrasi (TAT) serta serbuk MgO
diperoleh kadar pada besi dengan yang digunakan untuk menetralkan
rentang 0.01-0.09 mg/L, kadar mangan sampel. Pada saat titik akhir titrasi
0.002-0.011 mg/L, kadar kromium ditunjukkan dengan timbulnya endapan
0.001-0.009 mg/L. Pengukuran kadar berwarna merah bata yang merupakan
dilakukan dengan menggunakan senyawa Ag2CrO4. Reaksi yang terjadi
instrument spektrofotmeter hach. Kadar saat titrasi adalah sebagai berikut:
yang diperoleh dari keempat parameter Saat sebelum titik ekuivalen:
tersebut berada dibawah batas
AgNO3 + Cl- → AgCl(s) + NO3- (Endapan digunakan sebagai air bersih dan air
putih). minum.
Saran
Saat setelah titik ekuivalen:
AgNO3 + K2CrO4 → Ag2CrO4(s) + NO3- Saran untuk analisis selanjutnya
(Endapan merah bata). yaitu pengujian pada sampel dilengkapi
lagi dengan penambahan parameter
Kadar klorida dihitung menggunakan lainnya.
rumus (SNI 01- 3554-2006):
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada UPTD
Laboratorium Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Cilacap.
Berdasarkan data hasil analisis
kadar klorida pada tabel 2 diketahui
bahwa rentang kadar klorida dalam 7 Daftar Pustaka
sampel antara 35.5 mg/L sampai dengan
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar
42.6 mg/L. Kadar klorida yang tinggi
Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC.
dapat berbahaya bagi kesehatan
diantaranya dapat bersifat merusak atau
Depkes RI. 2010. Permenkes RI No.
korosif pada kulit dan peralatan, selain
492/MENKES/PER/IV/2010.
itu juga berpotensi merusak sistem
Tentang Persyaratan Kualitas Air
pernafasan manusia dan hewan. Kadar
Minum. Depkes RI, Jakarta.
klorida dalam air dapat digunakan
sebagai indikator adanya pencemaran
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi
(Chandra,2006). Air dikatakan tercemar
Pengelolaan Sumber daya dan
apabila mengandung bahan yang
Lingkungan Perairan. Penerbit
melebihi ambang batas dan sifat-sifat air
Kanisnus. Yogyakarta.
yang tidak sesuai dengan standar yang
telah ditentukan (Sumardjo, 2009).
Fajar Mara. 2013 Penentuan Kadar Unsur
Kualitas air pada saat musim hujan
Besi, Kromium, dan Aluminium
dan kemarau pun berbeda. Kandungan
Dalam Air Baku dan Pada
besi dalam air pada saat musim kemarau
Pengolahan Air Bersih di Tanjung
akan lebih tinggi daripada musim hujan
Gading Dengan Metode
karena tidak terjadi proses pengenceran
Spektrofotometri Serapan Atom.
percampuran air oleh hujan sehingga
Jurnal Saintia Kimia Volume 1
kadar kepekatannya tinggi. Begitu pula
Nomor 2 Tahun 2013.
dengan kadar senyawa mangan,
kromium dan klorida akan lebih tinggi
Hach. 2011. Salicylate Methode 8155.
pada saat musim kemarau.
Hach Company. USA

Simpulan dan Saran Marck. 2011. Test Kit. Merck Chemicals.


Indonesia
Simpulan
Parameter kimia yang diujikan Ngibad, Khoirul, dkk. 2019. Analisis
mendapatkan hasil dibawah batas Kadar Klorida Dalam Air Sumur Dan
maksimum baku mutu air yang telah PDAM Di Desa Ngelom Sidoarjo. JKPK
ditentukan oleh Peraturan Menteri (Jurnal Kimia dan Pendidikan
Kesehatan RI Nomor Kimia), Volume 4. No 1 Tahun 2019.
492/MENKES/PER/IV/2010. Hal ini
menunjukkan bahwa air PDAM layak
Rahayu, B., Napitupulu, M, Tahril. Analisis Kedokteran dan ProGram Strata I
Logam Zink dan Besi Air Sumur Di Fakultas Bioeksata, EGC, Jakarta.
Kelurahan Pantoloan Kecamatan
Palu Utara. J. Akad. Kim. 2(1). 2013 Susanti, I. T. (2012). Evaluasi Kualitas Air
Waduk Manggar sebagai Sumber Air
Sulistyorini,I.S, Edwin,M., Sampe Arung, Baku Kota Balikpapan. Semarang:
A. 2016. Analisis Kualitas Air Pada Program Pasca Sarjana Universitas
Sumber Mata Air di Kecamatan Diponegoro.
Karangan Dan Kaliorang Kabupaten
Kutai Timur. Jurnal Hutan Tropis
Volume 4 No.1.
Sumardjo, D., 2009, Pengantar Kimia :
Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai