Anda di halaman 1dari 21

PERSYARATAN

KUALITAS AIR
LIMBAH

AFRANNISA FAUZIYAH K

ALIFIA ZULISTA

DEWI PURNAMASARI

HANI NURKHOFIFAH

PASCA TRI HAJNOWO

ZULFAH DELFIANA
KLASIFIKASI DAN KRITERIA
KUALITAS AIR
MENURUT PERATURAN PEMERINTAH RI NO.82
TAHUN 2001
KELAS SATU, Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau
peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

KELAS DUA, Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

KELAS TIGA, Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan
mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

KELAS EMPAT, Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
PEMANTAUAN KUALITAS AIR
DILAKUKAN DENGAN CARA
• Pemerintah Pusat menugaskan Pemerintah Propinsi untuk memantau sumber air
yang berada dalam wilayah Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
dilakukan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali disampaikan kepada menteri.
• Sumber air yang berada dalam 2 atau lebih daerah Kabupaten/Kota dalam satu propinsi
dikoordinasikan oleh Pemerintah Propinsi dan dilaksanakan oleh masing-masing
Pemerintah Kabupaten/Kota;
• Sumber air yang berada dalam dua atau lebih daerah propinsi dan atau sumber air yang
merupakan lintas batas negara kewenangan pemantauannya berada pada Pemerintah.
Mekanisme dan prosedur pemantauan kualitas air ditetapkan lebih lanjut dengan
Keputusan Menteri.
STATUS KUALITAS AIR DITETAPKAN
UNTUK MENYATAKAN

• KONDISI CEMAR, Bila mutu • KONDISI BAIK, Bila mutu air


air tidak memenuhi baku mutu air memenuhi baku mutu air maka
maka Pemerintah dan Pemerintah Pemerintah dan Pemerintah Propinsi,
Propinsi, Pemerintah Kabupaten/ Kota Pemerintah Kabupaten/ Kota sesuai
sesuai dengan kewenangan masing- dengan kewenangan masing-masing
masing melakukan upaya mempertahan-kan dan atau
penanggulangan pencemaran dan meningkatkan kualitas air
pemulihan kualitas air dengan
menetapkan mutu air sasaran;
PERSYARATAN FISIK DAN
KIMIA
PERSYARATAN AIR MINUM
Air minum adalah airyang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.Air minum aman bagi kesehatan
apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif
yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan
Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas
air minum.
SYARAT-SYARAT KUALITAS AIR MINUM

• Syarat fisika: air bebas dari • Syarat bakteriologi: Air


pencemaran dalam arti kekeruhan, yang dipengaruhi sebagai air bebas
warna, rasa, dan bau dari kuman penyakit, dimana
termasuk bakteri, protozoa, virus,
• Syarat kimia: air minum tidak ccing,dan jamur.
boleh mengandung zat kimia yang
beracun sehingga dapat mengganggu • Syarat radioaktif: Air minum
kesehatan, estetika, dan gangguan yang bebas dari sinar alfa dan
ekonomi. beta yang dapat merugikan
kesehatan.
BAKU MUTU AIR LIMBAH
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN
2014 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH
Pasal 7 Pasal 14
• Baku mutu air limbah bagi usaha • Dalam hal usaha dan/atau
dan/atau kegiatan sebagaimana
kegiatan belum memiliki
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
ditinjau paling sedikit 1 (satu) kali baku mutu air limbah yang
dalam 5 (lima) tahun. ditetapkan, berlaku baku
• Peninjauan sebagaimana mutu air limbah
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagaimana tercantum
dengan kajian ilmiah mengenai: dalam Lampiran XLVII yang
• kemampuan daya tampung beban merupakan bagian tidak
pencemaran air; dan/atau
terpisahkan dari Peraturan
• perkembangan teknologi yang lebih
baik. Menteri ini.
Pasal 7 Pasal 14
• Baku mutu air limbah bagi usaha • Dalam hal usaha dan/atau
dan/atau kegiatan sebagaimana
kegiatan belum memiliki
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
ditinjau paling sedikit 1 (satu) kali baku mutu air limbah yang
dalam 5 (lima) tahun. ditetapkan, berlaku baku
• Peninjauan sebagaimana mutu air limbah
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagaimana tercantum
dengan kajian ilmiah mengenai: dalam Lampiran XLVII yang
• kemampuan daya tampung beban merupakan bagian tidak
pencemaran air; dan/atau
terpisahkan dari Peraturan
• perkembangan teknologi yang lebih
baik. Menteri ini.
PARAMETER PENCEMAR AIR
LIMBAH
Pencemaran lingkungan hidup yaitu; masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup, oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya
PARAMETER KIMIA
DO (Dissolved Oxygen)
COD (Chemical Oxygent Demand)
• Adalah oksigen terlarut yang terkandung di • COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang
dalam air, berasal dari udara dan hasil proses dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat
fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan organis yang ada dalam 1 liter sampel air,
oleh semua mahluk yang hidup di air seperti
dimana pengoksidasi K2,Cr2,O7 digunakan
ikan, udang, kerang dan hewan lainnya
termasuk mikroorganisme seperti bakteri sebagai sumber oksigen

BOD (Biochemical Oxygent TSS (Total suspended Solid)


Demand)
• TSS adalah jumlah berat dalam mg/liter
• Adalah suatu analisa empiris yang mencoba kering lumpur yang ada dalam limbah
mendekati secara global proses mikrobiologis
setelah mengalami penyaringan dengan
yang benar -benar terjadi dalam air.
Pemeriksaan BOD diperlukan untuk membran berukuran 0,45 mikron.
menentukan beban pencemaran akibat air
pH
buangan dan untuk mendesain sistem
pengolahan secara biologis. • adalah drajat keasaman suatu zat. pH
normal adalah 6-8. Tujuan metode
PARAMETER KIMIA
Total organik karbon (TOC) , Parameter Logam
Total Carbon (TC), Inorganic • Spektroskopi penyerapan atom adalah
Carbon (IC) teknik untuk menentukan konsentrasi
• TOC adalah jumlah karbon yang elemen logam tertentu dalam sampel.
terikat dalam suatu senyawa
organik dan sering digunakan
sebagai indikator tidak spesifik dari
kualitas air atau kebersihan
peralatan pabrik. Total Carbon (TC)
– semua karbon dalam sample, Total
Inorganic Carbon (TIC) – sering
disebut sebagai karbon anorganik
(IC), karbonat, bikarbonat, dan
terlarut karbon dioksida (CO 2)
PARAMETER FISIK
Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam air limbah yaitu: padatan,
kekeruhan, bau, temperatur, daya hantar listrik dan warna.
• Padatan terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang larut, mengendap
maupun suspensi
• Daya Hantar Listrik ini untuk melihat keseimbangan kimiawi dalam air dan
pengaruhnya terhadap kehidupan biota.
• Warna timbul akibat suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, di samping adanya
bahan pewarna tertentu yang kemungkinan mengandung logam berat.
• Bau disebabkan karena adanya campuran dari nitrogen, fospor, protein, sulfur, amoniak,
hidrogen sulfida, carbon disulfida dan zat organik lain.
• Temperatur air limbah akan mempengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan
dalam air.
PARAMETER BIOLOGI
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya pencemaran
secara biologi berupa mikroorganisme, misalnya, bakteri coli,
virus, bentos, dan plankton. jenis- jenis mikroorganisme di air
yang tercemar seperti : Escherichia coli, Entamoeba coli, dan
Salmonella thyposa
PEMANTAUAN KUALITAS AIR
LIMBAH
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR P. 93 / MENHLK/ SETJEN/ KUM. 1 / 8/ 2018 TENTANG PEMANTAUAN KUALITAS
AIR LIMBAH SECARA TERUS MENERUS DAN DALAM JARINGAN BAGI USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN.
Pasal 1 Pasal 2
• Air Limbah adalah sisa dari suatu usaha • Usaha dan/atau kegiatan yang
dan/atau kegiatan yang berwujud cair. diwajibkan memasang dan
• Sparing adalah sistem yang dipergunakan mengoperasikan Sparing meliputi:
untuk memantau, mencatat dan
• industri rayon;
melaporkan kegiatan pengukuran kadar
suatu parameter dan/atau debit air limbah
• industri pulp dan kertas;

secara otomatik, terus menerus dan dalam • industri kertas;


jaringan. • industri petrokimia hulu;

• Baku Mutu Air Limbah adalah ukuran batas • industri oleokimia dasar;

atau kadar unsur pencemar dan/atau • industri kelapa sawit;


jumlah unsur pencemar yang ditenggang • industri kilang minyak;
keberadaannya dalam air limbah yang • eksplorasi dan produksi minyak dan gas;
akan dibuang atau dilepas ke dalam media • pertambangan nikel;
air dari suatu usaha dan/atau kegiatan
• industri pupuk; dan n. kawasan industri.
Pasal 7
Pasal 4
Data hasil pengoperasian Sparing
Tahapan Sparing sebagaimana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
dianggap sahih apabila Sparing:
meliputi:
• lulus uji konektivitas dengan pusat data yang
• pemasangan Alat Sparing;
di Kementerian Lingkungan Hidup dan
• pengoperasian Sparing; Kehutanan;
• perhitungan beban pencemaran air; • dibangun sesuai dengan spesifikasi dan
dan kelengkapan yang disyaratkan
• pelaporan data pemantauan kualitas • dioperasikan sesuai dengan instruksi kerja
air limbah
• dioperasikan sesuai dengan jaminan mutu
Pasal 6 yang tertulis dalam petunjuk operasional
• Titik penaatan yang dipasang Alat alat;
Sparing wajib dilengkapi dengan:
• berfungsi dengan baik;
• nama titik penaatan; dan
• dilakukan pemantauan setiap 1 (satu) jam;
• titik koordinat.
DAFTAR PUSTAKA
 
lamet, J.S, 2007,
Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada Pres.
Effendi, H, 2007,
Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Kanisius.
Depkes RI. 1991.
Pedoman Teknis Perbaikan Kualitas Air, bagi Petugas Pembinaan Kesehatan Lingkungan, Ditjen P2PL
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001,
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Pemertintah Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomer 5 Tahun 2014
http://neo.kemenperin.go.id/files/hukum/17%20Permen%20LH%20th%202014%20No.%2005%20Baku%20Mutu
%20Air%20Limbah.pdf
diakses pada tanggal 18 Februari 2020 pukul 17:27
Himawan, edrus. 2009.
https://edrushimawan.wordpress.com/2009/10/21/parameter-pencemaran-air/ diakses pada tanggal 19 Februari
2020 pukul 19:03
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
https://onlimo.bppt.go.id/Regulasi/kmp932018.pdf
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai