LANDASAN TEORI
4
logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia,
terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia
coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak
air hingga 100°C,banyak zat berbahaya,terutama logam,tidak dapat dihilangkan
dengan cara ini.
2.1.2. Sumber-sumber Air Bersih
Pengertian sumber air bersih adalah tempat-tempat atau wadah-wadah air
baik yang terdapat diatas atau dibawah permukaan tanah.(SNI Penyusunan
sumber daya air spasial 2002). Sedangkan menurut (Sutrisno,dkk 2004), sumber
air adalah suatu komponen utama yang harus ada pada sistem perencanaan air
bersih, sebab tanpa sumber air maka suatu penyediaan air bersih tidakakan
berfungsi.
1. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berada dipermukaan bumi yang
berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi tetapi berada
dipermukaan tanah.Kualitas air ini biasanya tergantung daerah sekitarnya
dimana air itu berada.Air permukaan kurang baik untuk langsung
dikonsumsi oleh manusia,oleh karena itu perlu adanya pengolahan terlebih
dahulu sebelum dimanfaatkan, air ini terdiri dari ; air sungai,telaga,danau,
rawadan sebagainya.
2. Air Angkasa ( Air Hujan/Salju)
Air angkasa adalah air hasil proses alam yang terbentuk di udara
melalui proses hidrologi, dan jatuh ke bumi dalam bentuk titik-titik air dan
es. Air angkasa terdiri atas air hujan dan salju.
3. Air Bawah Tanah.
Adalah air yang berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi
yang kemudian mengalami penyerapan ke dalam tanah dan mengalami
proses filtrasi alamiah. Yang termasuk sumber air jenis ini terdiri dari air
sumur dangkal, sumurdalam dan mataair.
2.1.3. Mata Air
Mata air adalah air tanah dalam yang muncul ke permukaan, yang berasal
dari proses peresapan air hujan ke dalam tanah. Apabila curah hujan tidak tetap
5
sepanjang tahun maka kapasitas dari mata air juga akan berfluktuasi.
Apabila digunakan sebagai sumber air baku,harus diperhitungkan
kapasitas dari mata air yang dapat diketahui dengan melakukan pengukuran
kapasitas sepanjang tahun. Jika hal tersebut tidak dapat dilakukan karena
terbatasnya waktu,kapasitas mata air dapat diketahui dengan cara penyelidikan
hidro geologi atau melalui wawancara dengan penduduk.
Mata air yang terdapat di daerah berbatuan misalnya batu kapur, kapasitas
dan kekeruhannya akan bervariasi selama musim kemarau dan musim
penghujan.Suatu penanganan khusus diperlukan terhadap mata air jenis ini untuk
menjamin kapasitas minimum dan juga kekeruhan yang berlebihan setelah turun
hujan.
1. Ketentuan Pemanfaatan Sumber Mata Air
Persyaratan-persyaratan penggunaan sumber mata air adalah sebagai
berikut (Tri Joko, Unit Air Baku dalam SPAM, 2009):
a. Di daerah perencanaan dan sekitarnya terdapat sumber mata air yang
berpotensi dengan kontinuitas yang mencukupi untuk suatu
kebutuhan.
b. Pemanfaatan air harus mengacu pada peraturan-peraturan sebagai
berikut:
a) Undang-undang Dasar 1945, pasal 33 yang menyatakan bahwa
bumi dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan sepenuhnya untuk kemakmuran
rakyat.
b) Undang-undang Repbulik Indonesia No.4 Tahun 1982, tentang
Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c) Undang-undang Republik Indonesia No.11 Tahun 1974,tentang
Pengairan serta penjelasannya.
d) Undang-undang Republik Indonesia No.7 Tahun 2004, tentang
Sumber Daya Air beserta penjelasannya.
e) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 1982,
tentang Tata Pengaturan Air beserta penjelasannya.
f) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 Tahun 2005,
6
tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum beserta
penjelasannya.
g) Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup No.KEP-02/MENKLH/1/1998 tentang Pedoman
Penetapan Baku Mutu Lingkungan.
c. Membuat perijinan kepada Kepala Daerah Tingkat I dan kepala
DaerahTingkat II c.q. Instansi yang berwenang mengelola mata air
dan mendapat persetujuan secara tidak memaksa dari pemilih tanah
dimana terdapat mata air.
2.1.4. Standar Air Bersih
1. Standar Kesehatan
Standar air bersih diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua,dan
Pemandian Umum. Para meter air untuk kebutuhan Higiene Sanitasi
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Parameter fisik standar air baku
Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
Standar Baku
No Parameter Wajib Unit Mutu
1 Kekeruhan NTU 25
2 Warna TCU 20
3 Zat padat terlarut mg/l 1000
4 Suhu oC Suhu udara + 3
5 Rasa Tidak berasa
6 Bau Tidak berbau
Sumber : Buku Bahan Ajar Air Bersih Teknik Sipil, PNK
Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan No Parameter
Wajib Unit Standar Baku Mutu 1Total coliform CFU/100 ml 502E.
Coli CFU/100 ml.
Tabel 2.2 Parameter biologi
No Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu
2 E.Coli CFU/100ml 0
7
Masing-masing para meter diatas diukur menggunakan alat dan metode
pengukuran yang berbeda-beda.Sebagai contoh parameter Hair.Untuk
mengukur pH, digunakan pH meter dengan spesifikasi yang
disesuaikan pula.Untuk beberapa aplikasi resolusi pengukuran
dibutuhkan hingga 0,01 pH,sementara aplikasi lain hanya
membutuhkan resolusi pengukuran hingga 0,1pH.
2. Syarat Radiologi
Tidak mengandung unsur radio aktif seperti uranium,plutonium,dan
lain-lain.Disamping hal tersebut diatas,yang perlu diperhatikan secara
khusus adalah pH air (Derajat keasaman air). Air bersifat netral bila pH
=7 Apabila:
a) pH < 7, maka:
1. Air bersifat asam, dimana air akan agresif dan dapat menyebabkan
terjadi korosi pada logam-logam tertentu yang menggunakannya,
misalnya besi.
2. Menyebabkan sabun cepat habis dan tidak terjadi busa.
3. Biasanya dapat disebut air bersifat lunak.
4. Air yang pHnya rendah dapa tmenggunakan pipa yang tidak dapat
mempengaruhinya, missal PVC.
5. Air hujan ataupun air yang banyak mengandung senyawa-senyawa
kimia yang bersifat a sam, pH nya rendah.
6. Untuk daerah-daerah yang keadaan tanahnya bersifat asam harus
menggunakan pipa yang tidak terpengaruh oleh sifat dan lain
sebagainya.
b) pH > 7 maka:
1. Air bersifat basa
2. Biasanya kesadahan air tinggi.
3. Menyebabkan busa sabun tidak dapat bersatu dengan air.
4. Rasanya lebih segar.
5. Jika terlalu besar pH nya,dapat menyebabkan pipa cepat mengecil
diameter bagian dalam akibat penimbunan senyawa yang bersifat
basa tersebut di dalam pipa.
8
c) Pembubuhan bahan kimia untuk mengolah air harus pula
memperhatikan pH air jika ingin mendapatkan hasil yang optimal
(yang paling efisien dan pH air yang rendah.
4. Jika kadar CO2 tinggi dalam air,pH air rendah.
5. Jika kadar Calcium (Ca) dan Magnesium (Mg) tinggi, pH air tinggi
dandapat menimbulkan kerak (lapisan endapan) pada ketel-ketel
atau alat memasak air pada bagian dasarnya.
Tabel 2.3 Evaluasi Kualitas Air
Parameter Masalah Kualitas Pengolahan Kesimpulan
9
Kekeruhan sedang Saringan pasir lambat Bisa dipakai dengan
coklat dari lumpur pengolahan
10
seperti industri, perumahan, tenaga listrik dan lain-lain. Pompa sebagaimana
fungsi dan kegunaannya juga dapat digunakan sebagai hidraulik yang
besar.Dalam hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan berat.
Akibat tekanan hisap pada pompa maka fluida akan naik dari kedalaman
tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi di charge akan memaksa fluida
untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan.
2.2.1. Prinsip Kerja Pompa Air
Sebuah pompa bekerja dengan cara memindahkan sejumlah volume air
melalui ruang suction menuju ke ruang outlet dengan menggunakan impeller,
sehingga seluruh ruang udara terisi oleh air dan menimbulkan tekanan fluida
untuk ditarik melalui dasar menuju penampungan.
Air yang terdapat dalam ruang impeller akan digerakan menggunakan
sebuah motor air. Selama impeller tersebut masih berputar, maka air akan terus di
dorong keluar menujuk epipa penyaluran atau outlet air.Biasanya jam kerja
pompa adalah 6 jam dan jika dibutuhkan lebih maka dapat digunakan hingga batas
maksimumnya yakni 8 jam.
Jarak minimum antara suction pompa dengan elbow yang pertama
minimal 10X diameter pipa.Pada pengaturan banyak pompa,pasang suction bells
pada bays yang terpisah,sehingga satu sisi isap pompa tidak akan mengganggu
yang lainnya.Jika ini tidak memungkinkan, beberapa buah pompa bisa dipasang
pada satu bakisap (sump) yang besar, dengan syarat :
1. Posisi pompa tegak lurus dengan arah aliran.
2. Jarak antara dua “centerline” pompa minimum dua kali suction
diameter.
3. Semua pompa dalam keadaan running
4. Bagian piping up stream paling tidak memiliki pipa yang lurus dengan
panjang minimal 10x diameter pipa.
5. Setiap pompa harus memiliki kapasitas kurang dari 15.000 gpm.
6. Suaian dasar pompa seharusnya sekitar 30% diameter pipa isap.
7. Hubungan kedalaman pemasangan pompa dengan kapasitas
disesuaikan dengan tabel berikut :
11
Tabel 2.4 Hubungan kedalaman pompa dan kapasitasnya
Kedalaman
Kapasitas Minimum Koversike Cm
20,000 GPM 4 FEET 121,92
100,000 GPM 8 FEET 283,84
180,000 GPM 10 FEET 304,8
200,000 GPM 11 FEET 335,28
250 GPM 12 FEET 365,76
Sumber:Http.PompaAir.com
12
gravitasi.
13
yang stabil untuk setia prolusi.Pompa ini bergerak cair dengan mesin
masuk dan keluar dari jarring untuk membuat tindakan pemompaan
yang tidak menarik.Pompa ini mampu memompa pada kekuatan
tinggi & melampaui pemompaan cairan dengan ketebalan tinggi
secara efisien. Pompa roda gigi tidak mengandung katup yang
menyebabkan kerugian seperti gesekan & kecepatan impeller yang
tinggi. Jadi pompaini kompatibel untuk menangani cairan kental
seperti bahan bakar serta minyak pelumas. Pompa ini tidak cocok
untuk menggerakkan benda padat maupun cairan yang keras.
14
Power Input : 940 Watt Power
Output : 400
Watt Diameter Pipa : 1 inch
Otomatis :Tidak
Model:Semi Jet
3 Shimizu JET 300 BIT Daya Hisap:11 meter (permukaan air 8 meter)
Daya Dorong : 38 meter
Kapasitas:55liter/menit Power
Input : 680 watt
Power Output : 300 watt Diameter
Pipa : 1 inch Otomatis:Tidak
Model: Semi Jet
4 Shimizu PC268 BIT Dalam Daya Motor : 250 watt
Daya Hisap Maks : 30 meter Daya
Dorong : 30 meter
Kapasitas Maks:75 liter/menit Total
Head:60 meter
Otomatis:Ya
Model:Jet Pump
Merek Sanyo
No Merkdan Type Spesifikasi
1 Sanyo PWH 137 C Daya Hisap : 9 meter
Daya Dorong : 21 meter
Kapasitas:33 liter/menit
Power Input : 250 watt
Power Output : 125 watt
Diameter Pipa : 1 inch
Otomatis:Tidak
2 Sanyo PDH 255 JT Daya Output : 250 watt
DayaInput : 500 watt
Daya Hisap Maks :9 meter
Daya Dorong : 21 meter
Total Head : 30 meter
Debit Air : 35 liter/menit
Inlet:1inch
3 Sanyo PDH 250 B Daya Output Listrik:250 watt
Daya Input Start : 660 watt
Daya Hisap Maks : 30 meter
DayaDorong:12meter
Total Head:42 meter
Debit Air Maks:30 liter/menit
Inlet:11/4 inch
Outlet:1inch
Otomatis:Ya
4 Sanyo PDH 405 JP Daya Output Listrik:400 watt
Daya Input Start:730 watt
Daya Hisap Maks:40 meter (24m
permukaan air)
Daya Dorong Maks:40 meter (14m
standard)
Total Head : 80 meter
DebitAir:34 liter/menit(standard)
Pressure:1.6 baron,2.6 baroffInlet:1 1/4inch
15
Outlet: 11/4 inch
Otomatis:Ya
5 Sanyo PH 130 B Daya Hisap : 9 meter
Daya Dorong:16 meter
Total Head:25 meter
Kapasitas Maks: 30liter/menit
Power P2:125 watt
Diameter Pipa Hisap : 3/4 inch
Diameter Pipa Dorong:3/4inch
Otomatis:Ya
6 Sanyo PDH 600/605 Model :Jet Pump
DayaListrik:600watt
Daya Hisap Maks:39 meter (Optimal di 30m)
Daya Dorong:14 meter
Total Head:53 meter
Kapasitas Maks:46 liter/menit
Merek Panasonic
No Merkdan Type Spesifikasi
1 Panasonic GL-75 JAK Daya Output Listrik:75 watt
Daya Hisap Maks:9 meter perrmukaan air 6
meter
DayaDorong Maks:20 meter
Total Head:29 meter
DebitAir:16liter/menit
Diameter Pipa : 3/4 inch
Otomatis:Ya
2 Panasonic GL-75 JXK Daya Output Listrik:75 watt
DayaHisap Maks:9 meter permukaan air 6
meter
Daya Dorong Maks:20 meter
Total Head:29 meter
Debit Air:16liter/menit
Diameter Pipa : 3/4 inch
Otomatis:Tidak
3 Panasonic GP-200 JK Tipe : Pompa Sumur Dangkal
Daya Hisap Maks : 9 meter
Daya Dorong Maks : 18 meter
Daya Output Listrik:200 watt
Total Head:27 meter
Debit Air Maks:45liter/menit
Diameter Pipa : 1 inch
Otomatis:Tidak
4 Panasonic GA-200 JAK Tipe : Pompa Sumur Dangkal
Daya Hisap Maks : 9 meter
Daya Dorong Maks : 18 meter
Daya Output Listrik:200 watt
Total Head:27 meter
Debit Air Maks:45 liter/menit
Diameter Pipa : 1 inch
Otomatis:Ya
Sumber:Http://PompaAir.com
2.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Pompa Diessel
16
Jenis mesin pompa air berpenggerak diesel paling ideal digunakan sebagai
mesin suplaiair dengan debit air jumlah besar. Penggunaanya sendiri paling cocok
untuk pengairan sawah padi atau tambak ikan dan udang walapun saat ini juga
sudah banyak yang memakai mesin pompa bensin portable.
a. Kelebihan Mesin Diessel
1. Dengan keunggulannya kapasitas daya hisap/sedot yang cukup besa
rmaka sangat memungkinkan untuk pekerjaan dengan waktu yang
singkat
2. Daya Tahan mesin diesel cukup handal karena mesin diesel tidak
akan rentan terhadap lingkungan buruk penuh lumpur sehingga
banyak digunakan pada daerah rawan banjir.
3. Tidak memerlukan perawatan khusus seperti pompa air berbahan
bakar bensin.
b. Kekurangan Mesin Diesel
1. Diesel Mahal
Mesin Diesel punya rasio kompresi yang lebih tinggi. Oleh karena
itu,mesin ini harus dibangun dengan material yang lebih kuat.
Implikasinya,harganya akan lebih mahal.
2.2.5. Kelebihan dan Kekurangan Pompa Sentrifugal
Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal,pompa ini
memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan pompa jenis displacement.
Hal ini dikarenakan pompa ini memiliki keunggulan dari pompa lainnya.
Keunggulan-keunggulan tersebut diantaranya:
1. Princi pekerjanya sederhana.
2. Mempunyai banyak jenis.
3. Konstruksinya kuat.
4. Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air.
5. Porosmotor penggerak dapat langsung disambungkan kepompa.
6. Pada umumnya untuk volume yang sama dengan pompa
displacement,harga pembelian pompa sentrifugal lebih rendah.
7. Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan
sebagainya),sehingga pemeliharaannya mudah.
17
8. Lebih sedikit memerlukan tempat.
9. Jalannya tenang dan stabil,sehingga pondasi dapat dibuat ringan.
10. Bila konstruksinya disesuaikan,memberi kemungkinan untuk
mengerjakan zat cair yang mengandung kotoran.
11. Aliran zat cair tidak terputus-putus.
Kekurangan Pompa Sentrifugal dianta lain:
1. Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap
sendiri(tidak dapat memompakan udara).
2. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada
aliran volume yang kecil.
Pada bidang pertanian, pompa sentrifugal lebih cocok digunakan untuk
memindahkan air dari sumur atau sungai untuk ditampung dalam kolam
penampungan atau langsung dialirkan ke sawah yang memerlukan volume dan
debit yang tinggi tetapi tidak pada waktu yang panjang. Sebagai penggeraknya
dapat menggunakan elektro motor maupun mesin diesel.Mesin diesel yang
digunakan biasanya untuk ukuran pompa 2”kapasitas mesin 8,5 Hp,ukuran
pompa3”kapasitas mesinnya 12 Hp,dan untuk ukuran pompa 4” atau 6”
menggunakan mesin kapasitas 20 –24 Hp
2.2.6. Kelebihandan Kekurangan Pompa Submersible
a. Kelebihan
1. Priming,tidak membutuhkan kekuatan terlalu besar untuk
memompakan air, karena pompa ini bekerja dibawah permukaan air
yang dipompa.
2. Kavitasi, Pompa ini sepenuhnya terendam, sehingga tidak rentan
terhadap kavitasi.
3. Tidak bising, karena pompa ini seluruhnya terendam, maka tidak
menimbulkan kebisingan.
4. Efisiensi, saat pompa terendam maka ada tekanan fluida positif di
inlet pompa. Sehingga meningkatkan efisiensinya karena sedikit
energy yang dibutuhkan.
b. Kekurangan
1. Aksebilitas, pompa submersible seringkali rtidak mudah diakses
18
untuk pemeriksaan ruutin atau perawatan.
2. Korosi, terlalu lama di bawah air membuat pompa ini lebih mudah
terkena korosi.
19
2 Kota Besar 500.000–1.000.000 100.000–200.000
3 Kota Sedang 100.000–500.000 20.000 –100.000
4 Kota Kecil 10.000 –100.000 2.000– 20.000
5 Desa 3.000–10.000 600–2.000
Sumber: pompa dan kompresor pemilihan, pemakaian dan pemeliharaan Sularso,
HuroaTahara
Tabel 2.7 Klasifikasi Daerah Pelayanan Kebutuhan Air Bersih Kotadan Desa
(Domestik)
No Kategori Wilayah Pemakaian Air (lt/org/hari) Tingkat pelayanan (%)
20
c. Kebutuhan Air Bersih Untuk Non Domestik
Kebutuhan air bersih non domestik adalah kebutuhan air untuk
memenuhi kebutuhan air bersih sarana dan prasarana desa,seperti
sekolah, masjid,Gereja, perkantoran, puskesmas dan peternakan serta
fasilitas-fasilitas lain selain rumah tangga. Namun untuk kategori desa
Ditjen Cipta Karya sudah merumuskan besarannya yaitu sebesar 15%
sampai dengan 30% dari kebutuhan domestik.Untuk memastikan
besaran seperti yang ditetapkan,perlu dilakukan kajian terhadap factor
perkembangan jumlah fasilitas tersebut untuk mengetahui besaran
kebutuhan non domestik.
d. Kehilangan Air
Kehilangan air adalah selisih antara banyaknya air yang disediakan
dengan air yang dikonsumsi.Kehilangan air fisik/teknis maksimal
20%,dengan komponen utama penyebab kehilangan atau kebocoran air
yaitu kebocoran pada pipa transmisi dan pipa induk,kebocoran dan
luapan pada tangka reservoir, kebocoran pada pipa dinas meter
pelanggan (Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 2000)
e. Kebutuhan Maksimum
Yaitu dalam periode satu minggu, bulan atau tahun terdapat hari-hari
tertentu dimana pemakaian airnya maksimum. Keadaan ini dicapai
karena adanya pengaruh musim.Pada saat pemakaian demikian disebut
pemakaian hari maksimum. Kebutuhan air produksi direncanakan sama
dengan kebutuhan maksimum.Besarnya kebutuhan air maksimum
(Qmax) = Fmax x Qrata-rata,dengan faktor Fmax=1,1(Ditjen Cipta
Karya Dinas PU, 2000)
2.4. Ketersediaan Air
Ketersediaan air merupakan volume air yang terdapat dalam siklus
hidrologi di suatu wilayah, dan merupakan gabungan dari air hujan, air
permukaan, dan air tanah. Potensi ketersediaan air di Indonesia pada tahun 2020
diperkirakan tinggal 1200m³/kapita/tahun dan hanya 35% yang layak untuk
dikelola,sehingga potensinya tinggal 400 m³/kapita/tahun (Herlambang,2006). Ini
merupakan angka yang mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai agar tidak terjadi
21
krsis deficit air.Krisis air juga dapat terjadi akibat adanya pencemaran air.
Ketersediaan air dimuka bumi,dipengaruhi oleh proses hidrologi,dimana air
permukaan akan naik/menguap ke atas, lalu terjadi perubahan suhudan turun
sebagai hujan.
Analisis ketersediaan air menghasilkan perkiraan ketersediaan air di suatu
wilayah sungai, secara spasial dan waktu.
Mata air adalah salah satu sumber air baku yang biasa digunakan untuk
mencukupi kebutuhan air masyarakat umum. Namun, disisi lain debit mata air di
tiap tempat tidak selalu sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table
evaluasi debitair di bawah ini.
22
Tabel 2.9 Evaluasi Debit Sumber Air
23
24
Su
mber: TriJoko, dalam Unit air baku SPAM,2009
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan air bersih dimuka bumi, yakni:
1. Iklim
Iklim sangat berpengaruh terhadap ketersediaan air bersih di suatu daerah.
Banyak studi sebelumnya yang mengatakan bahwa perubahan iklim akan
meningkatkan temperature dan berdampak negative pada ketersediaan air.
Meningkatnya temperatur udara yang disebabkan oleh pemanasan global
dalam perubahan iklim menyebabkan semakin cepatnya
penguapan/evaporasi sehingga menyebabkan air semakin berkurang. Daerah
yang memiliki iklim dengan curah hujan tinggi biasanya mengalami
ketersediaan air yang melimpah. Namun, daerah dengan curah hujan rendah
seringkali mengalami kekurangan persediaan air bersih, seperti yang tejadi
di benua Afrika.
2. Geologi
Akuifer adalah bebatuan geologi yang dapat menampung air dan dapat
keluar kepermukaan tanah sebagai mata air. Batuan akuifer menjadi salah
satu faktor ketesediaan air bersih yang penting bagi sebuah daerah.
3. Polusi
Polusi air adalah penyebab tercemarnya air bersih menjadi air kotor yang
tidak dapat dikonsumsi.Polusi air dapat berupa sampah, limbah, ataupun
minyak yang masuk ke dalam air bersih dan membuat air tersebut tidak
25
layak dikonsumsi. Polusi air dapat terus menyebar secara merata dalam air,
dan mengakibatkan kurangnya ketersediaan air bersih, serta membunuh
mikro organisme air.
4. Abstarksi
Abstraksi air adalah penggunaan air tanah yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan pasokan air. Abstraksi air tanah yang berlebihan dapat
mengurangi ketersediaan air karena air yang masuk ke dalam akuifer tidak
tercukupi uintuk mengganti air yang diambil. Abstraksi air tanah yang
berlebihan juga dapatmenyebabkan tanah menjadi kosong dan berakhir pada
penurunan permukaan tanah,diperparah lagi dengan pertumbuhan penduduk
yang semakin meningkat.
5. Infrastuktur
Infrastruktur seperti pompa dan pipa dibutuhkan untuk mengalirkan air dari
suatu daerah kedaerah lainnya. Kurangnya infrastruktur meneyebabkan
beberapa daerah tidak mendapat pasokan air yang cukup sehingga sering
terjadi krisis air di daerah-daerah tertentu.
Air yang tersedia pada suatu lokasi tidak pernah tetap jumlahnya melainkan
selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Pada musim hujan terjadi debit
banjir yang besar,dan pada musim kemarau air mengalir dengan debit aliran
rendahyang kecil. Agar dapat menyatakan ketersediaan air secara sempurna
maka data debit aliran haruslah bersifat runtut waktu (time series). Data
runtut waktu inilah yang menjadi masukan utama dalam model simulasi
wilayah sungai,dan menggambarkan secara lengkap variabilitas datadebit
aliran.
26
2.5. Distribusi Air Bersih
2.5.1. Sistem Distribusi Air Bersih
Sistem distribusi adalah system yang langsung berhubungan dengan
konsumen,yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah memenuhi
syarat ke seluruh daerah pelayanan. Sistem ini terdiri dari reservoir danpipa
distribusi. Dua hal penting yang diperhatikan pada system distribusi adalah
tersedianya jumlah air yang cukup dan tekanan yang memenuhi (kontuinitas
pelayanan),serta menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari instalasi
pengolahan.
Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air bersih
kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan faktor
kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal. Faktor yang
didambakan oleh para pelanggan adalah ketersediaan air setiap waktu.
2.5.2. Sistem Jaringan Perpipaan AirBersih
Sistem jaringan perpipaan berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu
tempat ke tempat lain. Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi tekanan dikedua
tempat,yang bisa terjadi karena adanya elevasi muka air atau karena digunakan
pompa (Triatmojo, 1993)
1. Pengaliran dalam Pipa
Pendistribusian air minum kepada konsumen dengan kuantitas kualitas
dan tekanan yang cukup memerlukan system jaringan perpipaan yang
baik,reservoir dan peralatan yang lain. Metode dari pendistribusian air
tergantung pada kondisitopografi dari sumber air dan posisi para konsumen
berada. Sistem pengaliran air dapat dilakukan dengan cara:
1. Cara Gravitasi
Cara pengaliran gravitasi dilakukan apabila elevasi sumber air mempunyai
perbedaan cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan, sehingga tekanan
yang diperlukan dapat dipertahankan. Cara ini dianggap cukup
ekonomis,karena hanya memanfaatkan beda ketinggian lokasi.
27
2. Cara Pemompaan
Digunakan untuk meningkatkan tekanan yang diperlukan untuk
mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke konsumen. Sistem ini
digunakan apabila elevasi antara sumber air atau instalasi pengolahan dan
daerah pelayanan tidak dapat memberikan tekanan yang cukup. Komponen
system jaringan perpipaan.
a. Sistem Sumber
Terdiri dari system pengambilan air bersih. Dalam system ini ada
beberapa macam sumber penyediaan air bersih diantaranya air
hujan,air permukaan dan air tanah.
b. Sistem Transmisi
Suatu system perpipaan yang menegalirkan air dari bangunan
penyadap air baku ke bangunan pengolahan air sampai reservoir
distribusi.
c. Sistem Distribusi
Sistem distribusi yaitu system perpipaan yang mengalirkan air dari
reservoir sampai ke konsumen.
28
N = periode tahun perencanaan
b. Metode Aritmatik
𝑃𝑛 = 𝑃ο + Ka (Tn − To)............................................................(2.6)
r = n . ¿ ¿.....................................................................................(2.6a)
Dengan:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n perencanaan (jiwa)
𝑃ο = jumlah penduduk pada tahun perencanaan (jiwa)
Tn = Tahun rencana
To = Tahun awal
c. Metode Least Square
Y = a + b (Tn-To)......................................................................(2.7)
Dengan:
Y= nilai variable berdasarkan garis regresi
X = variable independent
a = konstanta
b = koefisien arah regresilinear
2
Σ Y . Σ X −Σ X . Σ XY
a= 2
n . Σ X −¿ ¿
(2.7a)
n . Σ X . Y −Σ X . Σ Y
b= 2
n . Σ X −¿ ¿
(2.7b)
29
test. Pada dasarnya kita dapat membedakan jenis dari sumber air yang akan
kita ukur debitnya yaitu :
a. Sumber Air Bergerak
Sumber air yang memilki aliran atau aliranya tampak oleh mata contoh
sungai, saluran irigasi, air terjun, lautan, dll.
b. Sumber Ai Diam
Sumber air yang tak tampak aliranya,namun memilki kontiunitas,
sebagian besar merupakan sumber air dari dalam tanah(sumur) dan goa.
2. Pumping Test
Metode pengukuran debit air untuk sumber air bergerak(tampak
aliranya) biasanya mengunakan metode pengukuran benda apung dan juga
metode pengukuran dengan menggunakan alat ukur. Hal ini disebabkan
karena adanya factor kecocokan dan kemudahan dalam hal
pelaksanaanya.Berbeda halnya dengan sumber air diam,pengukuran debit
sumber air diam paling cocok adalah dengan menggunakan pumping test.
Pumping test merupakan metode pengukuran debit air yang beride dari
pengamatan kontinuitas sumber air dan ketersedian air dari sumber itu sendiri.
Hal yang menjadi inti dari pumping test ini adalah perbandingan antara
penurunan muka air pada saat pumping terhadap kenaikan muka air pada saat
recovery dala tenggat waktu yang sama.Beberapa kemungkinan dari keadaan
pengukuran debit dengan pumping test antara lain.
Jika perbandingan dari dua keadaan ini (laju penurunan muka air pada
saat pumping terhadap laju kenaikan muka air ketika recovery) adalah 1 maka
debit sumber = debit air yang dikeluarkan pompa(output pompa).
Jika laju penurunan muka air pada saat pumping lebih besar terhadap
laju kenaikan muka air ketika recovery, berarti debit sumber lebih kecil
daripada debit pompa(output).
Jika laju penurunan muka air pada saat pumping lebih kecil terhadap
laju kenaikan muka air ketika recovery, berarti debit sumber lebih besar
daripada debit pompa(output).
30
Untuk mendapatkan nilai debit sesungguhnya dari sumber dapat
diketahui dengan mengalikan luas area sumber dengan tinggi kenaikan muka
air air rata-rata pada saat recovery.
3. Tata Cara Pumping Test
Secara sederhana langkah-langah pumping test antara lain:
a. Sediakan pompa air dengan spesifikasi output yang telah diketahui.
b. Sediakan pula komponen pendukung pompa seperti selang, filter, karet,
bahan bakar, atau air untuk pancingan/starter pompa.
c. Sediakan instrumen pengukuran kenaikan dan penurunan muka air bisa
berupa tongkat yang dipasang meteran atau instrument lainya sesuai
kebutuhan/jenis medan, sebelumya catat tinggi muka air di keadaan awal.
d. Sediakan lembar pencatatan dan stopwatch/alat ukur waktu.
e. Lakukan kegiatan pemompaan,aturlah debit output pompa dan ukur debit
output pompa(bisa dengan menggunakan suatu wadah air yang diukur
seberapa cepat air mengisi volume wadah tersebut).
f. Lakukan pencatatan penurunan muka air sumber tiap 10 menit dan
lakukan kegiatan pemompaan dalam kurun waktu 2-3 jam,waktu
sebenarnya disesuaikan dengan keadaan sumber itu sendiri.
g. Matikan pompa dan hentikan kegiatan pemompaan.
h. Lakukan pencatatan penurunan muka air sumber tiap 10 menit (masa
recovery),atau hingga muka air mencapai kondisi airnya
i. Bandingkanlah hasil perubahan muka air pada saat pemompaan terhadap
keadaan di waktu recovery.
j. Analisa hasil tersebut
31
ketersediaan akan air bersih dalam berbagai kebutuhan. Adapun aspek kegiatan yang
memanfaatkan air bersih, selain untuk kebutuhan rumah tangga, antara lain untuk:
A. KegiatanSosial :Rumah Sakit, Sekolah,Rumah Ibadah,dll.
B. Kegiatan Ekonomi/Niaga :Pasar, Toko, Restaurant, dll.
C. KegiatanIndustri :Pabrik-pabrik, Industri Rumah dll.
D. Transportasi :Stasiun, Pelabuhan, Terminal, dll.
E. Pariwisata/Rekreasi :Taman, Kolam Renang, Air Mancur, dll,.
32
JP = jumlah penduduk pada tahun rencana (jiwa)
PA = Pemakaian Air (Liter/orang/hari)
TP = Tingkat Pelayanan (%)
2. Kebutuhan Air Non Domestik
Merupakan kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat di luar kebutuhan
untuk rumah tangga, yang meliputi kebutuhan untuk sosial, ibadah,
industri, rekreasi, pelabuhan,niaga,dan lain-lain. Kebutuhan akan air
bersih tiap orang (liter/orang/hari) bergantung dari macam kegiatan yang
dilakukan, missal kebutuhan untuk di rumah sakit akan berbeda dengan di
sekolah, atau dirumah ibadah. Begitu juga ditempat rekreasi dengan di
industry atau pertokoan, dan sebagainya. Perhitungan kebutuhan air non
domestik, dapat diperkirakan secara prosentase dari kebutuhan domestic
(missal 25% atau 30%), tetapi untuk memperoleh hasil yang lebih
tepat,lebih baik diperhitungkan secara detail berdasarkan data hasil
survey dan pengolahan data yang dilakukan. Sebagai pedoman untuk
menghitung kebutuhan tersebut, dapat digunakan data-data dari hasil
penelitian para ahli, yang telah menetapkan kebutuhan tiap orang
(liter/hari) pada tiap-tiap kegiatan, apakah untuk sosial, industri, niaga,
dan lain-lain.
qnD = (Nd%) x qD …………………………………………..(2.11)
Dengan:
qnD = kebutuhan air non domestik (lt/org/hari)
Nd% = prosentase kebutuhan air non domestic
qD = kebutuhan air domestic (lt/org/hari)
3. Kebutuhan Air Total
Kebutuhan air total adalah kebutuhan air domestic yang ditambahkan
dengan kebutuhan air non-domestik, dihitung dengan persamaan berikut :
qT = qD + qnD…………………………………………..(2.12)
Dengan:
qT = kebutuhan air total (lt/hari)
33
qD = kebutuhan air domestic (lt/org/hari)
qnD = kebutuhan air non domestik (lt/org/hari)
4. Kehilangan dan Kebocoran
Kehilangan air akibat kebocoran dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut :
qHL = qT (K1%)…………………………………………(2.13)
Dengan:
qHL = kebocoran atau kehilangan air
qT = kebutuhan air total (lt/hari)
K1% = prosentase kehilangan atau kebocoran
5. Kebutuhan Air Rata-rata
Dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
qRH = qT + qHL…………………………………………...(2.14)
Dengan:
qRH = kebutuhan air rata-rata (lt/hari)
qT = kebutuhan air total (lt/hari)
qHL = kebocoran atau kehilangan air (lt/hari)
34
Tabel 2.10 Kriteri PipaTransmisi
NO Uraian Notasi Kriteria
1 Debit perencanaan Qmax Kebutuhan air maksimum
Qmax = Fmax * Qrata-rata
2 Faktor hari maksimum Fmax 1,10 - 1,25
3 Jenis saluran - Pipa atau saluran terbuka
4 Kecepatan aliran air dalam pipa Vmin 0,3 ltr/dtk
a.Kecepatan minimum
b.Kecepatan maksimum (Pipa Vmax 3.0 m/dtk
PVC,Pipa DCIP) Vmax 6,0m/dtk
5 Tekanan air dalam pipa
a. Kecepatan minimum Hmin 10meter
b. Kecepatan maksimum (pipa Hmax
PVC,pipa DCIP)
6 Kecepatan saluran terbuka
a. Kecepatan minimum Vmin 0,6m/dtk
b.Kecepatan maksimum Vmax 1,5m/dtk
7 Kemiringan saluran terbuka S (0,5-1)
8 Tinggi bebas saluran terbuka Hw 15cm (minimum)
9 Kemiringan tebing terhadap dasar - 45° (trapezium)
Saluran
Sumber : Permen PU No.18 tahun 2007
2. Pipa Distribusi
Pipa distribusi adalah pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air
bersih kepada pelanggan atau konsumen.
Tabel 2.11.Kriteria pipa distribusi
No Uraian Notasi Kriteria
1 Debit perencanaan Qpuncak Kebutuhan air puncak
Qpeak = Fpeak x Qrata-rata
35
4 Tekanan air dalam pipa (10-15)meter, pada titik
a. Tekanan minimum Hmin jangkauan pelayanan terjauh
(pada titik sambungan
rumah/konsumen terjauh)
b. Tekanan maksimum h max 80 m
-Pipa PVC atau ACP hmax 100m
-Pipa baja atau DCIP
Sumber :Permen PU No.18 tahun 2007
2.10. Bangunan-bangunan Air Bersih
2.10.2. Hidran Umum
Hidran Umum adalah jenis pelayanan pelanggan system air minum perpipaan
atau non perpipaan dengan sambungan perkelompok pelanggan dan tingkat
pelayanan hanya untuk memenuhi kebutuhan air minum,dengan cara pengambilan
oleh masing-masing pelanggan kepusat penampungan.
Bangunan hidran umum berupa tabung dari fiberglass dengan volume sudah
ditetapkan (2m³ dan4m³) jarak maksimum antar hidran umum adalah 200m.
a. Komponen hidran umum terdiri dari:
1. Jaringan perpipaan (PVC.PE,GIP,dll)
2. Tangki hidran umum kapasitas 3m³,2m³,1m³ (sesuai kebutuhan)
3. Perlengkapan lainnya (bila diperlukan sesuai dengan situasi/kondisi)
antara lainberupa gerobak dorong, jerigen air 20lt dan 10lt.
b. Ketentuan Teknis
1. Tangki hidran umum dapat terbuat dari bahan fiberglass,polyethylene
(PE),pasangan batu bata,kayu ulin (kedap air),plastik,atau bahan lainnya
sesuai dengan kondisi setempat.
2. Ketinggian hidran umum terhadap permukaan tanah minimum 60cm
3. Tebal dinding tangki umum dan bahan fiberglass untuk volume 3 m3
adalah 5mm dan untuk volume 2 m3 adalah 4 mm
4. Dimensi hidran umum, serta kelengkapan aksesori seperti terlihat pada
Tabel berikut:
Tabel 2.12 Dimensi Tangki Hidran Umum dari Fiberglass
36
Sumber: (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.39, 2006)
37
2.11. Jenis-jenis Pipa
Terdapat beberapa jenis pipa yang biasa digunakan dalam pekerjaan air bersih
diantara lain:
1. Pipa GIP(Galvanised Iron Pipe)
Pipa Galvanis biasanya dikenal dengan nama GIP(Galvanised Iron
Pipe)adalah sebuah pipa yang menggunakan material seng (Zn) sebagai
bahan tambahan maupun sebagai pelapis pipa utamanya dengan
menggunakan metode galvanisasi seperti dijelaksan di atas baik dengan
menggunakan pencelupan panas atau elektrokimia dan lain sebagainya.
Panjang pipa GIP biasanya 6m dengan kekuatan terhadap tekanan rata-rata
50mwg.Klasifikasi pipa GIP terdiri atas tiga bagian yaitu Lights, Medium
dan Heavy. Karena faktor jarak antara Mata Air dan perumahan warga
cukup jauh, maka pipa yang digunakan adalah pipa jenis GIP.
38
Gambar 2.7. Pipa PVC
Sumber: Google
3. Pipa HDPE (High Density Polyethylene)
Pipa HDPE atau high density polyethylene adalah pipa plastik bertekanan
yang mulai banyak digunakan untuk pipa air dan pipa gas rumah tangga.
Bahan dasarnya adalah polymer minyak bumi, yaitu polyethylene (PE). Pipa
yang dibuat dari bahan (material) polyethylene dapat menekan biaya
produksi dan pipa HDPE ini sangat efektif digunakan sebagai solusi masalah
perpipaan dikota, industri, maritim, pertambangan, tempat pembuangan
sampah,irigasi dan pertanian. Penggunaan pipa HDPE sudah diuji dan
terbukti efektif untuk diletakkan diatas tanah,dikubur,dipasang pada gedung
maupun dipergunakandilaut. Pipa HDPE (high density polyethylene) dapat
mengalirkan air, lumpur,cairan kimia, limbah berbahaya dan gas bertekanan
rendah. Biaya perawatan polypipe sangat rendah dibandingkan penggunaan
pipa bertekanan lainnya,terutama untuk distribusi gas diperumahan.
Polyethylene sangat kuat, dan tahan lama baik digunakan untuk cairan zat
kimia mapun kegunaan lainnya. Biaya perawatan yang rendah,karena:
a) Tidak berkarat,membusuk atau korosi.
b) Penyambungan pipa HDPE menggunakan pemanasan bertekanan
sehingga hasil sambungan lebih kuat dibandingkan dengan pipanya
sendiri.
c) Permukaan yang halus memungkinkan aliran air semakin optimal. Tidak
terjadi turbulansi karena ketahanannya serta memiliki ketahanan terhadap
perkembangan organisme dalam pipa. Pipa HDPE memiliki karakteristik
yang bagus dalam menghadapi airbalik (water hammer).
d) Pipa HDPE mengurangi kemungkinan pecah karena terjadinya
pembekuan air didalamnya.
e) Perawatan yang sangat rendah, dengan demikian terjadi penghematan
yangluar biasa dalam biaya perbaikan. (Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No.39, 2006)
39