PENDAHULUAN
Air merupakan inti dari kehidupan. Dengan adanya air, semua makhluk
hidup yang ada di bumi dapat bertahan hidup. Permukaan bumi meliputi 75% air.
Tubuh manusia mengandung 50-70% air dari seluruh berat tubuh sehingga
yang bersih dan berkualitas semakin susah diperoleh karena kualitas air tanah
sebagai air minum yang sehat, bahkan di beberapa tempat tidak layak untuk
kurang baik kualitasnya. Kualitas air bersih yang rendah dapat menimbulkan
dampak negatif bagi kesehatan masyarakat baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Kualitas air yang kurang baik untuk jangka pendek dapat
menyebabkan muntaber, diare, kolera, tipus atau disentri. Hal ini dapat terjadi
pada keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Beberapa penyakit menular
(Yonar, 2018).
Salah satu wilayah yang memanfaatkan air tanah (sumur gali) adalah
untuk minum dan keperluan sehari-hari oleh sebab itu diperlukan analisis kualitas
Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
dalam suatu perairan berasal dari proses difusi udara bebas dan hasil
fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. Semakin besar nilai
tetapi jika berlebihan dapat meningkatkan kekeruhan air. Tingginya kadar TDS
apabila tidak dikelola dan diolah dapat mencemari badan air. Selain itu juga
dapat mematikan kehidupan aquatik dan memiliki efek samping yang kurang baik
yang tinggi.
semua makhluk hidup bisa bertahan terhadap perubahan nilai pH. Air yang netral
atau tidak basa maupun asam memiliki nilai pH sebesar 7. Air asam memiliki pH
kurang dari 7 dan air basa lebih dari 7. Air dengan pH yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah, masing-masing memiliki efek samping. Air yang sangat asam
yang terlalu basa biasanya terasa pahit dan dapat menimbulkan endapan yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai pH, DO dan TDS air
Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah agar dapat memberikan
informasi kepada masyarakat tentang nilai pH, DO, dan TDS pada air sumur gali
Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
umum.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Standar baku mutu kesehatan lingkungan untuk media air untuk keperluan
higiene sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat berupa
seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk keperluan cuci bahan pangan, peralatan
makan, dan pakaian. Selain itu air untuk keperluan higiene sanitasi dapat
Standar baku mutu kesehatan lingkungan untuk media air kolam renang
meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia. parameter fisik dalam standar baku
mutu kesehatan lingkungan untuk media air kolam renang meliputi bau,
kolam renang maka semakin luas ruang yang diperlukan untuk setiap
Standar baku mutu kesehatan lingkungan untuk media air spa meliputi
5
parameter fisik, biologi, dan kimia. beberapa parameter standar baku mutu
kesehatan lingkungan untuk media air SPA berbeda berdasarkan jenis SPA
(indoor atau outdoor), menggunakan air alam atau air yang diolah, dan bahan
umum meliputi parameter fisik, biologi dan kimia. besaran nilai standar baku
mutu kesehatan lingkungan untuk media air pemandian umum bergantung pada
1. Sumur Gali
Sumur gali merupakan sarana air bersih yang memperoleh air dengan
2. Perpipaan
Sumur pompa tangan merupakan sarana air bersih yang diperoleh dari
menampung dan melindungi sumber air dari kontaminasi bahan organik dan
anorganik.
C. Sumur Gali
Sumur gali adalah satu kontruksi sumur yang paling umum dan meluas
dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-
rumah perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari
permukaan tanah (Gabriel, 2001). Sumur gali menyediakan air yang berasal dari
lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah, oleh karena itu dengan
tempat buangan kotoran manusia kakus/jamban dan hewan, juga dari limbah
sumur itu sendiri, baik karena lantainya maupun saluran air limbahnya yang tidak
kedap air. Sumur dianggap mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik,
bila tidak terdapat kontak langsung antara manusia dengan air di dalam sumur
(Anonim, 2005).
Dari segi kesehatan penggunaan sumur gali kurang baik jika metode
sumur tersebut yang didasarkan atas kesimpulan dari pendapat beberapa pakar
D. Air Minum
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa
bahkan semua makhluk hidup dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh
senyawa lain. Air berperan sebagai pembawa zat-zt makanan dan sisa-sisa
Air dapat dikonsumsi sebagai air minum apabila air tersebut bebas dari
kesehatan. Masyarakat umum mengambil persediaan air minum dari sumber air,
sebelum dikonsumsi air tersebut harus direbus dahulu. Merebus air sampai
dalam air tersebut. Sedangkan air minum yang tersedia di pasaran luas berupa
air mineral yang berasal dari sumber air pegunungan dan telah mengalami
proses destilasi atau penyulingan di industri dalam skala besar. Penyulingan ini
air, baik berupa mikroorganisme maupun berupa logam berat (Marwati, dkk,
2008).
8
E. Kualitas Air
Kualitas air adalah kondisi mutu air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi
dan biologisnya. Menurut (Efendi, 2003) menyatakan bahwa kualitas air yaitu
sifat air, kandungan makhluk hidup, zat energi atau komponen lain dalam air.
Kualitas air mencakup keadaan fisik, kimia dan biologi yang dapat
aktivitas ion hidrogen dalam perairan. Unit pH diukur pada skala 0-14. Secara
kebasaan suatu perairan. Perairan dengan nilai pH=7 adalah netral, pH<7
(Effendi, 2003). Istilah pH berasal dari “p” lambang matematika dari negatif
dalam air yang bersih yang dimana jumlah konsentrasi ion H dan H berada
ukuran lebih kecil dari padatan tersuspensi. Bahan-bahan terlarut pada perairan
alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan dapat meningkatkan
9
Tingginya kadar TDS jika tidak dikelola dan diolah dapat mencemari badan air.
Selain itu juga dapat mematikan kehidupan aquatik dan memiliki efek samping
yang kurang baik pada kesehatan manusia karena mengandung bahan kimia
Sumber utama TDS dalam perairan adalah limpahan dari pertanian, limbah
rumah tangga dan industri. Perubahan dalam konsentrasi TDS dapat berbahaya
3. DO (Dissolved Oxygen)
Oksigen terlarut dalam air berasal dari hasil proses fotosintesis oleh
fitoplankton atau tanaman air lainnya dan difusi dari udara. Oksigen terlarut
kekeruhan air di lokasi tersebut dan juga mungkin disebabkan oleh semakin
buangan organik yang ada di dalam air, semakin sedikit sisa kandungan oksigen
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Tugas Akhir.
1. Alat
a. Multimeter Parameter (Ec910) digunakan untuk alat pengukur nilai Ph, TDS, DO
2. Bahan
a. Sampel air sumur gali digunakan untuk bahan uji pengukuran nilai Ph, TDS,
DO
C. Prosedur Penelitian
1. Studi Literatur
2. Observasi Lapangan
pengamatan langsung ke RT 12 KM 73
lokasi penelitian.
berikut:
sumur gali contoh diambil pada kedalaman 20 cm di bawah permukaan air dan
a. Disiapkan alat pengambil air contoh sesuai dengan jenis air yang akan diuji
b. Dibilas alat dengan air contoh yang akan diambil, sebanyak 3 (tiga) kali
13
f. Ditekan tombol model beberapa kali sampai muncul nama parameter yang
i. Dicatat nilai parameter jika tulisan stabil telah muncul pada layar
k. Dicabut lalu lap probe dengan tisu dan tutup kembali probe
lainnya
alat.
7. Pengolahan data/sampel
Pengolahan data atau sampel air sumur di lakukan selama 2 hari, dan
dalam satu hari di lakukan selama 3 waktu yaitu pagi pukul 08.00, siang pukul
14
12.00 dan sore pukul 16.00. Setiap waktu dilakukan pengulangan sebanyak 3
satu waktu diambil hasil nilai rata ratanya lalu di akumulasikan selama 2 hari
ini berfungsi untuk mendapatkan keakuratan hasil nilai data atau sampel.
D. Analisis Data
Hasil kualitas air berdasarkan parameter pH, TDS dan DO yang dilakukan
Toko Lima desa Muara Badak, sebab dari Muara Badaklah daerah pelabuhan
suku, seperti ; Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Madura dan Suku Lombok /
yaitu suku Bugis, jumlah penduduk di Desa Perangat Selatan sekarang ini
berjumlah 1918 orang, dengan 693 kartu keluarga, 982 laki – laki dan 924
B. Hasil
Masyarakat di RT 12 KM 73 Kecamatan
pada Gambar 1
19
Kecamatan Marangkayu.
Rata-
No Parameter Pengulangan Satuan
Rata
S1 S2 S3 M1 M2 M3
Keterangan
C. Pembahasan
1. pH
Gambar 2. Diagram pH
PENGUKURAN pH
PagiSiangSore
5.7
4.5
4.14.1
3.2 3.1
Sabtu Minggu
21
Keterangan Diagram pH :
Pagi
Siang
Sore
2. TDS
PENGUKURAN TDS
PagiSiangSore
115.8
128.8
90.5
Sabtu Minggu
Pagi
Siang
Sore
3. DO
PENGUKURAN DO
PagiSiangSore
10.01
9.27 9,1
22
22
5.90 22
4.57 2
3.77
Sabtu Minggu
26
Gambar 4. Diagram DO
Keterangan Diagram DO :
Pagi
Siang
Sore
A. Kesimpulan
simpulkan bahwa :
pH adalah 4,14. Hasil nilai rata-rata TDS adalah 82,79 mg/l. Hasil nilai rata-rata
rendah atau tidak sesuai tetapi memilki nilai TDS dan D yang sesuai dengan
tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air
B. Saran
maupun area di sekitar sumur agar air sumur tetap terjaga kebersihannya.
membuat parit di sekitar sumur untuk menghindarkan air kotor saat hujan masuk
dalam sumur, membuat tutup sumur yang rapat dan kuat, menjaga dinding dan
lantai sumur tetap kedap air dan meningkatkan perilaku hidup sehat agar kualitas
Anonim, 2017. Peraturan Menteri Kesehatan No 32 Tahun 2017 tentang standar baku
Arifa, 2016. Alat ukur kualitas air minum dengan parameter pH, DO, tingkat kekeruhan,
dan jumlah padatan terlarut. Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 14(1).
Arum, 2017. Distribusi Kuman Coliform Pada Air Minum dan Air Bersih Rumah Tangga
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Penegeloaan Sumber Daya Dan Lingkungan
Gusril, H. 2016. Peningkatan Kualitas Ph, Fe Dan Kekeruhan Dari Air Sumur Gali
Ibrahim, A. 2016. Penurunan Kadar Ion Besi (Fe2+) Dalam Air Menggunakan Serbuk
Irsan, P. R. 2015. Analisa Kadmium (Cd) pada Air Sumur di Sekitar Persawahan di
14465.
Liwu, M. 2019. Gambaran Kualitas Air Bersih Sarana Sumur Gali Dengan Penyakit
Marwati, N. M., Mardani, N. K., & Sundra, I. K. 2008. Kualitas Air Sumur Gali Ditinjau
Mayasari, 2015. Zat hara (fosfat, nitrat), oksigen terlarut dan pH kaitannya dengan
kesuburan di Perairan Jikumerasa, Pulau Buru. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis,
3(1), 43-50.
Patty, S. I. 2015. Karakteristik fosfat, nitrat dan oksigen terlarut di perairan selat lembeh,
Susana, T. 2009. Tingkat Keasaman (pH) dan Oksigen Terlarut sebagai Indikator
Simon, 2015. Analisis Sifat Fisis Kualitas Air Di Mata Air Sumber Asem Dusun Kalijeruk,
Trisna, Y. 2018. Kualitas Air dan Keluhan Kesehatan Masyarakat di Sekitar Pabrik Gula
1. Pagi
2. Siang
3. Sore
4. Pagi
5. Siang
6. Sore
Berikut ini adalah total hasil rata – rata pengukuran nilai kualitas air
Berikut ini adalah total hasil rata – rata pengukuran nilai kualitas air
1. Kekeruhan NTU 25
2. Warna TCU 50
1. pH mg/l
2. Besi mg/l 1
3. Fluorida mg/l 1,5
4. Kesadahan (CaCO3) mg/l 500
5. Mangan mg/l 0,5
6. Nitrat, sebagai N mg/l 10
7. Nitrit, sebagai N mg/l 1
8. Sianida mg/l 0,1
9. Deterjen mg/l 0,05
10. Pestisida total mg/l 0,1
Tambahan
1. Air raksa mg/l 0,001
2. Arsen mg/l 0,05
3. Kadmium mg/l 0,005
4. Kromium (valensi 6) mg/l 0,05
5. Selenium mg/l 0,01
6. Seng mg/l 15
7. Sulfat mg/l 400
8. Timbal mg/l 0,05
9. Benzene mg/l 0,01
10
Zat organik (KMNO4) mg/l 10
Tabel 13. Paramater Fisik Dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
untuk Media Air Kolam Renang
38
Standar Baku
No. Parameter Unit Mutu (kadar Keterangan
maksimum)
piringan merah
kedalaman <1
2,2
meter
kedalaman 1-1,5
5.
Kepadatan m2/ 2,7
perenang perenang meter
Standar Baku
No. Parameter Unit Mutu (kadar Keterangan
maksimum)
diperiksa
1. E. coli CFU/100ml <1
setiap bulan
Heterotrophic Plate
diperiksa
2. Count CFU/100ml 100
setiap bulan
(HPC)
diperiksa
Staphylococcus
4. CFU/100ml <100 sewaktu-
aureus
waktu
diperiksa setiap
3 bulanuntuk air
yangdiolah dan
5 Legionella spp CFU/100ml <1 setiap bulan
untuk
SPA alami dan
panas
Standar
Baku Mutu
No. Parameter Unit (kadar Keterangan
minimum/
kisaran)
1. pH 7 – 7,8 apabila menggunakan
khlorin dan diperiksa
minimum 3 kali sehari
Standar Baku
No. Parameter Unit Mutu (kadar Keterangan
maksimum)
CFU/
1. E.coli <1
100ml
Pseudomonas CFU/
<1
aeruginosa 100ml
3.
Pseudomonas CFU/
<10 SPA alam
aeruginosa 100ml
CFU/
4. Legionella spp <1
100ml
Standar
Baku Mutu
No. Parameter Unit (kadar Keterangan
minimum/
kisaran)
Indeks sinar
matahari 4 jam sekitar waktu
2. ≤3
(ultra violet tengah hari
index)
(kadar maksimum)
No. Parameter Unit Nilai Keterangan
Rata-rata batas
geometrik statistik
(STV)
1. Enterococci CFU/ 35 130 air laut dan
100ml tawar
Standar Baku
No. Parameter Unit Mutu (kadar Keterangan
minimum/kisaran)
1. pH 5-9
Oksigen ≥ 80 %
terlarut
2. mg/l ≥4 saturasi
(Dissolved
Oxygen) (jenuh)
45
Lampiran 3.Multimeter Parameter, Gelas, Tisu dan Sampel Air Sumur Gali
Lampiran 4.
46
Lampiran 5.
47
Lampiran 6.
48