Anda di halaman 1dari 17

ANALISA BAKTERI Escherichia coli DI KOLAM

RENANG SELAYANG KOTA MEDAN


Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan


Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Ahli Madya Analis Kesehatan

Oleh :

ERA TAMPUBOLON
7534011067

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
MEDAN
2013

ABSTRAK

Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan
jasad-jasad lain. Air yang kita perlukan adalah air yang memenuhi persyaratan
kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif. Secara umum
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri pada air Kolam renang
Selayang dan secara khusus untuk mengetahui bakteri Escherichia coli dalam air kolam
renang yang telah diberi Chlorin sebelum digunakan oleh pengunjung. Penelitian ini
bersifat deskriptif dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh air kolam renang yang berjumlah 3 kolam,
yaitu : kolam anak-anak, kolam dewasa,dan kolam anak-anak diawasi dewasa.
Sedangkan sampel berupa air kolam tersebut masing-masing 250 ml yang diambil pada
pagi hari sebelum digunakan oleh pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air
yang ada di kolam tersebut sesuai dengan yang diperbolehkan oleh Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3
September 1990, yaitu 200 / 100 ml air. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian ini jumlah bakteri Escherichia Coli dalam kolam renang Selayang Medan
masih dalam nilai normal dan aman untuk digunakan.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat-Nya
kepada kita semua, sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul ANALISA
BAKTERI Escherichia coli DI KOLAM RENANG SELAYANG DI KOTA MEDAN
dapat selesai dengan baik.
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Analis Kesehatan. Ucapan
terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan doa,
dorongan serta semangat sehingga Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
tempat berserah diri semoga rahmat dan karunia-Nya dilimpahkan pada kita semua.
Amin.

Medan, Desember 2013


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan jasadjasad lain. Air yang kita perlukan adalah air yang memenuhi persyaratan kesehatan baik
persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif. Air yang tidak tercemar didefinisikan
sebagai air yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi
batas yang ditetapkan sehingga air tersebut dapat dipergunakan secara normal. Air
yang memenuhi syarat, diharapkan dampak negatif penularan penyakit melalui air bisa
diturunkan (Sunu,2001). Air merupakan sumber utama bagi kelangsungan kehidupan di
muka bumi ini, air hampir menutupi 71% permukaan bumi. Pembagian jenis - jenis air di
kategorikan menjadi dua bagian, diantaranya ialah; Air tanah, dan air permukaan. Air
tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Sedangkan Air pemukaan
adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata
kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, kolam, dan lain
sebagainya (Etnize, 2009). Pencemaran air oleh virus, bakteri patogen, dan parasit
lainnya ataupun oleh zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi
pada saat pengaliran air olahan dari pusat pengolahan ke konsumen. Dibeberapa
Negara yang sedang berkembang, termasuk di Indonesia, sungai, danau, kolam dan
kanal sering digunakan untuk berbagai kegunaan misalnya untuk mandi, mencuci
pakaian, untuk pembuangan limbah kotoran (tinja), sehingga badan air menjadi
tercemar berat oleh virus, bakteri patogen serta parasit lainnya (Dwidjoseputro,
1990). Berenang di kolam renang adalah kegiatan olah raga atau rekreasi yang banyak
digemari oleh masyarakat termasuk anak-anak. Dalam mempertahankan jaminan dan
mutu akan tempat-tempat yang menjadi objek wisata, sanitasi merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan. Menurut WHO sanitasi adalah upaya pengawasan terhadap
faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat menimbulkan atau mungkin menimbulkan
pengaruh yang merugikan perkembangan jasmani, kesehatan dan ketahanan hidup
(WHO, 2008).
Kolam renang Selayang sebagai salah satu tempat wisata adalah merupakan tempat
umum dimana masyarakat dapat berkunjung di tempat tersebut baik untuk maksud
rekreasi, olah raga atau kegiatan lainnya. Untuk mewujudkan kondisi tempat-tempat
umum memenuhi syarat kesehatan agar pengunjung terhindar dari kemungkinan
bahaya penularan penyakit sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan
masyarakat, maka air kolam renang khususnya harus memenuhi syarat kesehatan.

Salah satu syarat tersebut adalah adanya kadar sisa khlor dalam air kolam renang serta
terbebas dari bakteri indikator pencemar seperti Escherichia coli . Bakteri Eschericia coli
merupakan bakteri yang sangat identik dengan pencemaran tinja. Escherichia coli
merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia. Oleh karena itu,
dikenal

juga

dengan

istilah

koli

tinja.

Bakteri

Escherechia

coli

merupakan

mikroorganisme normal yang terdapat dalam kotoran manusia, baik sehat maupun sakit.
Dalam satu gram kotoran manusia terdapat sekitar seratus juta bakteri Escherichia coli .
Bakteri Escherichia coli merupakan organisme penghuni utama di usus besar, hidupnya
komensal dalam kolon manusia dan diduga berperan dalam pembentukan vitamin K
yang berperan penting untuk pembekuan darah (Jawert, dkk, 2005). Berdasarkan latar
belakang tersebut di atas, maka ingin dilakukan penelitian terhadap kualitas air kolam
renang Waterboom Ulee Lheue yang digunakan sebagai salah satu objek wisata umum
di Kota Banda Aceh dari pencemaran air yang telah diberi desinfektan terhadap bakteri
Escherichia coli sebelum dan sesudah penggunaan kolam renang.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan pada kolam renang Selayang yang
menggunakan air laut sebagai sumber air pada kolam tersebut, dari proses pengolahan
sampai dengan penggunaannya telah melewati kondisi yang berpeluang terhadap
pencemaran mikroorganisme, maka dari itu ingin diketahui jumlah kuman Escherichia
coli pada air kolam renang Selayang Medan sebelum digunakan oleh pengunjung.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah bakteri pada air kolam renang
Selayang Medan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah bakteri Escherichia
coli pada air kolam renang Selayang Medan yang telah diberi Chlorin sebelum
digunakan oleh pengunjung.

D. Pertanyaan Penelitian

Berapakah jumlah bakteri Escherichia coli pada air kolam renang Selayang Medan yang
telah diberi Chlorin sebelum digunakan oleh pengunjung.

E. Manfaat Penelitian

1. Memberikan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Medan tentang pengaruh kualitas
air kolam renang Selayang sehingga dapat diambil kebijakan dan langkah strategis
untuk penyehatan air di tempat-tempat umum
2. Memberikan masukan bagi pengguna air kolam renang Selayang

untuk

mengantisipasi dan mencegah terjadinya dampak negatif dari penggunaan air kolam
yang belum terjamin kualitasnya.
3. Dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa/i analis dan bahan bacaan pada
pustaka Akademi Analis Kesehatan.
4. Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Air
1. Pengertian Air
Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air bahwa yang dimaksud dengan air adalah semua air yang
terdapat pada, diatas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian
ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. Air adalah salah
satu diantara pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk sampai kepada manusia.
Supaya air yang masuk ketubuh manusia baik berupa makanan dan minuman tidak
menyebabkan penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan
transmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak
antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang diperlukan (Sutrisno, 2004).
2. Kualitas Air
a) Kualitas Bakteriologis
Persyaratan biologis berarti air bersih itu tidak mengandung mikroorganisme yang
nantinya menjadi infiltran tubuh manusia. Mikroorganisme itu dapat dibagi dalam empat
group, yakni parasit, bakteri, virus dan jamur. Dari keempat jenis mikroorganisme
tersebut umumnya yang menjadi parameter kualitas air adalah bakteri seperti Eschericia
coli. Air tidak boleh mengandung bakteri Escherichia Coli. Air yang mengandung
golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia (Sutrisno, 2004).
Menurut Permenkes Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/ 2002, Air bersih
adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Air bersih didapat dari sumber
mata air yaitu air tanah, sumur, air tanah dangkal, atau air tanah dalam (Kusnaedi,
2004).
b) Kualitas Kimia
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai
berikut :
1). pH netral.
pH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan
asam atau basa sesuatu larutan (Sutrisno, 2004). Skala pH diukur dengan pH meter

atau lakmus. Air murni mempunyai pH 7. Apabila pH di bawah 7 berarti air bersifat
asam, sedangkan bila di atas 7 bersifat basa atau rasanya pahit (Kusnaedi, 2004).
2). Tidak mengandung bahan kimia beracun.
Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti Sianida
Sulfida, Fenolik (Kusnaedi, 2004)
3). Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam.
Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam seperti Fe, Mg,
Ca, K, Hg, Zn, Cl, Cr, dan lain-lain (Kusnaedi, 2004).
4). Kesadahan rendah.
Kesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ionion (kation)
logam valensi dua (Sutrisno, 2004). Tingginya kesadahan berhubungan dengan garamgaram yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg (Kusnaedi, 2004).
3. Kolam Renang
a) Air Kolam Renang
Menurut Peraturan Menteri kesehatan Nomor : 416/Men.Kes/Per/IX/1990 yang
dimaksud dengan air kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan
untuk olah raga renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan. Air di tempattempat berenang, terutama di kolam-kolam umum dapat membahayakan kesehatan.
Kolam renang dan daerah sekitarnya dapat menularkan infeksi mata, hidung,
tenggorokan dan saluran pencernaan, selain itu juga dapat menyebabkan penyakit
impetigo, serta penyakit kulit lainnya, karena itu adalah keharusan untuk senantiasa
menjaga kualitas kebersihan air tersebut. Juga harus senantiasa diadakan pengawasan
terhadap proses desinfeksi agar kadar desinfektan chlor ada dalam batas persyaratan
(Staf Pengajar FKUI, 1993).

b) Kolam Renang Selayang


Definisi Objek kolam merupakan tempat untuk berenang yang cukup luas. Kolam
renang Selayang juga sering digunakan sekolah-sekolah sebagai kolam yang digunakan
untuk pelajaran penjaskes.

B. Bakteri

1) Pengertian Bakteri

Bakteri (Yunani; bacterion = tongkat atau batang) adalah mikroorganisme bersel satu,
mempunyai dinding yang kuat dan bentuk yang tetap, inti prokariot (primitif yang terbuka
dan tidak terbungkus dalam suatu selaput atau membran dan terdiri dari DNA ),
berkembang biak dengan cara memperbanyak diri dengan pembelahan biner, dapat
bergerak dengan menggunakan flagel, ada juga dengan serabut poros (spirochete), dan
dapat hidup sendiri atau berkoloni (Sutio, 2008).

2) Pengelompokan Bakteri

Makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk
hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki
ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan. Pengelompokan bakteri didasarkan
pada berbagai macam aspek, yaitu :

3) Bentuk Bakteri

Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil), dan spiral (spirilia)
serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.

Berbagai macam bentuk bakteri :

a. Bentuk Coccus
Bakteri berbentuk coccus meliputi : Monococcus, Diplococcus, Tetracoccus, Sarkina,
Streptococcus, Stapilococcus
b. Bentuk Basil
Bakteri berbentuk basil meliputi: Monobasil, Diplobasil, Streptobasil
c. Bentuk Spirilia
Bakteri berbentuk Spirilia meliputi: Spiral, Spiroseta, Vibrio.

4) Alat Gerak Bakteri


Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk
batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri
bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari
lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang
berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu:
a. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
b. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
c. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
d. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

5) Nutrisi Bakteri

Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua:
a. Bakteri heterotrof : bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri.
Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri
parasit tergolong bakteri heterotrof.
b. Bakteri autotrof bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri.

6) Kebutuhan Akan Oksigen Bebas

Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi
menjadi 2, yaitu:
a. Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
b. Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya.

7) Pertumbuhan Bakteri

Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah sebagai
berikut :
a. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 oC.
b. Kelembaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat
menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
c. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat
mematikan bakteri.

d. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat
menghambat bahkan mematikan bakteri (Hidayat, 2005)

C. Escherichia coli

Escherichia coli umumnya merupakan flora normal saluran pencernaan manusia dan
hewan. Sejak 1940 di Amerika Serikat telah ditemukan strain-strain
Escherichia coli yang tidak merupakan flora normal saluran pencernaan. Strain tersebut
dapat menyebabkan diare pada bayi (Sukamto, 1999). Escherichia coli merupakan
kuman oportunis yang banyak ditemukan didalam usus besar manusia sebagai flora
normal. Sifatnya unik karena dapat menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya
diare pada anak dan travelers diarrhea, seperti juga kemampuannya menimbulkan
infeksi pada jaringan tubuh lain diluar usus (Staf pengajar FKUI, 1993). Escherichia coli
tidak membentuk spora, yang dapat meragikan laktosa dengan pembentukan asam dan
gas pada suhu 37 oC dan 44 oC dalam waktu kurang dari 48 jam (Purnomo, 1997).

1. Klasifikasi Escherichia coli

Berdasarkan taksonomi ilmiah, klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai


berikut:
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Tribe : Escherichiae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
(Staf pengajar FKUI, 1999).

2. Sifat-sifat Escherichia coli

Escherichia coli dalam jumlah yang banyak bersama-sama tinja, akan mencemari
lingkungan. Escherichia coli thermotoleran adalah strain Escherichia coli yang telah
dapat hidup pada suhu biakan 44,5 oC dan merupakan indikator pencemaran air dan
makanan oleh tinja. Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif, tidak berkapsul,
umumnya mempunyai fibria dan bersifat motile. Bakteri ini mampu meragi laktosa
dengan cepat sehingga pada agar Mc.Concey dan EMB membentuk koloni merah muda

sampai tua dengan kilat logam yang spesifik, dan permukaan halus (Sukamto, 1999).
Escherichia coli tumbuh pada suhu antara 10-40 oC, dengan suhu optimum37 oC. pH
optimum untuk pertumbuhannya adalah pada 7,0 7,5, sedang pH minimum adalah 4,0
dan maksimum adalah 9,0. Sel Escherichia coli mempunyai ukuran panjang 2,0-6,0
mikron dan lebar 1,1-1,5 mikron, tersusun tunggal, berpasangan dengan flagella peritrik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi sifat patogenik Escherichia coli adalah
kemampuan untuk melakukan adesi pada sel-sel hewan dan manusia. Kemampuan
untuk melakukan adesi ini diduga disebabkan oleh adanya fibria atau pili yang dapat
menyebabkan adesi dan kolonisasi strain ETEC pada hewan dan manusia terdiri dari
beberapa tipe antigenik (Sukamto, 1999).

3. Jenis-jenis Escherichia coli

Adapun jenis-jenis Escherichia coli yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari yang
dapat mengganggu kesehatan adalah sebagai berikut :
a. EPEC (Enteropatogenik Escherichia coli) dapat menyebabkan penyakit perut.
b. ETEC (Enterotoksigenik Escherichia coli) dapat menimbulkan diare seperti
yang disebabkan oleh Vibrio cholera.
c. EIEC (Enteroinvasif Escherichia coli) dapat menimbulkan demam, perut keram, tinja
berlendir dan berdarah seperti dysentri.
d. EHEC (Enterohemoragik Escherichia coli) kuman ini mengeluarkan toksin yang
disebabkan edema dan pendarahan difus di kolon. Dapat menimbulkan sindroma
hemolitik yang ditandai dengan kejang yang akut dan diare cair yang cepat menjadi
berdarah (Jawert, dkk, 2005).

4. Patogenisitas Escherichia coli

Escherichia coli dihubungkan dengan tipe penyakit usus (diare) pada manusia.
Enteropatogenic Escherichia coli menyebabkan diare, terutama pada bayi dan anakanak di negara sedang berkembang dengan mekanisme yang belum jelas diketahui.
Frekuensi penyakit diare yang disebabkan oleh strain kuman ini sudah jauh berkurang
dalam 20 tahun terakhir (Staf pengajar FKUI, 1993) Escherichia coli patogen
menimbulkan sindroma klinik yaitu :
a. Gastroenterritis akut yang menyerang terutama anak-anak dibawah 2 tahun

b. Infeksi di luar saluran pencernaan yaitu: infeksi saluran kemih, abses usus buntu,
peritonitis, radang empedu dan infeksi pada luka bakar.
Kemudian patogenitas dari kuman Escherichia coli juga dapat menyebabkan sepsis.
Ketika host dalam keadaan normal, Escherichia coli dapat mencapai aliran darah dan
menyebabkan sepsis. Bayi yang baru lahir rentan sekali terhadap sepsis Escherichia
coli karena mereka kekurangan antibody IgM. Sepsis dapat terjadi setelah infeksi
saluran kencing (Jawert, dkk, 2005).

D. Pencemaran Air

Kontaminasi yang mencemari air digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu; kimia, fisik
dan biologis. Kontaminasi non tertentu dalam setiap kategori ini dapat mempunyai
pengaruh nyata terhadap kualitas air. Kategori hayati karena mempunyai potensi untuk
berlaku sebagai pembawa mikroorganisme patogenik. Organisme penyebab penyakitpenyakit ini terdapat dalam tinja atau air seni pada orang yang menderita infeksi dan
ketika dibuang dapat memasuki kumpulan air yang pada akhirnya berfungsi sebagai
sumber air minum (Staf Pengajar FKUI, 1993).

E. Mikroorganisme Indikator Pencemaran Air

Istilah mikroorganisme indikator sebagaimana digunakan dalam analisa air mengacu


pada sejenis mikroorganisme yang kehadirannya di dalam air merupakan bukti bahwa
air tersebut terpolusi oleh bahan tinja dari manusia atau hewan. Artinya terdapat
peluang bagi berbagai macam mikroorganisme patogenik yang secara berkala terdapat
dalam saluran pencernaan untuk masuk ke air tersebut.
Beberapa ciri penting suatu mikroorganisme indikator ialah :
1. Terdapat dalam air tercemar dan tidak ada dalam air yang tidak tercemar.
2. Terdapat dalam air bila ada patogen
3. Jumlah mikroorganisme indikator berkorelasi dengan kadar polusi.
4. Mempunyai kemampuan bertahan hidup yang lebih besar dan pada patogen.
5. Terdapat dalam jumlah yang lebih banyak dari pada patogen (hal ini membuatnya
mudah dideteksi).
6. Tidak berbahaya bagi manusia dan hewan.
7. Mudah dideteksi dengan teknik-teknik laboratorium yang sederhana (Staf Pengajar
FKUI, 1993).

BAB III

METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu
mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari penelitian dengan menguraikan sejelas
mungkin (Notoadmodjo, 1997). Dalam hal ini berupa gambaran Esherichia coli dalam
kolam renang Selayang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi, Politeknik Kesehatan Kemenkes RI
Jurusan Analis Kesehatan. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 7 s/d 11 Mei
2013.

C. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kolam renang yang berjumlah 3 kolam,
yaitu : kolam anak-anak, kolam dewasa, dan kolam anak-anak diawasi dewasa.

D. Sampel

Sampelnya adalah air kolam renang Selayang, sebanyak lebih kurang 250 ml dari 3
kolam pemandian dan diambil pada pagi hari sebelum digunakan oleh pengunjung
dengan nilai ambang batas maksimal jumlah bakteri Escherichia coli 200 bakteri / 100
ml air.

E. Variabel Penelitian
Variabel bebas : Air Kolam Renang Selayang Medan
Variabel terikat : Kandungan E.Coli

F. Definisi Operasional
Escherichia coli merupakan kuman oportunis yang banyak ditemukan didalam usus
besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat menyebabkan infeksi
primer pada usus misalnya diare pada anak dan travelers diarrhea, seperti juga

kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain diluar usus (Staf pengajar
FKUI, 1993). Escherichia coli tidak membentuk spora, yang dapat meragikan laktosa
dengan pembentukan asam dan gas pada suhu 37 oC dan 44 oC dalam waktu kurang
dari 48 jam (Purnomo, 1997).

G. Instrumen Penelitian

1. Alat dan Bahan

a. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah: tabung reaksi steril, erlenmeyer 250
ml, tabung durham, autoclave, sendok/ tangkai pengaduk, rak tabung, pipet ukur 10 ml,
bunsen, timbangan, oven, incubator, ose bulat.
b. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah alkohol 96%, aquadest, tali pengikat, kertas
pembungkus, korek api.

2. Media

Adapun media yang digunakan pada saat penelitian yaitu ; Media Lactosa
Broth (LB) dan Brilliant Green Lactosa Broth (BGLB).

H. Prosedur Kerja
1). Persiapan Alat
Alat-alat dari gelas yang akan dipakai pada saat penelitian harus terlebih dahulu
disterilkan dalam oven pada suhu 180 oC selama 15 menit.
2). Perlakuan Sampel
Sebelum diperiksa sampel diambil sebanyak 250 ml dengan menggunakan botol timba
pada waktu pagi hari sebelum digunakan oleh pengunjung lalu segeradiperiksa di
laboratorium.
Cara melakukan pemeriksaan

a. Tes Perkiraan (Presumtive Test)


1. Terlebih dahulu disediakan tujuh tabung reaksi steril yang di dalamnya berisi tabung
durham dan bertutup kapas.

2. Ke dalam lima tabung pertama diisi media LB 5 ml (3x kuat), dan ke dalam masingmasing tabung dimasukkan sampel sebanyak 10 ml.
3. Ke dalam tabung ke enam berikutnya diisi media LB 10 ml (1x kuat) dan ditambahkan
sampel kedalamnya sebanyak 1 ml.
4. Ke dalam tabung ke tujuh diisi media LB 10 ml (1x kuat) dan ditambahkan sampel
kedalamnya sebanyak 0.1 ml.
5. Semua tabung tersebut diinkubasi pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam.
6. Kemudian diamati terbentuknya gas yang dapat dilihat pada tabung durham, bila
hasilnya positif dan tidak terbentuknya gas bila hasilnya negatif.
b. Tes Penegasan (confirmative Test)
1. Disediakan tabung reaksi steril yang telah dimasukkan tabung durham ke dalamnya.
2. Setelah itu tabung ditutup dengan menggunakan kapas.
3. Kemudian dimasukkan media BGLB sebanyak 5 ml untuk 2 jenis seri media yang
akan dibuat
4. Dari hasil tes perkiraan yang hasilnya positif, maka dilanjutkan tanam ke media BGLB
sebanyak satu ose bulat dan diinkubasi pada suhu 44 oC
selama 1 x 24 jam.

I. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan data

Data diperoleh dari hasil pemeriksaan secara Most Probable Number (MPN) seri tujuh
tabung di laboratorium terhadap bakteri Escherichia coli yang terdapat pada kolam
renang Waterboom Ulee Lheue
2. Pengolahan data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian di laboratorium diolah secara manual. Adapun
rumus yang digunakan adalah : Dengan menggunakan rumus formola Thomas.
Kadar maksimum jumlah bakteri Escherichia coli dalam air kolam renang
adalah 200 bakteri / 100 ml air (permenkes no.416 tahun 1990).

J. Analisa dan Penyajian Data

1. Analisa Data
Hasil yang dianalisa adalah rata-rata Escherichia coli pada air kolam renang Selayang
dengan menggunakan metode Most Probable
Number (MPN).

2. Penyajian Data
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel. Tabel yang digunakan yaitu
dalam bentuk tabel MPN 5:1:1.

Anda mungkin juga menyukai