Sumber-Sumber Air
Kelompok 1 :
Adhi Risdiyanto (1142000004)
Adhi Maulana Yusuf (1142000010)
Puput Amanda Ranto (1142000015)
MATERI
01 02 03 04
Chemical Physical Overview of
Water Water Microbiological Water
Quality Quality Water Quality Treatment
Process
01
Chemical
Water
Quality
Zat organik dan anorganik terlarut menentukan kualitas kimia air. Zat-zat
ini memiliki berbagai efek pada sifat kimia air. Misalnya, beberapa zat ini
bisa menjadi racun (kromium, arsenik), sedangkan lainnya menyebabkan
air menjadi keras atau membentuk kerak (kalsium karbonat), dan bahan
kimia lainnya.
Berbagai macam senyawa kimia anorganik dapat hadir dalam air. Senyawa
seperti natrium klorida (NaCl) larut dalam air dalam bentuk ion masing-
masing, yaitu Na+ dan Cl-.
Analisis kimia air memberikan konsentrasi masing-masing ion, biasanya dalam
mg/l. Jumlah total senyawa anorganik terlarut dalam air dinyatakan sebagai
konsentrasi Total Padatan Anorganik Terlarut (TDIS atau lebih umum TDS)
dalam mg/l.
Analisis penuh terhadap air baku harus dilakukan setidaknya sekali dalam
setahun dengan spesifikasi atau pedoman yang ditentukan untuk instalasi
pengolahan (SABS 241, Panduan Kualitas Air DWAF untuk Penggunaan Rumah
Tangga)
Indikasi kualitas organik umum air Ada sejumlah parameter kimia air
dapat diperoleh dengan cara penentuan kolektif khusus untuk pengolahan
parameter kumulatif seperti: air diantaranya :
Total Organic Carbon adalah ukuran jumlah senyawa organik yang terkandung dalam
sampel air. Senyawa organik yang mengandung karbon dapat dilarutkan dalam air atau
ada dalam air sebagai bahan yang tidak larut, tersuspensi, atau cair. Bahan organik ini
dapat masuk ke air secara alami dan melalui sumber/proses buatan manusia.
Dissolved Organic Carbon (DOC)
DOC merupakan bagian dari dissolved organic matter (DOM). Dalam lingkungan
perairan, organic matter dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu DOM dan
particulate organic matter (POM). POM merupakan zat organik yang sering disebut
sebagai vertikal dari permukaan ke laut dalam. POM terdiri dari fitoplankton dan
zooplankton, termasuk sisa-sisanya, serta hasil degradasinya.
Chemical Oxygen Demand (COD)
COD (Chemical Oxygen Demand) adalah ukuran oksigen yang dikonsumsi selama
dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan kimia anorganik seperti amonia dan
nitrit.
COD secara luas dipakai untuk mengukur bahan anorganic dan organic yang mampu
di oksidasi dalam perairan alami, limbah domestik dan industri. Konsentrasi COD
yang diamati dalam air permukaan yang tak terpolusi berkisar antara + 20 mg/l. Badan
air yang menerima limbah biasanya berkisar antara 200 mg/l. air limbah industry
mempunyai nilai COD sekitar 100 – 60.000 mg/l.
Biological Oxygen Demand (BOD)
Gas klorin (Cl2) larut dalam air membentuk asam hipoklorit dan asam
klorida. Agen desinfektan yang sebenarnya adalah asam hipoklorit yang
berdisosiasi membentuk hipoklorition, OCl-.
Residu klorin bebas yang tersedia umumnya harus 0,5 mg/l setelah waktu
kontak 30 menit untuk memastikan air didesinfeksi dengan benar.
02
Physical
Water
Quality
Kualitas fisik air ditentukan oleh karakteristik
intrinsik serta oleh zat terlarut dan koloid di dalam
air. Sifat fisik intrinsik meliputi suhu, viskositas,
dan tegangan permukaan.
Kekeruhan air baku bisa serendah 1 atau 2 NTU dalam air tanah dan hingga beberapa
ratus dalam air permukaan keruh, misalnya setelah badai hujan. Kekeruhan air minum
harus <1, dan lebih disukai <0,1 NTU.
pH
PH memberikan indikasi seberapa asam atau basa air itu. Nilai pH
adalah ukuran konsentrasi ion hydrogen [H+] dalam air yang
dinyatakan sebagai nilai logaritmik. pH akan lebih mudah jika
menggunakan skala logaritmik untuk mengekspresikan konsentrasi.
pH = -log[H+]
Rasa dan bau air dapat disebabkan oleh berbagai zat. Rasa dan bau dinyatakan
sebagai nomor rasa ambang (TTN) dan sebagai nomor bau ambang batas
(TON) masing-masing.
Microbiological
Water Quality
Kualitas mikrobiologi air ditentukan oleh jenis dan jumlah
mikroorganisme yang ada di dalam air. Sebagian besar
mikroorganisme ini tidak berbahaya, tetapi jika air terkontaminasi,
patogen mungkin ada.
Total coliform
04
Overview of Water
Treatment Process
Tujuan utama dari instalasi pengolahan air adalah untuk menghasilkan air yang
layak pakai untuk penggunaan domestik dengan biaya yang masuk akal.
Namun pada buku pengangan disebut dengan unit proses saja karena seringnya unit
proses dan unit operasi terjadi dalam proses pengolahan yang sama, sehingga
kombinasi proses pengolahan disebut rangkaian proses, atau aliran diagram proses.
Faktor Utama yang Harus Diperhitungkan saat
Mengembangkan Proses Pengolahan Air
01 02 03
Kualitas sumber air (biasanya Variasi musiman dalam Kualitas air olahan yang
disebut sebagai kualitas air kualitas air baku dibutuhkan
baku)
04 05
Persyaratan regulasi Faktor lain seperti ukuran pabrik (kapasitas), kondisi
peraturan lokasi, ketersediaan tenaga terampil,
tenaga kerja, biaya dan lainnya.
Tujuan lain dari pengolahan air adalah untuk menghilangkan konstituen yang
tidak diinginkan dari air baku untuk diproduksi menjadi air olahan dengan
kualitas yang dipersyaratkan serta mengolah sisa dari proses pengolahan air
dalam bentuk yang aman dan mudah dibuang atau digunakan kembali.
Kualitas air dievaluasi dalam hal parameter kualitas umum seperti kekeruhan,
dan parameter kualitas tertentu seperti kehadiran kadar besi yang tinggi dalam
air baku.