karakteristik air. Parameter kualitas air dikelompokkan berdasarkan sifat, jenis dan
Kualitas air ditenttukan oleh berbagai parameter antara lain parameter fisik
(warna, suhu, total padatan tersuspensi) dan parameter kimia (pH, DO, BOD, COD).
Jenis dan jumlah parameter yang dianalisis terhadap suatu badan air sangat tergantung
pada jenis kegiatan yang diprakirakan memberikan dampak terhadap badan air
tersebut.
warna)
organik)
1. Parameter Fisik
Ada beberapa parameter fisik yang menentukan kualitas air, antara lain:
a. Warna
plankton, disamping itu juga akibat adanya ion-ion metal alami seperti
mau bagi biota air. Disamping itu warna air juga memberi indikasi
berbau dan tidak berasa. Air yang berbau sudah pasti menimbulkan
c. Suhu
dari suhu udara. Peningkatan suhu air bisa disebabkan oleh berbagai
hal, antara lain, air (sungai) yang dekat dengan gunung berapi, ataupun
diameter pori 0,45 μm. TSS terdiri atas lumpur dan pasir halus serta
2. Parameter Kimia
Ada banyak parameter kimia yang menentukan kualitas air,
a. pH
larutan disebut bersifat basa. pH yang ideal bagi kehidupan biota air
terlarut. Adanya oksigen terlarut dalam air berasal dari udara dan dari
dalam air. Kelarutan maksimum oksigen dalam air, pada suhu 00C
yang umum digunakan untuk analisa oksigen terlarut dalam air yaitu
alat DO-meter.
c. BOD
suatu badan air dicemari oleh zat organik maka selama proses
modifikasi.
d. COD
air. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh total
dan yang sebenernya Nilai ambang batas ini lebih terkhusus pada
penjelasannya:
air. semakin tinggi DO maka air tersebut akan semakin baik. pada
suhu 20C. tingkat DO maksimal ialah 9ppm. ppm ialah satuan untuk
menunjukkan kadar atau satuan. ppm ialah singkatan dari part per
oksigen oleh makhluk hidup dalam air tersebut. jadi semakin tinggi
turun. Semakin tinggi nilai BOD maka akan semakin rendah kualitas
air.
didalam air. semakin rendah TDS maka akan semakin bagus kualitas
air. banyak tds meter yang mudah untuk didapatkan dan bisa
air.
dari ketetapan tersebut. semoga saja setiap batas batas kualitas air,
udara dan tanah diperhatikan dan dijaga agar tidak membuat alam ini
1 Ph – 6-9
3 BOD mg/L 50
5 Sulfida mg/L 1
6 Amonia mg/L 20
7 Fenol mg/L 1
9 MBAS mg/L 10
13 Tembaga mg/L 2
14 Timbal mg/L 1
16 Seng mg/L 10
semua benda yang hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada dalam ruang yang
kita tempati. Adapun berdasarkan UU No. 32 tahun 2009, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk
Karena pengelolaan lingkungan hidup itu sendiri pada akhirnya ditujukan buat
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
material bahan dalam volume yang cukup kecil yang mewakili material bahan yang
akan diperiksa secara tepat teliti untuk dapat dibawa dengan mudah dan diperiksa di
laboratorium.Hal ini berarti bahwa perbandingan atau konsentrasi relatif yang tepat
dari semua komponen dalam sampel akan sama seperti dalam material yang
sampel yang dapat mampu melakukan prosedur pengambilan dan pengawetan sampel
dengan baik, agar hasil uji laboratorium nantinya merupakan hasil uji yang dapat
sampel dapat hilang secara keseluruhan atau sebagian jika prosedur pengambilan dan
yang harus dilakukan segera / dilakukan dilapangan seperti : pemeriksaan fisika, pH,
sisa Chlor. Metode pengambilan contoh ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam
pengambilan.
1. Sumber air adalah air permukaan, air tanah dan air meteoric
2. Air permukaan adalah air yang terdiri dari : air sungai, air danau,
air waduk, air saluran, mata air, air rawa dan air gua / air karst.
3. Air tanah bebas adalah air dari akifer yang hanya sebagian terisi
air dan terletak pada suatu dasar yang kedap air serta mempunyai
permukaan bebas.
4. Air tanah tertekan adalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air
dengan bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap
air.
relatif sama.
dasar danau.
relatif sama dan lebih dingin dari lapisan atasnya, biasanya lapisan
9. Air Meteorik adalah air meteorik dari labu ukur di stasiun meteor ,
air meteroik yang ditampung langsung dari hujan dan air meteorik
b. Bahan Pemeriksaan
Sampel air, yang berasal dari sumber air, air minum / air bersih,
air persediaan.
sama, tetapi pada waktu yang berbeda dan dalam waktu yang tidak
a) Alat
sebagai berikut:
2. Alat lain
sebagai berikut :
didalamnya.
pemeriksaan
Wohlenberg.
Ruttner.
4. Alat pengambil sampel pada kedalaman yang
USDH.
diambil.
bakteriologi.
b) Reagen
digunakan adalah :
langsung.
c) Waktu
sebagai berikut :
setahun.
pengambilan sampel :
waduk
pencemar.
3. Sumber air yang dimanfaatkanYaitu lokasi pada
berdasarkan pada :
dengan ketentuan :
air.
permukaan air.
waduk.
f. Pengambilan sampel
Pengambilan sampel untuk pemeriksaan sifat fisika
merata.
harus sama.
terlarut (DO)
yaitu :
1. Cara langsung
sebagai berikut: :
mempunyai
tutup asah.
Casella).
3. Label
keterangan mengenai :
a. Nomor contoh
terlarut.
a. Penyaringan
berikut :
dengan keperluan.
Pestisida
ekstrak.
ekstrak.
20 ml.
khusus.
lingkungannya. Pengukuran di
dan sebagainya.
Untuk pengukuran yang lebih kompleks membutuhkan sample air yang
laboratorium). Pengukuran seperti ini memiliki dua masalah yaitu karakteristik air pada
asmple mungkin tidak sama dengan sumbernya karena terjadi perubahan secara
kimiawi dan biologis seiring waktu. Bahkan kualitas air dapat bervariasi antara siang
dan malam dan dipengaruhi keberadaan organisme air.[7] Dan air yang teah terpisah
dari lingkungannya akan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, yaitu botol
atau kemasan yang digunakan dalam pengambilan sample. Sehingga bahan yang
digunakan untuk pengambilan sampel harus bersifat inert atau memiliki tingkat
reaktivitas yang minimum sehingga tidak mempengaruhi kualitas air yang diuji.[8]:4
Perubahan kondisi fisik dan kimiawi juga terjadi ketika air sampel dimpompa atau
diaduk, menyebabkan terbentuknya endapan. Ruang udara yang berada di dalam
kemasan sampel juga dapat mempengaruhi karena ada risiko udara larut ke dalam
sampel air. Menjaga kualitas sampel dapat dilakukan dengan mendinginkan sampel
hingga analisis adalah dengan menggunakan dua jenis air yang digunakan bersamaan
dengan pengumpulan sampel. Air jenis pertama, disebut dengan air "kosong" (tidak
selalu air hasil destilasi) adalah air dengan kondisi kimiawi dan biologis yang sangat
kecil sehingga tidak ada karakteristik yang bisa dideteksi. Dan air jenis kedua
merupakan air dengan kondisi yang "dimaksimalkan" sesuai dengan perkiraan kondisi
air sampel. Kedua jenis air ini dipaparkan ke atmosfer sekitar selama pengambilan
sampel, sehingga ilmuwan membawa tiga jenis air dari lokasi pengambilan sample dan
ketiganya dianalisis untuk mengetahui apa yang berkurang dan bertambah seiring
Berbagai jenis bencana alam hingga bencana buatan manusia akan mengubah
kualitas air secara cepat sehingga pengukuran harus dilakukan untuk menentukan
langkah terbaik dalam penanganan bencana dan mengembalikan kualitas air. Akses
Dalam interval waktu tertentu, kondisi air dapat kembali pasca bencana. Seperti
kasus bencana Tsunami 2004 dan pengukuran yang dilakukan oleh International Water
garam di setiap sumur meningkat drastis segera setelah tsunami dan kembali turun ke
level semula setelah satu setengah tahun sehingga layak digunakan sebagai air minum.
b. Analisis kimia
Metode sederhana dalam melakukan analisis kimia adalah pengukuran
adalah mengukur kadar oksigen dalam air, jika dilakukan pengukuran berdasarkan
unsur akan didapatkan konsentrasi oksigen sebesar 890 ribu miligram per liter air,
karena air (H2O) terbentuk dari hidrogen dan oksigen. Sehingga pengukuran kadar
oksigen, harus dibedakan berdasarkan oksigen diatomik atau oksigen yang terikat
dengan unsur lain. Oksigen diatomik yang terukur dapat disebut dengan kadar oksigen
terlarut.
Analisis logam berat harus menyertai endapan yang ada di air karena logam
berat yang seharusnya dapat larut mungkin terikat secara adsorpsi dengan partikel lain,
misal partikel tanah liat. Penyaringan sampel dapat menghilangkan endapan tersebut,
sedangkan logam berat yang mengendap di sumber aslinya mungkin saja dapat
diantaranya:
Alkalinitas
pH
Warna air
Mikroorganisme
hidup di sekitar perairan. Index EPT, yaitu jumlah EPT ketika kondisi lingkungan sehat,
dapat bervariasi di setiap daerah. Secara umum, semakin banyak organisme EPT,
penyaring yang menghisap air dan menyerap nutrisi dari air yang dihisapnya. Polutan
yang diserap akan terakumulasi di dalam tubuh moluska dan dapat memiliki efek yang
beragam bagi moluska tersebut. Moluska bivalvia juga biasanya bersifat sessile atau
menetap di satu tempat dan jarang sekali berpindah sehingga pengumpulan sampel
a) Indikator fisik
Temperatur air
Elektrokonduktivitas
Padatan terlarut
Padatan tersuspensi
Transparansi
Bau
Warna
Rasa
b) Indikator kimia
pH
BOD
COD
Logam berat
Nitrat
Ortofosfat
Pestisida
Surfaktan
c) Indikator biologis
Ephemeroptera
Plecoptera
Trichoptera
Mollusca
Escherichia coli
Bakteri koliform
permukaan :
1. Analisa temperature
Cara metode ini digunakan untuk menetapkan suhu air dan air limbah
dengan termometer air raksa. Air raksa dalam termometer akan memuai
atau menyusut sesuai dengan panas air yang diperiksa, sehingga suhu air
a. Peralatan
stabil.
b. Masukan alat pengambil contoh uji ke dalam air pada kedalaman tertentu
kemudian diuapkan hingga kering pada oven dengan suhu T 180oC dalam
a. Peralatan
1. Analytical Balance
2. Oven Pemanas (104+2oC)
3. Desikator
4. Filtering Apparatus
6. Hot plate
7. Cawan porselen
8. Gelas beaker
9. Pinset
b. Prosedur Analisa
1. Persiapan
terlebih dulu.
d. Penyaringan sampel
saja).
nomor/label.
Gravimetri. Jika TDS < 500 mg/L, analisa dikerjakan dengan alat
Conductivitimeter.
3. Analisis Sample
menghindari kontaminasi.
sedikit. Untuk sampel air laut harus dilakukan secara hati-hati karena
penimbangan.
mengering sempurna.
Perhitungan
filter serat gelas standar yang telah ditimbang sebelumnya lalu residu
Peralatan
Analytical Balance
b. Desikator
c. Cawan aluminium
d. Filtering Apparatus
f. Gelas beaker
g. Gelas ukur
h. Pinset
Prosedur Analisa
akuades.
e. Kocok sampel yang akan dianalisa kemudian tuangkan sebanyak
g. Untuk sampel air laut harus dibilas dengan akuades sebanyak 250
mL.
h. Setelah sampel disaring, ambil fiber glass filter dari atas alat
tanda atau label, lalu dikeringkan di dalam oven pada suhu 105oC
Perhitungan
Pada suhu tertentu sifat asam atau basa air ditunjukan oleh nilai
d. Kertas tissue;
f. Termometer.
-Bahan
Prosedur
Persiapan pengujian
Prosedur Analisa
a. Keringkan dengan kertas tissue selanjutnya bilas elektroda
meter.
sebagainya. Pencemaran air di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan
menurun.
yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air
limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal
coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh
lingkungan.
antara lain :
Pondok Lapan Lake adalah danau buatan yang terletak di Dusun Pulka
Lake sekitar perkebunan kelapa. Danau tersebut awalnya dibuat untuk irigasi.
lebih suka menanam seperti minyak kelapa sawit dan pohon karet.
Penyakit (BTKLPP) Kelas 1 Medan. Studi dihasilkan oleh status mutu air
dengan metode Storet berdasarkan standar kualitas Grade I dan II, -17 di media
tercemar dan 0 dalam kondisi baik.Status mutu air dengan metode indeks
pencemaran didasarkan pada kelas I dan II, 1,024 dan 0,617 di tercemar ringan
dan dalam kondisi baik. daya tampung beban pencemaran yang bisa masuk ke
2012
Analisis kualitas air sungai akibat pencemaran TPA Batu Bola dan
Air. Penelitian ini merupakan survei deskriptif, yaitu untuk tahu tentang
pencemaran fisik (TDS) dan polusi kimia (BOD, COD dan Fosfat) di sungai
Batang Ayumi, yang diambil dari 10 poin whitin 50 meter, dan sungai masalah
kesehatan pengguna dilakukan pada tahun 2012. Obyek penelitian ini adalah
sungai.Batu Bola landfill dan campuran antara outlet dan air sungai yang
BOD di semua sampel, tetapi hanya beberapa sampel ditunjukkan COD dan
fosfat
kontaminasi dari semua sampel yang diteliti. Hasil tertinggi adalah outlet TPA,
fosfat 0,5 mg / l.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa ada banyak orang yang menderita
sehingga orang lebih aman dalam menggunakan air sungai untuk kebutuhan
sehari-hari mereka, karena banyak orang yang masih tergantung pada sungai
Batang Ayumi.
Sungai Blukar yang merupakan Sungai Utama di DAS Blukar, yang berfungsi
sebagai tempat pengaliran air kondisinya tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
manusia di Daerah Aliran Sungai.Kondisi Sungai Blukar saat ini diperkirakan telah
mengalami penurunan kualitas air disebabkan berbagai aktivitas manusia yang berada
di daerah tangkapan airnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air
Sungai Blukar berdasarkan baku mutu kualitas air sungai menurut PP Nomor 82
Tahun 2001 dan merumuskan prioritas strategi pengendalian pencemaran air sungai
yang perlu dilakukan. Sungai sebagai daerah penelitian ditetapkan sepanjang 18,70
km. Kualitas air sungai diukur dan diamati pada 7 titik pengambilan sampel.
Hasilnya adalah (1) parameter BOD di titik 3,4,5,6 dan 7 serta parameter COD di titik
7 telah melebihi baku mutu air sungai Kelas II menurut PP nomor 82 Tahun 2001. ( 2)
Telah terjadi penurunan kualitas air Blukar dari hulu ke hilir yang ditandai dengan
sungai Kelas II menurut PP nomor 82 Tahun 2001. Nilai indeks pencemaran berkisar
antara 0,49 sampai 3,28. Status mutu air sungai Blukar telah tercemar dengan status
cemar ringan. (2) untuk menjaga kualitas air pada kondisi alamiahnya diperlukan
strategi pengendalian pencemaran air sungai yang difokuskan pada (a) peningkatan
peran masyarakat baik masyarakat umum, petani maupun industri dalam upaya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempat sehingga kualitas air
dampaknya terhadap biota air adalah akan banyaknya biota air yang
B. Saran
hidup maka dari itu sangat penting untuk menghemat penggunaan air
dan menjaga sumber air dari pencemaran karena air yang tercemar