Anda di halaman 1dari 43

MENGGAMBAR TEKNIK

Dosen Pengampu :
Agung Nugroho, S.T., M.T.

Disusun Oleh :
Ica Vitriana
NIM : 21230008

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG
TAHUN 2021/2022
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Dengan semua
rahmatnya, akhirnya saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agung Nugroho, S.T., M.T.
selaku dosen mata kuliah Menggambar Teknik yang sudah memberikan beberapa
materi mengenai sistem dan tata cara menggambar teknik untuk memudahkan dalam
penyusunan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Menggambar Teknik” disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Menggambar Teknik. Melalui tugas ini, saya mendapatkan banyak ilmu baru
mengenai menggambar teknik.
Tentu makalah ini jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, saya berharap bahwa
makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, saya sangat terbuka dan dengan
senang hati untuk menerimanya.

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i


Daftar Isi ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II MENGGAMBAR TEKNIK
A. Bahasa Gambar .................................................................................................. 2
B. Dasar-Dasar Gambar Teknik ............................................................................. 2
BAB III STANDART ISO
A. Garis ...................................................................................................................
B. Skala....................................................................................................................
C. Posisi dan Ukuran Kepala Gambar ....................................................................
BAB IV KONTRUKSI-KONTRUKSI DASAR
A. Menggambar Segi Lima Beraturan ....................................................................
B. Menggambar Segi Enam Beraturan ...................................................................
C. Menggambar Segi Tujuh Beraturan ...................................................................
D. Segi Sembilan Beraturan ....................................................................................
E. Segi Sepuluh Beraturan ......................................................................................
F. Segi Banyak Teratur ..........................................................................................
BAB V GAMBAR PROYEKSI
A. Proyeksi Piktorial ...............................................................................................
B. Proyeksi Ortogonal ............................................................................................
C. Pemilihan Pandangan .........................................................................................
D. Simbol Proyeksi .................................................................................................
E. Macam-Macam Proyeksi ...................................................................................
F. Penggambaran Bidang V ...................................................................................
G. Memproyeksikan Benda Pada Bidang V ...........................................................
BAB VI PENDIMENSIAN
A. Teknik Pendimensian Gambar Teknik ...............................................................
BAB VII PERTEMBUSAN DAN PERBENTANGAN
A. Jenis-Jenis Potongan ..........................................................................................
BAB VIII TOLERANSI GEOMETRIS DAN DATUM
A. Toleransi Bentuk ................................................................................................
B. Toleransi Orientasi .............................................................................................
C. Toleransi Lokasi .................................................................................................
D. Run Out Tolerance .............................................................................................
E. Toleransi Datum .................................................................................................
BAB IX AutoCAD
A. Pengenalan AutoCAD ........................................................................................
B. Satuan Penggambaran Dalam AutoCAD ...........................................................
C. Perbedaan Mendasar Antara Program-Program CAD dan BIM ........................
KESIMPULAN

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menggambar Teknik merupakan mata kuliah yang disajikan kepada mahasiswa
teknik, Gambar teknik merupakan dasar bagi semua desain, dasar bagi penelitian,
dasar untuk membuat sebuah produk. Penguasaan gambar teknik akan membantu
mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas gambar pada mata kuliah lanjutan,
sehingga mahasiswa dituntut untuk menguasai materi menggambar dan membaca
gambar teknik. Untuk mencapai kemampuan keterampilan mahasiswa yang
efektif. Bentuk pembelajaran yang disampaikan berupa Power Point Template , di
mana sebagai pendahuluan mahasiswa perlu dijelaskan materi perkuliahan
bagaimana pentingnya gambar teknik bagi mahasiswa dan sasaran pembelajaran
secara keseluruhan yang harus dicapai setelah mempelajari mata kuliah ini.

B. TUJUAN
Setelah mempelajari buku ajar ini setidaknya mahasiswa mampu untuk:
1. Memahami gambar teknik dan alatnya
2. Mengetahui pengertian gambar teknik
3. Mengetahui fungsi alat gambar teknik
4. Menguasai konsep dan prinsip gambar teknik serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan
5. Mengetahui jenis-jenis proyeksi
6. Memahami standar garis gambar dan ukuran gambar
7. Mengetahui dan paham tentang toleransi gambar teknik

1
BAB II
MENGGAMBAR TEKNIK

A. Bahasa Gambar
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seseorang sarjana teknik,
sering disebut bahasa teknik. Sebuah gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat
jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau konstruksi
selanjutnya. Gambar mungkin berbentuk banyak, tetapi metode membuat gambar yang
sangat jelas adalah sebuah bentuk alami dasar dari komunikasi ide-ide yang umum.

Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu
perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Dengan demikian gambar tidak hanya
melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya berpikir untuk
perencana. Oleh karena itu, sarjana teknik tanpa kemampuan menggambar, kekurangan
cara penyampaian keinginan, maupun kekurangan cara menerangan yang sangat penting.

Dalam dunia permesinan penemuan-penemuan baru dalam bidang permesinan seperti


mesin-mesin otomatis mempermudah kerja manusia. Suatu mesin, struktur atau sistem
baru harus ada dalam pemikiran insinyur atau pembuatan rencana sebelum bisa menjadi
kenyataan. Konsep awal atau ide biasanya tertulis pada kertas atau sebagai suatu gambar
pada layar komputer dan dikomunikasikan pada orang lain melalui bahasa gambar
(graphic language) dalam bentuk sketsa-sketsa tangan.

B. Dasar-Dasar Gambar Teknik


a. Alat-Alat Gambar
Alat gambar merupakan salah satu hal yang berguna untuk memudahkan dalam
menggambar.

b. Kertas Gambar
Masing-masing kertas memiliki karakter dan kegunaan yang berbeda.
Biasanya dipakai kertas kalkir, sebab gambar dikertas kalkir dapat diperbanyak
dengan cara cetak biru (blue print) atau dengan copy biasa.
Dalam bengkel, gambar yang dipakai adalah gambar cetak birunya sedangkan
gambar asli (kalkir) disimpan sebagai arsip.

2
c. Pensil Gambar
Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi lagi dalam tingkat
kekerasan. Golongan tersebut adalah keras(H) dari 9H-4H, sedang(F) dari 3H-B dan
lunak(B) dari 2B-7B.

d. Pena
Pena yang mempunyai ujung (mata pena) dengan macam-macam ukuran, seperti
pensil mekanis disebut Rapido.
Keuntungan Rapido dibanding dengan pena tarik :
1) Tidak sering-sering mengisi tinta, sehingga dapat menghemat waktu
2) Tinta berada dalam tabung sehingga tidak mudah tumpah, pada pena tarik tinta
berada pada mulut pena dan berhubungan langsung dengan udara luar sehingga
cepat kering dan mudah tumpah
3) Tebal/tipis nya garis sangat akurat, sebab ada macam-macam pilihan mata pena
dengan ukuran tebal yang sudah tepat. Tidak perlu menyetel/memeriksa tebal
garis lagi

3
e. Kotak Jangka
Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau sudut dan
sebagainya. Konstruksi dari jangka pada dasarnya terdiri dari beberapa bagian yang
disambungkan antara satu dengan yang lain mempergunakan engsel.
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar tergantung besar
kecilnya lingkaran yang akan Digambar.
1) Jangka besar menggambar lingkaran diameter 100 mm sampai 200 mm
2) Jangka menengah untuk 20 mm sampai 100 mm
3) Jangka kecil untuk 5mm sampai 30 mm

f. Penggaris
Penggaris merupakan salah satu alat untuk menggambar. Ada beberapa macam
penggaris beserta kegunaanya masing-masing.

4
 Penggaris T terdiri dari landasan (kepala) dan daun sehingga membentuk
huruf T disebut pula penggaris T digunakan untuk membuat garis horizontal
yang panjang dengan menekankan landasannya pada tepi kiri papan gambar
dan menggesernya ke atas dan ke bawah.
 Jenis lain dari penggaris T adalah yang landasannya dua, satu landasan tetap
dan yang lain dapat bergerak.

g. Mistar Segi Tiga


Mistar segi tiga yang dipakai ada dua buah :
Mistar yang pertama mempunyai sudut 45° , 90° , sedangkan yang lainnya mempunyai
sudut 30° , 60° , 90°

h. Mistar Ukur
Mistar ukur mempunyai garis pembagi dalam mm dan inchi, dibuat dari bahan yang
tidak mudah rusak seperti kayu yang tidak terpengaruh oleh kelembaban udara atau
dari sluloid.

i. Busur Derajat
Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan
180°

5
j. Mal
Mal lengkung digunakan untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat
dibuat dengan jangka,

Selain mal lengkung ada juga mal bentuk (sablon). Sablon ada macam-macam, ada
sablon untuk huruf, angka lingkaran, segi empat, elips, lambang untuk tanda
pengerjaan, untuk tanda las dan sebagainya.

6
BAB III
STANDRT ISO

1.1 Standart ISO


Gambar Teknik ada standart-standart menggambar paten yang harus dipatuhi agar
gambar yang telah dibuat dapat dimengerti.

A. Garis
Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar mesin ditentukan oleh gabungan
bentuk dan tebal garis, tiap garis dipergunakan menurut peraturan tertentu.
Macam-macam garis dan penggunaanya dijelaskan sebagai berikut :

7
 Garis-garis yang berimpit
Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya berimpit, maka
penggambarannya harus dilaksanakan sesuai urutan prioritas berikut:
1. Garis benda yang lansung terlihat (garis tebal)
2. Garis yang tidak langsung terlihat (garis putus-putus)
3. Garis sumbu (garis strip titik)
4. Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis, jenis )

8
B.
Skala

ISO DIS 5457 menentukan penggunaan kertas gambar dari seri A, yaitu seri A0-A4.
Skala adalah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari
skala pengecilan.

Ada tiga macam skala gambar, yaitu :


1. Skala pembesaran yaitu Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat
lebih besar daripada benda sebenarnya.

9
2. Skala penuh yaitu Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama
besar dengan benda sebenarnya.
3. Skala pengecilan yaitu Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambarnya
dibuat lebih kecil dari benda sebenarnya.

 Penunjukkan Skala
Skala diperinci sebagai berikut :
x : 1 skala pembesaran
1 : 1 skala penuh
1 : x skala pengecilan

C. Posisi Dan Ukuran Kepala Gambar


a. Kepala Gambar
Kepala gambar harus dibubuhkan pada lembaran kertas gambar untuk
menunjukkan hal-hal berikut, yang diperlukan untuk penanganan gambar, atau
secara umum menunjukkan isi gambar:
1. Nomor gamba
2. Judul gambar
3. Nama perusahaan
4. Tanda tangan petugas yang bertanggung jawab
5. Keterangan-keterangan gambar
6. Cara proyeksi

10
b. Posisi Kepala Gambar
Kepala gambar harus terletak dalam kertas gambar bagian sudut kanan bawah,
untuk lembar kertas gambar dengan posisi horizontal, jenis X, atau posisi vertikal,
jenis Y.

Fungsi Menggambar Teknik :


• Penyampaian Informasi
• Penyimpanan dan penggunaan keterangan (data teknis)
• Cara-cara pemikiran (perencanaan) dalam penyiapan informasi

Standar ukuran kertas menurut ISO :


• A4 210 mm x 297 mm
• A3 297 mm x 420 mm
• A2  420 mm x 594 mm
• A1  594 mm x 840 mm
• AA0  841 mm x 1189 mm
• A0 & A1 garis tepi 20 mm
• A2, A3 & A4 garis tepi 10 mm

11
BAB IV
KONTRUKSI-KONTRUKSI DASAR

1.1 Kontruksi-Kontruksi Dasar


A. Menggambar Segi Lima Beraturan
• Ditentukan lingkaran dengan pusat M.
• Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B.
• Buat busur yang sama dari titik A dan titik B. Perpotongan busur tersebut
ditarik garis memotong lingkaran di titik C dan D serta melalui titik M.
• Kemudian buat busur yang sama pada titik M dan titik B. Perpotongan busur
tersebut ditarik garis hingga memotong di titik E.
• Hubungkan garis dari titik E dan titik D.
• Lingkarkan dari titik E sepanjang ED ke arah MA hingga memotong di titik
F.
• Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan.
• Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan
membentuk segi lima beraturan.

12
B. Menggambar Segi Enam Beraturan
• Ditentukan lingkaran dengan pusat M.
• Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B.
• Buat busur yang sama dari titik A dan titik B sepanjang AM = BM
memotong lingkaran.

• Hubungkan titik potong yang terdapat pada lingkaran tersebut sehingga


tergambarlah segi enam beraturan.

C. Mengambar Segi Tujuh Beraturan


• Ditentukan lingkaran dengan pusat M.
• Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B.
• Buat busur yang sama dari titik B sepanjang BM memotong lingkaran di titik
C dan D.
• Hubungkan titik potong C dan D memotong BM di titik E, maka CE
merupakan sisi dari segi tujuh beraturan.
• Lingkarkan sisi CE pada keliling lingkaran sehingga tergambarlah segi tujuh
beraturan

13
D. Segi Sembilan Beraturan
• Ditentukan lingkaran
• Tarik garis tengah AB dan bagilah AB menjadi 9 bagian sama panjang
• Tarik garis CD tegak lurus garis AB di tengah-tengah AB
• Perpanjang garis AB dan CD berturut-turut dengan BE dan DF = 1/9 AB
• Hubungkan DF hingga memotong lingkaran, maka garis dari titik potong
lingkaran ke titik 3 merupakan sisi segi sembilan beraturan dan ukuran pada
keliling lingkaran

E. Segi Sepuluh Beraturan


• Ditentukan lingkaran dengan pusat M
• Tarik garis tengah melalui titik M arah mendatar sehingga memotong
lingkaran
• Buat garis tengah melalui titik M arah tegak sehingga memotong lingkaran
• Buat busur yang sama dari titik M dan titik Q, perpotongan busur tersebut
ditarik memotong garis MQ di titik L dan D
• Lingkarkan dari titik L sepanjang LD ke arah MP hingga memotong di titik F
• Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan, sedangkan MF merupakan
sisi segi sepuluh
• Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan
membentuk segi lima beraturan dan juga segi sepuluh beraturan

14
F. Segi Banyak Teratur
Cara membuat segi banyak teratur dengan jumlah sisi n, ditentukan oleh rumus
berikut: 2(n-2)(90˚/n).

BAB V
GAMBAR PROYEKSI

15
1.1 Gambar Proyeksi
Gambar proyeksi adalah gambar dari suatu benda nyata atau khayalan yang
dilukiskan menurut garis-garis pandangan pengamat pada suatu bidang
datar/bidang gambar.
A. Proyeksi Piktorial
Suatu cara menampilkan gambar benda yang mendekati bentuk dan ukuran
sebenarnya secara 3D dengan pandangan tunggal.

 Proyeksi Piktorial terdiri dari :


a. Proyeksi Aksonometri
Proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala
pemendekan yang telah ditetapkan melalui proyeksi isometri, dimetri, trimetri.

Proyeksi Aksonometri dibagi menjadi 3 yaitu :


1. Proyeksi Isometri
Metode untuk mempresentasikan objek 3D secara visual dalam dua 2D
pada gambar teknik.
2. Proyeksi Dimetri
Bagian dari proyeksi aksonometri dengan ketentuan untuk skala
pemendekkan dengan arah sumbu x, y, dan z minimal dua arah sumbu
memiliki besar pemendekkan yang sama sedangkan kedua sudut proyeksi
boleh sama atau tidak sama sekali.
3. Proyeksi Trimetri
Proyeksi dengan skala pendeketan tiga sisi dan tiga sudut tidak sama.

16
b. Proyeksi Miring
Garis-garis proyeksi tidak tegak lurus bidang proyeksi tetapi, membentuk
sudut sembarang (miring)

c. Proyeksi Perspektif
Garis-garis pandangan pengamat dipusatkan pada satu titik, sehingga
bayangan terbentuk pada bidang proyeksi.

B. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi Ortogonal terdiri dari Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika,
proyeksi tersebut digunakan untuk memproyeksikan pandangan dari sebuah
gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi.
a. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari
masing-masing pengarang buku yang menjadi referensi. Dapat dikatakan
bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik
dengan arah pandangannya.

17
b. Proyekai Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi
yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya

 Proyeksi Ortogonal:
• Garis-garis proyeksi sejajar.
• Bidang proyeksi tegak lurus terhadap garis proyeksi

C. Pemilihan Pandangan

18
• Pandangan Depan (Pusat)
– Menunjukkan syarat dan karakteristik terbanyak
– Memiliki pandangan maya paling sedikit
– Menunjukkan panjang dan tinggi benda
• Pandangan Atas
– Menunjukkan panjang dan lebar benda
• Pandangan Samping (Biasanya kanan)
– Menunjukkan lebar dan tinggi benda
– Menggunakan pandangan kiri apabila garis yang tersembunyi lebih
sedikit
• Terkadang tidak diperlukan 3 pandangan untuk suatu gambar teknik

D. Simbol Proyeksi

E. Macam-Macam Proyeksi
Berdasarkan teknis (gaya) pembuatannya, maka proyeksi dibagi menjadi dua
buah yaitu:
•  ANSI
Proyeksi sudut pertama atau biasa dikenal dengan gaya Eropa
•  ISO
Proyeksi sudut ketiga atau dikenal dengan gaya USA

F. Penggambaran Bidang V

a. Proyeksi 1 Titik Koordinat


1. Gambarkan titik koordinat yang dimaksud

19
2. Gambarkan sebuah garis dari bidang V yang diketahui dengan sudut
tertentu

3. Gambarkan sebuah garis dari bidang V yang diketahui dengan sudut


tertentu

4. Hubungkan garis-garis bidang V tersebut sehingga pada setiap bidang


I,II,III terdapat garis bidang V

5. Proyeksikan garis V1 dan V3 ke bidang II (dengan panjang V1 dan V3=r


dan titik V1 pada sumbu x sebagai pusat jangka dan V3 pada sumbu z
sebagai pusat jangka) sehingga garis proyeksi V1 dan V3 berpotongan. Dari
perpotongan tersebut, tarik garis ke V2 pada sumbu x dan z sehingga
membentuk bidang V tampak atas

20
6. Dari titik perpotongan tersebut, tarik garis tegak lurus dengan V2 sampai
pada sumbu horizontal kemudian tarik garis tegak lurus dengan garis tersebut

7. Proyeksikan garis V1 pada sumbu y ke garis un kemudian tarik


perpotongan garis tersebut dengan garis pada V2

G. Memproyeksikan benda pada bidang V

1. Gambarkan benda pada bidang V tampak atas. Kemudian tarik garis tegak
lurus dari tiap titik benda ke garis u1. Lalu Proyeksikan tiap titik pada u1
tersebut terhadap bidang V tampak samping

21
2. Tarik garis tegak lurus bidang V tampak samping untuk menggambar
tinggi benda sehingga tampak benda tersebut dari samping.

3. Proyeksikan tiap titik pada benda di bidang V tampak samping ke bidang


II tegak lurus dengan garis u1 atau sejajar dengan V2 kemudian proyeksikan
tiap titik pada benda di bidang V tampak atas ke bidang II, tegak lurus
dengan V2 atau sejajar dengan u1 sehingga didapat titik perpotongannya
dengan garis proyeksi pada poin atas dan hubungkan titiktitik perpotongan
tersebut sehingga membentuk benda 3D

4. Proyeksikan tiap titik pada benda 3D di bidang II ke bidang I tegak lurus


dengan sumbu x, kemudian proyeksikan tiap titik pada benda di bidang V
tampak samping ke garis un tegak lurus dengan garis un atau sejajar garis u1.
Proyeksikan tiap titik pada un tersebut ke sumbu y dengan O sebagai pusat,
lalu proyeksikan tiap titik pada sumbu y tersebut sejajar dengan sumbu x ke

22
bidang I sehingga didapat titik perpotongannya dengan garis pada f dan
hubungkan titik perpotongannya sehingga membentuk benda 3D

5. Proyeksikan tiap titik pada benda 3D di bidang II, tegak lurus sumbu z ke
bidang III, kemudian Proyeksikan tiap titik pada benda 3D di bidang I ke
sumbu y. Terakhir, proyeksikan tiap titik pada j tegak lurus sumbu y ke
bidang III sehingga didapat titik perpotongannya dengan garis i, dan
hubungkan titik perpotongannya hingga membentuk gambar 3D

23
BAB VI
PENDIMENSIAN

1.1 Pendimensian
Pendimensian bertujuan untuk mengetahui ukuran dan bentuk sebenarnya dari
sebuah benda atau mesin industri.

a. Teknik pendimensian gambar teknik:


• Garis ujur dan garis bantu

• Cara memberikan ukuran untuk diameter

• Cara pemberian ukuran lubang

24
• Cara penulisan ukuran benda

• Cara pemberian tali dan busur

• Pemberian ukuran dan error pada gambar

25
• Menggambar garis ukur dan bantu yang benar

• Macam-macam ukuran

• Gambar diameter dari separuh bagian simetris

26
BAB VII
PERTEMBUSAN DAN PERBENTANGAN

1.1 Pertembusan dan Perbentangan


Pertembusan merupakan pertemuan oleh dua benda atau lebih, dimana ada salah satu
benda yang menembus benda lain. Pertembusan tidak harus pertemuan dua benda,
namun bisa juga pertemuan dengan bidang.

A. Jenis-jenis potongan
• Potongan Penuh

27
• Potongan Setengah

• Potongan Setempat

• Potongan Meloncat

28
BAB VIII
TOLERANSI GEOMETRIS DAN DATUM

1.1 Toleransi Geometris


A. Toleransi Bentuk (Form Tolerance)
Nilai maksimum yang diijinkan pada deviasi bentuk, toleransi bentuk
membatasi deviasi suatu feature terhadap bentuk ideal geometris suatu garis
atau permukaan.
Kasus khusus untuk bentuk garis: straightness dan roundness (circularity)
Kasus khusus untuk bentuk permukaan: flatness (planarity) dan cylindricity

 Straightness Line

29
 Straightness of Axis

 Circularity

 Flatness

30
 Cylindricity

31
 Parallelism

32
 Perpendicularity

33
 Angularity

34
 Concentricity

 Symmetry

35
B. Tolerans Orientasi (Orientation Tolerance)
Nilai maksimum yang membatasi deviasi suatu feature terhadap orientasi
ideal geometris terhadap datum
kasus khusus: pararellism (keparalelan) dan perpendicularity
(ketegaklurusan)

C. Toleransi Lokasi (Location Tolerance)


Nilai yang membatasi deviasi suatu feature terhadap lokasi ideal
geometrisnya (orientasi dan jarak) terhadap datum
Kasus khusus: coaxility dan symmetry

D. Run-Out Tolerance
Bagian dari toleransi orientasi dan toleransi lokasi, tetapi memiliki metode
pengukuran yang khusus, maka didefinisikan sebagai jenis toleransi
tersendiri

1.2 Toleransi Datum


Datum merupakan orientasi atau lokasi zona toleransi
 Datum dibentuk dengan :
• Feature datum tunggal
Datum-datum dengan mengutamakan yang sama sebagai datum-datum umum.

• Dua atau lebih feature-feature datum dengan prioritas yang sama sebagai
suatu datum umum

 Target-target Datum (Area)


Berdasarkan prioritasnya datum dikelompokkan sebagai berikut:

36
1. Datum primer
2. Datum sekunder
3. Datum tersier

Target-target Datum :
• Target-target datum dapat berupa area terbatas, suatu garis atau titik pada
lokasi tertentu
• Target-target datum menyatakan penyangga benda kerja selama inspeksi
dan proses manufaktur
• Jumlah target pada berbagai jenis datum :
Datum primer 3 target
Datum sekunder 2 target
Datum tersier 1 target
 
1.3 Toleransi Geometrik Umum
• Toleransi geometrik umum mengacu pada ISO 2768
• Toleransi geometrik umum untuk komponen permesinan, misalnya: turbin,
mesin perkakas, komponen mekanik presisi, mengacu pada ISO 2768-2
• Jika toleransi geometrik umum digunakan, maka pada gambar teknik perlu
dinyatakan, misalnya:ISO 2768-Mh

Artinya:
- m menyatakan toleransi dimensional umum kelas m
- H menyatakan toleransi geometrik umum kelas H

 Devisasi geometrik dipengaruhi oleh 5M, yaitu:


1.       Material
–   Rigiditas benda-kerja (bentuk)
–   Material
–   Stres pada material.

2.       Machine
–   Kepresisian
–   Rigiditas statik dan dinamik
–   Sifat termal
–   Pemeliharaan
–   Lingkungan (vibrasi)

3. Method
–  Tool
–  Chuck, fixing, clamping
–  Data proses (kecepatan potong, kedalaman potong), tekanan potong
–  Pengaruh proses pembuatan pada toleransi geometrik
 
4.   Measuring:
–  Deviasi pengukuran sistematik yang tidak terkoreksi
–  Deviasi pengukuran random

5.   Manufacturer:
–  Pengetahuan, keterampilan, kepresisian re-chucking
–  Lingkungan

37
BAB IX
AutoCAD

1.1 Pengenalan AutoCAD


AutoCAD merupakan perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2
dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. AutoCAD banyak
digunakan oleh insiyur sipil, land developers, arsitek, insiyur mesin, desainer
dan lain-lain.
 Kelebihan mengggunakan software AutoCAD beberapa diantaranya :
a. AutoCAD memiliki tingkat yang akurasi tinggi
b. Waktu penggambaran relatif cepat
c. Mudah disunting karena tidak perlu untuk menghapus dan menggambar
kembali baguan yang salah

 Command (perintah) yang ada di AutoCAD pada umumnya dapat


dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
1) Command (perintah) dengan menggunakan menubar
2) Command (perintah) dengan menggunakan toolbar
3) Command (perintah) dengan menggunakan keyboard (shortcut
keyboard)

1.2 Satuan Penggambaran Dalam AutoCAD


Terdapat beberapa satuan yang digunakan yaitu, satuan mm(milimeter),
cm(centimeter), dan m(meter)
1.3 Perbedaan mendasar antara program-program CAD dan program BIM
 CAD
1. Semua objek yang digambar hanya memuat informasi vektor (2D atau 3D)
2. Kita menggambar objek yang kita asumsikan adalah objek sebenarnya.
3. Umumnya penggambaran dilakukan di 2dimensi
4. Tidak ada keterkaitan antara objek-objek yang digambar
5. Analisis terhadap objek gambar sangat sulit dilakukan
6. Umumnya berguna pada proses produksi gambar

 BIM
1. Semua objek yang digambar memiliki informasi mulai dari material, dimensi,
ketebalan (3D)
2. Kita menggambar komponen bangunan yang memiliki karakteristik tertentu.
3. Penggambaran langsung pada 3 dimensi
4. Karena sifatnya yang bi-directional relationship maka setiap objek gambar
memiliki keterkaitan dengan objek lainnya.
5. Kita dapat melakukan beberapa analisis dari objek yang sudah selesai
digambar misalnya analisa biaya material, akustik, termal dan lain sebagainya.
6. Dapat digunakan mulai dari proses massing dan konsep, produksi, sampai
pembuatan BQ (Bill of Quantity)
38
Elemen Parametik

Kategori Deskripsi

Model Objek-objek yang anda gunakan untuk menciptakan bangunan


: wall,door,roof,floor

Annotation Objek non fisik 2D yang membantu anda dalam memproduksi


gambar atau memberikan informasi tambahan pada objek
anda seperti : dimension, tags, level, grid

Lima Kelas Elemen

Kelas Deskripsi

Host Element yang membentuk bentuk dasar bangunan : walls,


floors,roofs,ceilings (bukan model structure)

Component Element yang mengisi/terletak di dalam host dan memberi detail


pada desain bangunan : windows,doors,furnitures

Annotation Objek non fisik 2D yang hanya muncul (visible) pada view
tertentu : dimension, tags

View Element representasi dinamis dari model : plans, section,


elevation, callout

Datum Element yang menentukan konteks seluruh objek dalam desain :


level, reference plane, grid

39
KESIMPULAN

40

Anda mungkin juga menyukai