Dosen Pengampu :
Agung Nugroho, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
Ica Vitriana
NIM : 21230008
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Dengan semua
rahmatnya, akhirnya saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agung Nugroho, S.T., M.T.
selaku dosen mata kuliah Menggambar Teknik yang sudah memberikan beberapa
materi mengenai sistem dan tata cara menggambar teknik untuk memudahkan dalam
penyusunan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Menggambar Teknik” disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Menggambar Teknik. Melalui tugas ini, saya mendapatkan banyak ilmu baru
mengenai menggambar teknik.
Tentu makalah ini jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, saya berharap bahwa
makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, saya sangat terbuka dan dengan
senang hati untuk menerimanya.
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menggambar Teknik merupakan mata kuliah yang disajikan kepada mahasiswa
teknik, Gambar teknik merupakan dasar bagi semua desain, dasar bagi penelitian,
dasar untuk membuat sebuah produk. Penguasaan gambar teknik akan membantu
mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas gambar pada mata kuliah lanjutan,
sehingga mahasiswa dituntut untuk menguasai materi menggambar dan membaca
gambar teknik. Untuk mencapai kemampuan keterampilan mahasiswa yang
efektif. Bentuk pembelajaran yang disampaikan berupa Power Point Template , di
mana sebagai pendahuluan mahasiswa perlu dijelaskan materi perkuliahan
bagaimana pentingnya gambar teknik bagi mahasiswa dan sasaran pembelajaran
secara keseluruhan yang harus dicapai setelah mempelajari mata kuliah ini.
B. TUJUAN
Setelah mempelajari buku ajar ini setidaknya mahasiswa mampu untuk:
1. Memahami gambar teknik dan alatnya
2. Mengetahui pengertian gambar teknik
3. Mengetahui fungsi alat gambar teknik
4. Menguasai konsep dan prinsip gambar teknik serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan
5. Mengetahui jenis-jenis proyeksi
6. Memahami standar garis gambar dan ukuran gambar
7. Mengetahui dan paham tentang toleransi gambar teknik
1
BAB II
MENGGAMBAR TEKNIK
A. Bahasa Gambar
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seseorang sarjana teknik,
sering disebut bahasa teknik. Sebuah gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat
jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau konstruksi
selanjutnya. Gambar mungkin berbentuk banyak, tetapi metode membuat gambar yang
sangat jelas adalah sebuah bentuk alami dasar dari komunikasi ide-ide yang umum.
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu
perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Dengan demikian gambar tidak hanya
melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya berpikir untuk
perencana. Oleh karena itu, sarjana teknik tanpa kemampuan menggambar, kekurangan
cara penyampaian keinginan, maupun kekurangan cara menerangan yang sangat penting.
b. Kertas Gambar
Masing-masing kertas memiliki karakter dan kegunaan yang berbeda.
Biasanya dipakai kertas kalkir, sebab gambar dikertas kalkir dapat diperbanyak
dengan cara cetak biru (blue print) atau dengan copy biasa.
Dalam bengkel, gambar yang dipakai adalah gambar cetak birunya sedangkan
gambar asli (kalkir) disimpan sebagai arsip.
2
c. Pensil Gambar
Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi lagi dalam tingkat
kekerasan. Golongan tersebut adalah keras(H) dari 9H-4H, sedang(F) dari 3H-B dan
lunak(B) dari 2B-7B.
d. Pena
Pena yang mempunyai ujung (mata pena) dengan macam-macam ukuran, seperti
pensil mekanis disebut Rapido.
Keuntungan Rapido dibanding dengan pena tarik :
1) Tidak sering-sering mengisi tinta, sehingga dapat menghemat waktu
2) Tinta berada dalam tabung sehingga tidak mudah tumpah, pada pena tarik tinta
berada pada mulut pena dan berhubungan langsung dengan udara luar sehingga
cepat kering dan mudah tumpah
3) Tebal/tipis nya garis sangat akurat, sebab ada macam-macam pilihan mata pena
dengan ukuran tebal yang sudah tepat. Tidak perlu menyetel/memeriksa tebal
garis lagi
3
e. Kotak Jangka
Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau sudut dan
sebagainya. Konstruksi dari jangka pada dasarnya terdiri dari beberapa bagian yang
disambungkan antara satu dengan yang lain mempergunakan engsel.
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar tergantung besar
kecilnya lingkaran yang akan Digambar.
1) Jangka besar menggambar lingkaran diameter 100 mm sampai 200 mm
2) Jangka menengah untuk 20 mm sampai 100 mm
3) Jangka kecil untuk 5mm sampai 30 mm
f. Penggaris
Penggaris merupakan salah satu alat untuk menggambar. Ada beberapa macam
penggaris beserta kegunaanya masing-masing.
4
Penggaris T terdiri dari landasan (kepala) dan daun sehingga membentuk
huruf T disebut pula penggaris T digunakan untuk membuat garis horizontal
yang panjang dengan menekankan landasannya pada tepi kiri papan gambar
dan menggesernya ke atas dan ke bawah.
Jenis lain dari penggaris T adalah yang landasannya dua, satu landasan tetap
dan yang lain dapat bergerak.
h. Mistar Ukur
Mistar ukur mempunyai garis pembagi dalam mm dan inchi, dibuat dari bahan yang
tidak mudah rusak seperti kayu yang tidak terpengaruh oleh kelembaban udara atau
dari sluloid.
i. Busur Derajat
Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan
180°
5
j. Mal
Mal lengkung digunakan untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat
dibuat dengan jangka,
Selain mal lengkung ada juga mal bentuk (sablon). Sablon ada macam-macam, ada
sablon untuk huruf, angka lingkaran, segi empat, elips, lambang untuk tanda
pengerjaan, untuk tanda las dan sebagainya.
6
BAB III
STANDRT ISO
A. Garis
Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar mesin ditentukan oleh gabungan
bentuk dan tebal garis, tiap garis dipergunakan menurut peraturan tertentu.
Macam-macam garis dan penggunaanya dijelaskan sebagai berikut :
7
Garis-garis yang berimpit
Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya berimpit, maka
penggambarannya harus dilaksanakan sesuai urutan prioritas berikut:
1. Garis benda yang lansung terlihat (garis tebal)
2. Garis yang tidak langsung terlihat (garis putus-putus)
3. Garis sumbu (garis strip titik)
4. Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis, jenis )
8
B.
Skala
ISO DIS 5457 menentukan penggunaan kertas gambar dari seri A, yaitu seri A0-A4.
Skala adalah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari
skala pengecilan.
9
2. Skala penuh yaitu Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama
besar dengan benda sebenarnya.
3. Skala pengecilan yaitu Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambarnya
dibuat lebih kecil dari benda sebenarnya.
Penunjukkan Skala
Skala diperinci sebagai berikut :
x : 1 skala pembesaran
1 : 1 skala penuh
1 : x skala pengecilan
10
b. Posisi Kepala Gambar
Kepala gambar harus terletak dalam kertas gambar bagian sudut kanan bawah,
untuk lembar kertas gambar dengan posisi horizontal, jenis X, atau posisi vertikal,
jenis Y.
11
BAB IV
KONTRUKSI-KONTRUKSI DASAR
12
B. Menggambar Segi Enam Beraturan
• Ditentukan lingkaran dengan pusat M.
• Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B.
• Buat busur yang sama dari titik A dan titik B sepanjang AM = BM
memotong lingkaran.
13
D. Segi Sembilan Beraturan
• Ditentukan lingkaran
• Tarik garis tengah AB dan bagilah AB menjadi 9 bagian sama panjang
• Tarik garis CD tegak lurus garis AB di tengah-tengah AB
• Perpanjang garis AB dan CD berturut-turut dengan BE dan DF = 1/9 AB
• Hubungkan DF hingga memotong lingkaran, maka garis dari titik potong
lingkaran ke titik 3 merupakan sisi segi sembilan beraturan dan ukuran pada
keliling lingkaran
14
F. Segi Banyak Teratur
Cara membuat segi banyak teratur dengan jumlah sisi n, ditentukan oleh rumus
berikut: 2(n-2)(90˚/n).
BAB V
GAMBAR PROYEKSI
15
1.1 Gambar Proyeksi
Gambar proyeksi adalah gambar dari suatu benda nyata atau khayalan yang
dilukiskan menurut garis-garis pandangan pengamat pada suatu bidang
datar/bidang gambar.
A. Proyeksi Piktorial
Suatu cara menampilkan gambar benda yang mendekati bentuk dan ukuran
sebenarnya secara 3D dengan pandangan tunggal.
16
b. Proyeksi Miring
Garis-garis proyeksi tidak tegak lurus bidang proyeksi tetapi, membentuk
sudut sembarang (miring)
c. Proyeksi Perspektif
Garis-garis pandangan pengamat dipusatkan pada satu titik, sehingga
bayangan terbentuk pada bidang proyeksi.
B. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi Ortogonal terdiri dari Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika,
proyeksi tersebut digunakan untuk memproyeksikan pandangan dari sebuah
gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi.
a. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari
masing-masing pengarang buku yang menjadi referensi. Dapat dikatakan
bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik
dengan arah pandangannya.
17
b. Proyekai Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang
menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi
yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya
Proyeksi Ortogonal:
• Garis-garis proyeksi sejajar.
• Bidang proyeksi tegak lurus terhadap garis proyeksi
C. Pemilihan Pandangan
18
• Pandangan Depan (Pusat)
– Menunjukkan syarat dan karakteristik terbanyak
– Memiliki pandangan maya paling sedikit
– Menunjukkan panjang dan tinggi benda
• Pandangan Atas
– Menunjukkan panjang dan lebar benda
• Pandangan Samping (Biasanya kanan)
– Menunjukkan lebar dan tinggi benda
– Menggunakan pandangan kiri apabila garis yang tersembunyi lebih
sedikit
• Terkadang tidak diperlukan 3 pandangan untuk suatu gambar teknik
D. Simbol Proyeksi
E. Macam-Macam Proyeksi
Berdasarkan teknis (gaya) pembuatannya, maka proyeksi dibagi menjadi dua
buah yaitu:
• ANSI
Proyeksi sudut pertama atau biasa dikenal dengan gaya Eropa
• ISO
Proyeksi sudut ketiga atau dikenal dengan gaya USA
F. Penggambaran Bidang V
19
2. Gambarkan sebuah garis dari bidang V yang diketahui dengan sudut
tertentu
20
6. Dari titik perpotongan tersebut, tarik garis tegak lurus dengan V2 sampai
pada sumbu horizontal kemudian tarik garis tegak lurus dengan garis tersebut
1. Gambarkan benda pada bidang V tampak atas. Kemudian tarik garis tegak
lurus dari tiap titik benda ke garis u1. Lalu Proyeksikan tiap titik pada u1
tersebut terhadap bidang V tampak samping
21
2. Tarik garis tegak lurus bidang V tampak samping untuk menggambar
tinggi benda sehingga tampak benda tersebut dari samping.
22
bidang I sehingga didapat titik perpotongannya dengan garis pada f dan
hubungkan titik perpotongannya sehingga membentuk benda 3D
5. Proyeksikan tiap titik pada benda 3D di bidang II, tegak lurus sumbu z ke
bidang III, kemudian Proyeksikan tiap titik pada benda 3D di bidang I ke
sumbu y. Terakhir, proyeksikan tiap titik pada j tegak lurus sumbu y ke
bidang III sehingga didapat titik perpotongannya dengan garis i, dan
hubungkan titik perpotongannya hingga membentuk gambar 3D
23
BAB VI
PENDIMENSIAN
1.1 Pendimensian
Pendimensian bertujuan untuk mengetahui ukuran dan bentuk sebenarnya dari
sebuah benda atau mesin industri.
24
• Cara penulisan ukuran benda
25
• Menggambar garis ukur dan bantu yang benar
• Macam-macam ukuran
26
BAB VII
PERTEMBUSAN DAN PERBENTANGAN
A. Jenis-jenis potongan
• Potongan Penuh
27
• Potongan Setengah
• Potongan Setempat
• Potongan Meloncat
28
BAB VIII
TOLERANSI GEOMETRIS DAN DATUM
Straightness Line
29
Straightness of Axis
Circularity
Flatness
30
Cylindricity
31
Parallelism
32
Perpendicularity
33
Angularity
34
Concentricity
Symmetry
35
B. Tolerans Orientasi (Orientation Tolerance)
Nilai maksimum yang membatasi deviasi suatu feature terhadap orientasi
ideal geometris terhadap datum
kasus khusus: pararellism (keparalelan) dan perpendicularity
(ketegaklurusan)
D. Run-Out Tolerance
Bagian dari toleransi orientasi dan toleransi lokasi, tetapi memiliki metode
pengukuran yang khusus, maka didefinisikan sebagai jenis toleransi
tersendiri
• Dua atau lebih feature-feature datum dengan prioritas yang sama sebagai
suatu datum umum
36
1. Datum primer
2. Datum sekunder
3. Datum tersier
Target-target Datum :
• Target-target datum dapat berupa area terbatas, suatu garis atau titik pada
lokasi tertentu
• Target-target datum menyatakan penyangga benda kerja selama inspeksi
dan proses manufaktur
• Jumlah target pada berbagai jenis datum :
Datum primer 3 target
Datum sekunder 2 target
Datum tersier 1 target
1.3 Toleransi Geometrik Umum
• Toleransi geometrik umum mengacu pada ISO 2768
• Toleransi geometrik umum untuk komponen permesinan, misalnya: turbin,
mesin perkakas, komponen mekanik presisi, mengacu pada ISO 2768-2
• Jika toleransi geometrik umum digunakan, maka pada gambar teknik perlu
dinyatakan, misalnya:ISO 2768-Mh
Artinya:
- m menyatakan toleransi dimensional umum kelas m
- H menyatakan toleransi geometrik umum kelas H
2. Machine
– Kepresisian
– Rigiditas statik dan dinamik
– Sifat termal
– Pemeliharaan
– Lingkungan (vibrasi)
3. Method
– Tool
– Chuck, fixing, clamping
– Data proses (kecepatan potong, kedalaman potong), tekanan potong
– Pengaruh proses pembuatan pada toleransi geometrik
4. Measuring:
– Deviasi pengukuran sistematik yang tidak terkoreksi
– Deviasi pengukuran random
5. Manufacturer:
– Pengetahuan, keterampilan, kepresisian re-chucking
– Lingkungan
37
BAB IX
AutoCAD
BIM
1. Semua objek yang digambar memiliki informasi mulai dari material, dimensi,
ketebalan (3D)
2. Kita menggambar komponen bangunan yang memiliki karakteristik tertentu.
3. Penggambaran langsung pada 3 dimensi
4. Karena sifatnya yang bi-directional relationship maka setiap objek gambar
memiliki keterkaitan dengan objek lainnya.
5. Kita dapat melakukan beberapa analisis dari objek yang sudah selesai
digambar misalnya analisa biaya material, akustik, termal dan lain sebagainya.
6. Dapat digunakan mulai dari proses massing dan konsep, produksi, sampai
pembuatan BQ (Bill of Quantity)
38
Elemen Parametik
Kategori Deskripsi
Kelas Deskripsi
Annotation Objek non fisik 2D yang hanya muncul (visible) pada view
tertentu : dimension, tags
39
KESIMPULAN
40