Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH POMPA HYDRAM

Diajuakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mekanika Fluida yang
diampu oleh.

Dosen : Burhan Fazzry, S.T., M.T.

Disusun Oleh :
Erik kurniawan
NIM : 21230003

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG
TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar

Assalamualikum Wr.WB
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Dengan semua
rahmatnya, akhirnya saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Burhan Fazzry, S.T., M.T.
selaku dosen mata kuliah MEKANIKA FLUIDA yang sudah memberikan beberapa materi
mengenai Pompa hidram untuk memudahkan dalam penyusunan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Pompa hydram” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
mekanika fluida. Melalui tugas ini, saya mendapatkan banyak ilmu baru mengenai Pompa
hidram.
Tentu makalah ini jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, saya berharap bahwa
makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, saya sangat terbuka dan dengan
senang hati untuk menerimanya.

Malang,3 Januari 2023

Penulis

DAFTAR ISI
I
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang......................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2

1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan mahluk hidup.
Selain untuk pengembangan fiskologis mahluk hidup air juga menjadi input bagi
berbagai upaya atau kegiatan mahluk hidup dalam rangka menghasilkan sesuatu untuk
melangsungkan hidupnya. Oleh karena itu air harus tersedia kapan pun dan dimana
pun dalam jumlah, waktu , danmutu yang memadai. Masyarakat yang tinggal jauh
dari jangkauan energy listrik akan susah untuk memindahkan air dari tempat rendah
ketempat yang lebih tinggi. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan
menggunakan pompa hidram. Yang energinya berasal dari tekanan dan hantaman air
yang masuk kedalam pompa melaui pipa.
Popa hydraulic ram merupakan suatu solusi karena tidak menggunakan energi dari
bahan bakar dengan harga yang murah dan udah dibuat pompa hiraulic ram ini juga
bisa bekerja 24 jam sehari. Pompa hidram atau hidraulic ram adalah sebuah alat
yang digunakan untuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih
tinggi secara automatic dengan menggunakan energi dari air itu sendiri.Pompa
hidram ini sangat sederhana dan banyak diguanakan oleh masyarakat pada kondisi
yang sesuai dengan syarat-syarat kerja yang diperlukan untuk operasinya. Pinsip
kerja pompa hidram ini adalah dengan melipatgandakan pukulan air air pada pompa
sehingga menyebabkan perubahan energy kinetic menjadi dinamik yang
menyebabkan terjadinya palu air ( water hammer ) dan terjadi tekanaan tinggi
didalam pompa.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk mendapatkan pembahasan yang semaksimal mungkin dan dapat mudah di
pahami, maka penulis mebatasi masalah yang akan di bahas dalam laporan ini yaitu
1. Apa saja komponen utama pompa hydram ?
2. Bagaimana konsep dari pompa hydram ?
3. Bagaimana sitem oprasi pompa hydram ?
4. Bagaimana performansi efisiensi pompa hydram ?

1.3 Tujuan penelitian


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Mekanika Fluida tentang Pompa hydram sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui konsep kerja pompa hydram.
2. Untuk mengurangi penggunaan listrik dan bahan bakar.

1
BAB III
LADASAN TEORI
A. Sejarah pompa hydram
Pompa hidram pertama kali dibuat oleh John Whitehurst seorang peneliti asal Inggris
pada tahun 1772.
Pompa hidram otomatis pertama kali dibuat oleh seorang ilmuwan Prancis bernama
Joseph Michel Montgolfier pada tahun 1796.
Pada tahun 1820, melalui Easton’s Firma yang mengkhususkan usahanya di bidang air
dan sistem drainase, Josiah Easton mengembangkan hidram hingga menjadi usaha ram
terbaik dalam penyediaan air bersih untuk keperluan rumah tangga, peternakan dan
masyarakat desa.
Di Benua Amerika, hak paten hidram pertama kali di pegang oleh J. Cernau dan SS
Hallet, di New York.
Di kawasan Asia, pompa hidram mulai dioperasikan di Taj Mahal, Agra, India pada
tahun 1900.
Pada akhir abad 20, penggunaan pompa hidram kembali digalakkan lagi, karena
kebutuhan pembangunan teknologi di negara – negara berkembang, dan juga karena isu
konservasi energi dalam mengembangkan perlindungan ozon.

B. Komponen utama pompa hydram


1. Katup Limbah (Waste Valve)
Katup limbah merupakan salah satu komponen terpenting pompa hidram, oleh sebab
itu katup limbah harus dirancang dengan baik sehingga berat dan gerakannya dapat
disesuaikan. Katup limbah sendiri berfungsi untuk mengubah energi kinetik fluida kerja
yang mengalir melalui pipa pemasukan menjadi energi tekanan dinamis fluida yang
akan menaikkan fluida kerja menuju tabung udara( Hanafie, 1979 ).
Katup limbah dengan beban yang berat dan panjang langkah yang cukup jauh
memungkinkan fluida mengalir lebih cepat, sehingga saat katup limbah menutup, akan
terjadi lonjakan tekanan yang cukup tinggi, yang dapat mengakibatkan fluida kerja
terangkat menuju tabung udara. Sedangkan katup limbah dengan beban ringan dan
panjang langka lebih pendek, memungkinkan terjadinya denyutan yang lebih cepat
sehingga debit air yang terangkat akan lebih besar dengan lonjakan tekanan yang lebih
kecil.
Beberapa desain katup limbah yang sering digunakan diantaranya:

Gambar 2.3, Beberapa jenis katup limbah (waste valve)

2
gambar dibawah ini:

2. Katup Pengantar (Delivery valve)


Katup pengantar (delivery valve) harus mempunyai lubang besar sehingga
memungkinkan air yang dipompa memasuki ruang udara (air chamber). Katup ini dapat
dibuat dengan bentuk yang sederhana yang dinamakan katup searah (non return), katup
ini dibuat dari karet kaku dan bekerja seperti pada katup kerdam (gambar 2.5) (Hanafie,
1979).

Gambar 2.5, Beberapa jenis katup pengantar (delivery valve).


3. Ruang Udara (Air Chamber)
Ruang udara harus dibuat sebesar mungkin untuk memampatkan udara dan menahan
tegangan tekanan (pressure pulse) dari siklus ram, memungkinkan aliran air secara
tetap melalui pipa pengantar dan kehilangan tenaga karena gesekan diperkecil.
Jika ruang udara penuh air, ram akan bergetar keras dan dapat mengakibatkan ruang
udara pecah. Jika hal ini terjadi ram harus dihentikan degan segera. Beberapa ahli
menyarankan bahwa volume ruang udara harus sama dengan volume air dalam pipa
pengantar. Pada pipa pengantar yang panjang hal ini akan membutuhkan ruang udara
yang terlalu besar dan untuk itu sebaiknya dirancang ruang udara dengan ukuran yang
kecil ( Hanafie, 1979 ).

3
4. Katup Udara (Air Valve)
Udara yang tersimpan dalam ruang udara diisap perlahan-lahan oleh turbulensi air
yang masuk melalui katup pengantar dan hilang ke dalam pipa pengantar. Udara ini
harus diganti dengan udara baru melalui katup udara (Gambar 2.6).
Katup udara harus disesuaikan sehingga mengeluarkan semprotan air yang kecil setiap
terjadi denyutan kompressi. Jika katup udara terbuka terlalu besar, maka ruang udara
terisi dengan udara dan air akan memompa udara. Jika katup kurang terbuka sehingga
memungkinkan masuknya udara yang cukup banyak maka hidram
akan bergetar. Keadaan ini harus diperbaiki dengan memperkecil lubang udara
( Hanafie, 1979 ).

5. Pipa Masuk (Driven Pipe)


Diameter dan panjang pipa pemasukan (drive pipe) sangat penting dalam
mempengaruhi kinerja pompa hidram. Untuk mengetaui kualitas dimensi pipa
pemasukan yang paling tepat digunakan untuk konstruksi pompa hidram maka dapat
digunakan persamaan rasio dari panjang pipa (L) dan diameter pipa (D) yang mana
Batasan perbandingan tersebut harus di antara 150 sampai 1000 dan juga rasio antara
panjang pipa (L) dan supply head (H) harus bernilai di antara 3-7 ( Watt, 1975 ).

L
=150 − 1000 (1)
D
L/H =3-7

Visikositas air dan gesekan pada dinding pipa (friction) juga dipengaruhi oleh
diameter pipa pemasukan dimana rasio yang hampir sama antara pipa dan volume air
akan membuat visikositas air dan gesekan yang terjadi semakin membesar yang
otomatis akan menurunkan kecepatan aliran air dan mereduksi effesiensi pompa
hidram. Pipa pemasukan juga dapat menentukan pipa pengantar (drive pipe) dimana
pada tabel 1 menunjukan perbandingan antara pipa pemasukan dan pipa pengantar
sesuai penelitian yang dilakukan PTP-ITB ( Hanafie, 1979 ).

4
Tabel 2.1: Perbandingan diameter pipa pemasukan dan pipa pengantar.

C. Konsep kerja pompa hydram


Air mengalir dari suatu sumber atau sebuah tangki melalui pipa pemasukan dan keluar
melalui katup limbah (waste valve). Aliran air yang keluar melalui katup limbah cukup
cepat, maka tekanan dinamik yang merupakan gaya ke atas mendorong katup limbah
sehingga tertutup secara tiba-tiba sambal menghentikan aliran air dalam pipa pemasukan
(drive pipe). Aliran air yang terhenti mengakibatkan tekanan tinggi terjadi secara tiba-tiba
dalam ram, jika tekanan cukup besar akan mengatasi tekanan dalam ruang udara (air
chamber) pada katup pengantar (delivery valve) dengan demikian membiarkan air
mengalir ke dalam ruang udara dan seterusnya ke tangki penampungan.
Gelombang tekanan atau “hammer” dalam ram sebagian dikurangi dengan lolosnya air
ke dalam ruang udara dan denyut tekanan melompat kembali ke pipa pemasukan
mengakibatkan hisapan di dalam badan ram. Hal ini menyebabkan katup pengantar
menutup kembali dan menghalangi mengalirnya air kembali ke dalam ram. Katup limbah
turun atau terbuka dan air sumber air melalui pipa pemasukan mengalir ke luar dan siklus
tadi terulang lagi.
Sejumlah kecil udara masuk memalui katup udara (air valve) selama terjadi hisapan pada
siklus tersebut. Air masuk ke dalam ruang udara melalup katup pengantar pada setiap
gelombang air yang masuk ke dalam ruang udara. Ruang udara diperlukan untuk
meratakan perubahan tekanan yang drastic dalam hidram. Udara dimampatkan dalam
ruang dan secara kontinyu terjadi pergantian dengan udara baru yang masuk melalui katup
udara, sebab ada sebagian udara yang telah dimampatkan bersama dengan air ke luar
melalui pipa pengantar, dan selanjutnya ke tangki penampungan.
Dengan mengatur berat katup limbah dan jarak antara lubang katup dengan lubang
limbah, di harapkan hidram dapat memompa air sebanyak mungkin dan biasanya terjadi
bila siklus kira-kira 75 kali tiap menitnya. Pada gambar 2.7 diperlihatkan diagram siklus
yang menunjukan satu siklus denyut tekanan dari hidram.

5
Gambar 2.7, Diagram satu siklus kerja pompa hydram

Periode 1. Akhir siklus yang sebelumnya, kecepatan air melalui ram mulai
bertambah, air melalui katup limbah yang sedang terbuka, timbul
tekanan negative yang kecil dalam hidraulik ram.
Periode 2. Aliran bertambah sampai maksimum melalui katup limbah yang
terbuka dan tekanan dalam pipa pemasukan juga bertambah secara
bertahap.
Periode 3. Katup limbah mulai menutup dengan demikian menyebabkan
naiknya tekanan dalam hidraulik ram. Kecepatan aliran dalam pipa
pemasukan telah mencapai maksimum.
Periode 4. Katup limbah tertutup, menyebabkan terjadinya palu air (water
hammer) yang mendorong air melalui katup pengantar. Kecepatan
aliran pipa pemasukan berkurang dengan cepat.
Periode 5. Denyut tekanan terupukul ke dalam pipa pemasukan, menyebabkan
timbulnya hisapan kecil dalam hidraulik ram. Katup limbah terbuka
karena hisapan tersebut dan juga karena beratnya sendiri. Air mulai
mengalir lagi melalui katup limbah dan skilus hidraulik ram terulang
lagi ( Hanafie, 1979 )

D. Sistem oprasi pompa hydram


Berdasarkan posisi katup limbah dan variasi kecepatan fluida terhadap waktu, sistem
operasi sebuah pompa hidram dapat dibagi menjadi 4 periode, seperti yang
digambarkan pada diagram di bawah ini:

6
Gambar 1 Perubahan kecepatan terhadap waktu pada pipa masuk
Penjelasan gambar 1 :
a Katup limbah terbuka dan air mulai mengalir melalui pipa masuk, memenuhi
badan hidram dan keluar melalui katup limbah. Karena pengaruh ketinggian
supply tank, air yang mengalir tersebut mengalami percepatan sampai
kecepatannya mencapai vo. Posisi delivery valve masih tertutup. Pada kondisi
awal seperti ini, tidak ada tekanan dalam tabung udara dan belum ada air yang
keluar melalui delivery pipe.

Gambar 2 Skema pompa hidram pada kondisi a


b Air telah memenuhi badan hidram, ketika tekanan air telah mencapai nilai tertentu,
katup limbah mulai menutup. Pada pompa hidram yang baik, proses menutupnya
katup limbah terjadi sangat cepat.

Gambar 3 Skema pompa hidram pada kondisi b


c Katup limbah masih tertutup. Penutupan katup yang dengan tiba-tiba tersebut
menciptakan tekanan yang sangat besar dan melebihi tekanan statis pipa masuk.
Kemudian dengan cepat katup pengantar terbuka , sebagian air terpompa masuk
ke tabung udara. Udara pada tabung udara mulai mengembang untuk
menyeimbangkan tekanan , dan mendorong air keluar melalui delivery pipe.

7
Gambar 4 Skema pompa hidram pada kondisi c

d Katup pengantar tertutup. Tekanan di dekat katup pengantar masih lebih besar
dari pada tekanan statis pipa masuk, sehingga aliran berbalik arah dari bodi
hidram menuju supply tank. Peristiwa inilah yang disebut dengan recoil. Recoil
menyebabkan terjadinya kevakuman pada bodi hidram, yang mengakibatkan
masuknya sejumlah udara dari luar masuk ke bodi hidram melalui katup
pernapasan (air valve).
Tekanan di sisi bawah katup limbah juga berkurang, dan juga karena berat katup
limbah itu sendiri, maka katup limbah kembali terbuka. Tekanan air pada pipa
kembali ke tekanan statis sebelum siklus berikutnya terjadi lagi.

Gambar 5 Skema pompa hidram pada kondisi d


E. Perhitungan palu air
Perhitungan Palu Air
Untuk peningkatan tekanan akibat penutupan katup secara gradual, dapat dihitung
menggunakan rumus:

dimana:
∆ℎ = kenaikan tekanan akibat palu air, (m)
v = kecepatan aliran, (m/s) L = panjang pipa, (m)
g = percepatan gravitasi, (𝑚⁄𝑠2) t = waktu penutupan katup, (s)

F. Perhitungan dayapompa hydram


Untuk menghitung daya yang dihemat oleh pompa hydram digunakan rumus

8
dimana:
P = daya yang dihemat (W)

𝜌 = massa jenis air (kg⁄m3)


g = percepatan gravitasi (m⁄s2) Q = debit limbah (m3/s)

G. Prosedur Perancangan Pompa hidram


Langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan pompa hidram adalah
sebagai berikut :

1. Menentukan head masuk pompa.


Untuk penelitian ini, head masuk merupakan variabel yang ditentukan yaitu
tinggi tempat tangki water source adalah 2 meter dan tinggi dari bak water
source adalah 0,6 meter dalam instalasi tinggi dudukan pompa 0,3 meter,
maka tinggi total head masuk adalah 2,3 meter.
2. Menentukan diameter pipa masuk.
Dalam penelitian ini , diameter pipa masuk disesuaikan dengan diameter badan
pompa yaitu 1,5 inci.
3. Menentukan diameter pipa keluar
Dalam penelitian ini diameter keluar adalah 0,5 inci.
4. Menentukan Panjang pipa masuk
Dalam penelitian ini, panjang pipa masuk divariasikan yaitu 8 meter. 10 meter,
dan 12 meter.
5. Menentukan bahan pipa
Bahan pipa masuk adalah dari PVC dan bahan dari pipa keluar adalah pipa
galvanis.
6. Perancangan Prototype pompa
Pembuatan pompa hidram terdiri atas empat bagian pekerjaan, yakni
pembuatan rumah pompa, katup limbah,katup hantar dan tabung kompresor
pompa.

H. Prosedur Pengujian
Adapun prosedur pengujian yang akan dilakukan adalah :
1. Menyiapkan Prototype hidram dan seluruh instalasinya pada tempat pengujian.
2. Memasang bak penyuplai pada tempat head pemasukan.
3. Memasang bak penampungan dan meletakkan pompa hidram di dalamnya.
4. Memasang pipa masuk dengan panjang sesui dengan pengujian yang
akan dilakukan.
5. Memasang pipa keluar dengan panjang sesui head yang akan di capai.
6. Memasang semua alat ukur yang digunakan , yaitu pressure gauge 1 (P1)
pada pipa pemasukan, pressure gauge 2 (P2) pada pipa keluar , Pressure
gauge 3 (P3) pada tabung udara, pressure gauge 4 (P4) pada katup

9
limbah, flowmeter 1 pada pipa keluar dan flow meter 2 di katup limbah.
7. Memasang instalasi pompa air untuk mensirkulasikan air yang keluar dari
katup limbah dikembalikan lagi ke bak penyuplai.
8. Memasang ball valve pada pipa pemasukan untuk membuka dan menutup
pipa pemasukan.
9. Memasang tabung udara dengan volume tabung yang sudah ditentukan.
10. Memastikan semua instalasi telah terpasang dengan baik dan memastikan
tidak ada kebocoran.
11. Untuk pengujian pertama digunakan tabung dengan diameter 76,2 mm,
tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa masuk 8 m.
12. Menjalankan sistem dan melakukan pengujian yaitu dengan mencatat
tekanan pada pipa masuk (P1) , tekanan pada pipa keluar (P2),tekanan
pada tabung udara (P3), tekanan pada katup limbah (P4), debit air hasil
(Q2), debit limbah (Q3). Pengukuran debit dengan menggunakan flow
meter dan stopwatch.
13. Lakukan prosedur 12 ini sampai lima kali percobaan dengan selang
waktu 5 menit untuk mendapatkan data yang akurat .
14. Untuk pengujian kedua digunakan tabung kedua dengan diameter 101,6
mm, tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa 8 m dan lakukan kembali
prosedur 12 dan 13.
15. Untuk pengujian ketiga digunakan tabung kedua dengan diameter 76,2
mm, tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa 10 m dan lakukan kembali
prosedur 12 dan 13.
16. Untuk pengujian keempat digunakan tabung kedua dengan diameter
101,6 mm, tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa 10 m dan lakukan
kembali prosedur 12 dan 13.
17. Untuk pengujian kelima digunakan tabung kedua dengan diameter 76,2
mm, tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa 12 m dan lakukan kembali
prosedur 12 dan 13.
18. Untuk pengujian keenam digunakan tabung kedua dengan diameter 101,6
mm, tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa 12 m dan lakukan kembali
prosedur 12 dan 13.

I. Performansi efisiensi pompa hydram


Ada dua metode dalam perhitungan efisiensi daya pompa hidram, yaitu :
 Menurut D’ Aubuisson:

dimana:
5A = efisiensi hidram menurut D’ Aubuisson
q = debit hasil, (𝑚3⁄𝑠)
Q = debit limbah, (𝑚3⁄𝑠) h = head keluar, (m)

10
H = head masuk, (m)

 Menurut Rankine:

dimana:
5𝑅 = efisiensi hidram menurut Rankine
q = debit hasil, (𝑚3⁄𝑠)
Q = debit limbah, (𝑚3⁄𝑠) h = head keluar, (m)
H = head masuk, (m)

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pompa hydram adalah suatu alat yang digunakan untuk
memompa dengan cara menaikkan air dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang
lebih tinggi dengan hasil guna tinggi dimana mampu mengalirkan air terus- menerus.
Prinsip atau cara kerja pompa hydram yaitu bekerja dengan sistem pemanfaatan tekanan
dinamik atau gaya yang timbul karena adanya aliran air dari sumber ke pompa. Ketika
aliran fluida dihentikan tiba-tiba maka perubahan momentum masa fluida tersebut akan
meningkatkan sebagaian fluida yang lain ke tempat yang lebih tinggi.

3.2 Saran
Dengan terbentuknya makalah ini semoga dapat memberikan berbagai pengetahuan bagi
pembaca maupun pendengar, bahkan memberikan wawasan yang tinggi untuk semua
orang, dan saya menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Saya akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah di atas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hanafie Jahja, 1979, Teknologi Pompa Hidrolik Ram, Bandung, Pusat Teknologi Pusat
Teknologi Pembangunan Institut Teknologi Bandung.

Hanafie Jahja, 1979, Teknologi Pompa Hidrolik Ram, Bandung, Pusat Teknologi Pusat
Teknologi Pembangunan Institut Teknologi Bandung.

Sriyono Dakso dan Fritz Dietzel, 1994, Turbin Pompa dan Kompresor , Jakarta : Erlangga.

Fox, R. W., McDonald, A.T. dan Pritchard, P.J. 2003. Introduction to Fluid Mechanics 6th
Edition. Wiley & Sons, Inc., Hoboken, AS

13

Anda mungkin juga menyukai