Diajuakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mekanika Fluida yang
diampu oleh.
Disusun Oleh :
Erik kurniawan
NIM : 21230003
Assalamualikum Wr.WB
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Dengan semua
rahmatnya, akhirnya saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Burhan Fazzry, S.T., M.T.
selaku dosen mata kuliah MEKANIKA FLUIDA yang sudah memberikan beberapa materi
mengenai Pompa hidram untuk memudahkan dalam penyusunan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Pompa hydram” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
mekanika fluida. Melalui tugas ini, saya mendapatkan banyak ilmu baru mengenai Pompa
hidram.
Tentu makalah ini jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, saya berharap bahwa
makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, saya sangat terbuka dan dengan
senang hati untuk menerimanya.
Penulis
DAFTAR ISI
I
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan mahluk hidup.
Selain untuk pengembangan fiskologis mahluk hidup air juga menjadi input bagi
berbagai upaya atau kegiatan mahluk hidup dalam rangka menghasilkan sesuatu untuk
melangsungkan hidupnya. Oleh karena itu air harus tersedia kapan pun dan dimana
pun dalam jumlah, waktu , danmutu yang memadai. Masyarakat yang tinggal jauh
dari jangkauan energy listrik akan susah untuk memindahkan air dari tempat rendah
ketempat yang lebih tinggi. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan
menggunakan pompa hidram. Yang energinya berasal dari tekanan dan hantaman air
yang masuk kedalam pompa melaui pipa.
Popa hydraulic ram merupakan suatu solusi karena tidak menggunakan energi dari
bahan bakar dengan harga yang murah dan udah dibuat pompa hiraulic ram ini juga
bisa bekerja 24 jam sehari. Pompa hidram atau hidraulic ram adalah sebuah alat
yang digunakan untuk mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih
tinggi secara automatic dengan menggunakan energi dari air itu sendiri.Pompa
hidram ini sangat sederhana dan banyak diguanakan oleh masyarakat pada kondisi
yang sesuai dengan syarat-syarat kerja yang diperlukan untuk operasinya. Pinsip
kerja pompa hidram ini adalah dengan melipatgandakan pukulan air air pada pompa
sehingga menyebabkan perubahan energy kinetic menjadi dinamik yang
menyebabkan terjadinya palu air ( water hammer ) dan terjadi tekanaan tinggi
didalam pompa.
1
BAB III
LADASAN TEORI
A. Sejarah pompa hydram
Pompa hidram pertama kali dibuat oleh John Whitehurst seorang peneliti asal Inggris
pada tahun 1772.
Pompa hidram otomatis pertama kali dibuat oleh seorang ilmuwan Prancis bernama
Joseph Michel Montgolfier pada tahun 1796.
Pada tahun 1820, melalui Easton’s Firma yang mengkhususkan usahanya di bidang air
dan sistem drainase, Josiah Easton mengembangkan hidram hingga menjadi usaha ram
terbaik dalam penyediaan air bersih untuk keperluan rumah tangga, peternakan dan
masyarakat desa.
Di Benua Amerika, hak paten hidram pertama kali di pegang oleh J. Cernau dan SS
Hallet, di New York.
Di kawasan Asia, pompa hidram mulai dioperasikan di Taj Mahal, Agra, India pada
tahun 1900.
Pada akhir abad 20, penggunaan pompa hidram kembali digalakkan lagi, karena
kebutuhan pembangunan teknologi di negara – negara berkembang, dan juga karena isu
konservasi energi dalam mengembangkan perlindungan ozon.
2
gambar dibawah ini:
3
4. Katup Udara (Air Valve)
Udara yang tersimpan dalam ruang udara diisap perlahan-lahan oleh turbulensi air
yang masuk melalui katup pengantar dan hilang ke dalam pipa pengantar. Udara ini
harus diganti dengan udara baru melalui katup udara (Gambar 2.6).
Katup udara harus disesuaikan sehingga mengeluarkan semprotan air yang kecil setiap
terjadi denyutan kompressi. Jika katup udara terbuka terlalu besar, maka ruang udara
terisi dengan udara dan air akan memompa udara. Jika katup kurang terbuka sehingga
memungkinkan masuknya udara yang cukup banyak maka hidram
akan bergetar. Keadaan ini harus diperbaiki dengan memperkecil lubang udara
( Hanafie, 1979 ).
L
=150 − 1000 (1)
D
L/H =3-7
Visikositas air dan gesekan pada dinding pipa (friction) juga dipengaruhi oleh
diameter pipa pemasukan dimana rasio yang hampir sama antara pipa dan volume air
akan membuat visikositas air dan gesekan yang terjadi semakin membesar yang
otomatis akan menurunkan kecepatan aliran air dan mereduksi effesiensi pompa
hidram. Pipa pemasukan juga dapat menentukan pipa pengantar (drive pipe) dimana
pada tabel 1 menunjukan perbandingan antara pipa pemasukan dan pipa pengantar
sesuai penelitian yang dilakukan PTP-ITB ( Hanafie, 1979 ).
4
Tabel 2.1: Perbandingan diameter pipa pemasukan dan pipa pengantar.
5
Gambar 2.7, Diagram satu siklus kerja pompa hydram
Periode 1. Akhir siklus yang sebelumnya, kecepatan air melalui ram mulai
bertambah, air melalui katup limbah yang sedang terbuka, timbul
tekanan negative yang kecil dalam hidraulik ram.
Periode 2. Aliran bertambah sampai maksimum melalui katup limbah yang
terbuka dan tekanan dalam pipa pemasukan juga bertambah secara
bertahap.
Periode 3. Katup limbah mulai menutup dengan demikian menyebabkan
naiknya tekanan dalam hidraulik ram. Kecepatan aliran dalam pipa
pemasukan telah mencapai maksimum.
Periode 4. Katup limbah tertutup, menyebabkan terjadinya palu air (water
hammer) yang mendorong air melalui katup pengantar. Kecepatan
aliran pipa pemasukan berkurang dengan cepat.
Periode 5. Denyut tekanan terupukul ke dalam pipa pemasukan, menyebabkan
timbulnya hisapan kecil dalam hidraulik ram. Katup limbah terbuka
karena hisapan tersebut dan juga karena beratnya sendiri. Air mulai
mengalir lagi melalui katup limbah dan skilus hidraulik ram terulang
lagi ( Hanafie, 1979 )
6
Gambar 1 Perubahan kecepatan terhadap waktu pada pipa masuk
Penjelasan gambar 1 :
a Katup limbah terbuka dan air mulai mengalir melalui pipa masuk, memenuhi
badan hidram dan keluar melalui katup limbah. Karena pengaruh ketinggian
supply tank, air yang mengalir tersebut mengalami percepatan sampai
kecepatannya mencapai vo. Posisi delivery valve masih tertutup. Pada kondisi
awal seperti ini, tidak ada tekanan dalam tabung udara dan belum ada air yang
keluar melalui delivery pipe.
7
Gambar 4 Skema pompa hidram pada kondisi c
d Katup pengantar tertutup. Tekanan di dekat katup pengantar masih lebih besar
dari pada tekanan statis pipa masuk, sehingga aliran berbalik arah dari bodi
hidram menuju supply tank. Peristiwa inilah yang disebut dengan recoil. Recoil
menyebabkan terjadinya kevakuman pada bodi hidram, yang mengakibatkan
masuknya sejumlah udara dari luar masuk ke bodi hidram melalui katup
pernapasan (air valve).
Tekanan di sisi bawah katup limbah juga berkurang, dan juga karena berat katup
limbah itu sendiri, maka katup limbah kembali terbuka. Tekanan air pada pipa
kembali ke tekanan statis sebelum siklus berikutnya terjadi lagi.
dimana:
∆ℎ = kenaikan tekanan akibat palu air, (m)
v = kecepatan aliran, (m/s) L = panjang pipa, (m)
g = percepatan gravitasi, (𝑚⁄𝑠2) t = waktu penutupan katup, (s)
8
dimana:
P = daya yang dihemat (W)
H. Prosedur Pengujian
Adapun prosedur pengujian yang akan dilakukan adalah :
1. Menyiapkan Prototype hidram dan seluruh instalasinya pada tempat pengujian.
2. Memasang bak penyuplai pada tempat head pemasukan.
3. Memasang bak penampungan dan meletakkan pompa hidram di dalamnya.
4. Memasang pipa masuk dengan panjang sesui dengan pengujian yang
akan dilakukan.
5. Memasang pipa keluar dengan panjang sesui head yang akan di capai.
6. Memasang semua alat ukur yang digunakan , yaitu pressure gauge 1 (P1)
pada pipa pemasukan, pressure gauge 2 (P2) pada pipa keluar , Pressure
gauge 3 (P3) pada tabung udara, pressure gauge 4 (P4) pada katup
9
limbah, flowmeter 1 pada pipa keluar dan flow meter 2 di katup limbah.
7. Memasang instalasi pompa air untuk mensirkulasikan air yang keluar dari
katup limbah dikembalikan lagi ke bak penyuplai.
8. Memasang ball valve pada pipa pemasukan untuk membuka dan menutup
pipa pemasukan.
9. Memasang tabung udara dengan volume tabung yang sudah ditentukan.
10. Memastikan semua instalasi telah terpasang dengan baik dan memastikan
tidak ada kebocoran.
11. Untuk pengujian pertama digunakan tabung dengan diameter 76,2 mm,
tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa masuk 8 m.
12. Menjalankan sistem dan melakukan pengujian yaitu dengan mencatat
tekanan pada pipa masuk (P1) , tekanan pada pipa keluar (P2),tekanan
pada tabung udara (P3), tekanan pada katup limbah (P4), debit air hasil
(Q2), debit limbah (Q3). Pengukuran debit dengan menggunakan flow
meter dan stopwatch.
13. Lakukan prosedur 12 ini sampai lima kali percobaan dengan selang
waktu 5 menit untuk mendapatkan data yang akurat .
14. Untuk pengujian kedua digunakan tabung kedua dengan diameter 101,6
mm, tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa 8 m dan lakukan kembali
prosedur 12 dan 13.
15. Untuk pengujian ketiga digunakan tabung kedua dengan diameter 76,2
mm, tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa 10 m dan lakukan kembali
prosedur 12 dan 13.
16. Untuk pengujian keempat digunakan tabung kedua dengan diameter
101,6 mm, tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa 10 m dan lakukan
kembali prosedur 12 dan 13.
17. Untuk pengujian kelima digunakan tabung kedua dengan diameter 76,2
mm, tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa 12 m dan lakukan kembali
prosedur 12 dan 13.
18. Untuk pengujian keenam digunakan tabung kedua dengan diameter 101,6
mm, tinggi tabung 40 cm dan panjang pipa 12 m dan lakukan kembali
prosedur 12 dan 13.
dimana:
5A = efisiensi hidram menurut D’ Aubuisson
q = debit hasil, (𝑚3⁄𝑠)
Q = debit limbah, (𝑚3⁄𝑠) h = head keluar, (m)
10
H = head masuk, (m)
Menurut Rankine:
dimana:
5𝑅 = efisiensi hidram menurut Rankine
q = debit hasil, (𝑚3⁄𝑠)
Q = debit limbah, (𝑚3⁄𝑠) h = head keluar, (m)
H = head masuk, (m)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pompa hydram adalah suatu alat yang digunakan untuk
memompa dengan cara menaikkan air dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang
lebih tinggi dengan hasil guna tinggi dimana mampu mengalirkan air terus- menerus.
Prinsip atau cara kerja pompa hydram yaitu bekerja dengan sistem pemanfaatan tekanan
dinamik atau gaya yang timbul karena adanya aliran air dari sumber ke pompa. Ketika
aliran fluida dihentikan tiba-tiba maka perubahan momentum masa fluida tersebut akan
meningkatkan sebagaian fluida yang lain ke tempat yang lebih tinggi.
3.2 Saran
Dengan terbentuknya makalah ini semoga dapat memberikan berbagai pengetahuan bagi
pembaca maupun pendengar, bahkan memberikan wawasan yang tinggi untuk semua
orang, dan saya menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Saya akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah di atas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hanafie Jahja, 1979, Teknologi Pompa Hidrolik Ram, Bandung, Pusat Teknologi Pusat
Teknologi Pembangunan Institut Teknologi Bandung.
Hanafie Jahja, 1979, Teknologi Pompa Hidrolik Ram, Bandung, Pusat Teknologi Pusat
Teknologi Pembangunan Institut Teknologi Bandung.
Sriyono Dakso dan Fritz Dietzel, 1994, Turbin Pompa dan Kompresor , Jakarta : Erlangga.
Fox, R. W., McDonald, A.T. dan Pritchard, P.J. 2003. Introduction to Fluid Mechanics 6th
Edition. Wiley & Sons, Inc., Hoboken, AS
13