Anda di halaman 1dari 14

MEKANIKA KEKUATAN BAHAN - 1

MATERI-12 (GESEKAN)

GESEKAN

8. 1. Pendahuluan. Dalam bab y


ang terdahulu, telah diduga bahwa
pernmkaan dalam contoh adalah
tanpa gesekan atau kasur: Jika
permukaan tanpa gesekan, gaya
permukaan pada yang lain adalah
normal pada permukaan dan keduk
permukaan dapat bergerak bebas satu
terhadap yang lain. Jika pern-iukaan
kasz diduga bahwa gaya tangensial
dapat bi.mbul untuk mencegah gerak
dari satu pe:- mukaan terhadap yang
lain.
Pemandangan ini merupakan
sesuatu penyederhanaan. Sebetulnya
tidak ar:J. permukaan yang sempuma
tanpa gesekan. Bila dua permukaan
saling kontak.. gaya tangensial disebut
gaya gesekan, akan selalu tirnbul jika
permukaan sar_ bergerak terhadap
yang lainnya. Sebaliknya, gaya
gesekan ini terbatas besarn:. dan tidak
mencegah gerak jika gaya yang cukup
besar diterapkan. Kenyata_2_- bahwa
permukaan tanpa gesekan atau kasar
adalah semata-mata soal
(kadar) saia, Ha1 ini akan dapat dilihat
dengan lebth jelas dalarn bab ini yw_r.
mengutamakan pelajara.n tentang
sckan dan aplikasinya pada situasi
1
yang biasa 1imbul.
Ada dua jenis gesekan: gesekan
kering, kadang-kadang disebut gesekan
COU-- lornb, dan gesekan fl.uida. Gesekan
fluida berkernbang di antara lapisan
fluida yanz hergerak dengan kecepatan
berbeda. Gesekan fluida sangat pe.nting
dalam soal yang melibatkan aliran
fluida lewat pipa dan lubang atau
berhubungan dengan bendi tenggelam
dalam cairan yang bergerak. Hal ltu
juga merupakan dasar, dalarn
gerak dari mekanistne pelumasark.
Seperti soal yang diternukan dalam
bui:L. tentang mekanik Kita akan
membatasi pelajaran sekarang pada
gesekaa
kering, yaitu soal yang melibatkan
benda tegar yang kontak sepanjang
perrn-
an tak dilumas.

8. 2.
Hukum Gesekan kering. Koefisien
gesekan. Hukurn gesekan dapat kenal
dengan sebaik-baiknya dengan
percobaan berikut. Suatu balok berat
ditempatkan pada suatu permukaan
datar horizontal (Gb. 8.1a). Gaya
yzaig
beraksi pada balok adalah beratnya sendin W dan reaksi dari pennukaan. Kaiena
berat tidak mempunyai komponen horizontal, reaksi dari permukaan juga tidak
mempunyai komponen borizontala. karenanya reak.si nornzal pada permukaan
diwakili oleh N d.alam Gb. 8.1a. Misalkan sekarang, bahwa gaya horizontal,P
diterapkan pada balok (Gb. 8.1 b). Jika P kecil, balok tidak akan berge rak; gaya
bodzontal yang lain haru.s ada yang mengimbangi P. Gaya lain ini adalah gaya
statis gesekan F, yang sebetulnya mempakan resultan dari sejumlah besar gaya
yang beraksi di atas keseluruhan kontak antara balok dan pennukaan rata.
Aslinya gaya ini tidak diketahut dengan tepat, pada urnumnya gaya ini diduga
timbul karena ketakteraturan permukaan yang dalam kontak, dan pada tarikan
molekul.
Jika gaya P diperbesar, maka gaya gesekan F juga membesar, berlangsung
terus menahan P, sampai besarnya mencapai suatu nilai maksirninn Fm tertentu
(a)
(Gb. 8.1c). Jika P diperbesar lebih lanjut, gaya gesekan tidak dapat mengimbangi
lagi dan bal.ok mulai meluneur. Begitu baluk mulai bergerak, besamya F menu-
nuu dari Frn ke nilai lebih rendah Fk. Ini karena ada penetrasi dalam yang lebila
ked antara ketakteraturan permukaan dalam kontak bila permukaan ini berge-
rak terhadap yan glain. Karena it-u, balok tetap meluneur dengan kecepatan rne-
(b)
ningkat sementara gaya gesekan, ditunjukkan dengan Fk dan disebut gaya gesekm
tetap mendekati konstan. F Equilibrium Motion
Bukti percobaan menunjukkan bahwa rulai maksimum Fm dari gaya statis
gesekan adalab berbanding lurus dengan komponen normai N dari maksi pada _ F„,
permukaan. Kita dapatkan:

= (8.1)

di mana us ad.alalt konstan dan disebut koefisien gesekan statis. Demildon pula,
besamyaFk dari gaya gesekan kinetik dapatlah dituangkan dalam bentuk

F1/4 = (8
(c)
Gb. 8.1
di mana adalah konstan dan disebut koefisien gesekan kinetik.
Koefisien gesekan dan Pr-k tidak tergantung pada luas permukaan dalam
kuntak. Namun, kedua koefisien sangat tergantung pada sifat dari permukaan
dalam kontak. Karena pennukaan itu juga tergantung pada kondiai perrnukaan
yang gesekan jarang diketahui ketepatannya lebilibesar dari 5 pcisen.
yang mendekati koeli.sien gesekan statis diberikan dalam Daftar 8.1 untuk
berbagai perMUkaankering.

Tabei 8.1 Harga apnaksimasi dari koefisien gesekan statik untuk permukaan
kering

Logam te thadap logam 0,15 — 0,60


Logam te adap kayu 0,20 — 0,60
Logam teThadap batu 0,30 0,70
Logam terhadap kulit 0,30 — 0,60
Kayu terhadap kayu 0,25 0,50
K.ayu terhadap kulit 0,25 — 0,50
Batu terhadap batu 0,40 - 0,70
Tanah terhadap bumi 0,20 --- 1,00
Karet terhadap beton 0,60 - 0,90

2
Nilai yang berhubungan dengan koefisien gesekan kinetik akan berkkar seidtz
25 pesen lebih kecil. Karena koefisien gesekan tidak mempunyai dimensi ku-
titas, nfiai yang diberikan pada Daftar 8.1 dapatlah digunakan dalarn S1 dan 51-
tuan Amerika Serikat y ang biasa.
Dad penjelasan di atas, jelaslali bahwa empat situasi he rbeda da.pat
bila suatu bendategar kontak dengan suatu permukaan horizontal :

1, Gaya yan g diterapkan pada benda tidak menyebabkan benda bergerak se-
.

panjang permukaan kontak; tidak ada gaya gesekan (Gb. 8.2a).


2. Gaya y ang diterapkan cenderung menggerakkan benda sepanjang permuka=
kontak tetapi tidak cukup menjadikan benda tersebut bergerak. Gaya ge-
sekan F yang timbul dapat ditemukan dengan menyelesaikan persamaan kt...-
setimbangan untuk benda karena tidak ada kepastian bahwa nilai maksimurn
dari gaya gesekan statis telah dicapai persamaan = P s N, tidak clapat c-
gunakan untuk menentukan gaya gesekan. (Gb. 8 2b).

(u) No friction (Px= 1

F,
Fk `
FT

Fk = ).4.1.N N ,N = Py+
i\
F,..= P,
Fm= ju,N (d) Motion ---..- (Px > Fni) Gb, 8.2
F = P, -,,; N7 = Py +1,V
F 4,N
+),V (c) Motion impending-(P, = 1,,,,,)
No motion (rx, <

a.Nv frictiGn tak borgesekan


b.na motion = tak bergzrak
c.Tnotion impending= hampir bergezak
d.motion = beagerak

3. Gaya yang ditcrapkan adalah sedernildan sehingga hampir meluncur.


katakan bahwa hampir bergerak. Gaya gesekan F telah mencapai nilai mak-
simurn F rn dan, besama dengan gaya normal N, mengimbangi pya yan!
diterapkan. 'Kedua pesamaan kesetimbangan dan petsamaan Frn boleh
dipergunakan. Kita catat juga bahwa gaya gesokan cenderung wartan dengan
kecenderungan gerak (Gb.
4. Benda sedang rneluncur di bawah aksi gaya yang diterapkan clan
pesarnaaa kesetimbangan tidak lagi bedaku. Walaupun demikian, F sekarang
adalak sarna dengan gaya gesekan Idnetik F. dan. persamaan F k = k bolch
elgunakan, Arab Fk adalah berlawanan dengan arah gerakan (Gb. 8.2 c2).

8.3. Sudut gesekan. Kadang kala mudah ditemukan pengganti gaya no


N dan gaya gesekan F dengan zesultannya R. Marilah kita perhatikan lagi
balok berat W berada diatas suatu pennukaan datar horizontal. Jika tidia gaya
holizontal diterapkan pada b alok, iesultan R menurun menjadi szia ngan gaya
normal N. (Gb. 8.3a). Walaupun demikian, jika gaya P yang
k-an mempunyal komponen horizontal 1),„ yang cendeiung menggerakkan
gaya R akan rnempunyai komponen botizontal F dan, clenga.n membentuk
sudut tertentu dengan yang vertikal (Gb. 8 3 b). Jika Px mesampai hampir
bergerak., sudut antara R dan vertikal berkembang dan nilai maksimurn
(Gb. 8.3c). Nilai ini disebut sudia- gesekan statis dan kan dengan
Pari. geometri Cb. 8.3c, kita catat bahwa

3
F p,
tan =___

tan
Jika gerakan sebenarnya berlangsung, (8.3) ke Fk;
besar gaya gcsekan menunin
demikian pula, sudut antara R dan N menumn pada suatu mlai lebih zendah k,
disebut sudut gesekan kinetik (Gb. 83d). Dari geornctri Gb. 8.3d, kita tulis

F
k gicN
tan .;S), 77 .

tan (8.4)

Contoh lain akan menunjukkan bagaimana sudut gesekan dapat digunakan


untuk menganalisis soal jenis tertentu. Perhatikan suatu balok berada di atas
suatu papan yang dapat diberikan untuk inklinasi yang diinginka.n; balok itu ti-

(h)No motton

a) No friction

friction = tak bergesekan


(4z) No
(b) Na rnotion bergerak
(r) otion irnpencling = hampir bergerak
angle of repose = sudut geming
(41) Molion bergenk

dak ditujukan pada gaya lain kecuali beratnya sendiri W dan reaksi R dari papan, L
papan adalah borizontal, gaya R dihasilkan oleh papan pada balok adalah (c)Motion
impending
gak lurus papan dan mengimhangi berat W (Gb. 8,4a). Jika pada papan diberi-
kan suatu suclut inklinasi keeil , gaya R akan menyimpang dari tegaklurus pada

4
dengan sudut e dan tetap mengimbangi W (8.4b); kernudian akan
mem ,•unyai komponen normal N dari sebesarN = W cos 0.dan satu komponen
-

tangcn F sebesarF = W sin. o


Jika kita tetap meningkatkan sudut keGenderangan gerakan akan
membesar. Pada saat itu, sudut antara R dan yang nornial akan mcncapai nilai
maksimumnya ¢S (1). 8.40. NiJai sudut herhubungan dengan keadaan
Exnpir bergerak disebut sudut gerning Jelasnya, sudut geming sama dengan
z iclu t gesekan sta ti s sudu t e lan jut dibesa rkan, gesekan
nulai dan sudut antara R dan norrnal menurun kc nilai lebili rendah k (Gb.
Reaksi R tidak lagi vertikal, dan gaya beraksi pada balok tidak seimbang
e c
,./F,
49= = angle of
(a) No
repose (c) Moton

8, 4. Soal yang .rnenyangkut gesekan. Soal menyangkut gesekan diternuka


dalam banyak aplikasi teknik. Sebagian bertalian dengan situasi sedethana sepea
balok meluncur di ;:rtas bidang datar diterangkan dalam sekai muka. Lainnya
menyangkut situasi yang xebih rumit seperti dalam Contoh Soal 8:3.; banyak
dengan stabilitas benda tegar dalarn gerak dipercepat dan akan dipelajai
dalam dinamika. Juga, sejumlah mesin dan raekanisme lurnrah dapat dianalaa
dengan menerapkan hukunt gesekan. tennasuk pasakibi, sela-up> geseka
pada sumbu dan piringan, dan transmisi sabuk. Mereka akan dipelajari dahra
seksi yangberikut.
Metoda yang harus digunakan untuk merneca.hkart soal m.enyangkut gesekw
a.dalah sama dengan yang digunakan dalarn bab yang terdahulu. Sika suatu sca
menyangkut hanya satu gerak translasi, tanpa rotasi yang rnungidn, benda dalz■
pengertian ini biasanya diperlakukan sebagai partikel, dan metoda dari
Bab 2 br leh digunakan. Ji.ka soal menyangkut rotasi yang mungkin
terjadi, benda dianggap sebagai benda tegar dan rnetoda bab 3 hatus
digunakan. Jika dianw.ap terbuat dari beberapa. bagian, prinsip- aksi dan
reaksi haaus di seperti dilakukan padaBab 6.
Jika benda yang dipethatikan diturat keadaannya oieb. lebih dari tiga
(tertnasuk teksi pada pennukaan kontak), rea ada tiap peunukaan
akin
oleh komponen N dan F dan soal akan diselesaikan dari persamaan
thnbangm. Jika hanya tiga. gaya beraksi pada benda yang diperhatikan,
di kan lebih mudah untuk rnewakili tiap reaksi dengan gaya tunggal R dan rn
saikan soal dengan meng.gambar gaya scgi tiga.
Kebanyakan soal menyangkut gesekan teunasuk satu dan' tiga k-el
Dalam soal kelompok pertama, sernuk gaya terapan diberikan, dan koefisien
diketahui; kita harus menentukan apakah benda yang dipethatikan akan
diarn atau meluncur. Gaya gesekan F pedu uniuk telap seimbang adalah
diketahui (besaraya tidak sama dengan .1V:) dan harus ditentukan,
gaya nonnal N, dengan menggambaz diagram benda bebas dan menye
perstunaan keselimbangan (Gb.8.5a). Nilai yang didapat untuk besamya F
gaya gesekan kemudian dibanding denpn maksimum Frn -p_s 1\1.
kbth atau sama dengan Fm, benda tetap diam.

Jika nilai
Fiebili besz kesetimbangan tidak dapat dipertahankaa dan
gerak mulai berperaw,

5
p sabenalnya dari ya gesekan adalah F k it k Y.
required= diperiukan
sense of irapending raoliaa = azah kecenderuagan gemk. (b)
(
Dalam soal kelompok kedua semua gaya terapan diberikan, dan gerak dike-
tairui menjadi paksaan; kita harus menentukan nriai dari koefisien gaya statik' .
Disini sekali lagi, kita menentukan gaya gesekan dan normal dengan menggambar
Kazrarn benda bebas dan menyelesaikan persamaan kesetimbangan (Gb.. 8.5b).
.11k.-- 1...na kita tahu bahwa nil.ai didapat untuk F adalah maksixnurn F 7 72 , koefisien
gpria dapat diperoleh dengan menulis dan menyelesaikan. persamaan
Fin 4r4N.
Dalarn soal kelompok ketiga, koefisien gaya statik diberikan, dan diketallui
bahwa gerak adalah paksaan dalam arah yang diberikan, kita harus menetapkan
sa.r atau arah dari satu gaya yang diterapkan. Gaya gesekan harus diperlfflatkan
diagram benda bebas dengan satu berlawanan arah dengun gerak paksaan
dengan besar, Fm = P s N, (Gb. 8.5c). Persamaan kesetimbangan dapat kemufian
ditulis, dan gaya yang dirninta dapat clitentukan.
Sebagai catatan di atas, akan lebth mudah, bfla hanya tiga gaya tersangkut,
z n t u k m e w a k il l gaya tunggal R dan menyelesaikan soal dengan menggambar !
aya segitiga. Semacam pemecahan seperti digunakan dalam Contoh Soal 8.2.
Bila dua benda A. dan B saling kontak (Gb. 8.6a), wiya gesekan diusahakan,
berturut-turut, oleh A pada B dan oleh B pada A adalah sama dan berlawanan
(hukum ketiga Newton). Adalah penting, dalam menggarnbar diagram benda be -
bas dari satu benda, memasukkan gaya gesekan yang sesuai dengan arah yang
benar. Hukum yang benicut hatuslah kemudian diperhatikan: Arah gaya gesekan
yang beraksi pada A adalah berlawanan clenga:n gerakan (gerak paksaan) darl A
sebagcd yang clilakukan dari B (Gb.8.6b) * )
Arah. gaya gesekan yang beraksi pada B ditentukan dernilcian pula (Gb. 8.6c).
Perhatikan bahwa gerak Ajika diamati dari B adalah gerak relatif:
Benda A dapat dipastikan: akan mempunyai gerak relatif terhadap B
a_ka B sendid bergerak. Juga, A boleh bergerak sebenamya ke bawah tetapi dia-
.

aiati dari B seakan-akan bergerak ke atas jika B bergerak lebili cepat ke bawah
dib andingkan den gan A.
P

(a)
(b) Q
3 b. 8.6

t
r,

(c)
In ot i o n o f A with r e sp ec t t o B = g er ak A te rh ad ap B

Jadi sarna seperti gerak B jika diamad dari A.

6
CONTOHSOAL8.1

Suatu gaya 100 lb sebagai tergambar beraksi pada. balok 300 lb yang ditempat-
kan. di atas bidang datar miring.Koetsien gesekan antara balok dan bidang da.t2r
0,25 dan k = 0,20. Tentukan apakah balok dalam kesetimbangan, dan
dapatkan nilai dari gaya gesekan.

Gaya diperlukan untuk kesetirnbangan, Pertama kitamenentukan nflai dari gaya gesekan diperlukan untuk tetap
setimbang. Andaikan bahwa F diarahkan ke bawah dan ke kiri, gambar diagram benda bebas dari ba1ok daa tulis

+A = 0: 100 lh — (300 lb) F = 0


F = — 80 lb F = 80 lb A
-F- = 0: N *(3001b) = 0
iN" = +240 1b N= 240 lb

Gaya F diperlukan untuk menjaga kesetimbangan adalah gaya 80 lb diatahkan ke ke atas dan ke kanan;
keeendeninganbalok dengan dentikian bergerak ke bawala bidang datar itu.
Gaya gesekan maksimum. Besar gaya gcsckan maksimum yang dapat timbu1 adalah

0,25(240 1b) = 6(1 lb

Karena nilai gaya dipedukan Friax untuk tetap setimbang (80 1b) lebih besar daripada ' fulai
maksimum yang dapat diperoleh (60 lb), kesetimbangan akan tidak dapa: dipertahankan dan balok akan ineluncur ke
bawah biciang clatar,
Nilai sebenarnya gaya gesekan. Besar gaya gesekan sebenarnya dipero1eh wbagai berikut:
31
F
aotua1 F
ic I'LkAr
0.20(2401b) = 48 lb

Arah dari gaya ini berlawanan dengan arah gerakan; gaya dengan demilda► diarabkan ke
atas dan ke kanan

= 48 lb
I

»
Haraslah. diingat bahwa gaya beraksi pada balok tidak setimbang, resul-
tannyaialah

:-.{3001b) — 100 lb — 481b = 32 lb

7
CONTOH SOAL 8.2

Suatn pengeretan kayu menopang sebuah batu besar ditarik ke atas lewat rel
dengan sudut kemiringan 15°. Kornbinasi massa keretan dan batu adalah 750 kg,
dan koefisien gesekan antara pe1uneur eretan dan rel =, 0,40 dan k = 0,30,
Tentukan gaya .P diperlukan (a) memulai eretan ke atas re1, (b) menahan kere-
tan bergerak ke atas setelah mulai. bergerak, (c) untuk menahan eretan supaya
tidak meluncur ke bawah.

Penyelesaian. Besar kornbinasi berat W dari eretan dan batu


w mg = (750 kg)(9,81 mis2) 7360 N = 7,36 kN

Mengingat bahwa RA dan RB mempunyai arah sama (sama dengan sudut ge-
sekan ), kita gambar 'gaya se0.tiga termasuk berat W, gaya P, dan junilah R =
RA + RB . Arah R harus ditentukan kembali dalam tiap bagian soal. Ilukum sinus
3011)
W = 7,36 a. Gaya P memulai eretan bergerak ke
15° + = :35,8° atas
P 7,36 kN
tain t;b, = 7,56 P = 4,42 kN 7 -
0,
4 5

b. Caya P untuk menahan


eretan tetap bergerak 7,36 kN
siii 31,7° sin [180° — (5(l' 31„7°)]
P = 3,91 kN

7,36 c. Gaya P u.ntuk menahan eretandari


meluneur kebawah. 7,36 k•
sirt 6,8° sin 1180' — I + 6,8' )]
B
P 1,273 kN -401
T,36

Karena gaya P tharahkan ke bawah, exetan tidak akan rneluncur ke bawah karena
bcratnya sendiri.

8
digunakan untuk menentukan besainya P dalam tiap dari soal. Jika diper-
lukan, Idta dapat menentukan reaksi masing-ma.sing RA dan RB dengan pen-
jumlahan momen seldtax B danA, berturat-turut :
CONTOH SOAL 8. 3,

Penopang yang dapat bergerak sebagai tergambar dapat ditempatkan dimanapun


tingginya pada pipa diameter 3 in. Jika koefisien gesekan statis antara pipa dan
penopang 0,25, tentukan jarak minimum x di mana beban W dapat ditopang.
Abaikan berat penopang

1"1-3in.

Pemecahan. Kita gambar diagram benda bebas penopang. Bila W ditempat-


kan pada jarak minimum x dari poros pipa, penopang harnpir meluncur, dar_
gaya gesekan padaA dan B telah mencapal nflai maksimumnya.

FA p.NA = 0.25NA
FB 0,25NB

Persamaan kesetimb angan

±› 2F; = 0:
NB — N A =
+121; = 0: 0NB = NA
FA+ FB — w = o
+ 0,25N, w

Dan, karena ./VB telah dapat ditemukan sama clenganiVA,

0,50NA =
NA =- 2W
+ )•ZMB = 0: NA(6 in.) — FA(3 in.) — W(x 1,5 in,) = 0
8NA 3(0,25NA) — Wx + 1,5W = D
6(2W) 0,75(2W) — Wx + 1,5W = 0

Dibagi selunihnya dengan W dan seiesaikan untuk x

x = 12 in, -40

9
8. 1. Balok penopang diatur oleh dua gaya tergambar. Untuk posisi di
mana
=
25°, tentukan (a) gaya P diperlukan untuk memulai balok keatas
permukaan, (b) gaya terkecil yang akan menahan balok dari bergerak ke bawah
permukaan.

8. 2. Selesaikan Soal 8. 1 untuk posisi di mana = 30°.

B. 3. Suatu balok berat 14) = 100 lb berada di atas bidang kasar sebagai
tergambar. Diketabui bahwa kf,x = 25 ° dan µs = 0,20, tentukan besar dan arah
gaya terkeeil P yang dipedukan untuk (a) memulai balok bergerak ke atas bidang
datar, (b) memulai balok bergerak ke atas bidang datar, (b) menahan balok agar
tidak meluncur kc bawah.

/
8. 4, Ditunjukkan dengan , sudut gesekan statiS antara balok dan bidang
datar," tentukan besar dan arah gaya terkecil P yang akan menyebabkan balok
bergerak ke atas.

8. 5. Dua kotak A dc berat 25 lb dikaitkan dengan pengungkit dengan


periolongan satu atau dua penghubung horizontal. Koefisien gesekan antara
sernua permukaan 0,30. Tentukan besar gaya P diperlukan untuk menggerakkan
pengungkit (a) jika satu penghubung EF digunakan, (b) jika penghubung tunggal
CD digunakan, (c) jika dua penghubung EF dan CD digunakan pada saat yang
sam a.

8. 6. Tiga kotakai,B dan C masing-masing dengan massa 5 kg, ditempatkan


di atas ban pengangkut yang sedang diarn. Antara ban dan kotak A dan
C koefisien gesekan P- s= 0,30 dan Mk = 0,20; antara kotak B dan
sabuk koefisien = 0,10 dan k = 0,08, Kotak ditempatkan di atas sabuk
sedemikian hingga saling berhirnpitan dan diam. Tentukan y ang mana, jika
ada, di antara kotak akan bergerak dan gaya gesekan bekerja pada tiap kotak,
8. 7. Sclesaikan Soal 8. 6, andaikan kotak B ditempatkan disebelah kan.an dari A
dan C.

8. 8. Dua kotak dihubungkan dcngan kabel sebagai tergarnbar. Diketahui


bahwa koeftsien gesekan statis antara balok A. dan permukaan horizontal. 0,50,
tentukan barisan nilai 8 supaya balok tidak akan,bergerak.
8
P8.8

Anda mungkin juga menyukai