Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN DINAMIKA PARTIKEL S Fx = 0 dan S Fy = 0.

A. GAYA NORMAL DAN GAYA BERAT C. HUKUM II NEWTON


Gaya normal selalu TEGAK LURUS dengan - Merupakan hukum Newton tentang gerak
bidang sentuh

- Jika bidang sentuh antara dua benda adalah F = m.a

horizontal, maka arah gaya normalnya Tiga keadaan yang mungkin yaitu:
adalah vertikal.
1. Jika pada benda bekerja banyak gaya yang
- Jika bidang sentuhnya vertikal, maka arah
horizontal maka berlaku:
gaya normalnya adalah horizontal.
S F=m.a
- Jika bidang sentuhya miring, maka gaya
normalnya juga akan miring
- Gaya Berat selalu mengarah KE
BAWAH.
W = m.g Maka: F1 + F2 - F3 = m . a
- Arah gerak benda = F1 dan F2 jika F1 + F2
Di mana:
> F3
W = gaya berat (N)
- Arah gerak benda = F3 jika F1 + F2 < F3
m = massa (kg)
2. Jika pada beberapa benda bekerja banyak gaya
g = gravitasi (m/s2 )
yang horizontal maka berlaku:
CATATAN PENTING:
S F= S m.a
- Gaya berat dipengaruhi oleh gravitasi
besarnya SELALU BERUBAH
tergantung besarnya gravitasi
- Massa besarnya SELALU TETAP di F1 + F2 - F3 = ( m 1 + m 2 ) . a
manapun berada 3. Jika pada benda bekerja gaya yang
B. HUKUM I NEWTON membentuk sudut θ dengan arah mendatar
- Disebut hukum kelembaman/inertia maka berlaku:
(inert/malas untuk berubah dari keadaan
F cos  = m . a
awal)
- ∑ F=0 di mana ∑F adalah resultan
gaya yang bekerja pada benda.
- F = 0  a = 0 Karena benda bergerak
translasi, maka pada sistem koordinat
Cartesius dapat dituliskan
benda tersebut. Peruraian gaya-gaya ini
akan membuat kita lebih mudah

D. HUKUM III NEWTON memahami permasalahan.


2. Tentukan besar gaya gesek statis
 Faksi = -  Freaksi
maksimun dengan persamaan:
Hal–hal yang harus diperhatikan pada
fsmak = s . N
hukum ini:
dimana :
- Ada 2 benda
fsmak = gaya gesek statis maksimum (N)
- Gaya aksi diberikan oleh benda pertama,
s = koefisien gesek statis.
sedangkan gaya reaksi diberikan oleh
benda kedua. N = gaya normal yang bekerja pada

- Gaya aksi dan gaya reaksi yang terjadi benda (N)

adalah dari dua benda yang berbeda, bukan 3. Tentukan besar gaya yang bekerja pada

bekerja pada satu benda yang sama. benda yang memungkinkan

- Gaya berat dan gaya normal pada sebuah menyebabkan benda bergerak.

buku yang tergeletak di meja bukan Kemudian bandingkan dengan gesar

merupakan pasangan gaya aksi-reaksi. gaya gesek statis maksimum.


a. Jika F > fsmak, maka benda

E. GAYA GESEK bergerak. Gaya gesek yang

- Gaya gesek suatu benda dapat digolongkan bekerja adalah gaya gesek kinetis,

dalam dua jenis, yaitu gaya gesek statis dengan demikian:

dan gaya gesek kinetis. fk = k . N

- Gaya gesek statis terjadi saat benda dalam dimana :

keadaan diam atau tepat akan bergerak. fk = gaya gesek kinetis (N)

Sedang gaya gesek kinetik terjadi saat k = koefisien gesek kinetis

benda dalam keadaan bergerak. N = gaya normal yang bekerja pada


- Gaya gesek merupakan gaya sentuh, benda (N)
artinya gaya ini muncul jika permukaan b. Jika F = fsmak maka benda
dua zat bersentuhan secara fisik, di mana dikatakan tepat akan bergerak.
gaya gesek tersebut sejajar dengan arah Artinya masih tetap belum
gerak benda dan berlawanan dengan arah bergerak, sehingga gaya gesek
gerak benda. yang bekerja pada benda sama
- Untuk menentukan gaya gesek suatu benda dengan gaya gesek statis
perhatikan beberapa langkah sebagai maksimumnya.
berikut! c. Jika F < fsmak maka benda
1. Analisislah komponen-komponen gaya dikatakan belum bergerak. Gaya
yang bekerja pada benda dengan gesek yang bekerja pada benda
menggambarkan uraian gaya pada
sebesar gaya penggerak yang beraturan maka berlaku  F = 0,
bekerja pada benda. sehingga diperoleh:

F. APLIKASI GAYA PADA SISTEM BENDA


1. Pada Benda yang Diam di Lantai
- Sebuah benda yang diam di atas lantai T=w
bekerja dua gaya yaitu gaya berat benda T = m. g
(w) dan gaya tekan atau gaya normal (N)  Bila benda bergerak ke atas dengan
 Pada bidang datar percepatan a maka :

N=W
T = m. g + m. a
Hal ini bukan pasangan Aksi -
 Benda bergerak ke bawah dengan
Reaksi.
percepatan a maka :

N = w – F sin θ
T =m.g-m.a
3. Orang yang Berada di dalam
Lift/Elevator
 Pada lift diam
N = w + F sin θ N=w
 Pada bidang miring  Lift bergerak ke atas
N>w
N – w = m. a
N = m.g + m.a
 Lift bergerak ke bawah
N = w cos θ
N<w
2. Hubungan Gaya Tegangan Tali (T)
W – N = m. a
dengan Percepatan
N = m. g – m. a
 Bila benda dalam keadaan diam,
 Tali elevator putus
atau dalam keadan bergerak lurus
ƩF = W
W–N=W
N=0
4. Benda Pada Sistem katrol

Dua buah benda m1 dan m2 dihubungkan


dengan karol tetap melalui sebuah tali
yang diikatkan pada ujung-ujungnya.
Apabila massa tali diabaikan, dan tali
dengan katrol tidak ada gaya gesekan,
maka untuk mencari percepatan dan
tegangan tali dapat melalui langkah –
langkah berikut:
1. Tinjau keseluruhan sistem dan tentukan arah
geraknya.
2. Gaya yang serah dengan arah gerak sistem
diberi tanda positif. Yang berlawanan beri
tanda negative
3. Tinjau dari masing – masing benda yang
terhubung katrol
4. T di mana – mana tetap sama, maka mencari T
dapat melalui subtitusi persamaa tinjauan
masing – masing benda.

Anda mungkin juga menyukai