Anda di halaman 1dari 11

J. Kaunia Vol. X No.

2, Oktober 2014/1435: 141-151


ISSN 1829-5266 (print) ISSN 2301-8550 (online)

BEST-PRACTICES PENDEKATAN SAINTIFIK PADA


PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 4 SAMPIT

Cita Indira*
SMA Negeri 4 Sampit
indira_cita@yahoo.com

Abstract

This research is aimed to improve VWXGHQWV¶ activity through the implementation


of scientific approach for chemistry courses at SMA N 4 Sampit. Observing,
questioning, experimenting, analysing, and communicating as the component of
scientific approach were used in chemistry class for students at science program grade
XI and XII. To make meaningful learning, methods and medias that had been applying
were chil book, concept map, memorization, experiment, field study, science aid, chart,
cross word puzzle, science playing card, memory matric, peer learning, science
tournament, poetry, and songs. This research shows scientific approach is able to
improve VWXGHQW¶V DFWLYLW\ SURYHQ E\ the improving score of learning success indicator
at 40% to 85,9%. More specifically, the counting material such as stoichiometry and
rate reaction can be applied to the method: chil book, and concept maps. Content that is
a theory can be applied to the method: memorization, charta, cross word puzzle,
science playing cards, memory matrix, science tournament, lifelong learning, poetry,
and songs. The material can be applied to the experimental method: lab. work, field
study, and science aid.

Key words: scientific approach, activity, method, media, science aid

Latar Belakang menguntungkan karena dapat


SMA Negeri 4 Sampit terletak mendukung pengembangan potensi dan
kira-kira 5,5 kilo meter dari kota Sampit bakat peserta didik agar berkembang
merupakan salah satu sekolah yang secara optimal.
suasananya nyaman, tidak bising, sejuk, Minat peserta didik untuk masuk
dan memiliki kodisi lingkungan alam jurusan IPA cukup tinggi, namun pada
yang masih alami hijau dengan banyak kenyataannya masih terdengar keluhan
tumbuhan karamunting yang tumbuh di sebagian besar peserta didik bahwa
sekitar sekolah. Di samping itu juga ³Kimia itu sulit´. Dalam pembelajaran
didukung adanya asrama bagi peserta kimia, peserta didik kurang semangat
didik yang berprestasi dan tidak mampu dan kurang terlibat aktif dalam
serta fasilitas sarana lapangan olahraga pembelajaran, lebih senang mengobrol
yang memadai. Kondisi ini dengan temannya atau asyik dengan
142 J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151

kegiatannya sendiri daripada tujuan, belajar memahami dan


memperhatikan apa yang dijelaskan menghargai orang lain. Untuk mata
oleh guru. Dengan kondisi seperti ini pelajaran kimia, materi atau situasi
perlu upaya untuk meningkatkan tertentu, sangat mungkin pendekatan
keaktifan dan motivasi peserta didik. ilmiah ini tidak selalu tepat
Artinya perlu ada pembenahan kelas diaplikasikan secara prosedural.
yang tidak kondusif, salah satu caranya Namun pada kondisi seperti ini,
dengan menerapkan beberapa metode proses pembelajaran harus tetap
yang ditawarkan melalui pendekatan menerapkan nilai-nilai atau sifat-
saintifik. sifat ilmiah.
Sejalan dengan tuntutan Proses pembelajaran dapat
pemerintah melalui pemberlakuan dipadankan dengan suatu proses
Kurikulum 2013, di mana guru diminta ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini
untuk mengelola kelas dengan sebagai pijakan perkembangan dan
pendekatan saintifik, maka penelitian pengembangan sikap, pengetahuan,
ini memfokuskan pada penemuan dan keterampilan peserta didik.
praktik-praktik terbaik berdasarkan Dalam pendekatan atau proses kerja
pendekatan saintifik sebagai upaya yang memenuhi kriteria ilmiah, para
meningkatkan keaktifan belajar kimia guru lebih mengedepankan
peserta didik SMA Negeri 4 Sampit. penalaran induktif. Penalaran
induktif memandang fenomena atau
Pelaksanaan situasi spesifik untuk kemudian
a. Konsep Pendekatan Saintifik menarik kesimpulan secara
Pendekatan saintifik memiliki keseluruhan. Sejatinya, penalaran
kegiatan inti: mengamati, menanya, induktif menempatkan bukti-bukti
mencoba, menalar, dan spesifik ke dalam relasi idea yang
menyimpulkan. Kegiatan ini lebih luas. Metode ilmiah umumnya
diupayakan untuk mengarahkan menempatkan fenomena unik
peserta didik dalam penguasaan dengan kajian spesifik dan detail
materi kimia, belajar untuk kemudian merumuskan
mengaplikasikan, bekerja sama simpulan umum.
dalam team, belajar memecahkan Pentingnya proses pembelajaran
masalah, belajar mandiri kimia dengan pendekatan saintifik
bertanggung jawab untuk mencapai untuk dikuasai peserta didik, bahkan
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151 143

dianjurkan sejak di bangku sekolah mempelajari gagasan-gagasan,


dasar. Semiawan dalam Bundu memecahkan berbagai masalah, dan
(2006: 5) mengemukaan bahwa: (1) menerapkan apa yang mereka
perkembangan ilmu pengetahuan pelajari. Belajar aktif merupakan
berlangsung sangat cepat sehingga langkah cepat, menyenangkan,
tidak mungkin lagi mengajarkan mendukung, menarik untuk
fakta dan konsep kepada peserta GLSHODMDUL ´
didik, (2) peserta didik akan lebih Guru yang inovatif mampu
mudah memahami konsep yang menginspirasi peserta didik untuk
abstrak jika belajar melalui benda- meningkatkan dan mengembangkan
benda konkret dan langsung ranah sikap, pengetahuan, dan
melakukan sendiri, (3) penemuan keterampilannya. Karakteristik
ilmiah pengetahuan sifat peserta didik yang beragam, gaya
kebenarannya relatif. Suatu teori belajar yang berbeda-beda
yang dianggap benar hari ini, belum mengharuskan guru membuat
tentu benar di masa datang jika teori pembelajaran menjadi mudah dan
tersebut tidak lagi didukung oleh menarik dengan menggunakan
fakta ilmiah, dan (4) dalam proses konteks kehidupan nyata mereka,
pembelajaran pengembangan sehingga mereka tidak lagi
konsep tidak bisa dipisahkan dari menganggap sKimia itu sulits tetapi
pengembangan sikap dan nilai. sKimia itu mudah.s
Pendekatan saintifik akan menjadi b. Tujuan Pelaksanaan
wahana pengait antara Pembelajaran dengan
pengembangan konsep dan pendekatan saintifik secara
pengembangan sikap dan nilai. spesifik dirancang untuk
Pembelajaran kimia dengan meningkatkan keaktifan belajar
pendekatan saintifik bertujuan untuk kimia peserta didik. Pendekatan
mengaktifkan peserta didik dalam ini sangat efektif dan efisien
proses pembelajaran. Silberman diterapkan dalam pembelajaran
(2007: xxi) berpendapat bahwa dengan cara menyikapi gaya
sbelajar aktif adalah pembelajaran belajar peserta didik yang
dimana peserta didik melakukan berbeda-beda (ada peserta didik
sebagian besar pekerjaan dengan yang senang membaca,
menggunakan otaknya untuk berdiskusi, dan praktik
144 J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151

langsung), melatih peserta didik yang melibatkan peserta didik


menumbuh kembangkan daya berlaku aktif dalam praktik.
kreatifitasnya untuk Sebab, dengan eksperimen,
menghubungkan informasi yang peserta didik telah memahami
baru diterima dengan informasi apa yang menjadi tujuan
yang telah dimiliki. Pendekatan pembelajaran (Munthe, 2009:
pembelajaran ini sangat 63).
menyenangkan karena Indikator penemuan best-
pembelajaran tidak hanya practices yang digunakan dalam
dilakukan di dalam kelas atau penelitian ini adalah: (1) peserta
laboratorium tetapi juga praktik didik melaksanakan tugas yang
lapangan, dimana peserta didik diberikan kelompok, (2) adanya
bereksplorasi belajar langsung kemauan peserta didik untuk
pada nara sumber atau tenaga bertanya atas permasalahan yang
ahli sesuai dengan materi pokok belum diketahui, (3) kepedulian
yang dipelajari dan kompetensi peserta didik terhadap kesulitan
yang akan dicapai. sesama kelompok, (4) peserta
c. Tahap Pelaksanaan didik ikut serta dalam menjawab
Pendekatan saintifik permasalahan, dan (5) peserta
merupakan suatu proses didik memberikan ide atau
pembelajaran yang menantang pendapat. Dalam penerapannya
peserta didik untuk tidak semua indikator tersebut
mengembangkan kemampuan terpenuhi.
berpikir, yakni merangsang kerja
otak secara maksimal. Beberapa metode, media, dan
Kemampuan tersebut dapat alat peraga yang telah digunakan pada
ditumbuhkan dengan cara penelitian ini, dalam upaya menerapkan
mengembangkan rasa ingin tahu pembelajaran kimia dengan pendekatan
peserta didik melalui kegiatan saintifik yang bertujuan untuk
bereksperimen, berpikir secara mengaktifkan peserta didik, adalah
intuitif atau bereksplorasi. sebagai berikut:
Pendekatan saintifik 1) Chil Book, merupakan sebuah buku
merupakan salah satu kecil yang berisi inti sari/ringkasan
pembelajaran yang paling baik rumus-rumus kimia. Media ini
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151 145

digunakan untuk merangkum didik harus maju ke depan kelas


catatan-catatan ceramah kelas untuk menghafal, yang bertujuan
sehingga dapat mendorong peserta untuk melatih peserta didik berpikir
didik memetakan catatan-catatannya sederhana, seperti mengingat dan
sendiri. Dengan demikian, peserta menghafal golongan unsur yang
didik merasa bertanggung jawab terdapat dalam tabel periodik,
terhadap belajar mereka (penerapan misalnya golongan, nama unsur,
pada materi hitungan, antara lain: nomor atom, massa atom yang
Laju reaksi, pH, sifat koligatif sering digunakan dalam pelajaran
larutan). kimia (penerapan pada materi
2) Peta Konsep, merupakan salah satu Struktur atom, hanya untuk unsur
metode pembelajaran, dimana yang sering digunakan).
peserta didik belajar aktif secara 4) Eksperimen (Memanfaatkan
individual dan membantu Lingkungan Alam Sekitar). Di
meningkatkan daya ingat mereka sekitar sekolah banyak tumbuhan
dalam belajar. Kegiatan dilakukan karamunting yang tumbuh liar
dengan memberi penugasan pada dengan buahnya yang berwarna
peserta didik untuk setiap materi ungu. Ketika materi asam basa buah
pokok/bab baru yang akan tersebut digunakan sebagai media
dipelajari. Peserta didik dapat pembelajaran. Buahnya yang
belajar semakin efektif dan efisien, berwarna ungu dimanfaatkan
karena belajar berpikir reduktif, sebagai larutan indikator dan juga
dengan merangkum informasi yang dapat dibuat kertas indikator, karena
banyak ke dalam konsep-konsep dalam suasana asam dan basa
utama yang saling berhubungan ke memiliki warna yang berbeda.
dalam sebuah diagram atau gambar Pembelajaran ini mengembangkan
yang mencakup keseluruhan kepekaan terhadap fenomena yang
konsep-konsep yang dipelajari terdapat disekitar, dengan
(penerapan pada setiap bab baru memanfaatkan bahan alam yang ada
materi kimia). sebagai media pembelajaran. Hal ini
3) Menghafal, dilakukan untuk memberikan inspirasi untuk peserta
menanamkan materi verbal di dalam didik bahwa lingkungan sekitar
ingatan. Sebelum pembelajaran sebenarnya merupakan sarana untuk
dimulai satu atau dua orang peserta belajar dan untuk menunjukkan
146 J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151

fenomena-fenomena kimiawi seperti pembelajaran (penerapan pada


yang tertulis dalam materi pelajaran materi Elektrolisis).
kimia yang diajarkan di kelas (Asam 7) Charta. Kegiatan ini dilakukan
basa). untuk menjelaskan bentuk geometri
5) Studi Lapangan. Pembelajaran ini molekul. Awalnya peserta didik
untuk mengembangkan kemandirian sulit memahami bentuk geometri
peserta didik dimana mereka molekul ada yang linier, segitiga
bereksplorasi belajar langsung pada datar, tetra hedral, oktahedral, dsb.
nara sumber atau tenaga ahli. Peneliti mencoba mengenalkan
Peserta didik dibagi menjadi bentuk geometri molekul pada
beberapa kelompok, kemudian peserta didik dengan menggunakan
mencari sendiri nara sumber atau kelereng, balon, plastisin, bola
tenaga ahli yang secara khusus pingpong, dan styrofoam. Kemudian
sebagai penyepuh logam. peserta didik secara klasikal diberi
Sekembalinya ke sekolah masing- tugas untuk membuat charta, dan
masing kelompok membuat laporan ternyata peserta didik sangat kreatif
dan mempresentasikan pengalaman dapat membuat bentuk geometri
yang telah mereka dapatkan molekul dari kepala bola bulu
(penerapan pada materi Penyepuhan tangkis yang sudah tidak dipakai
Logam). lagi. Dalam kegiatan pembelajaran
6) Pembuatan Alat Peraga. Di peserta didik yang mempunyai
tempat-tempat sulit guru dituntut kemampuan lebih dalam
kreativitasnya untuk menyajikan menjelaskan materi kepada teman-
pembelajaran agar mudah dipahami temannya secara bergantian
oleh peserta didik. Peserta didik (penerapan pada Materi Bentuk
dibagi menjadi beberapa kelompok Geometri Molekul).
dan masing-masing kelompok 8) Teka-teki Silang. Kegiatan ini
bertanggung jawab untuk membuat dilakukan dengan mendesain tes uji
alat peraga elektrolisis secara pada teka-teki silang yang
sederhana dari selang plastik mengundang keterlibatan dan
minyak tanah dan sendal jepit partisipasi langsung. Peserta didik
dengan menggunakan elektroda diminta untuk mencurahkan gagasan
karbon, kemudian beberapa istilah atau nama-nama
mempraktikkannya dalam kata kunci yang berkaitan dengan
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151 147

mata pelajaran kimia yang keton, asam karboksilat, ester).


diajarkan, menyusun teka-teki silang Catatan: kartu jawaban dapat dibuat
sederhana yang mencakup item-item lebih dari soal. Kartu-kartu tersebut
sebanyak yang mereka dapat. Teka- dibagikan pada setiap kelompok.
teki silang dapat dibuat dengan cara Masing-masing kelompok terlihat
bermacam-macam antara lain aktif mencari pasangan soal dan
dengan: 'HILQLVL SHQGHN ³DODW jawaban yang telah disediakan,
untuk mengukur jumlah kalor kemudian mempresentasikan hasil
UHDNVL´ ; Kategori yang sesuai kegiatannya (penerapan pada Materi
GHQJDQ LWHP ³MHQLV UHDNVL´ ; Contoh Senyawa Karbon Turunan Alkana).
³FXND DGDODK FRQWRK XQWXN DVDP´ 10) Matrik Ingatan. Kegiatan ini
atau /DZDQ NDWD ³ODZDQ GDUL dilakukan untuk melatih peserta
RNVLGDVL´ Teka-teki tersebut didik dengan tingkat berpikir
ditukar secara acak, untuk dikoreksi ingatan, pemahaman dan
oleh sesama temannya (penerapan pengetahuan awal. Strategi ini
pada semua materi kimia). berbentuk matrik yang terdiri dari
9) Bermain Kartu. Kegiatan ini baris-baris dan kolom-kolom
dilakukan untuk melatih peserta kosong atau satu kolom yang telah
didik dengan tingkat berpikir diisi. Strategi ini dapat
aplikatif dan performatif. Kartu mengevaluasi kekuatan daya ingat
aplikasi adalah kartu-kartu indeks akan meteri pelajaran yang penting
yang dibuat oleh guru tentang satu dan hubungan antar materi serta
kemungkinan sebagai aplikasi nyata menilai kecakapan peserta didik
(praktis) materi yang akan dipelajari mengorganisasi informasi ke dalam
peserta didik setelah mereka kategori-kategori tertentu. Kegiatan
mempelajari prinsip-prinsip dasar, saya mulai dengan membuat satu
generalisasi, teori atau prosedur matrik kosong yang terdiri dari
tertentu. Kegiatan dimulai dengan kolom-kolom dan baris-baris.
guru membuat soal dan jawaban Peserta didik mengisi ruang yang
yang ditulis pada kartu dengan kosong dengan fakta atau konsep
warna yang berbeda. (sesuai dengan yang berhubungan dengan materi
jumlah kelompok, setiap kelompok yang diajarkan. Setelah selesai diisi,
dengan materi yang berbeda, misal: dikumpulkan, dan kemudian dibahas
haloalkana, alkohol, eter, aldehid, bersama (penerapan pada Materi
148 J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151

Tata nama senyawa karbon, Teknik ini juga menggabungkan


polimer). satu kelompok belajar dan kompetisi
11) Belajar dari Teman. Kegiatan ini tim, dan dapat digunakan untuk
digunakan untuk memotivasi peserta mengembangkan pelajaran atas
didik mengajarkan meteri kepada macam-macam fakta, konsep, dan
temannya. Jika selama ini ada keahlian yang luas. Kegiatan ini
pameo yang mengatakan bahwa dilakukan, dimana peserta didik
metode belajar yang paling baik dibagi dalam tim yang terdiri dari 5
adalah dengan mengajarkan kepada ± 6 orang anggota. Guru membuat
orang lain, maka strategi ini akan pertanyaan dengan jawaban singkat
sangat membantu peserta didik di yang tujuannya untuk mengingat
dalam mengajarkan materi kepada kembali materi pelajaran yang telah
teman-teman sekelas. Kegiatan dipelajari. Kegiatan ini sangat
dimulai dengan membagi peserta efektif untuk melatih peserta didik
didik menjadi 4 kelompok sesuai belajar berkompetisi baik di dalam
dengan jumlah submateri yang akan kelas maupun di luar kelas.
dibahas. Setiap kelompok diberi 13) Belajar Terus. Kegiatan ini
tugas untuk membuat makalah, diterapkan pada peserta didik
LKPD, menyiapkan alat bahan, dengan tujuan mencari cara-cara
untuk dipresentasikan. Dari kegiatan yang tepat untuk melanjutkan
ini peserta didik menunjukkan kegiatan belajar yang sesuai cara
kerjasama dalam team, berdiskusi mereka, tentang pelajaran yang telah
dan menyiapkan alat bahan secara diajarkan. Pada kegiatan ini guru
bersama-sama, dalam kegiatan memberi penugasan pada setiap
kelompok mereka terlihat kompak individu untuk mengembangkan
demikian juga dalam menjawab ide-ide mereka untuk lebih luas lagi
pertanyaan dari teman-temannya dengan mencari artikel yang
saling mengisi dan melengkapi berhubungan dengan mata pelajaran
(penerapan pada Materi Koloid). kimia dari berbagai sumber
12) Turnamen Belajar. Teknik ini (penerapan pada semua topik).
merupakan suatu bentuk yang 14) Puisi, Lagu, dan Teka-Teki.
GLVHGHUKDQDNDQ GDUL ³Teams Games Pembelajaran ini dibuat hanya
Tournaments´ yang dikembangkan sebagai selingan, menciptakan
oleh Robert Slavin dan kawannya. suasana yang tidak tegang dengan
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151 149

mengedepankan pentingnya tugas yang diberikan oleh


mengembangkan otak sebelah kelompok dan memberikan ide
kanan. Otak sebelah kanan adalah atau pendapat dengan metode
bagian yang berkaitan dengan belajar dari teman pada meteri
imajinasi, estetika, intuisi, irama, koloid.
musik, gambar, dan seni. Peserta
didik diminta untuk membuat e. Indikator Keberhasilan
konsep kimia melalui puisi, Pada pelaksanaan
nyanyian, maupun permainan teka- penelitian melalui penerapan
teki (penerapan pada setiap bab pendekatan saintifik, hampir
materi kimia). 85% peserta didik telah
menunjukkan keaktifannya.
d. Hambatan dan Solusi Keberhasilan itu memberikan
Peserta didik yang dampak pada keaktifan masing-
terlibat dalam penelitian ini masing individu dalam
adalah 87 orang kelas XI IPA1,2 kelompoknya. Untuk
dan XII IPA. Dari total memperjelas indikator
keseluruhan, 40% peserta didik keberhasilan pelaksanaan
memiliki keaktifan masih pembelajaran dengan
kurang. Penerapan pembelajaran pendekatan saintifik diambil
kimia dengan pendekatan nilai keaktifan peserta didik
saintifik berhasil meningkatkan kelas XI IPA1 setelah
keaktifan peserta didik, yang menerapkan 14 metode yang
ditandai dengan tercapainya telah diterapkan.
85,9% indikator melaksanakan

Tabel 1. Data Nilai Keaktifan Peserta Didik Setelah Menerapkan Pendekatan Saintifik

Metode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Ind. 1 66,7 69,2 76,9 84,6 80,8 79,5 76,9 82,1 82,1 76,9 85,9 83,3 79,5 70,5
Ind. 2 56,4 59,0 80,8 83,3 84,6 83,3 83,3 84,6 80,8 78,2 83,3 79,5 82,1 76,9
Ind. 3 62,8 64,1 82,1 84,6 83,3 78,2 83,3 80,6 78,2 75,6 84,6 83,3 80,8 78,2
Ind. 4 65,4 67,9 83,3 83,3 79,5 84,6 80,8 76,9 79,5 74,4 85,9 80,8 80,8 80,8
Ind. 5 65,4 66,7 80,8 84,6 78,2 80,8 82,1 79,5 78,2 75,6 83,8 82,1 82,1 82,1

Berdasarkan Tabel 1 dapat untuk masing-masing ke-5 indikator


diketahui nilai keaktifan peserta didik keberhasilan setelah menerapkan
dari 14 metode yang telah diterapkan, pembelajaran dengan pendekatan
150 J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151

saintifik. Hasil deskripsi data pada diagram berikut.


Tabel 1 dapat diperjelas dengan

DIAGRAM KEAKTIFAN PESERTA DIDIK


100
90 80,8 84,6 78,2 80,8 82,1 79,5 78,2 83,8 82,1 82,1 82,1
75,6
80
70 65,4 66,7
60
50
40 Indikator 1
30 Indikator 2
20
10 Indikator 3
0 Indikator 4
Indikator 5

Gambar 1. Diagram Perolehan Nilai Keaktifan Peserta Didik Setelah Menerapkan Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik

f. Program Pengembangan dunia nyata mereka, dengan


Penerapan pendekatan belajar mencoba bereksperimen
saintifik sangat sesuai untuk di laboratorium atau studi di
mata pelajaran kimia, karena lapangan.
mengarahkan peserta didik pada Pembelajaran kimia
penguasaan yang dalam dan luas dengan pendekatan saintifik
akan materi kimia, melatih dapat dikembangkan untuk yang
peserta didik untuk lebih luas lagi dalam bentuk
mengaplikasikan dengan yang bervariasi dan
memulai dari cara belajar yang berkelanjutan. Program
sederhana untuk meningkatkan diseminasi telah dilaksanakan
kreativitas dan cara berpikir pada seminar, IHT, dan MGMP
mereka dalam memecahkan melalui sharing para guru atau
masalah. Pendekatan saintifik diskusi bagaimana menyikapi
memicu peserta didik penyampaian materi yang
bereksplorasi dalam kehidupan dianggap sulit.
J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 141-151 151

Simpulan dan Saran kan pendekatan saintifik


1. Simpulan agar pembelajaran menjadi
Penerapan beberapa metode, menarik untuk peserta didik.
media, dan teknik pembelajaran b. Pembelajaran dirancang
pada penelitian ini didasarkan sedemikian rupa dengan
pada pendekatan saintifik, yaitu menggunakan pendekatan
memadukan karakteristik materi saintifik agar dapat
dengan metode yang digunakan meningkatkan keaktifan
dapat meningkatkan keaktifan peserta didik.
belajar kimia peserta didik. c. Proses pembelajaran dengan
Berdasarkan hal tersebut, berikut pendekatan saintifik dapat
ini secara khusus penerapan digunakan untuk semua
metode, media, dan teknik jenjang, dan harus meyentuh
pembelajaran yang sesuai tiga ranah, yaitu sikap,
dengan materi adalah: pengetahuan, dan
a. Materi yang bersifat keterampilan.
hitungan dapat dilaksanakan
dengan metode: chil book Daftar Pustaka
dan peta konsep. Bundu, Patta. (2006). Penilaian keterampilan
proses dan sikap ilmiah dalam
b. Materi yang bersifat teori pembelajaran sains. Depdiknas
Silberman, Mel. (2009). Active Learning. 101
dapat dilaksanakan dengan Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
metode: menghafal, charta, Munthe, Bermawi. (2009). Desain
TTS, bermain kartu, matrik Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani.
ingatan, turnamen belajar,
belajar terus, puisi, lagu dan
teka-teki.
c. Materi yang melibatkan
percobaan dapat diterapkan
dengan metode: praktikum,
studi lapangan dan pem-
buatan alat peraga.
2. Saran
a. Seluruh guru dapat
mempelajari dan menerap-

Anda mungkin juga menyukai