Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PROGRAM KEMITRAAN

KEPALA SEKOLAH TAHUN 2017

[Type the company name]


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH
TAHUN 2017
Pelindung:
Dr. Hamid Muhammad
Pgs. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pengarah:
Dr. Drs. Bambang Winardji, M. Pd.
Direktur Direkorat Pembinaan Tenaga Kependidikan

Penanggung Jawab
Dr. Abubakar Umar, M.Pd., Kepala Subdit PKPLK & SPILN
Muslih, M.Si., Kepala Seksi PLK & SPILN
Nuruddin, SE, Kepala Seksi PK

Tim Penyusun Laporan


Dr. Achmad Syahid
Wendhie Prayitno, S.Kom., M.T.
Cecep Kustandi, M.Pd.
Mulyanti Lestari, S.Sos., M.M.

Tim Fasilitator
NO NAMA FASILITATOR JABATAN UNIT KERJA
1. Sultan, SS., M.Ed, Ph.D Dosen Universitas Negeri Makassar
2. Dr. Abdul Mahsyar, M.Si Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Dr. Rusyadi, M.Pd Dosen Universitas Negeri Makassar
4. Dr. Rinde Riyana Widyaiswara LPMP Lampung
5. Dr. Abubakar, M.Pd Dosen Universitas Pendidikan Indonesia
6. Dr. Muhammad Usman, M.Pd Dosen Universitas Serambi Mekkah Aceh
7. Cecep Kustandi, M.Pd Dosen Universitas Negeri Jakarta
8. Drs. Syahrin M,Pd Widyaiswara LPMP Sulawesi Tenggara
9. Dr. Hj. Giri Verianti, M.Pd Widyaiswara LPMP Jawa Barat
10. Dr. Jejen Musfah Dosen Universitas Islam Negeri Jakarta
11. Abu Hasan, M.Pd Widyaiswara LPMP Sulawesi Tengah
12. Dr. Nila Kesumawati, M.Si Dosen Universitas PGRI Palembang
13. Dr. Ishaq Nuriadin, M.Pd Dosen UHAMKA Jakarta
14. Drs. Holly Prihantono, M.Pd. Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.
Lebak
15. Dra. Endang Yudi Iriani, M.Si Pengawas Dispendik Kab. Pasuruan
16. Mulyanti Lestari, MM Penyusun LPMP Jawa Barat
Program FPMP
17. Dr. Suyuti, M.Pd Dosen Universitas Tadulako Palu
18. Kusmayadi, MM Pengawas Dinas Pendidikan Kota Bekasi
19. Dr. Ishak Aziz, M.Pd Dosen Universitas Negeri Padang
20. Prof. Hari Amirullah Rachman Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 i


NO NAMA FASILITATOR JABATAN UNIT KERJA
Madya
21. Hari Santosa, M.Pd Pengawas Dinas Pendidikan Kota Bekasi
22. Dr. Sukmawati Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar
23. Titi Suryati, S.Pd, M.Pd Pengawas Dinas Pendidikan Kota Ambon
24. Emilia Zulaiha Zahra, M.Pd Pengembang LPMP Lampung
Teknologi
Pembelajaran
25. Dr. Achmad Syahid Dosen UIN Syarif Hidayatullah
26. Widowati Pusporini. S.Si, M.Pd Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta
27. Ahmad Ghozi, M.Pd, M.A Widyaiswara PPPPTK Bahasa Jakarta
28. Drs. Mas’il,M.Pd Widyaiswara LPMP Jambi
29. Sumarno,ST, M.Si Widyaiswara LPMP Maluku
30. Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Dosen Universtas Lambung Mangkurat
Sholihah, Amd.hyp.,ST.M.Kes
31. Dr. Kaharuddin Arafah Dosen Universitas Negeri Makassar
32. Drs. Erizonal Pengawas Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Selatan
33. Komar Hidayat, M.Pd Widyaiswara PPPPTK TK/PLB Bandung
34. M. Nur Matdoan, M.Pd Dosen Universitas Pattimura Ambon
35. Dr. Dian Ekawati Widyaiswara LPMP Sumatera Selatan
36. Dr. Lilan Dama Dosen Universitas Negeri Gorontalo
37. Zulfadli, Ph.D Dosen Universitas Syiah Kuala
38. Dr. Nyak Amir Dosen Universitas Syiah Kuala Aceh
39. Wendhie Prayitno, S.Kom, M.T Widyaiswara LPMP DI Yogyakarta
40. Dr. Nurhasan Syah, M.Pd Dosen Universitas Negeri Padang

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 ii


DAFTAR SINGKATAN

Daring : Dalam Jaringan


Disdik : Dinas Pendidikan
Dikspora : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
IMPP : Implementasi
LHS : Lima Hari Sekolah
Luring : Luar Jaringan
FGD : Focus Group Discussion
FAS : Fasilitator
GLS : Gerakan Literasi Sekolah
GTK : Guru dan Tenaga Kependidikan
KSI : Kepala Sekolah Imbas
KSM : Kepala Sekolah Mitra
K-13 : Kurikulum 2013
MK : Manajemen Kurikulum
PES : Pengelolaan Ekosistem Sekolah
PKB : Pengembangan Keprofesioan Berkelanjutan
PKPLK & SPILN : Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan
Khusus & Satuan Pendidikan Indonesia Luar Negeri
PPK : Pengembangan Pendidikan Karakter
RTL : Rencana Tindak Lanjut
RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
SA : Supervisi Akademik
WS-1 : Workshop-1
WS-2 : Workshop-2

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 iii


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kegiatan Kemitraan Kepala Sekolah tahun 2017


Tabel 2 Capaian Persentase Program Kemitraan Per komponen
Tabel 3 Ketercapaian Indikator Berdasarkan Laporan Pendampingan Bulanan
Tabel 4 Ketercapaian Persentase Komponen Manajemen Kurikulum per Indikator
Tabel 5 Ketercapaian Persentase Komponen Supervisi Akademik per Indikator
Tabel 6 Ketercapaian Persentase Komponen Pengelolaan Ekosistem Sekolah per
Indikator
Tabel 7 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SD
Tabel 8 Ketercapaian Indikator berdasarkan laporan pendampingan bulanan
Tabel 9 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMP
Tabel 10 Ketercapaian Indikator berdasarkan laporan pendampingan bulanan
Tabel 11 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMA
Tabel 12 Ketercapaian Indikator berdasarkan laporan pendampingan bulanan
Tabel 13 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMK
Tabel 14 Ketercapaian Indikator berdasarkan laporan pendampingan bulanan
Tabel 15 Ketercapaian Persentase per Komponen seluruhnya
Tabel 16 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SD
Tabel 17 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMP
Tabel 18 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMA
Tabel 19 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMK
Tabel 20 Ketercapaian Persentase per indikator pada Komponen Manajemen
Kurikulum
Tabel 21 Ketercapaian Persentase per indikator pada Komponen Supervisi Akademik
Tabel 22 Ketercapaian Persentase per indikator pada Komponen Pengelolaan
Ekosistem Sekolah
Tabel 23 Ketercapaian Perpropinsi pada jenjang SD
Tabel 24 Ketercapaian Perpropinsi pada jenjang SMP
Tabel 25 Ketercapaian Perpropinsi pada jenjang SMA
Tabel 26 Ketercapaian Perpropinsi pada jenjang SMK

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 iv


Tabel 27 Ketercapaian Perpropinsi pada jenjang SD
Tabel 28 Ketercapaian Perpropinsi pada jenjang SMP
Tabel 29 Ketercapaian Perpropinsi pada jenjang SMA
Tabel 30 Ketercapaian Perpropinsi pada jenjang SMK
Tabel 31 Rekap Sekolah Pengimbas Kemitraan Kepala Sekolah
Tabel 32 Sekolah Mitra yang siap Menjadi Pengimbas pada tingkat lokal pada 2018
Tabel 33 Peta Analisis Keterlaksanaan RTL per komponen
Tabel 34 Peran Petugas Program Kemitraan Kepala Sekolah tahun 2018

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 v


DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Capaian Persentase Program Kemitraan Per komponen


Grafik 2 Ketercapaian Persentase Komponen Manajemen Kurikulum per Indikator
Grafik 3 Ketercapaian Persentase Komponen Supervisi Akademik per Indikator
Grafik 4 Ketercapaian Persentase Komponen Pengelolaan Ekosistem Sekolah per Indikator
Grafik 5 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SD
Grafik 6 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMP
Grafik 7 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMA
Grafik 8 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMK
Grafik 9 Ketercapaian Persentase per Komponen seluruhnya
Grafik 10 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SD
Grafik 11 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMP
Grafik 12 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMA
Grafik 13 Ketercapaian Persentase per Komponen Jenjang SMK
Grafik 14 Ketercapaian Persentase per indikator pada Komponen Manajemen Kurikulum
Grafik 15 Ketercapaian Persentase per indikator pada Komponen Supervisi Akademik
Grafik 16 Ketercapaian Persentase per indikator pada Komponen Pengelolaan Ekosistem
Sekolah

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 vi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proyeksi Perubahan tiga Komponen pada Program Kemitraan 2017


Gambar 2 Madrasah Diniyah Labuha, Halmahera Selatan, Maluku
Gambar 3 Bagan unsur pelaksana Program Kemitraan Kepala Sekolah tahun 2018-2019
Gambar 4 Bagan Alur Kemitraan KS 2018-2019 (40%)
Gambar 5 Bagan Alur Kemitraan KS 2018-2019 (60%)

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 vii


DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Desain Awal Roadmap Kemitraan Kepala Sekolah


Diagram 2 Desain Pengembangan Roadmap Kemitraan Kepala Sekolah
Diagram 3 Alur Tahapan Kemitraan Kepala Sekolah 2017
Diagram 4 Target dan Persentase Capaian Komponen pada Program Kemitraan
Kepala Sekolah Tahun 2016 – 2019

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 viii


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia
dan segala kenikmatan kepada kita semua. Atas izin dan ridlo-Nya Laporan Program
Kemitraan Kepala Sekolah tahun 2017 dapat diselesaikan. Ini merupakan salah satu bentuk
ikhtiar untuk meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan di sekolah-sekolah
yang berada di daerah khusus.
Laporan Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 disusun berdasarkan hasil analisis capaian
program kemitraan yang telah dilakukan sepanjang tahun 2017. Kegiatan-kegiatan pada
program kemitraan tahun 2017 dimaksudkan sebagai penguatan terhadap sekolah-sekolah
imbas untuk dapat melakukan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan
secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, pada tahun 2018, berdasarkan analisis data
ketercapaian pada roadmap dan berdasarkan evaluasi program, sekolah-sekolah imbas yang
sudah berkembang dengan baik akan didorong untuk menjadi pengimbas kepada sekolah-
sekolah yang berada di sekitarnya.
Pencapaian target dan sasaran kegiatan kemitraan di tahun 2017 merupakan hasil dari
upaya sinergis-kolaboratif berbagai pihak, mulai dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, pemerintah daerah, para kepala sekolah Imbas, para kepala sekolah mitra,
fasilitator, pengawas, perguruan tinggi dan semua pihak terkait yang tidak bias disebut satu
per satu. Karena itu, partisipasi dan dukungan dari semua pihak merupakan suatu peluang
bagi kita semua untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan di daerah khusus.
Semoga apa yang ditargetkan pada tahun 2017 ini dapat dicapai secara efektif melalui peran
serta semua pihak.

Jakarta, Desember 2017


Direktur Pembinaan Tendik Dikdasmen

Dr. Drs. Bambang Winardji, M.Pd.


NIP. 196101261988031002

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 ix


DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………... ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………… 1
B. Tujuan …………………………………………………………………………………………………………….. 4
C. Manfaat…………………………………………………………………………………………………………… 5
BAB II PENGEMBANGAN PROGRAM KEMITRAAN KEPALA SEKOLAH 2017………………. 6
A. Pola Pengembangan Program Kemitraan Kepala Sekolah……………………………. 6
B. Unsur Pelaksana Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2015-2017……… 8
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN KEPALA SEKOLAH 2017…………………... 9
A. Alur Dan Pelaksanaan Program Kemitraan Kepala Sekolah 2017 ……………………. 9
B. Metodologi…………………………………………………………………………………………………….. 14
C. Hasil dan Pembahasan …………………………………………………………………………………… 17
D. Kesimpulan dan Rekomendasi……………………………………………………………………….. 63
BAB IV MODEL PROGRAM KEMITRAAN KEPALA SEKOLAH 2018……………………………. 69
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 x


BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Hingga tahun 2017, masih terjadi diversitas dan disparitas dalam hal akses,
mutu, relevansi dan daya saing antara sekolah-sekolah maju yang umumnya di
Pulau Jawa dengan sekolah-sekolah kurang maju yang umumnya berada di daerah
khusus di luar Pulau Jawa. Diversitas dan disparitas mutu, relevansi, dan daya saing
antar sekolah di atas tidak saja tampak dalam hal pemenuhan terhadap standar
nasional dan melampaui standar nasional, tetapi juga terutama pada tiga
komponen penting: Manajemen Kurikulum, Supervisi Akademik dan Pengelolaan
Ekosistem Sekolah.
Pada komponen manajemen kurikulum, misalnya, diversitas dan disparitas
mutu tidak hanya pada jenis kurikulum yang berlaku di tingkat satuan pendidikan
tetapi juga pada level materi yang diajarkan dan capaian pembelajaran siswa pada
jenjang pendidikan tertentu. Pada komponen supervisi akademik, kekurangan bisa
terlihat pada lemahnya dokumen perencanaan supervisi akademik dan kompetensi
kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi. Apalagi menggunakan data hasil
supervisi akademik untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan kompetensi guru.
Sedangkan pada komponen pengelolaan ekosistem sekolah, rata-rata sekolah
belum mengembangkan ekosistem sekolah dengan melibatkan stakeholders
penting sekolah seperti pengawas, komite, dunia usaha dan dunia industri, LPMP,
perguruan tinggi dan alumni. Kondisi lingkungan internal sekolah rata-rata belum
mendapat sentuhan yang memadai, sementara pihak eksternal sekolah rata-rata
juga belum terlibat secara partisipatif.
Salah satu upaya untuk mengurangi disparitas dalam hal mutu, relevansi dan
daya saing antara sekolah di daerah khusus tersebut dengan sekolah-sejolah maju
di wilayah lain Indonesia adalah dengan program kemitraan kepala sekolah. Atas
dasar itu, komponen penting yang dijadikan tolok ukur bagi Program Kemitraan
Kepala Sekolah yang dicanangkan dalam Roadmap 2015-2019 adalah demi
peningkatan mutu, relevansi dan daya saing sekolah di daerah khusus bertumpu

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 1


pada tiga komponen: Manajemen Kurikulum, Supervisi Akademik dan Pengelolaan
Ekosistem Sekolah.
Kemitraan ditekankan kepada kepala sekolah, bukan kemitraan sekolah
sebagai satuan pendidikan, karena program ini dirancang dalam upaya memperkuat
mutu dan budaya mutu sekolah dengan menekankan pada pengayaan pengalaman
kepala sekolah imbas agar kompetensi manajerial, kewirausahaan, supervisi,
kepribadian dan sosial dalam konteks leadership and management in education
mereka semakin kaya.
Program Kemitraan Kepala Sekolah dirancang untuk menjembatani sekolah-
sekolah kurang bermutu yang berada di daerah khusus – yang disebut sebagai
Sekolah Imbas – agar bermitra dengan sekolah yang maju yang umumnya berada di
Pulau Jawa – yang disebut sebagai Sekolah Mitra – agar mengalir budaya mutu di
Sekolah Mitra kepada Sekolah Imbas sehingga keduanya sejajar dari segi mutu,
relevansi dan daya saing antar keduanya. Diversitas dan disparitas mutu, relevansi
dan daya saing pendidikan antar wilayah di Indonesia semakin dijembatani.
Kriteria yang dijadikan ukuran untuk menentukan Sekolah Mitra, antara lain,
adalah sekolah-sekolah di Pulau Jawa yang telah melaksanakan Kurikulum 2013,
memperoleh akreditasi A, nilai rata-rata UN (Ujian Nasional) yang baik dan memiliki
Indeks Integritas UN yang tinggi. Sedangkan sekolah-sekolah imbas dipilih dari
sekolah di daerah khusus yang belum memenuhi kriteria di atas. Sekolah imbas
yang dimasukkan dalam kemitraan ini ditentukan oleh Dinas Pendidikan setempat
berdasarkan Memorandum of Understanding antara Bupati Kepala
Daerah/Walikota c.q. Kepala Dinas Pendidikan dengan Direktur Tendik Dikdasmen
pada 2015.
Program Kemitraan Kepala Sekolah dimulai pada 2015 melalui pertukaran
antara 748 Kepala Sekolah Mitra dengan 748 Kepala Sekolah Imbas. Mekanisme
yang ditempuh pada kemitraan tahun ini adalah Kepala Sekolah Mitra selama 10
hari bertindak sebagai kepala sekolah di Sekolah Imbas, sebaliknya Kepala Sekolah
Imbas juga selama 10 hari bertindak sebagai kepala sekolah di sekolah mitra. Kedua
kepala sekolah tidak saling bertemu pada saat on the job of learning (OJL) selama 10
hari itu, namun baik Kepala Sekolah Mitra maupun Kepala Seolah Imbas telah
menyusun rencana tindak lanjut (RTL) yang didampingi fasilitator pada workshop
Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 2
untuk masing-masing sebelum OJL dilaksanakan. Pada tahun 2015, kemitraan
kepala sekolah melibatkan 80 orang fasilitator.
Pada Program Kemitraan Kepala Sekolah tahun 2016, terdapat 388 Kepala
Sekolah Mitra yang dipasangkan dengan 388 Kepala Sekolah Imbas. Kegiatan
kemitraan didahului dengan workshop penyusunan RTL oleh Kepala Sekolah Imbas
yang didampingi Kepala Sekolah Mitra dan fasilitator. Pada tahun 2016, hanya
Kepala Sekolah Mitra yang datang berkunjung untuk OJL ke sekolah imbas selama 7
(tujuh) hari yang didampingi 80 orang fasilitator.
Program Kemitraan Kepala Sekolah pada 2017 melibatkan 116 Kepala
Sekolah Mitra yang dimitrakan dengan 116 Kepala Sekolah Imbas. Peserta Kepala
Sekolah Imbas diseleksi. Kepala sekolah imbas dan kepala sekolah mitra yang
menunjukkan kinerja, loyalitas, dan kesungguhan untuk meningkatkan mutu, daya
saing dan relevansi serta hanya sekolah mitra yang memiliki potensi untuk maju
selama program kemitraan tahun 2015 dan 2016 yang direkomendasikan menjadi
peserta program kemitraan pada tahun 2017. Sekolah imbas pada program
kemitraan kepala sekolah pada 2017, berasal dari daerah khusus yaitu Papua, Papua
Barat dan daerah khusus lain (lihat Lampiran 1).
Kepala sekolah imbas melakukan evaluasi diri (self-evaluation) terhadap tiga
komponen kemitraan dengan menggunakan instrumen baseline. Hasil instrumen
baseline dapat menunjukkan adanya perbedaan kategori sekolah imbas
berdasarkan capaian pada tiga komponen kemitraan. Sebagian besar sekolah imbas
masuk kategori 60% (menjadi pengimbas pada 2018) dan sebagian lainnya masuk
kategori 40% (menjadi pengimbas pada 2019). Kepala Sekolah Imbas didampingi
Kepala Sekolah Mitra dan Fasilitator menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) melalui
kegiatan workshop yang dilakukan di Surabaya. RTL yang disusun oleh Kepala
Sekolah Imbas diimmplementasikan melalui kegiatan on the job of learning di
sekolah imbas dengan dilakukan pendampingan oleh Kepala Sekolah Mitra.
Pendampingan yang dilakukan Kepala Sekolah Mitra dilakukan secara daring
(online) selama 6 (enam) bulan. Kegiatan itu sebagai upaya Kepala Sekolah Imbas
dalam memenuhi RTL yang telah disusun sebelumnya. Data-data pelaksanaan RTL
yang dikumpulkan selama pendampingan tersebut diverifikasi dan divalidasi. Data-
data tersebut diperoleh melalui proses pendampingan terhadap Kepala Sekolah
Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 3
Imbas yang diakukan selama 5 (lima) hari oleh Kepala Sekolah Mitra dan
pendampingan selama 7 (tujuh) hari oleh Fasilitator.

B. TUJUAN
Tujuan penyusunan laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah pada tahun 2017
adalah sebagai berikut:
1. Menampilkan data ketercapaian terhadap target persentase pada program
kemitraan kepala sekolah 2017 pada tiga komponen: Manajemen Kurikulum,
Supervisi Akademik dan Pengelolaan Ekosistem Sekolah dari berbagai varian.
2. Mendapatkan tingkat ketercapaian target program kemitraan 2017 meliputi tiga
komponen: Manajemen Kurikulum, Supervisi Akademik dan Pengelolaan
Ekosistem Sekolah secara kuantitatif pada sekolah imbas.
3. Menemukan jumlah sekolah imbas yang masuk kategori 60% (Sekolah
Pengimbas tahun 2018) dan kategori 40% (Sekolah Pengimbas tahun 2019) pada
program kemitraan kepala sekolah tahun 2017.
4. Mengidentifikasi keterlaksanaan program dan kebijakan prioritas pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti: Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Pembelajaran untuk
Keterampilan Abad 21 dan pengembangan soal Higher-Order Thinking Skills
(HOTS), Sekolah sebagai Pusat Belajar, dan Program Keahlian Ganda di sekolah-
sekolah imbas.
5. Mengidentifikasi praktik baik (best practices) dan cerita sukses (success story)
berupa testimoni pada pelaksanaan Program Kemitraan pada tahun 2017 dalam
bentuk dokumentasi kegiatan yang dapat menjadi inspirasi bagi sekolah dalam
upaya peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan melalui kerjasama
dengan stakeholders.
6. Merumuskan rekomendasi bagi kelangsungan dan perbaikan Program Kemitraan
Kepala Sekolah pada tahun-tahun selanjutnya yang diperluas dengan melibatkan
pihak-pihak terkait yang lain.
7. Menyusun model kemitraan Kepala Sekolah yang dapat diduplikasi dan
direplikasi secara mandiri pada tingkat propinsi dan kabupaten/kota di seluruh
wilayah Indonesia.
Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 4
C. MANFAAT
Berdasarkan tujuan kemitraan di atas, manfaat laporan kegiatan kemitraan tahun
2017 adalah mendapatkan:
1. Data ketercapaian terhadap target persentase program kemitraan kepala
sekolah 2017 pada tiga komponen: Manajemen Kurikulum, Supervisi Akademik
dan Pengelolaan Ekosistem Sekolah dari berbagai varian oleh semua pihak
sebagai salah satu dasar peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan.
2. Profil tingkat ketercapaian target program kemitraan 2017 meliputi tiga
komponen: Manajemen Kurikulum, Supervisi Akademik dan Pengelolaan
Ekosistem sekolah imbas yang secara kuantitatif berada pada kategori 60% dan
40% untuk pengambilan kebijakan pihak-pihak terkait.
3. Daftar sekolah-sekolah imbas yang pada program kemitraan kepala sekolah
tahun 2017 masuk kategori 60% yang berpotensi menjadi pengimbas pada tahun
2018, sebagai salah satu dasar pengambilan kebijakan.
4. Hasil identifikasi keterlaksanaan program dan kebijakan prioritas pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti: Pengembangan
Pendidikan Karakter (PMK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Pembelajaran untuk
Keterampilan Abad 21 dan Pengembangan Soal Higher-Order Thinking Skills
(HOTS), Sekolah sebagai Pusat Belajar, dan Program Keahlian Ganda pada
sekolah-sekolah imbas, sebagai salah satu dasar pengambilan kebijakan.
5. Praktik baik (best practices) dan cerita sukses (success story) berupa testimoni
pelaksanaan Program Kemitraan Kepala Sekolah pada 2017 dalam bentuk
dokumentasi kegiatan sebagai inspirasi bagi peningkatan mutu, relevansi, dan
daya saing pendidikan melalui kerjasama dengan berbagai pihak, oleh oleh
berbagai pihak yang berkepentingan.
6. Rekomendasi bagi kelangsungan Program Kemitraan Kepala Sekolah pada tahun
2017 untuk perbaikan dan pengembangan program pada tahun berikutnya
dengan melibatkan pihak-pihak terkait yang lain.
7. Model kemitraan Kepala Sekolah sebagai temuan Program Kemitraan Kepala
Sekolah pada tahun 2017, sebagai bahan replikasi dan duplikasi secara mandiri
di seluruh wilayah Indonesia.

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 5


BAB II

PENGEMBANGAN PROGRAM KEMITRAAN KEPALA SEKOLAH 2017

A. POLA PENGEMBANGAN PROGRAM KEMITRAAN KEPALA SEKOLAH


Disain Pengembangan pola kemitraan kepala sekolah pada tahun 2017
ditujukan untuk mengawal keterlaksanaan tiga komponen kemitraan dan
memastikan capaian target persentase tujuan kemitraan kepala sekolah pada 2017.
Tujuan umumnya yaitu pemerataan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan di
seluruh wilayah NKRI. Yang menjadi perhatian secara khusus kemitraan adalah
sekolah-sekolah yang berada di daerah khusus. Sekolah-sekolah di daerah ini
menghadapi berbagai hambatan mutu, di antaranya minimnya infrastruktur (listrik,
sinyal, jalan, dan lain-lain), mahalnya biaya transportasi menuju ke dan pulang dari
sekolah, kondisi sosial ekonomi yang rendah, kondisi geografis yang terisolasi, dan
lain-lain. Berbagai kondisi ini menyebabkan upaya peningkatan mutu pendidikan
melalui pendidik dan tenaga kependidikan menjadi terkendala.
Salah satu upaya terobosan program untuk memecahkan masalah tersebut
adalah dengan melakukan pengayaan kompetensi dan motivasi para kepala sekolah
untuk melakukan perubahan pada budaya mutu sekolahnya. Upaya ini dilakukan
melalui program kemitraan kepala sekolah, yaitu upaya saling berbagi pengalaman
best practices dan success story antara kepala sekolah mitra dan kepala sekolah
imbas terutama dalam melakukan dan memecahkan masalah Manajemen
Kurikulum, Supervisi Akademik, dan Pengelolaan Ekosistem Sekolah. Program
kemitraan kepala sekolah telah dilakukan sejak tahun 2015 melalui program
pertukaran kepala sekolah, kemudian pada tahun 2016 menjadi program
pendampingan kepala sekolah oleh Kepala Sekolah Mitra dan Fasilitator.
Dalam desain awal implementasi program kemitraan tahun 2017, sekolah
imbas dibagi menjadi dua. Pertama adalah sekolah kategori 60% yang siap
melakukan pengimbasan terhadap beberapa sekolah di sekitarnya pada 2018. Kedua
adalah sekolah kategori 40% yang siap menjadi pengimbas pada 2019. Hal ini
berdampak pada Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang disusun oleh Kepala Sekolah
Imbas. RTL yang disusun Kepala Sekolah Imbas dengan kategori 60% merupakan

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 6


kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penguatan-penguatan terhadap indikator-
indikator pada ke tiga komponen yang dinyatakan masih lemah dan menyusun
rencana upaya persiapan sekolah sebagai Pengimbas tahun 2018. RTL yang disusun
Kepala Sekolah Imbas dengan kategori 40% disusun berupa kegiatan-kegiatan yang
terkait dengan penguatan-penguatan terhadap indikator-indikator pada ke tiga
komponen yang dinyatakan masih lemah saja.
Desain awal tersebut dapat dilihat secara jelas pada roadmap program
kemitraan kepala sekolah di bawah ini:

Diagram 1: Desain Awal Roadmap Kemitraan Kepala Sekolah

Berdasarkan perkembangan kebijakan terkait pemberdayaan unsur-unsur dalam


penyelenggaraan pendidikan di sekolah maka dilakukan penyesuaian terhadap
desain untuk roadmap pengembangan kemitraan kepala sekolah sebagaimana
disajikan pada diagram berikut ini.

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 7


Diagram 2: Desain Pengembangan Roadmap Kemitraan Kepala Sekolah

B. UNSUR PELAKSANA PROGRAM KEMITRAAN KEPALA SEKOLAH TAHUN 2015-2017


Unsur pelaksana program kemitraan Kepala Sekolah pada tahun 2017 adalah Kepala
Sekolah Mitra dengan Kepala Sekolah Imbas yang didampingi oleh Fasilitator. Adapun
tugas-tugas setiap unsur tersebut adalah sebagai berikut:
• Kepala Sekolah Mitra adalah kepala sekolah pada pendidikan dasar dan menengah
yang berasal dari sekolah yang berprestasi secara akademik dan manajerial dengan
kriteria tertentu dalam mengelola sekolah dan ditetapkan oleh Kemendikbud sebagai
sekolah mitra.
• Kepala Sekolah Imbas adalah kepala sekolah pada pendidikan dasar dan menengah
yang berasal dari sekolah yang berpotensi berprestasi secara akademik dan
manajerial dalam mengelola sekolah dan diusulkan oleh Dinas setempat sebagai
sekolah imbas.
• Fasilitator adalah pihak yang diberi tugas oleh Kemendikbud untuk menyinergikan
kemitraan kepala sekolah mitra dan kepala sekolah imbas dalam upaya peningkatan
mutu, relevansi dan daya saing pendidikan, khususnya pada sekolah imbas.

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 8


BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN KEPALA SEKOLAH 2017

A. ALUR DAN PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN KEPALA SEKOLAH 2017


Alur dan tahapan pelaksanaan kemitraan kepala sekolah pada tahun 2017 dapat dilihat
pada diagram sebagai berikut.

KSM
(4) Pendampingan

FAS (2) (5)


(1)
WS2 WS1
WS1

KSI (3)
IMPP
(4) Pendampingan

FAS : Fasilitator dipilih dari fasilitator tahun 2016 WS2 : Pembekalan dan Penyusunan Rencana OJL
KSM : Kepala Sekolah Mitra dipilih dari peserta Lanjutan & Penyiapan Replikasi (Persiapan
tahun 2016 Pengimbasan)
KSI : Kepala Sekolah Imbas dipilih dari peserta IMPP : Implementasi Pelaksanaan Program (8
tahun 2016 Bulan) Pendampingan dari KS Mitra &
WS1 : Pembekalan Fasilitator Fasilitator Kepada KS Imbas
WS3 : Workshop Hasil Implemntasi dan Pelaporan

Diagram 3. Alur Tahapan Kemitraan Kepala Sekolah 2017

Di samping diagram yang memuat tentang alur program dan pihak-pihak yang terlibat
sebagai unsur pelaksana pada program kemitraan kepala sekolah, pada 2017 ditentukan
proyeksi target capaian 3 (tiga) komponen kemitraan sampai pada 2019.

Laporan Program Kemitraan Kepala Sekolah Tahun 2017 9

Anda mungkin juga menyukai