Anda di halaman 1dari 60

EKSPLORASI ETNOMEDISIN PAPUA

UNTUK PENINGKATAN EKONOMI


DI ERA PANDEMIK COVID 19

Dr. apt. Kintoko, M.Sc


$ Direktur KUBI UAD
$ Ahli Herbal Indonesia
$ Kepala SP3T Dinkes DIY
$ Ketua HKTI Kabupaten Bantul
$ CEO Naturonal Creatama Indonesia
$ Mudir PP Tahfidz Entrepreneur Abdurrahman Ali
Definisi new normal menurut
Pemerintah Indonesia adalah
tatanan baru untuk beradaptasi
dengan COVID-19
Usai Pandemi Covid-19,
pola hidup masyarakat
dunia diprediksi
mengalami perubahan
dalam kurun waktu
panjang. Kondisi ekonomi
bahkan berpotensi tak
akan kembali normal
dalam beberapa waktu ke
depan.
DAMPAK PANDEMI
TERHADAP EKONOMI
JAKARTA, KOMPAS — Pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada triwulan I-2020 hanya 2,97
persen. Perlambatan pertumbuhan ini
dipengaruhi oleh dampak awal penyebaran
Covid-19 dan respons kebijakan pembatasan
sosial di beberapa negara, termasuk
Indonesia
Jika pertumbuhan ekonomi di angka 2,5 persen maka
peningkatan pengangguran bisa mencapai 3-4 juta.
SOLUSINYA ?????

Mengembangkan potensi
ekonomi di bidang herbal
NILAI EKONOMI
OBAT TRADISIONAL
BIG ECONOMY IMPACT

KEUNGGULAN KOMPARATIF
INDONESIA (KKI)

• KULINER
• HERBAL
Studi Banding DPR RI Komisi IX ke
• FARMASI Australia, Amerika, Swiss

• JASAD RENIK
GAMBARAN UMUM INDUSTRI
KOSMETIK DAN OBAT TRADISIONAL

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM)


Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih , Sindo,
2 Agustus 2017) :

• INDUSTRI KOSMETIK DI
INDONESIA : 760
• DENGAN MENYERAP TENAGA
KERJA LANGSUNG SEKITAR
75000 DAN TENAGA KERJA
TIDAK LANGSUNG SEKITAR
600.000

• INDUSTRI JAMU DI IDONESIA : 986


( IOT : 102 )
( UKOT DAN UMOT: 884)
• DENGAN MEYERAP TENAGA KERJA
SEKITAR 15.000.000
• PENJUALAN INDUSTRI JAMU NASIONAL
2017 TUMBUH 10 % ( YTY)
8

7
y = 0,9581x - 1917,1
6

5
Omset

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun

Pada tahun 2025, omset jamu diperkirakan mencapai 23 trilyun rupiah


Perkembangan Pasar Industri Kosmetik Di Indonesia, 2010 – 2015

Market Kenaikan
. Tahun (Rp. Milyar) (%)
2010 8,900 –
2011 8,500 – 4.49
2012 9,760 14.82
2013 11,200 14.75
2014 12,874 14.95
2015 13,943 8.30

Kenaikan Rata-rata 9.67 % ( tahun)

Sumber : Survey Bizteka – CCI


DATA REGISTRASI BADAN POM 2012-2017
(sumber: pom.go.id)
JUMLAH PRODUK TERREGISTRASI 5 TAHUN TERAKHIR
(sumber : pom.go.id )

140000
122437
120000
106599
100000

80000

60000

40000

20000 13452
9834
3172
0
MAN-MIN KOS SUPLEMEN OT OBAT
LOKAL :
1. PASAR KOSMETIK
TUMBUH TERUS
2. TREND PENGGUNAAN
MELUAS TERMASUK
KOSMETIK UNTUK LAKI
LAKI
3. SEDIAAN BERTAMBAH
DENGAN VARIAN MAKIN
BANYAK
4. SEGMEN PASAR
BERTAMBAH DENGAN
TUMBUHNYA KELAS
MENENGAH
Survei sigma research Indonesia
dari 1200 responden wanita
Bisnis.com, JAKARTA ( 30 Juni 2017)
( CHARLES SAERANG, DEWAN PEMBINA GP JAMU)

BISNIS OT DI • GROWTH BISNIS OT 2017


INDONESIA ESTIMATE 5 %
• PENJUALAN 2016 : 19
TRILYUN RUPIAH
• DIDOMINASI MINUMAMN
BERENERGI, TAHUN LALU
PENJUALAN MINUMAN
BERENERGI 40 % DARI TOTAL
OMZET
• POTENSI PASAR DOMESTIK
YANG SANGAT MENJANJIKAN
CONTOH PRODUK DENGAN BAHAN BAKU
BERSUMBER DARI TANAH PAPUA

Mutiara Hitam dari Timur


Persentase industri OT

Kalbar Sumsel
Jambi
Sulsel Bali 2% 2%
Kalsel 3% 2% 1% NAD Jatim
1% 32%
Sumut 3%
DIY 4%
4%

DKI
13%
Jabar Jateng
15% 18%
OT/JAMU POTENSIAL BERKONTRIBUSI LEBIH
BESAR MELALUI:

2. Pemanfaatan issue:
1. Optimalisasi Potensi:
back to nature,
sumberdaya, warisan,
adaptasi climate
teknologi
change, world
heritage, Free Trade

4. Pelaksanaan Arahan
3. Kebijakan:
Presiden RI:
Percepatan
Acuan dalam
pembangunan
percepatan
sektor riil:
kebijakan
standardisasi,
OT/JAMU
saintifikasi

(Diah Maulida : Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan ( Kementrian


Koordinator Bidang Perekonomian, 2010)
Indonesia adalah negara dengan kekayaan hayati terbesar ke-4 di
dunia, dengan koleksi tanaman herbal sebanyak 30.000 jenis.
Diantara jumlah tersebut, 3000 jenis sudah diketahui khasiatnya, 300-
an jenis sudah dipakai dalam pelayanan kesehatan tradisional dan
industrialisasi.

Sedangkan kearifan lokal dalam pengobatan tradisional


menunjukkan sebanyak 1065 suku bangsa melestarikan pengobatan
tradisional secara turun temurun (Etnomedisin)
ETNOBOTANI PAPUA
• Buah Merah
• Sarang Semut
• Kayu Akway
• Daun Gatal
• Daun Bungkus
• Rumput Kebar

• Tembakau Hutan
• Akar Kuning
• Kayu Lawang
• Kayu ular
Variasi Plasma Nutfah
Sentra-sentra pengembangan buah merah
seperti Kabupaten Jayapura, Wamena, Tolikara,
Puncak Jaya, Yahukimo, Timika dan Nabire
REVIEW BUAH MERAH
(PANDANUS CONOIDEUS)
ETNOMEDISIN PAPUA
Riset yang dilaksanakan pada 10 etnis di 7 Kabupaten di
Provinsi Papua Barat ini telah dapat mengumpulkan
sebanyak 989 informasi tumbuhan obat dari 49 penyehat
tradisional.

Walaupun hanya 75,4% dari informasi tumbuhan obat


tersebut yang berhasil diidentifikasi yang berasal dari
272 spesies tumbuhan, angka-angka tersebut tetap
menunjukkan keragaman dan kekayaan yang luar biasa
yang terkandung dalam alam dan tradisi masyarakat
Papua Barat.

Sepuluh etnis yang menjadi sasaran Ristoja 2017 ini


adalah etnis (1) Waigeo; (2) Aifat; (3) Aitinyo; (4) Tehit; (5)
Ayamaru; (6) Inanwatan; (7) Sough; (8) Meyah; (9) Wamesa;
dan (10) Wandamen
Sekian banyak tumbuhan obat yang digunakan
oleh 49 penyehat tradisional ini telah
menghasilkan 791 ramuan untuk mengobati
berbagai keluhan, gejala atau penyakit.

Kegunaan untuk mengatasi keluhan, gejala dan


penyakit malaria merupakan manfaat terbanyak
dari ramuan-ramuan tersebut (75 ramuan).

Manfaat terbanyak ramuan-ramuan lainnya adalah


untuk luka terbuka, diikuti dengan manfaat untuk
mengatasi pegal/capek, perawatan pra/pasca
persalinan, batuk, sesak nafas, sakit perut, maag,
mencret dan sakit kulit
ANALISIS KUANTITATIF STUDI
ETNOMEDISIN
• Analisis kuantitatif dilakukan dengan
menghitung frekuensi sitasi, rasio
kesepakatan informan (RKI) dan
persentase habitat.
Perhitungan frekuensi sitasi untuk
mengetahui frekuensi penggunaan tumbuhan
pangan
Rasio kesepakatan informan (RKI) bertujuan untuk
mengetahui nilai kesepakatan informasi dari
responden mengenai pemanfaatan tumbuhan pangan
dalam kategori tertentu

Anda mungkin juga menyukai