Anda di halaman 1dari 28

“KONSEP PERBAIKAN UKM GAPLEK DENGAN PENDEKATAN

METODE MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS


IMROVEMENT”
(Studi Kasus UKM Tepung Gaplek di Dusun Sumbergentong)

Penulis :
ANANDA YOGA PRANANTA (201669030011)
MUH. ABDUL SALAM (201669030037)
M. RAFIQ HIDAYATULLOH (201669030015)
AGUNG TRI IFTIARNO (201669030008)
AKHMAD ARIFIN (201669030010)
ULIL ABSHOR (201669030003)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN


2019
OUTLINE

Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Manfaat

Definisi Usaha Kecil Menengah


BAB II Tinjauan Pustaka Ubi Kayu
Aktivitas lagkah dan teknik MIPI
Tentang dusun Sumbergentong
Metodologi Model-Based and Integrated Process Improvement (MIPI)

Waktu dan Tempat Pelaksanaan


BAB III Metodologi
Alat dan Bahan
Penelitian
Alur Penelitian

Pembagian Kuisoner
BAB IV HASIL DAN Proses Produksi Tepung Gaplek
Permasalahan di lapangan
PEMBAHASAN Aspek Usaha
Proses Perumusan Strategi Perbaikan
Tahap Masukan
BAB V KESIMPULAN Kesimpulan

DAN SARAN Saran


BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang

Dusun Sumbergentong, Desa Jatigunting, Kecamatan Wonorejo


merupakan salah satu lokasi produsen Ubi Kayu di Kabupaten
Pasuruan, tetapi pengolahannya masih belum maksimal. Ada
beberapa kendala yang menyebabkan pengolahan yang masih
belum maksimal diantaranya adalah proses produksi dalam
membuat tepung gaplek yang masih manual yang menyebabkan
jumlah produksinya kalah dengan UKM gaplek yang
menggunakan proses mesin.

Dalam proses perbaikan pada proses produksi pada UKM


gaplek di dusun sumbergentong tersebut diperlukan sebuah
metode perbaikan atau improvement agar terwujudnya
sebuah UKM yang dapat menciptakan sebuah peluang kerja.
Salah satu metode yamg akan digunakan dalam penelitian ini
adalah metode MIPI. Metode MIPI merupakan sebuah
pengembangan dari metode BPI
Rumusan Masalah
• Bagaimana perbedaan sistem produksi tepung
tapioka berdasarkan waktu dan biaya pada
persediaan ketela pohon bentuk segar dan
gaplek?
• Bagaimana karakteristik masyarakat terhadap
potensi dan minat usaha ini?
• Bagaimana strategi dalam pengembangan UKM
Tapioka dalam pada sistem produksi dari hasil
terbaik persediaan antara ketela pohon bentuk
segar dan gaplek dapat dilakukan secara tepat?
• Bagaimana skema pengembangan UKM Tapioka
pada sistem produksi dari hasil terbaik
persediaan antara ketela pohon bentuk segar dan
gaplek di desa-desa Maslahat secara
komprehensif?
• Apakah yang dimaksud dengan metode MIPI?
• Bagaimana cara perbaikan proses pada sistem
produksi UKM gaplek pada dusun
sumbergentong, desa jatigunting, kec. Wonorejo
menggunakan metode MIPI?
Tujuan
• Menganalisis perbedaan sistem produksi tapioka
berdasarkan waktu dan biaya pada persediaan ketela pohon
bentuk segar dan gaplek.
• Mengidentifikasi karakteristik masyarakat terhadap potensi
usaha dengan analisis faktor-faktor dan tujuan
pengembangan UKM Tapioka dari hasil terbaik persediaan
antara ketela pohon bentuk segar dengan gaplek yang
dapat meningkatkan minat usaha masyarakat
• Merumuskan strategi pengembangan UKM Tapioka pada
sistem produksi dari hasil terbaik persediaan antara ketela
pohon bentuk segar dan gaplek dapat dilakukan secara
tepat.
• Merancang skema pengembangan UKM Tapioka pada
sistem produksi dari hasil terbaik persediaan antara ketela
pohon bentuk segar dan gaplek di desa-desa Maslahat
secara komprehensif.
• Memahami konsep metode MIPI untuk perancangan sistem
perbaikan.
• Merancang konsep perbaikan pada proses produksi UKM
gaplek pada dusun sumbergentong dengan metode MIPI
Agar terdapat sebuah perbaikan pada proses
produksi UKM gaplek di dusun sumbergentong
sehingga mampu mewujudkan sebuah UKM yang
dapat menciptakan sebuah peluang kerja
BAB II Tinjauan Pustaka

Definisi Usaha Kecil Menengah


Usaha Mikro adalah suatu usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro

No. Usaha Kriteria

Aset Omset

1. Usaha Mikro Maks 50 Juta Maks 300 Juta

2. Usaha Kecil > 50 Juta-500 Juta >300 Juta-2,5 Miliar

3. Usaha Menengah >500 Juta-10 Miliar >2,5Miliar-50 Miliar


Ubi Kayu Ubi kayu nama latin dari manihot
esculenta merupakan tumbuhan jenis
umbi akar atau tumbuhan yang
menyimpan cadangan makanan pada
akarnya. Singkong mempunyai panjang
fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm
dan panjang 50-80 cm, tergantung
dari jenis singkong yang ditanam.
Daging umbinya berwarna putih atau
kekuning-kuningan. Singkong
merupakan tanaman tahunan tropika
dan subtropika dari keluarga
Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas
sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat dan daunnya sebagai
sayuran. Singkong mempunyai
kandungan karbohidrat cukup tinggi,
yaitu 32,4 dan kalori 567,0 dalam 100
g ubikayu. Dengan demikian ubikayu
dapat dipakai sebagai pengganti beras.
Luas
Pertumb. Produksi Pertumb. Produktivita Pertumb
Wilayah Tahun Panen
(%) (Ton) (%) s (ku/Ha) . (%)
(Ha)
1980 -
672.555 -2,05 9.735.125 0,09 152,25 2,53
2016
Jawa
2011 - 10.491.70
467.079 -5,07 -1,99 225,6 3,23
2016 5
1980 -
544.536 0,98 7.880.657 3,77 142,7 2,81
2016
Luar Jawa
2011 - 12.327.77
536.190 -5,6 -2,61 230,43 3,18
2016 9
1980 - 1.217.09 17.615.78
-0,89 1,51 147,9 2,6
2016 1 1
Indonesia
2011 - 1.003.26 22.819.48
-5,37 -2,38 228,16 3,16
2016 9 4
Kontribusi Terhadap Indonesia 1980-2015 (%)
Jawa 55,26 55,26

L.uar Jawa 44,74 44,74

Kontribusi Terhadap Indonesia 2011-2015 (%)


Jawa 46,56 45,98

L.uar Jawa 53,44 54,02


Olahan Ubi Kayu Menjadi Tepung Gaplek

Tepung gaplek ini pada umumnya


berbentuk butiran pati yang banyak
terdapat dalam singkong. Tepung
gaplek merupakan salah satu bahan
baku pada pada industri makanan
yang digunakan sebagai bahan
pengental dan bahan pengikat

Tentang dusun Sumbergentong


Dusun sumbergentong merupakan salah satu dusun yang terletak di
desa jatigunting kecamatan Wonorejo kabupaten Pasuruan Provinsi
Jawa Timur. Desa Jatigunting merupakan desa dengan jumlah
penduduk 6737 ini, lokasinya cukup mudah dicapai karena akses
jalannya sangat baik dan lancar. Penduduk dusun sumbergentong
sebagian berprofesi sebagai pekebun.
Metodologi Model-Based and Integrated Process Improvement
(MIPI)

Metode Model-Based
and Integrated
Process Improvemnet
merupakan suatu
metode
pengembangan baru
dari metodologi
Business Process
Improvement yang
merupakan hasil
penelitian dari
program doktor oleh
Sola Adesola dan Tim
Baines pada tahun
2005
Struktur hierarki dari langkah metodologi MIPI

Aktivitas lagkah dan teknik MIPI


Step Step Description Techniques
Understand Develop vision and strategic objectives Organization model
business
Perform competitor analysis SWOT analysis
needs
Develop organizational model Force field analysis
Evaluate current practices, prioritize Readiness assessment
objectives Stakeholder analysis
1 Scope change Process prioritization matrix
Establish measurable targets Pareto analysis
Develop process objectives and asses Process performance table
readiness
Obtain approval and initial project
resource
Benchmark the process
Understand the Identify the business process XPat process
process architecture IDEFO
Scope and define the process Walkthrough
2
Capture and model AS IS process Process flowchart
information ABC
Model the process Cause and effect analysis

Model and Verify and validate the model Value added analysis

analyze the Measure the existing process


3
process performance
Analyze the business process

Redesign Benchmark the process Benchmarking

process Identify performance criteria for re- Creative silent workshop


design process Brainstorming
Identify focus of re-design activity
4 Model and validate new TO BE
process
model
Identify IT requirements

Estimate performance of re-designed


process
Implement new process Plan the implementation

Obtain implementation approval

Review change management plan

5 Communicate the change

Technological development

Make new process operational


Train staff
Roll-out changes

Action plan Evaluation


Conduct process deployment and
Assess new process and measurement report
6 performance data reflections Revise
methodology Customer measurement
organizational approach
survey

Process improvement
Review new process Develop strategic view of the business
matrix

7 Set process targets and performance

Develop a plan to meet targets


Implement plan
BAB III Metodologi
Penelitian

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

 Penelitian dilakukan di dusun Sumber Gentong Desa


Jatigunting Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan Jawa
Timur.
 Penelitian dilakukan selama bulan April 2019
Alat dan Bahan Alur Penelitian

Alat Bahan
Ember Singkong Kerangka
Pipa air yang masih Pemikiran
Plastik segar dan
Tempe kualitasnya Pengumpulan
Tikar baik yang Data
Rak Bambu didapatkan
Pisau dari kebun
Parutan milik sendiri Pengolahan
setiap UKM. Data
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
Proses Produksi Tepung Gaplek

Pengupasan
Pemanenan Penyortiran
dan Pencucian

Pemotongan Perendaman Pengeringan

Penggilingan
Peluang Usaha Ancaman Usaha
- Kurangnya peran serta pemerintah dalam
- Perubahan pandangan
mengembangkan potensi UKM dari produk
masyarakat terhadap bahan olahan singkong berupa tepung gaplek
makanan pokok alternatif - Hambantan masuk industri yang masih
pengganti beras. sangat rendah
- Kurangnya pengetahuan dalam
- Kondisi ekonomi yang stabil
regenerasi kepemilikan dikarenakan
- Semakin bertambahnya generasi muda lebih senang bekerja pada
pabrik
jumlah penduduk
- Kurangnya tawar menawar pembeli yang
- Kurangnya ancaman produk tinggi
lain dari komoditas pertanian - Tidak adanya kelembagaan yang
mendukung akan pengembangan UKM
yang lainnya
tepung gaplek ini
- Bentuk macam produk olahan - Kurangnya sarana telekomunikasi dan
dari singkong informasi
- Faktor cuaca yang meyebabkan
pengusaha kesulitan untuk memproduksi
tepung gaplek secara terus-menerus
Pembagian Kuisoner
1. Penentuan Bobot
2. Pennetuan Bobot faktor strategik internal UKM tepung gaplek di
dusun Sumbergentong
3. Penentuan Bobot faktor strategik eksternal IK tapiokadi dusun
Sumbergentong
Permasalahan di lapangan

Proses Produksi masih menggunakan Alat Manual

Area pemasaran yang masih lingkup lokal

Lemahnya SDM

Kemasan produk apa adanya tanpa adanya design

Waktu produksi

Cuaca

Kebijakan Pemerintah
Proses Perumusan Strategi Perbaikan

Analisis
Lingkungan
Internal

Analisis
Proses Perumusan
Lingkungan
Strategi Perbaikan
Eksternal

Analisis
Lingkungan
Industri
Tahap Masukan
Matriks IFE

Berdasarkan aspek-aspek internal yang telah dianalisis, selanjutnya


dilakukan penilaian bobot dan penilaian rating terhadap beberapa
faktor-faktor yang telah dianalisis. Penilaian bobot dan pemberian rating
ini dengan dilakukan penyebaran kuesioner terhadap beberapa pelaku
usaha tepung gaplek. Pada matriks IFE ini dari hasil perhitungan dapat
dilihat nilai matriks IFE adalah 3,2. Hal ini menunjukkan bahwa UKM
tepung gaplek di dusun sumbergentong ini sudah memiliki strategi
dalam mengantisipasi ancaman internal yang ada.

Kekuatan utama dalam UKM tepun gaplek yaitu kontrol yang relative
mudah. Hal ini disebabkan olek karena lokasi UKM dilakukan di rumah
sendiri dan tenaga kerja yang direkrut juga sebagaian besar masih keluarga
sendiri. Selanjutnya kekuatan utama yang lain adalah iklim kerja yang baik,
hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat di pedesaan masih
menggunakan budaya gotong royong inilah yang menjadikan suasana kerja
yang nyaman. Sedangkan kelemahan utama dari UKM ini lemahnya SDM
yang ada karena rata-rata pendidikan para pelaku UKM masih rendah. Hal
ini menyebabkan minimnya pengetahuan dari para pelaku usaha tepung
Gaplek terhadap potensi usaha ini
Tabel Hasil analisis matriks IFE
Faktor Internal BOBOT X
No JUMLAH RATING BOBOT %
KEKUATAN RATING

1 Kontrol yang relative mudah 13 5,33 0,07 0,37

2 Etos kerja dan disiplin yang tinggi 17 3 0,09 0,27


3 Iklim kerja yang baik 19 3,75 0,1 0,37

Tidak adanya kesulitan dalam merekrut


4 15 3,5 0,08 0,28
tenaga kerja

5 Kedekatan dengan UKM dengan pasar 17 3,5 0,08 0,28


BOBOT X
No WEAKNESSES JUMLAH RATING BOBOT %
RATING
1 SDM yang rendah 19 3,25 0,1 0,32
2 Terbatasnya modal 15 3 0,08 0,24
Mutu produk dan harga yang kurang
3 bersaing 18 3,5 0,08 0,28

4 Penggunaan teknologi yang minim 20 2,75 0,1 0,27

5 Tidak adanya pencatatan keuangan 16 3,5 0,08 0,28

6 Design Produk yang biasa saja 15 3 0,08 0,24


TOTAL 184 0,94 3,2
Matriks EFE

Berdasarkan dari hasil analisis faktor-faktor eksternal UKM


tepung gaplek menunjukkan skor sebesar 2,96. Hal ini
menunjukkan keampuan pengusaha UKM tepung gaplek di
dusun sumbergentong ini masih kurang dalam memanfaatkan
peluang dan mengatasi ancaman yang ada.

Faktor yang menjadi peluang utama dalam UKM ini adalah


bentuk macam produk olahan singkkong. Hal ini dkarenakan
oleh singkong dapat diolah menjadi berbagai macam produk
olahan sehingga menjadi peluang usaha tambahan. Masyarkat
dusun sumbergentong ini pada umumnya banyak yang
mengolah dingkong menjadi tepung gaplek, dan
mengembangkan berbagai olahan produk pengembangan dari
tepung gaplek.
Tabel Hasil analisis matriks EFE
Faktor Eksternal Dominan BOBOT X
No JUMLAH RATING BOBOT %
PELUANG RATING

Perubahan persepsi terhadap makanan


1 alternatif pengganti nutrisi beras. 18 3,25 0,08 0,26

2 Semakin Bertambahnya jumlah penduduk. 16 2,75 0,07 0,19


3 Kondisi ekonomi yang stabil 16 3,5 0,07 0,24

4 Kurangnya ancaman dari produk pengganti. 14 3,5 0,06 0,21

5 Bentuk macam produk olahan singkong 18 3,5 0,08 0,28


BOBOT X
No ANCAMAN JUMLAH RATING BOBOT %
RATING
Kurangnya peranserta dari pemerintah.
1 19 3 0,09 0,27

2 Hambatan masuk industri relatif rendah. 17 3,75 0,08 0,3

3 Kurangnya Regenerasi Kepemilikan 15 3,25 0,07 0,22


Kekuatan tawar-menawar pembeli
4 yang tinggi 18 3,25 0,08 0,26

5 Tidak adanya kelembagaan yang Mendukung 19 2,75 0,09 0,24


Kurangnya sarana telekomunikasi dan
6. informasi 15 3 0,07 0,21
7. Cuaca 17 3,5 0,08 0,28
TOTAL 202 1,00 2,96
Matriks SWOT

Matriks SWOT ini merupakan strategi dalam


pengembangan usaha berdasarkan gabungan dari
beberapa faktor internal dan faktor eksternal. Ada
empat strategi utama dalam matriks SWOT yaitu
strategi SO, ST, WO, WT.
BAB V KESIMPULAN
DAN SARAN

UKM tepung gaplek di dusun sumbergentong ini telah dijalani oleh


masyarakat sejak dulu dan usaha ini berjalan dalam skala rumah tangga.
Rata-rata masyarakat di dusun sumbergentong semuanya memiliki lahan
perkebunan yang ditanami berbagai komoditas pertanian. Dan rata-rata
semua masyarakat sumbergentong banyak yang menanami kebun mereka
dengan singkong. Sehingga menjadikan kebun sebagai sumber mata
pencarian pokok.

Dari segi kepimilikan usaha merupakan usaha milik sendiri dan belum ada
sama sekali UKM yang memiliki badan usaha. UKM ini dalam prosesnya
masih dilakukan secara individu belum pernah melakukan kerjasama dengan
pihak lain, hal ini berfungsi untuk meningkatkan produktivitas tepung
gaplek, mengontrol harga, memperluas daerah pemasaran, dan membantu
akses permodalan. Salah satu strategi pengembangan adalah dengan
metode Matriks IFE, EFE dan analisi SWOT.

Saran: Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan


metode lain dalam analisis UKM Gaplek untuk bisa
menghasilkan keluaran yang lebih maksimal lagi, dapat pula
menggunakan UKM lainnya, selain Tepung Gaplek.

Anda mungkin juga menyukai