Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA ALSINTAN

DI UPJA SUMBER MUKTI KECAMATAN CIPARAY


KABUPATEN BANDUNG

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN I

ALGA AJIS MUBAROK


021120067

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA ALSINTAN
DI UPJA SUMBER MUKTI KECAMATAN CIPARAY
KABUPATEN BANDUNG

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN I

ALGA AJIS MUBAROK


021120067

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Analisis Ekonomi dan Kinerja Alsintan di UPJA Sumber


Mukti Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung
Nama : Alga Ajis Mubarok
NIM : 021120067
Program Studi : Teknologi Mekanisasi Pertanian
Jurusan : Pertanian

Menyetujui/Mengesahkan:

Pembimbing I
Ir. Kusmiyati, MM
NIP. 195903071987032001

Pembimbing II
Dr. Ir. Soesilo Wibowo, MS
NUP. 9990054542

Mengetahui:

Ketua Program Studi


Dr. Ir. Yul Harry Bahar
NIP. 196006071991031001

Ketua Jurusan
Wahyu Trisnasari, S. ST., M. Si
NIP. 198310172006042002
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis
dapat menyusun proposal Praktik Kerja Lapangan I (PKL I) ini dapat selesai tepat
pada waktunya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ir.
Kusmiyati, MM Sebagai Pembimbing I, Dr. Ir. Soesilo Wibowo, MS Sebagai
Pembimbing II, Asep Hermawan selaku Ketua UPJA Sumber Mukti, Dr. Yul
Harry Bahar selaku Ketua Prodi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Dan Wahyu
Trisnasari, S. ST., M. Si selaku Ketua Jurusan Polbangtan Bogor serta semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal PKL I.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna untuk itu
saran dan kritik sangat penulis harapkan untuk perbaikan proposal ini. Akhir kata,
penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat
membantu bagi kemajuan serta perkembangan untuk Polbangtan Bogor
khususnya prodi Teknologi Mekanisasi Pertanian.

Bogor , Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Manfaat 2
TINJUAN PUSTAKA 3
Usaha Pelayanan Jasa Alsintan 3
Program Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan 4
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 4
Manajemen Usahatani dan Alsintan 5
Pengoperasian dan Perawatan Alsintan 6
Analisis Kinerja Kapasitas Kerja Lapangan 7
Analaisis Ekonomi 7
METODE PELAKSANAAN 12
Lokasi dan Waktu 12
Prosedur Pelaksanaan 12
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 18
DAFTAR LAMPIRAN

1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan I (PKL I) 18


2 Format Jurnal Harian 19
3 Format Lembar Konsultasi 20
4 Form Penilaian Pembimbingan Eksternal 21
5 Rekap Nilai Praktik Kerja Lapangan I 22
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) merupakan kebutuhan utama sektor


pertanian dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Alsintan berfungsi
untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan usaha tani, menghemat energi, waktu
dan biaya produksi, dan meningkatkan kualitas hasil pertanian. Mesin pertanian
memainkan peran strategis untuk memberdayakan petani dalam memenuhi
kebutuhan pangan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan daya
dukung lahan yang semakin menurun (Imaduddin, et al 2021).
Usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) dapat dipandang sebagai suatu unit
usaha, atau dapat dikembangkan menjadi lembaga ekonomi yang bergerak
dibidang pelayanan jasa (sewa) alat mesin pertanian. Sebagai lembaga ekonomi
perdesaan, UPJA selayaknya menggunakan dan mengelola alat mesin tersebut
secara optimal. Pengembangan ini merupakan rangkaian upaya untuk
memfasilitasi, melayani dan mendorong berkembangnya usaha agroindustry
berbasis usaha tani tanaman pangan, khususnya padi sawah (Priyati 2015).
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, pengembangan sumber daya manusia
pengurus UPJA terbukti dapat meningkatkan pendapatan usaha tani (Wijayanto
et al 2018).
Permasalahan yang dialami oleh UPJA adalah rendahnya kualitas sumber
daya manusia pengelola, manajemen organisasi belum optimal, modal
pengembangan usaha tani masih rendah, ketersediaan suku cadang terbatas, serta
adanya pesaing dari pihak swasta (Sugiarto 2017). Secara ekonomi UPJA
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani di
pedesaan secara signifikan. Observasi uji kinerja sistem UPJA dan pengaruhnya
terhadap pengembangan ekonomi masyarakat petani perlu dilakukan untuk
menganalisis kelayakan UPJA dan memperoleh gambaran perkembangan dari
suatu UPJA (Yeni dan Dewi 2014).
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dalam Praktik Kerja Lapangan I
(PKL I) penulis mengambil judul Analisis Ekonomi dan Kinerja Alsintan di
UPJA Sumber Mukti Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.
Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam Praktik Kerja Lapangan I Prodi Teknologi
Mekanisasi Pertanian adalah:
1. Dapat menjelaskan keadaan dan informasi umum UPJA Sumber Mukti.
2. Dapat mengidentifikasi dan pendataan teknis alsintan yang ada di UPJA
Sumber Mukti.
3. Dapat Menganalisis layanan pengelolaan jasa alsintan yang dilakukan oleh
UPJA Sumber Mukti.
4. Dapat melakukan perawatan, pembersihan, dan perbaikan alsintan di UPJA
Sumber Mukti.
5. Dapat menjelaskan proses optimalisasi pemanfaatan alsintan di lapangan.
6. Dapat mengoperasikan alsintan UPJA Sumber Mukti di lapangan.
7. Dapat menerapkan prinsip Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3) di
lapangan.
8. Dapat Menganalisis perhitungan ekonomi dan kinerja alsintan yang ada di
UPJA Sumber Mukti.

Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai dalam Praktik Kerja Lapangan I Prodi Teknologi
Mekanisasi Pertanian adalah:
1. Bagi mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi dalam kegiatan optimalisasi
proses pemanfaatan alsintan.
2. Bagi UPJA alsintan Sumber Mukti mendapat saran dan masukan untuk
peningkatan dan perbaikan kegiatan proses pemanfaatan alsintan.
3. Bagi Polbangtan Bogor dapat meningkatkan kerjasama dengan UPJA Sumber
Mukti.
TINJUAN PUSTAKA

Usaha Pelayanan Jasa Alsintan

Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) merupakan lembaga yang bergerak


di bidang ekonomi pedesaan. Kegiatan yang dilakukan di UPJA yakni pelayanan
jasa untuk optimalisasi dalam penggunaan alsintan dan memperoleh keuntungan
usaha di dalam maupun diluar poktan dan gapoktan (Mamanto, et al 2020). Sistem
UPJA merupakan gabungan dari empat subsistem yang saling terkait. Keempat
subsistem tersebut yaitu subsistem pemberi jasa, subsistem pengguna jasa/petani,
subsistem perbengkelan (workshop) dan subsistem permodalan/pendanaan.
Seiring dengan semakin berkurangnya ketersediaan tenaga kerja, karena telah
banyak yang beralih profesi ke non pertanian, sehingga mengakibatkan upah
tenaga kerja menjadi mahal (Subagiyo 2016). Sistem tersebut diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan petani, kelompok tani dan gabungan kelompok tani dalam
rangka penyediaan pelayanan jasa alsintan guna mendukung tercapainya
pemenuhan produksi pertanian yang terus meningkat. (Is 2017).
Royan, et al (2021) menuturkan bahwa UPJA sebagai salah satu lembaga
penerima bantuan alsintan memiliki fungsi untuk melakukan pengelolaan dan
pendayagunaan alsintan dalam bentuk pelayanan jasa untuk memperoleh nilai
ekonomi bagi pengelolanya. Penggunaan mesin pertanian bertujuan untuk
meningkatkan luas lahan budidaya dan intensitas tanam, meningkatkan
produktivitas dan efisiensi pertanian, menekan kehilangan hasil dan meningkatkan
kualitas dan nilai tambah produk pertanian dan memperluas kesempatan kerja
daerah pedesaan melalui penciptaan agribisnis integrasi pada akhirnya akan
merangsang kegiatan ekonomi di pedesaan. Terdapat tiga kelas dalam klasifikasi
kelembagaan kelas UPJA antara lain kelas pemula, berkembang dan profesional.
Setiap kelas memiliki aspek-aspek yang sama yaitu aspek organisasi, aspek teknis
dan aspek ekonomi. Dari aspek tersebut terdapat beberapa indikator yang
dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan klasifikasi kelembagaan kelas
yang dimiliki UPJA Harapan Tani berdasarkan instrumen yang terdapat pada
Permentan Nomor 25 tahun 2008 tentang “Pedoman Penumbuhan dan
Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian”.
Program Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan

Pemanfaatan alsintan dalam optimalisasi mekanisasi pertanian terkait


dengan peningkatan produksi mekanisasi tidak bisa berdiri sendiri. Mekanisasi
merupakan subsistem pendukung proses budidaya, pemrosesan, produksi, dan
penyimpanan pertanian. Mekanisasi pertanian memberi dampak terhadap hal
tersebut baik pengelolaan maupun pemanfaatan bantuan alsintan yang disediakan
pemerintah sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat dimanfaatkan secara baik.
Kehadiran alsintan berperan signifikan dalam meningkatkan produksi dan
mengatasi masalah kelangkaan tenaga kerja. Model optimalisasi pemanfaatan
alsintan yang tersedia saat ini dilakukan dengan cara memobilisasi dari satu lokasi
ke lokasi lainnya selain dapat saling memenuhi kekurangan alsintan dalam
lingkup suatu kecamatan, juga dapat meningkatkan kapasitas kerja alsintan
tersebut.
Kementerian Pertanian telah menetapkan sebuah program pembangunan
yang dikemas dalam upaya khusus pencapaian swasembada berkelanjutan melalui
optimalisasi pemanfaatan alsintan dapat dilakukan menggunakan data yang akurat
mengenai luas lahan sawah dan jumlah alsintan setiap tahunnya (Hamyana dan
Romadi, 2017). Data−data tersebut merupakan hal penting untuk diketahui dalam
kegiatan distribusi dan pemanfaatan alsintan secara optimal. Data luas lahan
sawah dan jumlah alsintan digabungkan dengan data produksi pertanian, maka
pembuat keputusan dapat mengambil kebijakan dalam mengoptimalkan
pemanfaatan alsintan. Pemanfaatan alsintan dilakukan melalui pengembangan
model pewilayahan mekanisasi, optimalisasi dalam seleksi tingkat teknologi
alsintan dengan mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomis alsintan, kondisi
fisik, sosial ekonomi dan infrastruktur wilayah akan dicapai dan dimobilisasi ke
wilayah lain akan dapat meningkatkan pendapatannya (Alihamsyah, 2011).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pertanian sebagai suatu yang potensial dalam kontribusinya terhadap


Perekonomian Indonesia juga telah dinilai memungkinkan terjadinya beberapa
risiko kesehatan dalam pelaksanaannya, yaitu karena pekerjaan petani belum
memiliki standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Risiko bahaya yang
dapat dihadapi para petani baik di lahan maupun di bengkel alsintan antara lain
meliputi kebisingan, keracunan bahan kimia, gangguan saluran pernafasan, radiasi
panas, terkena bunga api akibat menggunakan las listrik, pemasangan alat
berbahaya tanpa menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk aspek
keselamatan pribadi (Susanto, et al. 2016).

Gambar 1 Macam-macam peralatan APD

Pentingnya K3 secara ekonomi, moral, dan hukum, keselamatan dan


kesehatan kerja oleh karena itu, K3 sangat berpengaruh dalam mengurangi risiko
munculnya Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan para petani atau pekerja alsintan. Manajemen K3 sangatlah
penting agar kecelakaan dalam bekerja dapat di minimalisir yang akhirnya juga
akan berpengaruh terhadap kinerja dan produktivitas petani. Peningkatan
pengetahuan dan kesadaran petani maupun manajemen tentang pentingnya K3
perlu dilakukan terhadap para petani yang akhirnya juga dapat meningkatkan
produktivitas petani dan perekonomian masyarakat (Hamzah dan Sari, 2019).

Manajemen Usahatani dan Alsintan

Pengelolaan alat dan mesin pertanian yang berskala ekonomi dan


berorientasi pasar, serta dengan dukungan tenaga−tenaga profesional diharapkan
UPJA mampu berkembang secara mandiri dan berkelanjutan di daerah pedesaan
serta dapat menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Manajemen
UPJA diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pada
petani khususnya sehingga dapat mendorong upaya pengendalian terhadap
dampak negatif, sehingga resiko menurunnya kualitas pertanian dapat ditekan
sekecil mungkin dan terjadi peningkatan nilai tambah usaha pertanian secara luas
untuk meningkatkan kesejahteraan petani (Sukmana, et al 2016).
Pelaksanaan UPJA di dalam keberhasilannya ditentukan oleh bagaimana
manajemen yang dijalankan dalam usaha tersebut. dengan bantuan dari
pemerintah dilakukan melalui pola Kerjasama Operasional (KO) oleh kelompok
tani UPJA, yang terdiri dari manajer dan beberapa orang operator sesuai dengan
jenis alsintan yang dikelola dengan seoptimal mungkin sesuai dengan prinsip-
prinsip ekonomi agar dapat memberikan hasil usaha yang maksimal dari
pendayagunaan alsintan tersebut dengan efektif dan efisien guna mendukung
tercapainya pemenuhan produksi pertanian yang terus meningkat sejalan dengan
makin berkurangnya tenaga kerja di pedesaan (Is 2017).

Pengoperasian dan Perawatan Alsintan

Alat dan mesin pertanian yang ada dalam pemeliharaannya diperlukan


dukungan pengoperasian dan perawatan yang baik, untuk itu perlunya bimbingan
pengetahuan dan keterampilan kepada para petani dalam melakukan perawatan
terhadap alsintan yang mereka miliki sehingga semua alsintan yang ada dalam
keadaan siap digunakan dalam menghadapi musim tanam yang akan datang.
Padahal alsintan yang ada masih tergolong baru. Kondisi tersebut merupakan
tantangan bagi UPJA sebagai usaha dibidang pelayanan jasa alsintan untuk
membantu perawatan peralatan baik yang dimiliki petani maupun yang dimiliki
oleh UPJA itu sendiri. Penguasaan alsintan oleh peserta petani menjadi sangat
penting sehingga petani dapat memperbaiki dan mengoperasikannya alat-alat yang
rusak baik rusak ringan, rusak sedang maupun yang rusak berat serta dapat
digunakan secara langsung untuk menggarap sawah pada musimnya (Andriyono,
et al. 2019).
Hakikat pengembangan UPJA adalah untuk membangun sistem
kelembagaan UPJA di sentra produksi pertanian yang belum berkembang dan
berorientasi bisnis atau dilandasi norma-norma pasar yang ditandai dengan
memperoleh keuntungan usaha (profit making) dan dikelola berdasarkan skala
ekonomi (economies of scale) untuk itu perlunya meningkatkan pemahaman akan
alsintan agar alsintan dapat digunakan semaksimal mungkin (Halimatus, et al.
2020).

Analisis Kinerja Kapasitas Kerja Lapangan

Rangkaian kegiatan usaha tani tanaman padi dimulai dari kegiatan


pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pascapanen.
Penggunaan alsintan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha tani padi
diharapkan mampu mengatasi permasalahan ketersediaan tenaga kerja dan
terbatasnya modal yang bekerja pada rangkaian kegiatan usaha tani. Sebagai
alternatif pemecahan masalah tersebut adalah memanfaatkan alat dan mesin
pertanian (alsintan) produksi dan pascapanen tepat guna. Penggunaan alsintan
pada usaha tani padi, selain dapat meningkatkan luas garapan, juga untuk
mengatasi kelangkaan/ keterbatasan tenaga kerja (Haifan 2017).
Peluang keuntungan UPJA perlu melalui studi dan analisis yang dapat
dijadikan pertimbangan saat akan memulai ataupun sedang dalam proses
menjalankan usaha tersebut dengan mengetahui efektifitas kerja alat pada saat
pengopersiaan pada lahan pemanenan. Penggunaan alsintan untuk meningkatkan
efisiensi panen dengan pengurangan waktu panen wadah dan petani dapat
mengurangi kehilangan hasil panen dibandingkan dengan menggunakan alat
panen tradisional, Kinerja alsintan ditunjukkan dengan Kapasitas Lapang Teoritis
(KLT) dan Kapasitas Lapang Efektif (KLE). Kapasitas Lapang Teoritis
merupakan hasil yang dicapai dari kerja suatu alat dan mesin bila digunakan
berdasarkan spesifikasi teknis. (Zainuddin, et al 2018).

Analaisis Ekonomi

Pembangunan ekonomi daerah di pedesaan memiliki tujuan untuk


kesejahteraan petani dalam membangun pertanian, meningkatkan standar hidup
layak petani, meningkatkan pendapatan petani secara optimal. Rusdiana dan
Adawiyah, (2013) menuturkan bahwa pembangunan ekonomi berpengaruh nyata
terhadap kemajuan perekonomian di desa serta mengurangi angka kemiskinan
penduduk di desa. Analisis ekonomi berupa analisis keuangan untuk mengetahui
tingkat keuntungan suatu usaha. Hasil analisis prakiraan ekonomi umumnya
digunakan untuk mengevaluasi jangka panjang dari kegiatan bisnis atau usaha.
Dapat menghitung keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Alsintan sendiri
merupakan peluang usaha dalam pertanian yang memungkinkan UPJA untuk
memperoleh keuntungan (Zainuddin, et al 2016).
Yeni dan Dewi (2014) menuturkan bahwa analisis ekonomi usaha jasa alat
mesin pertanian, dapat dibagi dalam beberapa tahap perhitungan, antara lain:
1. Biaya Pokok
Alat dan mesin pertanian dalam perhitungan biaya pokoknya sangat
ditentukan oleh empat faktor, yaitu biaya tetap (fixed cost), biaya operasional
(variable cost), jam penggunaan alat mesin pertanian per tahun, dan kapasitas
atau kemampuan kerja alat dan mesin pertanian. Umur ekonomis alat mesin
pertanian sangat penting dalam perhitungan biaya pokok, perbaikan dan
pemeliharaan yang teratur, operator yang baik dan terampil sangat diperlukan
untuk efisiensi operasi alat pertanian.
2. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada sistem penggunaan alat
mesin. Biaya tetap per jam tidak berubah dengan perubahan jam kerja tiap
tahun dari pemakaian alat dan mesin tersebut. Biaya ini masih dihitung
sebagai pengeluaran, bahkan jika alat dan mesin tidak pernah digunakan.
Unsur−unsur biaya tetap terdiri dari:
a. Biaya penyusutan
Biaya penyusutan dihitung dengan nilai bunga berbunga.
b. Biaya bunga modal dan asuransi
Biaya yang diperoleh dari tingkat bunga modal dan persen asuransi.
c. Biaya garasi
d. Biaya garasi yang dikenakan adalah sebesar 1% dari harga awal alat
mesin.
3. Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap adalah biaya operasional yang dikeluarkan untuk berbagai
keperluan untuk menjaga operasi mesin berjalan lancar. Biaya operasional ini
hanya pada mesin yang sudah beroperasi dan dengan skala yang berbeda dan
bervariasi tergantung pada jam kerja, jenis pekerjaan dan usia penggunaan
mesin terdiri dari:
a. Biaya bahan bakar
Biaya bahan bakar merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian
bahan bakar pada waktu operasi.
b. Biaya pelumas
Biaya pelumasan (oli dan gemuk) untuk alat dan mesin pertanian.
c. Biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin
Biaya pemeliharaan adalah biaya perbaikan dan perawatan alat mesin
selama operasional.
d. Biaya operator
Biaya operator dihitung berdasarkan pada penerimaan operator per hari
dibandingkan dengan jumlah jam kerja alat mesin per hari.

Menurut (Yeni, 2014), untuk menghitung biaya pokok , biaya tetap (fixed
cost), biaya tidak tetap (variable cost) yaitu seperti berikut :

1. Biaya Pokok

BP =(AN + B) X 𝐾𝐴𝑃
K
Keterangan:
BP=Biaya Pokok penggunaan alat mesin pertanian (Rp)
AN=Biaya tetap per tahun (Rp/th)
X=Jumlah jam kerja per tahun (jam/th)
B=Biaya operasional per jam (Rp/jam)
KAP=Kapasitas kerja (jam/unit)

2. Biaya Tetap
a. Biaya penyusutan
AN = Crf x (Harga Beli – Nilai Akhir)

Crf = IN x ((1 + 1N)n )


1 + 1N)n-1
Keterangan:
AN = Biaya penyusutan per tahun (Rp/thn)
Crf = Faktor konversi pengembalian modal atau capital recovery faktor
IN = Bunga modal per tahun (%/thn)
N =Umur ekonomis alsintan(tahun)

b. Biaya bunga modal asuransi

I= 1 x p (N+1)
2N
Keterangan:
I =Biaya bunga modal dan asuransi (Rp/tahun)
i =Tingkat bunga modal dan persen asuransi (%)
P =Harga awal sewa alat
N =Umur ekonomis alat (tahun)

c. Biaya Pajak

BP = Pp x P
Keterangan:
Bp=Biaya untuk pajak (Rp/th)
Pp=Persen biaya pajak (2% atau 0,02)
P=Harga awal alat mesin (Rp)

3. Biaya Tidak Tetap


a. Biaya bahan bakar

BB = Kb x Hb
Keterangan:
BB = Biaya bahan bakar (Rp/jam)
Kb = Konsumsi bahan bakar (Rp/liter)
Hb = Harga bahan bakar (Rp/liter)

b. Biaya pelumas

BP = Kp x Hp
Keterangan:
BP = Biaya pelumasan (Rp/jam)
Kp = Konsumsi pelumas (Liter/jam)
Hp = Harga pelumas (Rp/liter)

c. Biaya pemeliharaan dan perbaikan

1,2% x (P – 0,1P)
100 jam
Keterangan:
Br = Biaya pemeliharaan
V = Harga awal alat mesin (Rp)

d. Biaya operator

Bo = U x 1 hari x Jo
Jk
Keterangan:
Bo = Biaya operator alat mesin (Rp/jam)
U = Upah kerja orang per hari (Rp/hari)
Jk = Jam kerja (Jam/hari)
Jo = Jumlah operator (Orang)
METODE PELAKSANAAN

Lokasi dan Waktu

Praktik Kerja Lapangan I akan dilaksanakan di UPJA Sumber Mukti,


Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Praktik Kerja
Lapangan I akan dilaksanakan pada tanggal 11 Juni sampai dengan 22 Juli 2022.

Prosedur Pelaksanaan

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan I dilaksanakan dengan menggunakan


metode magang (on the job training/apperentiship), kunjungan lapangan, praktik
kerja, observasi/pengamatan, diskusi dan studi literatur. Pembimbing internal dan
eksternal bertugas memonitor dan memberikan bimbingan, serta arahan kepada
mahasiswa dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan I.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Praktik Kerja Lapangan di Unit
Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), meliputi:
1. Pengumpulan data tentang keadaan dan informasi umum UPJA Sumber
Mukti;
2. Identifikasi pendataan jumlah dan jenis alsintan alsintan UPJA Sumber
Mukti;
3. Analisis layanan pengelolaan jasa alsintan UPJA Sumber Mukti;
4. Melakukan perawatan, pembersihan, perbaikan alsintan di UPJA Sumber
Mukti;
5. Menjelaskan proses optimalisasi pemanfaatan alsintan di lapangan;
6. Mengoperasikan alsintan UPJA Sumber Mukti di lapangan;
7. Menerapkan prinsip Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3) dilapangan;
8. Analisis perhitungan ekonomi dan kinerja alsintan di UPJA Sumber Mukti.
Untuk lebih jelasnya, prosedur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan I
disajikan pada tabel 1.
Tabel 1 Prosedur Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan I
No Tahapan Rincian
Luaran
Kegiatan Kegiatan
1 Keadaan dan Mengumpulkan data dan Deskripsi institusi
informasi umum informasi: tempat pelaksanaan
UPJA Sumber a. Profil, sejarah dan PKL I pada kondisi
Mukti perkembangan sekarang
b. Posisi dan denah
c. Tata letak (lay out)
d. Struktur organisasi
e. Personalia, tenaga kerja
dan kualifikasi
f. Tata hubungan kerja
pegawai (jam kerja,
jumlah shift, dan
sebagainya
2 Identifikasi dan Mengidentifikasi dan Deksripsi jumlah dan
pendataan teknis menghitung: jenis alsin, kondisi dan
alsintan UPJA a. Mengidentifikasi jumlah KKLnya serta cakupan
Sumber Mukti dan jenis alsintan yang luas areal wilayah
ada serta sumbernya kerjanya.
b. Menghitung jumlah
alsintan yang baik dan
layak baik dan layak
pakai
c. Identifikasi luas areal
yang dilayani per jenis
alsintan
d. Menghitung Kapasitas
Kerja Lapangan (KKL)
alsintan teoritis dan
aktual
3 Analisis layanan Menganalisis layanan: Hasil kajian layanan
pengelolaan jasa a. Model pengelolaan jasa pengelolaan jasa
alsintan UPJA alsintan dengan alsintan yang dilakukan
Sumber Mukti pelanggan. oleh institusi
b. Kerjasama dan pelaksanaan
kemitraan yang
dilaksanakan.
c. Catatan kegiatan,
pengeluaran, penghasilan
dan biaya operasional.
d. Penerapan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi (TIK) atau
sistem daring usaha dan
SIM-UPJA dalam
layanan.
No Tahapan Rincian
Luaran
Kegiatan Kegiatan
e. Masalah dan hambatan
dalam pengelolaan.
4 Kegiatan a. Melakukan Pengalaman
perawatan, pengoperasian dan operasional, perawatan,
pembersihan, pemanasan mesin dan perbaikan alsintan
dan perbaikan alsintan sesuai jenis dan
alsintan UPJA kegunaan di
Sumber Mukti garasi/workshop
b. Melakukan Perawatan,
pembersihan dan
perbaikan (ringan)
alsintan
5 Proses a. Mengidentifikasi potensi Rancangan optimalisasi
optimalisasi lahan yang bisa ditanam pemanfaatan dan
pemanfaatan b. Memobilisasi alsintan layanan alsintan di
alsintan di untuk mengolah lahan lapangan
lapangan c. Mendorong pemanfaatan
alsintan secara maksimal
d. Menetapkan target
harian pemanfaatan
alsintan
e. Relokasi alsintan yang
tidak dimanfaatkan
6 Mengoperasikan a. Melakukan persiapan Pengalaman melakukan
alsintan di dan pengolahan lahan budidaya pertanian
lapangan b. Melakukan pemeliharaan dan/atau panen dengan
tanaman dengan alsintan
menggunakan alsintan
c. Melakukan pemanenan
dengan menggunakan
alsintan
7 Menerapkan a. Memeriksa kelengkapan Pengalaman penerapan
prinsip alsintan sebelum K3 dalam
Keselamatan, dioperasikan mengoperasikan
dan Kesehatan b. Mengoperasikan alsintan alsintan di lapangan
Kerja (K3) di sesuai dengan Standard
lapangan Operating Procedure
(SOP)
c. Menerapkan prinsip K3
dalam mengoperasikan
alsintan
8 Menganalisis a. Menghitung nilai input Hasil analisis ekonomi
ekonomi dan dan output alsintan untuk usaha alsintan dan
kinerja alsintan pengolahan lahan analisis kinerja alsintan
di lapangan b. Menghitung analisis di lapangan
input dan output alsintan
No Tahapan Rincian
Luaran
Kegiatan Kegiatan
untuk pemeliharaan
tanaman
c. Menghitung input dan
output penggunaan
alsintan pemanenan
DAFTAR PUSTAKA

Haifan M. 2017. Analisis kebutuhan alat dan mesin pertanian untuk mendukung
pengembangan usaha tani padi di Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM)
Mesuji, Provinsi Lampung. Jurnal Teknik Mesin; 1(1): 22-29.
https://www.jtmiti.org/index.php/JTM/article/download/12/pdf [diakses
2021 Jul 22]
Halimatus SD, Yarna H, Inda II. 2020. Manajemen dan finansial Usaha Pelayanan
Jasa Alsintan (UPJA) Di Desa Andaman I Kecamatan Anjir Pasar
Kabupaten Barito Kuala (studi kasus UPJA Mandiri). Hsadiah, editor.
Prosiding Semnas Pertanian 2020; 2020 Juli; Barito Kuala, Indonesia.
Barito Kuala: hlm 245- 246. http://digital.library.ump.ac.id/id/eprint/996
[diakses 2021 Juli 13]
Imaduddin IRI, Jannah R., Dani I, Putra HA, Imaduddin M, Umam MC, Muniri
M.(2021). Pemperdayaan petani padi untuk meningkatkan ekonomi
pertanian melalui implementasi mesin thresher di desa opo-opo selama
masa pandemi COVID 19. Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti. 2(1): 98-
106. https://doi.org/10.38048/jailcb.v2i1.262 [Diakses 2021 Jul 24]
Is A. 2017. Peranan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) kelas berkembang
dalam peengembangan usaha tani padi sawah di Kabupaten Tebo. Jurnal
Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo. 1:201-
208.http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/tfile_artikel_abstrak/
Isi_Artike l_817527159763.pdf [diakses 2021 Jul 19]
Mamonto WS, Osak RE, Kalangi JKJ. 2020. Analisis strategi pengembangan
Usaha Pelayanan Jasa Alat Dan Mesin Pertanian (UPJA) di Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur. Agri−Sosioekonomi. 16(3); 125-136.
Priyati A, Abdullah SH. 2015. Studi keberadaan usaha pelayanan jasa alat dan
mesin pertanian (UPJA) Kaliaji di Desa Monggas Kecamatan Kopang
Lombok Tengah. J Ilm Rekayasa Pertan Biosist.
Royan A, Adita MD, dan Amin M. 2021. Kelayakan Usaha Pelayanan Jasa Alat
dan Mesin pertanian (UPJA) berkah tani Kabupaten Brebes. Journal Of
Agribusiness And Community Development (AGRIVASI) UMUS;1(1):
11–20. http://jurnal.umus.ac.id/index.php/AGRIVASI/article/view/437
[diakses 2021 Jul 22]
Rusdiana S, Adawiyah CR. 2013. Analisis ekonomi dan prospek usaha tanaman
dan ternak sapi di lahan perkebunan kelapa. SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi
Pertanian dan Agribisnis. 10(1):118-131.
https://doi.org/10.20961/sepa.v10i1.14118 [Diakses 2021 Jul 22]
Subagiyo S. 2016. Analisis kelayakan finansial penggunaan alsintan dalam usaha
tani padi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Pertanian Agros
http://www.ejournal.janabadra.ac.id/index.php/JA/article/view/140
[Diakses 2021 Jul 27]
Sugiarto S. 2017. Analisis kinerja UPJA menunjang kegiatan usaha tani padi.
Jurnal Penelitian Penerapan. 10(2):118-130.
https://doi.org/10.25181/jppt.v10i2.254 [Diakses 2021 Jul 23]
Sukmana Rika I, Suminah S, Ihsaniyati, H. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) menuju pertanian modern
di Kabupaten Sukoharjo. Agritexts: Journal of Agricultural Extension.
41(1):110-113. https://doi.org/10.20961/agritexts.v41i1.18066 [Diakses
2021 Jul 13]
Wardani, I. K., & Kusmiyati, S. W. STRATEGI PENINGKATAN KINERJA
UPJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION
MODELLING (STUDI KASUS: PANGANDARAN).
Wijayanto C, Sasongko LA, Nurjayanti ED. 2018 Analisis Kelayakan Usaha
Pelayanan Jasa Traktor Tangan Di Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal.
Mediagro: 13(2): 33-42
Yeni F, Dewi N. 2014. Analisis Sistem Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di
Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan. Jurnal Dinamika
Pertanian [diakses 2021 Jul 22]; 29(2):169-182.
https://journal.uir.ac.id/index.php/dinamikapertanian/article/view/849
[Diakses 2021 Jul 13]
Zainuddin Z, Mursalim, M, Waris A. 2016. Analisis ekonomi penggunaan
Combine Harvester tipe Crown CCH 2000 Star. Jurnal Agritechno. 9(1);
36-43. https://doi.org/10.20956/at.v9i1.37 [Diakses 2021 Jul 22]
LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan I (PKL I)


No Uraian Kegiatan Waktu
1 Pra survei dan survei lokasi Mei 2022
Finalisasi persiapan PKL
2 (pembimbingan, penyelesaian 6–10 Juni 2022
proposal, dll)
Pelaksanaan di lapangan (selama 6
3 11 Juni–22 Juli 2022
minggu)
4 Penyelesaian laporan 25–27 Juli 2022
5 Kegiatan ujian 28–30 Juli 2022
Lampiran 2 Format Jurnal Harian

Jurnal Harian Kegiatan PKL I


Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian
Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Nama : Alga Ajis Mubarok


NIM : 021120067
Program Studi : Teknologi Mekanisasi Pertanian
Jurusan : Pertanian
Judul : Analisis Ekonomi dan Kinerja Alsintan di UPJA Sumber
Mukti Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung
Paraf
No. Hari/Tanggal Jam Kegiatan Pembimbing Keterangan
Eksternal

Diketahui,
Ketua Program Studi Pembimbing Eksternal

Dr. Ir. Yul Harry Bahar Asep Hermawan


NIP. 196006071991031001
Lampiran 3 Format Lembar Konsultasi
LEMBAR KONSULTASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN I

Nama : Alga Ajis Mubarok


NIM : 021120067
Program Studi : Teknologi Mekanisasi Pertanian
Jurusan : Pertanian
Judul : Analisis Ekonomi dan Kinerja Alsintan di UPJA Sumber
Mukti Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung
MATERI KOREKSI PARAF
NO. TANGGAL
KONSULTASI PEMBIMBING PEMBIMBING
I
II
III
IV
V
VI

Diketahui,
Ketua Program Studi Pembimbing I

Dr. Ir. Yul Harry Bahar Ir. Kusmiyati, MM


NIP. 196006071991031001 NIP. 195903071987032001

Pembimbing II

Dr. Ir. Soesilo Wibowo, MS


NIP. 19530827197901002
Lampiran 4 Form Penilaian Pembimbingan Eksternal
NILAI PELAKSANAAN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA ALSINTAN DI UPJA SUMBER


MUKTI KECAMATAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG

Aspek yang dinilai


Nama
No Tanggung Jumlah Rataan
Mahasiswa Kedisiplinan Kreativitas Kerjasama
Jawab
1
2
3
4
5
6
Range Nilai : 60-100 diambil dari Edaran Tindak Lanjut Hasil Evaluasi
Pembelajaran

...., ................. 20....

Pembimbing Eksternal

(Asep Hermawan)
Lampiran 5 Rekap Nilai Praktik Kerja Lapangan I

NILAI PELAKSANAAN KEGIATAN


PRAKTIK KERJA LAPANGAN I

Aspek yang dinilai


Proposal Pelaksanaan Laporan Ujian
Nama (20%) (40%) (20%) Kompetensi Nilai
No jml
Mahasiswa (20%) Huruf
NA NA NA NA
NA x NA x N x NA x 20%
20% 40% A 20%
1
2
3
4
5
6

Skala Nilai Huruf


80-100 A
70-79 B
60-69 C
45-59 D
<45 E

Anda mungkin juga menyukai