Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MANAJEMEN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BISNIS

“Strategi Pengembangan Komoditas Jagung”

Oleh :

FIRDAYANTI
E 321 18 009

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021

1
Halaman Pengesahan

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITAS JAGUNG

Oleh:
Nama: Firdayanti
No. Stambuk: E321 18 009

LAPORAN PRAKTEK LAPANG MATA KULIAH


MANAJEMEN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BISNIS

Telah disetujui oleh Dosen Pengampu matakuliah


Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis
pada tanggal seperti yang tertera di bawah ini

Palu, 4 Juni 2021

Dewi Sartika L. Br. Manurung, S.P., M.P Prof. Dr. Ir. Made Antara, M.P.
NIP. 19920603 201903 20 24 NIP. 19611125 198701 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan ini
yang berjudul “Strategi Pengembangan Komoditas Jagung”.

Dalam penyusunan laporanl ini, penulis banyak mendapat hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari ALLAH Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaaan laporan selanjutnya.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Meli, 08 Mei 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek................................................................................... 1
1.2 Tujuan praktek dan Manfaat Praktek ............................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Analisis SWOT...................................................................................... 3
BAB III. METODE PRAKTEK
3.1 Tempat dan Waktu Praketk............................................................................. 5
3.2 Penentuan Lokasi Praktek............................................................................... 5
3.3 Pengambilan Sampel....................................................................................... 5
3.4 Pengambilan Data............................................................................................ 5
3.5 Analisis Data................................................................................................... 6
3.6 Konsep Operasional......................................................................................... 6
BAB IV. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK
4.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek...................................................................... 7
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kekuatan.......................................................................................................... 8
5.2 Kelemahan....................................................................................................... 8
5.3 Peluang............................................................................................................ 8
5.4 Ancaman.......................................................................................................... 8
5.5 Analisis Faktor Internal dan Eksternal dari Suatu Obyek............................... 9
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan...................................................................................................... 14
6.2 Saran................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Wawancara Petani Jagung.................................................................... 5
Gambar 2 Lokasi Praktek...................................................................................... 7

v
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek
Jagung mempunyai peran strategi perekonomian nasional, mengingat fungsinya

yang multiguna. Jagung dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan dan bahan baku

industry. Dari seluruh kebutuhan jagung 50% diantaranya digunakan untuk pakan.

Dalam lima tahun terakhir, kebutuhan jagung untuk bahan baku indutstri pakan,

makanan, dan minuman meningkat 10-15% per tahun. Dengan demikian, produksi

jagung mempengaruhi kinerja indutri untuk peternakan (Pabbage dan Subandi, 2005).

Upaya peningkatan produksi jagung di dalam negeri dapat ditempuh melalui

perluasan areal tanam dan peningktan produktivitas. Perluasan areal dapat diarahlan

pada lahan-lahan potensial seperti lahan sawah irigasi, lahan sawah tadah hujan, dan

lahan kering yang belum dimanfaatkan untuk pertanian. Selain melalui perluasan areal

tanam dan peningkatan produktivitas, upaya pengembangan jagung juga memerlukan

peningkatan efisiensi produksi, penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas

produk, peningkatan nilai tambah, perbaikan akses pasar, pengembangan unit usaha

bersama, perbaikan system permodalan, pengembangan infrastruktur, serta pengaturan

tata niaga dan insentif usaha. Dalam kaitan ini dioerlukan berbagai dukungan, termasuk

dukungan kebijakan pemerintah (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).

Masalah-masalah yang dihadapi dalam usahatani jagung adalah rendahnya

produktivitas, harga jagung yang berfluktuatif, luas usaha lahan yang semakin kecil dan

resiko kegagalaan panen akibat perubahan cuaca serta terserang oleh hama. Masalah-

masalah tersebut mengakibatkan turunnya pendapatan petani.

1
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktek
Tujuan dari praktek ini adalah untuk mengetahui strategi yang dapat diterapkan
dalam budidaya komoditi jagung dengan menggunakan metode analisis SWOT. Adapun
manfaat dari praktek ini yaitu:
1. Secara Teoritis, hasil praktek ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
praktek yang akan datang dalam konteks permasalahan yang berkaitan dengan
strategi pengembangan dan diharapkan bisa digunakan sebagai sumber
pembelajaran pada materi manajemen strategi dan kebijakan bisnis.
2. Secara praktis, yaitu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
peneliti dalam menerapkan pengetahuan terhadap masalah yang dihadapi secara
nyata dan penelitian diharapka bisa memberikan informasi mengenai
perkembangan usahatani jagung di Desa Meli.

2
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi

yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasra untuk merancang strategi dan program

kerja. Anlisis internal meliputi penelitian terhadap factor kekuatan (strength) dan

kelemahan (weakness). Sementara analisis eksternal mencakup factor eluang

(opportunity) dan tantangan ( threaths) (Rangkuti, 2016).

Kekuatan (Strenght) adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan

tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat di andalkan, memiliki

keterampilan yang juga dapat diandalkan serta berbeda dengan produk lain yang mana

dapat membuatnya lebih kuat dari para pesaingnya.. Kekuatan adalah kompetensi

khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan

dapat terkandung dalam sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan

pembeli-pemasok, dan factor-faktor lain.

Kelemahan (Weaknesss) adalah kekuragan atau keterbatasan dalam hal sumber

daya yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi

penghalang bagi kinerta organisasi. Keterbatasn atau kekurangan dalam sumber daya,

keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif

perusahaaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabiliatas manajemen, keterampilan

pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.

Peluang (Opportunity) adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkaan bagi

suatu perusahaan. Situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan,

kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang.

3
Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan

atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembelu atau

pemasok dapat memberikan peluang.

Ancaman (Treats) adalah factor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan

dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang

bersangkutan baik masa sekarang maupun masa yang akan dating. Ancaman merupakan

pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya

pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar

pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang

direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan.

Menurut Rangkuti (2016), menyatakan analisis factor strategis eksternal

difokuskan paada kondisi yang ada dan kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi

dapat memberi pengaruh kinerja organisasi. Analisis factor strategi internal adalah

analisis yang menilai prestasi/kinerja yang merupakan factor kekuatan dan kelemahan

yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.

Analisis untuk mengetahui strength, weaknesses, opportunity, dan treath sering

disebut analisi SWOT yang merupakan singkatan dari keempat hal tersebut (Drs. H.

Indrito Gitosudarmo, 2000:36).

4
BAB III.
METODE PRAKTEK
3.1 Tempat dan Waktu
Waktu dan tempat kegiatan praktek dilaksanakan pada tanggal 04 Mei 2021 di
Desa Meli Kecamatan Balaesang.
3.2 Penentuan Lokasi Praktek
Dalam penentuan lokasi praktek dilakukan dengan memilih tempat atau lokasi
yang dekat dari penulis agar memudahkan dalam melakukan kegiatan. Alasan pemilihan
tempat praktek yaitu tempatnya sesuai dengan tujuan praktek yaitu untuk mengetahui
strategi dari komoditas jagung serta menambah wawasan yang belum didapatkan di
kampus.
3.3 Pengambilan Sampel
Responden dalam penelitian ini adalah petani jagung yang ada di Desa Meli
Kecamatan Balaesang Kabupaten Dongggala. Sampel dalam usahatani ini berjumlah 1
orang.
3.4 Pengambilan Data
Teknik pengambilan dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi Wawancara
merupakan teknik mengumpulkan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau
sumber data. Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan
gambar-gambar yang terjadi pada lokasi peneliti dengan menggunakan bukti yang
akurat dari pencatatan sumber-sumber.

Gambar 1. Wawancara Responden

5
3.5 Analisis Data
Analisis data yang digunakan yaitu analisis SWOT yaitu Analisis untuk
mengetahui Kekuatan (strength), Kelemahan (weaknesses), Peluang (opportunity), dan
Ancaman (treath).
3.6 Konsep Operasional

1. Analisis Swot adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal
dan internal untuk suatu tujuan bisnis tertentu.
2. Kekutan (Strengght) adakah segala hal yang dibutuhkan pada kondidi yang
sifatnya internal organisasi agar kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal.
3. Kelemahan (Weakness) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal
organisai, akibat kegiatan organisasi atau perusahaan yang belum maksimal
terlaksana.
4. Peluang (Opportunyty) adalah hal eksternal yang mempengaruhi bisnis atau hal-
hal yang terjadi diluar perusahaan. Peluang dapat dimanfaatkan dan melindungi
dari ancaman tetapi tidak dapat mengubahnya.
5. Ancaman (Threats) adalah factor eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Dimana
tetap harus mempertimbangkan hal ini dalam menempatkan rencana darurat untuk
menangani masalah yang akan terjadi.

6
BAB IV.
KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK
4.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek
Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala meliputi 5 desa yaitu Meli, Tambu,
Siweli, Mapane Tambu, dan Tovia Tambu. Lokasi praktek berada di Desa Meli,
dimana sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Desa meli sebagain
besar adalah pegunungan dan berada dekat dengan laut.

Gambar 2. Keadaan umum lokasi praktek

7
BAB V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kekuatan (Strength)
1. Keadaan lahan yang mendukung dalam budidaya jagung
2. Mudah dilewati oleh kendaraan roda dua
3. Penguasaan teknik budidaya oleh petani
4. Lokasi usahatani dekat dengan pemukiman warga
5. Petani telah berpengalaman
5.2 Kelemahan (Weakness)
1. Luas lahan usahatani jagung yang sempit
2. Produktivitas yang rendah
3. Modal petani masih lemah
4. Kemampuan manajerial petani yang lemah
5. kualitas jagung masih rendah
5.2 Peluang (Opportunity)
1. Jumlah petani jagung sedikit
2. Permintaan pasar tinggi
3. Usahatani jagung dapat memberikan keuntungan
4. Meningkatnya harga jagung dari tahun ke tahun
5. Banyak olahan yang terbuat dari jagung
4.3 Ancaman (Treath)
1. Iklim yang tidak terkendali
2. Serangan hama dan penyakit
3. Kurangnya lembaga pendukung usahatani jagung
4. Harga jagung yang fluktuatif
5. Komoditi lain yang lebih menguntungkan untuk dibudidayakan

8
5.3 Analisis Faktor Internal dan Eksternal dari Suatu Obyek
a) Kekuatan
1. Lahan yang mendukung dalam budidaya jagung
Tanah memiliki tekstur yang gembur dan memiliki ketersediaan air yang
cukup sehingga lahan yang digunakan mendukung dalam budidaya jagung.
2. Mudah dilewati oleh kendaraan roda dua
Kondisi jalan yang baik serta jaraknya tidak terlalu jauh dari pemukiman
sehingga mudah untuk dilewati oleh kendaraan roda dua.
3. Ketersediaan tenaga kerja
Tenaga kerja di desa ini tersedia baik tenaga kerja dalam keluarga maupun
tenaga kerja luar keluarga. Karena sebagian besar penduduk merupakan tenga
kerja yang produktif.
4. Lokasi usahatani dekat dengan pemukiman
Lokasi usahatani yang tidak jauh dari pemukiman dapat memudahkan petani
dalam menyalurkan atau memasarkan hasil produksi jagungnya.
5. Pengalam petani
Petani telah mengusahakan budidaya jagung dalam waktu yang lama yaitu
sekitar 20 tahun.
b) Kelemahan
1. Luas lahan usahatani jagung yang sempit
Petani jagung semakin memperkecil luas usahatani jagungnya karena harga
jagung yang menurun, produktivitas yang menurun dan komoditi lain yang
lebih menguntungkan. Luas lahan usahatani relatif sempit yaitu tidak
mencapai 1 hektar.
2. Produktivitas yang rendah
Kurang optimalnya penggunaan input produksi yang mengakibatkan hasil
produksi dari usahatani jagung yang diusahakan rendah dan belum optimal.

9
3. Modal petani masih lemah
Modal petani masih lemah karena menggunakan modal sendiri dan tidak
adanya bantuan dari pemerintah ataupun badan usaha dari desa.
4. Kemampuan manajerial petani yang lemah
Kurangnya pengetahuan petani akan manajemen usahatani yang efisien dan
baik membuat keuntungan petani menurun dan sedikit dimana penggunaan
input produksi yang digunakan tidak efisien dan memberi hasil yang optimal.
5. Kualitas jagung masih rendah
Penggunaan input produksi dan factor produksi yang kurang tepat dapat
menurunkan kualitas jagung sehingga produksi menjadi kuraang optimal
dengan hasil produksi atau buah menjadi kecil.
c) Peluang
1. Jumlah petani jagung sedikit
Jumlah petani jagung masih sedikit karena banyak petani yang
membudidayakan tanaman lain sehingga dapat menjadi peluang bagi petani
jagung dalam memperoleh keuntungan.
2. Permintaan pasar tinggi
Permintaan pasar yang tinggi setiap minggunya dan hasil produksi petani
belum mampu memenuhi permintaan tersebut. Jagung merupakan komoditi
yang sangat dibutuhkan baik untuk pangan maupun bahan industry.
3. Usahatani jagung dapat memberikan keuntungan
Harga jagung dan permintaan yang semakin meningkat setiap tahunnya dapat
memberikan keuntungan bagi petani jagung dalam mengsahakannya.
4. Meningkatnya harga jagung dari tahun ke tahun
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dan penting bagi Indonesia
sehingga harga dari jagungpun dapat meningkat setiap tahunnya.

5. Banyak olahan yang terbuat dari jagung


Dengan melaksanakan pemasaran yang lebih tinggi dan menghasilkan produk
olahan, nilai tambah yang diperoleh dapat lebih tinggi.

10
d) Ancaman
1. Iklim yang tidak terkendali
Iklim yang tidak menentu pada saat panen, misalnya ketika panen tiba terjadi
hujan besar yang seharusnya memasuki musim panas atua kering sehingga
hasil panen rentan menjadi busuk. Dan ketika saat penanaman diharapkan
hujan mulai turun tetapi musim kering terjadi lebih lama sehingga waktu
penanaman terlambat.
2. Serangan hama dan penyakit
Seranagan hama dan penyakit dapat menjadi ancaman bagi petani yang
mengusahakan budidaya jagung, terlebih lagi dalam keadaan iklim yang tidak
menentu sehingga memudahkan hama maupun penyakit untuk menyerang.
3. Kurangnya lembaga pendukung usahatani jagung
Lembaga pendukung seperti lembaga permodalan, lembaga penyuluhan
maupun kelompok tani tidak berperan aktif bahkan tidak ada.
4. Harga jagung yang fluktuatif
Harga jagung dipengaruhi oleh beberapa factor seperti masa panen dan
kondisi cuaca. Ketika msa panen terjadi penurunan harga, tetapi ketika
melewati masa panen jagung seringkali harga jagung naik.
5. Komoditi lain yang lebih menguntungkan untuk dibudidayakan
Petani tidak hanya mengusahatanikan jagung tetapi juga komoditi lain. Dalam
mengusahakan komoditas lain, pendapatan yang petani terima lebih tinggi
dan menguntungkan daripada mengusahakan budidaya jagung.

11
Dengan hasil analisis SWOT, strategi yang didapatkan adalah :
1) Strategi SO (Strenght and Opportunity). Diperoleh dari factor kekuatan internal dan
peluang eksternal yakni dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada.
Strategi ini bisa dikatakan strategi yang sangat penting untuk keunggulan dan
memperkuat pengembangan usahatani jagung. Strategi SO yang didapatkan yaitu
(1)mengoptimalkan lahan dengan dengan tenaga kerja terampil yang ada dan
(2)peningkatan produksi jagung melalui perluasan lahan penanaman jagung.
Strategi dapat dilakukan karena usahatani jagung di Desa Meli memiliki kekuatan
berupa Keadaan lahan yang mendukung dalam budidaya jagung, mudah dilewati
oleh kendaraan roda dua, penguasaan teknik budidaya oleh petani, lokasi usahatani
dekat dengan pemukiman warga, dan petani telah berpengalaman.
2) Strategi WO (Weakness and Opportunity). Strategi ini ditujukan untuk
memperbaiki atau membenahi kelemahan yang dimiliki suatu perusahaan supaya
dapat memanfaatkan atau mengambil peluang yang ada di industry. Strategi WO
yang didapatkan yaitu (1)peningkatan modal petani, maka sarana untuk
berusahatani jagung dapat lebih optimal sehingga dapat meningkatkan produktvitas
jagung dan (2)memanfaatkan berkembangnya berbagai makanan yang berbahan
baku jagung dan tingginya nilai tambah jagung sebagai peluang besar bagi petani
untuk meningkatkan produksi dan kualitas jagungnya dengan cara bertani lebih giat
dan menerapkan fungsi manajerial usahatani sehingga jagung mempunyai nilai
tambah yang tinggi dan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan
petani jagung.
3) Strategi ST (Strenght and Threat). Strategi ini ditujukan untuk mengurangi atau
meminimalisir ancaman industry suatu perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan
internal suatu perusahaan. Strategi ST yaitu (1)pengendalian OPT dengan
pengalaman usahatani yang cukup lama sehingga sangat bermanfaat untuk
menanggulangi serangan berbagai hama dan penyakit jagung, dan (2)mengaktifkan
kelompok tani untuk meningkatkan kualitas SDM. Dengan adanya kelompok tani,
para petani dapat saling bertukar pikiran dan membagi ilmu kepada petani lain.
Perbaikan kualitas SDM diharapkan mampu memberikan pengaruh psositif

12
terhadap kinerja petani. Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya untuk
meminimalkan ancaman yang mungkin timbul dari adanya persaingan.
4) Strategi WT (Weakness anda Threat). Strategi ini digunakan untuk memperbaiki
kelemahan yang ada pada suatu perusahaaan untuk meminimalisir ancaman.
Startegi WT yaitu (1) penguatan modal petani untuk budidaya pemeliharaan,
(2)peningkatan kemampuan manajemen usahatani jagung melalui PPL dan lembaga
swasta untuk mengatasi persoalan persaingan harga dengan komoditi lain, dapat
merencanakan usahatani jagung lebih baik dan memiliki kemampuan serta
wawasan agribisnis jagung.

13
BAB VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kekuatan dari usahatani jagung yaitu, Lahan yang mendukung dalam budidaya
jagung, Mudah dilewati oleh kendaraan roda dua, Ketersediaan tenaga kerja, Lokasi
usahatani dekat dengan pemukiman, Pengalaman petani. Kelemahannya yaitu, Luas
lahan usahatani jagung yang sempit, Produktivitas yang rendah., Modal petani masih
lemah, Kemampuan manajerial petani yang lemah, Kualitas jagung masih rendah.
Peluang yaitu, Jumlah petani jagung sedikit, Permintaan pasar tinggi, Usahatani jagung
dapat memberikan keuntungan, Meningkatnya harga jagung dari tahun ke tahun,
Banyak olahan yang terbuat dari jagung. Ancaman Yaitu Iklim yang tidak terkendali,
Serangan hama dan penyakit, Kurangnya lembaga pendukung usahatani jagung, Harga
jagung yang fluktuatif, Komoditi lain yang lebih menguntungkan untuk dibudidayakan
dan Petani tidak hanya mengusahatanikan jagung tetapi juga komoditi lain.
6.2 Saran
Bagi petani sebaiknya lebih memperhatikan vara budidayanya sehingga
menghasilkan produksi yang melimpah serta berkualitas, dan bagi pemerintah
diharapkan memberikan bantuan pupuk dan menurunkan penyuluh di desa-desa kecil
yang jarang terjamak oleh orang.
.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Freddy, 2016. Analisa SWOT-Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Sudarmin, 2019. Strategi Pengembangan Usahatani Jagung di Desa Marayoka. Skripsi
Universitas Muhammadiyah. Makassar.
Munawir, 2014. Strategi Pengembangan Agribisnis Tanaman Jagung Pada Dinas
Pertanian Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Ilmiah Agribisnis. Vol. 7.

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai