Anda di halaman 1dari 32

Perhitungan Biaya Produk

Bersama dan Produk Sampingan


(Join products and by products)

Part 7
Akuntansi Biaya
Bastian Bustami
Nurlela

Prepared by Ismail R. Noy, Universitas Yapis Papua - Jayapura


Pengertian Produk Bersama

Produk Bersama adalah beberapa produk yang


dihasilkan dalam satu rangkaian atau seri
produk secara bersama atau serempak dengan
menggunakan bahan, tenaga kerja, dan biaya
overhead secara bersama. Biaya tersebut
tidak dapat ditelusuri atau dipisahkan pada
setiap produk, dan setiap produk mempunyai
nilai jual atau kuantitas yang relatif sama.
Pengertian Produk Bersama

Contoh :
Produksi susu segar yg dapat
menghasilkan krim dan skim cair,
selanjutnya krim dapat diolah lebih
lanjut menjadi krim mentega dan
skim cair kemudian doilah lagi
menjadi susu.
Pengertian Produk Bersama
Gambar Produk Bersama
(200.000)
Biaya proses lanjutan

SKIM CAIR KRIM NILAI PASAR


(25 Lt @ 15.000) MENTEGA (20 Lt @65.000)

110 lt Harga Jual Harga Jual Setelah


Susu Segar
Rp1.000.000 Pada Titik Pisah Diproses

KRIM SUSU NILAI PASAR


(75 Lt@12.000 (50 LT@70.000)
Biaya proses lanjutan
(400.000)

Biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan produk bersama disebut


biaya bersama. Biaya bersama adalah biaya yang diolah secara
bersama seperti bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead untuk
menghasil bebebrapa produk.
Pengertian Produk Bersama

Produk yg dihasilkan dlm


proses produksi secara


Main
Main bersama dan mempunyai
Produ
Produ nilai lebih besar
dibandingkan dengan
cts
cts produk lain atau

Produk
sampingan

Produk yg dihasilkan dlam


By
By proses prosuksi secara
bersama tetapi produk tsb
Produ
Produ

Bersama
nilainya lebih rendah
cts
cts dibandingkan dengan
produk utama
Pengertian Produk Bersama
Contoh :
1. Penggilingan padi yg menghasilkan beras
mempunyai sisa dlm bentuk dedak.
Beras merupakan produk utama sedangkan Dedak
merupakan produk sampingan.

2. Penyilangan minyak bumi yg dapat menghasilkan


sisa dalam bentuk aspal. Minyak bumi
merupakan produk utama sedangkan aspal
merupakan produk sampingan
Pengertian Produk Bersama
Produk Utama dan Produk Sampingan

Balok (Produk Sampingan)

Rp700.000 Kayu Gelondongan (Produk Utama)


Biaya Bersama
Papan (Produk Sampingan)
Karakteristik Produk Bersama

1. Produk diproses secara bersamaan dan setiap


produk mempunyai nilai relatif yg sama satu
dengan yang lain
2. Setiap produk mempunyai hubungan fisik yg
sangat erat dlm proses produksi
3. Dalam produk bersama dikenal istilah “ split off
point”
4. Sevarabel costs ( biaya setelah titik pisah)
Alokasi Biaya dan Metode Alokasi Biaya
Produksi bersama
Alokasi Biaya adalah pembebanan biaya secara
proporsional dari biaya tidak langsung atau biaya
bersama ke objek biaya.

Metode Alokasi Biaya :


1. Metode harga pasar/metode nilai jual hipotesis
2. Metode unit fisik
3. Metode rata-rata sederhana
4. Metode rata-rata tertimbang
Alokasi Biaya dan Metode Alokasi Biaya
Produksi bersama
Metode harga jual dapat dibedakan menjadi :
1. Harga jual diketahui pada saat titik pisah
2. Harga jual tidak diketahui pada titik pisah

1. Harga Jual Diketahui pada Saat Titik


Pisah
Jumlah nilai jual masing-masing produk
Pembebanan biaya bersama = x Biaya Bersama
Jumlah nilai jual keseluruhan produk
Contoh 1 :
PT. Tentang Rasa memproduksi empat jenis produk yaitu A,B,C
dan D secara bersama dengan biaya sebesar Rp 200.000.000.
Data yang berhubungan dengan ke empat produk tersebut
adalah :

Produk Unit Produksi Pada Titik Pisah Harga Pasar Per Unit
A 10.000 Rp7.500
B 20.000 Rp5.500
C 12.500 Rp2.800
D 7.500 Rp4.000

Diminta :
Hitunglah alokasi biaya bersama masing-masing produk
Penyelesaian :
Produk A = 10.000 @ Rp 7.500

Biaya Bersama Produk B = 20.000 @ Rp 5.500


Rp200.000.000
Produk C = 12.500 @ Rp 2.800

Produk D = 7.500 @ Rp 4.000

Nilai jual masing-masing produk pada saat titik pisah


A = 10.000 x Rp 7.500 = Rp 75.000.000
B = 20.000 x Rp 5.500 = Rp 110.000.000
A = 12.500 x Rp 2.800 = Rp 35.000.000
A = 7.500 x Rp 4.000 = Rp 30.000.000
Rp 250.000.000
Alokasi Biaya Bersama :

75.000.000
Produk A = x 200.000.000 = Rp 60.000.000
250.000.000

110.000.000
Produk B = x 200.000.000 = Rp 88.000.000
250.000.000

35.000.000
Produk C = x 200.000.000 = Rp 28.000.000
250.000.000

30.000.000
Produk D = x 200.000.000 = Rp 24.000.000
250.000.000

Rp 200.000.000
2. Harga Jual Tidak Diketahui Pada
Saat Titik Pisah

Rumus :
Jumlah nilai jual hipotesis
Pembebanan biaya masing-masing produk stlh titik pisah
= x Biaya Bersama
bersama Jumlah nilai jual hipotesis
Seluruh produk setelah titi pisah
Contoh 2 :
PT. Aku Meriang memproduksi tiga produk secara bersama yaitu X,Y,Z
Biaya bersama yg dikeluarkan untuk menghasilkan tiga produk tsb adalah
Rp 80.000.000,-
Data lain yang berhubungan dengan produk bersama :
Keterangan Produk X Produk Y Produk Z
Produksi 2.500 3.000 2.000
Harga jual setelah titik pisah Rp6.000 Rp8.000 Rp5.000
Biaya proses lanjutan Rp5.256.000 Rp6.252.000 Rp2.692.000

Diminta :
1. Hitunglah alokasi biaya bersama masing-masing produk
2. Hitunglah biaya-biaya produksi dengan masing-masing produk
Penyelesaian :

Produk X 2.500 @Rp 6.000 + Rp 5.256.000

Biaya Bersama Rp
Produk Y 3.000 @Rp 8.000 + Rp 6.252.000
80.000.000

Produk Z 2.000 @Rp 5.000 + Rp 2.692.000

Total penjualan masing-masing produk


X = 2.500 x Rp 6.000 = 15.000.000
Y = 3.000 x Rp 8.000 = 24.000.000
Z = 2.000 x Rp 5.000 = 10.000.000
49.000.000

Harga jual hipotesis masing-masing produk


X = Rp 15.000.000 - Rp 5.256.000 = 9.744.000
Y = Rp 24.000.000 - Rp 6.252.000 = 17.748.000
Z = Rp 10.000.000 - Rp 2.692.000 = 7.308.000
34.800.000

1. Alokasi joint cost masing-masing produk


X = 9.744.000/34.800.000 x Rp 80.000.000 = 22.400.000
Y = 17.748.000/34.800.000 x Rp 80.000.000 = 40.800.000
Z = 7.308.000/34.800.000 x Rp 80.000.000 = 16.800.000
80.000.000

2. Biaya produksi masing-masing produk


Biaya produksi = alokasi joint cost + Biaya proses lanjutan
X = Rp 22.400.000 + Rp 5.256.000 = 27.656.000
Y = Rp 40.800.000 + Rp 6.252.000 = 47.052.000
Z = Rp 16.800.000 + Rp 2.692.000 = 19.492.000
Produk Sampingan
Produk sampingan adalah produk yang dihasilkan
dalam proses produksi secara bersama, tetapi
produk tersebut nilai atau kuantitasnya lebih
rendah dibandingkan dengan produk lain.

Contoh :
1. Kerosin dalam pembuatan bensin
2. Perca kain dalam produksi tekstil
3. Papan dan balok dalam produksi kayu
Pengelompokkan Produk
Sampingan
1. Produk sampingan yang siap di jual setelah di
pisah dari produk utama
2. Produk sampingan yg memerlukan proses lebih
lanjut
3. Produk sampingan yg siap dijual setelah titik
pisah dari produk utama, tetapi dapat diproses
lebih lanjut agar dapat dijual dengan harga yang
lebih tinggi
Metode Perhitungan dan Akuntansi Harga
Pokok Produk Sampingan
1. Metode tanpa harga pokok
2. Metode dengan harga pokok

1. Metode tanpa harga pokok


adalah suatu metode dalam perhitungan produk
sampingan tidak memperoleh alokasi biaya
bersama dari pengolahan produk yang dipisah.

Metode tanpa harga pokok dapat dibedakan sbb :


2. Pengakuan atas pendapatan kotor
3. Pengakuan atas pendapatan bersih
Pengakuan Atas Pendapatan Kotor
Dalam metode ini penjualan atau pendapatan
produk sampingan dala laporan laba rugi dapat
dikategorikan :
a. Diperlakukan sebagai penghasil diluar atau
pendapatan lain-lain
b. Diperlakukan sebagai penambah penjualan atau
pendapatan produk utama
c. Diperlakukan sebagai pengurang harga pokok
penjualan
d. Diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi
Pengakuan Atas Pendapatan Kotor
Contoh :
Unit produksi 32400
Unit penjualan 27000
Unit persediaan awal 1000
Harga jual per unit Rp 1.500
Biaya produksi per unit Rp 1.000
Hasil penjualan produk sampingan Rp 4.095.000
Beban pemasaran dan administrasi produk utama Rp 5.850.000

Diminta :
Susunlah laporan Laba - Rugi dengan menggunakan masing-masing asumsi diatas (a,b,c dan d)
Pengakuan Atas Pendapatan Kotor
Penyelesaian :
a. Pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai penghasilan diluar
usaha atau pendapatan lain-lain

Penjualan ( 27.000 x 1.500) 40.500.000


Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal (1.000 x 1.000) 1.000.000
Totak Biaya Produksi (32.400 x 1.000) 32.400.000 +
Tersedia dijual 33.400.000
Persediaan akhir (6.400 x 1.000) 6.400.000 -
Harga Pokok Penjualan 27.000.000 -
Laba Kotor 13.500.000
Beban pemasaran dan administrasi 5.850.000 -
Laba operasi 7.650.000
Pendapatan lain-lain :
Pendapatan penjualan produk sampingan 4.095.000 +
Laba sebelum pajak 11.745.000

Cat : Pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai penambah pend


lain-lain sebesar Rp 4.095.000

Jurnal
Kas/Piutang 4.095.000
Pendapatan penjualan produk sampingan 4.095.000
Pengakuan Atas Pendapatan Kotor
b. Pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai penambah penjualan
atau pendapatan produk utama

Penjualan 40.500.000
Pendapatan penjualan produk sampingan 4.095.000 +
Penjualan bersih 44.595.000

Harga Pokok Penjualan :


Persediaan awal (1.000 x 1.000) 1.000.000
Totak Biaya Produksi (32.400 x 1.000) 32.400.000 +
Tersedia dijual 33.400.000
Persediaan akhir (6.400 x 1.000) 6.400.000 -
HPP 27.000.000 -
Laba kotor 17.595.000
Beban pemasaran dan administrasi 5.850.000 -
Laba Operasi 11.745.000
Pengakuan Atas Pendapatan Kotor
c. Pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang HPPj

Penjualan 40.500.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal (1.000 x 1.000) 1.000.000
Totak Biaya Produksi (32.400 x 1.000) 32.400.000 +
Tersedia dijual 33.400.000
Persediaan akhir (6.400 x 1.000) 6.400.000 -
27.000.000
Pendapatan penjualan produk sampingan 4.095.000 -
HPPj 22.905.000 -
Laba kotor 17.595.000
Beban pemasaran dan administrasi 5.850.000 -
Laba Operasi 11.745.000
Pengakuan Atas Pendapatan Kotor
d. Pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi

Penjualan 40.500.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal (1.000 x 1.000) 1.000.000
Totak Biaya Produksi (32.400 x 1.000) 32.400.000
Pendapatan penjualan produk sampingan 4.095.000 -
Total biaya produksi 28.305.000 +

Tersedia dijual 29.305.000


Persediaan akhir (6.400 x 873,61) 5.591.104
HPPj 27.000.000
23.713.896 -
Laba kotor 16.786.104
Beban pemasaran dan administrasi 5.850.000 -
Laba Operasi 10.936.104

Cat : Biaya produksi per unit menjadi Rp 873,61 (Rp 28.305.000/32.400)


Pengakuan Atas Pendapatan Bersih

Hasil penjualan produk sampingan yg


diperhitungkan adalah berdasarkan hasil
penjualan atau pendapatan bersih produk
sampingan.

Penjualan/Pendapatan produk sampingan 4.095.000


Biaya proses lanjutan produk sampingan 780.000
Biaya pemasangan dan biaya administrasi produk sampingan 540.000 +
1.320.000 -
Penjualan/pendapatan bersih produk sampingan 2.775.000
Pengakuan Atas Pendapatan Bersih
Contoh :
Unit produksi 32.400
Unit penjualan 27.000
Unit persediaan awal 1.000
Harga jual per unit Rp 1.500
Biaya produksi per unit Rp 1.000
Hasil penjualan produk sampingan Rp 4.095.000
Biaya proses lanjutan produk sampingan Rp 780.000
Beban pemasaran dan administrasi produk utama Rp 5.850.000
Beban pemasaran dan administrasi produk utama sampingan Rp 540.000

Diminta :
Susunlah laporan Laba - Rugi dengan menggunakan masing-masing asumsi diatas (a,b,c dan d)
Pengakuan Atas Pendapatan Bersih
Penyelesaian :
a. Pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai penghasilan diluar
usaha atau pendapatan lain-lain

Penjualan ( 27.000 x 1.500) 40.500.000


Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal (1.000 x 1.000) 1.000.000
Totak Biaya Produksi (32.400 x 1.000) 32.400.000 +
Tersedia dijual 33.400.000
Persediaan akhir (6.400 x 1.000) 6.400.000 -
Harga Pokok Penjualan 27.000.000 -
Laba Kotor 13.500.000
Beban pemasaran dan administrasi 5.850.000 -
Laba operasi 7.650.000
Pendapatan lain-lain :
Pendapatan penjualan produk sampingan 2.775.000 +
Laba sebelum pajak 10.425.000

Cat : Pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai penambah pend


lain-lain sebesar Rp 2.775.000
Pengakuan Atas Pendapatan Bersih
b. Pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai penambah penjualan
atau pendapatan produk utama

Penjualan (27.000 x 1.500) 40.500.000


Pendapatan penjualan produk sampingan 2.775.000 +
Total penjualan 43.275.000

Harga Pokok Penjualan :


Persediaan awal (1.000 x 1.000) 1.000.000
Totak Biaya Produksi (32.400 x 1.000) 32.400.000 +
Tersedia dijual 33.400.000
Persediaan akhir (6.400 x 1.000) 6.400.000 -
HPP 27.000.000 -
Laba kotor 16.275.000
Beban pemasaran dan administrasi 5.850.000 -
Laba Operasi 10.425.000
Pengakuan Atas Pendapatan Bersih
c. Pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang HPPj

Penjualan 40.500.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal (1.000 x 1.000) 1.000.000
Totak Biaya Produksi (32.400 x 1.000) 32.400.000 +
Tersedia dijual 33.400.000
Persediaan akhir (6.400 x 1.000) 6.400.000 -
27.000.000
Pendapatan penjualan produk sampingan 2.775.000 -
HPPj 24.225.000 -
Laba kotor 16.275.000
Beban pemasaran dan administrasi 5.850.000 -
Laba Operasi 10.425.000
Pengakuan Atas Pendapatan Bersih
d. Pendapatan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi

Penjualan 40.500.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal (1.000 x 1.000) 1.000.000
Totak Biaya Produksi (32.400 x 1.000) 32.400.000
Pendapatan penjualan produk sampingan 2.775.000 -
Total biaya produksi 29.625.000 +

Tersedia dijual 30.625.000


Persediaan akhir (6.400 x 914,352) 5.851.853

HPPj 24.773.147 -
Laba kotor 15.726.853
Beban pemasaran dan administrasi 5.850.000 -
Laba Operasi 9.876.853

Cat : Biaya produksi per unit menjadi Rp 914,352 (Rp 29.625.000/32.400)

Anda mungkin juga menyukai