Anda di halaman 1dari 29

Perhitungan Biaya Pesanan

(Job Order Costing)

Part 5
Akuntansi Biaya
Bastian Bustami
Nurlela

Prepared by Ismail R. Noy, Universitas Yapis Papua - Jayapura


Perhitungan Biaya Berdasarkan
Pesanan
PBBP adalah Suatu
sistem akuntansi yang
menelusuri biaya pada
unit individual atau
pekerjaan, kontrak,
tumpukan produk atau
pesanan pelanggan yang
spesifik
Perhitungan Biaya Berdasarkan
Pesanan
Biaya Pesanan Kartu biaya pesanan


Teliti ●
Terpisah

Akurat ●
Terperinci
Perhitungan Biaya Berdasarkan
Pesanan
Perhitungan Perusahaan
Biaya Pesanan Manufaktur

Industri Pekerjaan
Percetakan Konstruksi

Jasa Pelayanan Jasa


Hukum Arsitek

Jasa Konsultasi Jasa


Lainnya Akuntansi
Karakteristik Biaya Pesanan

1
2
3
4
5
6
7
Pengend Manfaat Perhitungan Biaya Pesanan
alian
Biaya
Umunya calon pelanggan
selalu meminta estimasi
biaya terlebih dahulu
sebelum memesan,
membandingkan dengan
pesaing, karna itu
Penetap perusahaan harus dapat
an harga mengestimasi biaya
jual secara akurat agar dapat
Penentuan bersaing dengan
biaya pesanan perusahaan lain dan
bermanfaat menghasilkan laba yg
untuk :
optimal
Perhitungan Biaya Normal
Dib
Si Ba Dib
PBN

PBN

PBN
eba
eba
ha nka
s n n
n
pad
pad
t ba a
a
obj
ku obj
e la
ek
ek
bia
bia
m ng ya
ya
akt
akt
su ual
ual
BO
BO
ng P
P
A dib
dib
eba
eba
Te
k na
nka
nka
n
n
u ga
ber
ber
das
das
n ke ark
ark
an
an
rj tari
t a
tari
ff
dit
dit
a la ent
ent
ng uka
uka
n su
n
n
dim
dim
si ng uka
uka

Rumus Tarif ditentukan dimuka :


Total BOP
Estimasi BOP =
Dasar Alokasi
Kartu Biaya Pesanan
Contoh 1 :
Pada tanggal 5 April 2011 PT. Tujuh Manusia
Harimau menerima pesanan busana jodha akbar
dari Toko Jalal Busana sebanyak 100 lusin dgan
spesifikasi stelan bordir + payet. Berdasarkan
kontrak kerja tanggal dibutuhkan Toko Jalal
Busana adalah tanggal 27 April 2011, dengan
harga jual Rp 624,000, per lusin.

Berdasarkan pesanan tersebut perusahaan


melalukan perhitungan biaya dengan
menggunakan kartu pesanan berikut :
Kartu Biaya Pesanan
Gambar 1 : Kartu Pesanan

PT. Jodha Akbar


Jl. Saja Terus No. 45
Jakarta
Kartu Pesanan
Pemesan : Toko Jalal Busan Tgl. Dipesan : 5 April
Produk : Stelan Muslim Tgl. Mulai Kerja : 10 April
Spesifik Produk : Stelan Bordir Payet Tgl. Dibutuhkan : 27 April
Jumlah : 100 lusin Tgl. Selesai : 23
April
Bahan Baku Langsung :
Tanggal Pemakaian Harga Total
10/04/2015 2.880 mtr Rp 6.000 Rp 17.280.000
Tenaga Kerja Langsung :
Tanggal Pemakaian Harga Total
23/04/2015 5.760 Rp 2.500 Rp 14.400.000

BOP Dibebankan
Tanggal Pemakaian Harga Total
23/04/2015 5.760 Rp 1.200 Rp 6.912.000

Bahan baku langsung Rp 17.280.000 Harga jual Rp 62.400.000


Tenaga kerja langsung Rp 14.400.000 Biaya produksi Rp 38.592.000
BOP dibebankan Rp 6.912.000
Laba kotor Rp 23.808.000
Total biaya produksi Rp 38.592.000
B. Pemasaran Rp 6.500.000
B. ADM Rp 4.125.000
Total Beban Rp 10.625.000
Laba Bersih Rp 13.183.000
Jurnal Perhitungan Biaya Pesanan

Akuntansi Biaya Bahan Baku Akuntansi Biaya Tenaga Kerja


a Pembelian bahan baku a Biaya Tenaga Kerja yang Terjadi
Bahan baku xxxx Beban Gaji xxxx
Utang Usaha/Kas xxxx Beban Gaji ymhd xxxx

b Penggunaan Bahan baku b Distribusi Tenaga Kerja


Produk dalam proses xxxx Produk dalam proses xxxx
Bahan baku xxxx Beban Gaji xxxx

Pengendali BOP xxxx Pengendali BOP xxxx


Bahan Baku xxxx Beban Gaji xxxx
Jurnal Perhitungan Biaya Pesanan

Akuntansi Biaya Overhead Pabrik Akuntansi Produk Selesai


a Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya a Penyerahan Langsung ke Pemesan :
Pengendali BOP xxxx Piutang Usaha xxxx
Akumulasi Penyusutan Mesin xxxx Penjualan xxxx

b BOP Dibebankan Harga Pokok Penjualan xxxx


Produk dalam proses xxxx Produk Dalam Proses xxxx
BOP Dibebankan xxxx
b Mengisi Persediaan Produk Jadi
BOP Dibebankan xxxx Produk Selesai xxxx
Pengendali BOP xxxx Produk Dalam Proses xxxx
Kerugian Dalam Proses Produksi
1. Perlakukan Sisa Bahan
2. Produk Cacat
3. Produk Rusak

Dalam proses pabrikasi sisa bahan dapat berasal


dari :
1. Pengolahan kurang baik
2. Suku cadang rusak atau cacat yg tidk bisa
diretur
3. Stock bahan terlalu lama
4. Penghentian proyek-proyek percobaan
5. Mesin-mesin pengolahan sudah terlalu lama
Kerugian Dalam Proses Produksi
Contoh 2 :
PT. Need You Now adalah perusahaan
industri kemasan karton, produk yang
dihasilkan digunakan insdustri elektronik,
dalam proses produksi yg dilakukan selalu
mempunyai sisa bahan yang laku dijual
kepada pengumpul kertas, pada bulan juli
2011 mempunyai sisa bahan berupa
potongan kertas sebanyak 456 kg dan
dijual dengan harga Rp 900 per kg.
Kerugian Dalam Proses Produksi
1. Ditutup ke ikhtisar Laba Rugi
Kas/Piutang Dagang Rp 410.400
Pend. Lain-lain Rp 410.400

2. Pengurangan Harga Pokok Penjualan


Kas/Piutang dagang Rp 410.400
HPPj Rp 410.400

3. Dikreditkan ke Pengendali BOP


Kas/Piutang Dagang Rp 410.400
Pengendali BOP Rp 410.400
Produk Cacat (Bersifat Normal)
PT. Simalungun pada bulan Juli 2011, menerima
pesanan 3.200 unit komponen, HPP untuk 1 unit
komponen sebesar Rp 1.250, terdiri dari BBL
Rp 500, TKL Rp 400 dan BOP Rp 350, kemudian
terjadi kerusakan sebanyak 40 unit sebagai
kerusakan normal untuk itu perlu diperbaiki
dengan mengeluarkan : BBBL Rp 5.000, BTKL
Rp 3.000, BOP Rp 2.500, maka jurnalnya adalah :

Pengendali Overhead Pabrik Rp 10.500


Pers. Bahan Baku Rp 5.000
Beban Gaji Rp 3.000
Macam-macam Kredit Rp 2.500
Produk Cacat (Karena Kesalahan)
PT. Sawalunto pada bulan Juli 2011, menerima
pesanan 2.500 unit komponen, HPP untuk 1 unit
komponen sebesar Rp 800, terdiri dari BBL Rp 350,
TKL Rp 300 dan BOP Rp 150, kemudian terjadi
kerusakan sebanyak 75 unit sebagai kerusakan
kesalahan untuk itu perlu diperbaiki dengan
mengeluarkan : BBBL Rp 8.000, BTKL Rp 4.000,
BOP Rp 2.000, maka jurnalnya adalah :

Pengendali Overhead Pabrik Rp 14.000


Pers. Bahan Baku Rp 8.000
Beban Gaji Rp 4.000
Macam-macam Kredit Rp 2.000
Produk Rusak Laku Dijual
(Bersifat Normal)
PT. Tebing Tinggi pada bulan Juli 2011,
menerima pesanan 2.000 unit mainan. HPP
untuk 1 unit mainan Rp 2.000, terdiri dari
BBL Rp 900, TKL Rp 600 dan BOP Rp 500,
Perusahaan memproduksi 2.050 unit,
sebanyak 50 unit terjadi kerusakan normal,
dan laku dijual dengan harga Rp 1.000 per
unit.
Produk Rusak Laku Dijual
(Bersifat Normal)
Harga Pokok Produk Selesai :
HP. Produk selesai, produk baik : 2.000 unit x Rp 2.000 Rp 4.000.000
HP. Produk rusak : 50 unit x Rp 2.000 Rp 100.000
HP. Produk selesai, produk baik Rp 4.100.000

HPP Rusak sebesar Rp 100.000, sebagai


pengendali overhead pabrik. HPj produk rusak
Rp 50.000,- (50 x Rp 1.000)
Produk Rusak Laku Dijual
(Bersifat Normal)
Jurnal :
Kas Rp 50.000
Pengendali overhead pabrik Rp 50.000
PDP Bahan Rp 45.000
PDP Tenaga Kerja Rp 30.000
PDP BOP Rp 25.000

Perhitungan :
Bahan : 50.000 x Rp 900 = Rp. 45.000
Tenaga Kerja : 50.000 x Rp 600 = Rp. 30.000
BOP : 50.000 x Rp 500 = Rp. 25.000
Contoh Soal :
PT. Adil Bagimu Tak Adil Bagiku menggunakan sistem akumulasi
biaya berdasarkan pesanan untuk produk yang dihasilkan.
Perusahaan membebankan BOP berdasarkan Jam Kerja Langsung
(JKL). Pada tanggal 01 Juli 2011, kartu biaya pesanan perusahaan
menunjukkan sbb :
PSN 01 PSN 02 PSN 03
Bahan Baku Rp 2.180 Rp 2.000 Rp 1.600
Tenaga Kerja Langsung Rp 1.800 Rp 1.500 Rp 1.200
BOP Dibebankan Rp 1.440 Rp 1.200 Rp 960
Total Biaya Produksi Rp 5.420 Rp 4.700 Rp 3.760

Status Produk :
PSN.01 = Masih dalam proses
PSN.02 = Masih dalam proses
PSN.03 = Telas selesai dan belum diserahkan kepemesan
Lanjut ...
Pada bulan juli 2011 selain menyelesaikan PSN.01, PSN.02,
perusahaan juga menerima pesanan lain yaitu PSN.04 dan PSN.05.
Pemakaian bahan baku dan jam kerja untuk masing-masing produk
selama bulan Juli sbb :
PSN 01 PSN 02 PSN 05
Bahan Baku Rp 1.240 Rp 1.060 Rp 2.600
JKL 14 Jam 18 Jam 64 Jam

Pada tanggal 31 Juli 2011 pada catatan terdapat produk dalam


proses dan produk selesai dengan serapan biaya sbb :

Produk Jadi :
PSN.04
Bahan Baku Rp 2.800
Tenaga Kerja Langsung Rp 1.800
BOP Rp 1.440
Total Rp 6.040
Lanjut ...
Produk Dalam Proses :
PSN.02
Bahan Baku Rp 3.060
Tenaga Kerja Langsung Rp 1.950
BOP Rp 1.560
Total Rp 6.570

Data Lain :
1. Tarif biaya tenaga kerja sebesar Rp 25 per-jam, tarif ini tidak
akan mengalami perubahan selama tahun 2011.
2. Perusahaan hanya memiliki satu akun bahan (pengendali bahan
baku) untuk menampung bahan baku langsung dan bahan baku tak
langsung. Saldo
3. Biaya yang akun ini pada
dikeluarkan awalbulan
selama Januari
Julisebesar Rp :1.500
2011, sbb

Pembelian bahan baku Rp 10.700


BBL yang digunakan Rp 1.580
TKTL Rp 1.000
Peny. peralatan pabrik Rp 600
Listrik, air pabrik Rp 300
Lanjut ...
4. Semua penjualan dilakukan secara kredit dengan marjin yang diinginkan
50% dari total biaya produksi
5. Semua varians BOP over/under applied dibebankan ke HPPj

Diminta :
1. Hitunglah saldo persediaan bahan dan produk dalam proses per 31
Juli 2011
2. Buatlah ayat jurnal untuk PSN. 01
3. Hitunglah Harga pokok penjualan bulan Juli 2011
4. Hitunglah pembebanan
5. Hitunglah Laba Kotor bulan Juli 2011
Penyelesaian :
Penyelesaian :
1 Saldo Bahan Baku per 31 Juli 2011
Saldo awal Rp 1.500
Pembelian bahan Rp 10.700
Rp 12.200

Pemakaian bahan
Bahan langsung Rp 7.700
(PSN.01,02,04,05)
Bahan tak langsung Rp 1.580
Rp 9.280
Saldo akhir Rp 2.920

Saldo Produk Dalam Proses 31 Juli 2011


Saldo Awal
(PSN.01,02) Rp 10.120
Biaya Periode Juli 2011
(PSN.01,02,04,05)
Bahan langsung Rp 7.700
TKL Rp 4.200
BOP Rp 3.360
Rp 15.260
Rp 25.380
COGM (PSN.01,04,05) Rp 18.810
Saldo Akhir (PSN.02) Rp 6.570
2 Jurnal PSN. 01 Penyelesaian :
PDP Awal
PDP Bahan Langsung Rp 2.180
PDP-TKL Rp 1.800
PDP-BOP Dibebankan Rp 1.440
Persediaan Produk Dalam Proses Rp 5.420

Pembebanan Biaya
PDP Bahan Langsung Rp 1.240
PDP-TKL Rp 350
PDP-BOP Rp 280
Bahan Langsung Rp 1.240
Tenaga Kerja Langsung Rp 350
BOP Dibebankan Rp 280

Pemindahan ke Produk Selesai


Produk Selesai Rp 7.290
PDP Bahan Langsung Rp 3.420
PDP-TKL Rp 2.150
PDP-BOP Dibebankan Rp 1.720

Harga Pokok Penjualan


HPPj Rp 7.290
Persediaan Produk Selesai Rp 7.290

Penyerahan ke Pemesan Piutang Dagang Rp 10.935


Penjualan Rp 10.935
Penyelesaian :
3. Laporan Harga Pokok Penjualan
PT. Adil Bagimu Tak Adil Bagiku
Laporan Harga Pokok Penjualan
Untuk Bulan Juli 2011
Bahan Baku
Persediaan Awal Rp 1.500
Pembelian Bahan Baku Rp 10.700
Bahan Baku Siap Digunakan Rp 12.200

Pemakaian Bahan baku


Tak Langsung Rp 1.580
Persediaan Akhir Rp 2.920
Rp 4.500
Bahan Baku Langsung Digunakan Rp 7.700
Tenaga Kerja Langsung Rp 4.200
BOP Dibebankan Rp 3.360
Total Biaya Produksi Rp 15.260
Produk Dalam Proses Awal Rp 10.120
Rp 25.380
Produk Dalam Proses Akhir Rp 6.570
Harga Pokok Produksi Rp 18.810
Produk Selesai Awal Rp 3.760
Rp 22.570
Produk Selesai Akhir Rp 6.040
Harga Pokok Penjualan Rp 16.530
Penyelesaian :
4. Seleisih Pembebanan
BOP sesungguhnya Rp 3.480
BOP Dibebankan Rp 3.360
Under Applied Rp 120

5. Laba Kotor
Penjualan : 150% x Rp 16.530 Rp 24.795
Harga Pokok Penjualan Rp 16.530
Under Applied Rp 120
Rp 16.650
Laba Kotor Rp 8.145

Anda mungkin juga menyukai

  • Part-1 AKBI
    Part-1 AKBI
    Dokumen27 halaman
    Part-1 AKBI
    Ismail R. Noy, SE.,M.Si
    Belum ada peringkat
  • Part 7
    Part 7
    Dokumen32 halaman
    Part 7
    Ismail R. Noy, SE.,M.Si
    Belum ada peringkat
  • Part 5
    Part 5
    Dokumen47 halaman
    Part 5
    Ismail R. Noy, SE.,M.Si
    Belum ada peringkat
  • Part 4
    Part 4
    Dokumen20 halaman
    Part 4
    Ismail R. Noy, SE.,M.Si
    Belum ada peringkat
  • Part 2
    Part 2
    Dokumen33 halaman
    Part 2
    Ismail R. Noy, SE.,M.Si
    Belum ada peringkat
  • Part 1
    Part 1
    Dokumen22 halaman
    Part 1
    Ismail R. Noy, SE.,M.Si
    Belum ada peringkat