ANALISIS SITUASI DAN TUJUAN DALAM SOCIAL MARKETING
Pemasaran sosial dapat dilakukan pada tingkat makro, yg
berfokus pada struktur masyarakat secara luas, atau pada tingkat mikro, dengan fokus pada individu. Ketika pemasaran sosial terjadi di tingkat makro, maka melihat seluruh sistem termasuk pendidikan dan hukum ketika itu bisa dilakukan. Pemasaran sosial dapat difokuskan ke hilir, hulu, atau keduanya. Pemasaran sosial hilir, fokus pada mereka yang ingin kita pengaruhi secara langsung. Pemasaran sosial hulu mengacu pada upaya yg difokuskan pada mereka yang dapat mempengaruhi sistem di mana perilaku terjadi, seperti pembuat kebijakan, untuk mendorong atau mencegah perilaku. Pemasaran sosial mikro berfokus pada perubahan perilaku individu. Lanjutan…
• Pemasaran sosial mikro, dapat digunakan untuk
mempengaruhi perilaku individu secara langsung (hilir),atau dapat digunakan untuk mempengaruhi pembuat kebijakan (hulu) dan pihak lain yang dapat mempengaruhi lingkungan sosial. • Pemasaran sosial penting untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap program. • Bab ini membahas perbedaan antara pemasaran sosial makro dan mikro, serta pentingnya mempertimbangkan seluruh sistem ketika mengembangkan program pemasaran sosial daripada berfokus secara eksklusif pada individu. Lanjutan…
• Untuk membantu memahami pentingnya lingkungan, perlu
memperkenalkan pemasaran model SWOT dan konsep persaingan. • Mempengaruhi dan mengubah perilaku adalah tujuan pemasaran sosial. • Pemasaran sosial menerapkan prinsip-prinsip pada perilaku yang menguntungkan individu, komunitasnya, atau lingkungannya. • Pemasaran sosial berusaha untuk mempengaruhi perilaku daripada benar-benar mengubahnya (Andreasen, 1994). Misalnya, pemasaran sosial dapat digunakan untuk mencegah remaja dari mulai merokok. Lanjutan…
• Selain upaya mempengaruhi perilaku tingkat individu, upaya
pemasaran sosial semakin banyak diterapkan dikomunitas atau tingkat masyarakat yang lebih besar, untuk mengubah praktik yang merugikan kesejahteraan individu dan masyarakat. • Dalam pemasaran komersial, Misalnya, perusahaan makanan cepat saji mencoba memenuhi permintaan konsumen dengan membuka lebih banyak lokasi menjadi lebih nyaman sekaligus bersaing dalam harga. • Prinsip-prinsip pemasaran sosial dapat diterapkan ke beragam topik, baik mikro dan makro. • Ini melibatkan penerapan prinsip-prinsip dari pemasaran komersial dan bidang terkait untuk mempengaruhi perilaku. Lanjutan,,
• Kapanpun ketika ingin mempengaruhi perilaku orang,
pemasaran sosial adalah strategi potensial untuk mencapainya. • Di bab ini, kita membahas dua langkah-langkah kunci untuk memahami sistem makro yaitu melakukan analisis situasi dan mengidentifikasi pesaing. Kedua langkah ini berfokus pada kesadaran akan gambaran yang lebih besar di mana masalah anda berada. Situation Analysis • Langkah penting dalam upaya pemasaran sosial apa pun adalah mengidentifikasi tujuan dengan jelas. Apa yang ingin anda capai? Masalah apa yang harus ditangani? Apa perilaku yang anda coba pengaruhi? • Setelah memiliki tujuan yang jelas, anda harus melakukan penelitian latar belakang untuk lebih memahami situasi keseluruhan, termasuk hambatan struktural yang mungkin mempengaruhi usaha anda. • Anda membutuhkan gambaran yang jelas tentang ruang lingkup masalah, sumbernya, faktor-faktor yang berkontribusi terhadapnya dan memperburuknya serta faktor-faktor yang menguranginya. Lanjutan..
• Perlu memahami bagaimana masalah itu dilihat dimasyarakat,
siapa yang dipengaruhi secara langsung, siapa yang dipengaruhi secara tidak langsung. Singkatnya, anda mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang masalah ini. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
• Kekuatan dan kelemahan yg bersifat internal organisasi;
mereka mewakili aset dan kewajiban anda sendiri. • Menjadi penting perlu mempertimbangkan semua karakteristik organisasi, orang serta sumber daya organisasi lain yang mungkin memengaruhi upaya pemasaran sosial anda. Misalnya, apakah organisasi lambat menyetujui program baru? Ini bisa menjadi kelemahan bagi program anda. Apakah anda memiliki basis sukarelawan/dukungan yang kuat yang sangat ingin membantu. • SWOT ini melibatkan pertimbangan faktor eksternal juga, dalam bentuk peluang dan ancaman. Lanjutan…
• Peluang apa di luar organisasi anda yang mungkin membantu
usaha anda? Misalnya, ketika kota/daerah, mengesahkan undang-undang yang meningkatkan jumlah pengendara yang diperlukan agar mobil dapat menggunakan jalur secara legal, ini bisa sebagai peluang untuk program pemasaran sosial yang berupaya meningkatkan pengendara sepeda. • Ancaman apa yang ada terhadap program anda? Ancaman datang bisa dalam berbagai bentuk. Apa saja faktor eksternal organisasi yang akan mempersulit program untuk berhasil, adalah ancaman. Lanjutan…
• Misalnya, jika tujuan anda adalah untuk mengurangi semua
bentuk merokok, sementara pemerintah baru saja menyetujui pengesahannya ganja untuk tujuan rekreasi, hal ini akan merupakan ancaman bagi program anda. • Penting untuk berpikir secara mendalam dan luas ketika mempertimbangkan SWOT anda. • Faktor yang mempengaruhi positif atau negatif? Apakah itu dikendalikan dalam organisasi, atau di luar organisasi anda? Competition • Dalam pemasaran sosial, penting untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap program, serta perilaku yang bersaing dengan tujuan anda. • Semua pemasar komersial yang sukses tahu pentingnya memahami persaingan. Pemasaran sosial juga tidak berbeda. Anda perlu memahami perilaku yang bersaing dengan usaha pemasaran sosial anda. • Lee dan Kotler (2011) memposisikan persaingan sebagai apa yang lebih disukai target untuk dilakukan, termasuk kebiasaan yang telah dibentuk orang yang mungkin mencegah mereka melakukan apa yang anda sarankan, termasuk individu, organisasi dan program yang akan memandu mereka jauh dari usaha anda. Lanjutan…
• Ahli teori lain mendefinisikan kompetisi secara lebih luas,
yaitu melihat persaingan sebagai "gagasan bersaing" (Peattie & Peattie, 2003). • Persaingan dapat terjadi pada berbagai tingkat (generik, entitas, produk, dan merek; Andreasen, 2006; Mulia & Basil, 2011). • Dalam beberapa kasus, sesuatu bisa dilihat sebagai pesaing di satu tingkat, tetapi sebagai pelengkap di tingkat lain. Contoh, program pemasaran sosial yg mempromosikan cuci tangan dengan sabun Lifebuoy pada anak. Di tingkat entitas, segala bentuk pembersihan tangan selain mencuci adalah pesaing, jadi membersihkan tangan dengan pakaian seseorang akan menjadi perilaku yg bersaing. Lanjutan,
• Pada tingkat produk, segala bentuk pembersih tangan selain
sabun akan menjadi pesaing;dengan demikian, penggunaan pembersih tangan dapat dilihat sebagai pesaing di level ini. • Bentuk persaingan tersempit adalah tingkat merek, yaitu penggunaan sabun merek lain selain sabun merek Lifebuoy dapat dilihat sebagai pesaing. • Meskipun pemasar sosial pasti akan senang dengan segala bentuk pembersihan tangan yang cukup membunuh kuman, tetapi akan sangat perlu untuk mempertimbangkan berbagai tingkat persaingan (generik,entitas, produk, dan merek) guna memahami secara menyeluruh banyak hal yang dapat mengurangi usaha pemasaran sosial anda. Lanjutan..
• Semakin banyak organisasi yang biasanya dilihat sebagai
pesaing, kemudian bekerja sama untuk tujuan bersama, praktik berlabel co-opetition (Noble & Basil,2011). • Mengubah pesaing menjadi pelengkap atau kolaborator adalah hal yang sangat baik cara untuk mengurangi persaingan. • Misalnya, ketika menangani mengemudi dalam keadaan mabuk, pemasar mungkin bisa mempertimbangkan bekerjasama dengan perusahaan alkohol untuk menawarkan program seperti: minuman ringan gratis untuk pengemudi yang terpilih. Tujuan Pemasaran Sosial • Tujuan Perilaku: Apa yang mereka lakukan • Tujuan Pengetahuan: Apa yang mereka ketahui • Tujuan Keyakinan: Bagaimana perasaan mereka/apa yang mereka yakini • Tujuan harus dipertimbangkan pada tingkat individu dan juga pada tingkat sosial yang lebih tinggi. Misalnya, berupaya meningkatkan perilaku aman warga di sekitar perlintasan kereta api, membuat orang-orang menandatangani ikrar keamanan kereta api adalah tujuan tingkat individu. Dan tujuan perilaku tingkat masyarakat adalah untuk mendapatkan lebih banyak lagi kesepakatan/perjanjian tentang keamanan kereta api. Lanjutan…
• Penting untuk menetapkan tujuan secara spesifik mengenai
tujuan anda. • Tujuan harus SMART, yaitu spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan peka terhadap waktu (Lee & Kotler, 2011, hlm. 165). • Sulit untuk mengetahui apakah anda telah mencapai tujuan jika tujuan tidak jelas (tidak spesifik) atau tidak memiliki cara yang benar-benar bisa mengukur kesuksesan anda. • Demikian pula, jika anda pilih tujuan yang tidak realistis (tidak dapat dicapai), atau yang tidak penting (tidak relevan), anda hanya akan membuang-buang sumber daya. Lanjutan…
• Sasaran pemasaran sosial menentukan cara anda mencapai
tujuan. Sasaran harus: - Spesifik -Terukur - Dapat dicapai - Relevan - Sensitif Waktu • Salah satu kesulitan dalam penetapan tujuan adalah sulit untuk mengetahui apa tujuan dan sasaran yang realistis.