Nancy R. Lee, Michael L. Rothschild, and Bill Smith ; pemasaran sosial adalah proses yang menggunakan prinsip- prinsip pemasaran dan teknik untuk memengaruhi perilaku khalayak sasaran yang akan menguntungkan masyarakat serta individu. Pemasaran sosial menggunakan prinsip-prinsip dan teknik pemasaran untuk memengaruhi audien sasaran agar segera secara sukarela menerima, menolak, memodifikasi atau mengabaikan perilaku tertentu untuk manfaat individu, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan Lanjutan..
• Social Marketing atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
pemasaran sosial merupakan suatu adaptasi dari teori-teori pemasaran dalam rangka mendesain suatu program untuk mempengaruhi seseorang merubah perilakunya secara sukarela dalam rangka meningkatkan kesejahteraan individu dan juga masyarakat dimana individu tsb. menjadi bagian (Andreassen, 1994) • Secara umum social marketing bukan merupakan sains tetapi lebih kepada kegiatan profesional yg bergantung pada beragam disiplin ilmu dalam rangka menciptakan program- program intervensi utk merubah perilaku manusia (Smith, 2006) Lanjutan…
• Walaupun social marketing menggunakan teori-teori dari
pemasaran komersial dalam aplikasinya, target yg ingin dicapai oleh social marketing berbeda dengan pemasaran komersial. Jika dlm pemasaran komersial , konsumen diminta utk membeli suatu produk, beralih ke merek lain atau membicarakan mengenai keunggulan perusahaan, maka pada social marketing konsumen diminta utk membeli perilaku baru yg sering kali target audiens tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah dan perilaku baru tersebut merupakan solusi dari permasalahan tersebut. • Sebagai bagian dari konsep pemasaran, dlm aplikasinya social marketing juga bergantung pd empat variabel penting pd pemasaran komersial yg sering disebut dgn bauran pemasaran atau Marketing Mix.(Kotler & Zaltman,1971) Lanjutan…
• Social Marketing atau pemasaran sosial merupakan suatu
strategi yg bertujuan utk mengatasi berbagai masalah sosial yg berkembang di masyarakat. Strategi ini memanfaatkan dua bidang ilmu, yaitu teknik komunikasi dan mempertimbangkan prinsip-prinsip pemasaran (Wahyuni Pudjiastuti, 2016) • Pemasaran sosial menurut Philip Kotler-> suatu upaya/strategi public relations utk mengubah sikap dan perilaku khalayak dalam rangka mengatasi berbagai masalah sosial. Lanjutan..
• Pentingnya pemasaran sosial,
->Meningkatnya permasalahan sosial dan lingkungan mendorong orang lebih peduli terhadap keberlangsungan kita di masa depan. Pemasaran komersial seringkali lebih mementingkan aspek keuntungan bisnis dan kepuasan konsumen. Dan, itu seringkali mengabaikan dampak negatif terhadap lingkungan atau sosial. Misal, Kerusakan lingkungan seperti polusi udara, limbah dan pemanasan global; Penipisan sumber daya alam akibat perilaku eksploitatif ;Kelaparan dan kemiskinan ;Obesitas dan masalah kesehatan lainnya; Akses rendah terhadap pendidikan, kesehatan dan layanan sosial lainnya. Lanjutan…
• Pemasaran sosial memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan. Konsumen lebih suka membeli produk dari bisnis yang etis dan bertanggung jawab secara sosial. Tren semacam itu diperkirakan akan semakin populer seiring peningkatan kampanye dan keprihatinan terhadap masalah sosial dan lingkungan. • Adapun contoh perusahaan yang menerapkan pemasaran berwawasan sosial antara lain sbb: -PT Bank Mandiri Tbk, yang mendukung Program Indonesia Mengajar. -PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, memberi Beasiswa Nusantara Cerdas. -PT. Pertamina, sebagai Sentra Pemberdayaan Tani Optimalkan Produk Lokal Manfaat Pemasaran Sosial
• Membantu untuk membangun citra yang lebih baik bagi
perusahaan. • Memberikan keunggulan kompetitif. • Meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. • Memfasilitasi ekspansi dan pertumbuhan dalam jangka panjang. • Sumber daya ekonomi digunakan dengan benar. • Pemasaran sosial meningkatkan standar hidup masyarakat. • Memastikan perencanaan ekonomi lebih signifikan dan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Perbedaan antara pemasaran sosial dengan pemasaran komersial • Pemasaran Sosial (Social Marketing)->Tujuan utamanya adalah mempengaruhi perubahan perilaku yang akan berkontribusi pada keuntungan sosial dan individu. Misal, di bidang kesehatan mungkin mendorong orang untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji atau alkohol, meningkatkan konsumsi makanan organik dan mendorong gaya hidup sehat. • Pemasaran Komersial ( Commercial Marketing) ->Tujuan utamanya adalah menjual barang dan jasa yang akan menghasilkan keuntungan finansial bagi perusahaan. Pemasaran komersial berfokus pada memuaskan konsumen dengan cara yang menguntungkan. Perusahaan menjual produk yang diinginkan dan dibutuhkan orang. Untuk mendukung keuntungan, mereka akan beroperasi secara efisien. Mereka harus melakukan semua itu secara lebih baik daripada pesaing mereka. Dengan begitu, mereka tidak hanya memiliki pelanggan yang loyal, tetapi juga struktur biaya yang lebih rendah. Contoh Pemasaran Sosial:
• Pengurangan produk yang tidak ramah lingkungan
seperti kampanye anti minyak sawit di Uni Eropa • Kampanye anti tembakau untuk mengurangi tingkat merokok • Kampanye untuk mempromosikan pola makan sehat, misalnya untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan meningkatkan konsumsi makanan organik • Kampanye untuk mengurangi perilaku mengemudi sambil mabuk • Kampanye untuk meminimalkan perilaku anti-sosial • Kampanye untuk mengurangi jejak karbon dan mempromosikan konservasi energi dengan menggunakan energi ramah lingkungan Lanjutan…
• Pemasaran sosial juga sering disebut dengan kampanye sosial
karena dalam pelaksanaannya menggunakan strategi kampanye. Hal yg dikampanyekan adalah cara-cara atau produk sosial utk mengatasi masalah sosial yg ada di masyarakat. • Kampanye biasanya berasal dari :Pemerintah;Badan amal; Lembaga swadaya masyarakat;Koperasi;Lembaga adat Tujuan dari konsep pemasaran sosial:
• Mempertahankan hubungan dengan pelanggan
• Menaikan citra perusahaan • Melaksanakan tanggung jawab sosial • Meningkatkan kesadaran merek • Meningkatkan jangkauan konsumen
Mempertahankan hubungan dengan pelanggan->Perusahaan
akan dengan secara terang-terangan mendukung kegiatan- kegiatan yang positif dan tentunya yang pelanggan mereka sukai. Misalnya dengan melakukan penanaman pohon, pemberian bantuan terhadap korban bencana. Lanjutan…
• Menaikan citra perusahaan->dengan pendekatan yang baik
terhadap pelanggannya, citra perusahaan akan terus semakin naik. Dan tentunya, hal ini akan berdampak baik terhadap perusahaan. Masyarakat luas baik pelanggan dan yang belum menjadi pelanggan, akan melihat perusahaan sebagai sosok yang terus membantu dan memahami mereka. • Melaksanakan tanggung jawab sosial->Tentunya hal tersebut akan berdampak kepada lingkungan dan masyarakat luas. Contohnya seperti sampah plastik, limbah kotoran kimia, limbah bahan baku, hingga asap yang mereka hasilkan. • Meningkatkan kesadaran merek->Berbanding lurus dengan kenaikan citra perusahaan, merek yang mereka jual pun akan semakin terkenal. Hal tersebut karena pelanggan akan mencari tahu dengan sendirinya, apa saja produk yang perusahaan hasilkan. Misalnya, ketika kita mengadakan kegiatan sosial penanaman pohon. Semua anggota perusahaan dapat mengenakan pakaian yang menunjukkan merek produk yang perusahaan jual. Lanjutan…
• Meningkatkan jangkauan pelanggan->Masyarakat akan secara
aktif membicarakan produk yang bersangkutan dalam kegiatan sosial. Dan dengan cara tersebut juga, jangkauan pelanggan akan terus meningkat. Contohnya mengiklankan kegiatan sosial dengan menampilkan produk kita sebagai sponsor. Hal tersebut akan meningkatkan citra perusahaan, kesadaran merek, dan jangkauan pelanggan. Peran komunikasi dalam pemasaran. • Komunikasi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan pencitraan (image) atas suatu merek tertentu. Menjaga hubungan dengan pelanggan (long term relationship) berguna membangun loyalitas. Dalam menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dapat dilakukan kustomisasi produk, yaitu setiap produk yang dihasilkan tidak boleh memiliki kesamaan. • Philip Kotler &Kevin Lane Keller dalam sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi pemasaran memiliki peranan memberikan informasi, membujuk, mengingatkan konsumen – secara langsung maupun tidak langsung – tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran melaksanakan banyak fungsi kepada konsumen atau pasar sasaran, terutama memberitahu dan memperlihatkan seputar bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, siapa pasar sasarannya, dimana dan kapan produk itu dapat diperoleh. BAB II TEORI-TEORI DALAM SOCIAL MARKETING • Stages of Change/Transtheoretical Model->Tahapan model perubahan, awalnya dikembangkan oleh Prochaska dan DiClemente di awal 1980. Menggambarkan enam tahap yang dilalui orang untuk mengubah perilaku. Tahapan ini menciptakan segmen audiens yang unik: 1.Prakontemplasi.->Orang-orang pada tahap ini biasanya tidak memiliki niat untuk mengubah perilaku mereka, dan biasanya menyangkal memiliki masalah. 2. Kontemplasi.->Orang-orang pada tahap ini mengakui bahwa mereka memiliki masalah dan mulai berpikir serius untuk menyelesaikannya. 3. Persiapan.->Kebanyakan orang pada tahap Persiapan berencana untuk mengambil tindakan dan membuat penyesuaian akhir sebelum mereka mulai untuk mengubah perilaku mereka. Lanjutan…
4. Tindakan.->Tahap ini adalah tahap di mana orang paling
terang-terangan memodifikasi perilaku mereka dan lingkungan mereka. Mereka berhenti merokok, singkirkan semua makanan penutup dari rumah, tuangkan bir ke saluran pembuangan, atau menghadapi ketakutan mereka. Singkatnya, mereka melakukan gerakan yang mereka miliki dan telah mereka persiapkan 5. Pemeliharaan.->Selama pemeliharaan (individu) bekerja untuk mengkonsolidasikan keuntungan yang dicapai selama aksi dan tahap lain dan perjuangan untuk mencegah penyimpangan dan kekambuhan. 6. Pemutusan.->Tahap pemutusan adalah tujuan akhir untuk semua perubahan. Di sini, penambahan atau masalah sebelumnya tidak akan muncul lagi godaan atau ancaman Lanjutan…
• Untuk pemasar sosial memilih audiens prioritas, yang paling
menarik. Segmen-segmen tersebut dapat berupa tindakan, persiapan, dan/atau tahap perenungan (dalam urutan itu), dengan asumsi bahwa ukuran segmen cukup besar untuk dipenuhi sasaran adopsi perilaku yang ditargetkan. Alasan untuk ini adalah bahwa mereka yang berada ditahap setidaknya tahu tentang perilaku dan terbuka untuk itu. Anda tidak perlu menghabiskan sumber daya untuk membangunkan mereka yang dalam prakontemplasi atau meyakinkan mereka bahwa ide anda bagus. Social Cognitive Theory/Social Learning
• Fishbein telah merangkum deskripsi Bandura tentang kognitif sosial
teori, juga disebut sebagai teori belajar sosial. Teori kognitif sosial dibangun pertama kali oleh seorang psikolog Albert Bandura sekitar tahun 1960-an. Teori ini menitikberatkan pada bagaimana dan mengapa orang-orang cenderung untuk meniru apa yang dilihat melalui media. Teori Kognitif Sosial menyatakan bahwa dua faktor utama mempengaruhi kemungkinan seseorang akan mengambil tindakan pencegahan. Pertama, seperti Kesehatan. Model Keyakinan, seseorang percaya bahwa manfaat melakukan perilaku lebih besar dari pada biaya. Kedua, yang paling penting, orang tersebut harus memiliki rasa self-efficacy sehubungan dengan melakukan pencegahan perilaku, dan harus percaya bahwa dia memiliki keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan perilaku di bawah berbagai keadaan Lanjutan…
• Andreasen menambahkan bahwa self-efficacy ini muncul
setidaknya sebagian dari mempelajari keterampilan khusus dan dari mengamati norma-norma sosial, maka namanya “belajar sosial.” . Pendekatan sekuensial mengakui bahwa individu melakukan tidak sering langsung melompat dari tidak melakukan suatu perilaku menjadi melakukannya. Mereka mungkin lebih suka bekerja dengan cara mereka. Misalnya, salah satu cara mengajar perokok cara mengadopsi gaya hidup tidak merokok adalah dengan mengurangi konsumsinya selangkah demi selangkah langkah, mungkin satu batang rokok pada satu waktu, dimulai dengan perilaku termudah untuk menyerah dan bekerja sampai yang paling sulit. Mendorong pengulangan (latihan) dan memberikan strategi penguatan kemudian akan membuatnya lebih kemungkinan bahwa perilaku tersebut akan menjadi "bagian dari perilaku permanen" Exchange Theory • Teori pertukaran mendalilkan bahwa pertukaran terjadi, jika prioritas audiens harus merasakan manfaat (nilai) dalam penawaran yang sama atau lebih besar dari biaya yang dirasakan. Dengan kata lain, mereka harus percaya bahwa mereka akan mendapatkan sebanyak atau lebih dari yang mereka berikan. Implikasi bagi pemasar sosial yg signifikan dan memandu perkembangan strategi bauran pemasaran, karena jika audiens prioritas tidak merasakan manfaat dari mengadopsi suatu perilaku (misalnya, berolahraga lima kali seminggu, 30 menit pada suatu waktu) sama dengan atau lebih besar dari biaya, pemasar memiliki "pekerjaan yang harus dilakukan." Kita harus mengurangi biaya dan/atau meningkatkan manfaat, dan ada empat alat utama untuk mencapai ini: produk (misalnya, kelas latihan yang menyenangkan untuk manula), harga (mis., gratis), tempat (mis., di pusat komunitas lokal), dan promosi (misalnya, diposisikan sebagai cara untuk merasa lebih baik dan hidup lebih lama).
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar