Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SWOT PADA PT. UNILEVER TBK.

Abdul Haris Harahap


167007048
Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
abharishrp@gmail.com

PEMBAHASAN
ANALISA SWOT

1. Kekuatan (Strengths)
a. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal
muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik
perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima
si model dalam iklan tersebut.
b. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal
ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan
di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan
belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
c. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
d. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap
jajaran.
e. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan
ice cream.
f. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
g. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke
daerah-daerah dapat terlayani.
h. PT Unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever
dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

2. Kelemahan (Weaknesses)
a. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi
perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai
agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan
yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM,
keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi
komersial.
b. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
c. Jumlah karyawan yang tambun.
d. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak
bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
e. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
f. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
g. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
h. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.

3. Kesempatan (Opportunities)
a. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi
Indonesia sebesar 6.3%.
b. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan papua.
c. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
d. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
e. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50,1%) perempuan.
f. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
g. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
h. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

4. Ancaman (Threats)
a. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula
kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak,
bahan kimia dan komoditas lainnya.
b. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
c. Melemahnya daya beli konsumen.
d. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
e. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya
pemasaran produk.
f. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
g. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
h. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-
produk luar negeri
i. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orang utan.
j. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
k. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.

Kondisi Internal dan Eksternal Perusahaan (SAP dan ETOP)


A. Strength
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Kualitas produk yang baik 4 0,2 4 0,8
Promosi produk yang menarik 4 0,2 4 0,8
Pilihan produk yang bervariasi 4 0,2 3 0,6
Memiliki tenaga kerja yang terampil dan 4 0,2 3 0,6
kemampuan yang baik
Memiliki modal yang kuat 4 0,2 4 0,8
TOTAL 20 1 3,6
B. Weakness
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Sering terjadi keterlambatan pengiriman barang 2 0,14 4 0,56
di toko/store
Sering terjadi overstock barang (kelebihan 2 0,14 3 0,42
persediaan)
Harga produk yang relatif mahal dibanding 4 0,29 1 0,29
competitor
Pusat produksi Rinso hanya pada satu lokasi 4 0,29 2 0,58
Sirkulasi keuangan yang sering terganggu 2 0,14 3 0,42
TOTAL 14 1 2,3
C. Opportunity
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Percepatan teknologi yang mendukung promosi 4 0,22 4 0,9
Pangsa pasar yang luas 3 0,17 4 0,7
Loyalitas masyarakat akan produk tinggi 4 0,22 2 0,4
Masyarakat sudah mengenal produk Rinso 4 0,22 3 0,7
Banyak distributor tersebar di seluruh Indonesia 3 0,17 4 0,7
TOTAL 18 1 3,4
D. Threat
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Banyak pesaing baru dengan produk sejenis 4 0,21 4 0,8
Harga produk sejenis yang lebih murah 4 0,21 3 0,6
Percepatan pesaing dalam memasok produk ke 4 0,21 4 0,8
toko
Promosi perusahaan pesaing yang luas 3 0,16 3 0,5
Birokrasi pemerintah tentang perluasan 4 0,21 4 0,8
perusahaan
TOTAL 19 1 3,2

Analisis Matrik SWOT


A. Koordinat Analisis Internal
(Skor total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) = 3,6 – 2,3 = 1,3
B. Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) = 3,4 – 3,2 = 0,2

Diagram SWOT
HYPERLINK "http://3.bp.blogspot.com/--
3n6WDJC2hE/T32lIZxEAlI/AAAAAAAAAAc/S4CDqSXgv2s/s1600/elek.jpg"
Kuadran Posisi Titik Luas Matrik Ranking Prioritas Strategis
I (S;O) ( 3,6 ; 3,4 ) 12,24 1 Expansion
II (W ; O ) ( 2,3 ; 3,4 ) 7,82 3 Stability
III ( W ; T ) ( 2,3 ; 3,2 ) 7,36 4 Retrenchment
IV ( S ; T ) ( 3,6 ; 3,2 ) 11,52 2 Kombinasi

S O Hubungannya Inisiatif Programnya


Kualitas produk yang Pangsa pasar yang luas xx
baik
Loyalitas masyarakat
akan produk tinggi xxx Intensifikasi Pasar

Promosi produk yang Percepatan teknologi xxx Pengembangan


menarik yang mendukung Pasar
promosi

Loyalitas masyarakat
akan produk tinggi xx

S T Hubungannya Inisiatif Programnya


Promosi produk yang Harga produk sejenis xx Rasionalisasi
menarik yang lebih murah operasional

Promosi perusahaan
pesaing yang besar- xxx
besaran

W O Hubungannya Inisiatif Programnya


Harga produk yang Loyalitas masyarakat xxx Penetrasi Pasar
relatif mahal dibanding akan produk tinggi Melalui Promosi
competitor Tentang Kualitas
Masyarakat sudah Produk disertai
mengenal produk rinso xx Rasionalisasi
Operasional

W T Hubungannya Inisiatif Programnya


Sering terjadi Percepatan pesaing xxx Peningkatan sistem
keterlambatan dalam memasok produk teknologi dan
pengiriman barang di ke toko infromasi terkait
toko/store pengiriman barang

Sering terjadi overstockPercepatan pesaing xx Pengecekan


barang dalam memasok produk berulang kebutuhan
ke toko distributor
Harga produk yang lebih Banyak pesaing baru xx Rasionalisasi
mahal dibanding dengan produk sejenis Operasional
competitor
Harga produk sejenis
yang lebih murah
xxxx
Promosi perusahaan
pesaing yang besar
besaran xxx

Keterangan : x yang semakin bertambah menunjukkan hubungannya sangat berpengaruh satu


sama lain

Hasil Analisa :
a. Berdasarkan analisa SWOT, PT. Unilever Tbk. harus tetap mempertahankan produk-produk
terbaik dan yang bervariasi dari mereka serta memanfaatkan peluang dalam teknologi dan
informasi yang semakin maju.
b. Banyaknya pesaing baru seharusnya bukan menjadi masalah besar bagi PT. Unilever Tbk.
Dengan inovasi kemasan produk, periklanan, promo menarik, pelayanan masyarakat serta peduli
lingkungan sudah menjadi bayangan yang jelas bagaimana perusahaan ini berjalan.
c. Hadirnya rinso dengan berbagai jenis merupakan ide kreatif dikarenakan kebutuhan keluarga
yang berbeda akan jenis pakaian. Namun, masyarakat juga butuh informasi (edukasi) yang jelas
tentang produk-produk yang diberikan agar tidak keliru dalam pemakaian produknya.
d. Pengembangan pasar, produk, serta efisiensi biaya akan sangat membantu perusahaan unilever
dalam menghadapi harga produk yang mahal, menjaga hubungan dengan konsumen serta
pemasok dan dapat menjadi pertimbagan untuk skala jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai