ABSTRAK
ABSTRACT
Produktivitas
180%
175%
Produktivitas
170%
165%
160%
Gambar 4.3 Diagram Sebab Akibat Proses
155%
Penyerapan Warna
150%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Ke-
Produktivitas 4.5 Penyusunan Alternatif Solusi
untuk memperbaiki proses
Gambar 4.2 Grafik Produktivitas bulan penyerapan warna pada kain agar lebih
Januari-Desember 2005 sempurna ada dua alternatif solusi
sebagai berikut :
4.3 Perhitungan Indeks EPI 1. Mengganti mesin pencuci (soaper),
Indeks EPI diperoleh dengan yang semula sebanyak 12 mesin
mengalikan bobot dari masing-masing memiliki 8 motor, dengan mesin
kriteria limbah dengan penyimpangan soaper yang memiliki 12 motor
yang terjadi antara standar Bapedal sebanyak 8 mesin untuk
dengan hasil analisa limbah perusahaan. meminimasi pengulangan proses
Pembobotan diperoleh melalui pewarnaan dan meningkatkan
penyebaran kuisioner kepada 12 penyerapan warna ke kain sebesar
responden, yang merupakan para 4%. Selain itu penggantian mesin
karyawan bagian utilitas yang memiliki dapat memberikan penghematan
kompetensi di bidang kimia lingkungan. bahan kimia dan dan air proses
Dimana, sebelumnya, hasil penyebaran untuk pewarnaan sebesar 10%.
kuisioner tersebut diuji validitas dan 2. Memberikan bahan kimia
reliabilitasnya dengan menggunakan (chemical) tambahan, yaitu
SPSS, dan berdasarkan hasil pengolahan Sanmorl, untuk merekatkan zat
SPSS, kuisioner tersebut valid dan warna pada kain pada saat proses
reliabel. pencelupan. Penambahan bahan
Indeks EPI PT. MERTEX perekat ini akan meningkatkan daya
adalah 22.05, yang berarti bahwa serap warna pada kain hingga 8%,
kandungan zat-zat kimia dalam limbah sehingga akan terjadi penghematan
cair telah memenuhi baku mutu limbah pada pemakaian air dan zat pewarna
yang telah ditetapkan dan dinyatakan sekitar 20% karena tidak diperlukan
aman bagi lingkungan. pengulangan pada proses
pencelupan.
4.4 Identifikasi Masalah
Permasalahan ditemukan pada Alternatif 1
bagian finishing, yaitu kurangnya daya Alternatif 1 memerlukan
serap zat warna pada kain yang dapat investasi awal untuk pembelian 8 mesin
mengakibatkan menurunnya kualitas baru @ Rp. 78.000.000,00, sehingga
kain dan tingginya kandungan zat totalnya Rp. 624.000.000,00. Alternatif
pewarna pada air buangan proses. 1 juga akan mengakibatkan biaya
Beberapa penyebab kurangnya operasional dan penghemetan
penyerapan warna ke kain tersebut penggunaan bahan kimia dan
ditunjukkan pada diagram sebab-akibat penggunaan air proses serta
berikut ini.
penghematan bahan penetral limbah Nilai deret seragam netto untuk
seperti ditunjukkan tabel 4.2. alternatif 1 adalah :
A = Penghematan – Pengeluaran
Tabel 4.2 Biaya dan = Rp. 876.240.000,00 - Rp.
Penghematan Alternatif 1 290.304.000,00
Perawatan Rp. 12.000.000,00 = Rp. 585.936.000,00
Biaya Operator Rp. 28.800.000,00
Listrik Rp. 36.034.560,00
Alternatif 2 juga dapat meningkatkan
produktivitas dari 169% menjadi
Total Biaya Operasional Rp. 76.834.560,00
169.5%.
Konsumsi Air Rp. 1.746.000,00
Tenaga Kerja Rp. 14.400.000,00 4.6 Memilih Alternatif Solusi
Penghematan Bahan Soaper Rp. 44.443.200,00 Pemilihan alternatif solusi
Pewarna Rp. 432.000.000,00 dilakukan berdasarkan nilai deret
WT01 dan seragam yang terbesar diantara kedua
WT02 Rp. 4.806.000,00 alternatif solusi diatas. Karena alternatif
Total Penghematan Rp. 497.395.200,00 2 memiliki nilai penghematan yang
besar dan pengeluaran yang kecil, maka
Dengan umur ekonomis mesin 30 tahun, nilai deret seragam netto yang dimiliki
maka nilai deret seragam netto untuk alternatif 2 juga lebih besar daripada
alternatif 1 adalah : deret seragam alternatif 1. Dengan
A = Penghematan – Pengeluaran keunggulan-keunggulan yang dimiliki
= Penghematan – (Investasi (A/P, oleh alternatif 2, maka alternatif 2
16%, 30) + Biaya Operasional)
dipilih.
= Rp.497.395.200,00 - Rp.
177.860.160,00
= Rp. 319.535.040,00 Tabel 4.4 Data Deret Seragam Netto
Deret
Alt Penghematan Pengeluaran Seragam
Dengan adanya biaya-biaya dan Netto
penghematan yang dicapai, alternatif 1 1 497.395.200 177.860.160 319.535.040
memberikan kontribusi peningkatan 2 876.240.000 290.304.000 585.936.000
produktivitas dari 169% menjadi
169.5%. 4.7 Estimasi Indeks EPI
Alternatif 2 memberikan
Alternatif 2 penurunan kandungan bahan pencemar
Alternatif 2 mengakibatkan dalam air, sehingga sisa-sisa pewarna
biaya tahunan untuk pembelian bahan yang terbuang bersama air proses juga
perekat, yaitu sanmorl. Disamping itu berkurang. Maka dapat dikatakan bahwa
juga memberikan penghematan antara kandungan zat pewarna dalam limbah
lain penghematan penggunaan bahan juga menurun, sekitar 8%. Kapabilitas
pewarna dan air proses sebanyak 20%, UPL yang dimiliki oleh PT. Mertex
serta penghematan penggunaan bahan dapat mengurangi kadar BOD dalam
penetral limbah. limbah sebanyak 12.5% dan kadar COD
sebanyak 19%. Dengan penurunan kadar
Tabel 4.3 Biaya dan Penghematan BOD dan COD dalam limbah, maka
Alternatif 2 dapat memberikan peningkatan indeks
Kebutuhan EPI sebesar 0.68, sehingga indeks EPI
Biaya Sanmorl Rp. 290.304.000,00
untuk alternatif 2 menjadi 22.73.
Total Biaya Chemical Rp. 290.304.000,00
Konsumsi Air Rp. 3.060.000,00 4.8 Penyusunan Rencana
Penghematan Pewarna Rp. 864.000.000,00 Implementasi
WT01 dan Perencanaan ini meliputi tujuan
WT02 Rp. 9.180.000,00 dan target yang ingin dicapai serta usaha
Total Penghematan Rp. 876.240.000,00
yang akan dilakukan untuk mencapai yang ada diuraikan menjadi senyawa
target. yang lebih sederhana dengan bantuan
mikroorganisme. Dengan sistem
Tabel 4.5 Rencana Implementasi Solusi pengolahan limbah tersebut, maka PT.
Tujuan Target Action Pelaksana Mertex dapat menurunkan kadar bahan
Meningkatkan Meningkatkan Menambahkan Bagian
kualitas penyerapan bahan kimia Finishing pencemar yang terkandung dalam
proses warna ke kain perekat limbah, sehingga memenuhi syarat
pewarnaan (sanmorl)
untuk dapat dibuang (memenuhi baku
Optimalisasi Mengurangi Mengurangi Bagian
penggunaan penggunaan pengulangan Finishing mutu yang telah ditetapkan).
sumber daya air dan zat pada proses
pewarna pewarnaan
Menurunkan Mengurangi Mengurangi Bagian
5.2 Analisa Permasalahan
dampak kandungan pengulangan Finishing Proses pewarnaan kain adalah
lingkungan BOD5 dan pada proses proses yang menghasilkan limbah cair
COD dalam pewarnaan
limbah yang mengandung zat pewarna dengan
kadar BOD dan COD yang tinggi.
Kandungan polutan yang tinggi ini
5. ANALISA DAN INTERPRETASI disebabkan karena beberapa hal, antara
Analisa dan interpretasi meliputi lain jumlah penggunaan air dalam
analisa indeks EPI dan analisa alternatif proses, teknologi yang digunakan, serta
solusi. jenis dan sifat bahan kimia yang
5.1 Analisa Indeks EPI digunakan. Berdasarkan hasil analisa
Bobot tertinggi untuk kadar zat awal diketahui bahwa limbah PT.
kimia dalam limbah cair adalah Phenol Mertex mengandung BOD mencapai
dan Chrom, yaitu 4.63. Hal ini 430 mg/l dan COD mencapai 750 mg/l.
menunjukkan bahwa kedua zat kimia Limbah cair yang dihasilkan
dalam limbah cair tersebut memiliki dari proses pencelupan warna
tingkat bahaya yang tinggi bagi manusia diakibatkan karena penyerapan warna ke
dan lingkungan. Phenol dapat kain kurang baik, sehingga banyak sisa
menyebabkan kerusakan pada zat warna yang terbuang bersamaan
penglihatan, menyebabkan koma, dengan air proses (sekitar 10%). Hal ini
gangguan syaraf dan kanker. Sedangkan mengakibatkan hasil pewarnaan yang
chrom dapat menyebabkan kanker dan dihasilkan tidak merata dan untuk
penyakit paru-paru. Sulfida juga memperbaikinya harus diulang.
memiliki bobot yang tinggi, dimana Penyebab utama yang dapat diatasi dari
kadar sulfida yang berlebihan dapat permasalahan ini adalah proses
menyebabkan iritasi, kanker, sesak pemutihan kain (bleaching) yang kurang
napas, kejang, dan hilangnya kesadaran. sempurna.
Indeks EPI bernilai positif, yaitu
sebesar 22.05. Artinya bahwa 5.3 Analisa Alternatif 1
kandungan zat-zat kimia tersebut dalam Dengan melakukan penggantian
limbah cair telah memenuhi standar mesin ini diperkirakan akan
maksimum yang telah ditentukan dan meningkatkan penyerapan warna ke kain
dapat dinyatakan aman bagi lingkungan. hingga 4%. Meskipun alternatif 1
Proses produksi tekstil menghasilkan membutuhkan biaya investasi yang
limbah yang mengandung zat warna tinggi untuk pembelian mesin, tetapi
dengan pH, BOD dan COD yang cukup dapat memberikan penghematan yang
tinggi. Pengolahan limbah yang cukup tinggi pula. Penghematan yang
dilakukan oleh PT. Mertex dilakukan dapat dicapai perusahaan antara lain
dengan mengkombinasikan pengolahan adalah penghematan penggunaan air
secara kimia, fisika dan biologi, yaitu proses, baik untuk proses pencucian
dengan koagulasi, sedimentasi, aerasi, maupun proses pewarnaan. Alternatif 1
kemudian senyawa-senyawa organik juga memberikan penghematan
penggunaan bahan kimia untuk
pencucian hingga 30% dan zat pewarna sebesar 0.5% dan indeks EPI sebesar
hingga 10%. Alternatif 1 akan 0.68.
memberikan kontribusi terhadap
peningkatan produktifitas sebesar 0.5%. Tabel 5.1 Kontribusi Solusi Terpilih
Dengan penyerapan warna yang Kriteria Kondisi Perbaikan Kontribusi
Awal
meningkat 4%, maka kandungan zat
Produktivitas 169% 169.5% 0.5%
kimia dalam limbah juga dapat Indeks EPI 22.05 22.73 0.68
direduksi.
DAFTAR PUSTAKA
APO. (2001). “Achieving Higher
Productivity Through GP”.
Tokyo : APO
APO. (2001). “Green Productivity
Training Manual”. Tokyo :
APO
BAPEDAL Propinsi Jatim (2002).
Keputusan Gubernur Jatim
No.45 tahun 2002 tentang baku
mutu limbah cair bagi industri
atau kegiatan usaha lainnya,
Surabaya
DeSimone, LD & Frank Popoff.. (1997).
“Eco-Efficiency : The Business
Link to Sustainable
Development”. Massacussets :
The MIT Press
Feny Radiana. (2005).”Upaya
Peningkatan Produktivitas dan
Kinerja Lingkungan pada