Anda di halaman 1dari 42

ANALISIS SWOT PT.

GARUDA
INDONESIA TBK
DI SUSUN OLEH :
• AGAM PRATAMA
• AZHAR ALFATAH
• DIMA RIANDA
• DIMAS MUCTIAR
• JULAEHA RAMDHAN
BAB1 PENDAHULUAN

• Transportasi merupakan industri jasa yang mengemban fungsi pelayanan public,


yang secara umum menyediakan jasa yang dapat membantu masyarakat untuk
berpindah tempat dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Namun dirasa
pelayanan transportasi bukanlah hanya sekedar jasa yang mampu membantu
masyarakat untuk menuju ke sebuah destinasi. Melainkan, didalam proses awal
mereka melakukan pemesanan tiket, sampai ditempat tujuan masyarakat juga
membutuhkan pelayanan yang dapat membantu mereka merasa nyaman dan aman
selama melakukan perjalanan. Industri jasa yang kini sudah menjadi bagian dari
kebutuhan primer adalah jasa transportasi.
• Perkembangan Industri Jasa Penerbangan yang semakin pesat, kian bergulat
dalam meraih perhatian pasar. Persaingan yang ketat dilakukan oleh beberapa
maskapai penerbangan yang ada di Indonesia. Sejumlah armada terus bersaing
untuk duduk di pasar domestik maupun internasional. Banyak cara yang
digunakan demi meraup pasar sebanyak-banyaknya. Sebagian armada
penerbangan ada yang memilih untuk perang tarif, yaitu memberikan tarif
semurah mungkin kepada masyarakat dan pasti tentunya mengurangi beberapa
komponen penting dalam pelayanan dalam bentuk fisik maupun non fisik. Namun
nampaknya, ada juga beberapa armada yang tetap bertahan dengan visi misi
awal yang dimiliki. Tetap bertahan dengan harga yang relatif tinggi
dibandingkan maskapai penerbangan lain tanpa khawatir akan ditinggalkan
masyarakat. Karena dari sana, ada keunggulan kompetitif lain yang dimilliki yaitu
dari segi kenyamanan dan pelayanan.
• Menurut Data Pusat Statistik (BPS) 2019 jumlah pertumbuhan penumpang
pesawat pada tahun 2016 mencapai 10,83% menjadi 41 juta orang dari
jumlah penumpang pada tahun 2015 berjumlah 36 juta orang. Kemudian
julah pertumbuhan penumpang pesawat pada tahun 2017 mengalami
penurunan hingga 3,94% menjadi 42 juta orang dari jumlah penumpang
pada tahun 2016 berjumlah 41 juta orang hal serupa terjadi pada tahun
2018 mengalami kenaikan sebesar 3,64% menjadi 44 juta orang, jumlah
pertumbuhan penumpang pesawat tahun 2015 dan 2016 mengalami
peningkatan cukup besar sebesar.
JUMLAH PENUMPANG PESAWAT DI BANDARA UTAMA
KEBERANGKATAN PADA PENERBANGAN DOMESTIK
PERIODE 2015-2018

Jumlah Penumpang

Tahun Udara

2015 36,644,324 Orang

2016 41,094,610 Orang

2017 42,780,122 Orang

2018 44,397,149 Orang


JUMLAH PENUMPANG PESAWAT DI BANDARA UTAMA
KEBERANGKATAN PADA PENERBANGAN
INTERNASIONAL PERIODE 2015-2018
Jumlah Penumpang

Tahun Udara

2015 12,401,928 Orang

2016 13,370,083 Orang

2017 14,923,301 Orang

2018 16,336,217 Orang


JUMLAH PENUMPANG PESAWAT GARUDA INDONESIA
DAN AIRASIA INDONESIA PERIODE 2015-2018
Jumlah Penumpang (orang)

Tahun Garuda Indonesia AirAsia Indonesia

2015 32,961,027 Orang 6,097,771 Orang

2016 34,999,847 Orang 4,700,353 Orang

2017 36,237,704 Orang 4,634,001 Orang

2018 38,444,358 Orang 5,238,022 Orang


• Dengan banyak nya persaingan yang ada di era globalisasi seperti ini perusahaan harus
ada perkembangan dan pembaruan strategi bisnis untuk membaca perubahaan situasi dan
kondisi eksternal yang terus berubah dan semakin sulit di prediksi. Disini perusahaan di tuntut
untuk bisa mengikuti kondisi yang semakin dinamis. Perusahaan harus siap menghadapi
tantangan dan resiko untuk tetap bisa bersaing di era globalisasi seperti saat ini.
• Melihat kondisi ini, masyarakat yang berlaku sebagai customer (pengguna jasa) dihadapkan
beberapa pilihan. Masyarakat diminta untuk memilih apakah menggunakan jasa
penerbangan Garuda Indonesia yang menyediakan jasa full service, atau menggunakan jasa
penerbangan Air Asia yang menyediakan harga terjangkau namun terkesan minim akan
pelayanan yang sempurna. Kondisi seperti ini terbukti dari proses pengambilan keputusan
konsumen yang dijelaskan oleh Schiffman dan Kanuk (2010). Beliau mendefinisikan suatu
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Engel et al.
(1994) menambahkan bahwa proses keputusan pembelian ditentukan oleh tiga hal pokok,
yaitu informasi, proses informasi, dan faktor-faktor yang menentukan proses keputusan. Faktor
yang menentukan keputusan pembelian pada konsumen terdiri dari pengaruh lingkungan,
perbedaan individu, dan proses psikologis konsumen.
RUMUSAN MASALAH

• Bagaimana hasil analisis SWOT PT. Garuda Indonesia Tbk ?


• Bagaimana hasil Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan Interenet Factors
Analysis Summary (EFAS) PT. Garuda Indonesia Tbk ?
• Bagaimana hasil Boston Consulting Group (BCG) PT. Garuda Indonesia Tbk ?
TUJUAN MASALAH

• untuk mengetahui hasil analisis SWOT PT. Garuda Indonesia Tbk


• Untuk mengetahui hasil Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan Interenet
Factors Analysis Summary (EFAS) PT. Garuda Indonesia Tbk
• Untuk mengetahui hasil Boston Consulting Group (BCG) PT. Garuda Indonesia
Tbk
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

• Teori Manajemen
Manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien
dan efektif (Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, 2016)
• Manajemen Strategi
manajemen strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan yang
menghasilkan perumusan dan implementasi rencana yang dirancang untuk
mencapai tujuan perusahaan. (Jhon A. Pearce & Richard B. Robinson, 2014)
• Matrik SWOT
menurut David (2009) merupakan perangkat pencocokan yang penting untuk
membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi SO-WO-ST-WT.
analisis SWOT bisa dilakukan oleh siapa saja yang ingin mengembangkan
perusahaan, akan tetapi semua keputusan tetap berada di tangan direktur
dan manajer perusahaan.
• Matrik EFAS
menurut David (2009) matrik EFAS memungkinkan untuk meringkas yag
mengevalusi faktor – faktor eksternal perusahaan untuk bisa memnjadi peluang
dan ancaman untuk perusahaan. faktor-faktor tersebut adalah faktor
ekonomi,budaya, demografi, lngkungan, politik, pemerintah, hukum, tteknologi
dan kompetitif
• Matrik IFAS
Menurut Davidd (2009) matrik IFAS adalah subuah alat menentukan faktor
internal perusahaan. matrik ini meringkas dan mengevaluasi kekutan dan
kelemahaan perusahaan dalam berbagai bidang fungsi.
• Matrik Boston Consulting Group (BCG)
Menurut Rusdi (2018;165) merupakan alat analisis perusahaan yang
digunakan untuk menganalisis dan menilai berbagai departemen dan produk
atau layanan dalam suatu organisasi
KERANGKA PEMIKIRAN
Manajemen Strategik

Formulasi Strategik

Analisis Lingkungan
Perusahaan PT. Garuda
Indonesia

Matriks Matriks Matriks


SWOT EFAS,IFAS BCG
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
• JENIS PENELITIAN
• Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Sugiono (2016:7)
metode penelintian kualitatif adalah metode penelitian baru, karena popuritasnya yang
belum lama, atau juga bisa disebut metode postpositivik, motode artistic dan metode
interpretive karena metode yang digunakan berlandasankan filsafat postpositivisme, bersifat
seni (kurang berpola) dan data hasil penelitian lebih berkenan dengan interprestasi
terhadap data yang ditemukan di lapangan.
• Penulis ingin menekankan bahwa penelitian ini bertujuan ingin mengetahui lingkungan internal
dan eksternal PT. Garuda Indonesia Tbk yang dapat memberikan petunjuk dalam
menjalankan perencanaan bisnis. Sehingga perusahaan dapat menjalani proses
pembelajaran, pengembangan dan perbaikan ketika menjalankan strategi bisnis.
• SUBJEK PENELITIAN
• Penelitian ini dilakukan di PT. Garuda Indonesia Tbk, dengan alasan dimana kita
sudah memasuki era global. Dimana tingkat persaingan bisnis semakin sulit. Sehingga
penulis tertarik meneliti salah satu maskapai peerbangan yang ada di Indonesia yaitu
PT. Garuda Indonesia Tbk,dengan seiring bertambahnya pesaing maskapai baru seperti
Air Asia Indonesia. Penulis tertarik mebuat perancangan dan implementasi strategi bisnis
untuk mengahadapi persaingan di era global seperti ini.
• Dalam rencangan penelitian ini untuk merancang formulasi rencana strategi lingkungan
internal yang akan di perhatikan adalah budaya karyawan, kompetensi karyawan, dan
kinerja organisasi. Dan untuk lingkuingan eksternal yang akan di di perhatikan adalah
pesaing, kebijakan pemerintah dan pola hidup masyarakat Indonesia pada umumnya.
• UNIT ANALISIS
Pada penelitian ini penulis lebih berfokus kepada menganalisis bagaimana
kondisi internal dan eksternal PT. Garuda Indonesia Tbk, penelitian lebih
bersifat menggali informasi dengan cara studi pustaka secara mendalam
melalui berbagai macam sumber dari hasil dokumentasi dan artikel – artikel di
internet terkait informasi PT. Garuda Indonesia Tbk.
• Operasionalisasi Parameter
N Teknik Pengumpulan
Rumusan Masalah Indikator masalah Sumber informasi Jenis Data
o Data
Bagaimana kondisi lingkungan a. Kondisi Eksternal Internet,Website PT. Sekunder Studi Pustaka
eksternal dan internal bisnis dan Garuda Indonesia
analisis SWOT lingkungan PT. Tbk
GARUDA INDONESIA Tbk

a. Kondisi Internal
Internet,Website PT. Sekunder Studi Pustaka
Garuda Indonesia
Tbk
Internet,Website PT. Sekunder Studi Pustaka
Garuda Indonesia
a. Analisis SWOT
Tbk
TAHAPAN - TAHAPAN PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI BISNIS PT. GARUDA
INDONESIA

1. Visi Misi Perusahaan


A. VISI PERUSAHAAN

Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas
kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.

B. MISI PERUSAHAAN

Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan


Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan
pelayanan yang profesional.
2. STRUKTUR ORGANISASI
3. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
Dilakukan nya analisis lingkungsn internal untuk mencari sumber daya manusia,
sumber daya fasilitas dan sumber daya orgnisasi. Untuk sumber daya manusia
penulis akan melihat posisi struktur, dan komposisinya. Untuk sumber daya
fasilitas, dilakukan dengan mengumpulkan inventarisasi sarana dan prasarana.
4. ANALISIS LINNGKUNGAN EKSTERNAL
Dilakukannya analisis lingkungan eksternal untuk mencari peluang dan ancaman
perusahaan dari faktor ekonomi, sosial, hukum, teknologi dan pesaing untuk
keberlangsungan hidup perusahaan.
5. ANALISIS SWOT

Setelah melakukan pengamatan keadaan lingkungan maka terkumpul informasi


tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan. selanjutnya adalah
melakukan analisis SWOT untuk memposisikan kekuatan dan kelemahan
perusahaan di sektor internal dan memposisikan peluang dan ancaman di
sektor eksternal perushaan. Hasil dari analisis SWOT kemudian akan
digunakan untuk mengetahui tujuan strategi bisnis dari perusahaan..
6. TUJUAN STRATEGI PT. GARUDA INDONESIA TBK
Berdasarkan analisis SWOT kemudian melakukan penentuan arah bisnis yang
akan dituju oleh perusahaan di masa depan. Dalam melakukan penentuan arah
bisnis dilakuakan rekonfirmasi visi, misi, tujuan strategi, dan indikator-indikator
kerberhasilan. Rekomfirmasi berarti penegasan kembali berdasarkan analisis
SWOT, visi, misi dan lingkungan internal eksternal untuk bisa bersaing di
lingkungan bisnis.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
• Studi Pustaka
Menurut Sarwono (2006) Studi pustaka adalah kegiatan mempelajari berbagai buku
referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang beguna untuk mendapatkan
landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. (Sarwono: 2006)
• Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analasis data model Mile & Huberman. Dalam Sugiono
Mile & Huberman (2014:246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus menerus sampai tuntas. Model
interaktif ini terdiri dari tiga langkah utama yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi
dan kesimpulan.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
• Matriks SWOT
Faktor Internal Kekuatan (S) : Kelemahan (W) :
• Meningkatkan peran people • Adanya faktor teknis dan
manager flight operations seperti
• Mengimplementasikan New keterbatasan jumlah cockpit
IBE (Internet Booking Engine) dan cabin crew
• Melakukan optimalisasi • Garuda memiliki kekurangan
Integrated Operation Control penerbang kurang lebih 100
System (IOCS) pilot per tahunnya.
• Mendorong inovasi untuk • Garuda sangat bergantung
menghasilkan high value kepada sistem otomatisasi
added products dalam menjalankan bisnis
• Mengembangkan Customer • Harga tiket relative lebih
Relationship Management mahal disbanding pesaing.
Faktor Eksternal • Berbagai promosi melalui
digital atau sosial media
Peluang (O) : (OS) (OW)
Perekrutan cockpit, cabin crew,
Prediksi pertumbuhan 1. Memberikan pelatihan dan
1.
1.
pengembangan terhadap dan pilot agar tidak terjadi lagi
perekonomian yang para manajer agar pegawai keterlambatan terhadap jadwal
meningkat penerbangan Garuda
dapat mengembangkan Indonesia dan dapat
2. Jajaran armada baru kompetensinya yang menambah jumlah
yang didukung mempengaruhi kenaikan penerbangannya. (W1, W2, O1)
teknologi mutakhir dan kinerja pegawai di 2. Menawarkan discount tiket
perusahaan. (S1, O1) melalui market place pada
hemat bahan bakar 2. Melakukan inovasi hari-hari tertentu. (W4, O1,
3. Potensi di pasar terhadap armada baru agar O2)
international akan perusahaan dapat
semakin kuat bila melakukan efisiensi di
dengan bergabungke waktu mendatang. (S4, O2)
Perusahaan aliansi
global.
Ancaman (T) : (TS) (TW)
1. Keadaan politik suatu negara atau
tempat, bisa mempengaruhi • Penerapan New IBE agar tetap • Penambahan pilot, cockpit, dan
pengadaan rute ke tempat tersebut. dapat bersaing dengan jasa cabin crew untuk meminimalisir
2. Alat transportasi darat, laut, yang
transportasi lainnya (S2-T2) terjadinya delay dan memberikan
lebih murah dibandingkan pesawat
terbang. • Melakukan pengembangkan kepuasan terhadap pengguna
3. Kondisi persaingan dalam industri CRM perusahaan untuk menjaga jasa transportasi dengan
penerbangan nasional cenderung loyalitas pengguna jasa bertambahnya jumlah
meningkat maupun internasional penerbangan Garuda Indonesia. penerbangan dan jasa yang
serta penerapan ruang udara (S5-T3) yang diberikan, serta membuat
terbuka (open sky) ASEAN secara • Membentuk mindset costumer pengguna jasa menjadi loyal,
bertahap. bahwa Garuda Indonesia sehingga jasa penerbangan
4. Modal yang kuat diperlukan untuk
memberikan pelayanan yang dapat tetap bersaing dengan
terjun ke dalam industri
penerbangan. ramah (S6, T2, T3) jasa transportasi lain bahkan
5. Kreditor industri penerbangan • Peng-update-an informasi memilki competitive advantages.
meminjamkan dana dalam jumlah penerbangan melalui media (W1, W2, T2)
besar dan rata-rata dalam bentuk sosial atau web bila terjadi
hutang jangka panjang. pembatalan terbang (S6,T1)
MATRIK EFAS
Faktor – faktor Startegi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Peluang
1. Prediksi pertumbuhan perekonomian yang meningkat 20 4 80

1. Jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan 15 3 45


hemat bahan bakar

1. Potensi di pasar international akan semakin kuat bila 10 3 30


bergabung Perusahaan ke aliansi global.

Sub - Total 45 155


Ancaman
1. Keadaan politik suatu negara atau tempat, bisa mempengaruhi 5 2 10
pengadaan rute ke tempat tersebut.

1. Alat transportasi darat, laut, yang lebih murah dibandingkan 15 4 60


pesawat terbang.

1. Kondisi persaingan dalam industri penerbangan nasional 10 3 30


cenderung meningkat maupun internasional serta penerapan
ruang udara terbuka (open sky) ASEAN secara bertahap.

1. Modal yang kuat diperlukan untuk terjun ke dalam industri 15 3 45


penerbangan.
1. Kreditor industri penerbangan meminjamkan dana dalam 10 4 40
jumlah besar dan rata-rata dalam bentuk hutang jangka
panjang.
Sub - Total 55 185
Total 100 340
MATRIK IFAS
Faktor – faktor Startegi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan
1. Peningkatan peran people manager 12 4 48
1. Mengimplementasikan New IBE (Internet Booking Engine) 15 5 75

1. Melakukan optimalisasi Integrated Operation Control 14 4 56


System (IOCS)
1. Melakukan inovasi untuk menghasilkan high valueadded 12 5 60
products
1. Mengembangkan Customer Relationship Management 13 5 65
1. Berbagai promosi melalui digital atau sosial media 12 4 48
Sub - Total 78 352
Kelemahan
1. Adanya faktor teknis dan flight operations seperti 9 3 27
keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew

1. Garuda memiliki kekurangan penerbang kurang lebih 100 5 4 20


pilot per tahunnya.

1. Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi 8 5 40


dalam menjalankan bisnis
Sub – Total 22 87
Total 100 439
ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP

Jumlah Penumpang
Tahun
PT Garuda Indonesia Tbk PT Air Asia Indonesia Tbk
2015 32,961,027 6,097,771
2016 34,999,847 4,700,353
2017 36,237,704 4,634,001
2018 38,444,358 5,238,022
ANALISIS PERTUMBUHAN PASAR

• 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁 −𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁−1


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁−1

38,444,358 −36,237,704
• 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 2018 =
36,237,704
2.206.654
• 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 2018 = 36,237,704
• 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 2018 = 0,06089 𝑎𝑡𝑎𝑢 6,1%
ANALISIS PANGSA PASAR RELATIF

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 2017


• 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 2017 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑖𝑡𝑜𝑟 2017

36,237,704
• 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 2017 =
4,634,001
= 7,819 kali

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 2018


• 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 2018 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑖𝑡𝑜𝑟 2018

38,444,358
• 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 2018 =
5,238,022
= 7,339 kali
HASIL MATRIK BOSTON CONULTING GROUP (BCG) PT.
GARUDA INDONESIA DAN AIR ASIA INDONESIA
KESIMPULAN
Berdasarkan Analisis SWOT, perusahaan menggunakan 4 strategi yaitu:
OS :
• Memberikan pelatihan dan pengembangan terhadap para manajer agar pegawai dapat
mengembangkan kompetensinya yang mempengaruhi kenaikan kinerja pegawai di
perusahaan. (S1, O1)
• Melakukan inovasi terhadap armada baru agar perusahaan dapat melakukan efisiensi di
waktu mendatang. (S4, O2)
OW :
1. Perekrutan cockpit, cabin crew, dan pilot agar tidak terjadi lagi keterlambatan terhadap
jadwal penerbangan Garuda Indonesia dan dapat menambah jumlah penerbangannya.
(W1, W2, O1)
2. Menawarkan discount tiket melalui market place pada hari-hari tertentu. (W4, O1, O2)
ST :
• Penerapan New IBE agar tetap dapat bersaing dengan jasa transportasi lainnya (S2-T2)
• Melakukan pengembangkan CRM perusahaan untuk menjaga loyalitas pengguna jasa
penerbangan Garuda Indonesia. (S5,T3)
• Membentuk mindset costumer bahwa Garuda Indonesia memberikan pelayanan yang
ramah (S6, T2, T3)
• Peng-update-an informasi penerbangan melalui media sosial atau web bila terjadi
pembatalan terbang (S6,T1)
SW :
• Penambahan pilot, cockpit, dan cabin crew untuk meminimalisir terjadinya delay dan
memberikan kepuasan terhadap pengguna jasa transportasi dengan bertambahnya
jumlah penerbangan dan jasa yang yang diberikan, serta membuat pengguna jasa
menjadi loyal, sehingga jasa penerbangan dapat tetap bersaing dengan jasa
transportasi lain bahkan memilki competitive advantages. (W1, W2, T2)
• Berdasarkan Analisis Ifas Efas diperoleh nilai factor internal 439 dan factor ekternal 340
maka perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk berada pada pertumbuhan I artinya untuk
meningkatkan kekuatan atau mempertahankan posisi bisnisnya, perusahaan harus melakukan
upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisen dan strategy yang digunakan
adalah strategy pertumbuhan (Growth Strategy) dengan cara menurunkan harga,
mengembangkan produk baru atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas.
• Berdasarkan Analisis BCG PT Garuda Indonesia Tbk, memiliki relative market share sebanyak
7,34 kali dan growth market sebesar 6,1% sehingga perusahaan berada pada posisi cash
cow, yang artinya produk memiliki pangsa pasar tinggi tetapi pertumbuhan perusahaan
rendah.
PRODUK PT GARUDA INDONESIA TBK

Anda mungkin juga menyukai