NIM : 19053023
Tugas : ALK-13
PT UNILEVER
PERIODE 2018-2019
A. ANALISIS KOMPARATIF
1. Year to Year Change Analysis
Analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan keuangan yang
dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan
membandingkannya dengan beberapa periode laporan. Teknik perbandingan
ini akan menunjukan kenaikan dan penurunan perbandingan dalam bentuk
angka maupun rasio.
PT UNILEVER
TABEL KOMPARATIF YEAR to YEAR CHANGE ANALYSIS
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
TAHUN 2018 DAN 2019
Naik Atau (Turun0 Rasio
Keterangan 2018 2019
Nominal Persentase 2018;2019
Penjualan Bersih Rp 41.802.073 Rp 42.922.563 Rp 1.120.490 3% 1,03
Harga Pokok Penjualan -Rp 20.697.246 -Rp 20.893.870 -Rp 196.624 1% 1,01
Laba Bruto/Kotor Rp 21.104.827 Rp 22.028.693 Rp 923.866 4% 1,04
Beban pemasaran dan penjualan -Rp 7.678.122 -Rp 8.049.388 -Rp 371.266 5% 1,05
Beban adm umum -Rp 3.925.110 -Rp 3.861.481 Rp 63.629 -2% 0,98
Penghasilan lain-lain Rp 2.822.616 Rp 3.082 -Rp 2.819.534 -100% 0,00
Laba Operasi/Usaha Rp 12.324.211 Rp 10.120.906 -Rp 2.203.305 -18% 0,82
Penghasilan Keuangan Rp 15.776 Rp 11.096 -Rp 4.680 -30% 0,70
Biaya Keuangan -Rp 191.900 -Rp 230.230 -Rp 38.330 20% 1,20
Laba Bersih Sebelum Pajak Rp 12.148.087 Rp 9.901.772 -Rp 2.246.315 -18% 0,82
a) Perbandingan Laporan L/R Komprehensif PT Unilever periode 2018-2019
Berdasarkan data perbandingan diatas, dapat kita lakukan beberapa analisis
terhadap kenaikan dan penurunan kinerja PT Unilever yang diukur dari Laporan
Laba/Ruginya, diantaranya :
a. Penjualan
Manager
Disini perlu pertimbangan yang lebih matang bagi saya selaku seorang
manager, karena strategi penjualan kredit atau pemberian dskon ini akan
berdampak pada peningkatan piutang dan kenaikan penghapusan piutang di akhir
tahun nanti.
Customer
b. Laba Kotor
Laba Kotor dari PT Uniliever ini juga mengalami kenaikan sebsar 4% dari
tahun sebelumnya, maknannya pada tahun 2019 PT Unilever mampu
menghasilkan laba kotor yang tinggi dari periode sebelumnya. Hal ini bisa saja
didukung oleh peningkatan penjualan dan minimnya return penjualan yang terjadi
saat itu.
Pembebanan biaya adm uumum dan biaya penjualan pada tahun 2019 justru
ada yang meningkat dan ada yang menurun. Dan tentu ini berpengaruh secara
langsung terhadap perolehan laba yang diperoleh PT Unilever. Dari Tabel
Perbandingan dapat ilihat, bahwasanya pembebanan biaya penjualan untuk tahun
2019 meningkat, disini dapat diasumsikan ada beberapa biaya penjualan yang
naik, seperti sistem pemilihan antara gaji atau upah untuk karyawan, biaya iklan
yang berbeda tiap menerbitkan iklan, biaya listrik yang berbeda atas pemakaian
yang berlebih dari sebelumnya dan bisa juga dengan dari peningkatan pemakaian
perlengkapan dan aspek lainnya.dari sisi biaya adm umum, justru mengalami
penurunan dari periode 2018. Dari sini dapat kita asumsikan, bahwasanya ada
beberap biaya yang dikecilkan atau ditekan dalam hal pemenuhan admnistrasi
dan umum.
d. Laba Operasi
Kemudian, dilihat dari Laba Operasi/ Usaha PT Unilever, hal ini justru
menjadi perhatian pembaca laporan keungan maupun Manager yg sangat erat
kaitannya dengan strategi dan langkah apa yang akan diambil pada tahun
berikutnya. Pada perbandingan diatas, dapat kita lihat bahwa Laba Operasi PT
Unilever mengalami penurunan sebesar 18% dengan rasio perbandingan 0,82.
Dengan kata lain, walaupun stategi penjualan yang dipilih sudah bagus pada
periode tahun berjalannya, namun masih perlu dilakukan analiasi dna penyusunan
strategi lagi dalam mencapai tingkatan lba yang diharapkan perusahaan. Dilihat
pada tabel perbandingan diatas, hal ini disebabkan oleh menurunnya penghasilan
lain-lain yang diperoleh oleh PT Unilever pada tahun 2019. Bahkan penurunnya
sebesar 100% dengan rasion perbandinga 0.0. Oleh sebab itu perlu disiasati
penghasilan lain-lain ini apakah hal ini terjadi karena adanya penjualan aset tetap
yang dijual, atau ada penghasilan lain selain penjualan produk jadi. Dari sini,
akan dapat terlihat apa yang menyebabakn penghasilan lain-lain PT Unilever ini
menurun.
e. Laba Bersih
Ditinjau dari Laba Bersih Sebelum Pajak (Net Income Before Tax) PT
Unilever justru mengalami penurunan sebesar 18% dari tahun 2018. Hal ini isa
saja disebabkan karena menurunnya penghasilan keungan yang diperoleh PT
Unilever pada tahun 2019, kemudian juga dikarenkan meningkatnya biaya
keuangan yang tidak sebanding dengan penghasilan keuangannya. Dimana, dapat
kita maknai bahwa, langkah PT Unilever dalam mengalokasikan biaya keuangan
ini yang justru lebih meningkat dari periode sebelumnya.
Waktu (Tahun)
Keterangan Beda
2018 2019
ASET
ASET LANCAR
Rp Rp Rp
Kas dan setara kas 351.667 628.649 276.982
Piutang
Rp Rp Rp
Pihak ketiga 4.485.405 4.896.714 411.309
Rp Rp
Pihak berelasi 498.066 438.775 -Rp 59.291
Uang muka dan piutang lain
Rp Rp
Pihak ketiga 92.172 78.378 -Rp 13.794
Rp Rp Rp
Pihak berelasi 27.763 33.884 6.121
Rp Rp
Persediaan 2.658.073 2.429.234 -Rp 228.839
Rp
Pajak dibayar dimuka 47.063 Rp - -Rp 47.063
Rp Rp
Beban dibayar dimuka 97.701 24.700 -Rp 73.001
Aset TUD - Rp -
Rp Rp Rp
Jumlah Aset Lancar 8.257.910 8.530.334 272.424
ASET NON LANCAR
Rp Rp Rp
Aset tetap 10.627.387 10.715.376 87.989
Rp Rp
Goodwill 61.925 61.925 Rp -
Rp Rp
Aset tak berwujud 434.205 402.718 -Rp 31.487
Rp Rp
Aset hak guna 896.214 894.801 -Rp 1.413
Rp Rp
Aset tidak lancar lainnya 49.228 44.217 -Rp 5.011
Rp Rp Rp
Jumlah Aset Non Lancar 12.068.959 12.119.037 50.078
Rp Rp Rp
TOTAL ASET 20.326.869 20.649.371 322.502
KEWAJIBAN + EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Rp Rp Rp
Pinjaman bank 460.000 2.920.000 2.460.000
Utang usaha
Rp Rp Rp
Pihak ketiga 4.288.383 4.322.771 34.388
Rp Rp
Pihak berelasi 284.217 194.183 -Rp 90.034
Utang pajak
Rp Rp
PPh badan 948.467 256.609 -Rp 691.858
Rp Rp Rp
Pajak lain-lain 62.999 342.553 279.554
Rp Rp Rp
Akrual 2.681.273 2.751.404 70.131
Utang lain-lain
Rp Rp
Pihak ketiga 1.338.860 1.293.017 -Rp 45.843
Rp Rp Rp
Pihak berelasi 772.680 784.606 11.926
Kewajiban imbalan kerja jangka panjang-bagian Rp Rp
lancer 297.907 73.986 -Rp 223.921
Rp Rp
Liabilitas sewa-bagian jangka pendek 139.036 126.179 -Rp 12.857
Rp Rp Rp
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 11.273.822 13.065.308 1.791.486
Kewajiban Jangka Panjang
Rp Rp
Liabilitas pajak tangguhan 359.930 335.570 -Rp 24.360
Kewajiban imbalan kerja jangka panjang-bgn tdk Rp Rp Rp
lancer 412.004 1.047.816 635.812
Rp Rp Rp
Liabilitas sewa-bagian jangka panjang 897.446 918.815 21.369
Rp Rp Rp
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 1.669.380 2.302.201 632.821
Rp Rp Rp
Total Kewajiban 12.943.202 15.367.509 2.424.307
EKUITAS
Rp Rp
Modal saham 76.300 76.300 Rp -
Rp Rp
Tambahan modal disetor 96.000 96.000 Rp -
Rp Rp
Saldo laba dicadangkan 15.260 15.260 Rp -
Rp Rp
Saldo laba yang belum dicadangkan 7.196.107 5.094.302 -Rp 2.101.805
Rp Rp
Total Ekuitas 7.383.667 5.281.862 -Rp 2.101.805
Rp -
Rp Rp Rp
TOTAL KEWAJIBAN + EKUITAS 20.326.869 20.649.371 322.502
Namun jika diperhatikan lagi, dengan kondisi Kas yang meningkat pada
tahun 2019, Manager PT Unilever bisa menyusun strategi dan keputusan dimasa
mendatang dengan memaksimalkan kondisi aset yang berlebih dengan
mendepositokan ke Bank, yang tentu akan menghasilan penghasilan keuangan,
dengan kata lain melalui kegiatan ini, perusahaan telah mampu menyusun strategi
dan mengambil tindakan yang lebih baik dalam memaksimalkan posisi aset yang
berlebih dibandingkan hanya diam di perusahaan. Sehingga, perusahaan masih
dapat memiliki penghasilan dengan pemanfaatan aset.
Kemudian, dilihat dari perbandingan aset non lancar ada beberapa yang
mengalami kenaikan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa PT Unilever
meningkatkan penjualan sehingga berpengaruh pada proses produksi dengan
adanya tambahan aset non lancar untuk memenuhi aktivitas produksi dan
mencapai target peningkatan penjualan.
Namun pada beberapa biaya, justru tidak sinkron dengan upaya peningkatan
laba. Sehigga disini tidak terlihat upaya penekanan biaya. Kemudian dilihat dari
penghasilan lain-lain, pada tahun 2019 justru menurun hal ini ini dapat
diasumsikan karena berkurangnya penjualan selain produk jadi dan hal ini juga
bisa diasumsikan karena pada periode 2019 tidak banyak aset-aset yang bisa
dijual akibat tidak lagi memberikan manfaat ekonomi. Sehingga langkah
penjualan yang diambil PT Unilever sebagai salah satu upaya pemanfaatan agar
tetap mampu memberikan manfaat ekonomi walaupun tidak sebesar penjualan
lain.
Kemudian dilihat dari besaran pajak yang dibayarkan pada periode 2019
memiliki trend presentasi yang lebih rendah dari tahun sbeelumny yakni sebesar
81,8%. Sehingga dapat diasumsikan bahwa trend pashion pajak cukup rendah,
namun karena naiknya trend pashion HPP, biaya penjualan dan biaya keuangan,
justru hal ini menekan kenaiakan laba. Sehingga kalaupun penjulan tinggi namun
diikuti juga dengan peningkatan beberapa pembaiayaan walaupun dengan trend
pashion pajak yang rendah dari sebelumnya, tidak tertutup kemungkinan akan
menekan laba. Sehingga trend laba yang telah dirancang pada awal tahun 2019
tidak sesuai dengan laporan L/R pada akhir tahun 2019.
Dengan kata lain, trend presentasi diatas 100 dimaknai lebih baik apabila
terjadi pada transaksi ataupun akun-akun Pendapatan. Dan berbanding terbalik
dengan trend presentasi dibawah 100 yang dapat dimaknai lebih baik dalam hal
pembiayaan, karena dapat menekan pengeluaran untuk biaya-biaya operasi
maupun penjualan, sehingga akan berpengaruh baik dalam trend presentasi
kenaikan laba.
b. Perbandingan Laporan LPK periode 2018-2019
Disisi lain yang lebih menarik dilihat selanjutnya adalah pada akun kewajiban
seperti kenaikan trend presentasi utang yang sampai 634,8. Hal in dapat diasumsikan
bahwasanya PT Unilever berupaya meningkatkan pendanaan dengan melakukan
pinjaman Bank, yang sudah tentu nanti akan berimbas pada kenaikan utang pajak,
utang bunga dan juga kewajiban imbalan kerja. Sehingga kenaikan trend presentasi
utang ini dapat dimaknai sebagai upaya pemenuhan kelancaran jalannya kegiatan di
PT Unilever
c. Common Size
PT UNILEVER
TABEL KOMPARATIF COMMON SIZE
LAPORAN LABA RUGI
TAHUN 2018 DAN 2019
PT UNILEVER
TABEL KOMPARATIF COMMON SIZE
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE 2018-2019
Waktu (Tahun)
Keterangan
2018 2019
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 1,7 3,0
Piutang
Pihak ketiga 22,1 23,7
Pihak berelasi 2,5 2,1
Uang muka dan piutang lain
Pihak ketiga 0,5 0,4
Pihak berelasi 0,1 0,2
Persediaan 13,1 11,8
Pajak dibayar dimuka 0,2 0,0
Beban dibayar dimuka 0,5 0,1
Jumlah Aset Lancar 40,6 41,3
ASET NON LANCAR
Aset tetap 52,3 51,9
Goodwill 0,3 0,3
Aset tak berwujud 2,1 2,0
Aset hak guna 4,4 4,3
Aset tidak lancar lainnya 0,2 0,2
Jumlah Aset Non Lancar 59,4 58,7
TOTAL ASET 100,0 100,0
KEWAJIBAN + EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Pinjaman bank 2,3 14,1
Utang usaha
Pihak ketiga 21,1 20,9
Pihak berelasi 1,4 0,9
Utang pajak
PPh badan 4,7 1,2
Pajak lain-lain 0,3 1,7
Akrual 13,2 13,3
Utang lain-lain
Pihak ketiga 6,6 6,3
Pihak berelasi 3,8 3,8
Kewajiban imbalan kerja jangka panjang-bagian
1,5 0,4
lancer
Liabilitas sewa-bagian jangka pendek 0,7 0,6
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 55,5 63,3
Kewajiban Jangka Panjang
Liabilitas pajak tangguhan 1,8 1,6
Kewajiban imbalan kerja jangka panjang-bgn tdk
2,0 5,1
lancer
Liabilitas sewa-bagian jangka panjang 4,4 4,4
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 8,2 11,1
Total Kewajiban 63,7 74,4
EKUITAS
Modal saham 0,4 0,4
Tambahan modal disetor 0,5 0,5
Saldo laba dicadangkan 0,1 0,1
Saldo laba yang belum dicadangkan 35,4 24,7
Total Ekuitas 36,3 25,6
Kemudian pada ekuitasnya dapat dilihat salso laba yang belum dicadangkan
tahun 2019 itu lebih kecil atau menurun dari periode sebelumnya. Dapat dimaknai
bahwa PT Unilever berjaga-jaga akan keaadaan tahun berikutnya. Sehingga laba
dapat digunakan sebagai alternatif nantinya. Disini menjadi titik perhatian juga bagi
perusahaan apakah memilih meningkatkan pencadangan laba ditahan atau justru
tidak, disebabkan adanya kewajuban dividen dan juga keadaan-keadaan tertentu
yang akan terjadi kedepan.
PT UNILEVER
TABEL KOMPARATIF COMMON SIZE
ARUS KAS
PERIODE 2018-2019
Keterangan 2018 2019
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari pelanggan 12933,7 7421,9
Pembayaran kepada pemasok -8628,9 -4762,7
Pembayaran remunisi direksi dan karyawan -459,0 -272,4
Pembayaran imbalan kerja jangka panjang non-pensiun -12,0 -8,3
Pemberian pinjaman karyawan bersih 2,0 -0,1
Pembayaran untuk beban jasa dan royalti -797,4 -467,6
Kas yang dihasilkan dari operasi 3038,4 1910,8
Penerimaan dari hasil keuangan 2,5 1,2
Pembayaran biaya keuangan -54,6 -36,6
Pembayaran PPh badan -665,6 -496,4
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 2320,7 1379,0
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil penjualan aset tetap 3,5 2478,0
Perolehan aset tetap -283,9 -230,5
Perolehan aset tak berwujud -18,8
Hasil penjualan aset yang TUD 55,6
Hasil penjualan hak distribusi produk Spreads-Merek dagang lokal 796,0
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi 552,4 2247,5
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pinjaman bank, bersih -850,2 391,3
Pembayaran dividen kepada pemegang saham -1969,5 -1459,7
Pembayaran liabilitas sewa -70,1 -35,1
Arus Kas Bersih yang digunakan untuk Aktivitas Pendanaan -2889,9 -1103,5
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas -16,8 45,4
Dampak Perubahan Kurs terhadap Kas dan Setara Kas 1,7 -1,4
Kas dan Setara Kas pada awal tahun 115,1 55,9
Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 100,0 100,0
Berdasarkan perbandingan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kemampuan strategi
dan manajemen dalam hal pengelolaan arus kas yang cukup mumpuni di tahun 2019,
karena pencapaian kas yang tinggi pada periode 2019. Kemudian dilihat dari ketiga
unsur utama dari arus kas, baik aktivitas operasi, investasi dan pendanaan menarik
untuk dilakukan analisis. Hal tersebut dikarenakan dalam kegaiatan operasi, strategi
Manager PT Unilever di tahun 2019 dapat ditekan dari periode sebelumnya,
sehingga hal ini juga memberikan dampak yang positif terhadap laba nantinya.
Kemudian dari sisi aktivitas investasi, di tahun 2019 kemampuan PT Unilever juga
sangat bagus, karena ditunjang dengan adanya penjualan aset TUD yang dapat
diasumsikan bahwasanya aset tersebut tidak lagi memberikan manfaat ekonomi yang
tinggi dalam membantu produksi, sehingga dipilih langkah penjualan dengan
pertimbangan biaya penyusutan, sehingga dengan melakukan penjualan, dari aset
tersebut masih memberikan manfaat dan nilai ekonomi.
Namun dalam hal aktivitas pendanaan, justru di tahun 2019 mengalami
peningkatan dari 2018. Sehingga dampaknya nanti bisa pada kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban serta bunga yang harus dipenuhi. Mungkin
langkah yang lebih efektif menurut saya adalah, dengan mengurangi peminjaman
tetapi mensiasati pendanaan ini dengan langkah penerbitan saham atau obligasi,
sehingga biaya bunga Bank dapat ditekan dengan persentase pemberian dividen atau
bunga obligasinya.
B. ANALISI KREDIT
1. Analisis Likuiditas
PT UNILEVER
Ukuran Likuiditas Modal Kerja
Periode 2018-2019
PT UNILEVER
Ukuran Likuiditas dengan Rasio Lancar
Periode 2018-2019
Komponen 2018 2019
Aset Lancar Rp 8.257.910 Rp 8.530.334
Kewajiban Lancar Rp 11.273.833 Rp 13.065.308
Rasio Lancar 0,7325 0,6529
Tidak jauh dari analisis modal kerja, dalam analisis likuiditas dengan
rasio lancar juga dapat dikaji. Berdasarkan tabel rasio diatas, dapat dilihat
bahwa, hal ini dapat menyebabkan PT Unilever mengalami keadaan Likuid,
karena perbandingannya dibawah 2:1. Kemudian dilihat dari perbedaan ini
dapat kita telusuri pada akun piutang, apakah cukup banyak piutang yang
dapat ditagih untuk mengatasi likuiditas, atau justru sebaliknya. Disisi lain,
PT Unilever bisa melihat ketersediaan efek yang dapat diperjualbelikan
dengan cepat berubah menjadi kas. Kemudian dalam rasio lancar ini perlu
diperhatikan adalah akun persediaan, karena persediaan ini cukup lama
apabila dijadikan kas. Sehingga perlu pertimbangan bagi Manager PT
Unilever untuk memakai rasio lancar ini. Jika perlu PT Unilever bisa
menggunakan analisis Quick Ratio dengan mengurangkan Aset lancar
dengan kas kemudian membagi dengan kewajiban lancar. Tentu hal ini
dikembalikan ke Managemen PT Unilever. Kemudian bagi kreditur, hal ini
juga menjadi perhatian seberapa mampu PT Unilever untuk memenuhi
kewajibannya, dan ini berkaitan dengan langkah kreditur kedepan, apakah
akan tetap memberikan kredit ke PT Unilever atau tidak. Kemudian bagi
pemasok analisis ini juga dapat dimaknai sebagai penilaian apakah PT
Unilever masih mampu menerima bahan dari pemasok dan menyiapkannya
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau justru PT Unilever tidak mampu
lagi dalam memberikan DP/ uang muka bagi pemaok sebagai tanda pasti
transaski dan hubungan berlanjut.
PT UNILEVER
Ukuran Likuiditas dengan Rasio Berbasis Kas
Periode 2018-2019
Namun dalam hal ini, dapat dilihat bahwa kemampaun rasio yang
diperoleh PT Unilever bisa disebut kecil. Karena sudah tentu yang namanya
PT akan memiliki kewajiban yang cukup banyak untuk dipenuhi. Sehingga
dapat saya asumsikan, untuk meningkatkan posisi rasio ini, PT Unilever bisa
melakukan tindakan dengan menigkatkan pembelian efek kedepannya.
Dimana ketika memeiliki efek, tentu akan mendapatkan keuantungan apabila
dapat mengendalikannya sesuai kondisi pasar saham. Kemudian langkah lain
dengan meningkatkan penjualan dan juga memperhatikan bagaimana
perputaran piutang, dan kemampuan pelunasannya.
PT UNILEVER
Rasio Cepat
Periode 2018-2019
2018 2019
Kas Rp 351.667 Rp 628.649
Setara Kas Rp - Rp -
Efek Rp - Rp -
Piutang Usaha Rp 4.983.471 Rp 5.335.489
Kewajiban Lancar Rp 11.273.833 Rp 13.065.308
Rasio 0,4732 0,4565
Berdasarkan analisi rasio diatas, hal ini justru lebih baik tanpa
memasukan persediaan sebagai elemen dalam aset lancar. Karena persediaan
kurang likui untuk menjadi kas dalam waktu dan proses yang cepat.
PT UNILEVER
Ukuran Arus Kas
Periode 2018-2019
2018 2019
Arus Kas Operasi Rp 8.161.127 Rp 8.669.069
Kewajiban Lancar Rp 11.273.833 Rp 13.065.308
Rasio 0,7239 0,6635
Berdasarakan rasio perbandingan antara 2 tahun periode, dapat dilihat
bahwasnaya kemampuan pencapaian mengahsilkan rasio justru menurun
pada tahun 2019. Hal ini disebabkan karena tidak imbangnya kenaikan arus
kas operasi dengan kewajiban lancar. Apabila kenaikan Arus kas operasi
tidak diikuti dengan kenaikan kewaajiban lancar, hal ini justru akan
meningkatkan rasio arus kas. Kemudian terkait faktor dan elemen-elemen
dalam arus kas operasi, dapat diupayakan dalam peningkatannya, seperti
penerimaan dari pelanggan dan penerimaan atas penghasilan keuangan.
2. Analisis Solfabilitas
a. Rasio Hutang
PT UNILEVER
Total Hutang terhadap total Hutang
Periode 2018-2019
2018 2019
Total Hutang Rp 12.943.202 Rp 15.367.509
Total Aktiva Rp 20.326.869 Rp 20.649.371
Rasio 0,6368 0,7442
Berdasarkan perbandingan rasio diatas, dapat dilihat bahwasanya ada
kenaikan dari kewajiban yang akan dibayarkan diikuti kenaikan aktiva yang ada
sebagai elemen dalam pemenuhan untuk memenuhi kewajiban. Kemudian dari
kenaikan elemen hutang, justru hal ini berefek pada kemampuan untuk
memenuhi kewajiban tersebut. Walaupun hal tersebut juga diikuti kenaikan
aktiva.
PT UNILEVER
Total Hutang terhadap total Modal Ekuitas
Periode 2018-2019
2018 2019
Total Hutang Rp 12.943.202 Rp15.367.509
Ekuitas Pemegang Saham Rp 7.383.667 Rp 5.281.862
Rasio 1,75 2,91
Berdasarkan perbandingan rasio diatas, dapat dilihat kenaikan rasio dari
periode sebelumnya yang bermakna, kemampuan PT Unilever dalam memenuhi
kewajiban jangka panjang dipengaruhi oleh sejumlah modal yang dimiliki.
Kemudian, disini juga dapat diasumsikan bahwa kondisi modal ekuitas yang
dimiliki PT Unilever tidak cukup baik untuk memenuhi kewajiban jangka
panjang. Karena dengan kondisi modal ekuitas yang menurun pada tahun 2019,
tentu hal ini berdampak pada posisi likuid.
PT UNILEVER
Total Hutang Jk Pj terhadap total Modal Ekuitas
Periode 2018-2019
2018 2019
Hutang Jk Pj Rp 1.669.380 Rp 2.302.201
Ekuitas Pemegang Saham Rp 7.383.667 Rp 5.281.862
Rasio 0,23 0,44
Berdasarkan perbandingan rasio diatas, dapat dimaknai bahwa
kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang. Dimana pada kondisi diatas
rasionya meningkat yang diakibatkan oleh meningkatnya hutang jagka panjang.
Berdasarkan keadaan tersebut, bisa jadi pada tahun 2019 PT Unilever berupaya
mendapatkan pendanaan yang maksimal salah satunya dengan hutang Bank
jangka panjang. Sehingga pada tahun 2019, rasionya meningkat. Namun kondisi
ini perlu dikendalikan agar kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang
dapat terpenuhi.
C. ANALISIS ARUS KAS
1. Rasio Kas Operasi
a) Rasio Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar
PT UNILEVER
Rasio Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar
Periode 2018-2019
Arus Kas Operasi
Rasio Arus Kas
Kewajiban Lancar
Komponen 2018 2019
Arus Kas Rp Rp
Operasi 8.161.127 8.669.069
Kewajiban Rp Rp
Lancar 11.273.822 13.065.308
RAKKL 0,72 0,66
Dengan perolehan rasio di tahun 2018 senilai 0.72, dan tahun 2019
senilai 0.66, dapat saya simpulkan bahwa terjadi penurunan rasio dimana
kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan kas dalam kegiatan operasi. Hal
tersebut disebabkan oleh kenaikan pembayaran remunisi karyawan dan imbalan
kerja jk panjang non pensiun, pembayaran royalt, dan pembayaran PPh badan
terhadap kewajiban jangka pendek yang harus diselesaikan. Sehingga rasio kas
operasi PT Unilever menurun pada tahun 2019.
PT UNILEVER
Rasio Kas Operasi terhadap Total Utang
Periode 2018-2019
Arus Kas Operasi
Rasio Arus Kas
Total Utang
Komponen 2018 2019
Arus Kas Rp Rp
Operasi 8.161.127 8.669.069
Rp Rp
Total Utang 15.367.509 12.943.202
RAKTU 0,53 0,67
PT UNILEVER
Rasio Kas Operasi terhadap Laba Bersih
Periode 2018-2019
Arus Kas Operasi
Rasio Arus Kas
Laba Bersih
Komponen 2018 2019
Arus Kas Operasi Rp 8.161.127 Rp 8.669.069
Laba Bersih Rp 9.081.187 Rp 7.392.837
Rasio 0,90 1,17
Berdasarkan tabel perbandingan diatas, dapat kita lihat bahwa rasio kas
operasi PT Unilever terhadap laba bersih mengalami kenaikan yang baik dan
justru lebih baik untuk pertumbuhan dan kondisi PT Unilever kedepan. Karena
dengan peningkatan rasio ini, akan membantu PT Unilever memanfaat laba ini
sebagai elemen dalam memenuhi kewajiban, kemudian dapat dijadikan sebagai
cadangan laba untuk menjaga dan mengamankan kondisi di tahun mendatang,
serta meningkatkan modal dengan membeli tambahan aset untuk proses produksi
yang sudah tentu akan memberikan pengaruh kepada kinerja PT Unilever dalam
menghasilkan produk dan secara tidak langsung akan berpengaruh pada
persentase penjualan dan aba tahun berikutnya.
Dari tabel diatas, terlihat kenaikan rasio walaupun tidak dibarengi dengan
kenaikan laba bersih. Dengan kata lain, kenaikan arus kas operasi dalam suatu
perusahaan akan memberikan pengaruh rasio positif walaupun tidak diikuti
dengan kenaikan laba bersih yang signifikan.
PT UNILEVER
Arus Kas Bebas
Periode 2018-2019
D. ANALISIS KEBANGKRUTAN
X1 = Modal Kerja
Total Asset
X2 = Laba Ditahan
Total Asset
X3 = Laba Sebelum Pajak dan Bunga
Total Asset
X4 = Modal Kerja
Total Kewajiban
X1 = Penjualan
Total Asset
PT UNILEVER
Analisis Kebangkrutan
Tahun 2018-2019
PT UNILEVER
Analisis Kebangkrutan
Tahun 2018-2019
Analisis Altman Z Score PT Unilever
Periode 1.2 X1 1.4 X2 3.3 X3 0.6 X4 1.0 X5 Zi Kondisi
2018 0,363 0,354 0,598 0,57 2,056 3,941 Sehat
2019 0,256 0,247 0,48 0,344 2,079 3,406 Sehat
Faktor lain yang dapat saya lihat adalah terkait profitabilitas PT Unilever pada
dua periode tersebut juga terbilang bagus. Karena perolehan laba ditahan yang besar atas
kegiatan penjualan yang mana dapat dilihat dari laporan laba rugi komprehensifnya
mengalami peningkatan yang cukup bagus dari tahun 2018 ke 2019.
KESIMPULAN ANALISIS
31
Berdasarkan semua analisis yang dilakukan terhadap laopran keungan PT
Unilever Periode 2018-2019, maka dapat saya simpulkan bahwa :
1. Melalui analisis komparatif (perbandingan) secara umum yakni tahun 2018-2019,
saya menilai bahwa strategi yang dirancang Manager PT Unilever tahun 2019
boleh dikatakan cukup baik dari periode 2018, karena memberikan kontribusi
yang cukup bagus pada kinerja PT Unilever.
Namun untuk rencana di tahun 2020, mungkin perlu analisis lebih lanjut, apakah
PT Unilever tetap melanjutkan strategi yang diterapkan pada tahun 2019, atau
justru merancang strategi baru. Intinya perancangan strategi ini tentu diharapkan
mampu memberikan kinerja dan hasil yang meningkat dari tahun sebelumnya.
2. Dari analisis kredit yang telah diakukan pada PT Unilever periode 2018-2019,
maka dapat saya simpulkan bahwa posisi likuiditas PT Unilever dari 2 periode
tersebut tidak berada dalam kondisi yang baik, walaupun pada 2 periode itu PT
Unilever mampu menutupinya. Oleh sebab itu, perlu komposisi yang baik untuk
menjaga likuiditas PT Unilever pada periode selanjutnya, baik dari segi aset,
kewajiban, modal. Sehingga untuk menjaga likuiditas ini, perlu perencanaan dan
strategi dalam komposisi Aset + Kewajiban = Modal.
3. Berdasarkan analisis arus kas yang dilakukan terhadap PT Unilever, secara umum
dari keempat analisis yang saya lakukan, pengembalian kas sebagai aset lancar
cukup baik. Kemudian kas juga dapat difungsikan dengan dengan baik dalam
memenuhi kewajibannya baik jangka pendek dan jangka panjang.
4. Setelah melakukan analisis kebangkrutan pada PT Unilever periode 2018-2019,
di dapatkan hasil bahwa dalam dua periode tersebut kondisi PT Unilever dalam
keadaan sehat. Dengan hasil ini, maka kinerja yang baik pada dua tahun tersebut
dapat dijadikan acuan untuk tahun-tahun berikutnya.