Anda di halaman 1dari 105

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS
MANAJEMEN OPERASIONAL

DOSEN PENGAMPU : Rose Rahmidani, S.pd., Mm.


KELOMPOK 1
Disusun oleh :
Cherrysa Denis Monica
(19053036)
Crisma Yanti
(16053090)
Aulia Hasri
(19043035)
Riski Yulis Putra
(15053117)
Alghifari (
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah
memberikan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Manajemen Operasional” ini dengan sebaik-baiknya.

Ucapapan terima kasih tak lupa juga kami sampaikan kepada dosen
pembimbing mata kuliah Studi Pengantar Bisnis oleh ibu Rose Rahmidani, S.pd.,
Mm. atas bimbingannya serta bantuan dari teman-teman kelas dan atas dukungan
dan kerja samanya. Tak lupa juga kepada orang tua kami di rumah yang kami
yakin tak pernah berhenti mendoakan kami.

Harapan kami semoga dengan penulisan makalah ini dapat menambah


pengetahuan bagi para pembaca. Kami yakin sekali bahwa banyak sekali
kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharap sekali kritik
dan saran dari para pembaca sehingga kami dapat memperbaiki makalah yang
selanjutnya. Terima kasih.

Padang, 8 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR
ISI.............................................................................................................................
3

BAB
I..................................................................................................................................
.......4

PENDAHULUAN

Latar
Belakang....................................................................................................................
4

Rumusan
Masalah...............................................................................................................4

Tujuan........................................................................................................................
..........5

BAB
II.................................................................................................................................
.......6

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen


Operasional.....................................................................................4

2.2 Sumber Daya yang Dipakai untuk


Produksi........................................................................6

2.3 Menggabungkan Sumber Daya untuk


Produksi...................................................................8

2.4 Memilih Lokasi untuk


Produksi.............................................................................................

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan


Lokasi..............................................................9

2.6 Mengevaluasi Kemungkinan


Lokasi..................................................................................10
2.7 Memilih Desain dan Tata
Ruang…....................................................................................11

2.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Desain dan Tata


Ruang…..........................................12

2.9 Pengendalian
Produksi.......................................................................................................13

3.0 Metode-metode untuk Meningkatkan Efisiensi


Produksi..................................................14

3.1 Integrasi Pekerjaan-pekerjaan


Produksi.............................................................................15

3.2 Bagaimana Kerusakan dapat Menganggu Proses


Produksi...............................................16

BAB
III...............................................................................................................................
.....17

PENUTUP

3.1
Kesimpulan................................................................................................................
.........17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen Operasional adalah serangkaian kegiatan ynag menghasilkan
nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output
(Heizer dan Render, 2005). Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya
merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan
pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen operasi merupakan proses
pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa
sehingga tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan
biaya yang efisien. Oleh karena itu manajemen operasi mengkaji pengambilan
keputusan dalam fungsi produksi atau operasi.
Melalui kegiatan produksi atau operasi, segala sumber daya masukkan
perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai
tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi
dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi atau operasi menjadi salah satu fungsi
utama perusahaan.

Dalam penyusunan makalah ini penulis memiliki maksud dan tujuan.


Adapun maksud penulis adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Bisnis. Sedangkan tujuannya, penulis berharap agar makalah ini bisa memberikan
sedikit ilmu pengetahuan mengenai Manajemen Operasi kepada para pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen Operasional ?

2. Apa saja sumber daya yang dipakai untuk proses produksi?

3. Bagaimana strategi pemilihan lokasi untuk produksi?

4. Bagaimana mengevaluasi kemungkinan lokasi?

5. Bagaimana strategi memilih rancangan dan tata letak?

6. Apa strategi dalam pengawasan produksi?

7. Apa saja metode-metode untuk meningkatkan produksi?

8. Bagaimana integrasi pekerjaan-pekerjaan produksi?

9. Apa saja yang dapat menganggu proses produksi?

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan penyusunan makalah ini adalah :

1. Dapat memahami pengertian Manajemen Operasional

2. Mengetahui apa saja sumber daya yang dipakai untuk proses produksi?

3. Mengetahui bagaimana strategi pemilihan lokasi untuk produksi?

4. Mengetahui bagaimana mengevaluasi kemungkinan lokasi?

5. Mengertahui bagaimana strategi memilih rancangan dan tata letak?

6. Mengerti apa strategi dalam pengawasan produksi?

7. Paham apa saja metode-metode untuk meningkatkan efisiensi produksi?


8. Mengetahui bagaimana integrasi pekerjaan-pekerjaan produksi?

9. Mengetahui apa saja yang dapat menganggu proses produksi?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Operasional

Manajemen produksi atau manajemen operasional yaitu proses dimana


berbagai sumber daya (seperti misalnya karyawan dan mesin) digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa. Ketika sebuah perusahaan memproduksi produk
barang atau jasa, maka perusahaan membutuhkan proses produksi (production
process) yang artinya adalah serangkaian pekerjaan dimana berbagai sumber daya
digunakan untuk memproduksi produk barang atau jasa.

Manajemen ini ditujukan untuk mengembangkan proses produksi yang


efisien (relatif rendah biayanya) dan bermutu tinggi guna menghasilkan produk
barang dan jasa yang spesifik. Manajemen produksi akan dapat mencapai efisiensi
dengan menentukan secara tepat jumlah bahan baku yang akan digunakan,
kombinasi sumber daya yang tepat, pembagian pekerjaan yang tepat, dan urutan-
urutan pekerjaan yang tepat.

2.2 Sumber daya yang digunakan dalam proses produksi


Berbagai sumber daya utama yang digunakan oleh perusahaan dalam
proses produksi adalah sumber daya manusia (karyawan), bahan baku, dan
sumber daya lainnya (seperti misalnya bangunan, mesin, dan peralatan).

Sumber daya manusia


Perusahaan harus mengidentifikasi jenis karyawan yang dibutuhkan untuk
produksi. Tenaga kerja ahli diperlukan untuk berbagai bentuk produksi, namun
untuk bentuk-bentuk produksi yang lain, dapat digunakan tenaga kerja tidak ahli.
Beban operasi yang terkait dalam perekrutan sumber daya manusia akan
tergantung pada baik itu jumlah karyawan maupun tingkat keahliannya. Karena
tingkat keahlian tenaga kerja yang dibutuhkannya, sebuah perusahaan Internet
akan menanggung beban gaji yang lebih tinggi daripada sebuah Toko Kelontong.

Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi normalnya diubah oleh
sumber
daya manusia perusahaan menjadi suatu produk akhir. Contohnya pembuatan ban
akan tergantung pada bahan baku karet, pembuat mobil akan tergantung pada
baja, dan penerbit buku akan tergantung pada kertas.
Sumber Daya Lain
Kebanyakan bentuk produksi membutuhkan bangunan. Perusahaan manufaktur
menggunakan pabrik dan kantor. Perusahaan jasa menggunakan kantor. Lokasi
tersebut dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan. Karena membeli sebuah
bangunan dapat mahal biayanya, beberapa perusahaan hanya menyewa yang
mereka gunakan.

2.3 Menggabungkan Sumber Daya untuk Produksi

Para manajer berupaya memanfaatkan sumber daya dengan cara


memproduksi dengan biaya rendah. Mereka menggabungkan berbagai sumber
daya itu melalui Pos Kerja (Stasiun Kerja) dan Jalur Produksi (Lini Perakitan).
Pos Kerja atau Stasiun Kerja adalah area dimana satu atau beberapa orang
karyawan diberi pekerjaan tertentu atau disebut juga Work Stasion. Stasiun kerja
membutuhkan mesin dan peralatan. Sedangkan Jalur Produksi atau Lini perakitan
adalah rangkaian stasiun kerja dimana setiap stasiun kerja dirancang untuk
mengerjakan tahapan-tahapan tertentu dari proses produksi.

2.4 Memilih Lokasi untuk Produksi


Salah satu keputusan yang penting dalam manajemen produksi adalah
pemilihan lokasi untuk pabrik atau kantor. Lokasi dapat sangat mempengaruhi
biaya produksi dan selanjutnya kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan
perusahaan-perusahaan lain.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan Lokasi


Biaya ruang kerja
Biaya membeli atau menyewa ruang kerja (seperti misalnya bangunan atau
kantor) dapat sangat bervariasi di setiap lokasi. Biaya ini kemungkinan besar akan
tinggi di pusat-pusat wilayah bisnis dimana harga tanahnya memang tinggi. Biaya
juga cenderung akan lebih rendah di beberapa daerah tertentu. Sebagai contoh
tarif sewa kantor biasanya lebih tinggi di negara bagian timur laut jika di
bandingkan dengan daerah-daerah lain.
Biaya tenaga kerja
Biaya perekrutan karyawan sangat bervariasi di berbagai lokasi. Gaji di
kota besar cenderung akan lebih tinggi dari pada gaji di luar kota besar untuk satu
perkerjaan yang sama.
Intensif pajak
Beberapa permintaan daerah mungkin bersedia memberikan kredit pajak
untuk menaikan tingkat kerja dan meningkatkan tingkat kerja dan meningkatkan
kondisi perekonomian di daerahnya.
Sumber Permintaan
Jika sebuah perusahaan berencana untuk menjual produknya di lokasi
tertentu, maka perusahaan tersebut dapat mendirikan pabriknya di sana. Biaya
transportasi dan pelayanan produk tentunyan akan dapat diminimalisasi dengan
melakukan produksi di lokasi yang dekat dengan sumber permintaan.
Akses Transportasi
Ketika perusahaan menjual produk-produknya secara nasional, mereka
dapat memilih lokasi yang dekat dengan sumber utama transportasinya.
Perusahaan juga hendaknya mudah diakses sehingga memudahkan pengiriman
bahan baku. Beberapa pabrik dan kantor didirikan dekat jalan tol antara lain
bagian sungai.
Pasokan tenaga kerja
Perusahaan yang berencana untuk memperkerjakan tenaga kerja-tenaga
kerja khusus untuk menarik tenaga kerja yang dibutuhkannya. Mereka mungkin
akan memilih lokasi di mana terdapat sejumlah besar pasokan tenaga kerja dengan
spesialisasi tertentu. Misalnya, perusahaan-perusahaan yang berteknologi tinggi
cenderung berlokasi di dekat perguruan tinggi di mana terdapat tenaga kerja
terdidik dalam jumlah yang berlimpah.

2.6 Mengevaluasi Kemungkinan Lokasi

Ketika sebuah perusahaan mengevaluasi berbagai lokasi, perusahaan harus


mempertimbangkan setiap faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik dari setiap
lokasi. Pemilihan lokasi dalam satu kota juga merupakan hal yang sangat penting.
Ketika perusahaan telah mengidentifikasikan seluruh faktor yang sebaiknya
dipertimbangkan, perusahaan dapat memberikan bobot pada masing-masing
faktor yang menunjukkan arti prnting faktor tersebut. Perusahaan-perusahaan
yang mengandalkan tenaga kerja secara intensif kemungkinan akan memberikan
bobot yang tinggi pada biaya sumber daya manusia. Sedangkan, perusahaan-
perusahaan yang menjual barang atau jasa di tempat akan memberikan bobot yang
tinggi pada tingkat keramaian lalu lintas. Contohnya, Starbucks biasanya
membuka gerai-gerainya pada lokasi-lokasi dimana banyak orang berlalu lalang,
seperti misalnya daerah pusat kota, gedung-gedung perkantoran, dan kampus-
kampus pergurusan tinggi.

Setelah perusahaan menentukan pembobotan yang diberikan untuk


maisng-masing faktor, perusahaan akan mengevaluasi setiap kemungkinan lokasi
atas seluruh faktor yang relevan guna menentukan peringkat pembobotan unruk
masing-masing faktor. Selanjutnya, peringkat tersebut dikombinasikan untuk
menentukan peringkat keseluruhan dari setiap kemungkinan lokasi.

2.7 Memilih Desain dan Tata Ruang


Setelah perusahaan memilih lokasi untuk perusahaanya, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan desain dan tata ruangnya. Desain (design) adalah
menunjukkan ukuran dan struktur dari pabrik atau kantor. Sedangkan Tata ruang
(layout) adalah pengaturan mesin dan peralatan dalam pabrik atau kantor tersebut.

Keputusan desain dan tata ruang secara langsung memengaruhi beban-


beban operasi karena mereka juga menentukan biaya sewa, mesin, dan peralatan.
Mereka mungkin juga akan memengaruhi beban bunga perusahaan karena
menentukan jumlah uang yang harus dipinjam untuk membeli property atau
mesin.

2.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Desain dan Tata Ruang


Karakteristik lokasi

Keputusan desain dan tata ruang tergantung pada beberapa karakteristik dari
lokasi yang dipilih. Sebagai contoh, jika lokasi berada di daerah dengan harga
tanah yang tinggi, maka perusahaan mungkin akan mendesain bnagunan
bertingkat sehingga hanya membutuhkan sedikit tanah. Tata ruang pabrik
selanjutnya akan dipengaruhi oleh desain bangunan ini.

Proses produksi
Desain dan tata ruang juga tergantung pada proses yang akan digunakan. Jika
perusahaan menggunakan operasi lini perakitan, seluruh pekerjaan yang terdapat
dalam operasi seharusnya ditempatkan dalam area umum yang sama. Tata ruang
produk (product layout) memosisikan pekerjaan-pekerjaan dalam masing-masing
urutan yang telah diberikan. Sebagai contoh, satu orang dapat khusus melakukan
pembuatan komponen, sedangkan orang berikutnya merakit komponen tersebut,
dan orang yang berikutnya lagi mengemas produk. Tata ruang produk pada
umumnya digunakan untuk produk yang menggunakan lini perakitan.

Alternatifnya, beberapa produk (seperti misalnya pesawat terbang, kapat atau


rumah) sepenuhnya diproduksi dalam satu posisi tetap, yang membutuhkan tata
ruang posisi tetap (fixed-position layout). Karyawanlah yang akan mendatangi
produk, bukannya produk yang datang kepada mereka.

Banyak perusahaan kini menggunakan pabrikasi fleksibel (flexible


manufacturing), proses produksi yang dapat dengan mudah disesuaikan untuk
mengakomodasi perubahan-perubahan di masa yang akan datang. Hal ini
memungkinkan perusahaan merestrukturisasi ulang tata ruangnya sesuai dengan
kebutuhan ketika perusahaan mengubah produk-produknya untuk memenuhi
permintaan pelanggannya.

Lini produk

Sebagian besar perusahaan memproduksi lebih dari satu produk atau jasa
dilokasinya. Perusahaan-perusahaan dengan lini produk sempit akan memutuskan
pada satu produk atau sedikit produk saja, yang memungkinkan melakukan
spesialisasi. Sedangkan peusahaan dengan lini produk yang luas akan
menawarkan beragam jenis produk.

Kapasitas produksi yang diinginkan

Ketika merencanakan baik itu desain maupun tata ruang, kapasitas produk
yang diinginkan oleh perusahaan harus dipertimbangkan. Kebanyakan perusahaan
mencoba untuk merencanakan pertumbuhan dengan memberikan fleksibilitas
untuk meningkatkan kapasitas produksi dari waktu ke waktu. Desain
memungkinkan ditambahkannya tingkat. Tata ruang yang baik dapat membuka
lebih banyak tempat yang dapat digunakan dalam peningkatan produksi.

Jika perusahaan tidak merencanakan pertumbuhan, perusahaan terpaksa harus


mencari lokasi baru ketika permintaan produk telah melebi kapasitas produksinya.
Ketika perusahaan tetap mempertahankan lokasinya yang telah ada dan
mengembangkan loaksi kedua, perusahaan tersebut harus menduplikasikan mesin
dan posisi-posisi jabatan yang berada di loaksi awal. Akibatnya, produksi
cenderung menurun. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat
melakukan relokasi ke satu lokasi dengan kapasitas yang lebih rendah.
Sebuah perusahaan dapat mencapai kapsitas produksi yang lebih besar tanpa
harus mengubah desain dan tata ruang jika para karyawannya dapat melakukan
sebagian atau seluruh pekerjaan mereka dirumah. Contohnya di bidang
telekomunikasi (jaringan komputer, e-mail, dam mesik faks), para karyawan tidak
perlu lagi berada di lokasi, mereka dapat menggunakan ruang kerja. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan dapat menyediakan kantor dengan sebuah meja,
komputer dan telepon bagi setiap karyawan yang biasanya bekerja dirumah
namun perlu menggunakan tempat kerja sementara di perusahaan. Praktik ini
disebut juga sebagai hotelling atau kantor just-in-time.

2.9 Pengendalian Produksi


Pembelian Bahan Baku

Memilih pemasok bahan baku

Dalam melakukan pilihan di antara beberapa pemasok, perusahaan akan


mempertimbangkan berbagai karakterisktik seperti harga, kecepatan, mutu,
pelayanan dan ketersediaan kredit. Perusahaan dapat pada awalnya menggunakan
beberpa pemasok dan kemudian akhirnya memilih produk yang memberikan
layanan terbaik. Beberpa perusahaan menghindari dari ketergantungan pada satu
pemasok tunggal sehingga jika terjadi masalah pada pemasok tunggal tersebut,
perusahaan tetap tidak terkena dampaknya.

Salah satu pertimbangan lain dalam meilih pemasok adalah kemampuannya


untuk berinteraksi dengan sistem pemesanan berbasis internet. Banyak perusahaan
kini menggunakan e-procurement, atau penggunaan internet untuk membeli
sebagian bahan baku yang digunakan. Hal ini akan mengurangi waktu dan dapat
mengurangi pengeluaran.

Mendapat potongan harga

Perusahaan yang membeli bahan baku dalam jumlah besar kepada


pemasoknya mungkindapat memperoleh harga diskon sekaligus dapat
mempertahankan mutu.

Mendelegasikan produk kepada pemasok.

Perusahaan-perusahaan manufaktur pada umumnya menggunakan


outsourcing, yaitu perusahaan membeli bagian-bagian produk dari pemasok dan
bahan bakunya memproduksi bagian-bagian tersebut sendiri. Outsourcing dapat
mengurangi beban perusahaan jika pemasok dapat memproduksi bagian tersebut
pada harga yang lebih murah dibandingkan perusahaan itu sendiri.

Mesikpun outsourcing dapat menguntungkan, ia akan menempatkan tanggung


jawab yang besar pada perushaan-perusahaan manufaktur lain. Jadi, ketika
perusahaan melakukan outsourcing, kemampuannya dalam memenuhi jadwal
produksi akan menjadi tanggung jawab pada perushaan lain tersebut. Karena
alasan ini, perusahaan yang melakukan outsourcing harus sangat berhati-hati
dalam memilih pemasok yang diandalkannya.

Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan bahan baku

Ketika perusahaan menanggung persediaan bahan baku yang berlebihan,


mereka mungkin perlu meminjam tambahan dana untuk mendanai persediaan
tersebut. Hal ini akan menyebabkan naiknya biaya penyimpanan (carrying cost),
atau biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memelihara (menyimpan)
persediaan. Biaya penyimpanan meliputi biaya pendanaan sekaligus juga biaya-
biaya yang terkait dengan penyimpanan atau pengasuransian persediaan. Mesikun
perusahaan dapat mencoba untuk mengurangi biaya penyimpanannya dengan
sering melakukan pemesanan bahan baku dalam jumlah kecil, strategi ini akan
menaikkan biaya-biaya yang terkait dalam penempatan pemesanan atau disebut
biaya pemesanan (order cost). Setiap penyesuaian yang terjadi dalam strategi
pembelian bahan baku pada umumnya akan mengurangi biaya penyimpanan
dengan menaikkan biaya pemesanan sebagai pengorbanannya atau sebaliknya.

Salah satu metode yang populer untuk mengurangi biaya penyimpanan


adalah system just-in-time yang mana system ini mencoba untuk mengurangi
persediaan bahan baku ke tingkat yang paling minimum dengan sering melakukan
pemesanan bahan baku dalam jumlah kecil.

Pengendalian persediaan barang dalam produksi

Maksudnya adalah persediaan barang-barang setengah jadi. Perusahaan


mencoba untuk menghindari kekurangan jenis persediaan. Konsekuensi dari
kekurangan persediaan bahan baku atau barang dalam proses adalah gangguan
dalam produksi. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan produk akhir dan
menyebabkan hilangnya penjualan.

Pengendalian persediaan barang jadi


Seiring dengan perubahan yang terjadi pada permintaan akan produk
perusahaan dari waktu ke waktu, para manajer perlu memonitor perbedaan antara
penawaran-permintaan yang telah diantisipasi.

Keputusan persediaan dapat mengalami penyesuaian sepanjang tahun akibat


adanya permintaan musiman. Sebagai contoh, toko-toko yang menjual pakaian
renang akan merasakan permintaan terbesar mereka selama musim panas. Mereka
perlu menjaga tingkat persediaan yang tinggi dalam bulan-bulan tersebut untuk
memastikan bahwa mereka mampu memenuhi permintaan.

Jika terjadi kelebihan pasokan produk, perusahaan dapat terus melanjutkan


jadwal produksi normalnya dan mengimplementasikan strategi-strategi pemasaran
(seperti misalnya pemasangan iklan atau pengurangan harga) yang akan
meningkatkan permintaan.

Dampak teknologi pada pengendalian persediaan

Perusahaan dapat menggunakan internet untuk meningkatkan pengendalian


persediaannya. Contohnya Krispy Kreme membuat jaringan toko secara online
yang berdekatan, sehingga apabila satu toko mengalami kekurangan maka ia dapat
memperoleh bantuan dari toko lain yang terdekat.

Pengaturan Rute

Pengaturan rute adalah urut-urutan pekerjaan yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan produksi suatu produk. Bahan baku biasanya dikirimkan ke
berbagai stasiun kerja sehingga mereka dapat digunakan sesuai dengan
spesifikasinya dalam proses produksi. Sebagai contoh, produksi sepeda dapat
membutuhkan (1) penggunaan bahan baku untuk memproduksi rangka sepeda di
satu stasiun kerja. (2) merakit roda di stasiun kerja kedua (3) mengemas rangka
dan roda yang telah dirakit di stasiun kerja ketiga.

Proses pengaturan rute secara berkala untuk memastikan apakah proses


tersebut dapat ditingkatkan sehingga memungkinkan dilakukannya proses
produksi yang lebih cepat dan lebih murah.

Penjadwalan

Penjadwalan adalah tindakan penentuan periode waktu untuk masing-masing


pekerjaan dalam proses produksi. Jadwal produksi adalah rencana penentuan
waktu dan volume pekerjaan-pekerjaan produksi. Penjadwalan adalah suatu hal
yang bermanfaat karena dapat menentukan jumlah produksi yang diharapkan yang
seharusnya dapat dicapai. Jika perusahaan tidak mampu memenuhi jadwal
produksinya, maka perusahaan tersebut tidak akan dapat memenuhi pesanan para
pelanggannya secara tepat waktu dan akibatnya akan kehilangan para
pelanggannya.

Dampak teknologi terhadap penjadwalan produksi

Banyak perusahaan menggunakan teknologi untuk meningkatkan penjadwalan


produksinya. Sebagai contoh, Weyerhaeuser (perusahaan pembuat pintu)
memperkenankan para pelanggannya mengakses situs Web perusahaan dimana
mereka dapat menyebutkan spesifikasi pintu yang mereka inginkan dan
selanjutnya langsung menerima harga dari pintu dengan spesifikasi yang telah
disebutkan. Sebagai hasilnya, pesanan kini dapat diterima lebih cepat. Selain itu,
terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan yang lebih kecil karena pelanggan
telah menyebutkan spesifikasi yang mereka inginkan.

Penjadwalan proyek-proyek khusus

Salah satu metode penjadwalam proyek-proyek khusus adalah dengan


menggunakan diagram Gantt (Gantt chart) yaitu menggambarkan perkiraan
waktu untuk setiap pekerjaan dalam proses produksi.

Metode penjadwalan pekerjaan yang lain bagi proyek khusus adalah teknik
evaluasi dan peninjauan program (program evaluation and review technique-
PERT), yaitu menjadwalkan pekerjaan-pekerjaan dengan cara yang akan
meminimalkan penundaan-penundaan yang terjadi dalam proses produksi. PERT
meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

Pengidentifikasian beragam jenis pekerjaan yang terkait dalam proses produksi.

Penyusunan pekerjaan dalam urutan yang harus dilakukan.

Pengestimasian waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.

Pengandalian Mutu

Mutu (quality) adalah tingkat sampai sejauh mana produk atau jasa dapat
memenuhi keinginan atau harapan para pelanggan. Mutu berhubungan dengan
kepuasan pelanggan, yang selanjutnya dapat memengaruhi penjualan di masa
depan. Pelanggan akan membeli lagi jika mereka merasa puas dengan mutunya.
Banyak perusahaan yang lebih mempertahankan pelanggan yang ada daripada
menarik pelanggan baru. Jadi, perusahaan semakin menyadari akan adanya
dampak dari mutu produk atau jasa yang diberikan pada keseluruhan kinerjanya.

Pengendalian mutu (quality control) adalah proses memastikan apakah mutu


dari suatu produk atau jasa telah memenuhi tingkat mutu yang diinginkan dan
mengidentifikasi perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan dalam proses
produksi. Mutu dapat diukur dengan menilai berbagai karakteristik (misalnya
seberapa lama produk tersebut dapat bertahan). Contohnya mutu dari sebuah
komputer dapat diukur dari seberapa mudah komputer tersebut dapat digunakan.

Pengendalian oleh karyawan

Perusahaan juga memanfaatkan karyawan-karyawannya untuk menilai mutu


dengan menggunakan lingkaran pengendalian mutu, dimana sekelompok
karyawan diminta untuk menilai mutu dari suatu produk dan menawarkan saran-
saran untuk peningkatannya.

Pengendalian melalui pengambilan contoh

Pengambilan contoh (sampling) yaitu memilih secara acak sebagian produk


yang diproduksi dan melakukan pengujian untuk memastikan bahwa produk yang
telah memenuhi standar mutu.

Pengendalian melalui pengawasan keluhan

Beberapa kekurangan mutu mungkin tidak akan terlihat sampai setelah pelanggan
menggunakan produk tersebut. Mutu produk yang telah terjual dapat dinilai
melalui pengawasan proporsi produk yang telah terjual dapat dinilai melalui
pengawasan proporsi produk yang dikembalikan atau dengan melacak keluhan-
keluhan dari pelanggan melalui pelaksanaan survei.

Memperbaiki kekurangan

Tujuan dari proses pengendalian mutu adalah tidak hanya mendeteksi


kekurangan mutu namun juga untuk memperbaikinya. Masalah-masalah yang
mungkin terjadi pada kekurangan mutu seperti, yang pertama bahan baku yang
tidak memenuhi syarat dari pemasok. Maka perusahaan dapat meminta pemasok
yang ada memperbaiki mutunya atay bahkan dapat memperoleh bahan baku dari
pemasok lain di masa mendatang. Yang kedua penyebabnya hasil dari
karyawannya, maka perusahaan perlu melatih ulang atau memperingatkan
karyawan tersebut. Yang terakhirnya jika penyebab kekurangan mutu adalah
mesin atau peralatan, maka perusahaan perlu mengganti mesin tersebut atau
melakukan perbaikan.

Metode-metode untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi


Perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensi produksi yang
mana artinya kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya yang rendah.
Para manajer terus mencari jalan untuk mengelola manusia dan sumber daya
lainnya dengan cara yang dapat meningkatkan efisensi produksi. Efisiensi
produksi adalah hal yang penting bagi perusahaan-perusahaan jasa sekaligus pula
perusahaan manufaktur. Sebagai contoh, maskapai penerbangan memerlukan
efisiensi dalam neneberikan jasa menerbangkan para penumpang dari satu lokasi
ke lokasi lainnya sehingga menimbulkan beban yang rendah.

Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi melalui metode-metode


berikut ini:

Teknologi

Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksinya dengan menerapkan


teknologi baru. Mesin-mesin baru yang menggunakan teknologi yang telah
dikembangkan dapat melakukan pekerjaan yang lebih cepat.

Banyak proses produksi telah terotomatisasi, maksudnya pekerjaan-


pekerjaannya telah diselesaikan oleh mesin tanpa menggunakan tenaga manusia.
Karena mesin dapat lebih murah biayanya daripada sumber daya manusia, maka
otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi produksi.

Skala Ekonomis

Perusahaan juga dapat mengurangi biaya dengan mencapai skala ekonomis,


yang mana maksud dari skala ekonomis ini adalah biaya rata-rata yang lebih
rendah yang timbul akibat melakukan produksi dalam jumlah yang lebih besar.
Untuk memahami bagaimana skala ekonomis terjadi, dapat dilihat dua jenis biaya
yang terkait dalam produksi suatu produk; biaya tetap dan biaya variable.

Biaya tetap (fixed cost) adalah beban-beban operasi yang tidak mengalami
perubahan sebagai akibat dari jumlah produk yang diproduksi. Sebagai contoh,
biaya sewa sebuah pabrik tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi yang diproduksi
di sana.

Biaya variable (variable cost) adalah beban-beban operasi yang berubah secara
langsung mengikuti jumlah produk yang diproduksi. Seiring dengan kenaikan
output, maka biaya variable juga akan ikut mengalami kenaikan, tetapi baiay tetap
akan konstan. Biaya rata-rata per unit umumnya akan menurun seiring dengan
meningkatnya output bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki biaya tetap yang
tinggi.

Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan pembuat mobil memiliki biaya tetap


yang tinggi karena mereka harus membiayai fasilitas produksi yang besar
(temasuk seluruh mesin yang ada) bahkan ketika mereka tidak memproduksi
banyak mobil. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan tersebut perlu
memproduksi mobil dalam jumlah besar untuk mengurangi biaya rata-rata per
mobil yang diproduksi.

Restrukturisasi

Restrukturisasi berkaitan dengan perubahan dari proses produksi sebagai salah


satu usaha untuk meningkatkan efisiensi. Ketika restrukturisasi mengurangi beban
produksi barang atau jasa, maka restrukturisasi dapat meningkatkan laba
perusahaan dan oleh karena itu meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Banyak
juga perusahaan melakukan rekayasa ulang (reengineering), yaitu perencangan
ulang struktur organisasi dan operasi sebuah perusahaan. Rekayasa ulang dapat
mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan kecil.

Ketika perusahaan melakukan restrukturisasi, pada umumnya perusahaan juga


melakukan perampingan. Artinya pengurangan jumlah karyawan. Bebrapa
perampingan terjadi sebagai akibat adanya teknologi karena proses produksi yang
terotomatisasi telah menggantikan sumber daya manusia.

Meskipun perampingan dapat membantu sebuah perusahaan melakukan


penghematan biaya, perampingan juga memiliki akibat-akibat yang merugikan.

Akan ada biaya yang terkait dengan penghilangan posisi-posisi jabatan.

Akan terdapat biaya yang dapat dikaitkan dengan pelatihan beberapa karyawan
yang masih ada yang mengalami perluasan tanggung jawab.

Jika karyawan yang masih ada merasa yakin bahwa posisi mereka saat ini
mungkin nantinya akan dihapuskan, moral mereka akan turun, sehingga
mengakibatkan turunnya kinerja.

Menyebabkan terjadinya penurunan mutu.

Integrasi Pekerjaan-pekerjaan Produksi


Apabila salah satu pekerjaan produksi mengalami kegagalan, maka jadwal
produksi secara keseluruhan akan ikut berpengaruh. Oleh karena itu, perusahaan
akan mengawasi yang disebut sebagai rantai pasokan (supply chain), atau proses
dari sejak awal produksi hingga produk sampai ke tangan pelanggan.

Untuk mengetahui seberapa banyak itegrasi yang dibutuhkan, dapat dilihat


beberapa contoh berikut ini:
Setelah perusahaan pembuat mobil menentukan lokasi untuk pelaksanaan
produksi, maka perusahaan akan merekrut karyawan dan menempatkan mereka ke
lini-lini perakitan.

Mesin-mesin dan peralatan ditempatkan di sepanjang lini perakitan untuk


membantu para karyawan merakit mobil.

Bahan-bahan baku (seperti roda, jok kursi, mesin, dan ban) akan dikirimkan ke
berbagai lini perakitan sehingga mereka dapat dipasang selama produksi. Sedain
dan tata ruang distrukturisasi sehingga satu pekerjaan akan selesai sebelum rangka
mobil dipindahkan ke stasiun lini perakitan yang berikutnya, dan seterusnya.

Persediaan bahan baku yang memadai telah dipesan sebelumnya untuk dapat
mengakomodasi produksi yang telah dijadwalkan.

Pekerjaan-perkerjaan dijadwalkan sehingga setiap orang yang diberi tugas satu


pekerjaan pada lini perakitan.

Proses pengendalian mutu akan berlangsung di berbagai stasiun di sepanjang lini


perakitan untuk memastikan bahwa setiap bagian dalam proses produksi telah
diselesaikan sesuai dengan standar yang berlaku.

Bagaimana Kerusakan dapat Menganggu Proses Produksi


Ketika pekerjaan-pekerjaan produksi telah terintegrasi, terjadinya satu kerusakan
dalam salah satu bagian proses akan memperlambat keseluruhan proses produksi.
Sebagai contonya;

Mesin yang digunakan oleh para karyawan dalam proses produksi dapat
mengalami kerusakan.

Bahan baku yang dibutuhkan di berbagai stasiun yang berada di sepanjang lini
perakitan tidak diterima pada tepat waktunya, sehingga menghentikan produksi di
stasiun tersebut dan stasiun-stasiun setelahnya dalam lini perakitan.

Beberapa orang karyawan yang diberi tugas melakukan pekerjaan pada lini
perakitan tersebut jatuh sakit atau berhenti, sehingga menyebabkan produksi
mengalami kelambatan kecuali jika cepat ditemukan penggantinya.

Pengendalian mutu atas proses dapat meminta suatu pekerjaan dilakukan ulang,
sehingga menganggu jalannya proses karena pekerjaan-pekerjaan sesudahnya
tidak akan dapat diselesaikan sampai pekerjaan yang diminta telah dilakukan
dengan benar.
BAB III

KESIMPULAN

Berbagai sumber daya penting yang digunakan dalam produksi adalah


sumber daya manusia, bahan baku, dan sumber daya lainnya (seperti pabrik,
mesin, dan peralatan).

Keputusan lokasi perusahaan manufaktur akan dipengaruhi oleh biaya


ruangan tempat kerja, biaya tenaga kerja, insentif pajak, sumber permintaan dan
produk yang diproduksi, akses transportasi, dan pasokan tenaga kerja.

Desain dan tata ruang dari sebuah pabrik akan dipengaruhi oleh
karakteristik lokasi, proses produksi, lini produksi, dan kapasitas produksi yang
diinginkan.

Pengendalian produksi akan meliputi; pembelian bahan baku,


pengendalian persediaan, pengaturan rute, penjadwalan, dan pengendalian mutu.

Metode-metode utama yang digunakan untuk mrningkatkan efisiensi


produksi adalah teknologi, skala ekonomis, dan restrukturisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff. 2009. Pengantar Bisnis, Edisi 4, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Makalah Pengantar Bisnis

“Fungsi Pemasaran”

Disusun Oleh Kelompok 2

Anggota :

1. Yuni Astuti (16053073)

2. Insanu Maha Putra (19053011)

3. Mir Atun Shalihah (19053014)

4. Putri Khairunisa (19053055)

5. Yetra Refli Zaldi (19053029)

Prodi : Pendidikan Ekonomi

Dosen : Rose Rahmidani, S.Pd;M.Pd

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2019

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah Pengantar Bisnis mengenai
“Fungsi Pemasaran”,yang dibimbing oleh Ibu Rose Rahmidani S.Pd;M.Pd.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikianlah ,Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan informasi mengenai,“Fungsi Pemasaran“ Insya Allah bermanfaat
bagi semua pihak.

Padang, 17 Oktober
2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
.............................................................................................................................................
2
DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................................................................................
4
Latar Belakang
...................................................................................................................................
4
Rumusan Masalah
...................................................................................................................................
4
Tujuan Pembahasan
...................................................................................................................................
4

BAB II ISI
.............................................................................................................................................
5
2.1 Fungsi dan Konsep Pemasaran
........................................................................................................................................
5
2.2 Riset Pasar
........................................................................................................................................
7
2.3 Lingkungan Pemasaran
........................................................................................................................................
11
2.4 Bauran Produk
.............................................................................................................................................
15
2.5 Strategi Pemasaran yang dilakukan dalam bisnis
.............................................................................................................................................
16

BAB III PENUTUP


.............................................................................................................................................
17
3.1 Kesimpulan
........................................................................................................................................
17

DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................................................................
19

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesuksesan bisnis berkaitan langsung dengan kemampuan perusahaan
untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pasar. Semua organisasi
baik yang berorientasi profit, maupun nonprofit, manufaktur, dan eceran harus
memenuhi kebutuhan pelanggan agar sukses. Pemasaran adalah penghubung
perusahaan dengan orang-orang yang memebeli dan menggunakan barang dan
jasa perusahaan tersebut. Pemasaran juga berkaitan dengan cara perusahaan
menentukan kebutuhan pembeli dan menginformasikan pelanggan potensial
yang kebutuhannya dapat dipenuhi perusahaan dengan menyuplai produk
berkualitas dengan harga yang sesuai. Dengan melakukan pemasaran kita juga
dapat mengetahui pelanggan yang loyal terhadap perusahaan.

Konsumen yang membeli barang untuk digunakan atau digunakan dalam


operasi perusahaan pembeli tampak besar dan tidak terdiferensiasi, pelaku
pemasaran melihat keinginan dan kebutuhan yang berbeda pada tiap
kelompok. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, perusahaan harus
mengumpulkan banyak data mengenai setiap aspek gaya hidup dan perilaku
konsumen serta strategi dalam pemasaran.

Rumusan Masalah

Menjelaskan fungsi dan konsep pemasaran

Riset pasar

Lingkungan pemasaran

Bauran Produk

Strategi pemasaran yang dilakukan dalam binis

Tujuan Pembahasan

Mengetahui fungsi dan konsep pemasaran

Mengetahui riset pasar

Mengetahui lingkungan pasar


Mengetahui bauran produk

Mengetahui strategi pemasaran dalam bisnis

BAB II
ISI

FUNGSI PEMASARAN

2.1 Fungsi dan Konsep Pemasaran

Pengertian Pemasaran

Setiap organisasi baik perusahaan yang mencari keuntungan ataupun


nonprofit harus memenuhi kebutuhan pelanggan agar sukses. Disamping menjual
barang dan jasa teknik pemasaran juga membantu dalam mengungkapkan gagasan
dalam pemasaran. Menurut American Marketing Association (Asosia Pemasaran
Amerika), pemasaran (Marketing) adalah “ fungsi organisasional dan proses
menciptakan, mengkomunikasikan serta memberikan nilai kepada pelanggan dan
untuk mengelola hubungan pelanggan yang dapat memberikan keuntungan bagi
organisasi dan para pemangku kepentingan ( Stakeholders). Secara umum,
pemasaran merupakan proses menemukan keinginan dan kebutuhan pelanggan
selanjutnya menyediakan barang dan jasa yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan.

Pemasaran lebih sekedar menjual, tetapi pemasaran termasuk proses yang


dimulai dari menemukan kebutuhan pelanggan, selanjutnya meneliti pasar yang
potensial. Pemasaran juga menciptakan utilitas dimana utilitas adalah kemampuan
barang atau jasa untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Utilitas pemasaran terbagi atas 3

utilitas waktu (time utility)

utilitas waktu diciptakan dengan membuat barang dan jasa


tersedia saat konsumen ingin membeli.

Utilitas tempat (Place Utility)


Diciptakan dengan membuat produk tersedia di lokasi yang
mudah dijangkau konsumen.

Utilitas kepemilikian

Adalah kesepakatan untuk menyerahkan barang dan jasa yang


sudah dipesan dari penjual ke pembeli.

Fungsi Pemasaran

fungsi pemasaran, yaitu :

Membayar dan membeli atau disebut dengan fungsi pertukaran merupakan


pertukaran barang atau jasa dengan rupiah. Penting bagi pemasar untuk
mempelajari mengapa konsumen membeli barang atau jasa tertentu.

Pengangkutan merupakan pergerakan fisik suatu produk dari penjual ke pembeli.

Penyimpanan merupakan menempatkan barang digudang sampai saatnya barang


tersebut dijual.

Membuat standar dan member peringkat menjamin bahwa penawaran produk


memenuhi kriteria kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan dalam hal ukuran,
berat, dan variable produk lain.

Fungsi mendanai terbagi dalam memberi kredit ke konsumen, penjual grosir, dan
pengecer.

Mengumpulkan dan menganalisis informasi pasar dimana tujuannya adalah


menentukan apa yang dijual dan siapa yang akan membeli.

Fungsi pengambilan resiko berasal dari ketidakpastian tentang bagaimana


konsumen akan bereaksi terhadap produk yang dirancang untuk penjualan dimasa
mendatang.

Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengacu pada orientasi terhadap konsumen dalam


keseluruhan perusahaan dengan tujuan mencapai kesuksesan jangka panjang.
Konsep pemasaran menyiratkan bahwa sukses di pasar dimulai dari pelanggan,
suatu perusahaan seharusnya menganalisis kebutuhan pelanggan lalu
menghasilkan produk yang dibutuhkan pelanggan. Konsep pemasaran merupakan
bergesernya pasar penjual yang kekurangan barang dan jasa ke pasar pembeli
dengan barang dan jasa yang melimpah. Pada tahun 1950-an Amerika Serikat
menjadi pasar pembeli yang kuat, memaksa perusahaan untuk memuaskan
pelanggan dan tidak sekedar memproduksi dan menjual barang dan jasa.

Mengembangkan konsep pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa hal


berikut:

Pemberian Nilai Tambah Melalui Kepuasan Pelanggan dan Kualitas

Pembelian yang berulang merupakan bukti kepuasan pelanggan atau


customer satisfaction, dengan menyenangkan pembeli karena telah memenuhi
atau melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan menjadi penting bagi
keberlangsungan operasional bisnis. Perusahaan yang gagal dalam memenuhi
kepuasaan pelanggan, tidak akan bertahan lama.

Pentingnya Kepuasaan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah kondisi penting untuk membangun


hubungan jangka panjang. Dasar dari konsep pemasaran memfokuskan
semua usaha pada penyediaan customer service yang superior untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menarik yang baru.
Riset Pasar

Pengertian Riset Pasar

Riset pasar dalam memulai suatu bisnis sangat di diperlukan


sebelum membuka usaha atau meluncurkan suatu produk komersial.
Teknik riset pasar digunakan oleh calon pengusaha maupun pengusaha
yang telah berjalan supaya bisnisnya lebih berkembang dengan cara
mencari, mengumpulkan, dan menganalisa informasi tentang pasar yang
sesuai dengan usaha yang mereka jalankan. Riset Pasar adalah aktivitas
riset/research/penelitian yang dilakukan di dalam bidang pemasaran.
Kegiatan di dalam riset ini meliputi pengumpulan informasi pasar yang
sesuai dengan bisnis yang dijalankan (target market, pesaing, lingkungan
bisnis dan lain-lain.

Hasil riset nantinya dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan


keputusan bagi pihak manajemen. Melalui riset ini akan diketahui
beberapa hal yang perlu dibenahi dan menjadi masukan bagi perumusan
strategi yang efektif sesuai dengan kondisi pasar yang ada. Setiap usaha
maupun perusahaan dalam praktiknya memiliki cara melakukan riset pasar
yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan keadaan usaha masing-
masing.

Informasi Yang Diperoleh dari Riset Pasar

Ada 4 informasi dasar yang dapat ditemukan saat melakukan riset,


diantaranya :

Karakter Pelanggan. Salah satu informasi yang dapat ditemukan saat melakukan
riset pasar adalah karakteristik pelanggan yang merupakan target pasar sekaligus
perkiraan jumlah target pasar tersebut di area yang menjadi sasaran usaha. Melalui
informasi tersebut maka dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan
produk selanjutnya yang disesuaikan dengan profile target pasar.

Tingkat Kebutuhan Produk. Informasi selanjutnya adalah kita dapat mengetaui


apakah produk yang dijual di masyarakat merupakan produk yang benar-benar
diperlukan. Hal yang harus dihindari adalah jangan sampai produk yang kita jual
sama sekali tidak diperlukan oleh masyarakat yang menjadi target pasar karena
strategi pemasaran seperti apapun tidak akan efektif apabila informasi
fundamental ini tidak ditindaklanjuti.

Pesaing. Informasi mengenai pesaing maupun potensi pesaing juga dapat kita
peroleh melalui riset pasar. Dengan adanya informasi ini maka menjadi masukan
bagi penyusunan strategi pemasaran berikutnya.

Kendala. Hal yang tidak kalah penting adalah informasi mengenai kendala yang
ada di lapangan. Mengetahui kendala berarti dapat segera melakukan antisipasi
terhadap kendala tersebut. Kendala yang terjadi misalkan kurangnya sarana dan
prasarana, peraturan pemerintah yang tidak sesuai, atau sulitnya vendor yang ada.
Kendala lainnya juga dapat berupa ketidaksesuaian harga yang tertera dengan
kemampuan dari target pasar (pelanggan)

Jenis Riset Pasar

Terdapat dua jenis riset yang dapat dilakukan apabila akan


mengetahui informasi mengenai pasar. Jenis riset tersebut yaitu :

Riset Primer

Sumber dari riset primer merupakan target pasar atau target riset
secara langsung. Tujuan riset pasar primer ini yaitu melakukan
pengumpulan informasi untuk mengetahui kondisi/keadaan pasar terkini.

Cara yang dilakukan dalam memperoleh data melalui riset primer seperti :

Interview/wawancara secara langsung

Survey/Observasi

koesioner

Melakukan diskusi secara berkelompok dengan anggota terdiri dari sampel


konsumen maupun cutomer potensial untuk memperoleh feedback dari hasil
diskusi tersebut.

Riset Sekunder

Pada riset sekunder data diperoleh laporan/publikasi/hal yang


berkaitan yang telah diterbitkan secara umum. Riset sekunder memiliki tujuan
untuk menganalisis data yang telah tersedia yang kemudian menjadi
pertimbangan sebuah strategi pemasaran yang jitu.

Metode Pengumpulan Data Pada Riset Pasar


Pada bagian riset primer telah disebutkan berbagai cara untuk
memperoleh data. Pada bab ini akan dibahas secara lebih mendetail mengenai
cara mengumpulkan data pada riset pasar.

Interview/Wawancara

Untuk mengetahui informasi pasar dapat dilakukan dengan melakukan


wawancara secara langsung kepada sasaran dari riset pasar baik target market
berupa pelanggan/pengguna maupun calon pelanggan/pengguna. Wawancara
dapat dilakukan secara langsung dengan tatap muka yang biasanya dilakukan pada
titik-titik lokasi yang telah ditentukan misalkan toko tempat pelanggan membeli
produk kita. Selain itu wawancara juga dapat dilakukan melalui telefon yang
disesuaikan dengan database pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh
riset pasar ini biasa dilakukan oleh lembaga keuangan (BANK) untuk mengetahui
kepuasan pelanggan mereka dalam penggunaan produk keuangan.

Kuisioner

Wawancara langsung maupun tidak langsung kadangkala memiliki sisi yang


mengganggu pelanggan dan terkesan intimidatif karena dilakukan secara terbuka.
Oleh karena itu terdapat cara lain yaitu dengan memberikan kuisioner. Kuisioner
diberikan secara langsung maupun secara online yang berisi mengenai pertanyaan
kepada pelanggan mengenai informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Untuk
lebih mengoptimalkan pengumpulan data melalui metode ini biasanya pelanggan
yang mengisi kueisioner akan diberi imbalan berupa souvenir atau produk secara
gratis.

Survey

Metode ini pada dasarnya memiliki sedikit kesamaan dengan metode


kuisioner yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pelanggan.
Namun pada metode survey dilakukan lebih menyeluruh dengan sampel
pelanggan yang lebih banyak sehingga dapat lebih mewakili responden
(pelanggan) secara keseluruhan.
Focus Group Discussion

Langkah focus group discussion pada riset pasar yaitu membentuk grup
diskusi yang terdiri dari sample responden potensial atau pelanggan utama.
Pembahasan diskusi adalah lebih bersifat mengencourage peserta agar
menyampaikan segala hal yang mereka butuhkan, bagaimana kesan saat
memakai produk kita, dan kritik dan saran terhadap produk yang kita hasilkan.
Informasi itulah yang nantinya akan menjadi pertimbangan bagi strategi
pemasaran selanjutnya. Seperti halnya dengan kuisioner dan survey maka
diperlukan imbalan bagi peserta grup diskusi ini.

Observasi

Cara ini merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan melakukan


pengamatan secara langsung kondisi yang ada di pasar. Terkait dengan jumlah
penjualan suatu produk di berbagai outlet maupun ketertarikan pelanggan/calon
pelanggan terhadap produk pesaing. Langkah ini cukup efektif namun
memerlukan tenaga dan biaya yang besar karena cakupannya yang luas

Contoh Riset Pasar

Riset pasar sejatinya adalah aktivitas yang harus dilakukan oleh suatu
perusahaan maupun setiap pengusaha dalam menjalankan bisnis mereka.
Berikut beberapa contoh riset pasar yang dilakukan oleh beberapa usaha :

Pada saat akan memproduksi “Mie Instan Ukuran Jumbo”, perusahaan akan
melakukan riset untuk mengetahui kebutuhan pelanggan. Riset dilakukan untuk
mengetahui apakah takaran mie instan yang ada di pasaran sudah sesuai atau
terdapat target pasar yang meminta ukuran yang lebih besar. Dari hasil riset
tersebut disimpulkan terdapat target pasar yang menghendaki adanya produk mie
instan dengan ukuran lebih besar dari biasanya. Oleh karenanya saat ini ada mie
instan ukuran jumbo.

Saat akan membuka outlet/gerai, usaha makanan siap saji “K*C” akan melakukan
riset mengenai lokasi usaha. Informasi yang dikumpulkan meliputi deskripsi
mengenai siapa yang sering melintasi lokasi tersebut (usia, profesi, perkiraan
penghasilan, gender), waktu lokasi tersebut ramai dilintasi, akses ke lokasi, sarana
dan prasarana, dan hal lain yang berkaitan. Setelah memperoleh informasi dari
berbagai lokasi usaha maka, perushaaan makan siap saji dapat menentukan lokasi
mana yang sesuai dan potensial untuk dijadikan gerai/outlet baru mereka.

Suatu perusahaan apabila akan membuat suatu iklan di televisi diperlukan riset
tentang profile target pasar mereka (usia, gender, minat, dll). Informasi tersebut
nantinya akan disesuaikan terhadap konsep iklan mereka baik model yang
digunakan, warna, tema iklan, dll. Sebagai contoh pada iklan shampoo wanita
maka digunakan model dari publik figur yang terkenal cantik dan elegan sebagai
duta shampoo dan menggunakan warna dan tema yang disesuaikan dengan produk
mereka. Hal ini untuk menumbuhkan minat bagi calon pelanggan untuk membeli
produk shampoo mereka.

2.3 Lingkungan Pemasaran


Lingkungan pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari
pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan
manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang
berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan harus terus melakukan
pengamatan secara terus menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang
bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan,
perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan
dan peluang pasar yang baru.

Lingkungan Pemasaran terdiri dari:

A.Lingkungan Mikro Perusahaan

Lingkungan Mikro Perusahaan merupakan pelaku yang dekat dengan perusahaan


dan memengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani
pelanggannya.Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari: perusahaan, pemasok,
perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing, dan masyarakat.

Perusahaan
Dalam merancang rencana pemasaran, manajemen pemasaran memperhitungkan
kelompok dalam perusahan seperti manajemen puncak, keuangan, riset dan
pengembangan, pembelian, operasi, akuntasi. Semua kelompok saling
berhubungan membentuk lingkungan internal. Kelompok-kelompok ini bekerja
sama secara harmonis untuk memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang
unggul.

Pemasok

Pemasok membentuk hubungan penting dalam keseluruhan system penghantar


nilai perusahaan. Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasanya. Masalah pemasok sangat
mempengaruhi pemasaran karena apabila pemasok masalah akan mengurangi
penjualan perusahaan dan mengurangi nilai kepuasan pelanggan.

Perantara Pemasaran

Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan


mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran meliputi
penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara
keuangan.

Penjual perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu


perusahaan menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk perusahaan.
Penjual perantara diliputi pedagang grosir dan pengecer.

Perusahaan distribusi fisik membantu perusahaan menyimpan dan memindahkan


barang-barang perusahaan dari titik asalnya ke tempat tujuan.

Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan
media, dan firma konsultan pemasaran yang membantu perusahaan menetapkan
target dan mempromosikan produk perusahaan pada pasar secara tepat.

Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan
media, dan firma konsultan pemasaran yang membantu perusahaan menetapkan
target dan mempromosikan produk perusahaan pada pasar secara tepat.
Pelanggan

Perusahaan harus mempelajari lima jenis pasar pelanggan secara lebih dekat:

Pasar Konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membelibarang dan
jasa untuk konsumsi pribadi.

Pasar Bisnis membeli barang dan jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk
digunakan dalam proses produksi perusahaan.

Pasar Penjual Perantara membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi
mendapatkan laba.

Pasar Pemerintah terdiri dari badan-badan pemerintah yang membeli barang dan
jasa untuk menghasilkan pelayanan umum.

Pasar Internasional terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen,
produsen, penjual perantara, dan pemerintah.

Pesaing

Konsep pemasaran yang berhasil apabila perusahaan dapat menyediakan


nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar daripada pesaing. Oleh karena itu,
perusahaan harus menyesuaikan pemasaran dengan kebutuhan konsumen sasaran.
Perusahaan juga harus memiliki strategi penawaran yang lebih kuat dari
penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.

Masyarakat

Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau


kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai
tujuannya. Ada tujuh tipe masyarakat: Masyarakat keuangan, masyarakat media,
masyarakat pemerintah, masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat
lokal, masyarakat umum, masyarakat internal.

B.Lingkungan Makro Perusahaan


Lingkungan Makro perusahaan merupakan kekuatan sosial yang lebih besar yang
memengaruhi lingkungan mikro perusahaan. Lingkungan makro perusahaan
terdiri dari: Lingkungan demografis, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan
budaya.

lingkungan demografi

Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut ukuran, kepadatan,


lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja, dan data statistic lain. Lingkungan
demografi menjadi minat utama perusahaan karena lingkungan demografis
menyangkut masyarakat, dan masyarakat membentuk pasar.

Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola
pengeluaran konsumen. Suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi
pendapatan yang sangat beragam. Sejumlah negara mempunyai ekonomi
subsisten-negara mengkonsumsi hasil pertanian dan industrinya sendiri. Negara-
negara menawarkan peluang pasar yang kecil. Ekonomi industry-menawarkan
pasar yang kaya untuk berbagai jenis barang yang berbeda.

Lingkungan Alam

Lingkungan alam memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu,


biaya energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan
“hijau” yang berkembang untuk melindungi lingkungan. Nur Fazadhila

Lingkungan Teknologi

Lingkungan teknologi adalah kekuatan yang menciptakan teknologi baru,


menciptakan produk, dan peluang pasar, yang baru. Teknologi telah menciptakan
benda-benda yang mengagumkan seperti antibiotic, pembedahan robotic, alat-alat
elektronik mini, komputer, laptop, dan internet. Dengan adanya teknologi baru
maka akan menciptakan pasar dan peluang baru.

Lingkungan Politik
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan
dalam lingkungan politik. Lingkungan politik terdiri dari hukum, badan
pemerintah, dan kelompok LSM yang mempengaruhi atau membatasi berbagai
organisai dan individu di dalam masyarakat tertentu.

Lingkungan Budaya

Lingkungan budaya terdiri dari institusi dan kekuatan lain yang mempengaruhi
nilai dasar, persepsi, selera, dan perilaku masyarakat. Manusia tumbuh dalam
masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik
budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah:
Keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder.

2.4 BAURAN PRODUK

Bauran produk adalah beragam jenis produk yang ditawarkan oleh sebuah
perusahaan. Perusahaan memperluas bauran produknya dari waktu ke waktu
seiring dengan identifikasi yang dilakukan atas kebutuhan atau preferensi
pelanggan. Sebelum perusahaan lebih banyak menambahkan banyak produk ke
dalam bauran produknya perusahaan hendaknya terlebih dahulu menentukan
apakah terdapat permintaan untuk produk baru tersebut apakah telah mampu
menyediakannya secara efisien.

Contoh bauran produk:

Sebuah took fotokopi pada awalnya menyediakan berbagai macam alat


tulis namun dengan adanya permintaan dari konsumen untuk barang barang
elektronik maka pemilik took menambah barang elekronik tersebut.

Menduversifikasi bauran produk

Ketika produk utama perusahaan mengalami perubahan permintaan


perusahaan cenderung melakukan diversifikasi bauran produknya sehingga tidak
akan sepenuhnya bergantung pada satu pasar saja. Perusahaan dengan fasilitas
produksi yang fleksibel yang memungkinkan memproduksi produk-
produktambahan, memiliki kemampuan yang lebih tinggi mendiversifikasi bauran
produknya.

Salah satu strategi divesifikasi yang


umumdilakukanperusahaanadalahmendiversifikasiproduk sesuai dengan
kemampuan produksi yang dimilikinya.sebagai contoh, sebuah perusahaan
pemasok rumah sakit menawarkan beragam jenis pasokanyang dapat dijual ke
berbagai rumah sakit.

Strategi Pemasaran yang Dilakukan Dalam Bisnis

Mengembangkan Sebuah Strategi Pemasaran

Para pengambil keputusan dalam organisasi sukses manapun, baik yang


berorientasi keuntungan maupun nirlaba, menggunakan proses dua langkah untuk
mengembangkan strategi pemasaran (marketing strategy) yaitu :

Memilih Sebuah Pasar Sasaran

Pasar sasaran merupakan sekelompok orang yang menjadi sasaran sebuah


organisasi dalam memasarkan barang, jasa, atau ide – ide dengan sebuah strategi
yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan dan pilihan spesifik mereka.

Pemasar suatu perusahaan menemukan suatu kebutuhan melalui studi yang teliti
dan berkesinambungan dari pengambil keputusan individu dan bisnis dalam pasar
potensialnya.

pasar jika diklasifikasikan menurut jenis produknya terbagi dua :

Produk konsumen (consumer products)

Adalah barang dan jasa yang dibeli oleh pengguna akhir, seperti CD, shampo, dan
kacamata,

Poduk bisnis (business product)

Barang atau jasa yang dibeli untuk digunakan, secara lansung maupun tidak
lansung dalam memproduksi barang lain untuk dijual kembali
Mengembangkan Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Bauran pemasaran merupakan gabungan keempat elemen dari strategi pemasaran


produk, harga, tempat, dan promosi untuk memuaskan segmen konsumen terpilih.

Strategi produk (product strategy)

Meliputi tidak hanya merancang barang atau jasa dengan atribut yang diperlukan.
Didalamnya termasuk juga keputusan tentang rancangan kemasan, nama merek,
nama dagang, garansi, citra produk, pengembangan produk baru, dan pelayanan
pelanggan.

Strategi penentuan harga (pricing strategy)

Berhubungan dengan metode penetapan keuntungan dan harga yang dapat


ditentukan. Riset menunjukan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas produk
berhubungan erat dengan harga : harga tinggi berkorelasi dengan kualitas yang
dianggap tinggi.

Strategi tempat (place strategy)

Menjamin bahwa pelanggan menerima pembelian mereka dalam kualitas yang


sesuai pada waktu dan tempat yang tepat.

Strategi promosional (promotional strategy)

Elemen terakir dari baauran pemasaran, mencakup member informasi, membujuk


dan mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemasaran merupakan proses menemukan keinginan dan kebutuhan
pelanggan selanjutnya menyediakan barang dan jasa yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan. Pemasaran juga menciptakan utility artinya dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan yang terdiri dari utilitas tempat,
waktu, dan kepemilikan. Pemasaran memiliki fungsi yakni fungsi pertukaran
(pembelian dan penjualan), menyimpan, membuat standard, dan member
peringkat, mendanai, mengambil risiko serta menjamin informasi pasar. Dalam
pemasaran perlu adanya konsep, dengan adanya konsep pemasaran yang
sistematis dapat mencapai kepuasan pelanggan yang nanti melahirkan pelanggan
yang setia serta menambah pelanggan baru. Dengan puasnya pelanggan terhadap
barang dan jasa yang ditawarkan dapat menambah omset yang nantinya akan
berimbas pada kelangsungan perusahaan. Dalam pemasaran juga perlu adanya
riset pasar yang pengertiannya adalah aktivitas riset/research/penelitian yang
dilakukan di dalam bidang pemasaran. Kegiatan di dalam riset ini meliputi
pengumpulan informasi pasar yang sesuai dengan bisnis yang dijalankan (target
market, pesaing, lingkungan bisnis dan lain-lain.
Selanjutnya ada lingkungan pemasaran yang terdiri dari lingkungan mikro
dan makro, dimana mikro dalam skala kecil sedangkan makro dalam skala
besar/agregat. Bauran produk Bauran produk adalah beragam jenis produk yang
ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Perusahaan memperluas bauran produknya
dari waktu ke waktu seiring dengan identifikasi yang dilakukan atas kebutuhan
atau preferensi pelanggan. Sebelum perusahaan lebih banyak menambahkan
banyak produk ke dalam bauran produknya perusahaan hendaknya terlebih dahulu
menentukan apakah terdapat permintaan untuk produk baru tersebut apakah telah
mampu menyediakannya secara efisien.

Setelah mengetahui fungsi, konsep,riset pasar serta lingungan dan bauran


produk yang terakhir adalah strategi pemasaran yang terdiri dari memilih sebuah
pasar sasaran dan mengembangkan marketing mix (bauran pemasaran).

Daftar Pustaka

Boone, L. E., & Kurtz, D. L. (26 Januari 2001). Pengantar Bisnis Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12


jilid 1. Jakarta:Erlangga
MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
“FUNGSI KEUANGAN”

Kelompok 3:
Azie Nurnazathul ( 16053004)
Reni Widia ( 19053018)
Zurriyati Hanifah ( 19053068)
Muhammad Mahfudh Alfatih (19053050)
Efri Yunengsih (19053006)

Dosen Pembimbing :
Rose Rahmidani, S.Pd, MM

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan segenap rasa syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT ,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah
dengan judul “Fungsi Keuangan” tepat pada waktunya. Dan atas izin Beliau
juga, Penulis dapat menulis dengan baik meskipun jauh dari kesempurnaan.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini, tidak
terlepas dari bantuan rekan-rekan dan bimbingan dari Dosen.Untuk itu,
penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis juga menyadari, bahwa makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna, baik dari segi materi maupun dari segi penyusunanannya. Karena
makalah ini dibuat dengan struktur yang sederhana.Kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan penulisan
makalah selanjutnya.
Akhir kata, jika terdapat kesalahan dalam makalah ini penulis
meminta maaf, semoga makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi
siapapun yang membacanya, dan dapat dipegunakan sebaik-baiknya, amin
ya rabbal Alamin.

Padang, 19 0ktober
2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk menjalani aktivias keseharian, semua individu pasti membutuhkan


sebuah manajemen. Karena dengan memanajemen itulah segala sesuatu yang kita
jalani dapat berjalan dengan efisien. Lihat saja orang yang tidak memanajemen
dirinya, pastinya aktivitasnya akan sangat berantakan. Itu adalah contoh untuk
individu, bagaimana dengan sebuah organisasi atau perusahaan ?

Dengan banyaknya individu yang terkumpul dalam satu naungan tempat,


pastilah orang-orang dalam organisasi atau perusahaan tersebut memiliki tujuan
dan aktivitasnya masing-masing. Namun bagaimana organisasi atau perusahaan
tersebut dapat mencapai tujuannya jika masing-masing individu tersebut hanya
melakukan aktivitasnya sendiri ? Maka disinilah gunanya manajemen. Salah satu
manajemen yang terpenting bagi sebuah organisasi atau perusahaan adalah adanya
manajemen keuangan.

Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari


pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana
saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana
serta pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan
penggunaannya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan
tersebut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus peredaran uang
baik eksternal maupun internal.

Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan


jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan
sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana,
manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan.
Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau
modal sendiri.

Rumusan Masalah

Konsep dan Fungsi Keuangan


Laporan Keuangan
Rasio Keuangan
Peran Lembaga Keuangan Dan Non Bank Dalam Kegiatan Bisnis
Tujuan
Untuk Mengetahui Konsep Dan Fungsi Keuangan

Untuk Mengetahui Laporan Keuangan

Untuk Mengetahui Menghitung Rasio Keuangan

Untuk Mengetahui Peran Lembaga Keuangan Dan Non Bank Dalam Kegiatan
Bisnis

BAB II

PEMBAHASAN

Konsep Dasar dan Fungsi Keuangan


Konsep Dasar Keuangan
Enam konsep dasar keuangan yang dikemukakan oleh Mary Beth
Storjohann seorang pakar perencana keuangan terkenal di San Diego,
Amerika Serikat.
Nilai Pendapatan Bersih

Konsep dasar pertama yang dimiliki keuangan adalah nilai


pendapatan bersih. Pendapatan bersih merupakan ukuran bagi
kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Cara menghitungnya
adalah dengan mengurangi total aset dengan jumlah total utang. Jika
hasil tidak menunjukkan angka minus, berarti perusahaan berada
dalam kondisi aman. Jika tidak, berarti perusahaan berada dalam
kondisi rawan dan mungkin butuh strategi untuk memperbesar
pemasukan pendapatannya.

Inflasi

Kemudian, konsep dasar yang dimiliki adalah inflasi.


Menurut Barro dan Robert J, inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
berbagai faktor seperti konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, hingga termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran
distribusi barang.

Likuiditas

Likuiditas merupakan konsep dasar ketiga yang dimiliki


keuangan. Pengertian Likuiditas (liquidity) menurut Kamus Keuangan
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah kemampuan untuk
memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu
yang singkat; sebuah perusahaan dikatakan likuid apabila mempunyai
alat pembayaran berupa harta lancar yang lebih besar dibandingkan
dengan seluruh kewajibannya. Pengertian lain adalah kemampuan
seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang
segera harus dibayar dengan harta (aktiva) lancarnya.
Bear Market
Konsep dasar keempat adalah bear market. Istilah ini mungkin
kurang familiar untuk kamu, namun, Bear market ini sering digunakan
untuk menyebut periode penurunan harga surat berharga sebesar 20%
atau lebih. Bear market ini biasanya ada pada surat saham yang dimiliki
oleh perusahaan. Adanya bear market pada saham dipicu ketika investor
menjual saham, umumnya untuk mengantisipasi memburuknya kondisi
ekonomi dan penurunan keuntungan perusahaan.

Toleransi Risiko
Kemudian ada toleransi risiko dalam konsep dasar keuangan.
Toleransi risiko merupakan sebuah ukuran dari tingkat ketidakpastian
yang bersedia diterima oleh seorang investor atau pengusaha
sehubungan perubahan negatif terhadap bisnis atau aset. Seberapa
tingginya toleransi risiko tergantung pada seberapa agresif seorang
investor atau pengusaha dalam berinvestasi. Toleransi risiko tidak hanya
bergantung pada kondisi emosional seseorang, tetapi juga dari perkiraan
seberapa banyak waktu, potensi penghasilan dan aset yang akan bisa
dimiliki di masa depan
Alokasi Aset dan Diversifikasi
Konsep dasar keenam atau terakhir yang dimiliki keuangan
adalah alokasi Asset dan diversifikasi. Alokasi aset bisa diartikan sebagai
tempat di mana Anda akan menyimpan uang, tergantung pada
kebutuhan individu maupun perusahaan. Bisa dengan membeli rumah,
tanah, atau apapun. Alokasi aset berhubungan erat dengan diversifikasi
di mana risiko kesalahan mengalokasikan aset tersebut bisa berkurang
dengan mendiversifikasi investasi di dalam satu kelas aset maupun di
berbagai jenis kelas aset yang berbeda.
Keenam konsep keuangan di atas merupakan bagian terpenting
dari sebuah situasi keuangan yang dapat terjadi dalam sebuah
perusahaan. Untuk menghindari situasi keuangan yang buruk, kamu bisa
mulai mengelola keuangan dengan membuat laporan keuangan.

Fungsi keuangan

Fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian


sumber – sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan
kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperoleh
nyaitu. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai
sumber, baiksumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan
itu sendiri. Sumber dana internitu sendiri adalah merupakan dana yang
telah dihasilkan oleh bagian pemasaran sebagai akibat dari transaksi
penjualan yang telah dilakukan dalam proses pemasaran. Sedangkan
sumber dana ekstern adalah berasal dari masyarakat umumyang dalam
hal ini berupa pembelian saham oleh masyarakat kepada saham-
sahamyang telah dikeluarkan atau diemisi oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan yangtelah mengeluarkan sahamnya dan menjualnya kepada
masyarakat umum sering disebut perusahaan yang “Go Public”. Sumber
dana ekstern yang lain dapat berupakredit dari bank atau pun kredit atau
utang dari perusahaan lain baik utangdagang yang bersifat jangka
pendek maupun utang obligasi serta hipotek yangberjangka waktu
panjang. Dalam hal ini kredit jangka panjang ini perusahaan
mengeluarkan surat pernyataan utang kepada pihak lain baik dari bank
maupun orang atau perusahaan lain atas sejumlah uang tertentu untuk
jangka waktu tertentu serta dengan tingkat bunga tertentu pula.

Sumber dana yang berasal dari kredit memerlukan beban


financial tertentu yang berupa beban yang besar tetap pada tiap bulan
atau tahun yaitu yang berupabeban bunga terhadap kreditnya itu.
Dengan ditentukan besarnya bunga terhadap kreditnya maka
perusahaan memiliki beban tetap sebesar persentase bunga kredit
tersebut dikalikan dengan nilai nominal kreditnya. Lain halnya dengan
sumberdana yang berasal dari penjualan saham. Modal saham yang
dimiliki oleh perusahaan sebagai hasil emisinya itu akan membawa
konsekwensi financial yangberupa beban pembayaran deviden kepada
para pemegang sahamnya itu. Oleh karenaiti, pada umumnya sumber
dana jangka pendek itu juga dipergunakan untuk membelanjai
kebutuhan-kebutuhan yang bersifat jangka pendek pula. Selanjutnya
sumberdana jangka panjang seperti utang jangka panjang, modal saham
serta sumber dana intern dari laba usaha dapat digunakan untuk
membelanjai kebutuhan jangkapanjang.

Setelah sumber dana dapat diperoleh, maka tugas selanjutnya


dari bagian keuangan adalah untuk mengatur penggunaan bagi dana
yang telah diperoleh baikdari sumber intern maupun ekstern tersebut.
Dana yang telah diperoleh itu dapat dipergunakan untuk kebutuhan-
kebutuhannya. Penggunaan sumber dana adalah merupakan persoalan
sisi debit dari neraca.Sedangkan pencarian sumber dana merupakan
persoalan mengenai sisi kredit darineraca. Sisi debet neraca adalah
berupa aktiva sedangkan sisi kredit dari neraca berupa pasiva.
Agar dana dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukuo maka
sisi lain dituntut adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat
terhadap sumber-sumber dana. Tepat dalam artian jumlah maupun
kualitas (tepat waktu tinggi rendahnya biaya yang ditanggung). Dengan
pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat ditentukan atau dipilih
apakah sumber dana dari modal asing (jangka panjang atau jangka
panjang) atau sumber dari modal sendiri. Jadi pada hakekatnya fungsi
manajer keuangan dalah menyeimbangkan kebutuhan dana dalam
operasi perusahaan dengan tersedianya dana dengan berbagai sumber
dana dan yang dimaksud manajer keuangan bisa diartikan manajer
perushaaan yang bertanggungjawab atas pengambilan keputusan
penting mengenai investasi dan pendanaan. Dengan demikian manajer
keuangan bertanggungajwab atas kelancaran aliran kas masuk ke dalam
perusahaan untuk membiayaai investasi dan operasi perusahaan serta
aliran kas ke luar dari perusahaan yaitu berupa pembayaran deviden
kepada pemilik perusahaan dan pembayaran kembali hutang.

Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca,


laporan laba rugi serta laporan perubahan modal.
Neraca menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
Laporan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode
tertentu.
Laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan
penggunaan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.
Dalam prakteknya sering diikutsertakan laporan-laporan
lainnya yang sifatnya membantu untuk memperoleh penjelasan
lebih lanjut, misalnya laporan-laporan perubahan modal kerja,
laporan sumber dan penggunaan kas atau laporan arus kas, laporan
biaya produksi. Munawir mengatakan (2000: 5), “Laporan
keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir
periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar
neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau
daftar rugi laba. Pada posisi ini sudah menjadi kebiasaan
penambahan daftar ketiga (daftar surplus). Daftar ketiga yaitu
daftar surplus atau kemungkinan terjadi defisit, biasanya disajikan
dalam laporan perubahan modal”. Menurut pendapat Ikatan
Akuntansi Indonesia (1999: 2): “Laporan keuangan merupakan
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba, pelaporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai
cara seperti, laporan arus kas atau laporan arus dana). Catatan dan
laporan lain keuangan disamping itu juga termasuk schedul dan
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga”. Berdasarkan pendapat-
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku yang dibuat manajemen sebagai alat
pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan dan laporan
kepada pihak lain yang berkepentingan.

Jenis Laporan Keuangan


Jenis laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan
meliputi :
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, dan
modal dari suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Tujuan
neraca yaitu untuk menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada waktu tutup
buku.
Laporan Laba Rugi, menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan
laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu
Laporan Arus Kas, menggambarkan sumber dan penggunaan kas
dalam suatu periode.
Laporan Perubahan Modal, menjelaskan perubahan posisi modal
baik saham dalam PT atau modal dalam perusahaan.
Laporan Laba Ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang
tidak dibagikan kepada pemilik saham.
Fungsi Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut
(Munawir S, 2000: 2).

Fungsi laporan keuangan bagi masing-masing pihak dapat


dijelaskan sebagai berikut:
Investor
Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan
apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan
untuk membayar dividend.
Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili
mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan
profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi
yang memungkinkan merekauntuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memberikan jasa, manfaat dan kesempatan
kerja.
Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan
yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
Pemasok dan kreditur usaha lainnya
Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh
tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam
tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman
kecuali kalau sebagai pelanggan utama tergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi
mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau
mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau
tergantung pada perusahaan.
Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah
kekuasaannya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional atau statistik lainnya.
Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam
berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan
kontribusi yang berarti bagi perekonomian nasional, termasuk
jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada
penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu
masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktivitasnya (IAI, 1999: 2).

Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tahun 1996,
tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keunagan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Menurut Zaki Baridwan (1999), tujuan umum laporan
keuangan sebagai berikut:
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal
suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan dan sumber sumber ekonomi neto (sumber dikurangi
kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dalam aktivitas-
aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan keuangan mengestimasi potensi perusahaan
dalam memperoleh laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai
perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban,
seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan dan
penanaman.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk
kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi
kebijaksanaan akuntansi yang dianut perusahaan.
Rasio Keuangan
Ukuran Likuiditas
Rasio Lancar
Rasio lancar membandingkan aktiva lancardengan
kewajiban lancar dalam bentuk rasio, dijelaskan dalam
rumus berikut:
Rasio Lancar = Rasio Cepat
Rasio cepat membutuhkan sedikit penyesuaian dari rasio
lancar. Perbedaan mungkin tidak dapat diubah menjadi kas
dengan mudah dan oleh sebab itu dikeluarkan ketika
memiliki likuiditas. Untuk mendapatkan indikasi yang lebih
konservatif mengenai likuiditas sebuah perusahaan, rasio
cepat tidak memasukkan persediaan sebagai bagian dari
pembilang.
Rasio cepat = Ukuran Efesiensi

Perputaran persediaan
Perusahaan ini lebih suka menghasilkan tingkat penjualan
yang tinggi dengan investasi yang rendah pada persediaan
karena akan semakin sedikit modal yang terikat. Namun,
tingkat persediaan yang terlalu rendah juga juga tidak
menguntungkan karena mengakibatkan terjadinya
kekurangan pasokan, yang juga dapat mengurangi
penjualan.
Perputaran persediaan = Perputaran Aktiva

Perusahaan lebih menyukai mendukung tingkat penjualn


yang tinggi dengan jumlah aktiva yang relatif rendah
sehingga artinya perusahaan dapat memanfaatkan aktiva
yang telah diinfestasikan secara efektif. Perusahaan yang
memiliki aktiva yang berlebih berarti telah
menginvestasikan modalnya dengan tidak bijaksana.
Perputaran aktiva = Ukuran Pengungkit Keuangan

Rasio Utang terhadap Ekuitas


Salah satu ukuran jumlah pendanaan jangka panjang yang
diberikan oleh utang relatif terhadap ekuitas disebut dengan
rasio utang terhadap ekuitas.
Rasio utang terhadap ekuitas = Rasio Kelipatan
Pembayaran Bunga
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup
pembayaran bunganya. Jika sebuah perusahaan memiliki
tingkat laba sebelum bunga dan pajak yang relatif rendah
terhadap besarnya beban bunga, penurunan sejumlah kecil
EBIT dimasa depan dapat memaksa perusahaan gagal
membayar pinjamannya.
Kelipatan pembayaran bunga = Ukuran Profitabilitas

Margin Laba Bersih


Margin laba bersih adalah ukuran laba bersih sebagai
persentase dari penjualan. Rasio ini mengukur
perbandingan setiap penjumlahan setiap penjualan yang
nantinya menjadi laba bersih.
Margin laba bersih = Pengembalian Atas Aktiva
(ROA)
Pada rasio ini perusahaan mengukur pengembalian (laba
bersih) perusahaan sebagai persentase dari total jumlah
aktiva yang dimanfaatkan oleh perusahaan.
ROA = Pengembalian Ata Ekuitas (ROE)
Rasio ini mengukur pengembalian bagi para pemegang
saham biasa sebagai persentase dari investasi mereka
kepada perusahaan.
ROE =
Peran Lembaga Keuangan dan Lembaga Keuangan Non Bank Terhadap
Bisnis
a. Lembaga Keuangan
Pengertian Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah suatu institusi atau badan usaha yang
bergerak di bidang jasa keuangan yang menghimpun aset dalam bentuk
dana dari masyarakat lalu menyalurkan dana tersebut untuk pendanaan
kegiatan ekonomi dan proyek pembangunan dengan mendapatkan
keuntungan dalam bentuk bunga dengan persentase tertentu dari dana
yang disalurkan tersebut.
Peran lembaga keuangan
Pengalihan Aset
Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk pinjaman
kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu, dana kepada
pihak lain dalam waktu tertentu, dana pembiayaan aset tersebut
diperoleh dari tabungan masyarakat.

Likuiditas
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh
uang tunai pada saat dibutuhkan.

Realokasi Pendapatan
Lembaga keuangan sebagai tempat relokasi pendapatan untuk
persiapan dimasa yang akan datang.

Transaksi
Lembaga keuangan menyediakan jasa untuk mempermudah
transaksi moneter.

Peran lembaga keuangan sebagai lembaga Internasional


Asset Transmutation
Lembaga keuangan mempunyai aset berupa janji-janji untuk
membayar atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak
lain dengan jangka waktu sesuai dengan kebutuhan peminjam.
Dana lembaga keuangan dalam membiayai aset tersebut
dananya dapat diperoleh dari penabung yang jangka waktunya
menutur kebutuhan penabung.

Liquidity
Likuiditas berkaitang dengan kemampuan untuk memperoleh
uang tunai pada saat dibutuhkan atau diartikan pula kemampuan
bank memenuhi kewajibannya dengan segera
Income Allocation
Merelokasikan penghasilan waktu sekarang untuk persiapan
masa yang akan datang.

Transaction
Peran lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi adalah
memberikan jasa agar terjadi transaksi moneter
b. Lembaga Keuangan Non Bank
Pengertian lembaga keuangan non bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun
tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan
produktif. Usaha-usaha yang dilakukan LKBB antara lain:
menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga,
sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan
dalam bentuk dana ) dalam usaha patungan dan perantara untuk
mendapatkan tenaga ahli. Peran-peran LKBB antara
lain :Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas
barang/jasa, memperlancar distribusi barang dan mendorong
terbukanya lapangan pekerjaan.

Peran dan fungsi lembaga keuangan bukan bank


Peran lembaga keuangan bukan bank atau LKBB sesuai
dengan jenis usaha yang dilakukannya ialah ikut serta
mengembangkan perekonomian berasaskan demokrasi ekonomi
untuk menunjang pembangunan nasional melalui upaya
penghimpunan dan penyediaan dana untuk pembiayaan investasi
perusahaan, konsumsi masyarakat umum, maupun risiko pihak
tertentu.
Fungsi utama lembaga keuangan bukan bank ( LKBB )
adalah sebagai peghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Pelaksanaan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana tersebut
tergantung pada jenis usaha pembiayaan yang dijalankannya.
Fungsi Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) mempunyai
fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang
berpendapatan rendah, agar mereka tidak terjerat rentenir atau
pelepasan uang.
2. Membiayai pembangunan industri dan memperlancar
pembangunan ekonomi lewatpembangunan pasar uang dan
pasar modal.
3. Membantu duania usaha dalam meningkatkan produktivitas
barabg/jasa
4. Memperlancar distribusi barang
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kondisi keuangan sebuah perusahaan merupakan hal yang penting
bagi para menejer keuangan, para kreditur perushaan dan para investor.
Manajer keuangan mengevaluasi perusahaan untuk mendeteksi berbagai
kekurangan yang dapat diperbaiki dan bebagai kelebihan yang dapat
dieksploitasi.
Para pemegang saham perusahaan yang sudah ada dan para
investor lainnya menggunakan laporan keuangan untuk melakukan
pengambilan keputusan investasi. Kebanyakan pemegang saham yang
sudah ada dari perusahaan terbuka bukanlah karyawan perushaan. Mereka
hanya berinvestasi pada saham perusahaan sebagai salah satu usaha untuk
mendapatkan pengembalian yang tinggi dari investasi yang telah mereka
tanamkan.

Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami dapat mengetahui dan memahami tentang
fungsi Keuangan dan kami mengharapkan pada mahasiswa terutama yang sama-
sama belajar di kelas mata kuliah pengantar bisnis dapat memahami materi ini,
semoga dengan tersusunnya, Makalah ini dapat menambah pengetahuan kita
tentang tokoh pendidikan, meskipun kami menyadari bahwa pembuatan makalah
ini masih banyak kekurangannys. Untuk itu kami mohon maaf dan kami
mengharapkan masukan dari pambaca untuk penyempurnaan Makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Introduction to Business, 4th ed. Jeff Madura

Bandung: Alfabeta, CV. Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan. Bandung:


Pustaka

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara

M.M, K.S(2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Revisi).:Rajawali


Pers.

MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
KEWIRASWASTAAN
DOSEN PENGAMPU : Rose Rahmidani, S.pd., Mm.

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
KEWIRAUSAHAAN DAN PERENCANAAN BISNIS............................................................................5

A. Menciptakan Suatu Bisnis Yang Baru.........................................................................................5

B. Menilai Kondisi Pasar.................................................................................................................7

C. Bisnis Global: Menilai suatu pasar dari sudut pandang global.....................................................8

D. Mengembangkan Keunggulan Kompetitif.................................................................................10

E. Mengembangkan rencana bisnis................................................................................................11

F. Manajemen Resiko Oleh Pengusaha..........................................................................................15

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................17

A.KESIMPULAN.....................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................18

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
KEWIRAUSAHAAN dalam salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah wawasan serta
pengetahuankita mengenai Kewirausahaan dalam salah satu kegiatan
perekonomian. .Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya,baik bagi kami sendiri maupun orang
yang mmembacanya.sebelumnya,kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan kata-kata atau memiliki kata-kata yang kurang berkenan dan
kami sangat menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah
ini di waktu yang akan datang.

Padang , 13 November 2019

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana
harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di
negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan
menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak
tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara
sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang
akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa
konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.

Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa


seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan
dihadapi dalam menjalankan usaha. Rencana usaha harus dibuat karena
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Di samping itu
pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh
dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga
tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko
usaha.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana menciptaka suatu bisnis yang baru?

Bagaimana menilai kondisi pasar sebelum memasuki suatu pasar?

Bagaimana suatu bisnis dapat mengembangkan keunggulan kompetitif?

Bagaiman cara mengembangkan suatu rencana bisnis?

Bagaimana suatu resiko dapat dikelola dalam suatu bisnis?


BAB II PEMBAHASAN

KEWIRAUSAHAAN DAN PERENCANAAN BISNIS

Menciptakan Suatu Bisnis Yang Baru

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau menciptakan


sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan
manfaat bagi orang lain.

Bisnis kecil diciptakan oleh para pengusaha yang memiliki ide bisnis dan
bersedia mengivestasikan uang mereka sendiri untuk mendukung ide tersebut.
Banyak bisnis baru diciptakan dengan jumlah uang yang sangat sedikit, sehingga
membatasi jumlah dan pengusaha yang kemungkinan hilang. Berikut adalah
ulasan singkat dari bagaimana tingkat bisnis kecil yang sukses diciptakan:

Domino’s Pizza

Adalah contoh klasik suatu bisnis yang diawali dengan


sedikit pendanaan. Bisnis ini didirikan ketika Tom Monaghan dan
saudaranya membeli sebuah restoran pizza yang bangkrut pada
tahun 1960. Tom harus meminjam $500 yang iya butuhkan untuk
diinvestasikan pada perusahaan.Kemudian iya berhasil menarik
minat saudaranya atas bisnis tersebut. Domino’s Pizza kini
menghasilkan penjualan sekitar $1 Milyar per tahun.

MicroBatch Ice Cream milik Jeremy

Merupakan konsep pembuatan bir mikro ke dalam ice


cream. Perusahaan membuat ice cream dalam jumlah kecil dan
menjualnya secara terbatas. Pemiliknya, Jerry Kraus, menciptakan
ide bisnis tersebut untuk proyek kelas ketika iya masih menjadi
seorang mahasiswa di University Pennsylvania

Glow Dog, Inc

Menjual baju yang memantulkan cahaya untuk binatang


peliharaan. Pemiliknya Beth Marcus, memikirkan ide bisnis ini
ketika iya menuntun anjingnya dimalam hari dan menyadari bahwa
anjing tersebut ternyata tidak terliha oleh pengendara kendaraan
bermotor yang lewat. Baru 2 tahun menjalankan bisnis tersebut,
perusaahannya mampu meraih penjualan rata-rata tahunan sebesar
lebih dari $1 juta.

Inti dari contoh-contoh diatas adalah bahwa ide-ide bisnis itu tidak
hanya terbatas pada penemuan-penemuan yang tidak biasa saja, karena
banyak ide sederhana berhasil menciptakan berbagai bisnis yang sukses.

Berbagai sumber online untuk menciptakan suatu bisnis

Situs yahoo smile bisnis adalah tempat yang baik untuk


menemukan link-link keinformasi yang lebih spesifik lagi. American
Exspres memberikan informasi mengenai penciptaan suatu bisnis dan
SBA menawarkan informasi mengenai program-program pemerintah
dan informasi lain yang relevan bagi bisnis kecil.

Pro dan Kontra menjadi seorang pengusaha

Pro (Keuntungan)

1. Dapat memperoleh keuntungan besar dari bisnis kita sehingga


mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi
2. Dapat menjadi pemimpin bagi diri sendiri
3. Tidak perlu takut untuk di PHK
4. Memiliki kepuasan dalam bekerja karena kita akan langsung mendapatkan
imbalan atas pekerjaan kita

Kontra (Kerugian)

1. Memiliki kemungkinan menananggung kerugian dalam jumlah besar dan


juga kehilangan seluruh investasi
2. Kehilangan sumber penghasilan ketika bisnis tersebut gagal
3. Jam kerjanya panjang dan tidak pasti
4. Sering terlibat masalah keuangan

Profil Pengusaha, pengusaha memiliki beberapa sifat khusus yang


membedakannya dengan orang lain diantaranya:

Toleransi Resiko
Pengusaha harus bersedia untuk menerima segala resiko untuk kehilangan
investasi bisnis mereka

Kreativitas

Pengusaha mengetahui cara-cara bagaimna dalam meningkatkan kepuasan


pelanggan, melengkapi kebutuhan pelanggan, dan mencari kelemhan-kelemahan
produk lalu mencoba untuk memperbaikinya

Inisiatif

Pengusaha harus bersedia untuk mengambil inisiatif guna memastikan ide


mereka terlaksana. Mereka dapat menyadari adanya tantangan dan langsung
berhadapan dengannya. Untuk mengambil inisiatif para pengusaha perlu memiliki
ambisi dan kegigihan

1. Pengambilan Keputusan
2. Berani mengambil resiko
3. Kreatif dan selalu memiliki ide-ide
4. Memiliki inisiatif untuk mengimplementasikan ide-ide bisnisnya
5. Mengumpulkan informasi
6. Membuat prediksi untuk masa depan

Menilai Kondisi Pasar

Sebelum menciptakan suatu bisnis baru untuk pasar terentu kita sebaiknya
mempertimbangkan kondisi berikut dari pasar tersebut:

Permintaan

Dalam pasar komputer pribadi (Personal Computer-PC), terdapat permintaan


akan PC oleh jutaan orang, dan terdapat banyak bisnis (misalnya Dell dan
Hewlett-Packard) yang memproduksi PC untuk memenuhi permintaan tersebut.
terdapat pula pasar untuk jasa seperti penata rambut, dokter gigi dan mekanik.
karena jasa ini tidak dapat dikirimkan, permintaan jasa suatu daerah dipenuhi oleh
perusahaan yang ada di daerah tersebut. Contoh, semua permintaan jasa mekanik
mobil di sebuah kota kecil dapat direkomendasikan oleh total tiga bisnis bengkel
mobil.

Selama jangka waktu tertentu, perusahaan dalam pasar dapat memiliki


kinerja yang jauh lebih baik dari pada pasar yang lain, karena total permintaan
akan produk di pasar sedang tinggi. Permintaan akan produk dipengaruhi oleh
kondisi banyak barang dan jasa ketika perekonomian sedang kuat.
Ketika permintaan mengalami kenaikan, bisnis pasar tersebut cenderung
mendapat keuntungan karena naiknya penjualan. Para pengusaha
mengembangkan bisnis baru di pasar yang memiliki permintaan yang kuat
sehingga dapat meraih keuntungan dari permintaan tersebut. Sama halnya dengan
kenaikan permintaan yang akan menguntungkan,, adanya penurunan permintaan
juga akan memberikan dampak buruk. Kita lihat kasus Bell Sprots Corporation,
yang sempat menjadi produsen terbesar helm pengendara sepeda motor.
Perusahaan mengalami penurunan bisnis karena permintaan helm mulai
mengendur. Seiring naiknya permintaan sepeda, Beel mengganti proses produksi
dengan membuat helm pengendara sepeda dan memproduksi aksesoris sepada.

Persaingan

Pertama, Pangsa pasar yaitu penjualan sebuah perusahaan sebagai bagian


dari total pasar. Setiap bisnis memiliki pangsa pasar(Market share), yaitu volume
penjualan dalam bentuk persentase dari total penjualan dalam pasar tertentu. Jika
suatu pasar terdapat persaingan yang terbatas, perusahaan dapat lebih mudah
meningkatkan pangsa pasarnya dan akibatnya meningkatkan pendapatan
perusahaan. Selain itu dapat juga menaikkan harga jual tanpa kehilangan
konsumen. Oleh sebab itu, pengusaha lebih menyukai mengejar pasar dengan
persaingan yang terbatas. Ketika persaingan suatu pasar mengalami peningkatan,
hal tersebut dapat mengurangi pangsa pasar setiap perusahaan, akibatnya akan
mengurangi jumlah unit terjual setiap perusahaan dalam pasar.

Kedua, Tingkat persaingan yang tinggi dapat memaksa perusahaan untuk


menurunkan harga, guna mencegah para pesaing mengambil bisnisnya.
Perusahaan yang bersaing dalam pasar atas barang atau jasa pada umumnya ingin
meningkatkan pangsa pasarnya. Sebagai contoh, seandainya dalam suatu pasar
terdapat jumlah total 6.000 kunjungan ke dokter gigi tahun ini. Jadi, total
permintaan akan jasa dokter gigi dalam satu tahun adalah sebesar 6.000. Saat ini
ada dua orang dokter gigi dalam pasar. Jika praktik dokter gigi baru masuk ke
pasar tersebut, setiap pasien yang datang ke praktik tersebut akan mencerminkan
adanya pengurangan bisnis bagi dua orang dokter gigi yang lain. Setiap pasar
memiliki segmen-segmen (segments), atau subkumpulan yang mencerminkan
jenis bisnis tertentu dan mutu yang dirasakan.

Suatu pasar dapat disegmentasikan menurut jenis konsumen tertentu, contoh:


dalam pasar penyewaan mobil, beberapa perusahaan sangat berfokus pada
konsumen-konsumen bisnis, sedangkan perusahaan lain berfokus lebih pada
individu-individu yang sedang melakukan perjalanan. Jadi, seorang pengusaha
yang berencana untuk mendirikan bisnis penyewaan mobil baru harus
memutuskan segmen mana yang akan di masuki.
Bisnis Global: Menilai suatu pasar dari sudut pandang global

Ketika perusahaan AS bergerak dibidang bisnis internasional, mereka harus


mempertimbangkan segmen dalam negara asing yang menjadi perhatian mereka.
Produk spesifikasi dalam segmen tertentu di AS dapat diklasifikasi dalam segmen
yang berbeda di negara lain. Produk yang dianggap sebagai kebutuhan yang tidak
mahal di AS dapat di anggap sebagai produk mewah yang mahal di negara
miskin. Perusahaan AS harus mengubah mutu dan harga produk untuk dapat
memuaskan segmen pasar tertentu. Contoh produk rumah tangga yang dipandang
konsumen sebagai kebutuhan dasar mungkin tidak dapat terbeli oleh para
konsumen di negara miskin, sehingga para pengusaha mempertimbangkan untuk
memproduksi produk seperti itu perlu mengubah strategi guna dapat bersaing di
pasar tersebut. Di negara seperti itu, perusahaan mungkin perlu memberikan harga
yang rendah untuk produknya agar dapat menarik permintaan.

Suatu pasar dapat disegmentasi oleh mutu. Beberapa mobil, seperti BMW
dan Corvette, dipandang memiliki mutu yang tinggi dan relatif memiliki harga
yang tinggi. Mobil yang memiliki tingkat mutu menengah dan harga lebih
rendah, seperti Toyota Celica. Ford Escort dn Chevy Cavalier menunjukkan mobil
di segmen mutu dan harga yang lebih rendah. Karena setiap konsumen hanya
memusatkan perhatian mereka pada satu segmen pasar tertentu, maka pesaing
utama berada dalam satu segmen yang sama.

Kondisi Tenaga Kerja

Beberapa pasar memiliki tenaga kerja yang spesifik. Biaya tenaga kerja yang
lebih tinggi pada industri misalnya perawatan kesehatan. Adanya serikat pekerja
dapat memengaruhi biaya tenaga kerja. Beberapa perusahaan manufaktur, yang
berada di negara bagian utara, memiliki serikat pekerja, dan biaya tenaga kerja di
industri tersebut relatif tinggi. Industri yang memiliki serikat pekerja juga dapat
mengalami pemogokan kerja. Memahami lingkungan ketenagakerjaan dalam
suatu industri dapat membantu seorang pengusaha mengestiminasikan beban
tenaga kerja dan memutuskan apakah suatu bisnis baru dapat menghasilkan
produk dengan biaya yang lebih rendah dari pada perusahaan-perusahaan lain
yang sudah ada.

Kondisi peraturan dan perundang – undangan

Pemerintah federal dapat melakukan berbagai peraturan lingkungan hidup


atau mencegah sebuah perusahaan beroperasi di lokasi tertentu atau melakukan
jenis bisnis tertentu. Contoh, Blockbuster dipengaruhi oleh uu negara bagian dan
federal mengenai periklanan, perlindungan konsumen, ketentuan kredit, waralaba,
pengaturan zona, penggunaan tanah, kesehatan dan keselamatan, serta kondisi
lingkungan kerja.

Perusahaan mobil dan minyak menjadi subjek dari peningkatan peraturan di


bidang lingkungan hidup. Perusahaan di bidang industri perbankan, asuransi, dan
fasilitas umum menjadi subjek uu mengenai jenis jasa yang mereka berikan.
Perusahaan seperti Amazon.com yang sangat mengandalkan diri pada internet,
sebagai contoh perusahaan dapat terkena dampak dari uu perlindungan data
konsumen. Jika diimplementasikan lebih banyak peraturan untuk perlindungan
yang lebih baik, biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnisnya dapat
meningkat.

Perusahaan yang telah beroperasi dalam suatu industri harus memonitor


peraturan industri karna mereka dapat berubah dari waktu ke waktu. Contoh,
pengurangan peraturan di bidang industri perbankan yang baru ini telah
memungkinkan bank dapat lebih bebas menjalankan jenis bisnis yang lain.
Beberapa bank memanfaatkan perubahan peraturan dengan menawarkan layanan
baru.

Rangkuman kondisi pasar

Seorang pengusaha harus mempertimbangkan kondisi pasar sebelum


memutuskan untuk menciptakan bisnis baru. Permintaan dan persaingan
memengaruhi permintaan akan produk perusahaan karena mempengaruhi
pendapatannya. Karena kondisi seperti ini mempengaruhi jumlah produk yang
akan diproduksi oleh suatu bisnis, mereka juga memengaruhi biaya operasi,
misalnya beban produksi dan administrasi.

Pengambilan keputusan dalam memanfaatkan kondisi-kondisi pasar

Pengaruh Pengambilan Keputusan yang Efektif bagi Kemajuan Organisasi


dipengaruhi oleh cara pemimpin dalam mengambil keputusan. Pengambilan
keputusan merupakan proses memilih sejumlah alternatif penting bagi pemimpin.
Pengambilan keputusan juga bisa dipandang sebagai proses memilih dari berbagai
alternatif untuk memecahkan masalah dalam rangka pencapaian tujuan sebuah
perusahaan. Pengambilan keputusan yang efektif perlu dilakukan oleh seorang
pemimpin dalam sebuah perusahaan. Pengambilan keputusan yang efektif dapat
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas perusahaan yang dalam
implementasinya bisa melalui variabel perantara yaitu meningkatnya kinerja,
semangat, kreativitas dari karyawan-karyawan yang dipimpinnya.

Mengembangkan Keunggulan Kompetitif


Keunggulan-keunggulan penting

Meskipun banyak bisnis memiliki berbagai strategi yg digunakan untuk


mengembangkan suatu keunggulan kompetitif,kebanyakan strategi dimaksudkan
untuk menghasilkan produk secara lebih efisien atau produksi dengan mutu yg
lebih tinggi.

Menghasilkan produk secara lebih efisien

Jika suatu bisnis baru dapat menghasilkan produk dengan mutu yg serupa
dengan biaya yang lebih rendah,maka bisnis tersebut dapat memberikan harga
yang lebih rendah dibanding para pesaingannya. Biaya produksi yang rendah
dapat berasal dari manajemen para karyawan perusahaan (SDM) dan proses
produksi yang efisien

Menghasilkan produk yang bermutu lebih tinggi

Jika suatu bisnis baru dapat memproduksi produk bermutu lebih tinggi tanpa
harus menanggung biaya berlebihan, maka perusahaan tersebut memiliki
keunggulan kompetitif di atas pesaing yang lain dalam rentang harga yang sama.
Beberapa karakteristik yang menyebabkan suatu produk dikatakan memiliki mutu
yang lebih baik, antara lain produk tersebut dapat lebih mudah untuk digunakan,
lebih tahan lama, atau memberikan jasa yang lebih baik.

Menggunakan internet untuk menciptakan keunggulan kompetitif

Salah satu keuntungan yang paling penting dari situs Web adalah bahwa ia dapat
menggantikan toko. Sebuah Web bisnis dapat menjadi sangat efektif dalam
mengurangi pengeluaran ketika memberikan jasa dalam bentuk informasi. Jika
situs Web digunakan sebagai pengganti dari toko secara fisik, maka bisnis
tersebut akan terhindar dari biaya penyewaan toko yang tinggi. Situs Web untuk
menerima pembayaran atau melayani pelanggan di toko nantinya. Keuntungan
lain dari bisnsi berbasis Web adalah dapat mencapai tambahan pelanggan dan
karenanya meningkatkan pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis.

Pengeluaran-Pengeluaran Bisnis Berbasis Web

Pertama, biaya pengembangan situs Web dan pemasangan sistem kereta


belanja di situs tersebut untuk menerima pesanan.

Kedua, dibutuhkan sebuah perusahaan untuk memeriksa pembayaran kartu


kredit memastikan bahwa pelanggan tersebut menggunakan kartu kredit yang sah.

Ketiga, bisnis berbasis Web pada umumnya membayar biaya bulanan yang
tidak begitu besar kepada perusahaan situs Web atas jasa host situs tersebut dan
memastikan bahwa situs tersebut setiap saat dapat diakses oleh para calon klien.
Keempat, bisnis mungkin perlu membayar beban-beban pemasaran untuk
meningkatkan visibilitasnya bagi para konsumen.

Menggunakan Analisis SWOT untuk Mengembangkan Keunggulan Kompetitif

SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness


(kelemahan), opportunity (peluang), dan threats (ancaman). Jadi, suatu bisnis baru
dapat menggunakan analisis SWOT untuk menilai kekurangannya sendiri
sekaligus juga peluang-peluang eksternal dan ancaman-ancaman yang
dihadapinya. Analisis SWOT juga bermanfaat bagi bisnis-bisnis yang sudah
berjalan dengan menggunakan kekuatan perusahaan dalam memanfaatkan
peluang, di samping mengurangi eksposurnya terhadap ancaman.

Pengambilan keputusan: mengembangkan suatu keunggulan kompetitif

Ketika rob marson merencanakan bisnis kursusnya,ia menyadari bahwa Ia


harus memberikan jasanya dengan dengan cara yg efisien.ia dapat menggunakan
daerah yg tenang dikampus untuk pengajarannya dan Karena itu tidak memiliki
pengeluaran bisnis yg terkait dengan penyewaan sebuah kantor atau fasilitas untuk
bisnisnya,ia juga membutuhkan keunggulan kompetitif diatas pengajar pengajar
yang lain untuk setiap mata kuliah bisnis dimana ia bertindak sebagai pengajar,ia
telah mengumpulkan banyak pertanyaan latihan.hal ini membedakannya dari
pengajar-pengajar lain, yang pada umumnya hanya mencoba untuk menjelaskan
konsep-konsep yang sulit kepada para mahasiswa rob yakin bahwa untuk dengan
membantu para mahasiswa mengerjakan pertanyaan-pertanyaan latihan,mereka
akan menjadi lebih siap untuk menghadapi ujian.ia meminta mereka mengerjakan
ujian praktik tersebut sebelum memulai kursusnya sehingga ia dapat memusatkan
perhatian pada bidang-bidang dimana titik kelemahan terbesar mereka.pada akhir
setiap sesi,ia meminta mereka mengerjakan ujian praktik tersebut sekali lagi untuk
menunjukkan berapa banyak yang telah mampu mereka pelajari dari
kursusnya,proses kursus rob sendiri sangat terorganisasi dan ia menggunakan
proses tersebut sebagai keunggulan kompetitifnya.

Mengembangkan rencana bisnis

Mengembangkan rencana bisnis

Setelah pengusaha menilai pasar dan mempertimbangkan keunggulan-


keunggulan kompetitifnya, maka mereka dapat memutuskan untuk menciptakan
bisnis tertentu. Mereka perlu mengembangkan rencana bisnis (business plan),
yaitu uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk uraian mengenai
produk atau jasa, sumber daya yang dibutuhkan untuk produksi, pemasaran yang
dibutuhkan untuk menjual produk atau jasa tersebut, dan pendanaan yang
dibutuhkan. Manfaat rencana bisnis tidak hanya terbatas untuk membantu
pengusaha memperoleh dana guna mendukung pembukaan bisnis. Rencana
tersebut akan digunakan sebagai panduan dalam melakukan pengambilan
keputusan bisnis di sepanjang usia bisnis. Rencana bisnis memberikan arah bagi
perkembangan bisnis di masa mendatang. Kegagalan atau keberhasilan setiap
perusahaan sebagian tergantung pada rencana bisnisnya.

Penilaian lingkungan bisnis

Lingkungan bisnis yang mengelilingi suatu bisnis meliputi lingkungan


ekonomi, lingkungan industri, dan lingkungan global.

1. Lingkungan ekonomi dinilai untuk menentukan bagaimana permintaan


akan produk dapat berubah sebagai respons terhadap kondisi
perekonomian di masa mendatang. Permintaan akan suatu rpoduk dapat
sangat sensitif terhadap kekuatan perekonomian .
2. Lingkungan industri dinilai untuk menentukan tingkat persaingan. Jika
suatu pasar akan produk tertentu dilayani oleh hanya satu atau beberapa
perusahaan saja, maka sebuah perusahaan baru kemungkinan dapat meraih
bagian pasar yang signiifikan.
3. Lingkungan Global. Lingkungan global dinilai untuk menentukan
bagaimana permintaan akan produk dapat berubah sebagai respons atas
kondisi-kondisi global di masa mendatang.

Rencana bisnis

Rencana manajemen, yang meliputi rencana operasi, berfokus pada usulan


struktur organsiasi perusahaan, produksi, dan sumber daya manusia. Struktur
Organisasi.

Struktur organisasi mengidentifikasikan peranan dan tanggung jawab para


karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan. Struktur organisasi dari sebuah
pabrik baru akan lebih rumit jika dibandingkan dengan struktur organisasi toko
pengiriman Pizza.

Produksi. Berbagai keputusan harus dibuat mengenai proses produksi,


seperti misalnya tempat (lokasi) fasilitas produksi dan desain serta tata ruang
fasilitas tersebut. Keputusan mengenai lokasi dapat memberikan biaya yang besar
pada kinerja perusahaan karena ia akan memengaruhi biaya sewa lokasi dalam
sebuah gedung maupun pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis.

Sumber Daya Manusia. Bisnis harus membuat suatu lingkungan kerja yang
akan memotivasi para karyawannya. Bisnis juga harus memiliki rencana untuk
mengawasi dan mengevaluasi karyawan-karyawannya tersebut. Dengan
melakukan pengawasan dan memberikan kompensasi kepada para karyawan
secara benar, bisnis tersebut dapat memastikan bahwa para karyawan bekerja
keras untuk memaksimalkan kinerjanya.

Rencana pemasaran

Rencana pemasaran akan berfokus pada pasar target, karakteristik produk,


penentuan harga, distribusi, dan promosi.

Pasar Target. Suatu bisnis baru mungkin tidak diketahui oleh pusat
targetnya dan terlebih dahulu perlu mendapatkan kepercayaan dari para
konsumen. bahwa produk mereka lebih baik daripada produk-produk lain,
mereka harus membuktikan bahwa produk mereka memang lebih baik.

Karakteristik Produk. Rencana bisnis hendaknya menguraikan


karakteristik produknya, dengan penekanan pada apa yang membuat produk
tersebut lebih menarik daripada produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing-
pesaingnya.

Penentuan Harga. Usulan harga produk juga sebaiknya dimasukkan. Harga


dari produkproduk serupa yang dijual oleh pesaing sebaiknya juga disebutkan.
Harga akan memengaruhi permintaan akan produk tersebut.

Distribusi. Rencana bisnis sebaiknya menguraikan cara-cara mengenai


bagaimana produk tersebut akan didistribusikan kepada para konsumen. Beberapa
produk dijual langsung ke konsumen. sedangkan beberapa yang lain
didistribusikan melalui gerai-gerai ritel.

Promosi. Rencana bisnis juga sebaiknya menjelaskan cara-cara mengenai


bagaimana produk tersebut akan dipromosikan. Strategi promosi sebaiknya
konsisten dengan profil konsumen. Sebagai contoh, produk-produk yang menarik
minat mahasiswa perguruan tinggi dapat dilakukan di koran-koran mahasiswa.

Rencana keuangan

Pendanaan. Pendirian suatu bisnis membutuhkan dana untuk membeli


mesin dan bahan baku, sewa ruangan, merekrut karyawan dan melakukan
pemasaran. Sebagian besar perusahaan sangat mengandalkan diri pada pendanaan
dari pengusaha yang mendirikannya. Setelah bisnis tumbuh dan memiliki catatan
kinerja yang baik, pemilik bisnis dapat meminjamkan dana dari lembaga-lembaga
keuangan. Untuk memperoleh pinjaman dari suatu lembaga keuangan (seperti
misalnya bank komersial). perusahaan perlu menyajikan rencana bisnis yang
terinci. Lembaga pemberian pinjaman akan menilai rencana bisnis guna
menentukan apakah bisnis tersebut akan berhasil dan karenanya layak mendapat
pinjaman. Suatu bisnis dapat mempertimbangkan untuk menerbitkan saham hanya
setelah mampu menunjukkan kinerja yang memadai selama beberapa tahun.
Kelayakan salah satu keuntungan lain dari mengembangkan rencana bisnis
adalah bahwa ia memaksa pengusaha melakukan penilaian atas kelayakan potensi
bisnis mereka sebelum mereka menginvestasikan uang mereka dan waktu untuk
mendirikannya.

Berbagai sumber online dalam mengembangkan rencana bisnis. Kebanyakan


paket peranti lunak memiliki koleksi pilihan yang dapat digunakan untuk
membuat rencana bisnis yang lengkap. Paket-paket terbaik memiliki banyak
kemampuan seperti yang diuraikan di bawah ini.

Kerangka rencana bisnis

Paket peranti lunak biasa menawarkan satu atau lebih rencana bisnis yang
dapat diubah untuk dapat menyesuaikan dengan sebagian besar bisnis. Beberapa
paket membawa pengusaha melewati serangkaian pertanyaan agar dapat membuat
rencana yang sesuai.

Penciptaan teks

Peranti lunak rencana bisnis dapat memasukkan teks ke dalam rencana,


melakukan subtitusi yang tepat untuk nama perusahaan dan produk.

Peramalan

Paket peranti lunak seharusnya dapat meramalkan penjualan dan biaya


dengan berbagai cara, dan seharusnya mampu memastikan konsistensi data yang
terkait.

Grafik

Peranti lunak rencana bisnis menawarkan kemampuan untuk membuat


berbagai jenis grafik dan seharusnya juga memungkinkan para penggunanya
menggambar grafik-grafik lainnya.

Dokumen-Dokumen Pendukung

Sejumlah paket rencana bisnis menawarkan dokumen-dokumen pendukung,


seperti perjanjian perlengkapan, yang sering kali digunakan sehubungan dengan
rencana bisnis, meskipun tidak selalu menjadi bagian dari dokumen.

Menilai suatu rencana bisnis

Banyak suatu ide-ide bisnis yang pada awalnya terlihat masuk akal ternyata
tidak dapat dilaksanakan karena barengan kekhawatiran yang dimiliki pengusaha
tersebut setelah mengembangkan rencana bisnisnya.sebagai contoh,rencana
tersebut dapat mengungkapnya bahwa pendapatan nya ternyata tidak akan
mencukupi atau pengeluarannya terlalu tinggi menjadi suatu bisnis yg
menguntungkan.dalam kondisi-kondisi seperti ini,ide bisnis seharusnya langsung
ditinggalkan.mungkin salah satu atau lebih aspek dari bisnis yang diusulkan perlu
diubah ,dan kemudian penilaian baru atas pendapat dan pengeluarannya dilakukan
kembali untuk menentukan apakah bisnis tersebut masih layak.oleh sebab
itu ,perencanaan bisnis tidak hanya dibatasi pada saat penciptaan bisnis
saja,melainkan harus terus dilaksanaka seiring dengan berkembangnya bisnis
tersebut.

Pengambilan keputusan: membuat suatu rencana bisnis

Setelah rob marson memutuskanuntuk mendirikan bisnis,kursusnya ia ingin


membuat rencana bisnisnya.karena rob akan bekerja penuh untuk bisnis bisnis
ini,ia ingin teresebut tumbuh .ia akan membuat rencana bisnis yang akan
memenuhi sasaran-sasaran yang diinginkannya.

Rob akan menyebut bisnisnya kursus A+.pada awalnya ia tidak akan


membutuhkan kantor atau karyawan lain.mulanya ia akan berfokus pada mata
kuliah mata kuliah bisnis dasar ,tetap jika bisnis ini berhasil,ia ingin memperluas
ke mata kuliah-mata kuliah lain yang pada umumnya dibutuhkan kursusnyaoleh
mahasiswa,seperti misalnya matematika dan ilmu pengetahuan .rob tidak
memiliki kualifikasi untuk menjadi pengajar dalam mata kuliah-mata kuliah
tersebut,tetapi ia dapat memperkerjakan karyawan yang memiliki kualifikasi dan
melatih mereka untuk menerapkan metode pengajarannnya yang menggunakan
ujian-ujian praktik.

Untuk mengiklankan jasa kursusnya,rob akan membuatsebuah situs web


yang akan menguraikan jasas yang diberikannnya secara terinci .ia juga akakn
memasang iklan dipapan-papan pengumuman disekitar area kampus .selain itu ,ia
juga akan membayar untuk mengiklankan bisnis kursusnya di surat kabar kampus
yang terbit setiap hari .cara ini akan menjadi metode utamanya dalam menarik
para mahasiswa.

Rob sadar bahwa permintaan akan jasa yang ia berikan akan lebih tinggi
dimasa-masa ujian tengah dan akhir semester.oleh karena itu ia akakn
menawarkan potongan harga untuk jasa kursus diwaktu-waktu lain.selama masa
kuliah untuk memastikan ia akan lebih selalu memiliki mahasiswa yang dapat
mengikuti kursusnya.

Dan rob berharap dapat memperluas bisnisnya untuk anak sma yang ingin
masuk perguruan tinggi,dan mahasiswa perguruan tinggi bisnis untuk menghadapi
ujian GRE atau GMAT.dengan cara menambah karyawan yang mempunyai
pegalaman dan barharap akan memiliki sebuah kantor jika ia berhasil mencapai
sasaran tersebut.selain ingin membuka cabang dikantor dekat perguruan
tinggi,alternatifnya ia ingin membuat bisnis kursus A+ yang berbasis web agar
lebih memudahkan para siswanya dan bisa belajar mandiri.

Manajemen Resiko Oleh Pengusaha

Beberapa resiko pasti akan terjadi dalam memulai suatu bisnis atau bahkan
bisnis yang sudah lama berjalan sekalipun. Pengeluaran yang besar untuk suatu
bisnis dan akan menimbulkan kemungkinan gagal atau mengalami kerugian yang
besar pula. Beberapa contoh resiko yang ada di kalangan wirausaha.

Ketergantungan Pada Satu Pelanggan.

Perusahaan yang hanya mengandalkan satu pelanggan saja maka sangat


memiliki resiko yang tinggi, karna jika kinerja dari perusahaan mengalami
penurunan maka pelanggan akan beralih pada perusahaan pesaing lainnya yang
memiliki mutu lebih baik. Cara ini dapat diatasi dengan perusahaan bisa menjual
atau menyebarluaskan produknya pada beberapa pelanggan.

Ketergantungan Pada Satu Pemasok

Perusahaan yang tergantung padapemasok tuunggal, pada umumnya


`persediaannya akan berdampak besar apabila sang pemasok tidak memenuhi
kewajibannya. Misalnya saja ketika pemasok gulung tikar maka produsen akan
mengalami kekurangan bahan baku yang cukup signifikan. Tetapi jika produsen
yang menggunakan jasa pemasok lain, maka jika pemasok satu mengalami
kerugian maka ia bisa mencari alternatif pada pemasok lainnya.

Ketergantungan Pada Sosok Karyawan Penting

Ketika suatu perusahaan mengandalkan seorang karyawan dalam mengambil


keputusan maka resiko yang harus di hadapi oleh perusahaan adalah kematian dan
pengunduran diri sang karyawan tersebut.

Resiko Operasional

Resiko operasional merupakan resiko yang di sebabkan oleh ketidakcukupan


atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau
adanya problem eksternal yang mempengaruhi proses operasional perusahaan jadi
tidak lancar.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perencanaan bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan


rencana perusahaan/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha
(business opportunities) yang terdapat di lingkungan eksternal
perusahaan,menjelaskan keunggulan bersaing(competitive advantage) usaha, serta
menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan peluang
usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata. Manfaat dalam
menjalankan rencana usaha yaitu sebagai wadah untuk menampung rencana
bisnis, alat control segala kegiatan yang akan dilaksanakan ketika gagasan usaha
diimplementasikan, menyampaikan kepada pihak lain maksud dan tujuan
penyususnan rancangan usaha, memperoleh perhatian dan keterlibatan pihak lain
untuk membantu, terutama dalm mewujudkannya menjadi perusahaan yang nyata.

Sedangkan aspek-aspek yang mendukung perencanaan bisnis yaitu ada


aspek pemasaran, aspek produksi, aspek organisasi dan manajemen, aspek
pengendalian dampak lingkungan, dan aspek keuangan. Kesalahan yang sering
terjadi pada perencanaan bisnis biasanya menunda pembuatan rencana bisnis, hal-
hal non formil dalam arus kas, gagasan yang terlalu tinggi, ketakutan, penentuan
tujuan yang tidak jelas, penentuan tujuan yang tidak jelas, tidak fokus, prioritas
yang lemah, dan pembuat proyeksi yang kurang tepat. Perencanaan bisnis ini
menguraikan arah dan tujuan perusahaan yang ingin capai, berserta strategi
mencapainya sebagai peta jalan bagi wirausahawan menuju pembangunan bisnis
yang sukses.
DAFTAR PUSTAKAi

Madura, Jeff.2007.Pengantar Bisnis Edisi 4.Jakarta:Salemba Empat

BISNIS INTERNASIONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu:

Rose Rahmidani, S.Pd,MM

DISUSUN OLEH:
CICI KRISTINAWATI (16053089)

MONA PRIMA (17053024)

MHD.RIDO (19053013)

RENA APRILA (19053059)

WINDI RAHMAWATI (19053026)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

DAFTAR ISI
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 LATAR BELAKANG 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
A.Bisnis Internasional Dapat Meningkatkan Kinerja 5
B. Bagaimana Menjalankan Bisnis Internasional 6
C. Hambatan dari Bisnis Internasional 8
D. Karakteristik Asing Mempengaruhi Bisnis Internasional 9
E. Pergerakan Nilai Tukar Dapat Mempengaruhi Kinerja 10
BAB III 11
KESIMPULAN 11
A.KESIMPULAN 11
BAB IV DAFTAR PUSTAKA 12
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala
puji hanya milik Allah atas segala nikmat, yang bersifat lahir maupun batin, yang
tidak pernah berhenti Dia karuniakan kepada kita, terutama nikmat Iman, Islam,
Ihsan, makrifat, tauhid, dan takwa.

Puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena berkat
limpahan serta curahan-Nya lah kami dapat menyelesaikan “Makalah Tentang
Bisnis Internasional”,yang dibimbing oleh Ibu Rose Rahmidani S.Pd.MM

Shalawat, salam, serta berkah semoga senantiasa Allah SWT limpahkan


kepada nabi kita, rasul kita, cahaya kita, dan pemimpin kita, Muhammad Saw.
beserta keluarga, keturunan, dan para sahabat beliau. Semoga Allah Swt.
senantiasa mencurahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada seluruh muslimin dan
muslimat yang setia kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Padang,14 November 2019


Kelompok
.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bisnis internasional merupakan salah satu bentuk Hubungan Internasional.


Bisnis Internasional merupakan kinerja aktivitas bisnis yang melintasi batas
nasional. Seperti yang kita ketahui , tidak ada satu Negara pun yang dapat
menghasilkan sendiri semua barang atau jasa yang dibutuhkan oleh Negara
tersebut . Karena tak semua Negara memiliki sumber alam untuk keperluam
industri serta tidak semua iklim cocok untuk hasil bumi. Dan masih banyak lagi
faktor yang melatar belakangi dilakukannya Bisnis Internasional.

Bisnis internasional yang digerakkan suatu Negara memiliki macam


aktivitas di dalamnya dan memiliki tahapan memasuki kegiatan bisnis. Selain itu
diadakannya bisnis internasional memiliki spesialisasi keunggulan ataukekuatan
beserta kelemahannya maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan yang
strategis. Pertimbangan pengembangan bisnis yang mendorong mengapa suatu
perusahaan terjun ke bisnis internasional. Serta hambatan – hambatan dalam
memasuki bisnis internasional.
Bisnis internasional merupakan salah satu kompenen penting penggerak
kehidupan perekonomian suatu bangsa maka dari itu salah satu kompenen ini
haruslah berjalan dalam rangka keberlangsungan kehidupan bangsa. Dan penulis
memutuskan untuk mengambil tema bisnis internasional dalam pembahasan kali
ini. (Murti Sumarni dan John Soeprihanto, 1998:26)

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan gambaran latar belakang permasalahan di atas, maka


dirumuskan masalah sebagai berkut:

1.bagaimana bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja?

2.bagaimana menjalankan bisnis internasional?

3.hambatan dari bisnis internasional?

4.bagaimana karakteristik asing memengaruhi bisnis internasional?

5. bagaimana pergerakan nilai tukar dapat memengaruhi kinerja

BAB II

PEMBAHASAN

A.Bisnis Internasional Dapat Meningkatkan Kinerja

Bisnis internasional dapat meningkatkan suatu perusahaan dengan meningkatkan


pendapatan atau mengurangi bebannya. Terdapat motif dalam bisnis internasional
yang akan memberikan manfaat dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan.
Motif umum untuk menjalankan bisnis internasional:
1. Menarik permintaan asing, karena dapat meningkatkan pendapatan

Untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dalam industrinya,maka


perusahaan harus mampu meningkatkan pangsa pasarnya diluar negara nya (pasar
asing), yang dulunya belum pernah dimasuki. Atau dengan kata lain,perusahaan
harus memperluas bisnis nya dengan menjual produk atau menawarkan jasanya
dibanyak Negara asing..

Hal ini disebabkan persaingan yang sangat ketat di dalam negeri tersebut,
sehingga perlu dicari potensi pasar yang baru di luar negeri.
Perusahaan dapat mempertimbangkan pasar asing dimana terdapat permintaan
potensial terhadap barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut
Banyak perusahaan seperti The Coca Cola company, Marlboro, Acer, Nokia,
Samsung, Mc Donald, Pizza Hut, dan perusahaan asing lainnya, berhasil
memasuki pasar asing untuk menarik sumber permintaan baru.

2. Memanfaatkan teknologi, karena dapat meningkatkan pendapatan

Bagi perusahaan- perusahaan yang sebelumnya telah menggunakan keunggulan


teknologi dalam berbagai aktvitasnya dinegara asalnya,namun ingin
mengembangkan/mendirikan cabang bisnis barunya dinegara-negara yang masih
berkembang dan masih memliki tingkat teknologi yang relative rendah, maka
perusahaan tersebut harus lebih memanfaatkan keunggulan teknologi nya pada
saat di ekspansi.

Negara-negara yang mempunyai teknologi maju, banyak yang berbisnis di negara


kurang maju seperti di Asia, Amerika Latin, dan Afrika, mereka membuka
perakitan produknya di negara yang kurang maju seperti :
IBM membuka pabriknya di Cina, Samsung membuka industri elektroniknya di
Indonesia Toyota, sepeda motor suzuki membuka pabriknya di Indonesia.

3. Menggunakan sumber daya yang murah, karena beban lebih rendah

Biaya tenaga kerja dan lahan usaha di setiap negara berbeda-beda,


perusahaan besar sering mencoba untuk membangun fasilitas produksi dimana
harga tenaga kerja dan harga lahan yang murah. Sejumlah perusahaan AS
membangun anak perusahaan di negara-negara yang biaya tenaga kerjanya murah
sepeti Converse memiliki pabrik sepatu di Meksiko, Dell Computer memproduksi
disk drive di Asia, Motorola dan General Electric di Taiwan.

4. Melakukan diversifikasi secara internasional

Ketika perusahaan memproduksi hanya satu produk tertentu di satu negara pada
umunya laba perusahaan tersebut tidak stabil. Hal ini disebabkan karena eksposur
perusahaan terhadap perubahan dalam industrinya atau dalam perekonomian.
Kinerja perusahaan bergantung pada satu kondisi dimana perushaan menjalankan
bisnisnya. Perusahaan dapat mengatasinya dengan menjual ke berbagai negara.

Artinya, kinerja dan pendapatan suatu perusahaan yang beraktivitas di suatu


negara asing, sangat tergantung kepada perubahan dalam industrinya, atau kondisi
perekonomian dari negara asing tersebut. Misal: permintaan akan produk-produk
minuman ringan buatan Indonesia yang dijual di Jerman dapat turun, bila ekonomi
Jerman sedang lemah sehingga berdampak pada rendahnya daya beli masyarakat
Jerman terhadap berbagai minuman ringan.

B. Bagaimana Menjalankan Bisnis Internasional

Banyak metode-metode untuk menjalankan bisnis internasional, metode yang


umum
untuk menjalankan bisnis internasional yang sebaiknya dipertimbangkan:

1. Mengimpor (importing), adalah pembelian produk atau jasa asing. Faktor-


faktor
yang mempengaruhi tingkat impor dipengaruhi oleh hambatan perdagangan
pemerintah. Pemerintah dapat mengenakan tarif yaitu pajak yang dikenakan atas
produk-produk impor.

Import
Adalah pembelian barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri, yang diimpor
oleh negara maju kepada negara berkembang adalah bahan baku pertanian,
perikanan, tambang, dan kehutanan, jarang import yang barang jadi.
Import oleh negara berkembang ke negara maju berupa barang jadi seperti
elektronik, otomotif, pakaian jadi, barang konsumsi dll.
Hambatan import dipengaruhi oleh peraturan perdagangan yang dikeluarkan oleh
pemerintah setempat, dengan mengunakan tarift pajak yang tinggi yang langsung
dibebankan kepada importir, yang juga dibebankan kepada konsumen dengan
mengenakan harga jual yang tinggi.

Umumnya hambatan perdagangan cenderung menahan perdagangan, untuk


melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing, akan tetapi mulai banyak
hambatan perdagangan yang dihapuskan seperti North American Free Trade
Agreement (NAFTA) yang menghapus pembatasan antara Kanada, Meksiko, dan
AS, yang sebentar lagi juga akan ada AFTA (Asian Free Trade Agreement).

2. Mengekspor (exporting), penjualan produk atau jasa ke pembeli yang ada di


negaralain.

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada
umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam
negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima
3. Investasi asing langsung, yaitu suatu cara untuk mengakuisisi atau membangun
anak perusahaan di satu atau lebih negara asing.

Investasi langsung layak dilaksanakan apabila :


Perusahaan yang sudah berhasil dan sering mengekspor produknya ke
negara asing, bermaksud untuk menghemat biaya transportasi.
Perusahaan yang sudah mengekspor produknya, mendapat informasi bahwa
negara tujuan pasar akan menerapkan hambatan perdagangan (hambatan
impor).
Kebutuhan akan teknologi maju bagi negara tujuan pasar.d.
Efisiensi biaya, dimana biaya tenaga kerja dan harga tanah lebih murah di
negara berkembang.

4. Outsourcing, yaitu penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk
melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik.

Perusahaan pada umumnya mengatur agar sebagian dari jasanya dilakukan diluar
negeri sebagai cara untuk menggunakan tenaga kerja yang lebih murah.
Outsourcing adalah salah satu cara agar perusahaan dapat bersaing dengan
perusahaan lain yang menggunakan tenaga asing dengan biaya yang lebih rendah.
5. Aliansi strategis, yaitu perjanjian bisnis antar perusahaan di mana sumber daya
ditanggung bersama guna mengejar kepentingan bersama.

Aliansi Strategis, kesepakatan bisnis untuk mencapai kepentingan yang terbaik


bagi perusahaan yang terlibat aliansi bisnis. Salah satunya dalam bentuk usaha
patungan (joint venture), yaitu kesepakatan antara dua perusahaan mengenai
proyek tertentu.
Contoh : Perusahaan asal AS sebagai produsen suatu produk, yang menjual ke
perusahaan asing untuk dipasarkan di negara tersebut.

Jenis aliansi lain adalah kesepakatan lisensi internasional, yang biasa disebut
dengan waralaba / franchise atau bisa juga assembling, dimana perusahaan
mengizinkan perusahaan asing untuk memproduksi produk sesuai dengan
instruksi spesifikasi tertentu
Contoh : Waralaba restaurant cepat saji KCK dan Mc Donald, assembling motor
Honda Jepang di Indonesia.

C. Hambatan dari Bisnis Internasional


Jika hambatan terhadap bisnis internasional telah berkurang sejalan dengan waktu,
masih tetap ada beberapa hambatan terhadap bisnis interrnasional.

Hambatan dari Bisnis Internasional Beberapa contoh hambatan perdagangan


dikurangi NAFTA(perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara)
GATT(perjanjian umum mengenai Tarif dan Perdagangan) Uni Eropa
menghapuskan banyak hambatan perdagangan yang memungkinkan perusahaan
disuatu negara eropa mengekspor dan mengimpor ke negara eropa lainnya Hal ini
mengakibatkan kebebasan dalam mengakuisisi anak perusahaan yang sudah ada.
Hal ini juga memberikan manfaat berupa penciptaan lapangan kerja dinegara
asing

Beberapa pemerintah terus memberlakukan hambatan perdagangan guna


melindungi perusahaan local atau untuk menghukum negara lain atass
tindakannya. Hambatan yang digunakan untuk melindungi perusahaan lokal.
Tindakan yang diambil pemerintah contonya dumping, yaitu menjual produk di
negara asing pada harga di bawah biaya produksi dari produk tersebut. Hambatan
tersebut dapat mencegah perusahaan untuk memasuki pasar asing atau membuat
biaya untuk memasuki pasar asing atau membuat biaya memasuki pasar asing
menjadi lebih mahal. Perusahaan harus mengetahui hambatan yang ada saat ini
sehingga perusahaan dapat memutuskan apakah memasuki pasar asing tertentu
dapat dicoba

D. Karakteristik Asing Mempengaruhi Bisnis Internasional


Ketika suatu perusahaan terlibat bisnis internassional harus mempertimbangkan
karakteristik berikut:
1. Budaya
Perusahaan harus mempelajari budaya dari negara asing sebelum terlibat bisnis
disana harus dapat menilai selera, kebiasaan, dan adat istiadat dari budaya negara
tsb.

karena budaya yang bervariasi, tentunya perusahaan harus mempelajari budaya


dari negara asing tersebut sebelum terlibat dalam bisnis disana. Keputusan yang
buruk dapat di akibatkan oleh penilaian yang tidak semestinya atas selera,
kebiasaan, dan adat istiadat suatu negara. misalkan sebuah negara memiliki
budaya yang memiliki budaya berpakaian tertutup maka negara tersebut tidak bisa
untuk menerima budaya dengan pakaian terbuka oleh sebab itu perusahaan yang
ingin memasukan produknya ke negara tersebut harus membiasakan dengan
budaya dari negara tersebut.

2. Sistem ekonomi
Suatu perusahaan harus menyadari jenis sistem ekonomi yang digunakan di
negara manapun dimana perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan bisnis,
sistem ekonomi negara mencerminkan tingkat kepemilikan pemerintah atas bisnis
dan investasi pemerintah dalam bisnis.

Ada kebijakan dalam sistem ekonomi masing-masing negara:


a. Kapitalisme, suatu sistem ekonomi yang memungkinkan kepemilikan swasta
atau bisnis karena campur tangan pemerintah sedikit. Contoh: Amerika Serikat
dipandang sebagai masyarakat kapitalis, karena wiraswasta diperbolehkan untuk
menciptakan bisnis dan bersaing satu sama lain.
b. Komunisme, suatu sistem ekonomi yang melibatkan kepemilikan publik atas
bisnis. Contoh negara-negara di Eropa Bagian Timur seperti Bulgaria, Polandia,
Romania yang banyak menganut sistem ekonomi ini.
c. Sosialisme, yaitu system ekonomi yang memiliki sebagian fitur kapitalisme dan
sosialisme pemerintah biasanya menerapkan pajak tinggi atas penghasilan. Misal:
pemerintah di beberapa negara sosialis memperbolehkan orang-orang untuk
memiliki bisnis dan properti serta untuk memilih pekerjaannya sendiri. Tetapi,
pemerintah ini sangat terlibat dalam penyediaan berbagai jasa. Jasa layanan
kesehatan dilakukan oleh banyak pemerintah dan disediakan pada biaya yang
rendah.

3. Kondisi ekonomi, kinerja keseluruhan dari perusahaan tsb bergabtung pada


pertumbuhan ekonomi dari negara asing itu dan pada sensitivitas perusahaan thd
kondisi di negara itu. Kondisi Ekonomi Untuk memprediksi permintaan akan
produknya di negara asing, suatu perusahaan harus mencoba untuk meramalkan
kondisi ekonomi di suatu negara tersebut. Kinerja keseluruhan kinerja perusahaan
tersebut bergantung pada pertumbuhan ekonomi dari negara asing itu dan pada
sensitivitas perusahaan terhadap kondisi dinegara itu Untuk memprediksi
permintaan akan produknya di negara asing, suatu perusahaan harus mencoba
untuk meramalkan kondisi ekonomi di negara tersebut. Kinerja keseluruhan dari
perusahaan tersebut bergantung pada pertumbuhan ekonomi dari negara asing itu
pada sensitivitas perusahaan terhadap kondisi di negara itu.

4. Nilai tukar, fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi harga actual yg


dibayarkan oleh pelanggan asing karena setiap negara mempunyai mata uangnya
sendiri. misalkan dengan negara yang nilai tukar nya tinggi justru mendominasi
perusahaan untuk memasuki negara tersebut dengan produknya malahan jika nilai
tukar dari negara tersebut turun perusahaan mungkin perusahaan tersebut akan
mengalami goncangan pada hasil produksi nya tersebut.
5. Risiko politik dan Undang-undang, Suatu perusahaan juga harus
mempertimbangkan risiko politik dan iklim regulasi dari suatu negara sebelum
memutuskan untuk menjalankan bisnis di sana. Risiko politik adalah risiko bahwa
tindakan politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis. Krisis
politik telah tejadi di banyak negara di Eropa bagian Timur, Amerika Latin, dan
Timur Tengah.perusahaan—perusahaan AS harus tunduk pada kebijakan yang di
berlakukan oleh pemerintah negara asing dimana perusahaan tersebut
menjalankan bisnisnya. Perusahaan juga rentan terhadap kemungkinan bahwa
masalah politik antara dua pemerintahan dapat menyebabkan pelanggan bereaksi
secara negatif terhadap perusahaan tersebut.
karena tindakan politik suatu negara dapat terdampak buruk bagi suatu bisnis
misalnya ada korupsi dan ada iklim regulasi. yaitu resiko bahwa tindakan politik
suaru negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis. Korupsi yaitu bentuk
resiko politik yang memilki dampak signfikan terhadap perusahaan yang mencoba
untuk menjalankan suatu bisnis baru

E. Pergerakan Nilai Tukar Dapat Mempengaruhi Kinerja

Pergerakan nilai tukar dapat mempengaruhi perusahaan dalam berbagai


cara, bergantung pada karakteristiknya. Para importir memperoleh keuntungan
dari dolar yang kuat, sementara para eksportir memperoleh keuntungan dari dolar
yang lemah tetapi dipengaruhi secara negatif oleh dolar yang kuat. Pada
umumnya, nilai tukar antara suatu mata uang tertentu berfluktuasi setiap hari.
Ketika nilai tukar berubah, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam
perdagangan internasional akan terpengaruh. Dampak dari pergerakan nilai tukar
terhadap perusahaan dapat menguntungkan atau merugikan, bergantung pada
karakteristik perusahaan.
BAB III

KESIMPULAN

A.KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas bahwa Bisnis Internasional merupakan kinerja aktivitas


bisnis yang melintasi batas nasional. Seperti yang kita ketahui , tidak ada satu
Negara pun yang dapat menghasilkan sendiri semua barang atau jasa yang
dibutuhkan oleh Negara tersebut. Karena tak semua Negara memiliki sumber alam
untuk keperluan industri serta tidak semua iklim cocok untuk hasil bumi. Bisnis
internasional merupakan salah satu kompenen penting penggerak kehidupan
perekonomian suatu bangsa maka dari itu salah satu kompenen ini haruslah
berjalan dalam rangka keberlangsungan kehidupan bangsa. Bisnis internasional
juga dapat meningkatkan suatu perusahaan dengan meningkatkan pendapatan atau
mengurangi bebannya. Didalam bisnis internasional terdapat motif dalam bisnis
yang akan memberikan manfaat dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan
yaitu Menarik permintaan asing, karena dapat meningkatkan pendapatan,
memanfaatkan teknologi, karena dapat meningkatkan pendapatan, menggunakan
sumber daya yang murah, karena beban lebih rendah, melakukan diversifikasi
secara internasional. Adapun metode-metode yang dilakukan untuk menjalankan
bisnis internasional, metode yang umum untuk menjalankan bisnis internasional
yang sebaiknya dipertimbangkan antara lain yaitu mengimpor, mengekspor,
Investasi asing langsung, Outsourcing dan Aliansi strategis.

Dalam melakukan bisnis internasional terdapat batasan dalam melakukanny ayaitu


beberapa pemerintah terus memberlakukan hambatan perdagangan guna
melindungi perusahaan local atau untuk menghukum negara lain atas tindakannya.
Tindakan yang diambil pemerintah contonya dumping, yaitu menjual produk di
negara asing pada harga di bawah biaya produksi dari produk tersebut. Untuk
melakukan bisnis internasioanal kita harus mengenali karakteristik asing yang
akan mempengaruhi bisnis internasional seperi budaya, sistem ekonomi, Kondisi
ekonomi, Nilai tukar, Risiko politik dan Undang-undang.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


Madura, Jeff. 2007. Introduction to Business Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

https://www.slideshare.net/ilhababadi/bab-4-jeff-madura

http://tarunalarrico2.blogspot.com/2009/10/matkul-pengbis-ke-empat.html

http://mirage-anime.blogspot.com/2010/11/karakteristik-asing-yang-mempengaruhi.html

MAKALAH PENGANTAR BISNIS


MANAJEMEN RESIKO

Diampuh Oleh :

ROSE RAHMIDANI, S.Pd, M.M

Disusun Oleh Kelompok 6

Anggota :

WILDARMA YENTI (16053036)

ANISA EDWAR (17053003)

SALSA BILLA (19053060)

SRI ADINDA FINISHI (19053097)

SYAHRUL (19053023)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2019

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya, tentu
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
beserta salam, semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabiullah Muhammad
SAW yang kita harapkan syafaatnya kelak di akhirat.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan


nikmat sehat, sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah
Pengantar Bisnis mengenai “Manajemen Resiko”, yang dibimbing oleh Ibu Rose
Rahmidani, S.Pd, M.M.

Kami menyadari bahwa, makalah ini masih jauah dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian, apabila terdapat
kesalahan pada makalah ini, kami mengucapkan permohonan maaf.

Demikianlah, semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu


pengetahuan dan informasi mengenai “Manajemen Resiko” ini.

Padang, 21 November 2019


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................... 2

A. Konsep Manajemen Resiko................................................................................................. 2

I. Pengertian Manajemen Resiko....................................................................................... 2

II. Klasifikasi Resiko.............................................................................................................. 3

III. Sumber Resiko................................................................................................................... 3

IV. Prinsip Manajemen Resiko............................................................................................. 4

B. Langkah-Langkah Manajemen Resiko.............................................................................. 5

C. Tujuan dan Fungsi Manajemen Resiko............................................................................. 8

I. Tujuan................................................................................................................................. 8

II. Fungsi................................................................................................................................. 8
III. Kedudukan Manajemen Risiko, dan Kerjasama Dengan Departemen
Lain 9

D. Perbedaan Resiko yang Dapat di Asuransikan dengan Resiko yang


Tidak Dapat di Asuransikan 10

BAB III PENUTUP............................................................................................................................13

I. Kesimpulan...................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 14

BAB II
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Resiko dapat dikatakan sebagai akibat atau penyimpangan realisasi dan


rencana yang mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan telah
direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa
nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai dengan rencana tersebut. Orang sering
mengatakan bahwa hidup ita ini penuh dengan resiko. Jadi apa yang akan terjadi
dimasa yang akan datang, kita tidak dapat mengetahui secara pasti.

Walaupun demikian, orang harus dapat mengantisipasi segala


kemungkinan itu dengan cara menyediakan beberapa tindakan alternatif untuk
menghadapi ketidakpastian itu. Dengan kata lain, resiko haus dimanajemeni
dengan sebaik mungkin, agar efektifitas perusahaan tidak terganggu.

Ketika seseorang berani mengambil resiko, setidaknya ia telah


memberikan kesempatan untuk menghadapi masalah dan mencapai sesuatu yang
menyelamatkan dari resiko. Seseorang yang tidak berani mengambil resiko
berarti ia akan menghadapi resiko yang lebih besar yaitu tidak merasakan sesuatu
yang menjadi tantangan kehidupan dan ia miskin dengan solusi ketika
menghadapi permasalahan.

Rumusan Masalah

Bagaimana konsep manajemen resiko?

Bagaimana langkah-langkah pengambilan resiko?


Apa yang menjadi tujuan dan fungsi pengambilan resiko?

Apa perbedaan antara resiko yang dapat diasuransikan dan tidak dapat
diasuransikan?

BAB II
PEMBAHASAN

Konsep Manajemen Resiko

Pengertian Manajemen Resiko

Resiko diartikan sebagai ketidakpastian yang ditimbulkan oleh adanya


perubahan. Resiko adalah penyimpangan dari sesuatu yang tidak diharapkan.
Faktor ketidakpastian inilah yang menyebabkan tibulnya resiko pada suatu
kegiatan. Dari sudut pandang bisnis, Resiko adalah potensi kemungkinan atau
ekspektasi terhadap suatu kejadian yang dapat berpengaruh secara negatif
terhadap pendapatan dan modal.

Menurut Vaughan (1978) bahwa,

Resiko adalah khans kerugian, yakni menunjukan suatu keadaan dimana terdapat
keterbukaan terhadap suatu kemungkinan kerugian.

Resiko adalah kemungkinan kerugian, yakni probabilitas suatu peristiwa berada


antara nol sampai satu.

Manajemen Resiko adalah proses melindungi aset dan kemampuan


perusahaan dalam memberikan hasil dengan mengurangi ancaman kerugian
akibat peristiwa yang tidak bisa dikendalikan.

Beberapa pengertian manajemen resiko :

Manajemen resiko merupakan suatu pendekatan yang komprehensif untuk


menangani suatu kejadian yang menimbulkan kerugian.
Manajemen resiko merupakan suatu proses logis dalam usaha untuk memahami
eksposur terhadap suatu kerugian.

Klasifikasi Resiko :

Berdasarkan sifatnya

Spekulatif

Adalah resiko yang terkait dengan untung atau rugi seperti investasi keuangan.

Resiko murni

Adalah resiko yang terkait dengan kemungkinan rugi atau tidak rugi.

Contohnya : Peluang kebakaran suatu gudang.

Berdasarkan asalnya

Manusia/masyarakat, seperti siklus bisnis,inflasi,peperangan.

Fenomena alam, seperti cuaca, gempa bumi.

Berdasarkan tipenya

Resiko Bisnis

Adalah resiko karena adanya ketidakpastian aktivitas operasi


perusahaan, seperti fluktuasi penjualan, kompetisi, ketidakpastian
biaya.

Resiko Keuangan

Adalah resiko karena keputusan pendanaan, seperti gagal bayar bunga.

Berdasarkan dapat tidaknya dihilangkan

Resiko sistematis

Adalah resiko yang dapat hilang dengan diversifikasi, seperti resiko


pasar.

Resiko tidak sistematis

Adalah resiko yang Tidak dapat dikurangi dengan diversifikasi spt


resiko kredit.
SumberRisiko

“Hazard”

Menurutnya menimbulkan kondisi yang kondusif terhadap bencana yang


menimbulkan kerugian, dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak
diharapkan. Ada beberapa sumber risiko, diantaranya :

Risiko Sosial

Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang


menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang
merugikan dari harapan kita.

Risiko Fisik

Ada banyak sumber risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena


alam, sedangkan yang lainnya disebabkan kesalahan manusia.

Risiko Ekonomi

Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi,


contohnya inflasi, fluktuasi lokal,dan sebagainya.

PrinsipManajemenRisiko

Transparansi

Agar seluruh potensi risiko yang pada suatu aktivitas, khususnya


transaksi, dipaparkan secara terbuka, risiko yang disembunyikan akan
menjadi sumber permasalahan terbesar dan tidak dapat dikelola dengan
baik.

Pengukuran yang akurat

Mensyaratkan investasi berkesinambungan untuk berbagai teknik.

Informasi berkualitas yang tepat waktu

Diversifikasi

Asumsinya adalah bahwa kosentrasi (risiko) dapat muncul setiap saat


seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi di dunia.

Independensi
Prinsip ini tidak hanya berbicara tentang kewenangan dan tanggung
jawab tetapi juga visi perusahaan dan kualitas interrelasi antara
kelompok manajemen risiko dan kelompok unit lainnya.

Pola keputusan yang disiplin

Kebijakan

Langkah-Langkah Manajemen Resiko

Mengidentifikasi resiko dan potensi kerugian.

Para manajer menganalisis resiko perusahaannya untuk mengidentifikiasi


potensi kerugian.

Contohnya : Suatu perusahaan dengan armada truk pengiriman dapat


memperkirakan satu diantara truk-truknya akan mengalami kecelakaan.
Kecelakaan inilah yang dapat menyebabkan cedera pengemudi dan kerusakan
fisik truk.

Mengukur frekuensi dan parahnya kerugian serta dampaknya.

Setiap manajer harus mempertimbangkan sejarah maupun dan kegiatan yang


terjadi pada perusahaannya. Seberapa sering perusahaan mengalami kerugian?
Berapa kira-kira besar kerugian?

Contoh : Perusahaan dengan armada truk pengiriman mungkin mendapat dua


kecelakaan pertahun, tetapi dengan penambahan truk perusahaan tersebut layak
memperkirakan frekuensi kecelakaan yang meningkat.

Mengevaluasi alternatif dan memilih teknik yang terbaik untuk menangani


kerugian.

Setelah mengidentifikasi dan mengukur potensi kerugian para manajer


berada di posisi lebih baik untuk memutuskan cara penanganannya.

Berikut 4 cara yang di lakukan :

Penghindaran resiko

Suatu perusahaan memilih penghindaran resiko dengan


mengurangi atau menghentikan partisipasi dalam kegiatan beresiko.

Contoh : Ketika perusahaan truk pengiriman dapat menghindari


segala resiko kerusakan fisik maupun cidera pada pengendaranya dapat
dilakukan dengan menghentikan jasa pengiriman. Sehingga perusahaan
kita tidak perlu menanggung kerugian resiko.

Pengendalian resiko

Ketika penghindaran resiko bukan pilihan yang tepat perusahaan


dapat melakukan pengendalian resiko yakni dengan penggunaan teknik
pencegahan kerugian untuk meminimalkan frekuensi atau parahnya
kerugian.

Contohnya : Perusahaan dapat melatih para pengemudinya dan


memetakan jalur-jalur serta melakukan pemeliharaan truknya sehingga
dapat mencegah kerugian.

Penahanan resiko

Ketika perusahaan tidak dapat menghindari kerugian, perusahaan


harus menghadapi dengan praktek melindungi kerugian perusahaan
dengan dana sendiri. Contohnya : Ketika perusahaan menemukan fakta
bahwa kendaraan mengalami kerusakan rata-rata $5 pertahun,
perusahaan akan lebih memilih memperbaiki dengan uang perusahaan
sendiri dari pada menyerahkan ke perusahaan asuransi.

Pengalihan resiko

Merupakan praktek mengalihkan resiko yang dialami perusahaan


ke perusahaan lain.

Contohnya : Suatu perusahaan akan mengalihkan resiko


perusahaanya kepada perusahaan asuransi, tetapi dengan membayar
sejumlah uang atau premi (biaya yang di bayarkan oleh pemegang
polis untuk mendapatkan perlindungan asuransi). Kemudian
perusahaan asuransi akan menerbitkan polis asuransi atau perjanjian
resmi untuk membayar pemegang polis sejumlah kerugian yang
terjadi.

Menerapkan program manajemen resiko

Alat penerapan keputusan manajemen resiko ini bergantung pada teknik


yang di pilih dan kegiatan yang di kelola. Cara ini dapat diterapkan dengan
melatih karyawan dan merancang metode kerja baru dengan peralatan yang aman.

Memantau hasil
Kegiatan manajemen resiko ini bersifat kontinue atau berkelanjutan.

Contohnya : Timbulnya perubahan pelanggan, fasilitas, karyawan dan

produk.

Tujuan dan Fungsi Manajemen Resiko

Tujuan

Melakukan identifikasi atas resiko-resiko yang mungkin terjadi pada suatu


lembaga.

Melakukan evaluasi terkait pengelolaan lembaga usaha pada saat kemungkinan


resiko yang terjadi.

Dari hasil evaluasi akan ditemukan strategi dan metode pengendalian resiko serta
sistem pengawasan resiko.

Di butuhkan keahlian dan kemampuan analisis yang baik untuk melakukan


identifikasi resiko.

Pengalaman berguna bagi siapapun yang akan mengalami proses analisis resiko
dan merancang sistem pengawasan serta menyusun strategi pengendalian resiko.

Fungsi

Menemukan Kerugian Potensial

Artinya berupaya untuk menemukan/mengidentifikasi seluruh risiko


yang dihadapi oleh perusahaan.

Mengevaluasi Kerugian Potensial.

Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian


potensial yang dihadapi oleh perusahaan.

Memilih Teknik/Cara yang Tepat atau Menentukan suatu kombinasi dari Teknik-
teknik Yang tepat Guna Menanggulangi Kerugian.

Pada pokoknya ada 4 (empat) cara yang dapat dipakai untuk


menanggulangi risiko, yaitu mengurangi kesempatan terjadinya
kerugian, meretensi, mengasuransikan dan menghindari. Dimana tugas
dari manajer risiko adalah memilih salah satu cara yang paling tepat
untuk menanggulangi suatu risiko atau memilih suatu kombinasi dari
cara-cara yang paling tepat untuk menanggulangi risiko
Kedudukan Manajemen Risiko, dan Kerjasama Dengan Departemen Lain

Kedudukan Manajer Risiko

Di Indonesia pada saat ini dapat dikatakan masih sangat jarang


perusahaan yang mempunyai manajer atau bagian yang khusus
menangani pengelolaan risiko secara keseluruhan yang dihadapi oleh
perusahaan. Yang sudah ada umumnya baru seorang Manajer
Asuransi, yang fungsinya hanya mengurusi masalah-masalah yang
berhubungan dengan perusahaan asuransi, dimana perusahaan menjalin
hubungan pertanggungan, yang meliputi antara lain, mengurusi
penutupan kontrak-kontrak asuransi, mengurus ganti rugi.

Di negara-negara yang telah maju, terutama di Amerika Serikat


perusahaan-perusahaan besar, umumnya telah memiliki Manajer
Risiko, dengan berbagai nama jabatan seperti Manajer Risiko, Manajer
Asuransi, Direktur Risiko dan sebagainya, yang kedudukannya
umumnya setingkat dengan “Manajer tingkat menengah”.

Kerjasama dengan Departemen Lain

Seorang Manajer Risiko tidak bekerja dalam “isolasi”, artinya


dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan
risiko ia tidak bekerja sendiri. Tugas utama Manajer Risiko adalah
mengidentifikasi dan merumuskan kebijaksanaan dalam
penanggulangan risiko. Sedang implementasi/pelaksanaan dari
kebijaksanaan tersebut sebagian besar diserahkan kepada
departemen/bagian masing-masing yang bersangkutan.

Misalnya : Implementasi penanggulangan risiko di bidang produksi


diserahkan kepada Manajer Produksi, di bidang keuangan pada
Manajer Keuangan, di bidang personalia pada Manajer Personalia dan
seterusnya.

Perbedaan Resikoyang Dapatdi AsuransikandenganResikoyang


TidakDapatdi Asuransikan

Pembeli akan tertarik dengan asuransi karena adanya pergantian uang


dengan jumlah kerugian yang relatif sedikit, sehingga mereka terlindungi dari
kerugian yang berpotensi yang menghancurkan perusahaannya.
Perusahaan asuransi hanya dapat mengeluarkan polis untuk resiko yang
diasuransikan, berikut 4 kriterianya:

Predictability (dapat diramalkan)

Perusahaan asuransi dapat meramalkan kemungkinan terjadinya kerugian.

Contoh : Perusahaan asuransi mobil akan memerlukan informasi mengenai jumlah


kecelakaan mobil tahun sebelumnya untuk memperkirakan jumlah kecelakaan
tahun berikutnya.

Casualty (korban)

Perusahaan asuransi tidak akan membayarkan kerugian terhadap


kecelakaan yang di sengaja.

Unconectedness (tidak berkaitan)

Potensi kerugian harus terjadi secara acak dan indenpenden dari kerugian
lain, misalnya suatu perusahaan asuransi tidak akan menanggung seluruh resiko
tsunami yang ada di Banten dan gempa bumi yang ada di Palu.

Verifiability (dapat dibuktikan)

Kerugian yang di asuransikan harus dapat di verifikasi penyebab, waktu


tempat, dan jumlahnya.

Produk Asuransi

Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seorang penanggung mengikatkan


diri kepada seorang tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan
penggantian suatu kerugian yang di alami oleh tertanggung kerugian.

Asuransi tanggung gugat

Adalah asuransi yang melindungi kerugian yang di sebabkan oleh kerusakan


terhadap orang atau harta benda ketika pihak tergantung dinyatakan bertanggung
jawab.

Contohnya : Karyawan yang mengalami cacat permanen atau sementara.

Asuransi harta benda

Adalah asuransi yang melindungi kerugian akibat kerusakan fisik atau


kerugian realestate (sebuah istilah hukum yang mencakup tanah bersama dengan
apapun yang ada diatas tanah tersebut).
Contohnya : Ketika suatu perusahaan menutup pabriknya karena perbaikan,
perusahaan tersebut tidak menghasilkan pendapatan, tetapi premi asurasi dan gaji
pegawai tetap dikeluarkan. Untuk menutupi kerugian tersebut perusahaan dapat
membeli asuransi gangguan bisnis.

Asuransi jiwa

Adalah asuransi yang membayarkan uang pertanggungan kepada ahli


waris pemegang polis.

Contohnya : Ketika pemegang polis atau pihak tertaggung meningal dunia, maka
pihak asuransi akan mengeluarkan biaya tanggungan ke ahli waris pemegang
polis. Perusahaan biasanya membeli asuransi jiwa kelompok untuk karyawannya.

Asuransi kesehatan

Adalah asuransi yang melindungi kerugian akibat biaya pengobatan dan


rumah sakit.

Contohnya : Perusahaan membayar premi asuransi kesehatan rata-rata per


karyawan kepada perusahaan asuransi.

Tiga pilihan dalam asuransi kesehatan :

Healt Maintenance Organization (HMQ)

Yaitu sistem perawatan kesehatan terorganisasi yang


memberikan perawatan medis secara menyeluruh kepada
anggotanya.

Preferred Provider Organization (PPO)

Yaitu pengaturan bagi rumah sakit yang setuju untuk


memberikan jasa pada harga yang telag dikurangi dan untuk
menerima tinjauan terhadap rekomendasi pelayanan medis.

Point Of Service (POS)

Yaitu memperbolehkan para pasien dalam memilih dokter


utama yang menyediakan layanan kesehatan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa, manajemen resiko adalah proses


melindungi aset dan kemampuan perusahaan dalam memberikan hasil dengan
mengurangi ancaman kerugian akibat peristiwa yang tidak bisa dikendalikan.
Yang terlebih dahulu, suatu perusahaan harus dapat mengklasifikasi dari resiko
yang dihadapi perusahaannya. Apakah lebih mendekati mana disini kita juga
mengetahui prinsip-prinsip yang diterapkan dalam memanajemeni resiko yang
terdiri atas sifat, asal, tipe, atau ada tidaknya dapat dihilangkan. disisi lain, setelah
suatu perusahaan apat mengklasifikasinya, selajutnya perusahaan memantau dari
mana sumber resiko yang muncul.

Sementara itu, manajemen resiko bagian penting dari suatu strategi


manajemen semua wirausaha. Proses dimana suatu organisasi yang sesuai
metodenya dapat menunjukan resiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju
keberhasilan di dalam masing-masing aktivitas dari semua aktivitas. Fokus dari
manajemen resiko yang baik adalah identifiasi dan cara mengatasi resiko.

DAFTAR PUSTAKA

Griffin and Ebert, 2009, Business, Prentice Hall, Edisi 8, New York

https://makalah-xyz.blogspot.com/2017/11/konsep-pengertian-tujuan-dan-
fungsi.html?m=1

http://muhamadumarul.blogspot.com/2013/11/fungsi-manajemen-risiko.html?
m=1

http://www.makalah.co.id/2016/05/makalah-manajemen-resiko.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai