Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis diberikan kesempatan untuk menyusun
makalah “Manajemen Persediaan” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Operasional yang diampu oleh Bapak Achmad Murdiono, S.pd.,
S.E., M.M.
Makalah ini disusun oleh penulis untuk menambah wawasan penulis dan
pembaca sehingga bisa memperkaya khazanah keilmuan di bidang Manajemen
Operasional. Makalah ini disusun sesuai dengan kemampuan dam wawasan yang
penulis miliki dengan berpatok pada sumber-sumber yang kredibel.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................21
PENUTUP.......................................................................................................................21
A. Kesimpulan..........................................................................................................21
B. Saran....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia adalah kemampuan atau potensi yang dimiliki individu
menggunakan akal, perasaan, keterampilan, pengetahuan, dan kreatifitas untuk
meningkatkan produktivitas dalam perusahaan dan tercapainya tujuan. Sumber
daya manusia merupakan salah satu faktor keberhasilan perusahaan. Perusahaan
dapat terus berjalan dan beroperasi karena adanya sumber daya manusia yang
dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Untuk dapat memanfaatkan sumber daya
manusia atau tenaga kerja dalam perusahaan, maka diperlukan strategi sumber
daya manusia. Penerapan strategi sumber daya manusia yang baik akan sangat
membantu perusahaan dalam merencanakan sumber daya manusia yang
dibutuhkan dan sesuai dengan perusahaan. Setiap perusahaan memiliki strategi
untuk merencanakan sumber daya manusia. Hal tersebut dikarenakan sumber daya
manusia memiliki peran yang penting untuk mencapai keunggulan dan kompetitif.
Sumber daya manusia dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan mendesian
pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minat pekerja. Desain pekerjaan adalah
proses menentukan tugas serta metode yang akan digunakan untuk pekerjaan
tersebut dengan menguraikan tanggung jawab dengan jelas. Dalam desain
pekerjaan akan menghubungkan suatu tugas dengan tugas lain.
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja
sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Perusahaan dapat memberikan
dan menyediakan lingkungan kerja yang kondusif serta fasilitas kerja yang
memadai untuk menunjang pekerja dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan
fasilitas yang telah disediakan, maka perusahaan dapat memiliki dan menentukkan
standar tenaga kerja yang dibutuhkan agar perusahaan dapat beroperasi dengan
maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi sumber daya manusia untuk mencapai keunggulan?
2. Bagaimana perencana tenaga kerja?
3. Bagaimana cara untuk mendesain pekerjaan?
4. Apa itu egronomic dan lingkungan kerja?
5. Bagaimana cara menentukan standar tenaga kerja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi sumber daya manusia untuk mencapai
keunggulan
2. Untuk mengetahui perencanaan tenaga kerja
3. Untuk mengetahui cara mendesain pekerjaan
4. Untuk mengetahui tentang egronomic dan lingkungan kerja
5. Untuk mengetahui cara menentukan standar tenaga kerja
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Persediaan
Inventory atau persediaan barang dagang bisa disebut juga sebagai aset
perusahaan yang sengaja kamu beli dan disimpan, lalu nanti akan dijual kembali
untuk mendapatkan keuntungan.
Persediaan adalah salah satu asset termahal dari banyak. Perusahaan,
mencerminkan sebanyak 50% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer
operasi diberbagai penjuru telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan
merupakan suatu. Hal yang sangan penting. Tujuan manajemen persediaan adalah
untuk menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dan pelayanan
pelanggan. Strategi berbiaya rendah tidak akan pernah tercapai tanpa adanya
manajemen persediaan yang baik.
Maka dari itu suatu perusahaan harus melakukan pengendalian persediaan stok
barang, tujuannya agar arus barang dapat dikontrol dengan baik sehingga dapat
memenuhi kebutuhan pasar. Ada beberapa dampak yang dapat ditimbulkan dari
persediaan barang dagang bagi usaha.
1. Mengurangi Resiko
Ada banyak resiko yang akan dihadapi oleh usaha kamu mulai dari
ketidaksediaan stok barang sampai terlambatnya pengiriman barang kepada
konsumen. Dengan kamu melakukan stok barang, kamu tidak akan
mengecewakan pelanggan dan menunggu barang lagi.
2. Fungsi Persediaan
Ditinjau dari awal produksi sampai dengan penyaluran ke pihak pengecer,
persediaan bahan atau barang mempunyai peranan yang penting sesuai dengan
tahapan operasi dalam perusahaan. Artinya, persediaan bahan baku berperan
penting dalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi berperan
penting untuk disimpan di gudang atau pihak pengecer. Fungsi persediaan yang
terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut cara dan maksud
pembeliannya, yakni sebagai berikut;
a. Fungsi decoupling
Fungsi decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat
memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada suplier. Persediaan bahan
mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada
pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang
dalam proses diadakan agar departemen dan proses individual perusahaan terjaga
kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan
produk yang tidak pasti dari pelanggan.
c. Fungsi antisipasi
Apabila perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan
dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu
permintaan musiman.Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan
musiman. Di samping itu perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian
jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang-barang selama periode
tertentu. Dalam hal ini perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut
persediaan pengaman (safety stock/inventories)
Contoh kasus:
Permintaan tahunan sebuah produk jarum sebanya 1000 unit, biaya pemasangan
atau pemesanan adalah $10 per unit, biaya penyimpanan $0.50 per unit per tahun.
Berapa EOQ nya?
jawab:
1. Jumlah persediaan yang diterima itu sedikit demi sedikit seiring dengan
berjalannya waktu sejak pemesanan dilakukan
2. Terjadi proses produksi dan penjualan
Karena model ini sangat cocok untuk lingkungan produksi, biasanya disebut
model kuantitas pesanan produksi. Ini berguna ketika inventaris terus menumpuk
dan asumsi kuantitas pesanan ekonomi tradisional adalah valid. Kami
memperoleh model ini dengan menetapkan biaya pemesanan atau penyetelan
sama dengan biaya penyimpanan dan memecahkan ukuran pesanan yang optimal,
Q*. Menyanyikan simbol berikut, kita dapat menentukan ekspresi biaya
penyimpanan persediaan tahunan untuk model kuantitas pesanan produksi:
Dengan asumsi grafik tersebut milik penjual donat, dimana tingkat permintaan
sebesar 20 unit/jam, dan tingkat produksi sebesar 60 unit/jam. Pada pukul 6
sampai 8 terjadi proses produksi 120 donat dan pada saat itu pula terdapat proses
penjualan sehingga persediaan donat tinggal 80 unit di etalase pada pukul 8. setiap
jam persediaan akan berkurang 20 donat, saat persediaan dietalase habis penjual
donat baru melakukan pemesanan persediaan. Siklusnya seperti itu terus sampai
akhir.
RumusPOQ:
Q* = Jumlah unit optimal per pesanan (EOQ)
D = Permintaan tahunan dalam satuan untuk item persediaan
S = Pengaturan atau biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = Biaya penyimpanan atau pengangkutan per unit per tahun
d = Tingkat permintaan harian
p = Tingkat produksi harian
Rumus QDM:
Model pesanan tunggal sangat cocok untuk permintaan yang tidak berlanjut
atau terus menerus, berubah - ubah, dan berumur pendek. Model ini khusus
dipakai untuk dua kategori dari permintaan berikut ini:
1. Permintaan yang ada untuk sebuah barang pada jangka waktu yang jarang
(tidak terus menerus).
2. Permintaan yang tidak pasti untuk barang yang mempunyai masa pakai
singkat pada jangka waktu yang terus menerus.
Kategori yang pertama adalah bentuk dari promosi dan pemesanan barang
yang dikehendaki oleh toko penjual dan suku cadang untuk perbaikan. Kategori
yang kedua adalah berhubungan dengan barang - barang yang mudah rusak dan
yang berumur pakai pendek, barang - barang yang mudah usang (tabloid; secara
perlahan - lahan).
1. Barang dibuang karena produknya jadi rusak atau barang yang mudah
usang (tabloid).
Jadi model periode tunggal ini dapat diterapkan untuk sediaan musiman
(misalnya mesin pembuang salju, pohon natal), barang - barang yang mudah rusak
(perishable), barang - barang mode (fashion), barang - barang yang mempunyai
masa pakai yang relatif pendek (mudah usang).
Analisis dari single period umumnya difokuskan pada dua biaya yaitu, biaya
kekurangan sediaan (Cs) dan biaya kelebihan sediaan / biaya ekses (Ce). Biaya
kekurangan sediaan, termasuk biaya akibat kehilangan pembeli karena stok
barang yang dimiliki tidak cukup atau kecil besarannya dari pada jumlah yang
sedang dibutuhkan, sehingga apabila terdapat permintaan tidak bisa disediakan
oleh perusahaan dan laba yang seharusnya bisa dinikmati per unit akibat
kehilangan kesempatan. Pada umumnya kehilangan penjualan adalah laba yang
tidak realistis per unitnya yaitu :
Biaya ekses adalah biaya yang ditimbulkan akibat masih adanya barang
yang tersisa dalam stok pada suatu periode. Akibatnya, biaya kelebihan
persediaannya melingkupi antara biaya produksi dan nilai sisa barang sehingga
C ekses (Ce) = biaya produksi per unit - nilai sisa per unit.
Dimana:
d = rata-rata penjualan
Apabila permintaan aktual lebih besar dari So, maka ada kekurangan
persediaan sehingga Cs terletak pada sisi sebelah kanan dari distribusi. Begitu
juga apabila permintaan kurang dari So maka ada ekses sehingga Ce terletak
padasisisebelah kiri dari distribusi. Pada saat tingkat persediaan berupa diskrit
pemecahannya dengan menyediakan tingkat persediaan sehingga tingkat
pelayanan yang diinginkan adalah sama atau lebih besar.
Tingkat Persediaan pada periode (P) Tetap Jumlah yang bervariasi (Q1, Q2, Q3
dan seterusnya) dipesan pada rentang waktu yang teratur (P) didasarkan pada
kuantitas yang diperlukan untuk mengembalikan persediaan ke kuantitas sasaran
(T). Untuk menggunakan model kuantitas tetap, persediaan harus dipantau secara
terus menerus. Ini disebut sistem persediaan perpetual (perpetual inventory
system). Setiap kali sebuah barang ditambahkan atau diambil dari persediaan,
catatan harus diperbarui untuk menentukan apakah ROP sudah tercapai. Dalam
sistem periode tetap (fixed periode system) (juga disebut pembaruan secara
berkala, atau sistem P IP sistem]), di sisi lain, persiapan dipesan pada akhir
periode tertentu. Kemudian, dan hanya jika demikian, persediaan di tangan akan
dihitung. Jumlah yang dipesan hanyalah sebanyak yang diperlukan untuk
mencapai tingkat sasaran (T) yang dipesan. Gambar 12.9 mengilustrasikan konsep
ini.
Sistem periode tetap memiliki beberapa asumsi yang sama seperti sistem
kuantitas tetap EOQ dasar.
Garis kemiringan yang menurun pada Gambar 12.9 sekali lagi menyatakan
tingkat persediaan di tangan. Namun sekarang, ketika waktu di antara pesanan (P)
dilewati, kita melakukan pemesanan agar dapat meningkatkan persediaan sampai
kuantitas sasaran (T) Jumlah yang dipesan selama periode pertama mungkin Q1,
periode kedua Q2, dan seterusnya. Nilai Q1, adalah selisih antara persediaan di
tangan saat ini dan tingkat persediiaan sasaran. Keuntungan dari periode sistem
tetap adalah tidak diperlukan penghitungan fisik dari persediaan barang-barang
setelah barang-diambil perhitungannya hanya terjadi ketika peninjauan berikutnya
telah tiba waktunya. Prosedur ini juga tidak merepotkan secara administratif.
Sistem waktu tetap cocok digunakan saat penjual melakukan kunjungan rutin
(yakni, pada rentang waktu tetap) ke pelanggan untuk mengambil pesanan baru
atau saat pembeli ingin menggabungkan pesanan untuk menghemat biaya
pemesanan dan transportasi (oleh karena itu, sistem tersebut akan memiliki waktu
perawatan yang sama untuk barang persediaan serupa). Contohnya, perusahaan
mesin yang menjual barang secara otomatis mungkin akan mengisi ulang
mesinnya setiap Selasa. Ini juga merupakan kasus yang terjadi pada Anheuser-
Busch, di mana agen penjualan mungkin mengunjungi sebuah toko setiap 5 hari.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persediaan merupakan stok suatu perusahaan untuk memenuhi
keinginan konsumen. Mulai dari bahan mentah (raw material), barang
setengah jadi (work in process), dan barang jadi (finished goods).
Sedangkan manajemen persediaan merupakan proses mengatur jumlah
persediaan perusahaan yang optimal dengan biaya yang minimal.
Hal ini sangat penting dalam perusahaan karena perusahaan harus
mengantisipasi terhadap keinginan konsumen yang tidak pasti dan bahan
baku yang fluktuatif. Dan manajemen persediaan dikatakan stabil ketika
stok di perusahaan tersebut tidak terlau sedikit bahkan sampai habis
ataupun juga tidak terlalu banyak. Perusahaan akan mengalami kerugian
yang signifikan ketika manajemen dan pengendalian persediaan mereka
gagal atau bermasalah. Sehingga, persediaan ini perlu perhitungan secara
matang.
STUDI KASUS
PT. Indah Jaya Wijaya Computer membeli 8.000 komponen tertentu setiap tahun
untuk kebutuhan perakitan.
Pertanyaan :
Berapa (a) kuantitas pesanan optimalnya, (b) jumlah pesanan yang diharapkan
dapat dilakukan setiap tahun, (c) waktu yang diharapkan antar pesanan? Dengan
asusmsi bahwa PT Indah Jayawijaya Computer beroperasi 200 hari kerja dalam
setahun.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay ; Render, Barry 2017 cetakan ketiga. Manajemen Operasi : Manajemen
Keberlangsungan dan Rantai Pasokan. Salemba Empat
“2EM19738.Pdf,” n.d.