“MANAJEMEN PERSEDIAAN”
MATA KULIAH MANAJEMEN OPERASIONAL
LANJUTAN
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Badriati Saniah (2002110903)
2. Maulida Syarifa (2002125126)
3. Chika Amanda Putri (2002112142)
4. Windia Nengsih (2002112107)
5. Ari Kurniawan (2002126064)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami selaku penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
“MANAJEMEN PERSEDIAAN”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tugas ini jauh dari kata
sempurna bahkan terdapat banyak kekurangan, baik dari segi teknik penulisan
maupun materi yang telah disampaikan. Oleh karenanya, kami mengharapkan
kritik dan saran dosen pengampu, serta teman-teman sekalian demi tercapainya
kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Selain itu, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang terlibat. Semoga makalah ini dapat bisa bermanfaat bagi kita semua
dimanapun berada, sehingga dapat menambah wawasan lebih dalam mengenai
ilmu lingkungan dan mitigasi bencana.
BAB I......................................................................................................................iv
PENDAHULUAN..................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang.........................................................................................iv
1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................................vi
BAB II......................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
2.1 Pengertian manajemen persediaan............................................................7
2.2 Penting nya persediaan..............................................................................8
2.3 Manajemen persediaan..............................................................................9
2.4 Model model persediaan.........................................................................15
2.5 Model model persediaan untuk permintaan............................................16
2.6 Model model probabilistic lainnya..........................................................19
2.7 Model Periode tunggal............................................................................22
2.8 Sistem periode tetap(p)............................................................................23
BAB III..................................................................................................................24
penutup...................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan..............................................................................................24
3.2 Saran........................................................................................................24
Daftar Pustaka........................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
Persediaan dapat diartikan sebagai stok barang yang akan dijual atau
digunakan untuk periode tertentu. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan
dihadapkan pada sebuah risiko, tidak dapat memenuhi keinginan para
konsumennya. Persediaan dapat muncul secara sengaja maupun tidak disengaja.
Secara sengaja berarti adanya perencanaan untuk mengadakan persediaan.
sedangkan secara tidak sengaja biasanya terjadi apabila persediaan ada akibat
barang tidak terjual yang disebabkan rendahnya permintaan.
B.Fungsi-Fungsi persediaan
1. Mengantisipasi Kekurangan Persediaan
Hal ini harus diperhatikan terutama bagi perusahaan yang berfokus dalam
memproduksi barang. Meskipun pada umumnya supply bahan memang sudah
pasti datang sesuai jadwal, langkah antisipasi tetap penting untuk dilakukan.
Untuk berjaga-jaga jika seumpama persediaan datang terlambat dan akan
berpotensi mengganggu proses produksi.
2. Mengantisipasi Pesanan Persediaan Ternyata Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan
Kondisi seperti pesanan yang tidak sesuai mungkin jarang terjadi. Namun bukan
tidak mungkin bisa terjadi. Perusahaan selalu harus memastikan pesanan
persediaan yang diterima apakah sudah sesuai yang dibutuhkan untuk proses
produksi.
3. Berjaga-jaga Jika Persediaan Yang Dibutuhkan Ternyata Tidak Ada Di Pasaran
Fungsi utama dilakukan manajemen persediaan adalah untuk memastikan
persediaan bahan selalu tersedia. Langkah ini untuk mengantisipasi jikalau bahan
yang biasa digunakan tidak ditemukan di pasaran. Bisa karena stok habis, atau hal
lain
4. Menjamin Lancarnya Proses Produksi
Terutama bagi perusahaan yang berfokus dalam memproduksi barang, proses
produksi harus dipastikan tetap berjalan. Hal ini dilakukan supaya tetap bisa
meraih keuntungan dan menyediakan kebutuhan bagi konsumen. Oleh karena itu
inventory management ini sangat penting demi menjaga ketersediaan persediaan
supaya tetap bisa produksi.
C. Jenis-Jenis Persediaan
1.persediaan bahan mentah
Persediaan bahan mentah atau baku mengacu pada total biaya semua komponen
yang digunakan untuk memproduksi suatu produk.
Bahan-bahan ini dapat diklasifikasikan sebagai bahan langsung atau direct
material (DM) dan bahan tidak langsung atau indirect material (IM).
Bahan langsung adalah komponen yang dapat dengan mudah dihubungkan
kembali ke barang jadi.
2. persediaan bahan dalam proses
Barang dalam proses atau work in process mengacu pada item yang belum selesai
dibuat melalui produksi dan belum siap untuk dijual.
3.persediaan barang jadi
Persediaan barang jadi mengacu pada jumlah produk manufaktur dalam
persediaan yang tersedia bagi pelanggan untuk dibeli.
Rumus persediaan barang jadi merupakan rasio persediaan penting yang dapat
digunakan untuk menghitung nilai barang tersebut untuk dijual.
Menghitung nilai persediaan barang jadi dapat membantu pemilik bisnis lebih
memahami nilai persediaan mereka dan mencatat nilai tersebut sebagai aset di
neraca bisnis.
Mengetahui nilai sebenarnya dari stok yang diproduksi merupakan faktor
penting dalam mengurangi pemborosan bahan, menentukan profitabilitas, dan
mengoptimalkan proses manajemen persediaan.
B. JENIS-JENIS PERSEDIAAN
Persediaan terdiri atas beberapa jenis. Setiap jeis memiliki kerakteristik dan
ciri-ciri khusus tersendiri. Pengelolaan dan pemeliharaannya pun berbeda-beda.
Menurut Heizer dan Render (2004: 61), untuk mengakomodasi fungsi persediaan,
perusahaan memiliki empat jenis persediaan, yaitu:
1. Persediaan bahan baku (raw material inventory), yaitu bahan baku
yang belum memasuki proses produksi yang kegunaannya untuk memisahkan
para pemasok dari proses produksi.
2. Persediaan barang setengah jadi (working in proses inventory),
yaitu bahan baku atau komponen yang sudah mengalami proses produksi, tetapi
masih belum sempurna dan belum dikatakan produk jadi.
3. MRO (Maintenancel/Repair/Operating). Pemeliharaan atau
perbaikan juga diperlukan untuk berjaga-jaga jika ada kerusakan mesin dalam
salah satu proses produksi. MRO ini juga harus dijadwalkan atau diantisipasi.
4. Persediaan barang jadi (finished goods inventory), yaitu produk
akhir yang sudah siap jadi tetapi belum siap untuk dijual.
Selian dari keempat jenis persediaan tersebut, Handoko (1999: 334)
menambahkan persediaan komponen rakitan (purchased parts/component). Ini
adalah persediaan yang tediri atas komponen-komponen yang diperoleh dari
perusahaan-perusahaan lain, dimana komponen tersebut dapat dirakit kembali
menjadi suatu produk jadi.
C. ANALISIS ABC
Analisis ABCAnalisis ABC adalah adalah metode pengklasifikasian barang
berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan
dibagi menjadi 3 kelompok besar yang disebut kelompok A, B dan C. Analisis
ABC membagi persediaan yang menjadi tiga kelas berdasarkan besarnya
nilai (value) yang dihasilkan oleh persediaan tersebut(Schroeder, 2010).
Analisis ABC merupakan aplikasi persediaan yang menggunakan prinsip
pareto. Prinsip ini menyatakan bahwa “critical view and trivial many”.
Prinsip ini mengajarkan untuk memfokuskan pengendalian persediaan kepada
jenis persediaan yang bernilai tinggi atau kritikal daripada yang bernilai
rendah atau trivial. Menurut Schroeder (2010), klasifikasi ABC adalah
sebagai berikut:
1. Kelas A merupakan barang-barang yang memberikan nilai
yang tinggi. Walaupun kelompok A ini hanya diwakili oleh 20% dari
jumlah persediaan yang adatetapi nilai yang diberikan adalah sebesar 80%.2.
2. Kelas B merupakan barang-barang yang memberikan nilai
sedang. Kelompok persediaan kelas B ini diwakili oleh 30% dari jumlah
persediaan dan nilai yang dihasilkan adalah sebesar 15%.3.
3. Kelas C merupakan barang-barang yang memberikan nilai yang
rendah. Kelompok persediaan kelas C diwakili oleh 50% dari total persediaan
yang ada dan nilai yang dihasilkan adalah sebesar 5%
Analisis klasifikasi ABC memiliki beberapa manfaat, diantaranya
sebagai berikut:
• Membantu manajemen dalam menentukan tingkatpersediaan yang
efisien.
• Memberikan perhatian pada jenis persediaan utama yang dapat
memberikan cost benefit yang besar bagi perusahaan.
D. AKURASI CATATAN
Akurasi catatan sangat penting bagi manajemen untuk mengetahui
persediaan yang tersedia. Akurasi catatan adalah sebuah unsur kritis dalam sistem
produksi dan persediaan. Akurasi catatan membuat manajemen fokus pada
barang-barang yang diperlukan daripada menetapkan untuk yakin bahwa
“beberapa dari semuanya” berada dalam persediaan. Ketika sebuah organisasi
dapat menentukan secara akurat apa yang dimilikinya sekarang, organisasi
tersebut dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai pemesanan,
penjadwalan, dan pengiriman.
Sama halnya dengan penyimpanan catatan masuk dan keluar, keamanan
ruang penyimpanan harus baik untuk dapat menjamin akurasi. Sebuah ruang
penyimpanan yang tertata dengan baik akan memiliki akses yang terbatas,
housekeeping yang baik, dan area penyimpanan yang menyimpan persediaan
dalam jumlah yang tetap. Wadah-wadah, rak-rak, dan bagian-bagian akan diberi
label secara akurat.
E. PERHITUNGAN SIKLUS
Walaupun sebuah organisasi mungkin telah memuat usaha-usaha besar
untuk mencatat persediaan secara akurat, catatan-catatan ini harus diverifikasi
melalui audit berkelanjutan. Audit-audit semacam ini dikenal dengan perhitungan
siklus (cycle counting). Berdasarkan sejarah, banyak perusahaan melakukan
persediaan fisik tahunan. Praktik ini kerap harus dilakukan dengan menutup
fasilitas dan menugaskan orang-orang tidak berpengalaman untuk menghitung
bagian-bagian dan bahan.
Catatan-catatan persediaan seharusnya diverifikasi melalui perhitungan
siklus. Perhitungan siklus menggunakan klasifikasi persediaan yang
dikembangkan melalui anlisis ABC. Dengan prosedur-prosedur perhitungan
siklus, barang-barang dihitung, catatan-catatan diverifikasi, dan ketidakakuratan
didokumentasikan secara periodik. Kemudian, penyebab ketidakakuratan dilacak
dan diambil tindakan perbaikan yang tepat untuk menjamin integritas sistem
persediaannya. Barang-barang A mungkin akan sering dihitung satu bulan sekali;
barang-barang B mungkin akan dihitung setiap 3 bulan sekali; dan barang-barang
C mungkin akan dihitung setiap 6 bulan sekali.
Perhitungan siklus juga memiliki berbagai keuntungan berikut:
• Menghindarkan penutupan dan interupsi produksi yang diperlukan untuk
inventarisasi fisik tahunan.
• Menghilangkan penyesuaian persediaan tahunan.
• Audit akurasi persediaan dilakukan oleh pegawai terlatih
• Mempermudah pengidentifikasian dan penanggulangan atas penyebab
kesalahan
• Menjaga akurasi catatan-catatan persediaan.
2.Meminimalkan biaya
Hampir semua model persediaan bertujuan untuk meminimalkan biaya-
biaya total. Jika jumlah biaya setup dan biaya penyimpanan di minimalkan, maka
biaya total juga akan diminimalkan. Ukuran pemesanan yang optimum akan
meminimalkan biaya total tersebut. Ketika kuantitas pemesanan meningkat, biaya
setup dan biaya pemesanan tahuan akan berkurang, namun biaya penyimpanan
akan meningkat karena persediaan yang lebih besar.
Model pesanan tunggal sangat cocok untuk permintaan yang tidak berlanjut
atau terus menerus, berubah-ubah, dan berumur pendek. Model ini khusus dipakai
untuk dua kategori dari permintaan berikut ini:
1. sebuah barang pada jangka waktu yang Permintaan yang ada untuk sebuah
barang pada jangka waktu yang jarang (tidak terus menerus).
2.Permintaan yang tidak pasti untuk barang yang mempunyai masa pakai singkat
pada jangka waktu yang terus menerus.
II.8 Sistem periode tetap(p)
Sistem kuantitas (Q) tetap merupakan sistem pemesanan dengan jumlah
pemesanan yang sama setiap kalinya.
Sistem periode tetap memiliki beberapa asumsi yang sama seperti sistem kuantitas
tetap EOQ dasar:
- Biaya-biaya yang relevan hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
3.1 Kesimpulan
Manajemen persediaan sangat penting dalam sebuah
perusahaan.Merencanakan jumlah persediaan untuk di simpan di gudang hingga
melakukanpengontrolan terhadap barang persediaan yang akan digunakan harus
dapat di aturdengan baik sehingga tujuan dapat tercapai. Salah satu alasan
perusahaan agarmemiliki persediaan adalah untuk memenuhi permintaan
pelanggan, misalnyamenepati tanggal pengiriman.
Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan penting
dalamoperasi bisnis. Persediaan memiliki dua karakteristik penting, yakni:
Persediaantersebut merupakan milik perusahan dam Persediaan tersebut siap
dijual kepadapara konsumen.
Pengendalian persediaan sangat penting dalam sebuah perusahaan karena
jika persediaan terlalu banyak maka biaya penyimpanan dan pemeliharaan pun
akanmeningkat dan resiko kerusakan pun akan meningkat sehingga
menyebabkankualitas barang akan menurun. Dan jika jumlah persediaan terlalu
sedikit makaakan menyebabkan proses produksi dapat terganggu dan pesanan
tidak daapatterpenuhi.
Untuk mengendalikan tingkat persediaan sampai pada tingkat
optimal,dapat digunakan berbagai model diantaranya :
Persediaan Pengaman (Safety Stock),Metode ABC, Just In Time, Metode EOQ
(Economic Order Quantity), dan ReorderPoint (ROP)
3.2 Saran
http://e-journal.uajy.ac.id/8721/3/2EM18917.pdf
http://kuliahmanajemenundip.blogspot.com/2016/05/manajemen-operasional-model-
persediaan.html?m=1
https://www.coursehero.com/file/p2hlogh/MODEL-MODEL-PERSEDIAAN-
Permintaan-Independen-versus-Permintaan-Dependen/
https://marieffauzi.wordpress.com/2013/10/31/6-manajemen-persediaan-inventory-
management/
https://www.academia.edu/37698086/MANAJEMEN_PERSEDIAAN’
https://www.academia.edu/10171140/MANAJEMEN_OPERASI_EOQ_