Anda di halaman 1dari 30

Makalah Seminar Manajemen Keuangan (SMK)

Manajemen Persediaan

Dosen : Novita Rosanti

Disusun Oleh : Kelompok 1

Nama Anggota :

Deny Surya Pratama (16179189)

Idil Aswar (17179341)

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

nikmat dan rahmat yang ada, sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya tulis atau makalah yang berjudul “Manajemen Persediaan”.

Makalah atau karya tulis ini adalah sebagai tugas yang telah diamanatkan

untuk diselesaikan secara tepat waktu dimata kuliah “Seminar Manajemen

Keuangan”.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membagi ilmu, waktu, dan terlibat dalam makalah ini sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini. Diharapkan nya makalah ini dapat bermanfaat

bagi penyimak atau pembaca. Baik itu masyarakat luas termasuk

karyawan, pelajar, dan golongan masyarakat lainnya. sebagai ilmu yang

baru, bermanfaat, dan membuka wawasan baru pula tentang materi yang

telah penulis berusaha bawakan. Dan, dapat menyimpulkan atau

mengambil pokok penting dalam pembahasan materi ini.

Sebagai akhir kata, diketahui bahwa makalah ini masih jauh dari

kata sempurna. Mengingat penulis dalam tahap proses belajar. Maka dari

itu, penulis makalah ini akan senang hati dan menantikan kritik dan saran

yang membangun. Guna menambah pengetahuan juga buat penulis dan

apa saja yang menjadi kekurangan penulis dalam menulis karya tulis atau

makalah ini, dan apa yang harus dipertahankan dalam karya tulis ini.

Makassar, 01 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................

Daftar Isi................................................................................................................

ii

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang......................................................................................................

Rumusan Masalah................................................................................................

Tujuan Pembelajaran............................................................................................

BAB II Pembahasan

A. Landasan Teori.................................................................................................

B. Pembahasan....................................................................................................

1. Definisi Manajemen Persediaan.......................................................................

ii
2. Apa yang Membuat Manajemen

Persediaan Penting bagi Bisnis............................................................................

3. Fungsi Manajemen Persediaan........................................................................

4. Faktor Apa Saja yang

Dapat Mempengaruhi Persediaan........................................................................

5. Cara Menentukan Biaya Persediaan................................................................

11

6. Metode Manajemen Persediaan.......................................................................

13

7. Kegiatan yang Dilakukan

Manajemen Persediaan........................................................................................

15

8. Cara Mengatasi Masalah Persediaan..............................................................

19

BAB III Penutup

iii
Kesimpulan...........................................................................................................

23

Daftar Pustaka.....................................................................................................

25

iv
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menerapkan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari tidak

dapat dipraktikkan tanpa mengerti apa itu manajemen. Pengertian ilmu

manajemen secara umum wajib dipahami agar dapat diimplementasikan

dengan baik. Manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat

mengatur segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok.

Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu

ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya

yang tersedia.

Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai

kemampuan dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai

dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah sering terjadi di kehidupan

nyata. Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen

secara tidak langsung setiap harinya. Selain itu, manajemen juga dapat

diartikan menurut etimologinya. Manajemen berarti sebagai seni mengatur

dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno.

Manajemen juga dapat diartikan sebagai usaha perencanaan,

koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada demi mencapai

tujuan secara efektif dan efisien. Dengan menerapkan ilmu manajemen,

diharapkan sesuatu yang sedang dikerjakan dapat selesai tepat waktu

1
dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia. Tujuan tercapai karena

terorganisir secara baik.

Dalam hal ini, salah satu aspek manajemen yaitu manajemen

persediaan termasuk salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam

menjaga adanya jumlah bahan yang ada disuatu usaha. Manajemen

persediaan adalah sebuah bagian dari perusahaan yang memiliki tugas

untuk mengatur persediaan barang serta biaya terkait yang dimiliki oleh

perusahaan

Hal-hal seperti cara memperoleh persediaan, penyimpanan hingga

persediaan itu dapat dimanfaatkan. Persediaan merupakan salah satu

aset perusahaan yang sangat berhubungan dengan penjualan maupun

tingkat produksi. Sehingga, jika ada masalah menyangkut mengenai

persediaan akan langsung berpengaruh terhadap kerugian bisnis.

Rumusan Masalah

1. Melihat apakah ada pengaruh manajemen persediaan terhadap

perusahaan dan apa dampaknya

2. Bagaimana menerapkan konsep dari manajemen persediaan kepada

perusahaan

3. Melihat bagaimana perusahaan bisa mengatasi permasalahan apabila

persediaan bahan pada suatu perusahaan menipis.

2
4. Bagaimana menyeimbangkan antara persediaan dengan pelayanan

terhadap pelanggan

Tujuan Pembelajaran

1. Memberi pengetahuan tentang manajemen persediaan

2. Mengenal lebih dekat dengan aspek manajemen persediaan dan hal

yang terkait dengan manajemen persediaan

3. Memberi pengetahuan tentang konsep yang ada manajemen

persediaan

4. Memberi pengetahuan tentang bagaimana cara memanfaatkan

persediaan yang ada

5. Mendapatkan ilmu bagaimana mengatasi masalah persediaan entah itu

kurangnya persediaan atau kelebihan persediaan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

Manajemen persediaan merupakan sistem-sistem untuk mengelola

persediaan. Bagaimana barang-barang persediaan dapat diklasifikasikan

dan seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga. Kemudian, kita

akan mengamati kontrol persediaan dalam sektor pelayanan. Manajer

operasi diseluruh dunia telah menyadari bahwa manajemen persediaan

yang baik sangatlah penting. Di satu sisi, sebuah perusahaan dapat

mengurangi biaya dengan mengurangi persediaan. Di sisi lain, produksi

dapat berhenti dan pelanggan menjadi tidak puas ketika sebuah barang

tidak tersedia. Tujuan manajemen persediaan adalah menentukan

keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan.

Anda tidak akan pernah mencapai sebuah strategi berbiaya rendah tanpa

manajemen persediaan yang baik (Heizer & Render, 2014:512).

- Keakuratan Catatan Persediaan

Keakuratan catatan persediaan adalah prasyarat bagi manajemen

persediaan, penjadwalan, produksi dan pada akhirnya penjualan.

Keakuratan bisa dipertahankan dengan sistem priodik atau perpetual.

Sistem priodik memerlukan persediaan secara teratur (priodik) untuk

menentukan kuantitas persediaan ditangan. Beberapa peritel kecil dan

dimana fasilitas persediaan yang dikelola oleh penjual barang (penjual

4
barang memeriksa kuantitas persediaan di tangan dan menyediakannya

kembali seperlunya) menggunakan sistem priodik. Meskipun demikian

kelemahan sistem priodik adalah kurangnya pengendalian antara tinjauan

dan perlunya membawa persediaan tambahan untuk melindunginya dari

kekurangan persediaan.

Variasi dari sistem periodik adalah sistem dua tempat sampah.

Dalam praktiknya, manajer toko akan mempersiapkan dua wadah (masing

masing wadah dengan persediaan yang cukup untuk memenuhi

permintaan sepanjang waktu yang diperlukan untuk menerima pesanan

lainnya) dan menempatkan pesanan ketika wadah kosong.

Alternatif lainnya adalah persediaan perpetual menelusuri

penerimaan dan pengurangan persediaan secara berkelanjutan.

Penerimaan persediaan biasanya dicatat di departemen penerimaan

dalam beberapa cara setengah otomatis, seperti melalui pembaca kode

batang (barcode), dan pengeluaran persediaan dicatat saat barang

meninggalkan ruang penyimpanan atau di perusahaan ritel dicatat dikasir

penjualan.

Terlepas dari sistem persediaan yang ada, keakuratan catatan

penjualan membutuhkan penyimpanan catatan persediaan masuk dan

keluar yang baik, termasuk keamanan yang baik. Ruang penyimpanan

yang tertata dengan baik, akses terbatas, tata graha yang baik serta

tempat penyimpanan yang bisa menyimpan dalam jumlah yang tetap.

5
Dalam fasilitas penyimpanan manufaktur ataupun ritel dimana wadah, rak

dan bagian penyimpanan diberi label secara akurat. Keputusan penting

mengenai pemesanan, penjadwalan, dan pengiriman hanya dibuat ketika

perusahaan mengetahui persediaan apa saja yang ada ditangan (Heizer &

Render, 2014:515).

B. Pembahasan

1. Definisi Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan merupakan sistem yang megelola

persediaan disuatu perusahaan. Yaitu, bagaimana barang-barang

persediaan dapat diklarifiaksikan dan seberapa akurat catatan persediaan

dapat dijaga.

seluruh proses untuk pengelolaan persediaan, termasuk mengatur

persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Umumnya proses ini mencakup

pemesanan, penyimpanan, penggunaan, dan penjualan persediaan.

Tidak hanya itu saja, proses manajemen persediaan juga

mencakup tentang bagaimana perusahaan akan mengelola bahan

mentah, komponen, produk jadi, serta pengelolaan pergudangan dan

pemrosesan produk.

6
2. Apa yang Membuat Manajemen Persediaan Penting bagi Bisnis

Manajemen persediaan sangat penting untuk kesehatan

perusahaan, karena ini dapat membantu memastikan persediaan stok

barang yang sesuai, sehingga tidak ada terlalu banyak atau terlalu sedikit

stok.

Di sisi lain, manajemen inventaris juga dapat membantu

perusahaan untuk membatasi risiko kehabisan stok dan catatan

persediaan produk yang tidak akurat. Oleh karena itu, sangat penting bagi

perusahaan untuk memahami dan menerapkan manajemen inventaris

yang tepat.

Persediaan merupakan aset perusahaan yang ‘nganggur’ atau

lebih mudahnya yaitu aset yang disimpan dan menunggu untuk

digunakan/dijual. Contoh dari persediaan ini adalah persediaan barang

dagang (apabila perusahaan dagang) dan pada perusahaan manufaktur

ini akan lebih luas lagi seperti material (bahan baku), barang jadi dan

barang setengah jadi.

Untuk mengatur persediaan dagang ini bisa dikatakan susah susah

gampang, jika persediaan yang ada jumlahnya berlebihan, maka

persediaan tentu menimbulkan pengeluaran yang tinggi. Karena itu, setiap

barang yang disimpan pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Namun, jika persediaan yang tersedia kurang, maka akan

menghambat kegiatan produksi dan akhirnya menyebabkan kehilangan

7
konsumen dan penjualan. Adanya ketidakpastian terhadap waktu

pemesanan, pasokan dari supplier hingga ketidakjelasan permintaan ini

semua perlu diatur agar tidak timbul dalam sebuah perusahaan.

Karenanya diperlukan manajemen persediaan agar semua dapat

dikendalikan.

3. Fungsi Manajemen Persediaan

Dari bisnis kecil seperti usaha mikro kecil menengah (UMKM)

hingga perusahaan berskala besar sekalipun, semuanya membutuhkan

manajemen inventaris yang tepat. Ini bertujuan untuk membantu bisnis

memiliki operasional yang lebih baik.

Namun, tujuan dan fungsi manajemen persediaan tidak hanya itu

saja. Masih ada beberapa fungsi lainnya yang dapat dimanfaatkan

sebagai keuntungan perusahaan.

Adapun fungsi manajemen persediaan antara lain :

- Mengoptimalkan pemenuhan persediaan

- Mengurangi biaya operasional

- Memberikan layanan pelanggan yang lebih baik

- Mencegah kerugian dari pembusukan, pengembalian, dan pencurian.

8
4. Faktor Apa Saja yang Dapat Mempengaruhi Persediaan

Saat mengelola manajemen persediaan, terdapat beberapa faktor

yang perlu dipertimbangkan, beberapa di antaranya adalah sebagai

berikut :

A. Keuangan

Faktor keuangan di sini mencakup banyak hal, termasuk biaya

pinjaman, biaya pajak, biaya operasional gudang, dan perubahan biaya

transportasi. Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi berapa banyak

persediaan barang yang dapat dimiliki digudang perusahaan.

Untuk itu, perlu dipertimbangkan seluruh faktor tersebut saat

melakukan manajemen inventaris.

B. Pemasok

Supplier atau pemasok dapat memiliki pengaruh yang besar pada

pengendalian atau manajemen inventaris.

Secara umum, bisnis yang sukses akan membutuhkan pemasok

yang dapat diandalkan guna merencanakan pengeluaran dan mengatur

produksi. Oleh sebab itu, pastikan suatu perusahaan memiliki pemasok

produk yang andal agar dapat mencegah kekurangan produk atau

keterlambatan pada proses produksi.

9
C. Lead Time

Lead time atau waktu tunggu merupakan waktu yang dibutuhkan

saat menunggu barang dipesan sampai barang itu tiba. Dalam hal ini,

waktu tunggu dapat sangat bervariasi, tergantung pada jenis produk dan

proses manufaktur yang dilibatkan.

Apabila kita tidak memperhitungkan lead time, maka akan ada

kemungkinan kita akan kekurangan stok. Untuk itu, sesuaikan lead time

dengan kebutuhan persediaan barang.

D. Jenis Produk

Perlu diketahui bahwasanya tidak semua produk dapat disimpan

untuk waktu yang lama. Beberapa di antaranya mungkin akan mudah

rusak atau bahkan tidak dapat digunakan sama sekali.

Oleh karena itu, perlu mengelolanya untuk memastikan bahwa

semua produk persediaan memiliki tanggal kedaluwarsa yang cukup lama.

E. Manajemen

Faktor lainnya yang tidak kalah penting adalah manajemen

persediaan itu sendiri. Untuk mengelola persediaan, dibutuhkan kerja

sama yang baik dari semua pihak terkait untuk mengawasi seluruh proses

penyimpanan.

10
jika manajemen tidak berjalan dengan baik, maka proses

operasional juga dapat terganggu dan pada akhirnya merugikan

perusahaan.

F. Faktor Eksternal

Beberapa faktor eksternal mungkin berpotensi untuk

mempengaruhi persediaan barang. Misalnya seperti penurunan tingkat

ekonomi atau tingkat persaingan lokal yang tinggi.

Faktor-faktor ini sebagian besar di luar kendali, jadi ada baiknya

untuk menilai faktor eksternal secara teratur agar perusahaan tetap siap

dalam menghadapi kemungkinan yang akan terjadi.

5. Cara Menentukan Biaya Persediaan

Setelah mengetahui secara jelas mengenai apa itu manajemen

persediaan, tentu akan kurang lengkap apabila tidak membahas cara

menentukan biaya persediaan itu sendiri.

Inilah beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan

persediaan.

- Metode FIFO (First In First Out)

Pada Metode First In First Out ini barang yang pertama kali dibeli

adalah barang yang pertama kali dijual. Karena itu metode ini sesuai

dengan arus biaya yang aktual.

11
Metode ini juga adalah metode yang paling sering digunakan dalam

penilaian persediaan. Metode ini juga menyesuaikan persediaan barang

yang akan keluar tentunya akan sesuai dengan kegiatan produksi yang

nilainya kurang lebih sama dengan harga yang pertama kali masuk.

Karenanya persediaan barang akhir akan sesuai dengan harga baru atau

dengan urutan terakhir yang dibeli. Metode ini juga menggunakan metode

perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP).

Ketika metode ini digunakan selama periode inflasi, maka biaya

unit yang lebih awal masuk akan lebih rendah dibandingkan dengan biaya

unit yang paling akhir. Karena itu juga FIFO ini akan menghasilkan laba

kotor yang lebih tinggi.

- Metode LIFO (Last In First Out)

Berbeda dengan metode FIFO, pada metode Last In First Out

(LIFO) ini adalah sebuah metode pencatatan persediaan untuk mencatat

persediaan yang terakhir dibeli akan dijual terlebih dahulu sedangkan

persediaan yang pertama kali dibeli akan dikeluarkan di kemudian hari.

Satu hal yang perlu diingat bahwa perusahaan tidak lagi

diperbolehkan untuk menggunakan metode Last In First Out dalam

pencatatan persediaan miliknya. Hal ini karena dengan menggunakan

metode ini pajak perusahaan akan lebih kecil saat terjadinya inflasi.

12
- Average

Metode average ini adalah metode yang biasa digunakan untuk

melakukan perhitungan biaya per unit persediaan dengan cara rata-rata

yang tertimbang. Caranya dengan membagi jumlah biaya barang yang

tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang akan dijual sehingga dapat

lah biaya rata-rata per unit.

Setelah mengetahui biaya rata-rata per unit, maka langkah terakhir

adalah dengan menghitung persediaan akhir dan beban pokok penjualan.

Penjelasan di atas merupakan sedikit tentang manajemen

persediaan. Dengan manajemen persediaan kita dapat mengelola

persediaan dengan biaya yang rendah.

Manajemen persediaan merupakan bagian penting dari

perusahaan. Dengan adanya manajemen persediaan, aset perusahaan

lebih terkontrol status dan kondisinya.

Misalnya di dalam perusahaan manufaktur. Persediaan bahan perlu

dikontrol agar tidak sampai kehabisan. Karena jika kehabisan maka bisa

menhambat proses produksi dan penjualan.

6. Metode Manajemen Persediaan

Terdapat empat metode yang dapat digunakan untuk melakukan

manajemen persediaan, yaitu Economic Order Quantity, Periodic Review,

13
Material Requirement Planning dan Just In Time. Penjelasannya ialah

sebagai berikut :.

A. Economic Order Quantity (EOQ)

Economic Order Quantity merupakan salah satu metode

manajemen persediaan. EOQ adalah jumlah pemesanan paling ekonomis.

Maksudnya, jumlah pembelian barang yang dilakukan oleh perusahaan

adalah sesuai dengan pesanan yang diterima.

Jadi, dapat meminimumkan jumlah pemeliharaan barang dan biaya

pemesanannya.

B. Periodic Review

Pada metode ini yang harus Anda lakukan adalah memesan

barang persediaan dengan jangka waktu (interval) yang sama. Pertama

yang harus Anda lakukan adalah membuat jadwal pemesanan barang.

Pemesanan barang dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.

Sehingga biaya yang akan dikeluarkan dapat diperkirakan sebelumnya.

C. Material Requirement Planning (MRP)

Metode MRP atau metode perencanaan kebutuhan material yaitu

perencanaan dan pengendalian persediaan untuk menjamin material atau

bahan baku selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan.

14
Metode MRP bertujuan untuk menjaga persediaan dalam jumlah

yang sedikit. Karena jumlah persediaan sedikit maka biaya persediaan

juga menjadi kecil.

Perencanaan yang dimaksud pada metode ini meliputi rencana

penjadwalan pembelian, jadwal produksi dan pengiriman material.

D. Just In Time (JIT)

Metode ini merupakan metode di mana perusahaan tidak menyetok

atau tidak memiliki persediaan. Just in time berasumsi jika perusahaan

tidak memiliki persediaan, maka perusahaan tidak memiliki biaya/ beban

atas persediaan.

Perusahaan mendatangkan bahan baku hanya pada saat

dibutuhkan saja. Caranya adalah dengan bekerja sama dengan supplier/

pemasok bahan baku.

Perusahaan harus menjalin hubungan yang baik dengan pemasok

sehingga pada saat dibutuhkan persediaan maka pemasok akan segera

memenuhi permintaan.

7. Kegiatan yang Dilakukan Manajemen Persediaan

Ada beberapa kegiatan utama yang dilakukan dalam manajemen

persediaan, seperti :

- Memastikan persediaan yang ada cukup untuk periode berjalan

15
- Memastikan persediaan dikelola dengan optimal

- Biaya persediaan seefisien mungkin, efisiensi yang dimaksud di sini

adalah perusahaan dapat memperkecil biaya persediaan.

Dari ketiga hal yang disebutkan di atas, tujuan utama dari

manajemen persediaan adalah melakukan efisiensi biaya. Ujungnya

adalah untuk membantu perusahaan menghasilkan laba yang lebih

optimal.

Lalu, efisiensi yang ingin dicapai tersebut dapat memperkecil biaya

persediaan. Jadi, apa biaya persediaan itu ?

Biaya persediaan adalah biaya yang muncul akibat adanya

pengadaan persediaan, penyimpanan hingga persediaan tersebut keluar

(dijual atau digunakan) perusahaan.

Biaya persediaan ini sifatnya tidak boleh dianggap sepele

mengingat jumlahnya bisa sangat besar apabila tidak dikelola dengan

baik. Pada umumnya biaya persediaan ini memiliki 4 kategori yang

masing-masingnya memiliki tugas yang berbeda diantaranya :

- Biaya Pemesanan (Order Cost)

Biaya pemesanan merupakan biaya yang akan berkaitan dengan

kegiatan pemesanan persediaan. Biaya pemesanan ini biasanya

mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan mulai dari pertama kali order

hingga barang yang dipesan tersebut tersedia di gudang.

16
1. Biaya Komunikasi

2. Biaya Pengiriman

3. Biaya Packing

4. Biaya Pemrosesan Pesanan

5. Biaya Pemeriksaan Pemesanan

- Biaya Penyimpanan (Carrying Cost)

Biaya ini adalah yang biaya yang dapat muncul dan dikeluarkan

untuk menyimpan barang atau material yang sudah diorder sebelumnya.

Biaya penyimpanan ini dapat berubah sesuai dengan nilai

persediaan yang disimpan. Beberapa contoh biaya penyimpanan ini

diantaranya seperti :

1. Biaya Fasilitas Penyimpanan

2. Biaya Asuransi

3. Biaya Keamanan

4. Biaya Keusangan

5. Biaya Penyusutan Persediaan

6. Biaya Penurunan Harga

7. Biaya Perhitungan Fisik dan Konsiliasi Laporan

17
8. Biaya Penanganan Persediaan

9. Biaya Pelaksana Gudang

10. Biaya Kerusakan Barang

11. Biaya Modal

- Biaya Persiapan (Set Up Cost)

Biaya persiapan atau set up cost akan muncul jika perusahaan

dapat memproduksi barangnya sendiri atau material persediaan yang

telah dibutuhkan. Beberapa contoh set up cost, yaitu:

- Biaya mesin yang sudah tidak berfungsi

- Biaya persiapan tenaga kerja

- Biaya surat menyurat

- Biaya persiapan peralatan dan perlengkapan

- Biaya penjadwalan

- Biaya Kehabisan (Shortage Cost)

Manajemen persediaan kadang kali tentu akan kehabisan atau

kekurangan karenanya biaya kekurangan atau yang biasa adalah disebut

shortage cost akan muncul apabila bahan persediaan tidak tersedia.

18
Seperti contoh jika perusahaan menerima sebuah pesanan namun

saat hendak akan diproduksi, ternyata tidak ada bahan bakunya sehingga

perusahaan tidak dapat memenuhi pesanannya.

Karena itu, terdapat peluang yang timbul akibat dari kekurangan

persediaan tersebut seperti :

1. Kehilangan Penjualan

2. Kehilangan Pelanggan

3. Kehilangan Pemesanan Khusus

4. Biaya Pengiriman Khusus

5. Produksi Terganggu

6. Gangguan Jadwal Produksi

8. Cara Mengatasi Masalah Persediaan Berlebih Maupun Yang

Berkurang

Pengelolaan stok dianggap penting dalam perusahaan karena

berkaitan dengan perhitungan laba rugi. Apalagi untuk perusahaan

manufaktur persediaan tak hanya barang jadi saja namun juga setengah

jadi perlu mendapatkan perhatian. Jika salah memperhitungkannya maka

harga jual produk bisa lebih rendah dari harga pokok produksi. Tak jarang

beberapa kesalahan membuat stok mengalami kurang atau lebih yang

19
merugikan pendapatan laba perusahaan. Berikut beberapa masalah stok

yang dihadapi perusahaan beserta solusinya :

A. Perhitungan Fisik Persediaan Tidak Sesuai

Masalah stok yang umum terjadi di berbagai perusahaan ialah

ketidaksesuaian stok dari perhitungan fisik dan catatan perusahaan. Hal

ini bisa terjadi karena beberapa hal seperti barang yang rusak atau cacat,

kekeliruan dalam pencatatan hingga jarang menghitung stok fisik yang

ada di gerai. Untuk mengatasinya anda harus lebih ketat dalam

melakukan perhitungan fisik. Terapkan perhitungan fisik secara rutin entah

itu seminggu sekali maupun satu bulan sekali. Hal ini untuk menyesuaikan

catatan perusahaan dengan jumlah barang yang ada di lapangan.

B. Kekurangan Persediaan

Masalah stok tak hanya karena kurangnya perhatian perusahaan

atas perhitungan fisik stok gudang namun juga kekeliruan dalam

perhitungan pembelian stok. Bisa saja mengalami kekurangan stok karena

jumlah order barang yang dipesan jauh lebih besar dibandingkan jumlah

bahan baku yang tersedia. Inilah yang membuat penjadwalan pembelian

bahan baku sangat dibutuhkan. Perhitungkan jumlah pesanan produk dan

selalu siapkan produk cadangan setiap bulannya. Cadangan produk ini

akan membantu saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di masa

mendatang sehingga stok yang dibutuhkan tidak tersedia.

20
C. Kelebihan Persediaan

Selain masalah kekurangan stok anda mungkin akan menemui

masalah persediaan lain seperti kelebihan stok. Kelebihan stok mungkin

saja terjadi dikarenakan kekeliruan perhitungan yang mengakibatkan

pembelian bahan produksi overload. Kesalahan pencatatan nhva bisa

menjadi salah satu faktornya. Jumlah pesanan yang dibatalkan juga bisa

jadi alasan anda mengalami kelebihan stok. Untuk itu ada beberapa solusi

yang ditawarkan diantaranya menjual produk yang masa kadaluarsanya

hampir habis dengan harga lebih murah ketimbang biasanya. juga bisa

menjual item stok yang berlebihan kepada supplier atau perusahaan yang

produknya tidak sejenis dengan perusahaan anda namun menggunakan

bahan baku yang sama.

D. Bangun Sistem Peringatan Dini

Pemeliharaan dan pengawasan stok sangat dibutuhkan untuk

perusahaan. Persediaan juga bagian dari aset perusahaan yang wajib

untuk diawasi setiap saat. Oleh karenanya bangun sistem peringatan dini

yang bisa memberikan warning saat anda mengalami kekurangan

maupun kelebihan stok. Dengan sistem ini anda jadi lebih awas dan

mampu mengontrol stok persediaan yang dimiliki.

E. Monitoring

Monitoring dibutuhkan untuk mengawasi jumlah stok persediaan di

lapangan dengan fisik sudah sesuai. Monitoring ini bisa dibantu dengan

21
bantuan teknologi sehingga informasi yang disampaikan lebih real time,

detail dan akurat. Lakukan pemeriksaan secara rutin entah itu seminggu

sekali maupun sebulan sekali. Perlu adanya kerja sama tim antara

pengawas dan kepala gudang dengan bagian akuntansi yang

memperhitungkan besaran pembelian yang harus dilakukan .

F. Lakukan Matrik Klarifikasi

Matrik klarifikasi digunakan untuk setiap barang agar item penting

bisa terlihat lebih jelas. Jika item yang penting tinggal sedikit maka anda

bisa mendapat sinyal untuk segera membelinya. Dengan adanya matrik

klarifikasi anda bisa memilah – Milah item persediaan mana yang paling

penting dan mana yang bisa tunda dahulu.

G. Kurangi atau Tambah Modal Kerja

Saat terjadi kekurangan stok atau kelebihan stok maka modal kerja

juga ikut terganggu. Harus selalu menyiapkan dana cadangan agar ketika

terjadi kekurangan maka ada dana untuk menambahkan modal kerja.

Apabila terjadi kelebihan pun produk bisa dialihkan fungsikan untuk

produk lainnya. Modal kerja dikurangi untuk menekan stok yang

berlebihan.

22
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi, kelompok kami menarik kesimpulan bahwa manajemen

persediaan merupakan sistem yang megelola persediaan disuatu

perusahaan. seluruh proses untuk pengelolaan persediaan, termasuk

mengatur persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Apa yang membuat manajemen persediaan penting bagi suatu

bisnis ialah Manajemen persediaan membuat perusahaan lebih

terorganisir dalam mengatur persediaan yang mereka miliki, dan dapat

membantu memastikan persediaan stok barang yang sesuai, sehingga

tidak ada terlalu banyak atau terlalu sedikit stok.

Kegiatan yang dilakukan dalam manajemen persediaan juga

membantu dalam jalannya suatu produktivitas yang dilakukan suatu

perusahaan dengan tujuan mendapatkan sebanyak mungkin

konsumen/pelanggan. Adapun beberapa kegiatannya ialah memastikan

persediaan yang ada cukup untuk periode berjalan, memastikan

persediaan dikelola dengan optimal, biaya persediaan seefisien mungkin,

efisiensi yang dimaksud di sini adalah perusahaan dapat memperkecil

biaya persediaan.

23
Persediaan merupakan aset perusahaan yang tertinggal, atau lebih

mudahnya yaitu aset yang disimpan dan menunggu untuk

digunakan/dijual.

Contoh dari persediaan ini adalah persediaan barang dagang

(apabila perusahaan dagang) dan pada perusahaan manufaktur ini akan

lebih luas lagi seperti material (bahan baku), barang jadi dan barang

setengah jadi.

Untuk mengatur persediaan dagang ini bisa dikatakan susah susah

gampang, jika persediaan yang ada jumlahnya berlebihan, maka

persediaan tentu menimbulkan pengeluaran yang tinggi.

Karena itu, setiap barang yang disimpan pasti membutuhkan biaya

yang tidak sedikit. Biaya persediaan adalah biaya yang muncul akibat

adanya pengadaan persediaan, penyimpanan hingga persediaan tersebut

keluar (dijual atau digunakan) perusahaan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Website :

- https://www.jurnal.id/id/blog/manajemen-persediaan/

- https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-

persediaan/

- https://kumparan.com/nikenekasaputri32/mengenal-pentingnya-

manajemen-persediaan-pada-perusahaan-manufaktur-1v1OQe6J8QB/full

- https://blog.qontak.com/manajemen-persediaan/

Pustaka :

Resista Vikaliana, Yayan Sofian, Novi Solihati, Dimas Bayu Adji, Saskia

Suci Maulia. (2020). Manajemen Persediaan. Bandung, Jawa Barat.

Media Sains Indonesia.

25

Anda mungkin juga menyukai