Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)


Disusun untuk memenuhi mata kuliah:
MANAJEMEN OPERASIONAL BISNIS
Dosen Pengampu:
Yoyok Setiawan, M.M

Disusun oleh:
Kelompok 5
Faizal Aly Kurniawan 126405202149
Hafidz Syarifudin Baihaqy 126405202157
Lutfi Fida Lailia 126405202167
Muhamad Slamet 126405202180

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


JURUSAN BISNIS DAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
MEI 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualakum Wr. Wb
Dengan penuh rasa syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat
rahmat karunianya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Persediaan
(Inventory)" tepat pada waktunya. Tujuan pembuatan makalah ini guna untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Operasional Bisnis. Dengan membuat tugas ini kami berharap bisa
mendapat pengetahuan yang bermanfaat.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan banyak sekali bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis juga
bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
3. Bapak Refki Rusyadi, M.Pd.I. selaku Koordinator Program Studi Manajemen Bisnis
Syariah.
4. Yoyok Setiawan, M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Operasional Bisnis
yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini..
5. Semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang telah kita tulis ini tentunya tak lepas dari kekurangan maupun kelebihan
dari segi bahasa maupun dari segi susunan kalimatnya. Maka, kami akan menerima kritik dan
saran yang dari pembaca semoga dapat memperbaiki hal-hal yang kurang baik dari makalah
ini dan menjadikan kami semakin berwawasan luas.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat luas. Kami
mohon maaf jika ada kesalahan dari pembuatan makalah yang disengaja maupun tidak
disengaja.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tulungagung, 1 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 2
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
A. Definisi Manajemen Persediaan ..................................................................................... 4
B. Tujuan dan Kegunaan Manajemen Persediaan ............................................................... 5
C. Klasifikasi Persediaan ..................................................................................................... 6
D. Teknik Mengelola Manajemen Persediaan ..................................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen persediaan adalah aspek penting dalam pengelolaan bisnis dan


operasional perusahaan. Persediaan merujuk pada jumlah barang atau bahan yang
tersedia untuk digunakan atau dijual dalam bisnis. Manajemen persediaan melibatkan
perencanaan, pengadaan, pengendalian, dan pengawasan persediaan guna memastikan
ketersediaan yang memadai untuk memenuhi permintaan pelanggan, sambil
menghindari biaya penyimpanan yang berlebihan.

Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif dan dinamis, manajemen


persediaan yang efektif menjadi kunci keberhasilan operasional perusahaan.
Ketidakmampuan untuk mengelola persediaan dengan baik dapat mengakibatkan
beberapa masalah, seperti biaya penyimpanan yang tinggi, penurunan kepuasan
pelanggan karena ketersediaan produk yang rendah, atau bahkan kekurangan
persediaan yang menghambat produksi dan pengiriman.

Selain itu, manajemen persediaan yang efisien juga dapat membantu perusahaan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi kerugian karena kadaluwarsa
atau kerusakan barang, dan meningkatkan efisiensi produksi. Dengan mengelola
persediaan dengan hati-hati, perusahaan dapat mengurangi biaya persediaan,
meningkatkan aliran kas, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Makalah ini bertujuan untuk membahas definisi, tujuan, kegunaan dan


klasifikasi dalam manajemen persediaan, serta pentingnya mengadopsi praktik terbaik
dalam pengelolaan persediaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Makalah ini
juga akan menjelaskan berbagai teknik dan strategi yang dapat digunakan untuk
mengoptimalkan persediaan, termasuk penggunaan perangkat lunak manajemen
persediaan yang canggih.

Dengan memahami konsep dan prinsip manajemen persediaan yang baik,


perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola persediaan
mereka dengan efektif. Ini mencakup perencanaan permintaan yang akurat, penerapan
metode pengendalian persediaan yang efisien, penggunaan teknologi informasi untuk

2
memantau dan melacak persediaan, serta pengambilan keputusan yang tepat dalam hal
pengadaan dan pengaturan persediaan.

Dalam konteks global saat ini, manajemen persediaan juga dihadapkan pada
tantangan yang berkaitan dengan rantai pasok yang kompleks dan sering kali
melibatkan mitra bisnis di berbagai lokasi geografis. Oleh karena itu, penting untuk
menggabungkan konsep manajemen persediaan dengan prinsip-prinsip manajemen
rantai pasok yang efektif untuk mencapai efisiensi dan keunggulan kompetitif.

Melalui makalah ini, diharapkan pembaca akan mendapatkan pemahaman yang


komprehensif tentang manajemen persediaan, termasuk tujuan, klasifikasi, dan teknik
mengelola yang terkait dengannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Definisi Manajemen Persediaan?


2. Apa saja Tujuan dan Kegunaan Manajemen Persediaan?
3. Bagaimana Klasifikasi Persediaan itu?
4. Bagaimana Teknik Mengelola Manajemen Persediaan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Definisi Manajemen Persediaan


2. Untuk mengetahui Tujuan dan Kegunaan Manajemen Persediaan
3. Untuk mengetahui dan memahami Klasifikasi Persediaan
4. Untuk mengetahui dan memahami Teknik Mengelola Manajemen Persediaan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Persediaan


Persediaan merupakan barang-barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang
tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik berupa
bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang-barang untuk keperluan operasi,
atau barang-barang untuk keperluan suatu proyek1. Persediaan juga merupakan suatu
aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual
dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam
pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam proses produksi.2
Secara umum pengertian persediaan atau inventory merupakan suatu aset yang
ada dalam bentuk barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam operasi perusahaan
maupun barang-barang yang sedang di dalam proses pembuatan
Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan
keunggulan kompetitif jangka panjang. Mutu, rekayasa, produk, harga, lembur,
kapasitas berlebih, kemampuan merespon pelanggan akibat kinerja kurang baik, waktu
tenggang (lead time) dan profitabilitas keseluruhan adalah hal-hal yang dipengaruhi
oleh tingkat persediaan. Perusahaan dengan tingkat persediaan yang lebih tinggi
daripada pesaing cenderung berada dalam posisi kompetitif yang lemah. Kebijaksanaan
manajemen persediaan telah menjadi sebuah senjata untuk memenangkan kompetitif.
Beberapa definisi manajemen persediaan yang dikemukakan oleh ahli adalah
sebagai berikut:3
1. Herjanto berpendapat salah satu aset penting dalam perusahaan karena
mempunyai nilai yang cukup besar dan mempunyai pengaruh terhadap besar
kecilnya biaya operasi, perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan
suatu kegiatan yang penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen
perusahaan.
2. Keown menerangkan bahwa manajemen persediaan adalah pengontrolan asset
digunakan dalam proses produksi atau diproduksi dijual dengan jalan normal

1
Indrajit, R.E., dan Djokopranato, R. 2003. Manajemen Persediaan. Edisi Pertama. Gramedia, Jakarta
2
Alexandri, B. 2009. Manajemen Keuangan Bisnis. Edisi Kedua.Penerbit Alfabeta IKAPI, Bandung
3
Bella dan Jacky, 2018, Analisis Penerapan Manajemen Persediaan Pada Cv. Indospice Manado, Jurnal
EMBA hal. 1448

4
dalam operasi perusahaan. Pentingnya manajemen persediaan bagi perusahaan
tergantung pada besarnya investasi persediaan.
3. Menurut Herjanto manajemen persediaan sebagai salah satu aset penting dalam
perusahaan karena mempunyai nilai yang cukup besar dan mempunyai
pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi, perencanaan dan pengendalian
persediaan merupakan suatu kegiatan yang penting yang mendapat perhatian
khusus dari manajemen perusahaan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan (inventory) adalah


bahan-bahan atau barang (sumberdaya organisasi) yang disimpan yang akan
dipergunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya : untuk proses produksi atau
perakitan, untuk suku cadang dari peralatan, maupun untuk dijual. Walaupun
persediaan hanya merupakan suatu sumber dana yang menganggur, akan tetapi dapat
dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan.

B. Tujuan dan Kegunaan Manajemen Persediaan


Laba yang maksimal dapat dicapai dengan meminimalkan biaya yang berkaitan
dengan persediaan. Namun meminimalkan biaya persiapan dapat dicapai dengan
memesan atau memproduksi dalam jumlah yang kecil, sedangkan untuk meminimalkan
biaya pemesanan dapat dicapai dengan melakukan pesanan yang besar dan jarang. Jadi
meminimalkan biaya penyimpanan mendorong jumlah persediaan yang sedikit atau
tidak ada, sedangkan meminimalkan biaya pemesanan harus dilakukan dengan
melakukan pemesanan persediaan dalam jumlah yang relatif besar, sehingga
mendorong jumlah persediaan yang besar.4
Alasan yang kedua yang mendorong perusahaan menyimpan persediaan dalam
jumlah yang relatif besar adalah masalah ketidakpastian permintaan. Jika permintaan
akan bahan atau produk lebih besar dari yang diperkirakan, maka persediaan dapat
berfungsi sebagai penyangga, yang memberikan perusahaan kemampuan untuk
memenuhi tanggal penyerahan sehingga pelanggan merasa puas. Secara umum alasan
untuk memiliki persediaan adalah sebagai berikut:5

4
Erlina, 2002, Manajemen Persediaan, USU digital library
5
Ibid

5
1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya
penyimpanan.
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal
pengiriman.
3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat dari:
a. Kerusakan mesin;
b. Kerusakan komponen;
c. Tidak tersedianya komponen;
d. Pengiriman komponen yang terlambat;
e. Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan;
f. Untuk memanfaatkan diskon.
g. Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kegiatan manajemen ini berupaya


untuk melakukan pengaturan terhadap barang persediaan perusahaan sebaik mungkin.
Jadi barang persediaan dapat disimpan dengan maksimal sehingga perusahaan tidak
perlu mengalami kerugian. Berikut tujuan dari adanya manajemen persediaan:6
a. Dapat mengantisipasi apabila permintaan dan penawaran berubah;
b. Memastikan ketersediaan bahan atau barang melalui safety stock;
c. Mengurangi risiko harga naik;
d. Menjaga ketersediaan bahan dan barang yang diproduksi secara musiman;
e. Mengurangi risiko pengiriman bahan yang terlambat;
f. Mendapatkan diskon supplayer dari pesanan yang banyak atau grosir;
g. Memutuskan jumlah persediaan yang perlu disimpan sebagai bentuk
tindakan berjaga-jaga;
h. Mengawasi bila ada persediaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

C. Klasifikasi Persediaan
Diantara pengertian yang telah dibahas di sub bab sebelumnya, maka inventory
dapat diklasifikasikan sesuai yang ditentukan oleh jenis perusahaan, apabila jenis
perusahaan yang membeli barang akan dijual lagi, maka klasifikasi hanya ada satu

6
Bayu Kurniawan, 2022, Manajemen Persediaan: Pengertian, Fungsi, Tujuan & Contoh dalam
httos://komerce.id/blog/manajemen-persediaan/

6
macam saja persedian barang dagangnya. Sedangkan bila jenis perusahaan adalah
pabrikasi yaitu perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi.
Klasifikasi persediaan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu klasifikasi
berdasarkan fungsinya; klasifikasi berdasarkan bentuk fisiknya; dan klasifikasi
berdasarkan sifat ketergantungan.
1. Klasifikasi Persediaan Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan kepada fungsinya persediaan dikelompokkan menjadi 3
jenis, yaitu Lot-size inventory; fluctuation stock, dan anticipation stock.
a) Lot-size-inventory
Yaitu persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar
dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Cara ini dilakukan dengan
tujuan memperoleh potongan harga (quantity discount) karena
pembelian dalam jumlah yang besar, dan memperoleh biaya
pengangkutan per unit yang rendah
b) Fluctuation stock
Merupakan persediaan yang diadakan untuk menghadapi
permintaan yang tidak bisa diramalkan sebelumnya, serta untuk
mengatasi berbagai kondisi tidak terduga seperti terjadi kesalahan
dalam peramalan penjualan, kesalahan waktu produksi, kesalahan
pengiriman
c) Anticipation Stock
Yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diramalkan seperti mengantisipasi pengaruh
musim, dimana pada saat permintaan tinggi perusahaan tidak mampu
menghasilkan sebanyak jumlah yang dibutuhkan. Disamping itu juga
persediaan ini ditujukan untuk mengantisipasi kemungkinan sulitnya
memperoleh bahan sehingga tidak menggangu operasi perusahaan
2. Klasifikasi Persediaan Berdasarkan Bentuk Fisiknya
Sedangkan berdasarkan kepada bentuk fisiknya pesediaan dapat
dikelompokkan ke dalam menjadi 5 jenis persediaan,yaitu persediaan: bahan
baku (raw material), komponen rakitan (parts/components), bahan pembantu
(supplies), barang dalam proses (work ing process), dan barang jadi (finished
goods).
a) Bahan baku
7
Adalah barang-barang berwujud (seperti : kayu, tanah liat, besi)
yang akan digunakan dalam proses produksi. Barang tersebut bisa
diperoleh dari sumber alam, dibeli dari para pemasok, atau dibuat
sendiri untuk dipergunakan dalam proses selanjutnya.
b) Komponen Rakitan
Adalah bagian produk yang diperoleh dari perusahaan lain yang
secara langsung akan dirakit oleh perusahaan produksi
c) Bahan pembantu
Merupakan barang atau bahan yang dipergunakan di dalam
proses produksi, akan tetaapi tidak merupakan bagian daari produk
akhir
d) Barang dalam proses atau barang setengah jadi
Adalah seluruh barang/bahan yang telah mengalami pengolahan
(merupakan hasil dari suatu proses) akan tetapi masih harus
mengalami pengolahan lebih lanjut untuk siap menjadi produk jadi
e) Barang jadi
Barang jadi adalah seluruh barang yang telah mengalami
pengolahan dan telah siap di jual kepada konsumen.
3. Klasifikasi Berdasarkan Sifat Ketergantungan
Persediaan bisa diklasifikasikan berdasarkan sifat ketergantungan
kebutuhan antara satu item dengan item lainnya yaitu dependent demand item
dan independent demand item.
a) Dependent demand item
Merupakan persediaan yang itemnya saling tergantung pada
kebutuhan lain, biasanya berupa komponen atau bahan baku yang
akan digunakan untuk membuat barang jadi.
b) Independent demand item
Merupakan persediaan yang permintaannya hanya terkait
dengan barang itu sendiri atau suatu permintaan terhadap berbagai
item barang yang tidak ada kaitannya antara satu dengan lainnya.
Misalnya suatu departemen atau divisi menghasilkan berbagai barang
yang tidak saling terkait dengan yang semata-mata untuk memenuhi
permintaan eksternal. Contohnya sepeda, mobil, obat-obatan dll.

8
D. Teknik Mengelola Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan merupakan salah satu aset penting dalam perusahaan
karena mempunyai nilai yang cukup besar dan mempunyai pengaruh terhadap besar
kecilnya biaya operasi, perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan suatu
kegiatan yang penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan.
Maka dari itu diperlukan teknik dalam mengelola manajemen perusahaan,
beberapa teknik yang bisa dipakai dalam pengelolaan manajemen persediaan adalah
sistem ABC; Model Economic Order Quantity (EOQ); Titik Pemesanan Kembali
(Recorder Point); Sistem Materials Requirement Planning (MRP); dan Sistem Just-In-
Time (JIT).
1. Sistem ABC
Pada metode ini inventory dikelompokkan ke dalam 3 kelompok, yaitu:
A, B dan C. Kelompok A mencakup inventory yang melibatkan investasi
dengan nilai dolar (atau rupiah) terbesar. Kelompok B terdiri dari inventory
yang melibatkan investasi dengan nilai dolar terbesar berikutnya. Kelompok
C terdiri dari jumlah inventory yang banyak tetapi membutuhkan investasi
yang relatif kecil. Pemantauan atas kelompok A dilakukan terus menerus,
atas kelompok B dilakukan secara periodik (misalnya per minggu).
Sedangkan untuk kelompok C dipantau dengan cara inventory disimpan ke
dalam 2 bin (two-bin method), bin pertama dan kedua. Bila sebuah barang
diperlukan, barang diambil dari bin pertama. Jika bin pertama habis, maka
pesanan dilakukan untuk mengisi bin pertama yang diambilkan dari bin
kedua. Besarnya dolar yang diinvestasikan pada kelompok A dan B
melahirkan model yang lebih baik, yaitu model EOQ
2. Model Economic Order Quantity (EOQ)
Pada umumnya perusahaan menggunakan cara tradisional dalam
mengelola persediaan, yaitu dengan cara memiliki persediaan minimal untuk
mendukung kelancaran proses produksi. Di samping itu, perusahaan juga
memperhitungkan biaya persediaan yang paling ekonomis yang dikenal
dengan istilah Economic Order Quantity atau EOQ. EOQ akan menjawab
pertanyaan berapa banyak kuantitas bahan baku yang harus dipesan dan
berapa biayanya yang paling murah atau paling ekonomis.

9
Persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang jadi
harus dihitung tingkat perputarannya (turn overnya) tujuannya adalah untuk
pengendalian. Teknik perhitungan perputaran bahan sebagai berikut:

Pengelolaan bahan baku merupakan unsur penting manajemen yang


harus dikelola secara profesional. Besar kecilnya persediaan bahan baku
berhubungan langsung dengan modal yang diinvestasikan ke dalamnya;
makin besar persediaan bahan baku, makin besar investasi dan makin besar
beban biaya modal, dan sebaliknya. Besar kecilnya nilai persediaan bahan
baku dipengaruhi oleh:
a. Estimasi dan perencanaan volume penjualan;
b. Estimasi dan perencanaan volume produksi;
c. Estimasi dan perencanaan kebutuhan bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi;
d. Biaya order pembelian;
e. Biaya penyimpanan;
f. Harga bahan baku.
Manajemen harus menghitung biaya yang paling ekonomis pada setiap
jumlah barang yang dibeli (dipesan). Biaya tersebut adalah saling hubungan
antara harga bahan baku, biaya penyimpanan yang umumnya dihitung
berdasar persentase tertentu dari nilai persediaan rata-rata, jumlah bahan
baku yang dibutuhkan dalam satu periode misalnya dalam satu tahun, dan
biaya pesanan. Teknik perhitungan ini lazim disebut Economic Order
Quantity atau EOQ.
3. Titik Pemesanan Kembali (Recorder Point)

10
Dalam pengelolaan persediaan bahan baku, perusahaan harus
mempunyai persediaan besi (safety stock), yaitu suatu jumlah persediaan
bahan baku yang harus selalu ada dalam gudang untuk menjaga
kemungkinan terlambatnya bahan baku yang di pesan. Di samping itu,
perusahaan juga harus memperhitungkan penggunaan bahan baku selama
waktu menunggu datangnya bahan baku yang di pesan (lead time).
Titik pemesanan kembali adalah titik dimana pesanan bahan baku harus
dilakukan. Hal ini merupakan fungsi dari EOQ, waktu tunggu pesanan dating
atau tenggang waktu, dan persediaan besi atau persediaan pengaman (safety
stock).
4. Sistem Materials Requirement Planning (MRP)
Sistem ini menggunakan konsep EOQ dan komputer untuk
membandingkan kebutuhan produksi dengan sisa inventory yang tersedia
dan menentukan bilamana pesanan harus dilakukan untuk bermacam-macam
bahan dalam daftar kebutuhan material. Keunggulan system ini adalah
mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan kebutuhan inventorynya
secara lebih cermat. Tujuan sistem ini adalah untuk menurunkan investasi
pada inventory tanpa merusak proses produksi.
5. Sistem Just-In-Time (JIT)
Just-in-time (JIT) digunakan untuk tujuan meminimumkan investasi
pada inventory. Filosofi pada model ini adalah barang harus tiba tepat
waktunya pada saat diperlukan dalam proses produksi. Dengan demikian,
sistem tersebut dapat meminimumkan/meniadakan biaya pemeliharaan dan
safety stock. Syarat agar sistem ini dapat berjalan adalah: koordinasi yang
ekstensif di antara karyawan perusahaan, supplier, perusahaan jasa
pengangkutan; kualitas bahan yang baik. Kalau saja ada 1 hal saja yang
bermasalah, maka hal tersebut dapat berdampak pada penyetopan proses
produksi. Dengan demikian, system ini dapat menghasilkan efisiensi dalam
proses produksi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persediaan (inventory) adalah bahan-bahan atau barang (sumber daya organisasi) yang
disimpan yang akan dipergunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Alasan memiliki
ketersediaan: menyeimbangkan biaya pemesanan, memenuhi permintaan pelanggan,
menghindari penutupan fasilitas manufaktur.
Tujuan manajemen persediaan: antisipasi perubahan pesanan, memastikan
ketersediaan barang, mengurangi risiko harga naik, menjaga ketersediaan barang,
mengurangi risiko pengiriman, diskon supplyer, memutuskan jumlah ketersediaan,
mengawasi apabila barang tidak sesuai spesifikasi.
Klasifikasi persediaan: Berdasarkan fungsi (lot size inventory, fluctuation stock,
anticipation stock); Berdasarkan bentuk fisik (Bahan baku, komponen rakitan, bahan
pembantu, barang dalam proses, barang jadi); Berdasarkan sifat ketergantungan
(dependent demand item, independent demand item).
Teknik dalam mengelola manajemen perusahaan, beberapa teknik yang bisa
dipakai dalam pengelolaan manajemen persediaan adalah sistem ABC; Model
Economic Order Quantity (EOQ); Titik Pemesanan Kembali (Recorder Point); Sistem
Materials Requirement Planning (MRP); dan Sistem Just-In-Time (JIT).

B. Saran
Kami selaku penulis sadar masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi dan
masih banyak pula hal-hal yang perlu kami perbaiki, sehingga dengan demikian kami
menyarankan kepada pembaca agar mencari bacaan dari berbagai literatur lainnya yang
memiliki. Dan kami juga berharap tulisan yang kami susun ini bisa memberikan
manfaat bagi para pembaca di masa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alexandri, M. B. (2009). Manajemen Keuangan Binis Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta IKAPI.

Bella, B., & Jacky, J. (2018). Analisis Penerapan Manajemen Persediaan pada CV. Indospice
Manado. Jurnal EMBA, 1448-1457.

Erlina. (2002). Manajemen Persediaan. Sumatera Utara: USU Digital Library.

Indrajit, I., Eko, R., & Djokopranoto, D. (2003). Manajemen Persediaan Edisi Pertama.
Jakarta: Gramedia.

Kurniawan, B. (2022, Agustus 23). Manajemen Persediaan: Pengertian Fungsi Tujuan &
Contoh. Diambil kembali dari Komerce.id: https://komerce.id/blog/manajemen-
persediaan/

13

Anda mungkin juga menyukai