Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN PERSEDIAAN

( Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen operasi )
Dosen Pengampu : Dedeh ,S.Pd, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Ima Salimatul Ummah ( 2107190039 )


Muhammad Rifqy M ( 2107190053 )
2 C Pendidikan Akuntansi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2021
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
“Manajemen Operasi” saya dengan judul “Manajemen Persediaan”.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan kita sebagai pembaca dan
masyarakat umumnya, agar mengetahui tentang manajemen persediaan

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dengan senang hati akan menerima kritik maupun saran yang
bersifat membangun dari para pembaca pada makalah kali ini.

Akhir kata saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Manejmen Operasi. Semoga Allah SWT berkenan atas makalah ini dan semoga
bermanfaat. Aamiin.

Ciamis, 31 Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................6
2.1. Pengertian Manajemen Persediaan..............................................................................6
2.2. Jenis-Jenis Persediaan.................................................................................................7
2.3. Manfaat Manajemen Persediaan..................................................................................8
2.4. Fungsi- Fungsi Persediaan...........................................................................................9
2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan......................................................11
2.6. Metode Manajemen Persediaan.................................................................................11
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
3.2. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan laju perkembangan yang terus berkembang di Indonesia, maka banyak
bermunculan perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Tujuan utama
suatu perusahaan yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin dan mengawasi berjalannya
perusahaan serta berkembangnya perusahaan, maka hal yang perlu dilakukan oleh suatu
perusahaan adalah mengadakan penilaian terhadap persediaan dan pengaruhnya terhadap laba
perusahaan. Hal ini dilakukan karena persediaan bagi kebanyakan perusahaan merupakan
salah satu modal kerja yang sangat penting didalam suatu perusahaan, dimana prosedurnya
terus menerus mengalami perubahan dan perputaran.

Dalam suatu perusahaan, pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi perusahaan
dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu dari beberapa unsur
yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diproduksi
dan dijual. Oleh karena itu, sistem akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin
sehingga tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi perusahaan. Pelaporan
persediaan yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk memberikan informasi yang
berguna bagi perusahaan. Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan
mengakibatkan kesalahan dalam menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh. Jika
persediaan akhir dinilai terlalu rendah dan mengakibatkan harga pokok barang yang dijual
terlalu rendah, maka pendapatan bersih akan mengalami peningkatan. Begitu juga dengan
lamanya persediaan yang tersimpan di gudang akan mempengaruhi biaya sehingga
kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang mengakibatkan kerugian dan kemungkinan
juga persediaan akan kadaluarsa sehingga tidak laku dipasar.

Dari penjelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa persediaan sangat penting artinya bagi
perusahaan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk lebih mengetahui dan memahami
bagaimana persediaan dimanage secara benar yang diterapkan dalam suatu perusahaan agar
membawa manfaat yang baik dalam pencapaian laba yang diinginkan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen persediaan?
2. Apa saja jenis-jenis persediaan?
3. Apa saja manfaat manajemen persediaan?
4. Bagaimanakah biaya persediaan?

4
5. Faktor apa saja yang memperngaruhi tingkat persediaan ?
6. Bagaimanakah Metode Persediaan ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Manajemen persediaan dan fungsinya
2. Untuk mengetahui apa saja Jenis-jenis Manajemen persediaan
3. Untuk mengetahui Manfaat Menajemen Persediaan
4. Untuk mengetahuai fungsi – fungsi persediaan
5. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat persediaan
6. Untuk Mengetahui Metode Manajemen persediaan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Manajemen Persediaan


Persediaan merupakan salah satu unsur penting dalam operasi perusahaan, selain itu
persediaan dapat mempermudah dan memperlancar jalannya kegiatan normal pada suatu
perusahaan yang dilakukan secara rutin untuk memproduksi barang yang selanjutnya
ditimbulkan pada konsumen. Pengertian persediaan menurut Freddy Rangkuti yaitu “salah
satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara continue diperoleh, diubah
kemudian dijual kembali”.

Sedangkan pengertian persediaan menurut C. Rolln Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S.
Wareen yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan
yaitu “digunakan untuk mengindikasikan (1) barang dagang yang disimpan untuk kemudian
dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan (2) bahan yang digunakan dalam proses produksi
atau yang disimpan untuk tujuan itu.”

Persediaan (inventory) adalah bahan-bahan atau barang (sumber daya-sumber daya


organisasi) yang disimpan yang akan dipergunakan untuk memenuhi tujuan tertentu,
misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk suku cadang dari peralatan, maupun
untuk dijual. Walaupun persediaan hanya merupakan suatu sumber dana yang menganggur,
akan tetapi dapat dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan.

Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang dan
perusahaan industri serta perusahaan jasa. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan
dihadapkan pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan para pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu karena sumber
utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini berarti perusahaan akan
kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seterusnya didapatkan.

Persediaan mempunyai arti dan peranan yang penting dalam suatu perusahaan. Persediaan
barang dagangan yang secara terus menerus dibeli dan dijual yang merupakan salah satu
unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun
perusahaan industri. Penjualan barang dagangan merupakan sumber utama penghasilan bagi
perusahaan, karena sebagian besar sumber perusahaan tertanam dalam persediaan.

6
2.2. Jenis-Jenis Persediaan
Secara garis besar dalam perusahaan yang bergerak di dalam industri pabrik (manufaktur),
persediaan diklasifikasikan berdasarkan tahapan dalam proses produksi. Karena itu jenis-jenis
persediaan menurut Freddy Rangkuti berdasarkan jenis dan posisi barang, terdiri dari

1. Persediaan Bahan Baku (raw material stock)


2. Persediaan Komponen-Komponen Rakitan (purchased parts/components)
3. Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (supplies stock)
4. Persediaan Barang Setengah Jadi (work in process stock)
5. Persediaan Barang Jadi (finished good stock)

Adapun uraian dari jenis-jenis persediaan adalah sebagai berikut:

1) Persediaan bahan baku (raw material stock), yaitu persediaan barang-barang


berwujud, seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yang digunakan
dalam proses produksi.
2) Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/components), yaitu
persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari
perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3) Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies stock), yaitu persediaan barang-
barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau
komponen barang jadi.
4) Persediaan barang setengah jadi (work in process stock), yaitu persediaan barang-
barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau
yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu di proses lebih lanjut
menjadi barang jadi.
5) Persediaan barang jadi (finished good stock), yaitu persediaan barang- barang yang
telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim pada
langganan.

Jenis-jenis persediaan dalam suatu perusahaan menurut fungsinya dapat dibedakan


atas :

1) Bath Stock/Lot Size Inventory adalah persediaan yang diadakan karena kita membeli
atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar
daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu.
Keuntungannya:

7
a. Potongan harga pada harga pembelian.
b. Efisiensi produksi.
c. Penghematan biaya angkutan.
2) Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3) Anticipation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam
satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan, penjualan, atau permintaan yang
meningkat

2.3. Manfaat Manajemen Persediaan


Dalam menejemen persediaan sudah tentu ada manfaatnya, berikut merupakan manfaat dari
manajemen persediaan :
A. Memanfaatkan Diskon Kuantitas

Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang besar.Perusahaan
membeli melebihi kebutuhan sehingga ada yang disimpan sebagai persediaan

B. Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock).

Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak
mempunyai barang tersebut, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan.Untuk menghindari situasi tersebut, perusahaan harus mempunyai persediaan
barang jadi.

C. .Manfaat Pemasaran.

Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap, maka


pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang kita
tawarkan. Reputasi perusahaan bisa meningkat.Di samping itu jika perusahaan selalu mampu
memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan pelanggan semakin
baik, dan perusahaan semakin untung.

D. Peningkatan Tingkat Pelayanan

Pelanggan tidak hanya meminta kecepatan pengantaran tetapi juga ketepatan, kepercayaan,
dan macam-macam pengapalan. Pengintegrasian dengan penjualan meningkatkan
pengetahuan pelanggan akan preferensi pengepakan dan pengiriman, dan memungkinkan
otomatisasi untuk memenuhi instruksi; indetifikasi dari daerah distribusi untuk dibagi antara

8
beberapa pelanggan atau grup dan mudah untuk menyortir dari staging area dan pergerakan
stok. Hal ini menjamin bahwa produk yang benar berada ditempat yang benar pada waktu
yang tepat. Tingkat pelayanan tertinggi dapat menyediakan pelanggan sehubungan dengan
respons yang cepat terhadap permintaan atau perubahan persyaratan dimana hal ini akan
meningkatkan kepuasan pelanggan.

E. Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik

Fleksibilitas dari distribusi dan penyimpanan barang-barang secara menyeluruh


memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengontrol persediaan sesuai dengan bisnis
mereka. Akses yang instan terhadap data-data yang kritis meliputi ketersediaan peresediaan,
jumlah yang ada, jumlah yang harus diorder lagi dan biaya yang dapat diketahui pada saat itu
juga terhadap persediaan untuk direspons secara cepat dalam rangka pengambilan keputusan,
sistem dengan kemampuan mengelolah beberapa lokasi yang berbeda-beda memungkinkan
manajemen dari gudang-gudang yang berbeda-beda dan penelusuran persediaan melalui lot,
secara seri atau menggunakan level.

2.4. Fungsi- Fungsi Persediaan


Fungsi persediaan yaitu untuk menghindari keterlambatan barang, hilangnya barang
dan dengan adanya persediaan, maka operasional perusahaan dapat terus berjalan sehingga
pelayanan terhadap konsumen dapat terus berjalan sehingga pelayanan terhadap konsumen
dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Freddy Rangkuti dalam buku “Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang
Bisnis”, fungsi utama persediaan yaitu :
1. Fungsi Decoupling.
2. Fungsi Economic Lot Sizing.
3. Fungsi Antisipasi.
Dari istilah diatas dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat
memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan bahan mentah
diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal
kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalam proses diadakan agar departemen-
departemen dan proses-proses individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan
barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para
langganan.Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang
tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuations Stock.

9
2. Fungsi Economic Lot Sizing. Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan
penghematan-penghematan atau potongan pembelian., biaya pengangkutan per unit menjadi
lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan pembelian
dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena
besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko, dan sebagainya).
3. Fungsi Antisipasi. Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu
permintaan musiman.Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman
(Seasional Inventories).
Selain fungsi-fungsi diatas, menurut Herjanto (1997:168) terdapat enam fungsi penting yang
dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan antara lain:

1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang


dibutuhkan perusahaan
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan
3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan
tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran.
5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (Quantity
Discount).
6. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersediaanya barang yang
diperlukan.

2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan


Secara umum besar-kecilnya inventory tergantung pada beberapan faktor :
 Lead time, yaitu lamanya masa tunggu material yang dipesan datang.
 Frekuensi penggunaan bahan selama 1 periode, frekuensi pembelian yang tinggi
menyebabkan jumlah inventory menjadi lebih kecil untuk 1 periode pembelian
 Jumlah dana yang tersedia
 Daya tahan material
Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan adalah:

10
 Bahan baku, dipengaruhi oleh : perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat
diandalkan pemasok, dan tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan
produksi.
 Barang dalam proses, dipengaruhi oleh: lamanya produksi yaitu waktu yang
dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk ke proses produksi sampai dengan saat
penyelesaian barang jadi.
 Barang jadi, persediaan ini sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan
penjualan

2.6. Metode Manajemen Persediaan

1. Metode EOQ ( Economic Order Quantity )


EOQ atau kuantitas pesanan ekonomis adalah suatu metode untuk menentukan beberapa
jumlah pesanan yang paling ekonomis untuk satu kali pesan
2. Recorder Point
Recorder atau titik pemesanan kembali adalah saat persediaan mencapai titik dimana perlu
dilakukan pemesanan kemali yang dinyatakan dalam persamaan berikut
Titik persamaan kembali = tenggang waktu x pemakaian
3. Safety Stock
Safety stock atau persediaan pengamanan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau
menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan
4. Sistem ABC
System ABC adalah teknik manajemen persediaan dengan membagai persediaan kedalam
tiga golongansesuai dengan tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan pada nilai rupiah
pada investasi masing – masing golongan persediaan

CONTOH SOAL
Model Economic Order Quantity
1) Contoh soal
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar 10.000 unit per tahun.
Biaya pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 150,-/order.
Biaya simpan yang terjadi sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per tahun adalah 350 hari.
Waktu tunggu (lead time) untuk pengiriman bahan tersebut selama 10 hari

11
Pertanyaan:
Hitunglah EOQ ?
Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan bahan tersebut ?
Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun ?
Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan ?
Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)?

 Jawab
 EOQ = 2x150x10.000 = 2000 unit

0.75

 TC = HxQ/2 + S.D/Q = (0.75 x 2000/2) + (150 x 10000/2000)

= Rp 750,- + Rp 750,- = Rp 1500,-

 Jumlah pemesanan/th = D/Q

= 10000/2000 = 5 kali

 Durasi habisnya EOQ = 350/5 = 70 hari


 Reorder point = L. D/hari kerja setahun

= 10 x (10000/350) = 285. 7 hari

12
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan diatas maka dapat disimpilkan bahwa Persediaan adalah suatu bagian
dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah
menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang
maupun jasa.
Jenis-jenis persediaan terbagi menjadi 2 karakteristik yaitu 1). persediaan sesuai
fungsinya terbagi atas Batch Stock, Fluctuation Stock, dan Anticipation Stock. 2).
Persediaan menurut jenis dan posisi barangnya terdiri dari : Persediaan Bahan Mentah (Raw
Material), PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components),
Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies), Persediaan Barang Dalam Proses
(Work In Process), Persediaan Barang Jadi (Finished Goods).
Adapun manfaat dari memanajemeni persediaan yaitu sebagai berikut :
Memanfaatkan Diskon Kuantitas, Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock), Manfaat
Pemasaran, Peningkatan Tingkat Pelayanan, dan Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik.
Faktor yang mempengaruhi pengendalian bahan baku persediaanya sebagai berikut :
Perkiraan Pemakaian Bahan Baku, Harga Bahan Baku, biaya-biaya persediaan,
Kebijaksanaan pembelanjaan, Pemakaian Bahan, Waktu Tunggu, Model Pembelian Bahan
Baku, Persediaan Pengaman, Pembelian Kembali.

3.2. Saran
Adapun saran yang bisa kami berikan antara lain :
1. Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan berbagai referensi dari berbagai sumber
untuk menambah informasi tentang Inventory Management
2. Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan EYD

13
DAFTAR PUSTAKA

Freddy, Rangkuti. Manajemen Persediaan. Cet. 1, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.

Riyanto, Bambang. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Ed. 4. Cet. 13. Yogyakarta:


BPFE, 2013.

Hanafi, M.B.A. Dr. Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Syamsuddin, M.A., Drs. Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan.Jakarta:

Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai