Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

PENGELOLAAN BISNIS SECARA EFEKTIF DENGAN

MANAJEMEN YANG BENAR

Dosen Pengampu :

Dr. Sadeli, S.Sos., M.Si

Di susun oleh :

1. Anom Surya Bhakti (NIM. 152210003)


2. Shaila Tara Kania (NIM. 152210006)
3. Muhammad Ridho Ramadhanto (NIM. 152210017)
4. Fasrani br Pandiangan (NIM. 152210020)
5. Arjuna Al Fandi (NIM. 152210029)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Terimakasih kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas perkenan
beliau lah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Semua itu hanya karena berkat serta tutunan Tuhan dalam kehidupan
kami. Dalam makalah yang kami susun ini berisi tentang bagaimana sejarah
matematika serta bagaimana perkembangan dari awal zaman prasejarah sampai
saat sekarang ini.

kami mengucapkan banyak trimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu


kami dalam penyusunan makalah ini baik itu teman-teman, dosen dan semua yang
telah membantu yang kami tidak bisa sebut satu per satu.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya. kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini
belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya
kami ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 29 Agustus 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................................3

Bab I Pendahuluan Mengelola Bisnis secara Efektif ...........................................4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................4

1.3 Tujuan …………………………………………………………………...5

Bab II Isi ...........................................................................................................6

2.1. Pengertian Manajemen ..........................................................................6

2.2. Jenis Manajemen yang Dibutuhkan untuk Bisnis ...................................6

2.3. Tingkatan Manajemen ...........................................................................7

2.4. Fungsi Manager ....................................................................................9

2.5. Keahlian Manajerial ..............................................................................13

2.6. Bagamaina Manajer Mengelola Waktu ..................................................16

Bab III Penutup..................................................................................................18

3.1. Kesimpulan ...........................................................................................19

3.2. Saran .....................................................................................................20

Bab IV Daftar Pustaka .......................................................................................21


BAB I

PENDAHULUAN

MENGELOLA BISNIS SECARA EFEKTIF

1.1. Latar Belakang

Setiap menjalankan usaha pasti ada tantangan dalam mempertahankan, menjaga


kualitas usaha, dan juga tantangan dalam dalam persaingan dagang. Maka dari itu,
perlu adanya pengelolaan, penataan dan koordinasi untuk keberhasilan usaha.
Sehinggan nantinya pelanggan merasa puas dengan layanan yang diberikan.

Suatu perusahaaan perlu dikelola secara efektif guna mencapai rencana dan tujuan
perusahaan agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dengan memutuskan
tingkatan manajemen, keahliankeahlian yang dibutuhkan oleh manajer dan
menguraikan metode-metode yang dapat digunakan oleh manajer untuk
memanfaatkan waktu mereka secara efektif dan efisien.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu manajemen?
2. Ada berapa jenis manajemen bisnis?
3. Ada berapa tingkatan-tingkatan manajemen?
4. Apa fungsi-fungsi utama manager?
5. Keahlian-keahlian apa yang dibutuhkan manager?
6. Metode-metode apa yang dapat digunakan oleh manager untuk memanfaatkan
waktu mereka secara efektif?
1.3. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah memenuhi tugas Pengantar
Bisnis mengenai materi tentang bagaimana menjalankan bisnis yang efektif
dengan manajemen yang baik dan benar.
Dengan :

1. Mengidentifikasi pengertian manajemen


2. Mengidentifikasi jenis manajemen yang diperlukan untuk bisnis
3. Mengidentifikasi tingkatan-tingkatan manajemen
4. Mengidentifikasikan fungsi-fungsi utama manager
5. Menguraikan keahlian-keahlian yang dibutuhkan oleh manager
6. Menguraikan metode-metode yang dapat digunakan oleh manager untuk
memanfaatkan waktu mereka secara efektif.
BAB II

ISI

2.1. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah sebuah proses merencanakan, mengorganisasi sampai


mengendalikan kegiatan apa pun termasuk usaha. Hal ini dilakukan untuk
mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien melalui pemanfaatan sumber
daya.
Sementara itu untuk manajemen bisnis merupakan proses perencanaan hingga
pengendalian kegiatan usaha yang dilakukan dengan memanfaatkan segala
sumber daya yang ada dan memaksimalkan hasil yang didapatkan.
Singkatnya manajemen bisnis adalah kegiatan pengaturan di berbagai sektor yang
dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil maksimal.
Semua bisa berjalan dengan baik kalau ada kerja sama yang baik di dalam sistem
dan tidak bekerja sendiri-sendiri.

2.2. Jenis Manajemen yang Diperlukan untuk Bisnis

Secara umum manajemen dalam bisnis terbagi menjadi beberapa hal di bawah
ini.

1. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah pengaturan keuangan yang dilakukan untuk


menyeimbangkan arus masuk dan keluar. Segala hal terkait dengan keuangan
termasuk penjualan, pembelian, utang, dan piutang harus dicatat dengan baik
untuk memudahkan pemeriksaan dan pembuatan laporan keuangan.

2. Manajemen SDM

Dalam perusahaan besar pasti ada banyak orang yang akan bekerja dan terlibat
secara langsung di dalamnya. Kalau semua orang tidak ada sistem yang mengatur,
kekacauan akan terjadi. Misal tidak datang tepat waktu hingga tidak mampu
melakukan pekerjaan sesuai dengan job description yang diberikan.
Itulah kenapa ada pekerjaan manajer hingga orang di bagian HRD. Adanya
pekerjaan itu akan memudahkan pengaturan sumber daya manusia yang dimiliki.
Tanpa pengaturan yang baik, tujuan atau target dari perusahaan akan sulit
tercapai.

3. Manajemen Pemasaran

Pemasaran juga harus diatur dengan baik. Kalau sampai orang yang bekerja di
pemasaran ini tidak mampu melakukan pekerjaannya, produk akan sulit laku.
Itulah kenapa manajemen pemasaran sangat penting untuk menentukan aneka
strategi agar produk diterima dan menarik perhatian calon konsumen.

4. Manajemen Operasional

Manajemen operasional berhubungan dengan kegiatan sehari-hari dan produksi.


Misal operasional untuk pembuatan barang mulai dari bahan baku sampai ke
mesin dan listrik. Selanjutnya untuk belanja perusahaan seperti kertas hingga ke
pantry. Semua harus diatur dengan baik agar kegiatan di perusahaan berjalan
lancar.

2.3. Tingkatan-tingkatan Manajemen

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi


manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak). Manejemen lini pertama (first-line
management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi
karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering
disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau bahkan mandor (foreman). Satu tingkat di atasnya
adalah middle management atau manajemen tingkat menengah.
 Manajemen Puncak (Top Manajemen) Manajer-manajer yang berada
pada posisi misalnya, Presiden, direktur utama ( yang biasanya bertindak
sebagai presiden ), presiden keuangan, dan wakil presiden.
 Manajemen Tingkat Menengah Manajer yang sering kali bertanggung
jawab atas keputusan-keputusan jangka pendek perusahaan.
 Manajemen Supervisor (tingkat pertama) Para manajer yang biasanya
sangat terlibat langsung dengan para karyawan yang mengerjakan proses
produksi sehari-hari.

Tanggung jawab antara menajemen :

Manajemen Puncak

1. Membuat pabrik baru untuk memperluas dan meningkatkan penjualan.


2. Mengomunikasikan rencana-rencana tersebut dengan seluruh manajer.

Manajemen Puncak dan Menengah

1. Menentukan berapa banyak karyawan yang akan direkrut.


2. Menentukan bagaimana dapat mengenakan harga yang lebih rendah untuk
meningkatkan penjualan.
3. Menentukan bagaimana meningkatkan iklan guna meningkatkan
penjualan.
4. Menentukan bagaimana mendapatkan dana untuk mendanai ekspansi.

Manajemen Supervisor

1. Melakukan pembagian tugas kepada karyawan-karyawan baru yang


direkrut.
2. Menetukan jadwal waktu bagi para karyawan baru yang direkrut.
2.4. Fungsi-fungsi Manajer

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Perencanaan

Fungsi perencanaan (planning) mencerminkan persiapan yang dilakukan oleh


perusahaan untuk menghadapi kondisi-kondisi bisnis dimasa mendatang. Sebagai
langkah pertama dalam proses perencanaan, perusahaan akan membuat
pernyataan misi (mission statement) yang akan menjabarkan tujuan utamanya.

 Rencana Strategis

Rencana strategis (strategic plan) mengidentifikasikan focus bisnis perusahaan


untuk periode jangka panjang. Rencana strategis lebih tepernci dari pada
pernyataan misi dan secara umum menguraikan bagaimana mencapai
misiperusahaan. Sebagai contoh, jika misi sebuah perusahaan adalah
menghasilkan produk-produk komputer yang bermutu, maka rencana strategisnya
dapat dapat menyebutkan jenis-jenis komputer tertentu yang akan diproduksi dan
dan cara bagaimana mereka akan dijual (gerai ritel, Internet, dan lain-lain.
Rencana strateggis juga juga meliputi tujuan dan strategi yang dapat mewujudkan
strategi perusahaan.

 Perencanaan Taktis

Manajer puncak dan manajer tingkat menengah juga terlibat dalam perencanaan
taktis (tactical planning), rencana-rencana skala kecil (di atas satu atau dua tahun)
yang konsisten dengan rencana strategis (jangka panjang) perusahaan. Perncanaan
taktis biasanya biasanya berfokus pada periode jangka pendek, seperti misalnya
tahun depan atau tahun sekitar itu. Mereka menggunakan visi mereka untuk
memanfaatkan peluang-peluang dimana mereka memiliki keunggulan di atas
perusahaanperusahaan yang lain dalam industri.
Jika rencana strategis sebuah perusahaan adalah meningkatkan pangsa pasarnya
sebesar 20 persen, rencana teknis dapat berfokus pada peningkatan penjualan di
wilayah-wilayah khusus yang memiliki persaingan yang lebih sedikit.

 Prencanaan Operasional

Bentuk perencanaaan lain, disebbut dengan perencanaan operasional (operational


planning) akan menentukan metode-metode yang akan digunakan dalam waktu
dekat nanti (misalnya tahun depan) untuk mencapai rencana- rencana taknis.
Melanjutkan contoh kita tentang sebuah perusahaan yang rencana teknisnya
adalah untuk meningkatkan penjualan, rencana operasional dapat menyebutkan
cara-cara bagaimana perusahaan tersebut bias meningkatkan penjualan.Jadi,
rencana operasional dapat menyebutkan adanya kenaikan jumlah dana yang
dialokasikan untuk iklan dan perekrutan tenaga penjualan tambahan. Tujuan
perencanaan operasional sedikit banyak tergantung pada tujuan jangka panjang
perusahaan.

Interaksi Baerbagai fungsi untuk mencapai rencana strategis

Pembuatan rencana strategis menuntut dilakukannya intereksi diantara manajer-


manajer perusahaan yang bertanggagungjawab atas berbagai fungsi bisnis yang
berbeda-beda. Strategi-strategi perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut
meliputi pembuatan produk-produk baru, peningkatan struktur biaya secara
berkesinambungan (efisiensi produksi yang tinggi), dan mempertahankan
karyawan yang baik. Fungsi manajemen Bristol-Myers Squibb dapat membantu
mencapai tujuan perusahaan dengan mengetahui kebutuhan-kebutuhan konsumen
sehingga perusahaan tersebut dapat membuat produkproduk baru.

Karena fungsi-fungsi bisnis saling terkait, rencana strategis dapat


diimplementasikan hanya ketika disadari adanya interaksi diantara fungsi-fungsi
bisnis. Ketika perusahaan melakukan perencanaan operasional, mereka harus
mengikuri kebijakankebijakan (policies) yang telah mereka buat, atau peduan
mengenai bagaimana pekerjaan tersebut sebaiknya dilaksanakan.
Kebanyakan kebijakan yang mengandung prosedur (procedure), atau langkah-
langkah yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan suatu kebijakan.

 Perencanaan Kontijensi

Beberapa rencana perusahaan mungkin tidak dapat difinalisasi sampai kondisi-


kondisi bisnis tertentu terpenuhi. Karena alas an ini perusahaan akan
menggunakan perencanaan kontijensi (contingency planning)yaitu perusahaan
membuat rencana-rencaana alternative untuk berbagai kemunngkinan kondisi
bisnis yang terjadi.

Pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian (organizing) meliputi organisasi karyawan dan sumber


daya-sumber daya lainnya melalui cara konsisten dengan tujuan perusahaan.
Setelah persetujuan perusahaan dibuat (dari fungsi perencanaan), sumber daya
akan diperoleh dan dikelola untuk mencapai tujuan tersebut. Fungsi
pengorganisasian terjadi secara ontonyu sepanjang hidup perusahaan. Funsi ini
khususnya memiliki arti penting bagi perusahaan yang sering melakukan
restrukturisasi atas operasinya. Perubahan-perubahan operasional seperti misalnya
penciptaan jabatan baru promosi seorang karyawan dapat sering dilakukan.
Perubahan-perubahan seperti ini bahkan dapat menyebabkan perlunya dilakukan
revisi pada alokasi pekerjaan karyawan yang jabatannya tidak berubah.

Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan (leading) adalah proses memengaruhi kebiasaan-kebiasaan


orang lain demi mencapai tujuan bersama. Proses ini dapat meliputi komunikasi
mengenai pekerjaan yang diberikan kepada karyawan dan kemungkinan metode-
metode yangdapat dilakukan untuk menyelesaikan penugasan-penugasan
tersebut.kepemimpinan juga dapat meliputi bertindak selaku tokoh panutan bagi
para karyawan. Kepemimpinan seharusnya dilakukan dengan cara yang konsisten
dengan rencna strategis perusahaan.
Fungsi kepemimpinan tidak hanya berhubungan dengan instruksi-instruksi yang
mengenai bagaimana menyelesaikan suatu pekerjaan, namun juga isentif untuk
menyelesaikan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut secara benar dan cepat.
Beberapa bentuk kepemimpinan dapat membantu memotivasi para karyawan.
Salah satu metode adalah mendelegasikan wewenang dengan memberikan
tanggung jawab yang lebih besar kepada karyawan.

Peningkatan tanggung jawab dapat mendorong karyawan untuk lebih


mengembangkan pekerjaan dan meningkatkan harga diri mereka. Jika
karyawanlebih aktif dalam proses produksi dan diperkenankan untuk
mengungkapkan pandanganpandangannya, maka banyak masalah akandapat
diselesaikan dengan lebih mudah. Agar para manajer dapat menjadi pemimpin-
pemimpin yang efektif, merkeka perlu memiliki inisiatif (initiative), yaitu
kemauan untuk mengambil tindakan. Manajer yang memiliki banyak keahlian
namun kurang memiliki inisiatif maka dapat menjadi tidak begitu efektif.

Gaya Kepemimpinan

Meskipun semua manajer memiliki gaya kepemimpinanmereka masing-masing,


gaya-gaya tersebut biasanya dapat diklasifikasikan menjadi autokrasi, bebas
kendali, atau partisipatif.

a. Autokrasi Manajer menggunakan gaya kepemimpina autokrasi


(autocracy) dimana pemimpin tetap mempertahankan wewenang penuh
dalam pengambilan keputusan, karyawan tidak mamiliki atau hanya
memiliki sedikit masukan.
b. Bebas Kendali Manajer yang menggunakan gaya manajemen bebas
kendali (free rein) atau disebut juga “laissez-faire” mendelegasikan
sebagian besar wewenang kepada karyawan. Gaya ini adalah lawan
ekstrem dari gaya autokrasi. Para manajr bebas kendali
mengomunikasikan tujuan kepada para karyawan namun
memperbolehkan karyawan untuk memilih bagai mana cara mencapai
tujuan tersebut.
c. Partisipatif Dalam suatu gaya kepemimpinan partisipatif (participative)
atau disebut juga dengan demokrasi, para pemimpin menerima beberapa
masukan karyawan namun biasanya menggunakan wewenang yang
mereka miliki untuk mengambil keputusan. Gaya ini mensyaratkan
seringnya komunikasi diantara manajer dan karyawan. Manajer yang
menggunakan gaya manajemen partisipatif memperkenkan para
karyawan menyampaikan pendapat mereka tapi tidak memaksa karyawan
untuk membuat pengambilan keputusan yang penting.

Pengendalian

Fungsi pengendalian (controlling) melibatkan pengawasan dan evaluasi


pekerjaan. Untuk nengevaluasi pekerjaan, manajer sebaiknya menilai kinerja
sebagai perbandingan dengan standard an ekspektasi yang telah mereka
tentukan. Jadi, fungsi pengendalianakan menilai apakah rencana-rencana yang
dibuat dalam fungsi perencanaan telah tercapai.standar dapat diterapkan pada
volume dan biaya produksi, volume penjualan, laba dan beberapa variable
lainnya yang digunakan untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan. Dan fungsi
pengendalian memungkinkan dilakukannya evaluasi secara kontinu sehingaga
perusahaan dapat memastikan bahwa ia telahmengikuti arah yang diinginkan
untuk mencapai rencana strategisnya.

Beberapa standar seperti misalnya laba, dibuat dan diterpakan pada seluruh
departemen suatu perusahaan. Jadi, tidak ada suatu departemen tungal yang
kemungkinan sepenuhnya bertanggung jawab jika laba perusahaan ternyata
kurang mencukupi.

2.5. Keahlian Manajerial

Untuk dapat bekerja dengan baik, manajer mengandalkan empat jenis keahlian :
a. Keahlian koseptual
b. Keahlian interpersonal
c. Keahlian teknis
d. Keahlian pengambilan keputusan
 Keahlian Konseptual

Manajer dengan keahlian konseptual (conceptual skill) yang disebut juga keahlian
analitis yaitu kemampuan untuk memahami hubungan yang terdapat diantara
berbagai pekerjaan dalam sebuah perusahaan. Keahlian konseptual umumnya
digunakan oleh manajer puncak (top manager). Manajer puncak (top manajer)
harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Dan manajer tuingkat menengah yang tidak terlibat secara
langsung dalam proses perakitan produksi.

Keahlian ini diperlukan untuk dapat secara optimal memanfaatkan karyawan dan
sumber daya- sumber daya lainnya dengan cara yang dapat mencapai tujuan
perusahaan. Manajer dengan keahlian konseptual yang baik cenderung kreatif dan
bersedia untiuk mempertimbangkan berabagai macam metode dalam mencapai
tujuannya.

 Keahlian Iterpersonal

Hampir seluruh manajer melakukan pekerjaan yang membutuhkan keahlian


interpersonal (interpersonal skill) yang disebut juga sebagai keahlian
berkomunikasi, yaitu keahlian yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan
pelanggan dan karyawan seperti yang dibahas berikut ini

a) Berkomunikasi dengan pelanggan Banyak manajer harus melakukan


komunikasi dengan pelanggan untuk memastikan tercapainya kepuasan. Mereka
mendengarkan keluhan-keluhan pelanggan dan mencoba untuk memberikan
respons dengan cara yang dapat diterima. Mereka juga dapat membawa keluhan-
keluhan lain untuk menjadi perhatian manajer puncak.
Manajer yang memiliki keahlian interpersonal yang kurang baik bisa jadi
mengabaikan keluhan-keluhan pelanggan. Akibtnya masalah yang dapat tidak
diketahui hingga pada akhirnya banyak pelanggan yang tidak puas berhenti
membeli produk perusahaan.

b) Berkomunikasi dengan karyawan. Manajer membutuhkan keahlian


interpersonal yang baik ketika berkomunikasi dengan karyawan. Mereka harus
secara jelas mengomunikasikan penugasan kepada karyawan dan harus
berkomunikasi dengan karyawan yang telah membuat kesalahan dalam pekerjaan
sehingga mereka dapat dikoreksi. Selain itu, manajer harus mendengarkan
keluhan-keluhan dari karyawan dan mencoba untuk mengaasi masalah yang
mereka hadapi.

Keahlian Teknis

Manajer membutuhkan keahlian teknis (technical skill) untuk memahami jenis-


jenis pekerjaan yang mereka kelola. Manajer yang lebih dekat dengan proses
produksi actual akan lebih sering menggunakan keahlian teknis mereka daripada
manajer tingkat yang lebih tinggi. Sebagai contoh, para manajer tinggkat pertama
dari jalur perakitan sebuah perusahaan pembuat komputer harus mengetahui
bagaimana komponen-komponen komputer dirakit. Pemahaman teknis merupakan
suatu hak yang penting bagi seluruh manajer yang mengevaluasi ide-ide produk
baru atau terlibat dalam pemecahan masalah.

Perusahaan memberikan informasi online yang dapat diakses oleh manajer dari
mana saja. Beberapa perusahaan telah membuat jaringan dimana para manajer
dapat berkolaborasi untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan keahlian-
keahlian yang mereka miliki. Jaringan seperti itu akan mengurangi anggaran
pelatihan dan perjalanankarena manajer tersebut tidak perlu lagi melakukan
perjalanan dinas untuk menghadiri seminar-seminar pelatihan.
Keahlian Mengambil Keputusan

Manajer membutuhkan keahlian mengambil keputusan (decision-making skill)


sehingga mereka dapat menggunakan informasi yang ada untuk menentukan
bagaimana sember daya perusahaan sebaiknya dialokasikan.

Jenis-jenis keputusan yang diambil oleh manajer akan berbeda-beda tergantung


dari posisinya. Berikut adalah beberapa keputusan umun yang berkaitan dengan
pemanfaatan sumber daya perusahaan :

· Apakah sebaiknya merekrut karyawan yang lebih banyak ?


· Apakah sebaiknya membeli mesin yang lebih banyak?
· Apakah sebaiknya membangun fasilita baru?
· Apakah sebaiknya operasi lini perakitan direvisi?
· Apakah sebaiknya memesan lebih banyak persediaan?
· Apakah sebaiknya gaji disesuaikan?

Keputusan-keputusan diatas mempengaruhi pendapatan maupun beban operasi


perusahaan dan akibatnya akan mempengaruhi laba. Manajer yang melakukan
pengambilan keputusan dengan tepat dapat meningkatkan laba perusahaan
sehingga meningkatkan pula lainnya.

Langkah-langkah pengambilan keputusan

Proses pengambilan keputusan melibatkan beberapa tahap yang spesifik.


Pertama, setiap kemungkinan keputusan yang konsisten dengan rencana strategis
perusahaan sebaiknya diidentifikasikan. Kemudian, dilanjutkan dengan
mengumpulkan informasi-informasi yang relevan dengan setiap kemungkinan
keputusan. Dengan menggunakan informasi ini, biaya dan manfaat dari setiap
kemungkinan keputusan akan dapat diperkirakan.
2.6. Bagaimana Manajer Mengelola Waktu

Manajer memiliki jumlah waktu yang terbatas untuk dihabiskan mengelola


berbagai sumber daya yang mereka miliki.

Oleh karena itu, mereka menggunakan manajemen waktu (time management),


yang mengacu pada cara bagaimana manajer mengalokasikan waktu mereka
ketika mengelola berbagai pekerjaan.

Meskipun tidak ada rumusan tunggal yang sempurna untuk menggunakan waktu
secra efisien, berikut adalah panduan-panduan yang sebaiknya diikuti :

· Menyusun prioritas dengan tepat


· Menjadwalkan interval waktu yang panjang untuk pekerjaan-pekerjaan penting
· Meminimalisasi gangguan
· Membuat tujuan-tujuan jangka pendek
· Mendelegasikan sebagian pekerjaan kepada karyawan Menyusun Prioritas
dengan Tepat Salah satu alasan utama dibalik masalh manajement waktu adalah
bahwa manajer melupakan peran yang mereka miliki.

Mari kita lihat seorang manajer penjualan wilayah yang memiliki dua tanggung
jawab :

(1) Memecahkan setiap masalah yang terjadi pada pesanan penjualan yang ada
(2) Menjamu klien-klien baru

Akibatnya masa-masa yang berhubungan dengan pesanan penjualan dapat terus


menumpuk. Manajemen waktu dalah masalah prioritas. Manajer yang menyusun
prioritas menurut apa yang terbaik bagi perusahaan, daripada menurut apa yang
lebih mereka sukai, akan lebih sukses.
Menjadwalkan Interval Waktu yang Panjang untuk Pekerjaan-pekerjaan
Penting

Manajer mungkin dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan penting secara efisien


dengan menjadwalkan interval-interval waktu yang panjang (blok) untuk
memusatkan daripada pekerjaanpekerjaan tersebut. Strategi terbaik untuk suatu
pekerjaan yang membutuhkan lebih dari satu hari kerja yaitu dengan sepenuhnya
memutuskan perhatian pada pekerjaan tersebut sampai selesai.

Meminimalisasi Gangguan

Manajer sebaiknya tetap memusatkan perhatian pada pekerjaan yang sedang


dikerjakan dan menghindari gangguna yang tidak diperkirakan (kecuali bagi hal-
hal darurat). Beberapa manajer memiliki kecendrungan alamiah untuk
menciptakan gangguan mereka sendiri. Sebagai contoh, mereka dapat singgah di
ruangan karyawan-karyawan lain untuk bersosialisi.

Membuat Tujuan Jangka Pendek

Suatu masalah umum bagi manajer adalah memenuhi tenggat waktu, khususnya
pada pekerjaan-pekerjaan penting. Manajer sebaiknya membuat sasaran-sasaran
jangka pendek sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan penting secara
bertahap.

Mendelegasikan Sebagian Pekerjaan kepada Karyawan

Jika mereka dapat mendelegasikan wewenang kepada para karyawannya, mereka


akan memiliki lebih banyak waktu untuk lebih menjadi kreatif. Dengan
melakukan delegasi, manajer bahkan dapat meningkatkan kepuasan kerja dari
para karyawannya yang menginginkan tanggung jawab tambahan. Namun,
manajer sebaiknya hanya mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan yang dapat
ditangani oleh karyawan tersebut saja.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam mengelola secara efektif manajemen melibatkan berbagai sumber daya


manusia dan sumber daya lainnya guna mencapai tujuan perusahaan :

Tinkatan-tingkatan manajemen adalah :

Manajemen puncak (tingkat atas), yang berkonsentrasi pada tujuan-tujuan jangka


panjang perusahaan. Manajemen tingkat menengah bertanggung jawab atas
keputusan-keputusan manusia.jangka pendek dan jangka menengah. Dan
manajemen supervisor, yang sangat terlibat dengan para karyawan yang
melakukan proses produksi sehari-hari.

Fungsi-fungsi utama manajemen :

Merencanakan masa depan (tujuan), mengorganisasikan sumber daya-sumber


daya untuk mencapai tujuan. Memimpin para karyawan dengan memberikan
instruksi kepada mereka mengenai bagaimana sebaiknya menyelesaikan berbagai
pekerjaan yang diberikan. Melakukan pengendalian, yang meliputi pengawasan
dan pengevaluasian pekerjaan-pekerjaan karyawan.

Agar dapat bekerja dengan baik manajer membutuhkan keahlian yang harus
dipenuhi yakni keahlian konseptual, keahlian interpersonal, keahlian teknis, dan
keahlian dalam mengambil suatu keputusan.
Manajer memiliki waktu yang terbatas untuk mengelola berbagai sumber daya
yang dimiliki. Meskipun tidak ada rumusan untuk menggunakan yang sempurna
untuk menggunakan waktu secara efesien, ada baiknya mengikuti panduan-
panduan ini seperti, menyusun prioritas dengan tepat, menjadwalkan waktu yang
panjang untuk pekerjaan-pekerjaan penting, meminimalisasi gangguan,membuat
tujuan-tujuan jangka pendek, dan mendelegasikan sebagian pekerjaan kepada
karyawan.

Dalam berbisnis perlu adanya perencanaan, pengelolaan dan pengaturan di dalam


usaha. Hal itu bisa menjadi acuan agar bisnis dapat berjalan dengan lancar,
meskipun nantinya pasti akan ada rintangan di tengah jalan.

Namun jika kita sudah yakin dan percaya pada kemampuan diri kita, pasti
rintangan bisa kita lewati dengan semangat, kerja sama dan pastinya juga dengan
kerja keras. Pepatah mengatakan “ Berakit rakit dahulu, Bersenang senang
kemudian”, kita bekerja keras dahulu, mendapat kebahagiaan dan kesuksean
kemudian. Ada juga pepatah yang mengatakan “ Bersatu Kita Teguh, Bercerai
Kita Runtuh”, kita harus bersatu dan bekerja sama, baik dalam keadaan susah
maupun senang. Dengan demikian akan semakin berjalan lancar bisnis yang
dijalankan.

3.2. Saran

Di dunia ini tidak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Tuhan. Begitu
juga dengan makalah ini yang masih ada beberapa kekurangan. Harapannya
semoga penulis yang selanjutnya dalam membuat makalah mengenai materi ini,
bisa lebih baik dari makalah yang kami buat.

Kami penulis mengarapkan kritik dan saran yang membangun kearah kebaikan
demi kelancaran dan kesempurnaan penulisan makalah ini. Demi kesempurnaan
makalah Makalah Pengantar Bisnis yang berjudul Pengelolaan Secara Efektif ini,
kami penulis mengarapkan kritik dan saran yang membangun kearah kebaikan
demi kelancaran dan kesempurnaan penulisan makalah ini.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Madura Jeff. 2007. Pengantar Bisnis. Jakarta Selemba 4.

Ramadhani, Niko.2020."Pengertian Manajemen Bisnis dan Contoh Penerapannya


yang Baik".https://www.akseleran.co.id/blog/manajemen-bisnis/, di akses pada 28
Agustus 2021.

Anda mungkin juga menyukai