Kelompok 7:
PEKANBARU
T.A.2024/2025
KATA PENGANTAR
Ucapan terimakasih juga kami ucapan kan kepada Bapak Hendra Riofita,
M.M sebagai dosen pengampu dimata kuliah Teknik proyeksi bisnis, yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini demi memenuhi tugas dan
sebagai pedoman, acuan, dan sumber belajar.
Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan baik dari segi
bahasa, tulisan maupun kalimat yang kurang tepat dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
sehingga Makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua, Amin.
Tim Penulis,
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Risiko bisnis dapat dikaitkan dengan aktivitas bisnis apa pun yang
dilakukan. Artinya, dalam setiap pengembangan dan perjalanan bisnis
yang dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai ukuran, perusahaan
harus siap menerima risiko yang mungkin timbul. Risiko bisnis
merupakan suatu kondisi yang mungkin terjadi pada situasi perusahaan
saat ini maupun pada situasi perusahaan di masa yang akan datang,
sehingga risiko bisnis pada hakikatnya adalah suatu keadaan
ketidakpastian yang dapat menimbulkan kerugian.
Risiko bisnis biasanya disebabkan oleh faktor dalam badan usaha
itu sendiri, namun dapat juga timbul dari aktivitas dan keputusan yang
diambil dalam operasional bisnis sehari-hari. Kepastian risiko bisnis
tergantung pada perusahaan mana yang dijalankan dan bagaimana
perusahaan tersebut dijalankan. Oleh karena itu, perlu dipahami berbagai
risiko yang ada pada perusahaan itu sendiri. Timbulnya risiko bisnis
eksternal dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan, sosial dan
ekonomi, tren dan perkembangan pasar, faktor gaya hidup termasuk
kemajuan teknologi dan budaya, serta perubahan lingkungan internal
baik individu maupun manusia.Namun, terdapat kesalahan strategis dan
pemasaran, keputusan, manajemen dan sistem yang buruk, serta
kurangnya akuntabilitas.
Oleh karena itu, risiko bisnis dapat mengakibatkan kegagalan
bisnis. Untuk mengurangi atau menghindari dampak risiko, seluruh
pemangku kepentingan bisnis harus mampu mengelola risiko bisnis
dengan baik. Manajemen risiko perusahaan atau manajemen risiko
merupakan suatu tindakan preventif sebagai tindakan proaktif terhadap
suatu perusahaan yang dapat mengarah pada keadaan kebangkrutan.Bagi
pemangku kepentingan bisnis, manajemen risiko merupakan sikap
optimis yang memastikan bahwa seluruh risiko dapat diatasi, risiko yang
ada dapat diminimalkan, dan operasional bisnis berjalan sesuai rencana
dan tujuan perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membatasi
masalah ke dalam perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana cara
anda mengelola resiko bisnis sapi dan kambing?
C. Tujuan Penelitian
KAJIAN TEORI
A. Manajemen
Manajemen sangat penting dalam segala aspek,Manajemen
memudahkan organisasi dan bisnis untuk mencapai tujuan yang
direncanakan, menjaga keseimbangan antara tujuan yang bertentangan,
dan mencapai efektivitas dan efisiensi. Keberhasilan suatu organisasi atau
perusahaan bergantung pada manajemen yang diciptakan sejak awal.
Untuk mencapai tujuan sesuai keinginan, Anda perlu mempraktikkan
kepemimpinan yang baik dan teratur.
Manajemen berasal dari kata “mengelola” dan berarti “mengatur”.
Artinya manajemen merupakan proses pencapaian tujuan dalam suatu
organisasi atau perusahaan . Manajemen memfasilitasi pekerjaan dan juga
memastikan pembagian kerja sesuai kemampuan .Manajemen dapat
berkembang melalui adanya fungsi manajemen itu sendiri.
Menurut para ahli ada beberapa pendapat mengenai pengertian
manajemen, yaitu: Manajemen tingkat tinggi adalah kemampuan untuk
mencapai dan memantau sesuatu melalui kegiatan orang lain, dan juga
kemampuan individu untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.
Dari beberapa pendapat para ahli yang berbeda dapat disimpulkan
bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien. Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan memerlukan
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan.1
Pengertian manajemen mencakup unsur tujuan kegiatan dan
sumber daya manusia. Ketiganya sering disebut dengan unsur manajemen.
Ketiga unsur tersebut merupakan unsur utama suatu organisasi.Unsur-
unsur tersebut harus sinkron dan harmonis agar tujuan organisasi dapat
tercapai secara optimal.Kegiatan organisasi efektif dan penggunaan
1
Anang Firmansyah, Budi Mahardika, Pengantar Manajemen,
(Yogyakarta, Budi Utama: 2020), Hlm. 1
sumber daya manusia efisien.
Manajemen mempunyai keunggulan dalam mengembangkan
berbagai organisasi dan lembaga swasta maupun pemerintah. Menurut T.
Hani Handko, ada tiga alasan utama mengapa diperlukan manajemen.
a. Kepemimpinan diperlukan untuk mencapai tujuan pribadi dan organisasi
b. Manajer berkontribusi pada keseimbangan antara tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Manajemen membantu mencapai efisiensi dan efektivitas serta menjaga
keseimbangan antara berbagai tujuan
B. Manajemen Perusahaan Dan Resiko Bisnis
Risiko bisnis dapat dikaitkan dengan aktivitas bisnis apa pun yang
dilakukan. Artinya, dalam setiap pengembangan dan perjalanan bisnis
yang dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai ukuran, perusahaan
harus siap menerima risiko yang mungkin timbul. Risiko bisnis merupakan
suatu kondisi yang mungkin terjadi pada situasi perusahaan saat ini
maupun pada situasi perusahaan di masa yang akan datang, sehingga risiko
bisnis pada hakikatnya adalah suatu keadaan ketidakpastian yang dapat
menimbulkan kerugian.
Risiko bisnis biasanya disebabkan oleh faktor dalam badan usaha
itu sendiri, namun dapat juga timbul dari aktivitas dan keputusan yang
diambil dalam operasional bisnis sehari-hari. Kepastian risiko bisnis
tergantung pada perusahaan mana yang dijalankan dan bagaimana
perusahaan tersebut dijalankan.
Oleh karena itu, perlu dipahami berbagai risiko yang ada pada
perusahaan itu sendiri. Timbulnya risiko bisnis eksternal dapat disebabkan
oleh perubahan lingkungan, sosial dan ekonomi, tren dan perkembangan
pasar, faktor gaya hidup termasuk kemajuan teknologi dan budaya, serta
perubahan lingkungan internal baik individu maupun manusia. Namun,
terdapat kesalahan strategis dan pemasaran, keputusan, manajemen dan
sistem yang buruk, serta kurangnya akuntabilitas.
Manajemen risiko perusahaan atau manajemen risiko merupakan
suatu tindakan preventif sebagai tindakan proaktif terhadap suatu
perusahaan yang dapat mengarah pada keadaan kebangkrutan. Bagi
pemangku kepentingan bisnis, manajemen risiko merupakan sikap optimis
yang memastikan bahwa seluruh risiko dapat diatasi, risiko yang ada dapat
diminimalkan, dan operasional bisnis berjalan sesuai rencana dan tujuan
perusahaan. Manajemen risiko pelaku usaha dapat memberikan informasi
mengenai risiko-risiko yang dihadapi oleh pelaku usaha itu sendiri.
Manajemen Risiko Pengertian manajemen risiko adalah
manajemen risiko yang bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang
saham dengan menangani permasalahan organisasi secara komprehensif
(hanafi, 2009: 18). Manajemen risiko didefinisikan sebagai proses
mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan risiko secara finansial
yang mengancam aset atau pendapatan suatu perusahaan atau proyek dan
yang dapat menyebabkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan.
Berdasarkan penjelasan Terry (1997), ia mengartikan istilah
manajemen dalam suatu perusahaan sebagai persiapan, perencanaan,
pengarahan, dan digambarkan sebagai suatu proses berbeda yang terdiri
dari dan pengendalian.
Harold koontz juga mendefenisiskan manajemen dalam bisnis
sebagai seni produktif yang didasarkan pada pemahaman ilmu
pengetahuan yang saling melengkapi.
C. Resiko bisnis
Risiko bisnis merupakan salah satu risiko yang dihadapi suatu
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, yaitu
kemungkinan perusahaan tidak mampu membiayai kegiatan
operasionalnya (Gitman, 2003: 215).
Risiko bisnis suatu perusahaan mempengaruhi kelangsungan hidup
perusahaan, kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya, dan
keuntungan investor atas investasi dananya pada perusahaan, serta
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghimpun dana untuk
menjalankan operasinya (Friska, 2011) ) .
Semakin besar risiko bisnis suatu perusahaan, semakin rendah rasio
utang optimalnya. Secara konseptual, suatu perusahaan yang dalam
kegiatan usahanya dihadapkan pada sejumlah risiko tertentu disebut risiko
bisnis. Ketika suatu perusahaan berhutang, maka risiko ini lebih besar
kemungkinannya ditanggung oleh investor atau pemegang saham publik.
Dalam makalah ini, risiko bisnis ditentukan oleh derajat operating
leverage (DOL). Besar kecilnya operating leverage (DOL) mempengaruhi
tingkat risiko bisnis suatu perusahaan. Nuswandari (2013) menemukan
dalam penelitiannya bahwa risiko bisnis mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal dan semakin tinggi risiko bisnis maka
semakin rendah struktur modal.
Friska (2011) menemukan dalam penelitian bahwa risiko bisnis
mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap struktur
modal.
Di sisi lain, Wimelda dan Marlinah (2013) menemukan dalam
penelitiannya bahwa risiko bisnis mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap struktur modal.
Dalam dunia bisnis, perusahaan melakukan aktivitas bisnis untuk
menghasilkan keuntungan dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan digunakan untuk menutup biaya
operasional perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan para investornya.
Perusahaan yang memperoleh laba tinggi dapat menarik lebih banyak
investor untuk menanamkan modalnya. Namun di balik tingginya
keuntungan tersebut, terdapat 4. 444 risiko yang harus ditanggung
perusahaan.
Risiko merupakan hal yang selalu dihadapi perusahaan dalam
menjalankan usahanya. Perusahaan yang ingin memperoleh keuntungan
yang tinggi harus bersedia mengambil risiko yang tinggi. Oleh karena itu,
selain menghitung keuntungan yang diharapkan, manajer juga harus
menghitung risiko yang akan ditanggung perusahaan.
Manajer harus mampu mencari alternatif yang menawarkan keuntungan
tertinggi pada tingkat risiko tertentu, atau keuntungan tertentu pada
tingkat risiko tertentu. Perusahaan yang relatif berisiko tinggi merupakan
perusahaan perbankan. Bank merupakan perusahaan yang menyediakan
jasa keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan baik dari bentuk maupun isinya. Maka dari itu penulis
menyarankan kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang penulis buat selanjutnya. Dan semoga dengan adanya
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah Ilmu
pengetahuan yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA