Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK 7 DOSEN PENGAMPU

TEKNIK PROYEKSI BISNIS HENDRA RIOFITA, M.M

TEKNIK PROYEKSI BISNIS

Kelompok 7:

Dina Wiranda Johnson (12110623259)


Riska Dini Wulan Febriana (12110624686)
Titi Alayda Martha (12110623684)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

T.A.2024/2025
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapakan kepada Allah


Subhannahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat, nikmat, kesempatan dan
kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan Makalah ini. Shalawat dan salam
kita hadiahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad Shalallahu Alaihi
Wassalam karena berkat perjuangan beliaulah kita umat manusia dapat dibawa
dari alam kegelapan ditunjukkan kealam yang penuh dengan pengetahuan.

Ucapan terimakasih juga kami ucapan kan kepada Bapak Hendra Riofita,
M.M sebagai dosen pengampu dimata kuliah Teknik proyeksi bisnis, yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini demi memenuhi tugas dan
sebagai pedoman, acuan, dan sumber belajar.

Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan baik dari segi
bahasa, tulisan maupun kalimat yang kurang tepat dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
sehingga Makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua, Amin.

Wassalamu’alakum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pekanbaru, 11 Maret 2024

Tim Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................


DAFTAR ISI .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen ..............................................................................................
B. Manajemen Perusahaan Dan Resiko Bisnis ............................................
C. Resiko Bisnis ..........................................................................................
D. Manajemen Resiko Bisnis .........................................................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Bagaimana cara anda mengelola resiko bisnis sapi dan kambing? ...........

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Risiko bisnis dapat dikaitkan dengan aktivitas bisnis apa pun yang
dilakukan. Artinya, dalam setiap pengembangan dan perjalanan bisnis
yang dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai ukuran, perusahaan
harus siap menerima risiko yang mungkin timbul. Risiko bisnis
merupakan suatu kondisi yang mungkin terjadi pada situasi perusahaan
saat ini maupun pada situasi perusahaan di masa yang akan datang,
sehingga risiko bisnis pada hakikatnya adalah suatu keadaan
ketidakpastian yang dapat menimbulkan kerugian.
Risiko bisnis biasanya disebabkan oleh faktor dalam badan usaha
itu sendiri, namun dapat juga timbul dari aktivitas dan keputusan yang
diambil dalam operasional bisnis sehari-hari. Kepastian risiko bisnis
tergantung pada perusahaan mana yang dijalankan dan bagaimana
perusahaan tersebut dijalankan. Oleh karena itu, perlu dipahami berbagai
risiko yang ada pada perusahaan itu sendiri. Timbulnya risiko bisnis
eksternal dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan, sosial dan
ekonomi, tren dan perkembangan pasar, faktor gaya hidup termasuk
kemajuan teknologi dan budaya, serta perubahan lingkungan internal
baik individu maupun manusia.Namun, terdapat kesalahan strategis dan
pemasaran, keputusan, manajemen dan sistem yang buruk, serta
kurangnya akuntabilitas.
Oleh karena itu, risiko bisnis dapat mengakibatkan kegagalan
bisnis. Untuk mengurangi atau menghindari dampak risiko, seluruh
pemangku kepentingan bisnis harus mampu mengelola risiko bisnis
dengan baik. Manajemen risiko perusahaan atau manajemen risiko
merupakan suatu tindakan preventif sebagai tindakan proaktif terhadap
suatu perusahaan yang dapat mengarah pada keadaan kebangkrutan.Bagi
pemangku kepentingan bisnis, manajemen risiko merupakan sikap
optimis yang memastikan bahwa seluruh risiko dapat diatasi, risiko yang
ada dapat diminimalkan, dan operasional bisnis berjalan sesuai rencana
dan tujuan perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membatasi
masalah ke dalam perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana cara
anda mengelola resiko bisnis sapi dan kambing?
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari perbuatan makalah yang diperoleh adalah


untuk mengetahui Bagaimana cara anda mengelola resiko bisnis sapi dan
kambing.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Manajemen
Manajemen sangat penting dalam segala aspek,Manajemen
memudahkan organisasi dan bisnis untuk mencapai tujuan yang
direncanakan, menjaga keseimbangan antara tujuan yang bertentangan,
dan mencapai efektivitas dan efisiensi. Keberhasilan suatu organisasi atau
perusahaan bergantung pada manajemen yang diciptakan sejak awal.
Untuk mencapai tujuan sesuai keinginan, Anda perlu mempraktikkan
kepemimpinan yang baik dan teratur.
Manajemen berasal dari kata “mengelola” dan berarti “mengatur”.
Artinya manajemen merupakan proses pencapaian tujuan dalam suatu
organisasi atau perusahaan . Manajemen memfasilitasi pekerjaan dan juga
memastikan pembagian kerja sesuai kemampuan .Manajemen dapat
berkembang melalui adanya fungsi manajemen itu sendiri.
Menurut para ahli ada beberapa pendapat mengenai pengertian
manajemen, yaitu: Manajemen tingkat tinggi adalah kemampuan untuk
mencapai dan memantau sesuatu melalui kegiatan orang lain, dan juga
kemampuan individu untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.
Dari beberapa pendapat para ahli yang berbeda dapat disimpulkan
bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien. Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan memerlukan
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan.1
Pengertian manajemen mencakup unsur tujuan kegiatan dan
sumber daya manusia. Ketiganya sering disebut dengan unsur manajemen.
Ketiga unsur tersebut merupakan unsur utama suatu organisasi.Unsur-
unsur tersebut harus sinkron dan harmonis agar tujuan organisasi dapat
tercapai secara optimal.Kegiatan organisasi efektif dan penggunaan
1
Anang Firmansyah, Budi Mahardika, Pengantar Manajemen,
(Yogyakarta, Budi Utama: 2020), Hlm. 1
sumber daya manusia efisien.
Manajemen mempunyai keunggulan dalam mengembangkan
berbagai organisasi dan lembaga swasta maupun pemerintah. Menurut T.
Hani Handko, ada tiga alasan utama mengapa diperlukan manajemen.
a. Kepemimpinan diperlukan untuk mencapai tujuan pribadi dan organisasi
b. Manajer berkontribusi pada keseimbangan antara tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Manajemen membantu mencapai efisiensi dan efektivitas serta menjaga
keseimbangan antara berbagai tujuan
B. Manajemen Perusahaan Dan Resiko Bisnis
Risiko bisnis dapat dikaitkan dengan aktivitas bisnis apa pun yang
dilakukan. Artinya, dalam setiap pengembangan dan perjalanan bisnis
yang dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai ukuran, perusahaan
harus siap menerima risiko yang mungkin timbul. Risiko bisnis merupakan
suatu kondisi yang mungkin terjadi pada situasi perusahaan saat ini
maupun pada situasi perusahaan di masa yang akan datang, sehingga risiko
bisnis pada hakikatnya adalah suatu keadaan ketidakpastian yang dapat
menimbulkan kerugian.
Risiko bisnis biasanya disebabkan oleh faktor dalam badan usaha
itu sendiri, namun dapat juga timbul dari aktivitas dan keputusan yang
diambil dalam operasional bisnis sehari-hari. Kepastian risiko bisnis
tergantung pada perusahaan mana yang dijalankan dan bagaimana
perusahaan tersebut dijalankan.
Oleh karena itu, perlu dipahami berbagai risiko yang ada pada
perusahaan itu sendiri. Timbulnya risiko bisnis eksternal dapat disebabkan
oleh perubahan lingkungan, sosial dan ekonomi, tren dan perkembangan
pasar, faktor gaya hidup termasuk kemajuan teknologi dan budaya, serta
perubahan lingkungan internal baik individu maupun manusia. Namun,
terdapat kesalahan strategis dan pemasaran, keputusan, manajemen dan
sistem yang buruk, serta kurangnya akuntabilitas.
Manajemen risiko perusahaan atau manajemen risiko merupakan
suatu tindakan preventif sebagai tindakan proaktif terhadap suatu
perusahaan yang dapat mengarah pada keadaan kebangkrutan. Bagi
pemangku kepentingan bisnis, manajemen risiko merupakan sikap optimis
yang memastikan bahwa seluruh risiko dapat diatasi, risiko yang ada dapat
diminimalkan, dan operasional bisnis berjalan sesuai rencana dan tujuan
perusahaan. Manajemen risiko pelaku usaha dapat memberikan informasi
mengenai risiko-risiko yang dihadapi oleh pelaku usaha itu sendiri.
Manajemen Risiko Pengertian manajemen risiko adalah
manajemen risiko yang bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang
saham dengan menangani permasalahan organisasi secara komprehensif
(hanafi, 2009: 18). Manajemen risiko didefinisikan sebagai proses
mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan risiko secara finansial
yang mengancam aset atau pendapatan suatu perusahaan atau proyek dan
yang dapat menyebabkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan.
Berdasarkan penjelasan Terry (1997), ia mengartikan istilah
manajemen dalam suatu perusahaan sebagai persiapan, perencanaan,
pengarahan, dan digambarkan sebagai suatu proses berbeda yang terdiri
dari dan pengendalian.
Harold koontz juga mendefenisiskan manajemen dalam bisnis
sebagai seni produktif yang didasarkan pada pemahaman ilmu
pengetahuan yang saling melengkapi.

C. Resiko bisnis
Risiko bisnis merupakan salah satu risiko yang dihadapi suatu
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, yaitu
kemungkinan perusahaan tidak mampu membiayai kegiatan
operasionalnya (Gitman, 2003: 215).
Risiko bisnis suatu perusahaan mempengaruhi kelangsungan hidup
perusahaan, kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya, dan
keuntungan investor atas investasi dananya pada perusahaan, serta
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghimpun dana untuk
menjalankan operasinya (Friska, 2011) ) .
Semakin besar risiko bisnis suatu perusahaan, semakin rendah rasio
utang optimalnya. Secara konseptual, suatu perusahaan yang dalam
kegiatan usahanya dihadapkan pada sejumlah risiko tertentu disebut risiko
bisnis. Ketika suatu perusahaan berhutang, maka risiko ini lebih besar
kemungkinannya ditanggung oleh investor atau pemegang saham publik.
Dalam makalah ini, risiko bisnis ditentukan oleh derajat operating
leverage (DOL). Besar kecilnya operating leverage (DOL) mempengaruhi
tingkat risiko bisnis suatu perusahaan. Nuswandari (2013) menemukan
dalam penelitiannya bahwa risiko bisnis mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal dan semakin tinggi risiko bisnis maka
semakin rendah struktur modal.
Friska (2011) menemukan dalam penelitian bahwa risiko bisnis
mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap struktur
modal.
Di sisi lain, Wimelda dan Marlinah (2013) menemukan dalam
penelitiannya bahwa risiko bisnis mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap struktur modal.
Dalam dunia bisnis, perusahaan melakukan aktivitas bisnis untuk
menghasilkan keuntungan dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan digunakan untuk menutup biaya
operasional perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan para investornya.
Perusahaan yang memperoleh laba tinggi dapat menarik lebih banyak
investor untuk menanamkan modalnya. Namun di balik tingginya
keuntungan tersebut, terdapat 4. 444 risiko yang harus ditanggung
perusahaan.
Risiko merupakan hal yang selalu dihadapi perusahaan dalam
menjalankan usahanya. Perusahaan yang ingin memperoleh keuntungan
yang tinggi harus bersedia mengambil risiko yang tinggi. Oleh karena itu,
selain menghitung keuntungan yang diharapkan, manajer juga harus
menghitung risiko yang akan ditanggung perusahaan.
Manajer harus mampu mencari alternatif yang menawarkan keuntungan
tertinggi pada tingkat risiko tertentu, atau keuntungan tertentu pada
tingkat risiko tertentu. Perusahaan yang relatif berisiko tinggi merupakan
perusahaan perbankan. Bank merupakan perusahaan yang menyediakan
jasa keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat.

D. Manajemen resiko bisnis


Manajemen risiko adalah serangkaian metode dan prosedur yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan
mengendalikan risiko yang timbul dari inisiatif perubahan model bisnis
telekomunikasi. Secara alami, hubungan antara risiko dan keuntungan
bersifat linier negatif. Semakin tinggi tingkat pengembalian yang
diharapkan, semakin besar pula risiko yang harus Anda ambil. Oleh
karena itu, untuk mengatasinya diperlukan upaya yang serius dan
konsisten, bahkan hubungan tersebut bisa menjadi sebaliknya – suatu
kegiatan yang hasilnya meningkat seiring dengan menurunnya
risiko.Untuk mencapai hal ini membutuhkan Manajemen Risiko.
Merancang prosedur dan menerapkan prosedur untuk mengelola risiko
bisnis.
Manajemen Risiko memiliki fitur, termasuk fitur lainnya.
1. Kesadaran akan potensi risiko
2. Penilaian potensi risiko
3. Pemilihan teknik/metode atau kombinasi teknik yang tepat
Teknik yang tepat dalam menangani kerugian.
Oleh karena itu, manajemen risiko membantu mengidentifikasi
potensi risiko, mengevaluasi potensi risiko, dan mengatasi kerugian yang
ditimbulkan oleh bisnis. atau kegiatan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan atau organisasi ekonomi. Manajemen risiko pada dasarnya
adalah upaya untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan
risiko dalam suatu perusahaan dengan tujuan mencapai efektivitas dan
efisiensi yang lebih besar.
Manajemen risiko, sebaliknya, mencakup peningkatan kemampuan
untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko
untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan oleh operator
telekomunikasi tidak mengakibatkan kerugian yang dapat menimbulkan
risiko atau melampaui kemampuannya untuk mengganggu kelangsungan
usaha operator telekomunikasi ketika model bisnis telekomunikasi
berubah.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Bagaimana cara anda mengelola resiko bisnis sapi dan kambing?


Manajemen risiko dalam bisnis sapi dan kambing melibatkan
beberapa langkah khusus untuk industri peternakan.
Berikut beberapa cara mengelola risiko dalam bisnis sapi dan kambing
Adalah :
1. Analisis Pasar: Melakukan analisis pasar untuk memahami tren
permintaan dan harga daging sapi dan kambing. Ini akan membantu
membuat keputusan yang lebih baik tentang kapan harus memelihara
dan menjual hewan.
2. Pemilihan Benih: Memilih bibit sapi dan kambing yang berkualitas dan
sesuai dengan tujuan bisnis. Bibit yang sehat memiliki risiko penyakit
dan kematian yang lebih rendah, sehingga mengurangi potensi kerugian.
3. Pelayanan Kesehatan Hewan: Melakukan pelayanan kesehatan hewan
yang baik untuk mencegah penyakit dan penularan pada ternak. Hal ini
mencakup vaksinasi, karantina hewan baru, dan pemantauan kesehatan
secara berkala.
4. Asuransi Pertanian: Pertimbangkan untuk membeli asuransi pertanian
untuk melindungi bisnis dari kerugian akibat penyakit hewan, kematian
ternak, atau kerusakan properti pertanian.
5. Diversifikasi: Diversifikasi bisnis dengan menggabungkan peternakan
sapi dan kambing dengan spesies hewan lain dan aktivitas pertanian
lainnya. Diversifikasi membantu mengurangi risiko yang terkait dengan
fluktuasi harga dan permintaan.
6. Pemeliharaan: Melakukan pemeliharaan yang baik untuk menjamin
kesejahteraan ternak dan mengurangi risiko stres dan penyakit. Hal ini
termasuk penyediaan pakan berkualitas tinggi, air yang cukup, dan
lingkungan yang bersih.

7. pemantauan Lingkungan: Selalu waspada terhadap perubahan


lingkungan seperti cuaca ekstrim atau bencana alam yang dapat
mempengaruhi kondisi dan kesehatan ternak.
8. Manajemen Keuangan: Kelola keuangan perusahaan dengan lebih baik
dengan membuat anggaran yang realistis, memantau pengeluaran, dan
menyisihkan cadangan untuk keadaan darurat dan fluktuasi harga.
9. Pengembangan Pasar Alternatif: Menjajaki pasar alternatif, seperti
penjualan langsung ke konsumen, pasar ternak lokal, atau bekerja sama
dengan restoran dan tukang daging lokal, untuk meningkatkan
keuntungan dan mengurangi ketergantungan pada pasar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Teknik proyeksi bisnis merupakan sebuah metode yang digunakan


untuk meramalkan dan mengevaluasi kinerja suatu bisnis di masa depan
berdasarkan data historis, tren pasar, dan asumsi-asumsi tertentu. Proses
proyeksi bisnis melibatkan analisis yang cermat terhadap berbagai faktor
internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi performa bisnis, termasuk
pertumbuhan ekonomi, perubahan regulasi, persaingan industri, dan faktor-
faktor lainnya.
Secara keseluruhan, teknik proyeksi bisnis memainkan peran krusial
dalam pengelolaan usaha peternakan sapi dan kambing. Dengan menggunakan
data dan analisis yang akurat, peternak dapat mengoptimalkan kinerja bisnis
mereka, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai kesuksesan jangka
panjang dalam industri peternakan.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan baik dari bentuk maupun isinya. Maka dari itu penulis
menyarankan kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang penulis buat selanjutnya. Dan semoga dengan adanya
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah Ilmu
pengetahuan yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Anang Firmansyah, Budi Mahardika, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta, Budi


Utama: 2020)
Terry George.R. The Principles of management
Friska, Firnanti. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 13 (2):
hlm: 119-128.
Riofita, Hendra. (2017). Teknik Proyeksi Bisnis : Pekanbaru

Anda mungkin juga menyukai