Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“MANAJEMEN STRATEGI PENGEMBANGAN


KEWIRAUSAHAAN”

DOSEN PENGAMPU
Dr. Abdul Rahman A. Sakka., S.Pd.,M.Si
Dr. Burhanuddin., M.Si

OLEH : KELOMPOK 6
KELAS C

Nur Samsul Bahri (210002301052)


Sarmila Bahri (210002301047)
Puspita Hartono (210002301058)
Muh. Fadly (210002301060)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih kami ucapkan atas bantuan berupa moriil maupun materil,
sehingga tugas makalah kewirausahaan ini terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan tugas makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata
bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman
sekalian, yang kadangkala hanya menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar
harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan tugas makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan tugas makalah ini ialah,
mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi,
teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi
atau mengambil hikmah nya sebagai tambahan dalam menambah referensi yang
telah ada agar kedepannya lebih baik dan dapat menambah wawasan kita.

Makassar, 09 Oktober 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3

A. Defenisi Manajemen................................................................... 3

B. Strategi Manajemen dan Strategi Pengembangan Dalam

Kewirausahaan............................................................................ 5

C. Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Kewirausahaan..................... 9

D. Model Proses Kewirausahaan...................................................... 13

BAB III KESIMPULAN.................................................................................. 20

A. Kesimpulan................................................................................. 20

B. Saran-Saran................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis beberapa tahun ini sangatlah cepat dan membuat

pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus bekerja keras agar keberadaanya tetap

diakui oleh pelanggan mereka. Bervariasinya merk dan jenis produk menunjukkan

perusahaan bahwa tidak dapat hanya berdiam diri dalam melakukan bisnisnya.

Mereka harus mulai berpikir dan mengalahkan musuhya. Hanya perusahaan yang

benar-benar kuat yang mampu memenangkan persaingan. Dalam usahanya menuju

perusahaan yang kuat, para pengambil keputusan(Chief Executif Officer) di dalam

perusahaan diwajibkan untuk mengubah cara brfikir hanya untuk mencari

keuntungan semata, bercermin dari hal yang terjadi sekarang perusahaan atau orang

yang mempunyai usaha harus brefikir secara strategik bahwa bisnis adalah sebuah

perang [ CITATION Kar54 \l 1057 ].

Berfikir startegik merupakan hal yang sangat penting untuk mengatasi suatu

masalah yang sering terjadi seiring dengan perkembangan perusahaan/bisnis.

Karaktersitik dari masalah strategik diantaranya: berorientasi pada masa depan,

biasnya berhubungan dengan unit bisnis yang sangat kompleks, memerlukan

prehatian dari manajemen puncak, melibatkan pengalokasian sejumlah besar sumber-

sumber daya perusahaan, sehingga yang terjadi sekarang banyaknya persaingan

bisnis yang dimana memiliki barang yang sama.

Maka dari itu, berdasarkan uraian di atas maka penulis mengatakan bahwa

perusahaan atau orang yang mempunyai bisni harus memiliki pengetahuan tentang

manajemen strategi dalam kewirausahaan. Mengingat pentingnya untuk

mempertahankan perusahaan atau bisnis yang dibuat, sehingga berdasarkan yang


1
2

telah dikemukan dengan ini dilakukannya pembuatan makalah dengan judul

“Manajemen Strategi Pengembangan Kewirausahaan”.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi Manajemen ?
2. Bagaimana Strategi Manajemen dan Strategi Pengembangan Dalam
Kewirausahaan ?
3. Bagaimana Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Kewirausahaan ?
4. Bagaimana Model Proses Kewirausahaan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Manajemen ?
2. Strategi Manajemen dan Strategi Pengembangan Dalam Kewirausahaan ?
3. Mengetahui Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Kewirausahaan ?
4. Mengetahui Model Proses Kewirausahaan ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris, yaitu to manage
(mengurus), to control (memeriksa), dan to guide (memimpin). Dengan
demikian, jika dilihat dari asal katanya, maka manajemen maka manajemen
dapat diartikan sebagai pengurusan, pengendalian, atau pembimbingan.
Manajemen menurut istilah adalah proses pengelolaan sumber daya manusia
dengan tidak lepas dari unsur-unsur yang lainnya dan tetap melibatkan anggota
organisasi melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dapat pula
sebagai suatu proses sosial yang direncana kan guna menjamin kerja sama,
partisipasi, dan keterlibatan sejumlah orang dalam mencapai sasaran dan tujuan
tertentu yang ditetapkan secara efektif yang di dalamnya mengandung unsur
pembimbingan, penggerakan, dan pengarahan sekelompok orang terhadap
pencapaian sasaran.
Agar mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai definisi
manajemen, berikut ini akan dikemukakan pendapat dari para ahli, yaitu:
(Oxford English Dictionary, 1991), dalam kamus Webster
disebutkan bahwa manajemen berasal dari kata manage (maneggio,
Italia), berarti mengurus, memimpin, mencapai, dan memerintah.
Adapun kata maneggiare (Italia), berarti mengendalikan, terutama
mengendalikan kuda yang berasal dari bahasa Latin, yaitu manusia yang
berarti tangan. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Prancis, yaitu
manège yang berarti kepemilikan kuda (dan dalam bahasa Inggris yang
berarti seni mengendalikan kuda). Bahasa Prancis mengadopsi kata ini
dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang artinya seni
melaksanakan dan mengatur untuk mencapai suatu tujuan.
Oemar Hamalik (1993:19), berpendapat bahwa manajemen
adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha

3
4

manusia dengan bantuan manusia serta sumber-sumber lainnya dengan


menggunakan metode yang efisien dan efek untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
(Stoner,1981) berpendapat bahwa manajemen merupakan
serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan
mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara
efektif serta efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

Secara teoretis, setiap ahli memberikan pandangan berbeda tentang


batasan manajemen. Oleh karena itu, tidak mudah memberi arti universal yang
dapat diterima semua orang. Sekalipun demikian, mereka menyatakan bahwa
manajemen merupakan proses mendayagunakan orang dan sumber lainnya
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dan di dalam
manajemen terdapat proses yang terdiri atas tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
5

B. Strategi Manajemen dan Strategi Pengembangan Dalam Kewirausahaan


1. Strategi Manajemen Dalam Kewirausahaan
[ CITATION ARu14 \l 1057 ] Manajemen kewirausahaan artinya semua
kekuatan perusahaan yang menjamin usahanya eksis. Adapun strategi
kewirausahaan adalah kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas
perusahaan dengan lingkungan eksternal.
Strategi kewirausahaan meliputi beberapa keputusan strategis,
yaitu:
1. Perubahan produk barang dan jasa
2. Strategi menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi
produk dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha
3. Kemampuan untuk memperoleh modal investasi
4. Snalisis sumber daya manusia
5. Analisis pesaing untuk memantapkan strategi bersaing
6. Kemampuan menopang keunggulan strategi perusahaan dan
modikasi strateg
7. Penentuan harga barang atau jasa, untuk jangka pendek dan jangka
panjang
8. Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas
9. Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas

Wirausahawan yang berfungsi sebagai manajer perusahaan harus


me miki kompetensi, yaitu:
a. Berfokus pada pasar, bukan pada teknolog
b. Merancang pendanaan untuk menghindari tidak terdanainya per
usahaan
c. membangun tim manajemen
6

Adapun strategi-strategi lain yang dapat digunakan sebagai


berikut:
a. Strategi dan Cara Mengembangkan Usaha yang Pertama
Strategi dan cara yang pertama ini adalah dengan melakukan 
pengolahan terhadap produk yang dimiliki, kita bisa melakukan
inovasi terhadap produk agar berbeda dan terlihat lebih menarik
dari produk yang lainnya, ataupun kita bisa melakukan perbaikan
terhadap produk agar dapat bersaing dengan produk-produk lain.
Inti dari strategi dan cara mengembangkan usaha yang pertama ini
adalah produk yang kita miliki tidak boleh kalah dan harus bisa
bersaing dengan produk lainnya.
b. Strategi dan Cara Mengembangkan Usaha yang Kedua
Strategi dan cara yang kedua ini adalah melakukan
pengembangan dengan melakukan promosi/iklan secara konsisten,
jika kita mengenalkan produk kita secara terus-menerus atau
konsisten alhasil para konsumen tidak akan mudah melupakan
merk pruduk yang kita tawarkan, dan diharapkan produk kita dapat
menjadi pertimbangan para konsumen.
c. Strategi dan Cara Mengembangkan Usaha yang Ketiga
Strategi dan cara mengembangkan usaha yang ketiga adalah
dengan memberikan harga yang terjangkau dan kompetitif, serta
memberikan pelayanan yang maksimal terhadap
konsumen/pelanggan. Jangan memberikan harga yang terlalu
mahal, jangan terlalu rakus. Kita hanya perlu memastikan bahwa
kita tidak mengalami kerugian, dan berikanlah pelayanan
semaksimal mungkin kepada para konsumen maupun pelanggan
agar mereka dapat menilai langsung keunggulan kinerja kita.
d. Strategi dan Cara Mengembangkan Usaha yang Keempat
Strategi dan cara yang keempat adalah mencoba menjalin
hubungan yang harmonis kepada para pihak internal maupun
eksternal perusahaan. Pihak eksternal dapat meliputi para
distributor, pemasok, ataupun para pelanggan, sedangkan pihak
7

internal seperti para karyawan. Bisa kita bayangkan jika hubungan


kita dengan mereka tidak harmonis, apa bisa urusan kita dapat
berjalan lancar yang ujung-ujungnya menyangkut urusan usaha
kita, saya rasa tidak.
e. Strategi dan Cara Mengembangkan Usaha yang Kelima
Strategi dan cara mengembangkan usaha yang kelima
adalah dengan berusaha keras, bersungguh-sungguh dan mau
belajar. Ini yang harus kita lakukan jika ingin usaha yang telah kita
rintis dengan susah payah dapat berkembang.

2. Strategi Pengembangan Dalam Kewirausahan :


1. Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
Tidak dapat disangkal lagi bahwa kelangsungan perusahaan
sangat bergantung pada ketahanan wirausaha dalam meraih keunggulan
dan bersaing melalui strategi yang dimilikinya. Strategi perusahaan
adalah cara-cara perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan
koordinasi aktivitas multi-pemasaran.

2. Kompetensi Inti Kewirausahaan


Dalam manajemen perusahaan modern saat ini, telah terjadi
pergeseran strategi, yaitu dari strategi memaksimalkan keuntungan
pemegang saham (mencari laba perusahaan) menjadi memaksimalkan
keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan
(stakeholder), yaitu individu atau kelompok yang memiliki kepentingan
dalam kegiatan perusahaan. Kelompok ini tidak hanya terdiri atas
pemegang saham, tetapi juga karyawan, manajemen, pembeli,
masyarakat, pemasok, distributor, dan pemerintah. Akan tetapi, konsep
laba tidak dapat dikesampingkan dan merupakan alat penting bagi
perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para pemilik kepentingan.
Menurut teori strategi dinamis dari Porter (1991), perusahaan
dapat mencapai keberhasilan apabila memenuhi tiga kondisi.
8

 Pertama, tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi


manajemen (seperti produksi dan pemasaran) harus secara kolektif
memperlihatkan posisi terkuat dipasar.
 Kedua, tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan
kekuatan perusahaan serta diperbarui terus (dinamis) sesuai dengan
perubahan peluang dan ancaman lingkungan eksternal.
 Ketiga, perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi
khusus sebagai pendorong untuk menjalankan perusahaan.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan
krisis eksternal, perusahaan kecil dapat menerapkan teori "strategi
berbasis sumber daya" (resources-based strategy). Teori ini dinilai
potensial untuk memelihara keberhasilan perusahaan ketika berada
dalam situasi eksternal yang bergejolak. Menurut teori ini, perusahaan
dapat meraih keuntungan melalui penggunaan sumber daya yang lebih
baik, yaitu dengan:
 Pola organisasi dan administrasi yang baik;
 Perpaduan aset fisik berwujud, seperti sumber daya manusia dan
alam, serta aset tidak berwujud, seperti kebiasaan berpikir kreatif
dan keterampilan manajerial;
 Budi daya perusahaan;
 Proses kerja dan penyesuaian yang cepat atas tuntutan baru.
9

C. Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Kewirausahaan


[ CITATION Geo13 \l 1057 ] membagi empat fungsi dasar manajemen
yaitu POAC (Planning, Organizing,Actuating, and Controlling), dimana
fungsi-fungsi manajemen merupakan kegiatan yang sifatnya berulag-
ulang(siklus), sehingga sering juga disebut proses manajemen hal ini berarti
fungsi-fungsi manajemen dalam perusahaan tidak hanya berhenti pada satu
tahap, tetapi mencakup pada keseluruhan fungsi-fungsi manajemen. Adapun
siklus atau fungsi-fungsi dalam manajemen sebagai berikut:

Proses untuk mencapai tujuan perusahaan/bisnis, dituangkan dalam


fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut :
a. Fungsi Perencanaan(Planning)
[ CITATION Nan01 \l 1057 ] Proses perencanaan adalah proses
penentuan arah, artinya merencanakan segala kegiatan dan aktivitas
yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan yang hendak dicapai
selama suatu masa yang akan datang. Penetuan arah perusahaan ,
diantaranya apa yang harus dicapai/diperbuat? Bagaimana cara
mencapainya? Kapan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengerjakan? Siapa yang akan melakukan pekerjaan? Dengan
demikian rencana kerja perusahaan yang telah tersusun diharapkan
10

dapat digunakan sebagai pedoman dalam bekerja sehingga tujuan-


tujuan perusahaan dapat tercapai.
b. Fungsi Pengorganisasian(Organizing)
Organizing artinya mengkoordinasi pengelompokan dan
menentukan serta memberikan kegiatan penting dan memberikan
kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pada setiap bagian-
bagian yang telah dibentuk lewat perencanaan yang telah diakomadasi
dengan rapi dan sistematis.
Sedangkan menurut [ CITATION Tun93 \l 1057 ] struktur
organisasi adalah cara suatu aktivitas organisasi dibagi, diorganisasi,
dan dikoordinasikan, terdiri dari 5 (lima) langkah, yaitu (1) daftar
pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. (2)
membagi jumlah beban kerja ke dalam tugas-tugas yang dapat secara
logis dan sesuai dilaksanakan oleh individual atau kelompok. Ini
disebut pembagian kerja (divion of work), (3) menggabungkan tugas-
tugas dalam keadaan yang logis dan efisien. Pengelompokan
karyawan dan tugas-tugas pada umumnya disebut departementalisasi,
(4) mene kan mekanisme untuk koordinasi. Koordinasi merupakan
integrasi aktivitas dan bagian-bagian yang terpisah dari suatu
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi, dan (5) memonitor
efektivitas struktur organisasi dan melakukan penyesuaian apabila
diperlukan.
[ CITATION Geo13 \l 1057 ] Adapun langkah-langkah
pengorganisasian yaitu: 1). Menetapkan dengan teliti dan tentukan
pekerjaan yang akan dilaksanakan; membagi pekerjaan menjadi tugas
setiap orang; memposisikan tugas-tugas kelompok; 2). Menentukan
persyaratan setiap posisi; menjadikan kelompok-kelompok posisi
menjadi satuan-satuan yang dapat dipimpin dan saling berhubungan
dengan baik; 3). Membagi pekerjaan; 4). Tanggung jawab luas
kekuasaan yang akan dilaksanakan; mengubah dan menyesuaikan
organisasi sehubungan dengan hasil-hasil pengawasan dan kondisi
11

yang berkembang; dan 5). Berkomunikasi selalu selama proses


pengorganisasian.

c. Fungsi Pengarahan(Actuating)
Penggerakan atau pengerahan adalah identik pemberian
motivasi kepada staf agar dapat melaksanakan tugas dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer harus
mampu memberikan dorongan dan semangat kepada seluruh personel
yang ada di bawah tanggung jawabnya dengan cara memberikan
pengarahan atau menyalurkan perilaku manusia ke arah tercapainya
tujuan-tujuan yang hendak dicapai sekaligus memberikan perbaikan-
perbaikan kepada setiap personel yang melakukan pelanggaran dan
penyelewengan terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
bersama.
[ CITATION Geo13 \l 1057 ] Adapun usaha-usaha yang harus
dilakukan oleh pimpinan untuk mencapai tujuan actuating secara
efektif Actuating Internal (Dari dalam perusahaan) dan Actuating
Eksternal (Dari Luar Perusahaan)
Pengarahan dari dalam perusahaan mencakup: (1)
mengusahakan agar orang lain merasa dirinya dihargai, (2) memahami
perbedaan yang ada di setiap individu, (3) berusaha menjadi
pendengar yang baik. (4) hindari munculnya perdebatan, (5) hormati
perasaan orang lain, (6) ada kiat-kiat yang mendorong untuk bekerja
sama. (7) jangan berusaha untuk mendominasi, (8) pimpinan harus
mengetahui bahwa kebanyakan orang suka akan jabatan, (9)
melaksanakan manajemen partisipatif, (10) gunakan instruksi atau
perintah-perintah.
Pengarahan dari luar perusahaan mencakup: menurut [ CITATION
VDa93 \l 1057 ] antara lain: (1) Sosialisasi terhadap masyarakat sekitar;
(2) Konsentrasi pada pelanggan; (3) Perbaikan secara kontinu; dan (4)
Partisipasi penuh.
d. Fungsi Pengawasan(Controlling)
12

Pengawasan adalah upaya mengontrol setiap elemen dis


bagian-bagian yang ada di bawah tanggung jawabnya. Keja
mengontrol ini merupakan suatu kewajiban bagi setiap manaje
Disebabkan dengan kontrol tersebut, seorang manajer dapa
mengetahui secara pasti seluruh kegiatan yang terjadi, baik in
penyelewengan, penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab, dan
sebagainya. Selanjutnya, dengan adanya pengontrolan ini, maka
manajer dapat mengukur pelaksanaan dengan tujuan tujuan,
menentukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan, dan
mengambil tindakan-tindakan korektif yang diperlukan.
Adapun langkah-langkah pengawasan antara lain: (1)
menetapkan ukuran; (2) memonitor hasil dan membandingkan dengan
ukuran-ukuran; (3) memperbaiki penyimpangan-penyimpangan; (4)
mengubah dan menyesuaikan cara-cara pengawasan sehubungan
dengan hasil pengawasan dan perubahan kondisi; (5) senantiasa
melakukan hubungan/ komunikasi selama proses pengawasan.
Dengan demikian, pengawasan tidak hanya mengendalikan, tetapi
juga merupakan proses koreksi terhadap pelaksanaan di lapangan.
Dalam proses pengawasan, dimungkinkan untuk melakukan
perubahan sistem pengawasan sesuai dengan pengembangan situasi
dan kondisi.
13

D. Model Proses Kewirausahaan


[ CITATION McC61 \l 1057 ] mengemukakan bahwa model entrepreneurship
memiliki dua karakteristik, yaitu
1. Peranan perilaku perusahaan entrepreneurial role behavior, yaitu
Peranan perilaku kewirausahaan (entrepreneurial role behavior)
dimana memiliki ciri moderate risk-taking, energetic, individual
respon sibility, knowledge of results of decisions, anticipation of
future possibilities, and organizational skills.
2. Peranan perilaku perusahaan interest in entrepreneurial occupations,
merupakan fungsi dari prestige and riskiness.
Kedua karaktersitik tersebut dipengaruhi oleh achievment,
optimism (other value attitudes), dan entrepreneurial status or succes.

Selanjutnya, menurut karya Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave


(1996: 3), proses kewirausahaan terbentuk berdasarkan proses yang berasal dari
pribadi, organisasi (kelompok), dan keluarga, serta lingkungan. Dalam bagan
proses kewirausahaan, Carol Noore menggambarkannya sebagai berikut.
14

Sumber : Wiliam D Bygrave


Bagan di atas menunjukkan bahwa proses kewirausahaan dipengaruhi
oleh nilai-nilai pribadi, sosiologi, organisasi, dan lingkungan. Adapun model
proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan yang digambarkan oleh
Bygrave menjadi urutan langka-langkah :
1. Innovation (Inovasi)
Faktor personal yang mendorng keinginan berprestasi, adanya
sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, faktor pendidikan dan
faktor pengalaman
faktor lingkungan yang medorong inovasi adalah: adanya
peluang, pengalaman dan kreativitas.
2. Triggering Event (pemicu)
Faktor personal yang mendorong pemicu artinya yang memicu
atau memaksa seseorang untuk terjun kedunia bisnis adalah:
 Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
 Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK)
 Tidak ada pekerjaan lain
 Dorongan karena faktor usia
15

 Keberanian menanggung resiko


 Komitmen dan minat tinggi terhadap bisnis.
Faktor-faktor lingkungan yang mendorong menjadi pemicu bisnis
adalah
 Sumber-suber yang bis adi manfaatkan, misalnya tabungan,
modal, warisan, memiliki bangunan yang strategis
 Mengikuti latihan-latihan bisnis, kursus binis, dst.
3. Implementasi (pelaksanaan)
Faktor personal, yaitu :
 Siap mental secara total
 Adanya manaer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu
utama.
 Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
 Adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai
keberhasilan.
4. Growth (Proses Pertumbuhan)
 Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga
semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan
produktif.
 Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang
kompak danya roduk yang di banggakan, atau keitimewaan
yang dimiliki misalnya kualitas makanan, lokasi usaha,
manajemen, personalia dsb.
 Adanya konsumen dan pemasok barang yang continue.
 Adanya pihak investor yang memberikan fasilitas keuangan.
 Adanya kebujaksanaan pemerintahan yang menunjang berupa
peraturan bidang ekonomi yang menguntungkan.

Disisi lain, terdapat 2 hal yang mampu mempengaruhi model proses


dalam kewirausahaan yaitu:
16

1. Nilai-Nilai Kewirausahaan
Nilai-nilai kewirausahaan identik dengan konsep nilai manajer
Indo nesia yang dikemukakan oleh Andreas A. Danandjaja (1986),
Andreas Budihardjo (1991), dan Sidharta Poespadibrata (1993). Nilai-
nilai tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu nilai
pribadi dikelompokkan menjadi dua, yaitu nilai primer pragmatik dan
nilai primer moralistik. Nilai primer pragmatik, di antaranya
perencanaan, prestasi, produktivitas tinggi, kemampuan, kecakapan,
kreativitas, kerja sama, dan kesempatan. Selanjutnya, nilai moralistik
meliputi keamanan dan jaminan, martabat pribadi, kehormatan, dan
ketaatan.
Seperti halnya nilai manajerial yang dikemukakan oleh para
ahli tersebut, nilai-nilai kewirausahaan lebih tampak dalam nilai
primer pribadi daripada nilai kelompok, baik nilai primer pribadi yang
bersifat pragmatik maupun nilai pribadi yang bersifat moralistik. Nilai
pribadi yang bersifat pragmatik kewirausahaan dicirikan oleh
kemampuan untuk melakukan usaha-usaha yang bersifat kerja keras,
tegas, mengutamakan prestasi, keberanian dalam mengambil risiko
yang paling moderat, produktivitas, kreativitas, inovatif, kualitas kerja
komitmen, dan selalu mencari peluang. Nilai yang bersifat moralistik
tercermin dalam keyakinan atau percaya diri, kehormatan,
kepercayaan, kerja sama, kejujuran, keteladanan, dan keutamaan.
Apabila kita lihat definisi nilai dari George England (1974: 2)
bahwa nilai merupakan kerangka kerja konseptual yang secara relatif
bersifat permanen, kerangka kerja tersebut membentuk dan
memengaruhi hakikat perilaku perseorangan. Salah satu teori yang
membantu untuk memahami nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki
pengusaha kecil adalah teori Maslow.
Abraham H. Maslow (1954) menekankan dua ide dasar, yaitu
(1) orang mempunyai berbagai kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan
yang belum terpenuhi yang dapat memengaruhi perilaku manusia; (2)
kebutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki
17

kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang


tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan
(Kotler, 1988: 247).
Banyak ahli telah mengemukakan konsep nilai, meskipun di
antara mereka masih terdapat perbedaan. Perbedaan pengertian ini
menarik untuk ditelaah, tetapi di balik perbedaan itu terdapat
kesamaan definisi yang sangat menonjol. Clyde Kluckhohn (1951:
395) berpendapat bahwa nilai adalah konsepsi yang jelas, tersurat, dan
tersirat dari seseorang atau kelompok tertentu mengenai yang
seharusnya diinginkan yang memengaruhi pemilihan sarana dan
tujuan tindakan.
Milton Rockeach (1973: 5) beranggapan bahwa nilai adalah
keyakinan abadi dan cara bertindak yang khas atau tujuan hidup yang
bertentangan atau berlainan. Adapun Geert Hofstede (1980: 10)
menyatakan bahwa nilai merupakan kecenderungan umum untuk
lebih menyukai atau memilih keadaan-keadaan tertentu dibandingkan
dengan yang lain. Pandangan ini sejalan dengan pandangan Dalton E.
McFachland yang melihat nilai sebagaikombinasi ide dan sikap yang
mencerminkan peringkat pilihan, prioritas, motif seseorang (Reading
S.G. dan Casey, 1978:8).

2. Perilaku Kewirausahaan
Apabila perilaku merupakan bentukan dari nilai, para ahli
telah menempatkan studi motivasi dan kebutuhan pada pola-pola
perilaku (McClelland, 1981). Menurut Martin L. Maehr (1973), ada
tiga strategi yang dapat ditelusuri untuk menjelaskan motivasi.

Strategi pertama, dapat digambarkan sebagai berikut:


C→P→M
C adalah budaya (culture) atau pengalaman belajar
kemasyarakatan yang diberikan oleh lingkungan tempat seseorang
berkembang. P adalah kepribadian (personality) atau beberapa watak
18

asli yang diduga akan tampak jika menghadapi situasi tertentu. M


adalah kecenderungan bertindak (motivation) yang terlihat dalam
berbagai situasi yang perilakunya disebut motivasi. Strategi pertama
menunjukkan bahwa pendidikan dan pengalaman berpengaruh pada
kepribadian atau watak asli. Watak asli berpengaruh pada perilaku dan
motivasi.
Strategi kedua, dapat digambarkan sebagai berikut:
S→ (P) → M
S adalah situasi (situation) atau konteks yang berpengaruh
terhadap motivasi. (P) adalah kepribadian (personality) ditempatkan
dalam tanda kurung, yang menunjukkan bahwa dalam pola ini secara
relatif variabel kepribadian tidak penting. Diperkirakan minatnya
terarah pada aspek 5 yang langsung berpengaruh pada aspek M, yaitu
pola perilaku yang terlihat.

Strategi ketiga, menggambarkan kombinasi dari kedua strategi


ter dahulu.
Strategi ketiga, dapat digambarkan sebagai berikut:

C→P→S=M
Hal ini menggambarkan bahwa belajar dari lingkungan (C)
akan membentuk watak-watak kepribadian tertentu (P) dan pola-pola
ini menghasilkan perilaku motivasi yang berbeda (M) bergantung
pada situasi atau konteks (S).
Baik strategi pertama, kedua maupun ketiga menggambarkan
pengaruh pengalaman dan belajar terhadap kepribadian serta pengaruh
kepribadian terhadap perilaku.
3. Hubungan Antara Nilai-Nilai Kewirausahan dengan Perilaku
Kewirausahaan
Hubungan nilai kewirausahaan dengan perilaku kewirausahaan
dalam bentuk yang lebih operasional, Kathleen L. Hawkins dan Peter
A. Turla (1986), membaginya dalam beberapa kelompok, meliputi:
19

a. Kepribadian, aspek ini dapat diamati dari segi kreativitas,


disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian dalam
menghadapi risiko, memiliki dorongan, dan keinginan
yang kuat;
b. Kemampuan/hubungan, operasionalnya dapat dilihat dari
indikator komunikasi dan hubungan antarpersonal,
kepemimpinan, dan mana jemen;
c. Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan
produk dan harga, periklanan, dan promosi;
d. Keahlian dalam mengatur, operasionalnya diwujudkan
dalam bentuk penentuan tujuan, perencanaan, dan
penjadwalan, serta pengaturan pribadi;
e. Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan
cara mengatur uang.
Dengan demikian, cukup jelas bahwa peranan wirausaha
adalah inovator dalam mengombinasikan sumber-sumber bahan baru,
akses pasar baru, dan pangsa pasar baru (Schumpeter, 1934). Ibnu
Soedjono (1993) menamakan peran tersebut dengan enterpreneurial
action. Wirausahalah yang membuka peluang baru, cakupan usaha
baru yang menentukan kemandirian dan keberhasilan usaha. Dengan
metode dan teknik baru yang lebih efisien, usaha kecil dapat
meningkatkan kemandiriannya.
20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan materi manajemen strategi pengembangan kewirausahaan di
atas dapat kami simpulkan bahwa: Manajemen kewirausahaan semua kekuatan
perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Strategi
kewirausahaan Kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan
lingkungan eksternal. Pada inti dari merek-merek yang besar, ada produk yang
besar. Produk merupakan unsur kunci dalam tawaran pemasaran. Pemimpin
pasar umumnya menawarkan produk dan jasa yang bermutu. Daur hidup produk
adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa
hidupnya. Menetapkan strategi produk Pada inti dari merek-merek yang besar,
ada produk yang besar.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan sesuai dengan materi ini adalah:
 Untuk memulai suatu usaha haruslah memiliki perencanaan yang
matang dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen
POAC(Planning,Organizing,Actuating, and Controlling)
 Salah satu strategi untuk memepertahankan suatu usaha harus
memiliki sikap yang jujur, dan memiliki jiwa pekerja keras.

20
21
DAFTAR PUSTAKA
Clausewitz, K. V. (1954). Tentang Perang. Jakarta: Pembimbing.

Fatah, N. (2001). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hant, V. D. (1993). Quality Manajemen For Goverment . Milkwauke : ASQC


Quality Press.

McCelland, D. C. (1961). The Achieving Society. (Mind Tools Conten Team:


McCelland's Human Motivation theory). 207.

Rusdiana, A. (2014). Kewirausahaan Teori dan Praktik. Bandung: Pustaka Setia.

Terry, G. R. (2013). Prinsip-Prinsip Manajemen Cetakan 11. Jakarta: Bumi Aksara.

Tunggal, A. W. (1993). Asas-Asas Manajemen. Bandung: Alumni.

https://evinursyafitrisyamsul.blogspot.com/2015/03/makalah-kewirausahaan-7.html

https://www.academia.edu/12739520/Makalah_Kewirausahaan_Strategi_dan_Manaj
emen_Pengembangan_Bisnis

https://id.scribd.com/document/372434335/Strategi-Dan-Manajemen-
Pengembangan-Bisnis

21

Anda mungkin juga menyukai