Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

KEMAMPUAN ORGANISASI-ORGANISASI UNTUK BERTAHAN

Sebuah organisasi yang dinamakan A Viable Organization merupakan organisasi yang


secara intern dikelola (dimanaje) dengan baik. Ia pun mempunyai hubungan yang terus menerus
berhasil dengan lingkungannya. Dengan demikian, suatu organisasi tidak mempunyai kehidupan
dalam arti yang sama seperti sebuah organisasi biologis. Walaupun demikian, organisasi manusia
merupakan pernyataan, perluasan dari proses kehidupan para individu yang merupakan bagian
darinya.
Suatu organisasi tidak mempunyai sifat inharen untuk bertahan dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Adapun factor yang mempengaruhinya adalah apakah orang-orang yang berkuasa
didalam organisasi tersebut ingin bertahan lama atau tidak. Namun demikian ada factor lain yang
harus bekerja sebelum mereka mencapai apa yang diinginkan.
Organisasi yang sifatnya temporer memiliki sejumlah ciri yang berbeda dengan organisasi
yang untuk jangka panjang. Ciri-ciri determinasi termasuk dalam 3 kategori. Jangka waktu bertahnnya
suatu organisasi dapat diramalkan dengan jalan membandingkan :
-

Pandangannya tentang ketahanan ((survival)


Falsafahnya tentang sasaran-sasaran
Struktur seperti dibawah ini :
Organisasi Jangka Pendek
Ketahanan jangka panjang tidak

Ketahanan

dianggap penting

Organisasi Jangka Panjang


Ketahanan jangka panjang
merupakan tujuan utama semua

Organisasi hanya memiliki sasaran

Falsafah

tindakan yang diarahkan kepadanya


Organisasi mempunyai sasaran

segera

Manajemen

Segera yang dapat dicapai dan

Pengembangan untuk pembaharuan

dapat dilihat (Visioner)

tidak dianggap penting

Pengembangan untuk mencapai

Tidak banyak upaya untuk

pembaharuan dianggap penting

mendekatkan sasaran individu dengan

Upaya intensif untuk menyelaraskan

sasaran organisasi

sasaran individu dan organisasi

Organisasi tidak memiliki hierarki

Organisasi memiliki hierarki terinci

sasaran

tentang sasaran utama & pelengkap

Organisasi tidak memperhatikan

Uapaya intensif untuk menyesuaikan

lingkungan

organisasi dengan lingkungannya

Organisasi mempunyai struktur yang

Struktur

sederhana, informal dan tidak stabil

Organisasi memiliki struktur yang


kompleks, formal dan stabil

Organisasi yang ingin menjadi organisasi jangka panjang, akan melalui 3 macam fase yaitu :
-

Fase 1 kebanyakan cirri-cirinya temporer Jangka Pendek ada kekecualiannya yaitu bahwa

organisasi itu ingin bertahan


Fase 2 ciri-cirinya bergerak mendekati cirri-ciri organisasi jangka panjang
Fase 3 ciri-cirinya dicantumkan pada bagian kanan gambar berikut; organisasi tersebut menjadi
sebuah organisasi jangka panjang.

Organisasi akan menjadi organisasi jangka panjang atau jangka pendek tergantung pada :
-

Pandangan para manajer tentang survival


Falsafah manajemen pada manajernya
Struktur hubungan-hubungannya.
Adapun bentuk dari organisasi dan segala macam seluk beluk organisasi itu sendiri tergambar

dari penjelasan sebagai berikut :


1. Organisasi jangka pendek (Short Life Organizations)
Sasaran organisasi ini bersifat statis , terbatas dan dinyatakan dalam bentuk melaksanakan tugas
khusus, mengumpulkan sejumlah uang, menyelesaikan tugas tepat waktu, mengumpulkan
keterangan tentang proyek tertentu, mempelajari dan mengevaluasi proposal
2. Organisasi Jangka Panjang (Long Life Organizations)
Sasaran organisasi sifatnya dinamis. Jika terjadi perubahan maka akan terjadi perubahan sasaran.
Biasanya pembuatan keputusan ditujuka untuk mengantisipasi masalah2 yang akan timbul
sebelum benar-benar terjadi.
3. Struktur Organisasi
Untuk organisasi jangka pendek disusun tidak terstruktur dengan baik atau formal sementara
untuk organisasi jangka panjang terstruktur dengan baik dan formal. Jadi apakah organisasi
bersifat jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada sikapnya terhadap Survival.
4. Pertumbuhan, perkembangan dan Interaksi organisasi
Kita biasanya menganggap bahwa pertumbuhan organisasi adalah bertambah luasnya organisasi
atau menuju gerakan kearah sasaran tertentu. Dilain pihak pertumbuhan meliputi perbaikan
teknologis atau administrative. Hal ini karena dimungkinkannya pencapaian sasaran lama secara
lebih efektif. Perkembangan sulit dikontrol dan hasilnya kerap kali tidak pasti. Oleh karena itu,
pertumbuhan biasanya bersifat lebih nyaman. Pertumbuhan dan perkembangan dalam banyak hal
merupakan fenomena yang khas dan terpisah tetapi mereka juga berkaitan satu sama lain.
5. Pertumbuhan, perkembangan dan hierarki sasaran
Interaksi antara pertumbuhan dan perkembangan dapat dilihat dari sudut sasaran hierarki. Konsep
dasar hierarki adalah bahwa suatu organisasi mempunyai 3 tipe atau sasaran. Suatu organisasi
memiliki 3 macam tipe sasaran-sasaran yang dinyatakan dalam gambar sbb :

Visionar
y
Attainab
lee
Immediate

100
%
0%

Hirarki Sasaransasaran

Plafon
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Waktu

Sasaran-sasaran immediate merupakan sebuah plafon untuk pencapaian hasil setelah sesuatu organisasi mengembangkan sasaran baru
apabila tidak ada pertumbuhan selanjutnya.
Catatan :
Visioner
= visioner (yang didmbakan)
Attainable = dapat dicapai
Immediate = dekat atau langsung

Diagram diatas

mencakup konsep sasaran keorganisasian yanh berkembang dengan

berlangsungnya waktu. Hal itu guna memungkinkan organisasi yang bersangkutan mencapai
tingkat yang semakin tinggi. Pergeseran yang terjadi pada hierarki sasaran adalah penting.
Sasaran visioner dan sasaran yang dapat dicapai bergeser ke bawah sewaktu organisasi makin
berkemampuan untuk mencapainya.
6. Evolusi Sasaran-Sasaran
Sewaktu organisasi bergerak kearah sasaran, maka proses mendefinisikan kembali sasaran
merupakan sebuah proses evolusioner. Pergeseran keatas dalm bidang perkembangan mungkin
lebih licin bila dibandingkan dengan tahap-tahap khusus yang terpisah. Tapahan ini dapat berupa
periode tahap I, periode tahap II dst.
7. Komposisi Hierarki Sasaran
Perlu dilakukan kualifikasi atau komposisi tujuan yang terdiri dari tujuan yang telah dicapai
ditambah lagi dengan sisa tujuan yang dapat dicapai yang masih belum menjadi tujuan dekat.
8. Ekspansi Hierarki Sasaran
Ketika waktu berlangsung dan organisasi mengembangkan hirarki sasaran baru maka hirarki
sasaran tersebut semakin luas. Hal ini untuk mencapai kesuksesan organisasi.
9. Pandangan Ekologis, suatu Perspektif teoretis
Manusia dan organisasi merupakan suatu kesatuan. Tidak ada organisme ataupun organisasi yang
dapat bertahan dalam isolasi. Biasanya bertahan dalam hubungan yang bersifat kompleks
10. Organisasi sebagai ekosistem
Lingkungan menyediakan sumber daya serta kesempatan bagi organisasi untuk meminta output
yang dibutuhkannya. Begitu pula lingkungan mengharuskan organisasi untuk bertindak dengan
cara tertentu. Apabila disatukan maka akan membentuk suatu ekosistem organisatoris

atau

organisasi yang lebih besar. Adapun variablenya adalah populasi, organisasi, lingkungan,
teknologi.
11. Kondisi-kondisi untuk organisasi baru yang bertahan
Untuk menciptakan kondisi organisasi baru yang bertahan maka ada 2 macam kondisi yang
diperlukan yaitu kondisi pertama harus terdapat sebuah mutasi berupa sebuah produk baru, proses
baru, prosedur baru, kebijakan baru, bentuk organisasi baru dst. Dan kondisi kedua yaitu
lingkungan yang menguntukan.
12. Kompleksitas Ukuran dan tingkat organisasi serta lingkungannya

Organisasi dan lingkungan pasti saling mempengaruhi dan membentuk suatu ekosistem. Setiap
organisasi memiliki lingkungan yang khas . Kompleksitas selanjutnya jika timbul fakta bahwa
batas organisasi dan lingkungan kerap sulit ditarik dan diterapkan dengan jelas bahkan hubungan
organisatoris dan lingkungan dapat bersifat kompleks tak terhingga.
13. Relung Ekologis (The Ecological Niche)
Posisi yang diduduki oleh organisme atau organisasi didalam lingkungannya disebut relung
ekologis. Jika organisasi tidak memiliki relung ekologis maka dapat dilakukan dengan jalan
mengubah lingkungan hingga menyesuaikan diri dengannya. Ada 2 macam sikap yaitu organisasi
bersikap pasif artinya menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan bersikap aktif dengan cara
mengubah lingkungan guna mendapatkan tempat didalamnya.
14. Perubahan Keorganisasian
Perubahan merupakan hal penting tentang ketahanan organisasi. Jika perubahan tersebut
dilakukan dengan benar maka organisasi tersebut akan langgeng namun jika salah maka akan
hancur. Dari ungkapan diatas dapat disimpulkan bahwa pembaharuan baik inovasi maupun
pembaharuan perlu disesuaikan dengan sasaran organisasi.
15. Tingkat Perubahan Pada Suatu Organisasi
Lingkungan disekitar organisasi sering berubah. Untuk itu perlu metode kerja yang sifatnya
relative statis sehingga hanya melakukan perubahan structural atau teknologis sekaligus dengan
biasanya mengganti para manajer lama dengan manajer baru sehingga membawa perubahan yang
baru pula.
16. Ketahanan Jangka Panjang (Long Term Viability)
Untuk bertahan jangka panjang maka biasanya dilakukan penggantian teknologi yang lam dengan
yang baru karena teknologi mempunyai umur yang terbatas.
17. Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi pada tingkat tertentu sangat diperlukan untuk ketahanan organisasi. Akan tetapi kerap
kali melemahkan efektivitas kerja begitupula sebaliknya. Dewasa ini organisasi menyadari bahwa
efektivitas lebih penting dibandingkan dengan sekedar perbaikan dalam prosedur (efisiensi).
18. Tantangan Terhadap Perubahan
Agar supaya organisasi dapat bertahan maka diperlukan adanya perubahan. Sering kali organisasi
dihadapkan pada kepentingan sebahagian orang yang telah berakar sehingga perubahan biasanya
ditentang karena merugikan dirinya. Disinilah organisasi harus mengambil langkah untuk
melakukan perubahan yang dapat menguntungkan organisasi.
19. Menciptakan Perubahan
Salah satu perhatian dalam menciptakan perubahan adalah kreatifitas individual. Dalam hal ini
mencakup tahap-tahap konsepsi problem, pengumpulan informasi, pemikiran secara intensif,
frustrasi dan iluminasi atau pencerahan.

Anda mungkin juga menyukai