DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
ZAIMARNI 2221312026
AYU NABILLA AZAARA 2221312028
MURNA ELLIZA 2221312031
RACHMAD APRILIO 2221312034
FITRIA ALIVIA 2221312039
MIA CAHYATI 2221312042
DOSEN :
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta kemudahan yang berlimpah, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas kelompok ini. Salawat Kepada Rahmatan lil’alamin,
Rasulullah SAW yang telah membawa kita menuju alam yang penuh
pengetahuan. Semoga Rahmat selalu tercurah buat beliau, keluarga dan seluruh
pengikutnya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Bapak Dr.
Yulhasri, S.E., MBA sebagai dosen pengajar dalam makalah ini. Terimakasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Untuk itu
kami membutuhkan kritikan dan saran yang membangun demi penyempurnaan
makalah ini kedepannya. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Atas semua perhatian pembaca, kami ucapkan terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
DAFTAR PUSTKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk menerapkan kebijakan
dan merencanakan pencapaian tujuan orgabisasi. Manajemen trategis
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai fungsional suatu
bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam suatu organisasi peran
manajemen di antaranya adalah agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Efektif berarti mengerjakan pekerjaan yang benar, dan
efisien adalah mengerjakan pekerjaan dengan benar.
Manajemen trategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari
manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber
dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan
secara efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis saat
ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan
keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan
terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup
yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai
perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus
dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia
harus dapat digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai
penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan. Manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi
sebab melibatkan perumusan, implementasi, evaluasi dan pengambilan
keputusan. Dengan adanya manajemen trategis, organisasi memiliki arah
yang jelas untuk memantau, mengontrol dan menilai pelaksanaan strategi
dan keberhasilan operasinya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategis antisipatif ?
2. Bagaimana perkembangan teori manajemen strategik ?
3. Apa manfaat manajemen strategik ?
4. Apa saja tingkatan strategik ?
5. Bagaimana proses manajemen strategik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategis antisipatif
2. Untuk mengetahui perkembangan teori manajemen strategik
3. Untuk mengetahui manfaat manajemen strategik
4. Untuk mengetahui tingkatan strategik
5. Untuk mengetahui proses manajemen strategik
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli :
1. David dan David (2015) mendefinisikan manajemen strategik sebagai seni
dan pengetahuan untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang membuat
organisasi mampu mencapai tujuan dan sasaran. Seperti tersirat, fokus
manajemen strategik terletak pada memadukan manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta
sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.
2. Menurut Whellen dan Hunger (2012), manajemen strategik adalah
seperangkat keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
jangka panjang dari sebuah organisasi. Ini termasuk pemindaian lingkungan
(baik eksternal dan internal), formulasi strategi (strategis atau perencanaan
jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi dan kontrol. Oleh
karena itu, kajian manajemen strategis menekankan monitoring dan evaluasi
peluang dan ancaman eksternal dengan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan organisasi.
3. Sementara itu, Akdon (2006) menjelaskan pengertian manajemen strategik
sebagai suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulasi), penerapan
(implementasi) dan penilaian (evaluasi) keputusan-keputusan strategik antar
fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan dan sasaran
di masa mendatang.
4
puncak dengan atau tanpa bantuan bawahannya untuk mengenali aspek-
aspek kekuatan organisasi yang sesuai dengan visi dan misi yang harus
ditumbuhkembangkan guna mencapai tujuan strategik yang telah
ditetapkan.
3. Manajemen strategik adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah
pada pengembangan suatu strategi atau strategi yang efektif untuk
membantu mencapai tujuan organisasi. Keputusan dari pimpinan organisasi
dan tindakan berupa pelaksanaan keputusan harus menghasilkan satu atau
lebih strategi, dengan memilih yang paling efektif atau handal dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
4. Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (perencanaan
strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (visi),
dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan prinsipil),
agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi), dalam
upaya menghasilkan suatu perencanaan operasional untuk menghasilkan
produk atau jasa yang berkualitas, yang diarahkan pada optimalisasi
pencapaian tujuan (tujuan strategik) dan berbagai sasaran (tujuan
operasional) organisasi.
B. Strategis Antisipatif
Pemikiran antisipatif bisa menjadi sekutu terbaik atau musuh terburuk
kita. Kemampuan memproyeksikan diri ke masa depan dan membayangkan
apa yang mungkin terjadi memungkinkan kita mempersiapkan diri untuk
menghadapi masalah dengan cara sebaik mungkin, tetapi itu juga bisa menjadi
kendala yang menjerumuskan kita ke dalam pesimisme dan melumpuhkan kita.
Memahami cara kerja pemikiran antisipatif dan perangkap apa yang dapat
diciptakannya akan membantu kita menggunakan kemampuan luar biasa ini
untuk keuntungan kita.
Berpikir antisipatif adalah proses kognitif dimana dapat mengenali
tantangan dan masalah yang mungkin muncul dan bersiap untuk
menghadapinya. Berpikir antisipatif adalah proses kompleks yang melibatkan
beberapa aspek kognitif. Tidak hanya mengharuskan kita waspada untuk
memantau peristiwa tertentu dan dapat mengabaikan peristiwa lain yang tidak
5
relevan, tetapi juga meminta kita untuk menerapkan pengetahuan dan
pengalaman yang kita peroleh di masa lalu untuk memprediksi apa yang
mungkin terjadi saat kita mencari solusi dan alamat yang mungkin.
ketidakpastian dan ambiguitas yang diperlukan di masa depan.
Pemikiran antisipatif adalah strategi untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah. Ini bukan hanya masalah mengumpulkan
ketidaksesuaian mencapai ambang batas yang berpotensi berbahaya, tetapi
meminta untuk mempertimbangkan kembali situasinya. Ini berarti mengubah
pola dan struktur mental. Oleh karena itu, pemikiran antisipatif adalah suatu
bentuk simulasi mental dan mekanisme untuk menghasilkan ekspektasi tentang
apa yang mungkin terjadi. Jenis pemikiran antisipatif yang di gunakan untuk
memprediksi masa depan yaitu :
1. Model kebetulan
Pengalaman yang dijalani sepanjang hidup memungkinkan
mendeteksi adanya pola tertentu. Misalnya, memperhatikan bahwa
ketika ada awan hitam di langit, kemungkinan besar akan turun hujan.
Dalam praktiknya, ia terus-menerus membandingkan peristiwa masa
kini dengan masa lalu untuk mendeteksi tanda-tanda yang mungkin
menunjukkan kesulitan di cakrawala atau bahwa sedang mengalami
sesuatu yang tidak normal. Pemikiran antisipatif memberi tahu saat kan
menghadapi masalah. Ini memberi tahu bahwa ada sesuatu yang salah,
berdasarkan pengalaman masa lalu.
2. Pelacakan lintasan
Jenis pemikiran antisipatif ini membandingkan apa yang terjadi
dengan prediksi . tidak melupakan pengalaman masa lalu, tetapi lebih
memperhatikan saat ini. Untuk memprediksi apakah akan terjadi
diskusi dengan pasangan, misalnya dengan menggunakan pola,akan
membatasi diri untuk menilai tingkat kemarahan dan suasana hati yang
buruk, tetapi jika memperhitungkan lintasan akan memantau suasana
hati orang lain tersebut. waktu sebenarnya.
Dengan strategi ini tidak hanya memperhatikan dan
mengekstrapolasi pola atau tren, tetapi menerapkan perspektif
6
fungsional. Jelas, proses mental yang dilakukan untuk mengikuti
lintasan dan membuat perbandingan lebih kompleks daripada
menghubungkan sinyal secara langsung dengan hasil negatif, sehingga
membutuhkan energi emosional.
Kelemahan utama dari jenis pemikiran antisipatif ini adalah
menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengevaluasi lintasan
peristiwa, jadi jika peristiwa itu jatuh, mereka dapat mengejutkan,
tidak siap menghadapinya. berisiko menjadi penonton terlalu lama,
tanpa waktu untuk bereaksi dan tanpa rencana aksi yang efektif.
3. Konvergensi
Jenis pemikiran antisipatif ini adalah yang paling kompleks karena
untuk memperhatikan hubungan antar peristiwa. Daripada hanya
menanggapi pola lama atau mengikuti lintasan peristiwa terkini,
kmemahami implikasi dari peristiwa yang berbeda dan memahami
saling ketergantungan mereka.
Strategi ini biasanya merupakan campuran dari pemikiran sadar
dan sinyal bawah sadar. Faktanya, ini sering kali membutuhkan praktik
perhatian penuh yang memungkinkan kita untuk melihat semua detail
dari perspektif terpisah membantu kita membentuk gambaran global
tentang apa yang sedang terjadi.
7
3. Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977): Strategi
merupakan respon – secara terus-menerus maupun adaptif – terhadap
peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal
yang dapat mempengaruhi organisasi.
4. Porter (1985): Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai
keunggulan bersaing.
5. Andrews (1980), Chaffe (1985): Strategi adalah kekuatan motivasi
untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer,
karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang
baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan
atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan.
6. Hamel dan Prahalad (1995): Strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi
hampir selalu dimulai dari “ apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai
dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam
bisnis yang dilakukan.
7. Wheelen dan Hunger (2012): Strategi perusahaan merupakan
perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan
mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan
keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing.
8. Sedangkan Mulyadi (2001) berpendapat bahwa strategi adalah pola
tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi, melalui
misi. Strategi membentuk pola pengambilan keputusan dalam
mewujudkan visi organisasi, Dengan tindakan berpola, perusahaan
dapat mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya organisasi
secara efektif ke perwujudan visi organisasi. Sebagai contoh,
perusahaan yang memilih differentiation strategy akan memilih pola
8
tindakan untuk menjadikan perusahaan berbeda karena keunggulannya
di dalam persaingan. Di lain pihak, perusahaan yang memilih low cost
strategy akan memilih pola tindakan yang berfokus ke pengelolaan
aktivitas (activity management) untuk menjadikan perusahaan unggul
dalam persaingan biaya penyediaan produk dan jasanya terendah di
antara para pesaingnya.
9
6. Meningkatkan motivasi karyawan dengan melibatkan dalam
pembuatan strategi,
7. Menghindari kegiatan duplikasi, 8) mengurangi keengganan karyawan
untuk melakukan perubahan.
Survei terhadap hampir 50 organisasi di berbagai negara menemukan 3
(tiga) manfaat paling tinggi dari manajemen strategik (Wheelen & Hunger,
2012).
1. Visi yang lebih jelas dari visi strategis untuk organisasi.
2. Fokus yang lebih tajam pada apa yang secara strategis penting.
3. Peningkatan pemahaman tentang lingkungan yang berubah dengan
cepat.
Manfaat manajemen strategik dapat dilihat dari dua aspek, yaitu manfaat
finansial dan non finansial, sebagai berikut.
1. Manfaat Finansial. Penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang
menggunakan konsep manajemen strategik lebih menguntungkan dan
berhasil dibandingkan organisasi lain yang tidak menggunakannya.
Organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategik
menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas
dan produktivitas dibandingkan dengan organisasi tanpa aktivitas
perencanaan yang sistematis, serta menunjukkan kinerja keuangan
jangka panjang yang lebih baik.
2. Manfaat Non Finansial. Manajemen strategik menawarkan manfaat
yang nyata seperti meningkatnya kesadaran atas ancaman eksternal,
pemahaman yang lebih baik atas strategi pesaing, meningkatnya
produktivitas karyawan, mengurangi keengganan untuk berubah, dan
pengertian yang lebih baik atas hubungan antara kinerja dan
penghargaan. Manajemen strategik meningkatkan kemampuan
organisasi untuk menghindari masalah, karena membantu interaksi
antar manajer pada semua divisi dan fungsi. Manajemen strategik dapat
memperbaiki kepercayaan atas strategi saat ini, dan menunjukkan
kapan dibutuhkannya tindakan korektif (Yunus, 2016).
10
E. Fungsi Manajemen Strategik
11
telah ditetapkan. Beberapa karakteristik manajemen strategik yang perlu
diperhatikan sebagai berikut.
Menurut David dan David (2015), proses manajemen strategi terdiri atas 3
(tiga) tahap utama yang sistematis dan komprehensif, yaitu formulasi strategi,
implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
Gambar 1.3
Tahapan Manajemen Strategik
12
1. Tahap Formulasi Strategi
Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan
kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,
merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan
dilaksanakan.
a. Formulasi strategi.
Tahap awal pada proses manajemen strategik, meliputi:
1) pengembangan visi dan misi,
2) identifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman,
3) menganalisa kekuatan dan kelemahan internal,
4) merumuskan tujuan jangka panjang,
5) menghasilkan strategi alternatif, dan
6) memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
b. Perencanaan strategi
Tahap dalam perencanaan strategi sebagai berikut.
1) Menganalisis Lingkungan External
Hal yang dapat dilakukan seperti mengidentifikasi arah tren
lingkungan sosial budaya, sosial ekonomi, teknologi, politik, yang
dapat atau akan mempengaruhi di masa yang akan datang, lebih lanjut
melalui analisis pasar, kompetitor, komunitas, pemasok (supplier),
kebijakan makro dan mikro pemerintah.
2) Menganalisis Lingkungan Internal
Hal yang dapat dilakukan dalam organisasi seperti mengidentifikasi
kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki, aset penunjang
aktivitas, situasi lingkungan kerja dan kapabilitas organisasi lainnya.
c. Merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
Melalui analisa peluang sekaligus ancaman dari lingkungan berdasarkan
kekuatan dan kelemahan organisasi sebagai proses perencanaan jangka
panjang yang efektif dan efisien.
1) Visi dan misi, menentukan visi dan misi jangka pendek dan panjang
organisasi.
13
2) Tujuan dan arah strategi organisasi, dalam menyusun Tujuan tersebut
harus diperhatikan baik dari sisi waktu, kualitas, dan kuantitas.
14
1) Membangun citra (brand image) organisasi akan menjadi peluang
usaha yang dapat menjadi pendapatan (revenue), misalnya institusi
diklat yang profesional dan unggul.
2) Pengembangan usaha melalui kerjasama dengan mitra strategis,
misalnya kerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta.
3) Strategi memperluas jaringan pendanaan melalui penciptaan prospek
usaha yang menarik investor, misalnya dana hibah pemerintah atau
CSR (Corporate Social Responsibility).
b. Strategi Level Usaha
1) Penerapan transaksi organisasi dengan sistem administrasi yang
akuntabel dan aman, misalnya sistem administrasi online.
2) Menghasilkan produktivitas yang optimal, misalnya program-program
diklat yang relevan dengan kebutuhan organisasi.
3) Pengembangan teknologi tepat guna melalui terciptanya sistem yang
efektif bagi organisasi, misalnya sistem e-learning.
4) Memfasilitasi komunikasi yang transparan dapat memberikan nilai
tambah dan manfaat bagi setiap pelaku atau anggota, misalnya
pemanfaatan sosial media.
c. Strategi Level Fungsional
Bidang Operasional
1) Pengembangan standarisasi proses produk secara produktif, efisien
dan efektif, misalnya pengembangan program diklat sesuai standar
KKNI.
2) Perencanaan produk yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan,
misalnya pengembangan program diklat berbasis analisis kebutuhan.
3) Melakukan pemantauan dan menciptakan stabilitas harga, misalnya
analisis biaya dan manfaat diklat.
4) Pengembangan teknologi pengolahan secara kualitas dan kuantitas
yang berkesinambungan dan dapat diserap pelanggan dengan baik,
misalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam manajemen diklat.
5) Sistem distribusi yang tepat waktu dan efisien, misalnya penyebaran
modul diklat.
15
6) Perencanaan produksi yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.
7) Kualitas dan kuantitas produk yang sesuai kebutuhan konsumen.
8) Pengembangan komunitas yang loyal dan profesional sesuai dengan
fungsi dan peranannya.
9) Menjalin kemitraan bersama masyarakat sekitar dalam pengaplikasian
CSR (Corporate Social Responsibility).
16
H. Proses Manajemen Strategik
17
merupakan sistem yang paling tradisional dan sangat berorientasi pada
jangka pendek, yaitu 1 tahun.
2. Tahap 2 Perencanaan Berbasis Ramalan (Forecast-based Planning), yaitu
pengembangan dari sistem basic financial planning, karena digunakan
untuk perencanaan jangka panjang, akibat kelemahan sistem anggaran
yang terbatas pada jangka pendek. Di sini mulai diperhitungkan kondisi
eksternal dengan porsi lebih besar. Basisnya adalah proyeksi organisasi di
masa akan datang.
3. Tahap 3 Perencanaan Strategi (Strategic Planning), yaitu pengembangan
dari perencanaan berbasis ramalan dengan mempertimbangkan bagaimana
strateginya untuk dapat memenangkan pasar. Proses formulasi strategi
dilakukan pada jajaran manajemen, sementara implementasi dan operasi
dilakukan oleh jajaran pelaksana. Prosesnya dilakukan secara top down.
4. Tahap 4 Manajemen Strategik (Strategic Management), yaitu
pengembangan dari perencanaan strategik. Di sini masukan dari level
bawah juga dipertimbangkan. Prosesnya tidak hanya berkonsentrasi pada
formulasi strategi, namun juga diperhatikan secara komprehensif proses
implementasi.
Tujuan Tujuan merupakan hasil akhir dari sebuah kegiatan Meningkatkan kompetensi
titik di sini akan ditegaskan Hal apa yang akan kepemimpinan
Dicapai kapan waktunya, dan berapa yang harus
dicapai.
18
adalah perebutan konsumen pangsa pasar dan menerapkan studi kasus
konsumen setiap saat akan mengalami perubahan,
maka strategi hendaknya dikelola dengan
sedemikian rupa supaya tujuan organisasi bisa
tercapai
Lingkungan Lingkungan internal mencakup seluruh unsur Sarana dan prasarana serta
internal usaha yang terdapat pada organisasi SDM yang memadai
Strategi Merupakan rencana umum serta komprehensif atas Fokus pada studi kasus
unggulan semua aktivitas utama yang ditujukan pada usaha yang terkini
pencapaian sasaran dan lingkungan yang bersifat
dinamis
Strategi Penjabaran strategis umum yang nantinya Didukung unit riset dan
fungsional dijalankan oleh divisi/unit kerja pengembangan dan
pemasaran
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen strategik adalah mempelajari mengapa perusahaan mampu
mempunyai kinerja yang mengungguli perusahaan yang lain. Dengan kata
lain, bagaimana perusahaan mampu menciptakan keunggulan kompetitif di
pasar yang tidak hanya unik dan bernilai, tetapi juga sulit ditiru para pesaing.
Organisasi perusahaan sekarang dan di masa depan menghadapi
lingkungan yang dinamis, yang mengalami perubahan dengan pesat, sehingga
memerlukan pertimbangan terbaik di dalam membawa organisasi menuju
masa depan. Pertimbangan terbaik hanya dapat dilakukan jika manajemen
strategik dilaksanakan.
Dengan semakin kompleksnya operasi perusahaan dan semakin
kompleks serta turbulenya lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan,
manajemen puncak tidak lagi mampu memikul sendiri tanggung jawab atas
jalanya perusahaan.
Manajemen strategik perlu mengikutsertakan manajemen bawah dan
karryawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan hasilnya.
Manajemen strategik tidak hanya menggunakan perumusan strategi untuk
menghasilkan keluaran berupa hasil analisis lingkungan makro dan
lingkungan industri, misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar, tujuan dan
strategi.
B. Saran
Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam
pembelajaran Manajemen Strategik dan dapat menjadi bahan acuan bagi kita
semua karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses
pentingnya manajemen strategi dalam bidang pelayanan kesehatan.
20
DAFTAR PUSTKA
Blanchard, P. Nick & Thacker. (2013). Effective Training, System, Strategies, and
Practices, 5th edition. Boston: Pearson.
David, F. R. & David, F., R. (2015). Strategic Management Concepts and Cases,
A Competitive Advantage Approach, 15th edition. London: Pearson
Education Limited.
Kaplan, R.S., & Norton D.P. (2001). The Strategy-Focused Organization. Boston,
Mass.: Harvard Business School Press.
21
https://sanoesi.wordpress.com/2008/10/14/ manajemen-strategi-dan-
operasi-dibidang-pendidikan/ )
Rukun Santoso, Sofianiyatin, L., Maulidizen, A., Apriyanti, Sari, F. P., Sihab, M.,
Rosiana, M., Kosasih, Mahanani, E., Dyanasari, Abdurohim, Mulyadi, Y. E.,
Aziz, A. A., Kusnadi, I. H., & Wardhana, A. (2022). Konsep dan
Implementasi Manajemen Strategi.
Wheelen, T.L., and J.D. Hunger. (2012). Strategic Management and Business
Policy. Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall.
22
23